Anda di halaman 1dari 6

1.pengertian tetes mata.

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi digunakan

pada mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar

kelopak mata atau bola mata (FI.III, 1979). Tetes mata digunakan untuk

menghasilkan efek diagnostik dan terapeutik lokal dan yang lain untuk

merealisasikan kerja farmakologis yang terjadi setelah berlangsungnya

penetrasi bahan obat, dalam jaringan yang umumnya terdapat disekitar mata

(Voight, 1994).

2.syarat syarat tetes mata..?

Beberapa syarat tetes mata adalah jernih, steril, isotonik, isohidris, dan

stabilitas. Pemberian etiket pada sediaan tetes mata harus tertera tidak boleh

digunakan lebih dari 1 bulan setelah tutup dibuka (Puspitasari, 2009).

3.ke untungan dan kerugian tetes mata..?

a. Keuntungan.
Selasa, 17 April 2018

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SEDIAAN TETES MATA

KEUNTUNGAN

RPS 18th ;1584

Tidak mengganggu penglihatan ketika digunakan

USP XXI menggambarkan larutan mata, dengan definisi semua bahan-bahan adalah lengkap dalam
larutan, keseragaman tidak menjadi maslah, hanya sedikit pengaruh sifat fisika dengan tujuan ini.

Salep mata umumnya menghasilkan bentuk yang lebih besar daripada larutan berair

b. Kerugian.

RPS 18th : 1585Kerugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang relatif singkat antara
obat dan permukaan yang terabsorpsi

DOM King ; 142Bahan aktif obat mata diakui buruk jika larutannya digunakan secara topikal untuk
kebanyakan obat kurang 1-3% dari dosis yang dimasukkan melewati kornea. Sampai kurang interior.
Sejak BA obat sangat lamvat, pasien yang mematuhi aturan dari tekhnik pemakaian yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Gennaro, A.R., (1998), Remington’s Pharmaceutical Science, 18th Edition, Marck Publishing Co, Easton.

AMA Drug Evaluation, (1995), Drug Evaluation Annual, 1995, American Medical Association, America.

King,R.E., (1984), Dispensing of Medication, Ninth Edition, Marck Publishing Company, Philadelphia.

di April 17, 2018

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest

Tidak ada

4. Cara pengunaan obat tetes mata..?

Cuci tangan lebih dahulu.

Jangan menyentuh ujung penetes.

Mata melihat ke atas.

Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.

Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa menyentuh mata.

Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.

Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.

Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.

Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu sedikitnya lima
menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.

Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung selama beberapa
menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau apoteker

5. Mengapa obat tetes mata herus steril..?

SDF : 357-358

Sterilisasi merupakan sesuatu yang penting. larutan mata yang dibuat dapat membawa banyak
organisme, yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. infeksi mata dari organisme ini
yang dapat menyebabkan kebutaan. Ini khususnya berbahaya untuk penggunaan produk nonsteril di
dalam mata ketika kornea dibuka. bahan-bahan partikulat dapat mengiritasi mata, ketidaknyamanan
pada pasien dan metode ini tersedia untuk pengeluarannya.

Prescription : 181
6.pH sediaan tetes mata..?

pH Sediaan Mata

Scoville’s : 225

pH dari larutan mata sebaiknya antara 4,5 dan 9.

DOM Martin : 898

Dalam banyak perumpamaan, kita dapat mencapai obat dengan seratus kali lebih stabil pada pH 5,0 dan
kemudian pH 7,0.

Parrot : 223

Larutan lakrimal normalnya pH 7,4 dengan rentang 5,2-8,3. Ini masih bisa ditoleransi oleh larutan mata
dengan range pH ini, disebabkan oleh (1) volume kecil larutan, (2) buffer cairan mata, dan (3)
peningkatan produksi air mata.

7.perwadahan sediaan...?

Persyaratan kompendial :

· Farmakope Eropa dan BP mensyaratkan wadah untuk tetes mata terbuat dari bahan yang tidak
menguraikan/merusak sediaan akibat difusi obat ke dalam bahan wadah atau karena wadah
melepaskan zat asing ke dalam sediaan.

· Wadah terbuat dari bahan gelas atau bahan lain yang cocok.

· Wadah sediaan dosis tunggal harus mampu menjaga sterilitas sediaan dan aplikator sampai waktu
penggunaan.
· Wadah untuk tetes mata dosis ganda harus dilengkapi dengan penetes langsung atau dengan penetes
dengan penutup berulir yang steril yang dilengkapi pipet karet/plastic (BP 2002 vol2 1869).

8.mengapa tetes mata harus isotonis..?

Tetes Mata Harus Isotonis

Isotonisitas dalam larutan mata. Ketika sekresi lakrimal sekarang dipertimbangkan untuk mempunyai
tekanan smotic yang sama sebagai cairan darah, dan kemudian menjadi isotonis dengan 0,9% larutan
natrium klorida, perhitungan untuk penyiapan larutan mata isotonis telah disederhanakan. Farmasis
selanjutnya selalu menuntut, sebagai bagian dari praktek profesionalnya, untuk menyiapkan larutan
mata yang isotonis (Scoville’s : 234).

Tonisitas adalah tekanan osmotik yang diberikan oleh garam dalam larutan berair. Larutan mata adalah
isotonik dengan cairan lain ketika magnetudo sifat koligatif larutan adalah sama. Larutan yang
dipertimbangkan isotonik ketika tonisitasnya sama dengan larutan NaCl 0,9%.

Perhitungan isotonisitas dalam suatu waktu mendapat penekanan yang lebih berat. Calon farmasis
harus diajarkan persyaratan yang lebih mendetail dan peralatan untuk mencapai tonisitas, kadang-
kadang kerusakan disebabkan oleh faktor lain seperti sterilitas dan stabilitas

9.komposisi tetes mata.?

10 evaluasi sediaan tetes mata.?

EVALUASI SEDIAAN

4.1.1. Evaluasi Fisik

a. Uji kejernihan (FI IV hal 998)

b. Penentuan bobot jenis (FI IV <981>, hal 1030)

c. Penentuan pH (FI IV <1071>, hal 1039)

d. Penentuan bahan partikulat (FI IV <751>, hal 981)

e. Penentuan volume terpindahkan (FI IV <1261>, hal 1089)

f. Penentuan viskositas dan aliran (Diktat praktikum farmasi fisika hal 9, 10, 14)

g. Volume sedimentasi (Lihat sediaan suspensi)


h. Kemampuan redispersi (Lihat sediaan suspensi)

i. Penentuan homogenitas (Lihat sediaan suspensi)

j. Penentuan distribusi ukuran partikel (Lihat sediaan suspensi)

Anda mungkin juga menyukai