Pertemuan 1 Sosiologi Ekonomi
Pertemuan 1 Sosiologi Ekonomi
PERTEMUAN KE 1 ( PERTAMA)
9
kompleksitas aktifitas yang berkaitan dengan ekonomi, yaitu produksi, distribusi dan
konsumsi. Adapun peletak dari fondasi sosiologi ekonomi adalah :
1. Karl Marx (1818-1883), dimana karyanya adalah The Economic and
Philosophical Manuscript of 1844, The Communist Manifesto (1848), dan A
Contribution to The Critique of Political Economy (1859).
2. Max Weber (1864-1920), salah satu karyanya adalah The Protestant Ethic
and The Spirit of Capitalism. Bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan
kerja keras dari Bisnis Barat didorong oleh perkembangan etika protestan
yang muncul pada abad ke-16 dan digerakkan oleh doktrin Calvinisme
(doktrin tentang takdir).
3. Emile Durkheim (1858-1917), studinya tentang The Division of Labor in
Society (1893) sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran sosiologi
ekonomi. Baginya pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan
kohesi dan solidaritas dalam masyarakat modern.
4. Joseph Schumpeter (1883-1950), karyanya adalah History of Analysis
(1854) tentang bagaimana orang bertingkah laku pada waktu tertentu dan apa
pengaruhnya, dan Capitalism, Socialism and Domocracy (1942) tentang
kapitalisme yang mengalami keruntuhan secara perlahan dan digantikan oleh
sosialisme.
5. Karl Polanyi (1886-1964), karyanya adalah The Great Transformation (1994)
tentang evolusi histories mentalitas pasar dan Trade and Market in the Early
Empires (1957) tentang hubungan masyarakat dan ekonomi dalam masyarakat
primitif.
6. Talcott Parsons (1902-1979) dan Neil J. Smelser. Salah satu bukunya
adalah The structure of Social Action (1937) yang mencoba mensintesis
beberapa pemikiran dari Pareto, Marshal, dan Weber. Menurutnya ekonomi
merupakan salah satu dari beberapa subsistem masyarakat.
10
Akerlof, Biaya Transaksi Ekonomi oleh Oliver Williamson dan Sosiologi Ekonomi baru
oleh Horisson White dan murid-muridnya di Universitas Harvard.
11
Setiap elemen dalam struktur mempunyai fungsi, yait memberikan
sumbangan pada bertahannya struktur itu sebagai suatu system.
2. Teori Struktural Konflik, asumsi dari teori ini berupa:
Setiap masyarakat dalam setiap hal, tunduk pada proses perubahan
(perubahan social terdapat dimana-mana).
Setiap masyarakat, dalam setiap hal, memperlihatkan pertikaian dan
konflik (konflik social terdapat dimana-mana).
Setiap elemen dalam suatu masyarakat menyumbang dusintegrasi dan
perubahan.
Setiap masyarakat didasarkan pada paksaan dari beberapa anggotanya
atas orang lain.
3. Teori Interaksionisme Simbolis, asumsi teori ini berupa:
Manusia adalah makhluk yang mampu menciptakan dan menggunakan
symbol.
Manusia menggunakan symbol untuk saling berinteraksi.
Manusia berkomunikasi melalui pengambilan peran (role taking).
Masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah berdasarkan kemampuan
manusia untuk berpikir, untuk mendefinisikan, untuk melakukan
refleksi diri dan untuk melakukan evaluasi.
4. Teori pertukaran, asumsi teori ini berupa:
Manusia adalah makhluk yang rasionol, dia memperhitungkan untung
dan rugi.
Perilaku pertukaran social terjadi apabila perilaku tersebut berorientasi
pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melelui interaksi dengan
orang lain dan perilaku itu harus bertujuan untuk memperoleh sarana
bagi pencapaian tujuan tersebut.
Transaksi-transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang
terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran itu.
12
produksi merupakan proses yang diorganisasi secara sosial di mana barang dan jasa
diciptakan. Dalam kehidupan manusia produksi mengalami perkembangan, mulai dari
masyarakat Prakapitalis, masyarakat Kapitalis, dan masyarakat Pascakapitalis.Para ahli
ekonomi klasik menjelaskan bahwa Distribusimerupakan alokasi nilai-nilai langka yang
dikaitkan dengan pertukaran sosial. Distribusi itu sendiri dapat
berupa Resiprositas (hubungan timbal balik antar individu atau
kelompok), Redistribusi (gerakan appropriasi kearah pusat kemudian dari pusat
didistribusikan kembali), Pertukaran (distribusi yang dilakukan melelui pasar). Dan yang
terakhir adalah konsumsi, Menurut Don Slater Konsumsimerupakan proses dimana
manusia dan actor social dengan apa yang berhubungan dengan sesuatu yang dapat
memuaskan mereka. Maka konsumsimengacu pada seluruh aktivitas sosial yang orang
lakukan sehingga bias dipakai untuk mencirikan dan mengenali mereka di samping apa
yang mereka lakukan untuk hidup. Dalam masyarakat prakapitalis, konsumsi ini
digunakan sebagai pembeda antarankehidupan profane dan kehidupan suci, sebagai
identitas, dan sebagai stratifikasi social
13
maka perlu dihubungkan antara faktor ekonomi dengan faktor lain
dalam kehidupan masyarakat tersebut. Faktor-faktor tersebut antara
lain; faktor kebudayaan, kelompok solidaritas, dan stratifikasi social.
Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang langsung terhadap
perkembangan ekonomi. Faktor kebudayaan; ada nilai yang
mendorong perkembangan ekonomi, akan tetapi ada pula nilai yang
menghambat perkembangan ekonomi. Demikian pula dengan
kelompok solidaritas, dalam hal ini yakni keluarga dan kelompok
etnis, keluarga terkadang mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi
terkadang pula memperlambat
14
perubahan seperti pertumbuhan kapitalisme pada akhir abad ke-15;
perubahan-perubahan di bidang sosial dan politik perubahan yang berkenaan
dengan reformasi Martin Luther, meningkatnya individualisme; lahirnya ilmu
pengetahuan modern, berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri, dan
revolusi industri pada abad ke-18 serta revolusi Perancis.
Sosiologi Ekonomi
Sosiologi ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya
kompleks dan melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen
barang dan jasa yang bersifat langka dalam masyarakat.
Jadi, fokus analisis untuk sosiologi ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi,
dan mengenai hubungan antara variabel-variabel sosiologi yang terlihat dalam
konteks non-ekonomis.
15