Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel pengamatan

Tabel IV.1 Sebelum Penguapan

Bobot Erlenmeyer Bobot Erlenmeyer +


Jenis Zat
No + Aluminium Foil Aluminium Foil + Berat Sampel
Cair
+ Karet Karet + Cairan

1 Kloroform 43,6567 gram 50,6984 7,889 g

2 Aseton 44,6567 gram 48,5523 3,6467 g

Tabel IV.2 Sesudah Penguapan

Bobot
Bobot Erlenmeyer
Jenis Zat Suhu Erlenmeyer + Berat
No + Aluminium Foil +
Cair Penangas Aluminium Foil Sampel
Karet
+ Karet + Cairan

1 Kloroform 95° C 43,7443 gram 106,5066 gram 32

2 Aseton 95° C 44,6778 gram 106,9032 gram 32

2. Analisis data

a. Kloroform (CHCl3)

1) Volume air (H2O)


Bobot Jenis = (massa Erlenmeyer + air) – (bobot kosong Erlenmeyer

setelah penguapan)

Bobot Jenis = 107,6653 – 43,5831

Bobot Jenis = 64,0822 g


ρ air = 30°C dilihat dari data I = 0,997044 (g/cm3) = 0,997044

g/mL

Sehingga,
bobot air
Volume Air = massa jenis air ¿
( Bobot ¿erlenmeyer + H 2O )−(Bobot erlenmeyer Kosong)
= massa jenis air ¿
107,6653−43,5831 ¿
= 0,997044 ¿
¿
= 64,082 mL = 0,064 L

2) Massa jenis gas

Massa gas = (massa erlenmeyer + alfol + karet + cairan ) – (massa

erlenmeyer + alfol + karet)

Massa gas = 50,5631g – 42,6738 g

Massa gas = 7,889 g

Volume gas = Volume air = 0,064 L


massa gas
ρ kloroform = vol ume gas
7,889¿ g
ρ kloroform ¿
= 0,064 l ¿
¿
ρ kloroform = 123,26 g/l

3) Massa Molekul gas kloroform (CHCl3)

Suhu Penangas= 93°C = 366 K

Tekanan = 760 mmHg = 1 atm

R = 0,0821 L atm/ mol K


ρ gas kloroform x R x T
M kloroform = g p¿ atm
0,325 x 0,0821l
¿ x 366 K
l mol K
M kloroform =
1 atm ¿
M kloroform = 9, 765795 g/mol¿

b. Aseton

1) Volume air (H2O)

Bobot Jenis = (massa Erlenmeyer + air) – (bobot kosong Erlenmeyer

setelah penguapan)

Bobot Jenis = 107,1162 g – 45,7395 g

Bobot Jenis = 61,3767 g


ρ air = 30°C dilihat dari data I = 0,997044 (g/cm3) = 0,997044

g/mL

Sehingga,
bobot air
Volume Air = massa jenis air ¿
( Bobot ¿erlenmeyer + H 2O )−(Bobot erlenmeyer Kosong)
= massa jenis air ¿
61,3767 ¿
= 0,997044 ¿
¿
= 61,558 mL = 0,061 L

2) Massa jenis gas

Massa gas = (massa erlenmeyer + alfol + karet + aseton ) – (massa

erlenmeyer + alfol + karet)

Massa gas = 48,4301 g – 44,7834 g

Massa gas = 3,6467 g

Volume gas = Volume air = 0,061 L


massa gas
ρ aseton = volume gas
3,6467
¿ g
ρ aseton ¿
= 61,558l ¿
¿
ρ aseton = 0,059 g/l

3) Massa Molekul gas Aseton

Suhu Penangas = 97°C = 370 K

Tekanan = 760 mmHg = 1 atm

R = 0,0821 L atm/ mol K


ρ gas kloroform x R x T
M aseton = g p¿ atm
0,059 x 0,0821l
¿ x 370 K
l mol K
M aseton =
1 atm ¿
M aseton = 1,792 g/mol ¿

B. Pembahasan

Gas adalah salah satu dari ketiga keadaan materi. Gas mempunyai sifat khusus

yang tidak dimiliki oleh zat cair maupun zat padat. Salah satu yang menarik dari gas

adalah sifat-sifatnya yang tidak bergantung dari komposisi kimianya. Samua gas

memperlihatkan sifat-sifat yang hamper sama bila variabel seperti tekanan dan

suhunya diubah (Yazid, 2005: 1).

Percobaan yang telah dilakukan adalah penentuan massa molekul zat yang

mudah menguap (kloroform dan aseton) dan mengetahui bobot sebelum dan sesudah

menguap dengan menggunakan data dan persamaan gas ideal. Hal yang pertama

dilakukan adalah mencuci erlenmeyer supaya tidak terkontaminasi atau tertempel

bahan atau zat yang akan mempengaruhi bobot erlenmeyer. Menimbang hal ini

dilakukan untuk mengetahui bobot erlenmeyer dalam keadaan kosong disertakan

alumenium foil dan karet gelang. Sampel aseton dimasukkan ke dalam salah satu

erlenmeyer dan sampel kloroform dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang lain

kemudian ditutup dan ditimbang kembali, penimbangan berfungsi untuk mengetahui


bobot sampel sebelum penguapan dan dilubangi dengan menggunakan jarum hal ini

dilakukan agar larutan dapat menguap.

Selanjutnya memasukan kedalam penangas air dengan suhu yang ditetapkan

hal ini dilakukan agar kloroform dan aseton tersebut dapat menguap hingga tak

tersisa agar tidak mempengarungi bobot erlenmeyer setelah penguapan. Mengangkat

dan bersihkan erlenmeyer dengan menggunakan tissue dan masukan dalam desikator

agar larutan mengembun. Kemudian timbang kembali hal ini dilakukan agar dapt

diketahui bobot setelah penguapan. Sampel yang tersisa di dalam erlenmeyer dibuang

dan erlenmeyer di isi dengan akuades. Hal ini bertujuan untuk mengetahui volueme

erlenmeyer dan menjadikan aquades sebagai pembanding karena bobot jenisnya telah

diketahui.

Dari percobaan yang dilakukan diperoleh kerapatan tiap sampel berturut-turut

yaitu Kloroform (CHCl3) sebesar 123,26 g/l, sementara Aseton (C3H6O) sebesar

0,059 g/l. Adapun bobot jenis sampel sebelum penguapan yaitu, Kloroform (CHCl 3)

sebesar 7,889 g, dan Aseton (C3H6O) sebesar 3,6467 g. Setelah penguapan, bobot

jenis nya menjadi 32 g untuk Kloroform (CHCl 3) dan 32 g untuk Aseton (C 3H6O).

Massa molekul yang didapat untuk Kloroform (CHCl3) yaitu 9,765795 g/mol dan

untuk Aseton (C3H6O) yaitu 1,792 g/mol.

Anda mungkin juga menyukai