Anda di halaman 1dari 51

TUGAS MAKALAH

Wacana Narasi

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Bakri S.Pd. M.Pd.

Disusun Oleh:

Fatimah Lisulangan (4521033005)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOSOWA

Tahun ajaran 2021-2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.Syukur alhamdulillah saya panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,sehinggah saya dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah bahasa indonesia
dengan judul “Wacana Narasi”

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehinggah makalah ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.Akhirnya saya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya sendiri maupun
teman-teman.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ 2

Daftar Isi .................................................................................................................................. 3

Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................................. 3

a. Latar Belakang ....................................................................................................................... 3


b. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
c. Tujuan Penulisan.................................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan.................................................................................................................. 5

a. Narasi ............................................................................................................................... 6
b. Paragraf Narasi ................................................................................................................ 9

Bab III Penutup............................................................................................................ 9 a.

Kesimpulan ......................................................................................................... 9

b. Saran ................................................................................................................... 9

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah Negarakesatuan kita yang dijaga,dihormati oleh


masyarakatnya,Bangsa Indonesia yang beragam suku, budaya dan bahasa namun
tetap satu bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia.

Sebagai mahasiswa sekaligus bagian dari bangsa Indonesia, sudah sepantasnya kita
menjaga nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam bahasa kususnya nilai-nilai
yang terkandung dalam bahasa Indonesia

Untuk menulis sesuatu hal yang menarik kita perlu berfikir. Sebuah paragraf yang
menarik,pertama kita harus tau apa itu paragraf. Paragraf merupakan sekelompok
kalimat yang mengandung beberapa informasi yang relevan tentang suatu ide.
Paragraf yang baik biasanya terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita mempunyai
petunjuk untuk mulai menulis, kita dapat menyelesaikan paragraf tersebut dengan
sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita untuk memilih informasi yang
relevan.

Dalam bahsa Indonesia begitu banyak jenis paragraf diantaranya terdapat jenis
paragraf narasi, Menulis paragraf Narasi merupakan kerangka yang
dihubunghubungkan dengan cerita jadi paragraf narasi adalah karangka yang di
temukan dalam sebuah novel, cerpen, dan hikayat yang merupakan kiasan dari
pemaparan suatu peristiwa.

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul makalah diatas yaitu tentang paragrapf narasi. Maka kita perlu
merumuskan masalah agar pembahasan tidak melebar dari konsep pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf narasi?
2. apa saja jenis-jenis paragraf narasi ?
3. apa perbedaan paragraf narasi dengan paragraf lainnya ?
4. Apa tujuan dan kegunaan paragraf narasi ?

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini ditulis dengan tujuan :
1. Mengidentifikasi wacana narasi.
2. Menetukan jenis-jenis wacana narasi
3. Membedakan wacana narasi dengan wacana lainnya.
4. Mengetahui tujuan/ kegunaan dari wacana narasi.
BAB II
PEMBAHASAN

Narasi dapat disebut cerita atau kisahan. Narasi yang berasal dari bahasa Inggris narration
merupakan suatu bentik kisahan mengenai peristiwa atau secara kronologis. Tujuan utama
narasi adalah untuk menceritakan peristiwa aytau kejadian itu sedemikian rupa sehingga
menimbulkan pengertian-pengertian atau asosiasi yang merefleksikan interpretasi atau
penafsiran penuturnya atau penulisnya. Dalam buku lain disebutkn bahwa tujuan narasi
(kisahan) adalah becerita baik berdasarkan observasi dan bersifat menghimpun fakta.

Wacana narasi dapat dibedakan menjadi dua, yakni (1) narasi berplot dan (2) narasi faktual.
Yang dimaksud narasi berplot yaitu narasi yang urutan pengisahannya berdasarkan plot atau
alur seperti yang terdapat pada cerita fiksi ata cerita rekaan. Menurut Djoko S. Passandaran
(1989:37) dalam narasi berplot, pandangan atau gagasan pengarang tentang kehidupan
kemanusiaan merupakan faktor pengendali atau penentu: gerak, tingkah laku, atau perbuatan
pelaku dipilih, dirancang, dan disusun dengan penuh pertimbangan dan hati-hati untuk
melakonkan atau mendramatisasikan gagasan tersebut. Contoh narasi berplot adalah roman,
novel, dongeng, hikayat, dan drama. Sedangkan narasi faktual adalah kisahan yang
berdasarkan urutan kjadian penting seperti dalam tulisan sejarah yang objektif. Narasi atau
cerita ialah jenis karya tulis yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa. Rangkaian ini dapat
disusun menurut urutan waktu. Sedangkan peristiwanya dapat berupa kejadian nyata atau
khayalan. Narasi ditulis untuk menjawab:”Apa yang terjadi?” Narasi, juga
deskripsi,tergolong jenis karya tulis yang berbentuk fiksi. Wacana yang termasuk narasi
antara lain: cerita pendek, cerita bersambung, novellet, novel. Contoh:
Pada suatu malam yang dingin, ketika aku baru saja membaringkan badanku di tempat tidur,
aku mendengar dering telepon. Dengan malas aku bangkit dan mengambil telepon.

• “Bung Roland?” tanya suara dalam telepon itu.


• “Disini Roland”,kataku.
• “Ya, saya sendiri”,balasku.
• “Syukur, kalau begitu.” “Ada apa?” tanyaku.
• “Oh, tidak apa-apa. Sekedar omong-omong.”
• “Sekedar omong-omong? Di tengah malam begini?”
• “Ya, saudara keberatan?”
• “Keberatan sih, tidak. Tapi saya pikir saudara terlalu sibuk barangkali, waktu
omongomong saja terpaksa malam-malam begini.”

• “Bukan itu soalnya”,balas suara itu. “Saya, kebetulan lagi piket di kantor, dan
temanteman sudah pada tidur. Saya merasa sepi,lalu saya ingin omong-omong.
Pokoknya
• ngomong itulah. Dengan siapa,saya tidak peduli.”
• “O”, jawabku. “Tapi mengapa saya,yang saudara telepon?”
• “Hanya kebetulan, karena saya mengambil sembarangan nomor. Kalau tadi saya
kebetulan mengambil nomor yang lain, yang mungkin penghuninya orang Cina, saya
tidak harus omong-omong apa”,

Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.
Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.
Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.

Perhatikan contoh berikut!

Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu.


Tangannya dibalut dan terikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan
suaminya
beserta istri-istri mereka pada keluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah
istrinya
yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasan saling berlomba menyambut kedatangan
Nyonya Marta.

Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-peristiwa yang berurutan


atau secara kronologis.

Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang


diceritakan. Contoh : novel, cerpen, drama paragraf narasi dibedakan atas dua jenis,
yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

Paragraf narasi ekspositoris berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan


secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa tersebut secara tepat.

Contoh :
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia
menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet,
meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti
serdadu masuk ke tangsi, mengiringi
Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di
Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat
untuk mengantar Ahmad, sang pengantin.
Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang
disusun sedemikian rupa seehingga merangsang daya khayal pembaca, tentang
peristiwa tersebut.
Contoh :
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan
pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh
Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh
ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi,
semuanya gagal.
Cara membuat karangan narasi tidak terlalu sulit karena karangan jenis ini bisa
diambil dari pengalaman pribadi sang penulis, sering kali dalam bentuk cerita.
Ketika sang penulis mengungkapkan apa yang ada dipikirannya maka harus bisa
untuk memasukkan semua konvensi cerita: plot, tokoh, setting, klimaks, dan akhir
cerita. Karangan narasi harus sesuai alur sehingga dapat membuat pembaca
merasakan langsung dari cerita yang dibaca tersebut.
Sebelum membuat karangan narasi, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yaitu:
• Diceritakan dari sudut pandang tertentu.
• Membuat dan mendukung suatu sudut pandang.
• Diisi dengan detail yang tepat.
• Menggunakan kata kerja yang jelas.
• Menggunakan konflik dan urutan cerita.
• Dapat menggunakan dialog.

Tujuan dari karangan naratif adalah untuk menggambarkan sesuatu. Banyak siswa
beranggapan bahwa karangan narasi seperti dalam pembuatan makalah. Sementara
informasi dalam karangan ini adalah dasar untuk bentuk lain dari menulis.
Contoh karangan narasi adalah sebuah “buku catatan kegiatan kerja” yang tidak hanya
sebgai buku catatan biasa, tetapi juga mencakup karakter, tindakan mereka, plot dan
beberapa adegan yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Artinya, itu adalah
gambaran tentang “apa yang terjadi di buku itu”.
Sebuah karangan naratif menceritakan apa saja yang dialami oleh penulis, baik apa
saja yang terjadi disekitarnya. Bisa tentang cinta, masyarakat, lingkungan dan
sebagainya. Dengan kata lain, karangan narasi sering menggambarkan tujuan penulis
atau sudut pandang yang kemudian diekspresikan melalui buku atau artikel.Untuk
membuat karangan narasi, dimulai dengan pemilihan masalah. Setelah masalah
dipilih, penulis harus menjaga tiga prinsip dalam pikiran.
1. Jangan lupa untuk melibatkan pembaca dalam cerita. Adalah jauh lebih
menarik untuk benar-benar menciptakan sebuah insiden untuk pembaca
daripada hanya menceritakan tentang hal itu.
2. Cari generalisasi, yang mendukung cerita. Ini adalah satu-satunya cara
pengalaman pribadi sang penulis akan mengambil makna bagi pembaca.
generalisasi ini tidak harus meliputi umat manusia secara keseluruhan, yang
dapat perhatian penulis, pria, wanita, atau anak-anak dari berbagai usia dan
latar belakang.
Ingat bahwa meskipun komponen utama dari narasi ceritanya, rincian harus hati-
hati dipilih untuk mendukung, menjelaskan, dan meningkatkan cerita.Daalam
menulis esai naratif Anda, menjaga konvensi berikut dalam pikiran. menulis esai
naratif Anda, menjaga konvensi berikut dalam pikiran. Narasi umumnya ditulis
dalam orang pertama, yaitu, dengan menggunakan aku atau saya. Namun, orang
ketiga (dia, dia, atau itu) juga bisa digunakan. Narasi mengandalkan beton, rincian
sensorik untuk menyampaikan maksud mereka. Rincian tersebut harus membuat
efek, bersatu kuat, kesan dominan. Informasi lebih lanjut tentang penggunaan rincian
spesifik tersedia pada halaman lain. Narasi, sebagai cerita, harus mencakup konvensi
cerita ini: plot, termasuk setting dan karakter, klimaks, dan akhir sebuah.

Paragraf narasi merupakan salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi
kejadian dan narasi runtut cerita.
a) Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian
atau peristiwa.
b) Paragraf narasi runtut cerita adalah pola pengembangan yang menceritakan
suatu urutan dari tindakan atau perbuatan dalam menciptakan atau
menghasilkan sesuatu.
Berdasarkan jenis cerita, narasi dibagi menjadi dua macam:
➢ Narasi yang mengisahkan peristiwa yang benar-benar terjadi atau
cerita nonfiksi. Misalnya, cerita perjuangan pahlawan, riwayat atau
laporan perjalanan, biografi, dan autobiografi.
➢ Narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman,
cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Jenis karangan narasi ini disebut
karangan narasi sugestif. Narasi sugestif selalu melibatkan daya
khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan
terhadap peristiwa.

Contoh Paragraf Narasi

Berikut akan kami berikan contoh dari paragraf Narasi, baik contoh paragraf narasi
kejadian maupun contoh paragraf narasi runtut cerita.

Contoh Paragraf Narasi Runtut cerita :

LAHIR di Yogyakarta, 18 Septemberr 1943, Kuntowijoyo sudah bergelut dengan


kegiatan tulis-menulis sejak 1958 ketika ia masih duduk di kelas tiga SMP. Cerpen-
cerpen awalnya muncul di majalah Sastera dan Horison. Meraih gelar doktor dalam
bidang sejarah pada Universitas Columbia (1980) dengan disertasi berjudul Social in
An Agrarian Society Madura 1 1 (kini dalam proses penerjemahan ulang untuk
diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia), Kunto dikenal sebagai sejarawan sekaligus
sastrawan andal. Beberapa karya sastranya sudah dibukukan, di antaranya Dilarang
Mencintai Bunga- Bunga (kumpulan cerpen); umput- umput Danau Bento (1968) dan
Topeng (1973): naskah drama; Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari (1966), Pasar
(1972), dan Khotbah di Atas Bukit (1976): novel; Isyarat dan Suluk Awang- wung
(kumpulan puisi). Buku-bukunya di bidang sejarah, sosial, dan budaya juga telah
terbit, seperti Dinamika Sejarah mat Islam Indonesia (1985); Budaya dan Masyarakat
(1987); Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi (1991), dan adikalisme Petani
(1993). Tiga di antara sekian banyak cerpennya yang dimuat di Kompas terpilih
sebagai cerpen terbaik Kompas dalam tiga tahun berturut-turut, yakni Laki-laki yang
Kawin dengan Peri (1995); Pistol Perdamaian (1996); dan Anjing-Anjing Menyerbu
Kuburan (1997). Ketika novel ini dalam prosespenerbitan, Kuntowijoyo yang kini
tercatat sebagai Koordinator Mata Kuliah Jurusan Sejarah Fakultas Sastra UGM
tengah mempersiapkan naskah pidato untuk upacara pengukuhan dirinya sebagai guru
besar tetap pada Fakultas Sastra UGM.
Contoh Paragraf Narasi Kejadian :

Dalam setting budaya Jawa berikut warna Islam yang selalu mewarnai
karyakarya Kuntowijoyo, tokoh Abu Kasan Sapari tumbuh dalam suatu proses
dialektika dengan zamannya ketika ”bumi gonjang-ganjing, langit megap-megap”.
Sebagai pegawai di sebuah kecamatan di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, Abu
berkesempatan tampil sebagai saksi sejarah menjelang tumbangnya kejayaan sebuah
orde yang kemaruk. Orde Baru! Sampai akhirnya tanda-tanda zaman itu muncul,
isyarat bahwa pemerintah yang tengah berkuasa akan segera ambruk. Lalu, pada suatu
malam pada musim kemarau, hujan lebat – oleh masyarakat dinamakan hujan salah
musim – itu datang disertai angin ribut. ”Pagi hari, hujan dan angin reda. Orang-orang
keluar ke terminal. Beringin itu tumbang! Pohon yang selama ini tegak menghadapi
musim hujan dan angin itu terbujur, akar-akarnya mencuat di atas tanah . . . .”

Narasi nonfiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa faktual, suatu


yang ada dan benar-benar terjadi. Narasi ini disebut juga narasi ekspositori.
Contohnya biografi dan laporan perjalanan. Perbedaan yang lebih jelas antara narasi
fiktif dan nonfiktif adalah sebagai berikut :

Narasi Fiksi
➢ Menyampaikan makna atau amanat secara tersirat sebagai sarana rekreasi
rohaniah.
➢ Menggugah majinasi.
➢ Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu dapat
diabaikan.
➢ Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi. Narasi
Nonfiksi
➢ menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan.
➢ memperluas pengetahuan atau wawasan.
➢ Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional.
➢ Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan makna
denotasi.

Telah dikemukakan, bahwa untuk menyajikan suatu analisa proses dapat pula
dipergunakan teknik narasi. Narasi semacam ini dinamakan narasi eksposisi atau
narasi teknis, karena sasaran yang ingin dicapai adalah ketepatan informasi mengenai
suatu peristiwa yang dideskripsikan. Jadi, sasarannya sama dengan eksposisi, yaitu
memperluas pengetahuan orang. Narasi semacam ini dianggap sebagai suatu metode
dalam eksposisi, seperti halnya dengan metode klasifikasi, metode definisi, dan lain
sebagainya.

Di samping narasi ekspositoris, terdapat juga narasi yang lain yang disebut narasi
sugeftif, sejajar dengan pembedaan antara deskripsi ekspositoris dan deskripsi
sugestif. Seperti halnya dengan deskripsi sugestif yang ingin mencapai atau
menciptakan sebuah kesan kepada para pembaca atau pendengar, maka narasi sugestif
juga ingin menciptakan kesan pada para pembaca atau pendengar mengenai obyek
narasi. Hal itu berarti, narasi sugestif berusaha untuk memberi suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar.
Tetapi pembedaan antara narasi sugestif dan narasi ekspositoris di suatu pihak, dan
perbandingannya dengan deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris di pihak lain,
belum memberi jawaban pada kita apa sebenarnya narasi itu. Bila deskripsi
merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya
suatu obyek sehingga obyek itu seolah olah berada di depan mata kepal pembaca,
maka narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau
mengalami sendiri peristiwa itu. Sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah
narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan

Tetapi kalau narasi hanya menyampaikan kepada pembaca suatu kejadian atau
peristiwa, maka tampak bahwa narasi sulit dibedakan dari deskripsi, karena suatu
peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan dengan mempergunakan metode
deskripsi. Sebab itu, mesti ada unsur lain yang harus diperhitungkan , yaitu unsur
waktu. Dengan demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu
perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang telah
terjadi tidak lain daripada tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau
tokohtokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu obyek
secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu
rangkaian waktu.

Berdasarkan uraian di atas narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk rencana yang
sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang terjadi dalam suatu satuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan
cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan
sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi. Narasi berusaha
menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”
Tetapi, seperti sudah dikemukakan di atas, antara kisah dan kisah selalu terdapat
perbedaan, minimal yang menyangkut tujuan atau sasarannya. Ada narasi yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, agar pengetahuannya
bertambah luas, yaitu narasi eksposotoris. Tetapi di samping itu ada juga narasi yang
disusun dan disajikan sekian macam, sehingga kita mampu menimbulkan daya khayal
para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca
melalui daya khayal yang dimilikinya. Narasi semacam ini adalah narasi sugestif. Dan
antara kedua ekstrim ini terjalinlah bermacam-macam narasi dengan tingkat informasi
yang semakin berkurang menuju tingkat daya khayal yang semakin bertambah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan isi pembahasan makalah di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebenarnya
paragraf narasi itu adalah suatu bentuk kisahan mengenai peristiwa atau kejadian berdasarkan
urutan waktu atau secara kronologis. Sedangkan jenis-jenis paragraf narasi ada dua yaitu ;
➢ Paragraf narasi ekspositoris dan
➢ Paragraf narasi sugestif. Perbedaan wacana narasi dan wacana lainnya terdapat pada
tujuan dari wacana tersbut, narsi lebih bertujuan untuk menceritakan kembali,
sehingga menimbulkan pengertian-pengertian atau asosiasi yng merefleksikan
interpretasi atau penafsiran penuturnya atau penulisnya.

B. SARAN

Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu keurangan, maka kami sebagai
penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik, dan saran dari pembaca guna
kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Asi, Yuliati Eka. BAHAN AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA. Palangka Raya,
2010.
Iper, Dunis. BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI. Palangka Raya,
2010.
Nurachmana, Alifiah., dan Supardi. Laras Ilmiah Bahasa Indonesia. Bandung: ASTRIFA
PUSTAKA MANDIRI, 2007.
http://basasin.blogspot.com/2008/09/pengertian-narasi.html
MAKALAH

WACANA DESKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Dr. Muhammad Bakri,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:

Meldiana Batik

(4521033016)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BOSOWA

2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang MahaEsa, karena atas berkat rahmat
dan karunianya, penyusunan makalah “ wacana deskripsi ini” dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu, guna memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia”

Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mnendapatkan ilmu yang
bermanfaat sertra membuka wawasan pembaca tentang wacana deskripsi.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku penulis, saya
sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam isih maupun penulisan, untuk itu
penulis sampaikan maaf atas kekurangan tersebut dan mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif dan dapat membangun untuk penyusunan makalah kedepannya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuah. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Tana Toraja, 17 september 2021

Meldiana batik

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................


1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................
1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................
1
C. Tujuan Pembahasan .....................................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................................
2
A. Pengertian Wacana Deskripsi ......................................................................................................
1
B. Tujuan Wacana Deskripsi ............................................................................................................
1
C. Ciri-ciri Wacana Deskripsi ..........................................................................................................
2
D. Jenis-Jenis Wacana Deskripsi ......................................................................................................
2
1. Deskripsi orang
........................................................................................................................ 2
2. Deskripsi tempat
...................................................................................................................... 2
E. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi ...........................................................................................
3
F. Pola-pola Wacana Deskripsi ........................................................................................................
3
G. Tahapan Menulis Wacana Deskripsi ..........................................................................................
4
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................
6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................
6
B. Saran ............................................................................................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................................
7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengarang merupakan suatu kegiatan yang kompleks, karena melibatkan serangkaian aktivitas
seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami cepat yang di maksudkan oleh pengarang.

Wacana merupakan tataran paling tinggi dalam hierarki kebahasaan. Wacana dapat didefenisikan
sebagai suatu bahasa di atas kalimat yang sususnannya berkesimbangan dan membentuk
satu kesatuan yang padu dan utuh. Dalam dunia tulis menulis, yang dimaksud dengan
wacana adalah kumpulan paragraf yang memiliki sebuah konsep utuh dengan pemahaman
yang utuh pulah. Dengan, kata lain, wacana merupakan kumpulan paragraf yang berisi
konsep atau gagasan utuh yang di uraikan secara sistematis dan logis.

Deskripsi adalah suatu kaidah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan
secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung
mengalaminya sendiri. Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak
melupakan pengalamannya dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan
pengalaman peneliti lain. Sehinggah mudah untuk melakukan pemeriksaan dan control;
terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deaskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa
sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail
diciptakan dan dipakai dalam disiplin ilmuh sebagai istilah teknik

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian wacana deskripsi?
2. Jelaskan apa tujuan dari wavana deskripsi?
3. Jelaskan apa saja ciri- ciri dan jenis- jenis wacana deskripsi 4.
Bagaimanan kaidah kebahasaan wacana deskripsi?
5. Bagaimana pola- pola wacana deskripsi?
6. Bagaimana tahapan menulis wacana deskripsi?

C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan tentang pengertian wacana deskripsi.
2. Menjelaskan tujuan dari wacana deskripsi.
3. Menjelaskan ciri- ciri dan jenis- jenis wacana deskripsi.
4. Menjelaskan bagaimana kaidah kebahasaan dalam wacana deskripsi
5. Menjelasdakan bagaimana pola- pola wacana deskripsi.
6. Menjelaskan bagaimana tahapan dalam menulis wacana deskripsi.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wacana Deskripsi


Kata deskripsi berasal dari kata latin decribee yang berarti menggambarkan atau
memberikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang
melukiskan dan menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sehingga
pembaca dapat mencitraa (mendengar, melihat, mencium, dan merasakan) apa yang
dilukiskan itu sesuai dengan cita penulisnya. Menurut pendapat parah ahli, Akhadiah
Sabarti mengemukakan bahwa, wacana deskripsi adalah karangan yang ditulis untuk
mendeskripsikan atau memberikan, menggambarkan atau melukiskan suatu objek sehingga
pembaca memiliki penghayatan seolah- olah menyaksikan dan mengalaminya sendiri.
Menurut Keraf Gorys, deskripsi adalah semacam bentuk wacana yang berubah
mengajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupah, sehingga objek itu seakan- akan
parah pembaca melihat sendiri objek itu. Deskripsi memberi suatu citra mental mengenai
suatu hal yang di alami, misalnya pemandangan orang, atau sensasi. Sedangkan Darma dan
Kaka mengemukakan bahawa, deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sebuah
objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah- olah melihat send iri objek yang
digambarkan itu. Jadi,wacana deskripsi adalah karangan yang di tulis untuk memberikan
gambaran, melukiskan suatu objek sehingga pembaca seakan- akan berada di tempat
kejadian, ikut merasasakan, mengalami, melihat dan mendengar menenai satu peristiwa.

B. Tujuan Wacana Deskripsi


Tujuan umum wacana deskripsi adalah agar pembaca bisa membayangkan atau
seolah- olah merasakan atau melihat ke dalam wacana ysng disuguhkan. Selain, itu adapula
tujuan- tujuan yang lebih spesifik. Berikut ini adalah tujuan dari wacana deskripsi:
• Pemberian arahan (adanya pemberiaqn petunkuk)
• Penjelasan akan suatu hal
Mendeskripsikan akan suatu hal yang mesti diketahui oleh orang lain. Contohnya:
- Deskripsi pentingnya renang
- Deskripsi akan lingkungan mesti lestari
• Penceritaan peristiwa
Pemeberian informasi akan sesuatu yang terjadi di sebuah lokasi pada waktu tertentu .
• Rangkuman
Adanya pembuatan tulisan yang diringkas agar menjadi lebih singkat. Contohnya,
adalah dari sebuah buku menjadi selembar kertas dengan tidak menghilangkan inti
dari tulisan utama.

C. Ciri-ciri Wacana Deskripsi


Penggambaran sesuatau dalam wacana deskripsi memerlukan kecermatan pengamatan
dan ketelitian. Untuk bisa mengembangkan suatu objek melalui rangkaian kata- kata yang
penuh arti sehingga pembaca dapat memahaminya seolah- olah melihat, mendengar,
merasakan, maupun menikmati sendiri objek itu maka kita perlu untuk memahami ciri- ciri
dari wacana deskripsi. Wacana deskripsi memiliki ciri yang dapat membantu kita dalam
mengenali jenis sebuah teks yang merupakan wacana deskripsi antara lain:
 Berisikan penggambaran atau penjelsan suatu objek.
 Penggambaran atu penjelasan suatu objek yang menjadi topic dituliskan secara detail.
Artinya penjelasan atau penggambaran dalam wacana deskripsi akan membuat
pembaca mengerti secara jelas dengan apa yang dijelaskan dalam teks tersebut.
 Ketika pembaca membaca teks deskripsi, pembaca seolah- olah merasakan, melhat
atau mengalami secara langsung apa yang sedang di bicarakan pada teks tersebut.
 Teks deskripsi berisikan paragraf yang menjelaskan suatu objek berdasarkan warna,
bentuk, ukuran dan ciri- ciri fisik maupun psikis objek tersebut dengan detail.
D. Jenis-Jenis Wacana Deskripsi
1. Deskripsi orang
a. Deskripsi keadaan fisik
Deskripsi fisik bertujuan memberi gambaran yang jelas tentang keadaan tubuh
sesorang. Biasanya deskripsinya bersifat objektif.
b. Deskripsi keadaan sekitar
Deskripsi keadaan sekitar merupakan penggambaran keadaan yang mengelilingi
sang tokoh, misalnya penggambaran aktivitas – aktivitasnya yang dilakukan,
pekerjaan atau tempat kediaman, yang ikut menggambarkan watak seseorang.
c. Deskripsi watak atau tingkah perbuatan
Deskripsi watak atau tingkah perbuatan adalah penggambaran watak (karakter)
seorang tokoh yang biasanya melalui penggambaran tingkah perbuatannya.
d. Deskripsi gagasan – gagasan tokoh
Deskripsi ini tidak dapat di serap oleh pancainderah, tetapi unsur fisik mempunyai
hubungan yang sangat erat. Pancaran wajah, pandangan mata, gerak bibi, dan
gerak tubuh merupakan petunujuk tentang keadaan perasaan seseorang pada waktu
itu.
2. Deskripsi tempat

Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semuah kisah akan selalu
mempunyai latar belakang tempat. Jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan
dengan tempat terjadinya peristiwa.
Dalam menyusun rincian suatu tempat hendaknya mengikuti cara yang logis agar apa yang kita
lukiskan menjadi lebih jelas. Selain itu, kita harus memilih dan memilah detail- detail dari suatu
tempat yang di deskripsikan. Sehingga detail- detail yang dipilih benar- benar mempunyai
hubungan. Dalam memilih cara yang paling baik untuk melukiskan tempat perlu memperhatikan
hal -hal sebagai berikut:

• Suasana hati
Suasana hati yang menonjol untuk dijadikan landasan, susasana hati untuk menguasai
pikiran pengarangpada waktu itu. Mungkin perasaan pengarang seluruhnya yang
mempengaruhi penyerapannya dan mengabaikan kenyataan fisik. Mungkin juga
penyerapan itu dilakukan dengan cermat dan berdasdarkan fakta, sehingga akan
mengkasilakan deskripsi subjektif atau objektif.
• Bagian yang relevan
Memilih detail- detail yang relevan untuk dapat menggambarkan suasana hati. •
Urutan penyajian
Menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detail- detail yang dipilih.

Struktur teks adalah bagian-bagian terpisah yang membangun sebuah teks hingga
menjadi sebuah teks yang utuh. Adapun struktur teks pada teks deskripsi di antaranya
yaitu identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi bagian. Untuk lebih jelasnya kalian dapat
melihatnya di bawah ini.
1. Identifikasi, merupakan penentu (penetap) identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
2. Klasifikasi, merupakan penyusunan bersistem dalam kelompok menurut kaidah atau
standar yang telah ditetapkan.
3. Deskripsi bagian, merupakan bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran
bagian di dalam teks tersebut.
E. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
1. Teks deskripsi menggunakan kata benda sesuai topik yang ingin dideskripsikan.
Misalnya, rumah, sekolah, teman saya, guruku, dan sebagainya.
2. Teks deskripsi menggunakan frase yang mengandung kata benda. Misalnya, beliau
adalah seorang kepala sekolah baik hati, dan sebagainya.
3. Teks deskripsi mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Misalnya, dua
sepatu hitam, satu siswa rajin, dan sebagainya.
4. Teks deskripsi mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek.
Misalnya, siswa itu memakai baju seragam putih biru, dan sebagainya.
5. Teks deskripsi mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) untuk mengungkapkan
pandangan pribadi penulis tentang subjek. Misalnya, saya pikir itu adalah kucing
pintar, saya meyakini buku itu mahal, dan sebagainya.
6. Teks deskripsi mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan
tentang objek. Misalnya, dengan cepat, di sekolah, di rumah, dan sebagainya.
7. Teks deskripsi mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora.
Misalnya, kulitnya putih seperti sagu, dan sebagainya.

F. Pola-pola Wacana Deskripsi


Menurut Darma dan Kaka wacana deskripsi mempunyai pola pengembangan, yaitu
sebagai berikut:
• Pola special
Pola special merupakan pengembangan paragraf yang berdasarkan ruang dan waktu
Contoh: pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis. Apalagi dengan
cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuruh rumah. Dari luar bangunanini tampak
indah, mampuh memberikan pancaran hangat bagi siapa saja yang memanjangnya. Lampu-
lampu tanaman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu hangat,
begitu indah.
• Pola sudut pandang
Pola sudut pandang di kembangkan dengan didasarkan tempat atau posisi seorang
penulis dalam melihat sesuatu. Dalam pola ini, penggambaran berpatokan pada posisi atau
keberadaan penulis terhadap hal yang digambarkan.
Contoh: sekarang hanya beberapah langkah lagi jaraknya mereka dengan dan tebing diatas
jalan. Medasing menegakkan dirinya sambilo menghadap ke muka dan ia pun berdiri tiada
bergerak sebagai pohon diantarapoho- pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari
perkataan itu maju sekalian temannya sejajar dengan dia.
• Pola topick
Pola topic berpatokan aspek- aspek tertentu. Misalnya apabila yang digambarkan itu
diri seseorang. Yang dikemukakan adalah ciri- ciri menonjol pada orang itu (keadaan fisik,
perilaku, dan ciri- ciri lainnya).
Contoh: kedua mata kartiwi masih masih menerawang kedepan. Dan, mengapa dari
belakang permukaan bumi yang berpendar itu tiba- tiba kartiwi melihat citra jum, istrinya.
Entahla, tiba- tiba kartiwi merasa ada tekanan menusuk dadanya. Adanya segumpal sabut
kelapa mengganjal kerongkongannya. Otot- ototnya serasah kehilangan tenaga. Jemari
yang menggenggam gagang cangkul, mengundur. Kepalahnya pun tertunduk.

G. Tahapan Menulis Wacana Deskripsi


Berikut ini adalah tahap-tahap dalam menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut:
a. Tentukan objek, tema yang akan dideskripsikan. Dalam menulis karangan deskripsi
diajak untuk menentukan apa yang akan dideskripsikan: apakah akan mendeskripsikan
orang, tempat atau objek yang lain.
b. Menentukan tujuan penulisan karangan.
c. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan.
d. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik menyusun kerangka karangan.
e. Menuliskan hasil observasi atau pengamatan berupa kerangka karangan terhadap
objek ke dalam bentuk sebuah paragraf deskripif.
f. Menguraikan kerangka karangan menjadi sebuah karangan dekripsi yang utuh sesuai
dengan tema yang ditentukan.

Berikut ini contoh gambaran tentang bentuk karangan deskripsi: Dihalaman rumah
Kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon- pohon yang rindang, ada pohon
mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula
pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah
ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang
indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal Kakek ku serta tempat
kelahiranku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku k
unjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat
pemandangan yang indah nan damai.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian dari wacana deskripsi adalah suatu karangan yang dibuat untuk mendeskripsikan,
menggambarkan, atau melukiskan sebuah objek tertentu sehiungga pembaca seolah- olah
menyaksikan atau mengalami hal tersebut. Dalam menulis sebuah wacana deskripsi maka
perlu kita memperhatikan tujuan, ciri-ciri, pola wacana serta kaida kebahasaan agar kita tidak
kesulitan dalam tahapan menulis wacana deskripsi.

B. Saran
Dengan adanya penjelasan dan contoh tentang wacana deskripsi maka diharapan kita mampu
memahami dan mencoba membuat serta menulis wacana deskripsi dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA

http://materi4belajar.blogspot.co.id/2016/04/teks-deskripsi-pengertian-
dancontoh.html

http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-ciri-dan-contoh-
teksdeskripsi-lengkap.html

Akhadiah,Sabarti.1997.menulisI:bukumateripokokEPNA.DirjendikDasmwn,Depdik
bud: Jakarta

Aliyah,DarmaYoceRosdiyantoKaka.2007.IntisariBahasadanIndonesia.PustakaSetia.
Bandung.
MAKALAH
EKSPOSISI
Dosen Pengampu:
Dr.Muhammad Bakri,S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH:

Rami yanti Bongngi’(4521033018)

PRODI ANGRIBISNIS,FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS BOSOWA
2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa,atas rahmat-nya sehingnga saya dapat
meyelesaikan makala yang berjudul “WACANA EKSPOSISI “ penulisa makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kulia Bahasa Indonesia.
Tentu masi banyak kekurangan dalam menyelesaikan Makala ini untuk itu saya memohon
maaf dan mengharapkan saran dan masukanyang bersifat membangun demi kesempurnaan Makala
ini.
Semoga Makala bermanfaat dan dapat dipahami oleh pembaca sebagai wadah untuk lebih
memahami lebih luas materi wacana eksposisi.

Makasar,18 September 2021

Rami Yanti Bongngi’


DAFTAR ISI

• JUDUL
MAKALA……………………………………………………………………………………….1
• KATA
PEGATAR………………………………………………………………………………………..2
• DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………...3

• BAB 1
PEDAHULUAN…………………………………………………………………………………1

LATAR BELAKANG MASALAH…………………………….……………………………...1

RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………….1

TUJUAN PENULISAN……………………………………………….………………………...2

METODE PENULISAN………………………………………………….……………………..2

• BAB 2
PEMBAHASAN……………………………………………………………..………………..3
• BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………………….……….……..9
SIMPULAN DA SARAN…………………………………………………….................................9

BAB 1 PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Paragraf merupaka bagian dari karangan (tulisan) atau bagian dari karangan (tulisan) atau
bagian dari tuturan (kalua lisan).sebuah paragraf ditandai oleh satu kesatuan gagasan yang lebih
tinggi atau lebih luas dari pada kalimat.oleh karna itu,paragraf umumnya terdiri dari sejumlah
kalimat.kalimat-kalimat saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu.
Menulis eksposisi sangat bermanfaat,karna sebagian besar masyarakat menyadari pentingnya
sebuah informasi.eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan.
Jika pada paragraf yang menjawab pertanyaan apakah itu? Darimana asalnya ? paragraf
tersebut merupakan sebuah paragraf eksposisi.eksposisi adalah karangan yang menyajikan
sejumlah pengetahuan atau informas.tujuanya agar pembaca dapat mengetahui atau mendapatkan
informasi yang sejelas-jelas-nya.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu eksposisi ?
b. Apa pengertian paragraf eksposisi ?
c. Apa tujuan paragraf eksposisi ?
d. Bagian-bagian wacana eksposisi
e. Bagaimana teknik penulisan wacana eksposisi ?
f. Apa metode penulisan wacana eksposisi ?
g. Jenis-jenis pengembangan apa yang ada dalam wacana eksposisi beserta contohnya ?
h. Bagaimana ciri-ciri paragraf eksposisi ?

C. TUJUAN
Dapat mengetahui tentang eksposisi,pengertian eksposisi,dan tujuan paragraf eksposisi itu
sendiri.makala ini juga bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian wacana eksposisi.cara atau
teknik penulisan ,metode penulisan,ciri-ciri,dan jenis-jenis paragraf.

D. METODE PENULISAN
Dalam penilisan Makala ini,untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,saya
menggunakan studi pustaka.metode studi pustaka atau literature ini digunakan dengan cara
mendapatka data atau informasi data tertulis yang bersumber dari buku-buku,dan berbagai artikel
di internet yang menurut saya dapat mendukung data pada Makala ini.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. EKSPOSISI
Ditinjau dari sudut penulis wacana ini bertujua memenuhi keinginan manusia untuk memberi
informasi kepada orang lain,sedangkan dari sudut pembaca wacana ini berkeinginan untuk
memperoleh informasa dari orang lain mengenai suatu hal.

B. PENGERTIAN EKSPOSISI
Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan sesuatu objek sehingga
memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.bentuk wacana ini menyajikan penjelasan
yang akurat dan padu mengenai suatu topik,penyampaian pernyataan yang lengkap dan dapat
dipercaya (fakta).

C. TUJUAN WACANA EKSPOSISI


Tujuan utama dari wacana eksposisi adalah untuk memberitahukan dan memberi informasi
mengenai objek tertentu.melalui informasi itu,pengetahuan dan wawasan pembaca diharapkan
menjadi bertamba luas.

D. WACANA EKSPOSISI MENGANDUNG 3 BAGIAN UTAMA,YAITU:


1. Pendahuluan
2. Tubuh/isi eksposisi
3. Simpulan

E. TEKNIK PENULISAN WACANA EKSPOSISI


• Mengumpulkan bahan dari berbagai sumber,misalnya sumber tertulis (koran,buku,Makala
dan lain sebagainya),wawancara dengan nara sumber.
• Pada bagian pendahuluan,dikemukakakn tema tulisan,latar belakang,alasan memlih topik atau
pentingnya topik itu,permasalahan,tujuan dan kerangka acuan yang digunakan
• Pada bagian isi/tubuh,dibuat kerangka-kerangka yang berupa pengembangan topik yang
dipilih,penyajian secara rinci tiap-tiap bagian dari kerangka karangan.
• Pada bagian simpulan,dikemukakan mengenai hal-hal yang telah disajikan,tetapi tidak berisi
saran untuk mempengaruhi pembaca.

F. METODE PENULISAN WACANA EKSPOSISI


➢ Metode identifikasi
Metode identifikasi adalah metode dengan cara memahami atau menilai suatu objek.

➢ Metode analisis
Metode analisis adalah proses penguraian sebuah pokok masalah atas berbagai
bagiannya.metode analisis dibagi menjadi ( anailis umum,analisis bagian,analisis
kuasal,analisis fungsi,dan analisis proses).

➢ Metode klasifikasi
Metode klasifikasi adalah metode dengan pengelompokan data dari bagian-bagain satu objek
➢ Metode definisi
Metode definisi adalah penyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal,dan biasanya lebih
kompleks berupa arti,makna,atau pengertian suatu hal.

G. JENIS PENGEMBANGAN DALAM PARAGRAF EKSPOSISI

1. Eksposisi proses
Sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembutan,penggunaan,atau cara-cara tertentu.

2. Eksposisi definisi
Batasan pengertian sesuatu dengan memfokuskan pada karakteristik sesuatu.

3. Eksposisi ulustrasi
Pegembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu
ide.mengilustrsikan sasuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan
sifat.biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ulustrasi berikut ini,dapat diilustrasikan
(seperti dan bagaikan).

4. eksposisi perbandingan
Dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam klimat utama dengan cara membandingkan
dengan hal lain.

5. Eksposisi pertentangan
Berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.frase penghubung yang biasa
digunakan adalah(akan tetapi,meskipun begitu,sebaliknya).

6. Pola pengembangan eksposisi umum-khusus atau khusus-umum pola pengembangan umumkhusus berarti
memaparkan sesuatu permasalahn bertolak dari suatu pernyataa yang bersifat umum kemudian berangsur –angsur
menyempit ke hal-hal yng bersifat khusus.

7. Eksposisi analisis
Proses memisah-misakan masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sub bagian,kemudian
masing-masing dikembangkan secara berurutan.

8. Eksposisi klasifikasi
Membagi sesuatu dan mengelompokkan kedalam kategori-kategori.

H. CONTOH POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM WACANA EKSPOSISI


1. Pola pengembangan proses
Pohon anggur,disamping buahnya yang digunakan untuk pembuatan minuman
daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersihan wajah.caranya
ambillah daun anggur secukupnya,lalu tumbuk sampai halus.masaklah hasil tumbukan
itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih.setelah itu,ra,uan tersebut kita
dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk ramuan tersebut untuk
membersikan wajah.kulit wajah akan kelihatan bersi dan beseri-seri.
2. Pola pengembangan definisi
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen
murni dan ozon berenergi tinggi kedlam tubuh melalui darah.ozone therapy merupakan
terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan,baik untuk menyembukan penyakit yang
kita derita mapun sebagai pencegah penyakit.

3. Pola pengembangan contoh/ilustrasi


Sebenarnya,kondidi ekonomi kita relative membaik.indikatornya dapat dilihatdari
berbagai aspek.misalnya, dalam bidang otomitif.setiap hari kita temukan aneka
kendaraan melintsa dijalan raya.sepeda motor baru,mobil pun baru.ini menandakan
bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik.indikatir lai seperti daya beli masyarakat
kebutuhan sandang,papan,dan panggan .dalam bidang papan misalnya,banyak warga
masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.
4. Pola pengembangan perbandingan
Tema lagu anak-anak zaman dulu lebih bervariasi,dan megandung pesan-pesan
pendidikan yang bermanfaat bagi perkembangan mental-psikologis anak-anak jika
dibandingkan dengan lagu anak-anak masa kini.anak-anak zaman dulu telah belajar
tentang kebesaran tuhan (pelagi),alam sekitar (lihat kebunku),kasih saying(oh,ibu dan
ayah),transportasi (tamasia),dan pendidkan (lihatlah kawan) melalui lagu-lagu
tersebut.lagu tersebut mampu mendatangkan kegembiraan juga memperluasnwawasan
pengetahuan anak-anak.dibandingkan dengan lagu-lagu lama,lagu anak-anak zaman
sekarang kurang memiliki variasi tema.
5. Pola pengembangan pertentangan/kontras
Tugas seorang konduktor pada pergelaran orkesta di negara-negara barat berbeda
dengan kebanyakan konduktor pergelaran orkesta di indinesia.konduktor oergelaran
orkesta dinegara barat bertanggung jawab penuh pada kualitas musik orkesta yang
ditampilkan.syarat utama menjadi konduktur tentu secara musical harus memiliki
wawasan yang luas dan mendalam,baik secara teoritis maupun praktis.
Berbeda dengan konduktor negara barat,menurut penuturan Widya
Kristiani,seperti halnya dirinya,di indonesia konduktor untuk orkesta,khususnya yang
bersifat populer,umumnya tidak mempunyai latar belakang akademis
6. Pola pengembangan analisis
Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn
Monroe.ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia.seorang detektif
memperkirakan,Merilyn pernah berhubungan dengan J.F Kennedy.dia dibumuh untuk
menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.
7. pola pengembangan umum-khusus atau khusus-umum
Industri berskala ruma tannga mengalami perkembangan pesat.industri kompor minyak
di jawa timur bahkan telah berancang-ancang ekspor.Industri emping belinjo di jawa
tegah pun tidak mau ketinggalan,perkembangannya cukup membanggakan. demikian
juga industri kerajinan senjata tajam(bedog) di jawa timur.pemasaran senjata jenis
golok ini telah sampai kepulau Sumatra.
8. pola pengembangan klasifikasi
Pemerintah akan memberikan bantuan penggunaan rumah atau bangunan kepada
korban gempa.bantuan pembangunan rumah tersebut disesuaikan dengan tingkat
kerusakan-nya.warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10
juta.warga yang rumahnya rusak sedang mendapatkan bantuan sekitar 20 juta.warga
yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta.calon penerima bantuan
tersebut ditentukan oleh apparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

I. CIRI-CIRI WACANA EKSPOSISI


• Berusaha menjelaskan tentang suatu objek.
• Gaya tulisan bersifat informatif.
• Diperjeas dengan fakta yang dilengkapi dengan angka,peta,grafik,statistic,gambar atau
bagan sebagai ilustrasi.
• Paragraf diahiri dengan penegasan,bukan ajakan atau permintaa dukungan.
• Wacana eksposisi bersifat ilmia/nonfiksi karena sumber wacana ini dapat diperoleh dari
hasil pengamatan dan penelitian.
• Bentuk wacana eksoposisi banyak digunakan dalam menulis artikel,tilisan
ilmia,populer,diklat perkuliahan,dan buku-buku ilmia.
BAB 3
PENUTUP

KESIMPULANKarangan eksposisi hanya berusaha menyampaika suatu pemberitahuan,pengetahuan


tanpa mempengaruhi minat dan sikap pembaca,pem baca memberikan kesempatan untuk
menerima,memutuskan atau menolak tentang sesuatu yang diuraikan penulis.gaya penyampaiannya
cendering bersifat informatif,artinya penulis juga memberikan penjelasan untuk gagasan,sehingga
pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang sesuatu yang dimaksudkan dari gagasan tersebut.

SARAN:
Pemberian informasi penjelasan mengenai karangan eksposisi hanya bersifat menguraikan dan
memberi pengenalan lajutan bagi pembaca dan bukan merupakan suatu bukti.

DAFTAR PUSTAKA

AL-Husna,za’imah ufairah.(2021).Wacana Eksposisi.[online].


Hhtp://www.scribd.com/doc/97721073/wacana-eksposisi (5 november 2013)
Chiby,fhiby.(2013).makala tentang ekspoisis.[online]
Hhtp//fhibychiby.blogpot.com/2013/02/Makala-tentang-eksposisi.htm(4 november 2013)
Djokovic,Mardiant.(2013).cppy of wacana.[online]
Hhtp//www.scribd.com/doc/122258767/copy-of-wacana

(2010).eksposisi.[online].http:/kelas mayaku,wordpress.com/page/29(5 november 2013)


MAKALAH
WACANA ARGUMENTASI

Disusun Oleh:
Arinil haq (4521033002)
Dosen pengampu:
Dr.Muhammad Bakri S.Pd M.Pd

UNIVERSITAS BOSOWA
PROGRAM STUDY AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
MAKASSAR

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang kami beri judul wacana argumentasi sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang sebuah argumentasi atau
karangan,mengenai kebenaran sebuah pendapat dan alasan pendukung yang kuat.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya
kami dilain waktu.

Makassar,15 September 2021

Arinil Haq

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………ii

1
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………….…………….……………..…1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………1
C. Tujuan …………………………………………………………..…1
BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian Argumentasi
…………………………..…………2 B. Ciri Ciri Karangan
Argumentasi………………….…………3
C. Karakteristik Karangan Argumentasi…………….. ….…4
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ………..………………………………..…………………5
DAFTAR PUSTAKA ………..……………………………..…..………6

ii

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomnikasi
secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif,
sehingga penulis mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan kata bahasa,
struktur bahasa, dan kosa kata. Tujuan menulis adalah menyampaikan pesan kepada
pembaca. Bila tidak dibaca, kegiatan menulis itu akan sia-sia. Mengajar menulis antara

1
lain adalah membangun kesadaran bahwa menulis itu tergantung pada pembaca (reader
depemdent) dan kualitas respon pembaca menentukan keberhasilan komunikasi tulis.
Belajar menulis ibarat seperti belajar keterampilan lain yang berubah dari mudah ke
sulit, dari sini ke sana, dari sekarang ke nanti. Kerena itu apa yang pertama ditulis adalah
diri sendiri, rumah sendiri, keluarga sendiri dan seterusnya
Menulis hasil penelitian dengan menggunakan sistematika argumentasi adalah langkah yang
baik untuk menulis karangan argumentasi. Dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif
adalah berpikir kritis dan logis. Untuk itu ia harus bertumpu pada bukti-bukti atau evidensi yang
dapat dijalin dalam metode-metode sebagaimana dipergunakan juga oleh eksposisi. Tetapi
dalam beragumentasi terdapat motivasi yang lebih kuat. Namun argumentasi, disamping
memerlukan kejelasan, keyakinan dengan perantara fakta-fakta atau bukti-bukti itu, untuk itu
kelompok kami akan menjelaskan karangan argumentasi sebagai penyelesai tugas Dasar-dasar
Menulis

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini ada permasalahan yang akan dibahas, yaitu :
1. Bagaimana cara membuat karangan argumentasi yang benar ?
2. Bagaimana ciri-ciri dari karangan argumentasi ?
3. Bagaimana karakteristik dari karangan argumentasi ?
4. Bagaimana syarat dan pertimbangan dari karangan argumentasi ?
5. Apasaja komponen dalam karangan argumentasi ?
6. Apasaja dasar dan sasaran dari karangan argumentasi ?

C. TUJUAN
• Mengetahui cara membuat karangan argumentasi dengan benar
• Mengetahui ciri-ciri dari argumentas
• Mengetahui karakteristik karangan argumentasi 2
• Mengetahui syarat dan pertimbangan dari karangan argumentasi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si
pembacanya merasa percaya dengan pendapat atau argumen si penulisnya. Oleh karena

1
itu, karangan ini bersifat meyakinkan si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya,
tetapi tidak untuk memengaruhi si pembaca.

Pengertian karangan argumentasi menurut beberapa ahli :


• Menurut Finoza (2008:243), karangan argumentasi adalah karangan yang
bertujuan meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu doktrin,
sikap, dan tingkah laku tertentu.
• Menurut Aceng Hasani (2005:43) bahwa karangan argumentasi adalah
suatu jenis karangan yang berusaha mempengaruhi orang lain dengan cara
menyajikan bukti-bukti sebagai penguat argumentasi yang dinyatakan secara logis
dan factual dengan tujuan pembaca atau pendengar tertarik dengan yang
dikemumakakan oleh penulis.
• Menurut Keraf (1997:99) mengemukakan bahwa argumentasi adalah suatu
retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar
mereka itu percaya dan akhirnya percaya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan penulis atau pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha
merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukaan
apakah suatu pendapat atau suatu hal tertentu itu benar atau tidak.
• Menurut Alwasilah (2005:116) mengemukakan bahwa argumentasi adalah
karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidak benaran dari sebuah
pernyataan (statement). Menurutnya argument tidak berarti pertengkaran. Dalam
teks argument penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika untuk
meyakinkan pembaca ikhwal kebenaran atau ketidak benaran itu

Menurut para ahli diatas karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk
memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau
gagasan. Berdasarkan pemaparan semua ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa
karangan argumentasi merupakan suatu bentuk komunikasi tidak langsung melalui
media tulisan yang bersifat memberilkan pandangan dan memposisikan diri untuk
meyakinkan orang lain. Proses meyakinkan pandangan yang dituangkan dalam
argumentasi adalah dengan cara menghadirkan evidensi atau pembuktian yang relavan
dan merupakan rujukan pada pembaca agar percaya dengan apa yang penulis paparkan
dengan mengajukan bukti-bukti yang mendukung kebenaran tulisan tersebut.

B. Ciri Ciri Karangan Argumentasi


Karangan argumentasi bersifat nonfiksi, logis, bahasanya baku, tidak ambigu,
kalimatnya berbentuk kalimat tunggal. Ia bertujuan untuk pembuktian suatu kebenaran

1
sehingga meyakinkan pembaca mengenai kebenaran itu, tapi buka berarti mengajak
orang lain untuk mengikuti opininya.
Menurut Finoza (2008:243), ciri-ciri karangan argumentasi adalah :
• Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan
memengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya.
• Mengusahakan pemecahan suatu masalah, dan
• Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian

Berdasarkan pendapat di atas, ciri-ciri karangan argumentasi dapat dijabarkan lebih detail
sebagai berikut:

1. Meyakinkan pembaca bahwa apa yang ditulis itu adalah benar adanya dan
berdasarkan fakta.
2. Meyakinkan pembaca bahwa argumen atau pendapat yang berdasarkan fakta atau
data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Menjelaskan pendapat, gagasan, ide, keyakinan penulis kepada pembaca.
4. Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang dikemukakan.
5. Memerlukan analisis dan bersifat sistematis dalam mengolah data.
6. Menggunakan fakta atau data yang berupa angka, peta, statistic, gambar dan
sebagainya.
7. Menyimpulkan data yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya. Mendorong
pembaca untuk berpikir kritis.

C. Karakteristik Karangan Argumentasi


Syarat-syarat dan Pertimbangan Menulis Karangan Argumentasi Dalam menulis
suatu tulisan argumentasi, terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan.
Syaratsyarat tersebut diantaranya sebagai berikut :

• Harus mengetahui benar pokok persoalan yang akan di argumentasikan berikut


argumen-argumennya.

• Harus berusaha mengemukakan permasalahan dengan sejelas-jelasnya sehingga mudah


dipahami pembaca.
• Argumentasi harus mengandung kebenaran untuk mencapai hasil karangan yang logis
dan benar.
• Evidensi baik berupa bukti, contoh, maupun alasan-alasan harus dikemukakan
berdasarkan logika atau penalaran budi akal sehingga tersusun sebuah karangan
argumentasi yang logis dan sistematis.

1
Komponen dalam Karangan Argumentasi Menurut Keraf (1997:104-107) mengemukakan bahwa
dalam argument terdiri atas tiga komponen, yaitu :

Pendahuluan

Pendahuluan tidak lain dari pada menarik minat pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada
argument-argumen yang akan disampaikan serta menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi itu
harus dikemukakan dalam kesempatan tersebut. Secara ideal pendahuluan harus mengandung cukup
banyak bahan untuk menarik perhatian pembaca yang tidak ahli sedikit pun, serta memperkenalkan
kepada pembaca fakta-fakta pendahuluan yang perlu untuk memahami argumentasinya.

Tubuh argument

Seluruh proses penyusunan argumen terletak pada kemahiran dan keahlian penulisnya. Selama
menggarap argumentasinya, pengarang harus terus menerus menempatkan dirinya dipihak pembaca.

Kesimpulan dan ringkasan

Dengan tidak mempersoalkan topik mana yang dikemukakan dalam argumentasi, pengarang harus
menjaga agar konklusi yang disimpulkan tetap memilihara tujuan dan menyegarkan kembali ingatan
pembaca tentang apa yang telah dicapai dan mengapa konklusi-konklusi itu diterima sebagai sesuatu
yang logis. Dalam tulisan-tulisan biasa, dimana tidak boleh dibuat kesimpulan-kesimpulan, maka dapat
dibuat ringkasan dari pokok-pokok yang penting sesuai dengan urutan argument-argumen dalam tubuh
karangan itu.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN


Karangan argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidak-benaran
dari sebuah pernyataan (statement), yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca
tentang kebenaran pendapat penulis. Karya tulis argumentasi pada dasarnya merupakan bagian
dari eksposisi, sifat-sifat karya eksposisi ada pada argumentasi. Sifat khusus yang dimilikinya,
yaitu untuk meyakinkan atau membujuk pembaca agar menerima pandangan penulis, maka
karya eksposisi semacam ini dinamakan argumentasi.

1
Dalam karangan argumentasi, penulis harus mengetahui secara jelas tentang subjek yang akan
diteliti, sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip ilmiah. Penulis harus bersedia
mempertimbangkan pendapat-pendapat sendiri sehingga dapat memperkuat informaso yang
dibutuhkan, yang ketiga harus mengandung arti, bahwa karangan argumentasi harus
mengemukakan persoalan secara jelas

SARAN
Dalam makalah ini, masih banyak kekurangan-kekurangan maka dari itu,kami sebagai penulis
mengharapkan semoga pembaca bisa memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada
kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya

DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokoknya menulis. Cetakan pertama. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama

Dahlan, M.Pd. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Daud. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : Erlangga

Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi InsanMulia

1
MAKALAH BAHASA INDONESIA

WACANA PERSUASI

Dosen Pengampu: Muhammad Bakri, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh : Muhaimin (4521033030)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2021

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah-

Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “ Wacana

Persuasi”

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih

memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun

penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat bayak kekurangan, Oleh karena itu

jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun

isi makalah ini, mohon kritik serta saran dari dosen pengajar dan semua pembaca

diharapkan untuk dapat menyempurnakan dan mengembangkan makalah ini

kearah yang lebih baik lagi.

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................1

LATAR BELAKANG ............................................................................1

RUMUSAN MASALAH ........................................................................1

BAB II PEMBAHSAN ...........................................................................2

Pengertian Persuasi ..................................................................................2

Ciri-Ciri Persuasi .....................................................................................3

Pengertian Wacana Persuasi .....................................................................5

Tujuan Dan Manfaat Wacana Persuasi .....................................................5

BAB III PENUTUP ...............................................................................6

Kesimpulan ..............................................................................................6

Saran ......................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Persuasi diartikan sebagai suatu ajakan

kepada seseorang dengan cara meyakinkan, sedangkan karangan persuasi adalah

suatu karangan yan mengandung alasan–alasan dan fakta dengan unsur ajakan atau

himbauan karena sifatnya yang mengajak, maka didalam persuasi ditemukan kata

yang bersifat mengajak seperti “ayo”,”mari”, “lakukanlah”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang singkat diatas maka rumusan masalah

dari makalah ini adalah :

1. Apa pengertian persuasi dan apa ciri-cirinya?

2. Apa pengertian Wacana persuasi ?

3. Apa Tujuan wacana persuasi ?

Tujuan

Tujuan dari penulisan Makalah ini untuk mengetahui apa pengetian

persuasi, cirri-ciri persuasi, pengertian wacana persuasi, tujuan dan manfaat dari

pada wacana persuasi.

BAB II
2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Persuasi

Persuasi adalah komunikasi yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan

orang lain, melalu persuasi setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi orang

lain. Pada prinsipnya persuasi merupakan upaya menyampaikan informasi dan

berinterajksi antar kondisi dimana kedua belah pihak sama – sama memahami dan

sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.

Berkomunikasi dengan sesama, setiap individu berharap yang disampaikan dapat

dipercayai dan dimengerti. Komunikasi persuasive membiarkan orang lain

(persuade) bebas melakukan apapun yang meraka inginkan setelah persuader

berusaha meyakinkan mereka,

Persuasi merupakan komunikasi yang penting dalam berinteraksi

dengan orang lain. Sebagai contoh calon pemimpin Negara yang meyakinkan dan

mempengaruhi rakyatnya melalui komunikasi persuasif, juga dengan

kepemimpinan yang persuasif , pemimpin dapat mempertahankan loyalitas kerja

para karyawan. alasan penting nya persuasi dalam dunia bisnis adalah tuntutan kerja

dalam tim yang diperlukan komunikasi persuasi agar dapat meyakinkan orang lain

dengan pendapat yang dikemukakan.

Kepercayaan merupakan unsur utama ,walaupun demikian tindakan

persuasi itu sendiri tidak harus diarahkan kepada kepercayaan, tetapi diartikan agar

lawan bicara dapat melakukan sesuatu . Sebab itu, persuasi bertolak dari pendirian

bahwa pikiran manusia dapat diubah.

Dari uraian diatas maka dapat diketahui ciri – ciri sebagai berikut :
3

1. Berisi alasan – alasan kuat yang disertai dengan bukti dan fakta

2. Berisi kalimat yang meyakinkan pembaca untuk melakukan apa yang

disampaikan oleh penulis

3. Mengandung kata”ayo”, “mari”,”lakukanlah” dan kata lain yang bersifat

mengajak

4. Menggunkan bahasa yang menarik dan bersifat sugestif

5. Dalam hal periklanan seyogianya menggunakan kata dan tampilan yang

menarik perhatian peminat tau pembaca.

B. langkah penulisan karangan persuasi

1. Menentukan tema dan topik

Seperti halnya dalam penulisan jenis karangan yang lain, langkah pertama dalam

karangan persuasi yaitu menentukan tema dan topilk menjadi kunci pembahasan

dalam suatu karangan. Dalam karangan persuasi topik dapat dikemukakan secara

langsung.

Membuat kerangka karangan

Kerangka karangan ditujukan agar karangan tersebut sistematis dan logis, dengan

membuat kerangka pembaasan topik tidak akan melebar umumnya karena karangan

persuasi mengandung hubungan sebab akibat

2. Mengummpulkan bahan

Penyampaian data atau fakta menjadi hal yang penting, hal ini akan lebih

menguatkan pendapat penulis dan akan lebih menarik minat pembaca. Data atau

fakta dapat diperoleh dari hasil penelusuruan atau pengamat

3. Mengembangkan kerangka karangan


4

Pengembangan kerangka menjadi karangan yang utuh adalah menulis karangan

persuasi. Data atau fakta yang telah diperoleh secara sistematis dan logis

dikemukakan pada bagian yang sesuai. Proses pengembangan dilakukan dari

paragraf per paragraph dengan tetap memperhatikan kelogisan hubungan antar

paragraf

4. Mencantumkan kalimat persuasi

Bagian terakhir adalah berupa kesimpulan sebuah kalimat yang bersifat persuasif.

Kesimpulan yang dibuat dari pembahasan pada bagian inti dapat dilakukan dengan

2 cara, yaitu dengan cara dedukasi atau induksi. Yang harus diperhatikan pada

bagian akhir karangan ini adalah penekanan tentang ajakan penulis terkait topik

yang dibicarakan.

Contohnya: Pemilu serentak akan dilaksanakan 17 April 2019, ayo

gunakan hak pilih kita untuk memilih Presiden,DPRD Kota, DPRD Provinsi, DPR

RI, DPD RI yang terbaik untuk masa depan Negara Indonesia, jangan sampai hak

suata anda disalahgunakan orang – orang yang tidak bertanggung jawab, jangan

golput. Perlu kita ingat bahwa masa depan Negara kita selama 5 tahun bergantung

oleh siapa yang kita pilih. Marilah dating dan saksikan ke TPS gunakan hak pilih

kita . Jangan sampai Negara kita dipimpin oleh orang yang tidak bertanggung jawab

dan tidak adil, sudah waktunya Negara ini besar dari pemimpin yang bijak serta

tegas. Tinggalkan sejenak aktivitas demi negera tercinta ini tentu untuk anak cucu

kita nanti.

C. Pengertian wacana dan tujuan wacana persuasi


5

Wacana adalah kesatuan makna antarbagian didalam suatu bangun bahasa. Wacana

sangat terkait konteks yang menyertainya. Sebagai kesatuan yang abstrak, wacana

dibedakan dari teks, tulisan, bacaan, tuturan, atau inskripsi, yang mengacu pada

makna yang sama, yaitu’ wujud konkret yang terlihat, terbaca, atau

terdengar.

Tujuan Wacana persuasi merupakan wacana yang bertujuan

mempengaruhi pembaca untuk melakukan tindakan sesuai yang diharapkan penulis.

Untuk memepengaruhi hal tersebutbiasanya digunakan segala upaya yang

memungkinkan sehingga mitra tutur terpengaruhi. Berdasarkan penjelasan

mengenai wacana persuasi, menurut peneliti wacana persusai bisadiartikan bahwa

wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan untuk mempengaruhi ataumenarik

minat pembaca melalui argumentasi-argumentasi yang menarik sehingga mudah

diterima oleh pembaca.

Dalam kaitannya dengan produk maka wacana persuasi menjadi salah satu

bahagian dari strategi untuk mempengaruhi individu atupun kelompok. Strategi

atau peran wacana persuasi sangat bermanfaat bagi siapa saja. terlebih lagi kepada

suatu kelompok bisnis.


6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut wacana persuasi adalah wacana yang berisi

ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh dan bukti yang

meyakinkan sehingga pembaca dapat mempercayai dan bersedia

melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentinganbersama


B. Saran
7

Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami

tentang wacana persuasi yang lebih mendalam. Mohon pemakluman dari bebagai

pihak jika dalam makalah ini masih tedapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun

pemahaman, karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.

DAFTAR PUSTAKA

http://tspartanm.blogspot.com/2015/02/makalah-persuasi.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/dosenbahasa.com/karangan-persuasi/amp

http://nickhanickhuna.blogspot.com/2013/04/makalah-bahasaindonesia.html?m=1

Diberdayakan oleh Blogger


8

Anda mungkin juga menyukai