Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
CARDIAC ARREST
Disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Kegawatdaruratan

Disusun Oleh :
SHINTA SALSABILA
P1337420618051

PROGRAM STUDI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021
Faktor predisposisi
Menurut American Heart Association (2010), seseorang dikatakan mempunyai risiko tinggi untuk terkena
cardiac arrest dengan kondisi:

a) Ada jejas di jantung akibat dari serangan jantung terdahulu.

Etiologi b) Penebalan otot jantung (Cardiomyopathy).

Menurut American Heart c) Seseorang yang sedang menggunakan obat-obatan untuk jantung.
Association (2010) mengungkapkan
d) Kelistrikan jantung yang tidak normal.
cardiac arrets dapat disebabkan oleh
e) Pembuluh darah yang tidak normal.
empat irama yaitu : Cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara Pemeriksaan penunjang
tiba-tiba dan mendadak,
f) Penyalahgunaan obat. bisa terjadi pada seseorang EKG
ventrikel takikardi (VT) yang memang didiagnosa dengan penyakit jantung
pulseless electric activity (PEA), ataupun tidak. Waktu kejadiannya tidak bisa
diperkirakan, terjadi dengan sangat cepat begitu gejala
ventrikel fibrilasi (VF)
dan tanda tampak (American Heart Association,2015).
asystole.

Manifestasi klinik
Penatalaksanaan cardiac arrest / henti
Adapun manifestasi klinis atau tanda-tanda pasien mengalami cardiac arrest atau henti jantung jantung
menurut (Andrianto, 2020) adalah sebagai berikut. Segera mengaktifkan emergency
response atau sistem tanggap darurat,
Ketiadaan respon; pasien tidak berespon terhadap rangsangan suara, tepukan di pundak ataupun
pemberian RJP berkualitas, melakukan
cubitan.
defibrilasi, jika pasien sudah kembali
Ketiadaan pernafasan normal; tidak terdapat pernafasan normal ketika jalan pernafasan dibuka. normal diberikan perawatan pasca
henti jantung dan pemulihan (AHA,
Tidak teraba denyut nadi di arteri besar (karotis, femoralis, radialis). 2015).
WOC CARDIAC ARREST

Kelainan Bawaan
Penyakit Jantung (Perubahan Struktur Jantung) Obat-obatan

Penurunan Resiko perfusi perifer tidak


Curah Jantung efektif
Aritmia

SDKI :Resiko perfusi perifer tidak efektif


Cardiac Arrest (D0015)
SLKI : Perfusi Perifer (L.02011)
Resiko Aspirasi SIKI : Pencegahan syok (I. 02068)
Suplai O2 Observasi : Monitor status oksigenasi
Monitoring tingkat kesadaran & respon pupil
SDKI : Risiko Aspirasi (D.0006) tindakan : Berikan terapi oksigen untuk
SLKI : Tingkat Aspirasi Hipoksia Serebral mempertahankan saturasi oksigen 94%
(L.01006) Menurun persiapan ventilasi melanik bia perlu,
SIKI : Pencegahan Aspirasi Edukasi :
(I.01018) Penurunan Kesadaran Jelaskan penyebab syok,
Observasi dan tindakan : jelaskan tanda dan gelaja awal syok
Monitor tingkat kesadaran, batuk, Kolaborasi :
muntah dan kemampuan menelan Apnea (Henti Nafas)
Pemberian IV bila perlu,
Monitor status pernafasan
Pertahanakan kepatenan jalan
Gangguan
nafas (mis. Tehnik head tilt chin Jantung Mati Mendadak ventilasi
lift, jaw trust, in line)
spontan
Pertahankan pengembangan
balon ETT
SDKI : Penurunan Curah Jantung (D.0008) SDKI : Gangguan ventilasi spontan (D. 0001)
SLKI : Curah Jantung Meningkat L.02008 SLKI : Ventilasi spontan (L.01007)
SIKI : Perawatan Jantung Akut : Akut( I.02076) SIKI : Dukungan Ventilasi (I.01002)
Observasi dan tindakan : Observasi : Monitor status respirasi dan oksigenasi
Monitor Aritmia( kelainan irama dan frekuensi) Tindakan :
Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan resiko ritmia ( Pertahankan kepatenan jalan nafas
mis. kalium, magnesium serum) Berikan posisi semi fowler atau fowler
Monitor saturasi oksigen Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin
Pasang akses intravena Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan Gunakan bag- valve mask, jika perlu
pemulihan Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antiangina(mis. Nitrogliserin, beta
Kolaborasi pemberian bronchodilator, jika perlu
blocker, calcium channel bloker)

Daftar Pustaka :
(Sudden Cardiac Death) (Suharsono, T., & Ningsih, D. K., . 2012)
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Brunner & Suddarth. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12 volume 1. Jakarta : EGC
American Heart Association (AHA) 2015, 'Guidelines 2015 CPR & ECC', Circulation, Vol.132, no.5, https://doi.org/10.1016/S0210-5691(06)74511-9
American Heart Association (AHA) 2015, About cardiac arrest, https://www.heart.org/en/health-topics/cardiac-arrest/about-cardiac-arrest

Anda mungkin juga menyukai