Anda di halaman 1dari 6

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

RISIKO PERFUSI MIOKARD TIDAK EFEKTIF


RSUD KOTA SERANG
Jln. Kp. Baru
(D.0014)
Penancangan-Cipocok
Jaya
NO. RM :
NAMA :
UMUR : L/P
RUANGAN :
KELAS :

DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN


NAMA
NO TANGGAL Definisi : Berisiko mengalami penurunan sirkulasi arteri koroner yang dapat mengganggu metabolisme miokard. &
PERENCANAAN KEPERAWATAN PARAF
DIAGNOSA KEPERAWATAN
LUARAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN
14 Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif Setelah dilakukan intervensi Manajemen Aritmia (1.02035)
(D.0014) selama ................................................. maka Observasi
Dibuktikan dengan: Perfusi Miokard (L.02010)  Periksa onset dan pemicu aritmia
 Hipertensi meningkat, dengan kriteria hasil :  Identifikasi jenis aritmia
 Hiperlipidemia  Gambaran EKG iskemia/Injuri/infark  Monitor frekuensi dan durasi aritmia
 Hiperglikemia menurun*  Monitor keluhan nyeri ada (intensitas, lokasi,
 Hipoksemia  Nyeri dada menurun* Faktor pencetus dan faktor pereda)
 Hipoksia  Gambaran EKG aritmia menurun  Monitor respon hemodinamik akibat aritmia
 Kekurangan Volume cairan  Diaforesis menurun  Monitor saturasi oksigen
 Pembedahan jantung  Mual menurun  Monitor kadar elektrolit
 Penyalahgunaan zat  Muntah menurun
 Spasme arteri koroner  Arteri apikal membaik* Terapeutik
 Peningkatan protein C-reaktif  Tekanan arteri rata-rata membaik*  Berikan lingkungan yang tenang
 Tamponade jantung  Takikardi membaik*  Pasang jalan nafas buatan (mis. OPA, NPA,
 Efek agen farmakologis  Bradikardi membaik* LMA, ETT )
 Riwayat penyakit kardiovaskuler  Kekuatan nadi membaik  Pasang akses intravena
pada keluarga  Tekanan darah membaik  Pasang monitor Jantung
 Kurang terpapar informasi tentang  Fraksi ejeksi membaik  Rekam EKG 12 sadapan
faktor risiko yang dapat diubah (mis.  Tekanan baji arteri pulmonal membaik
merokok, gaya hidup kurang gerak,  Cardiak Index (CI) membaik  Periksa interval QT sebelum dan sesudah
obesitas) pemberian obat yang dapat perpanjang interval
QT
 Lakukan manuver Valsava
 Lakukan masase karotis unilateral
 Berikan oksigen sesuai indikasi
 Siapkan pemasangan ICD (Implantable
Cardioverter Defibrilator)

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian anti aritmia, jika perlu
 Kolaborasi pemberian kardioversi, jika perlu
 Kolaborasi pemberian defibrilasi, jika perlu

Manajemen Syok Kardiogenik (I.02052)


Observasi
 Monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan
kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD, MAP)
 Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi,
AGD)
 Monitor status cairan (masukan dan haluaran,
turgor kulit, CRT)
 Monitor tingkat kesadaran dan rangsang pupil

 Periksa seluruh permukaan tubuh terhadap


adanya DOTS (Deformity/Deformitas, Open
Wound/Luka terbuka, Tenderness/nyeri tekan,
swelling/bengkak)
 Monitor EKG 12 lead
 Monitor rontgen dada
 Monitor enzim jantung (CK, CKMB, Troponin)
 Identifikasi penyebab masalah utama
(mis.volum pompa atau irama)
Terapeutik
 Pertahankan jalan nafas paten
 Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen > 94%
 Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika
perlu
 Pasang jalur IV
 Pasang kateter urine untuk menilai produksi
urine
 Pasang selang Nasogastrik untuk dekompresi
lambung, jika perlu

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian inotropik (mis.
dobutamine) jika TDS 70-100 mmHg tanpa
disertai tanda /gejala syok
 Kolaborasi pemberian vasopessor (dopamine)
jika TDS 70-100 mmHg tanpa disertai syok
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Kolaborasi pompa intraaorta, jika perlu

Pencegahan Emboli (I.02066)


Observasi
 Periksa riwayat penyakit pasien secara rinci
untuk melihat faktor risiko (mis. pascaopersi,
fraktur, kemotropi, kehamilan, pasca
persalinan, imobilisasi, kelumpuhan, edema
ekstremitas, PPOK, stroke, riwayat DVT
sebelumnya).
 Periksa trias Virchow (statis vena,
hiperkoagulabilitas, dan trauma yang
mengakibatkan kerusakan intima pembuluh
darah)
 Monitor adanya gejala baru dari mengi,
hemoptisis, nyeri saat inspirasi, nyeri pleuritik)
 Monitor sirkulasi perifer (mis. nadi perifer,
edema, CRT, warna, suhu dan adanya rasa sakit
pada ekstremitas)

Terapeutik

 Posisikan anggota tubuh yang berisiko emboli


20 di atas posisi jantung
 Pasangkan stockings atau alat kompresi
pneumatik intermiten
 Lepaskan stockings atau alat kompresi
pneumatik intermiten selama 15-20 menit
setiap 8 jam
 Lakukan latihan rentang gerak aktif dan pasif
 Lakukan perubahan posisi setiap 2 jam
 Hindari memijat atau menekan otot ekstremitas

Edukasi
 Anjurkan melakukan fleksi dan ekstensi kaki
paling sedikit 10 kali setiap jam
 Anjurkan melaporkan perdarahan yang
berlebihan (mis. mimisan yang tidak biasa,
muntah darah, urin berdarah, gusi berdarah,
perdarahan pervaginam, perdarahan menstruasi
yang berat, feses berdarah) nyeri atau bengkak
yang tidak biasa, warna biru atau ungu pada jari
kaki, nyeri di jari kaki, bisul atau bintik putih di
mulut atau tenggorokan
 Anjurkan berhenti merokok
 Anjurkan minum obat antikoagulan sesuai
dengan waktu dan dosisi
 Anjurkan asupan makanan yang tinggi vitamin
K
 Ajarkan menghindari duduk dengan kaki
menyilang atau duduk lama dengan kaki
tergantung
 Ajarkan melakukan tindakan pencegahan (mis.
berjalan, banyak minum, hindari alkohol,
hindari mobilisasi jangka panjang)
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian trombolitik, jika perlu
 Kolaborasi pemberian antikoagulan disis
rendah atau antiplatelet dengan dosis tinggi
(mis. heparin, clopidogrel, warfarin, aspirin,
dipyridamole, dekstran), jika perlu
 Kolaborasi pemberian prometazin intravena
dalam larutan NaCl 0,9 % 25 cc – 50 cc dengan
aliran lambat.

Perawatan Jantung (I.02075)


Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
curah jantung (meliputi dispnue, kelelahan,
edema, ortopnea, paroxysmal nocturnal
dyspnea, peningkatan JVP
 Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan
curah jantung (meliputi peningkatan berat
badan, hepatomegali, distensi vena jugularis,
palpitasi, ronchi basah, oliguria, batuk, kulit
pucat)
 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
 Monitor intake dan output cairan
 Monitor berat badan setiap hari pada waktu
yang sama
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada (mis. intensitas,
lokasi, radiasi, durasi, presivitas yang
mengurangi nyeri)
 Monitor EKG 12 sadapan
 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
 Monitor nilai laboratorium jantung (mis.
elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
 Monitor fungsi alat pacu jantung
 Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi
sebelum dan sesudah aktivitas
 Periksa tekanan darah dan freuensi nadi
sebelum pemberian obat (mis. beta blocker,
ACE inhibitor, calcium channel blocker,
digoksin)
Terapeutik
 Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
 Berikan diet jantung yang sesuai (mis. batasi
asupan kafein, natrium, kolesterol, dan
makanan tinggi lemak)
 Gunakan stockings elastis atau pneumatik
intermiten, sesuai indikasi
 Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi
gaya hidup sehat
 Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
stres, jika perlu
 Berikan dukungan emosional dan spiritual
 Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen > 94 %

Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 Anjurkan berhenti merokok
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat
badan harian
 Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake
dan output cairan harian

Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung.

Anda mungkin juga menyukai