Wacana Narasi
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehinggah makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.Akhirnya saya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya sendiri maupun
teman-teman.
DAFTAR ISI
a. Narasi ............................................................................................................................... 6
b. Paragraf Narasi ................................................................................................................ 9
Kesimpulan ......................................................................................................... 9
b. Saran ................................................................................................................... 9
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai mahasiswa sekaligus bagian dari bangsa Indonesia, sudah sepantasnya kita
menjaga nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam bahasa kususnya nilai-nilai
yang terkandung dalam bahasa Indonesia
Untuk menulis sesuatu hal yang menarik kita perlu berfikir. Sebuah paragraf yang
menarik,pertama kita harus tau apa itu paragraf. Paragraf merupakan sekelompok
kalimat yang mengandung beberapa informasi yang relevan tentang suatu ide.
Paragraf yang baik biasanya terpusat pada satu topik kalimat. Ketika kita mempunyai
petunjuk untuk mulai menulis, kita dapat menyelesaikan paragraf tersebut dengan
sukses. Sebuah kalimat topik akan membantu kita untuk memilih informasi yang
relevan.
Dalam bahsa Indonesia begitu banyak jenis paragraf diantaranya terdapat jenis
paragraf narasi, Menulis paragraf Narasi merupakan kerangka yang
dihubunghubungkan dengan cerita jadi paragraf narasi adalah karangka yang di
temukan dalam sebuah novel, cerpen, dan hikayat yang merupakan kiasan dari
pemaparan suatu peristiwa.
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul makalah diatas yaitu tentang paragrapf narasi. Maka kita perlu
merumuskan masalah agar pembahasan tidak melebar dari konsep pembahasan
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf narasi?
2. apa saja jenis-jenis paragraf narasi ?
3. apa perbedaan paragraf narasi dengan paragraf lainnya ?
4. Apa tujuan dan kegunaan paragraf narasi ?
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini ditulis dengan tujuan :
1. Mengidentifikasi wacana narasi.
2. Menetukan jenis-jenis wacana narasi
3. Membedakan wacana narasi dengan wacana lainnya.
4. Mengetahui tujuan/ kegunaan dari wacana narasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Narasi dapat disebut cerita atau kisahan. Narasi yang berasal dari bahasa Inggris narration
merupakan suatu bentik kisahan mengenai peristiwa atau secara kronologis. Tujuan utama
narasi adalah untuk menceritakan peristiwa aytau kejadian itu sedemikian rupa sehingga
menimbulkan pengertian-pengertian atau asosiasi yang merefleksikan interpretasi atau
penafsiran penuturnya atau penulisnya. Dalam buku lain disebutkn bahwa tujuan narasi
(kisahan) adalah becerita baik berdasarkan observasi dan bersifat menghimpun fakta.
Wacana narasi dapat dibedakan menjadi dua, yakni (1) narasi berplot dan (2) narasi faktual.
Yang dimaksud narasi berplot yaitu narasi yang urutan pengisahannya berdasarkan plot atau
alur seperti yang terdapat pada cerita fiksi ata cerita rekaan. Menurut Djoko S. Passandaran
(1989:37) dalam narasi berplot, pandangan atau gagasan pengarang tentang kehidupan
kemanusiaan merupakan faktor pengendali atau penentu: gerak, tingkah laku, atau perbuatan
pelaku dipilih, dirancang, dan disusun dengan penuh pertimbangan dan hati-hati untuk
melakonkan atau mendramatisasikan gagasan tersebut. Contoh narasi berplot adalah roman,
novel, dongeng, hikayat, dan drama. Sedangkan narasi faktual adalah kisahan yang
berdasarkan urutan kjadian penting seperti dalam tulisan sejarah yang objektif. Narasi atau
cerita ialah jenis karya tulis yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa. Rangkaian ini dapat
disusun menurut urutan waktu. Sedangkan peristiwanya dapat berupa kejadian nyata atau
khayalan. Narasi ditulis untuk menjawab:”Apa yang terjadi?” Narasi, juga
deskripsi,tergolong jenis karya tulis yang berbentuk fiksi. Wacana yang termasuk narasi
antara lain: cerita pendek, cerita bersambung, novellet, novel. Contoh:
Pada suatu malam yang dingin, ketika aku baru saja membaringkan badanku di tempat tidur,
aku mendengar dering telepon. Dengan malas aku bangkit dan mengambil telepon.
• “Bukan itu soalnya”,balas suara itu. “Saya, kebetulan lagi piket di kantor, dan
temanteman sudah pada tidur. Saya merasa sepi,lalu saya ingin omong-omong.
Pokoknya
• ngomong itulah. Dengan siapa,saya tidak peduli.”
• “O”, jawabku. “Tapi mengapa saya,yang saudara telepon?”
• “Hanya kebetulan, karena saya mengambil sembarangan nomor. Kalau tadi saya
kebetulan mengambil nomor yang lain, yang mungkin penghuninya orang Cina, saya
tidak harus omong-omong apa”,
Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.
Dalam karangan atau paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan konflik.
Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
Contoh :
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia
menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet,
meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti
serdadu masuk ke tangsi, mengiringi
Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di
Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat
untuk mengantar Ahmad, sang pengantin.
Paragraf narasi sugestif adalah paragraf yang berisi rangkaian peristiwa yang
disusun sedemikian rupa seehingga merangsang daya khayal pembaca, tentang
peristiwa tersebut.
Contoh :
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan
pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh
Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh
ke tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi,
semuanya gagal.
Cara membuat karangan narasi tidak terlalu sulit karena karangan jenis ini bisa
diambil dari pengalaman pribadi sang penulis, sering kali dalam bentuk cerita.
Ketika sang penulis mengungkapkan apa yang ada dipikirannya maka harus bisa
untuk memasukkan semua konvensi cerita: plot, tokoh, setting, klimaks, dan akhir
cerita. Karangan narasi harus sesuai alur sehingga dapat membuat pembaca
merasakan langsung dari cerita yang dibaca tersebut.
Sebelum membuat karangan narasi, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan yaitu:
• Diceritakan dari sudut pandang tertentu.
• Membuat dan mendukung suatu sudut pandang.
• Diisi dengan detail yang tepat.
• Menggunakan kata kerja yang jelas.
• Menggunakan konflik dan urutan cerita.
• Dapat menggunakan dialog.
Tujuan dari karangan naratif adalah untuk menggambarkan sesuatu. Banyak siswa
beranggapan bahwa karangan narasi seperti dalam pembuatan makalah. Sementara
informasi dalam karangan ini adalah dasar untuk bentuk lain dari menulis.
Contoh karangan narasi adalah sebuah “buku catatan kegiatan kerja” yang tidak hanya
sebgai buku catatan biasa, tetapi juga mencakup karakter, tindakan mereka, plot dan
beberapa adegan yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Artinya, itu adalah
gambaran tentang “apa yang terjadi di buku itu”.
Sebuah karangan naratif menceritakan apa saja yang dialami oleh penulis, baik apa
saja yang terjadi disekitarnya. Bisa tentang cinta, masyarakat, lingkungan dan
sebagainya. Dengan kata lain, karangan narasi sering menggambarkan tujuan penulis
atau sudut pandang yang kemudian diekspresikan melalui buku atau artikel.Untuk
membuat karangan narasi, dimulai dengan pemilihan masalah. Setelah masalah
dipilih, penulis harus menjaga tiga prinsip dalam pikiran.
1. Jangan lupa untuk melibatkan pembaca dalam cerita. Adalah jauh lebih
menarik untuk benar-benar menciptakan sebuah insiden untuk pembaca
daripada hanya menceritakan tentang hal itu.
2. Cari generalisasi, yang mendukung cerita. Ini adalah satu-satunya cara
pengalaman pribadi sang penulis akan mengambil makna bagi pembaca.
generalisasi ini tidak harus meliputi umat manusia secara keseluruhan, yang
dapat perhatian penulis, pria, wanita, atau anak-anak dari berbagai usia dan
latar belakang.
Ingat bahwa meskipun komponen utama dari narasi ceritanya, rincian harus hati-
hati dipilih untuk mendukung, menjelaskan, dan meningkatkan cerita.Daalam
menulis esai naratif Anda, menjaga konvensi berikut dalam pikiran. menulis esai
naratif Anda, menjaga konvensi berikut dalam pikiran. Narasi umumnya ditulis
dalam orang pertama, yaitu, dengan menggunakan aku atau saya. Namun, orang
ketiga (dia, dia, atau itu) juga bisa digunakan. Narasi mengandalkan beton, rincian
sensorik untuk menyampaikan maksud mereka. Rincian tersebut harus membuat
efek, bersatu kuat, kesan dominan. Informasi lebih lanjut tentang penggunaan rincian
spesifik tersedia pada halaman lain. Narasi, sebagai cerita, harus mencakup konvensi
cerita ini: plot, termasuk setting dan karakter, klimaks, dan akhir sebuah.
Paragraf narasi merupakan salah satu jenis paragraf yang mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri atas narasi
kejadian dan narasi runtut cerita.
a) Paragraf narasi kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian
atau peristiwa.
b) Paragraf narasi runtut cerita adalah pola pengembangan yang menceritakan
suatu urutan dari tindakan atau perbuatan dalam menciptakan atau
menghasilkan sesuatu.
Berdasarkan jenis cerita, narasi dibagi menjadi dua macam:
➢ Narasi yang mengisahkan peristiwa yang benar-benar terjadi atau
cerita nonfiksi. Misalnya, cerita perjuangan pahlawan, riwayat atau
laporan perjalanan, biografi, dan autobiografi.
➢ Narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman,
cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Jenis karangan narasi ini disebut
karangan narasi sugestif. Narasi sugestif selalu melibatkan daya
khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan
terhadap peristiwa.
Berikut akan kami berikan contoh dari paragraf Narasi, baik contoh paragraf narasi
kejadian maupun contoh paragraf narasi runtut cerita.
Dalam setting budaya Jawa berikut warna Islam yang selalu mewarnai
karyakarya Kuntowijoyo, tokoh Abu Kasan Sapari tumbuh dalam suatu proses
dialektika dengan zamannya ketika ”bumi gonjang-ganjing, langit megap-megap”.
Sebagai pegawai di sebuah kecamatan di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah, Abu
berkesempatan tampil sebagai saksi sejarah menjelang tumbangnya kejayaan sebuah
orde yang kemaruk. Orde Baru! Sampai akhirnya tanda-tanda zaman itu muncul,
isyarat bahwa pemerintah yang tengah berkuasa akan segera ambruk. Lalu, pada suatu
malam pada musim kemarau, hujan lebat – oleh masyarakat dinamakan hujan salah
musim – itu datang disertai angin ribut. ”Pagi hari, hujan dan angin reda. Orang-orang
keluar ke terminal. Beringin itu tumbang! Pohon yang selama ini tegak menghadapi
musim hujan dan angin itu terbujur, akar-akarnya mencuat di atas tanah . . . .”
Narasi Fiksi
➢ Menyampaikan makna atau amanat secara tersirat sebagai sarana rekreasi
rohaniah.
➢ Menggugah majinasi.
➢ Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu dapat
diabaikan.
➢ Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi. Narasi
Nonfiksi
➢ menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan.
➢ memperluas pengetahuan atau wawasan.
➢ Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan rasional.
➢ Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan makna
denotasi.
Telah dikemukakan, bahwa untuk menyajikan suatu analisa proses dapat pula
dipergunakan teknik narasi. Narasi semacam ini dinamakan narasi eksposisi atau
narasi teknis, karena sasaran yang ingin dicapai adalah ketepatan informasi mengenai
suatu peristiwa yang dideskripsikan. Jadi, sasarannya sama dengan eksposisi, yaitu
memperluas pengetahuan orang. Narasi semacam ini dianggap sebagai suatu metode
dalam eksposisi, seperti halnya dengan metode klasifikasi, metode definisi, dan lain
sebagainya.
Di samping narasi ekspositoris, terdapat juga narasi yang lain yang disebut narasi
sugeftif, sejajar dengan pembedaan antara deskripsi ekspositoris dan deskripsi
sugestif. Seperti halnya dengan deskripsi sugestif yang ingin mencapai atau
menciptakan sebuah kesan kepada para pembaca atau pendengar, maka narasi sugestif
juga ingin menciptakan kesan pada para pembaca atau pendengar mengenai obyek
narasi. Hal itu berarti, narasi sugestif berusaha untuk memberi suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar.
Tetapi pembedaan antara narasi sugestif dan narasi ekspositoris di suatu pihak, dan
perbandingannya dengan deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris di pihak lain,
belum memberi jawaban pada kita apa sebenarnya narasi itu. Bila deskripsi
merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya
suatu obyek sehingga obyek itu seolah olah berada di depan mata kepal pembaca,
maka narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu
kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau
mengalami sendiri peristiwa itu. Sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah
narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan
Tetapi kalau narasi hanya menyampaikan kepada pembaca suatu kejadian atau
peristiwa, maka tampak bahwa narasi sulit dibedakan dari deskripsi, karena suatu
peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan dengan mempergunakan metode
deskripsi. Sebab itu, mesti ada unsur lain yang harus diperhitungkan , yaitu unsur
waktu. Dengan demikian pengertian narasi itu mencakup dua unsur dasar, yaitu
perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu. Apa yang telah
terjadi tidak lain daripada tindak-tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau
tokohtokoh dalam suatu rangkaian waktu. Bila deskripsi menggambarkan suatu obyek
secara statis, maka narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu
rangkaian waktu.
Berdasarkan uraian di atas narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk rencana yang
sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah
peristiwa yang terjadi dalam suatu satuan waktu. Atau dapat juga dirumuskan dengan
cara lain: narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan
sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang terjadi. Narasi berusaha
menjawab pertanyaan “Apa yang telah terjadi?”
Tetapi, seperti sudah dikemukakan di atas, antara kisah dan kisah selalu terdapat
perbedaan, minimal yang menyangkut tujuan atau sasarannya. Ada narasi yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca, agar pengetahuannya
bertambah luas, yaitu narasi eksposotoris. Tetapi di samping itu ada juga narasi yang
disusun dan disajikan sekian macam, sehingga kita mampu menimbulkan daya khayal
para pembaca. Ia berusaha menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca
melalui daya khayal yang dimilikinya. Narasi semacam ini adalah narasi sugestif. Dan
antara kedua ekstrim ini terjalinlah bermacam-macam narasi dengan tingkat informasi
yang semakin berkurang menuju tingkat daya khayal yang semakin bertambah.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan isi pembahasan makalah di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa sebenarnya
paragraf narasi itu adalah suatu bentuk kisahan mengenai peristiwa atau kejadian berdasarkan
urutan waktu atau secara kronologis. Sedangkan jenis-jenis paragraf narasi ada dua yaitu ;
➢ Paragraf narasi ekspositoris dan
➢ Paragraf narasi sugestif. Perbedaan wacana narasi dan wacana lainnya terdapat pada
tujuan dari wacana tersbut, narsi lebih bertujuan untuk menceritakan kembali,
sehingga menimbulkan pengertian-pengertian atau asosiasi yng merefleksikan
interpretasi atau penafsiran penuturnya atau penulisnya.
B. SARAN
Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu keurangan, maka kami sebagai
penyusun menerima dengan besar hati apabila ada kritik, dan saran dari pembaca guna
kesempurnaan dari makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asi, Yuliati Eka. BAHAN AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA. Palangka Raya,
2010.
Iper, Dunis. BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI. Palangka Raya,
2010.
Nurachmana, Alifiah., dan Supardi. Laras Ilmiah Bahasa Indonesia. Bandung: ASTRIFA
PUSTAKA MANDIRI, 2007.
http://basasin.blogspot.com/2008/09/pengertian-narasi.html
MAKALAH
WACANA DESKRIPSI
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Meldiana Batik
(4521033016)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang MahaEsa, karena atas berkat rahmat
dan karunianya, penyusunan makalah “ wacana deskripsi ini” dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat waktu, guna memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia”
Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mnendapatkan ilmu yang
bermanfaat sertra membuka wawasan pembaca tentang wacana deskripsi.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku penulis, saya
sadar dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam isih maupun penulisan, untuk itu
penulis sampaikan maaf atas kekurangan tersebut dan mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat positif dan dapat membangun untuk penyusunan makalah kedepannya, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuah. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Meldiana batik
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengarang merupakan suatu kegiatan yang kompleks, karena melibatkan serangkaian aktivitas
seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahami cepat yang di maksudkan oleh pengarang.
Wacana merupakan tataran paling tinggi dalam hierarki kebahasaan. Wacana dapat didefenisikan
sebagai suatu bahasa di atas kalimat yang sususnannya berkesimbangan dan membentuk
satu kesatuan yang padu dan utuh. Dalam dunia tulis menulis, yang dimaksud dengan
wacana adalah kumpulan paragraf yang memiliki sebuah konsep utuh dengan pemahaman
yang utuh pulah. Dengan, kata lain, wacana merupakan kumpulan paragraf yang berisi
konsep atau gagasan utuh yang di uraikan secara sistematis dan logis.
Deskripsi adalah suatu kaidah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan
secara jelas dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung
mengalaminya sendiri. Dalam keilmuan, deskripsi diperlukan agar peneliti tidak
melupakan pengalamannya dan agar pengalaman tersebut dapat dibandingkan dengan
pengalaman peneliti lain. Sehinggah mudah untuk melakukan pemeriksaan dan control;
terhadap deskripsi tersebut. Pada umumnya deaskripsi menegaskan sesuatu, seperti apa
sesuatu itu kelihatannya, bagaimana bunyinya, dan sebagainya. Deskripsi yang detail
diciptakan dan dipakai dalam disiplin ilmuh sebagai istilah teknik
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian wacana deskripsi?
2. Jelaskan apa tujuan dari wavana deskripsi?
3. Jelaskan apa saja ciri- ciri dan jenis- jenis wacana deskripsi 4.
Bagaimanan kaidah kebahasaan wacana deskripsi?
5. Bagaimana pola- pola wacana deskripsi?
6. Bagaimana tahapan menulis wacana deskripsi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan tentang pengertian wacana deskripsi.
2. Menjelaskan tujuan dari wacana deskripsi.
3. Menjelaskan ciri- ciri dan jenis- jenis wacana deskripsi.
4. Menjelaskan bagaimana kaidah kebahasaan dalam wacana deskripsi
5. Menjelasdakan bagaimana pola- pola wacana deskripsi.
6. Menjelaskan bagaimana tahapan dalam menulis wacana deskripsi.
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat. Semuah kisah akan selalu
mempunyai latar belakang tempat. Jalannya sebuah peristiwa akan lebih menarik jika dikaitkan
dengan tempat terjadinya peristiwa.
Dalam menyusun rincian suatu tempat hendaknya mengikuti cara yang logis agar apa yang kita
lukiskan menjadi lebih jelas. Selain itu, kita harus memilih dan memilah detail- detail dari suatu
tempat yang di deskripsikan. Sehingga detail- detail yang dipilih benar- benar mempunyai
hubungan. Dalam memilih cara yang paling baik untuk melukiskan tempat perlu memperhatikan
hal -hal sebagai berikut:
• Suasana hati
Suasana hati yang menonjol untuk dijadikan landasan, susasana hati untuk menguasai
pikiran pengarangpada waktu itu. Mungkin perasaan pengarang seluruhnya yang
mempengaruhi penyerapannya dan mengabaikan kenyataan fisik. Mungkin juga
penyerapan itu dilakukan dengan cermat dan berdasdarkan fakta, sehingga akan
mengkasilakan deskripsi subjektif atau objektif.
• Bagian yang relevan
Memilih detail- detail yang relevan untuk dapat menggambarkan suasana hati. •
Urutan penyajian
Menetapkan urutan yang paling baik dalam menampilkan detail- detail yang dipilih.
Struktur teks adalah bagian-bagian terpisah yang membangun sebuah teks hingga
menjadi sebuah teks yang utuh. Adapun struktur teks pada teks deskripsi di antaranya
yaitu identifikasi, klasifikasi, dan deskripsi bagian. Untuk lebih jelasnya kalian dapat
melihatnya di bawah ini.
1. Identifikasi, merupakan penentu (penetap) identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
2. Klasifikasi, merupakan penyusunan bersistem dalam kelompok menurut kaidah atau
standar yang telah ditetapkan.
3. Deskripsi bagian, merupakan bagian teks yang berisi tentang gambaran-gambaran
bagian di dalam teks tersebut.
E. Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi
1. Teks deskripsi menggunakan kata benda sesuai topik yang ingin dideskripsikan.
Misalnya, rumah, sekolah, teman saya, guruku, dan sebagainya.
2. Teks deskripsi menggunakan frase yang mengandung kata benda. Misalnya, beliau
adalah seorang kepala sekolah baik hati, dan sebagainya.
3. Teks deskripsi mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan. Misalnya, dua
sepatu hitam, satu siswa rajin, dan sebagainya.
4. Teks deskripsi mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek.
Misalnya, siswa itu memakai baju seragam putih biru, dan sebagainya.
5. Teks deskripsi mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) untuk mengungkapkan
pandangan pribadi penulis tentang subjek. Misalnya, saya pikir itu adalah kucing
pintar, saya meyakini buku itu mahal, dan sebagainya.
6. Teks deskripsi mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan
tentang objek. Misalnya, dengan cepat, di sekolah, di rumah, dan sebagainya.
7. Teks deskripsi mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora.
Misalnya, kulitnya putih seperti sagu, dan sebagainya.
Berikut ini contoh gambaran tentang bentuk karangan deskripsi: Dihalaman rumah
Kakek ku yang menghadap ketimur terdapat pohon- pohon yang rindang, ada pohon
mangga yang sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon mangga terdapat pula
pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah
ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang
indah desa yang sangat asri dan damai ini adalah desa tempat tinggal Kakek ku serta tempat
kelahiranku. Desa yang bernama Nambahdadi ini adalah tempat yang paling sering aku k
unjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat
pemandangan yang indah nan damai.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian dari wacana deskripsi adalah suatu karangan yang dibuat untuk mendeskripsikan,
menggambarkan, atau melukiskan sebuah objek tertentu sehiungga pembaca seolah- olah
menyaksikan atau mengalami hal tersebut. Dalam menulis sebuah wacana deskripsi maka
perlu kita memperhatikan tujuan, ciri-ciri, pola wacana serta kaida kebahasaan agar kita tidak
kesulitan dalam tahapan menulis wacana deskripsi.
B. Saran
Dengan adanya penjelasan dan contoh tentang wacana deskripsi maka diharapan kita mampu
memahami dan mencoba membuat serta menulis wacana deskripsi dengan benar.
DAFTAR PUSTAKA
http://materi4belajar.blogspot.co.id/2016/04/teks-deskripsi-pengertian-
dancontoh.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/03/pengertian-ciri-dan-contoh-
teksdeskripsi-lengkap.html
Akhadiah,Sabarti.1997.menulisI:bukumateripokokEPNA.DirjendikDasmwn,Depdik
bud: Jakarta
Aliyah,DarmaYoceRosdiyantoKaka.2007.IntisariBahasadanIndonesia.PustakaSetia.
Bandung.
MAKALAH
EKSPOSISI
Dosen Pengampu:
Dr.Muhammad Bakri,S.Pd.,M.Pd
DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa,atas rahmat-nya sehingnga saya dapat
meyelesaikan makala yang berjudul “WACANA EKSPOSISI “ penulisa makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kulia Bahasa Indonesia.
Tentu masi banyak kekurangan dalam menyelesaikan Makala ini untuk itu saya memohon
maaf dan mengharapkan saran dan masukanyang bersifat membangun demi kesempurnaan Makala
ini.
Semoga Makala bermanfaat dan dapat dipahami oleh pembaca sebagai wadah untuk lebih
memahami lebih luas materi wacana eksposisi.
• JUDUL
MAKALA……………………………………………………………………………………….1
• KATA
PEGATAR………………………………………………………………………………………..2
• DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………...3
• BAB 1
PEDAHULUAN…………………………………………………………………………………1
RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………………….1
TUJUAN PENULISAN……………………………………………….………………………...2
METODE PENULISAN………………………………………………….……………………..2
• BAB 2
PEMBAHASAN……………………………………………………………..………………..3
• BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………………….……….……..9
SIMPULAN DA SARAN…………………………………………………….................................9
BAB 1 PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Paragraf merupaka bagian dari karangan (tulisan) atau bagian dari karangan (tulisan) atau
bagian dari tuturan (kalua lisan).sebuah paragraf ditandai oleh satu kesatuan gagasan yang lebih
tinggi atau lebih luas dari pada kalimat.oleh karna itu,paragraf umumnya terdiri dari sejumlah
kalimat.kalimat-kalimat saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu.
Menulis eksposisi sangat bermanfaat,karna sebagian besar masyarakat menyadari pentingnya
sebuah informasi.eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan.
Jika pada paragraf yang menjawab pertanyaan apakah itu? Darimana asalnya ? paragraf
tersebut merupakan sebuah paragraf eksposisi.eksposisi adalah karangan yang menyajikan
sejumlah pengetahuan atau informas.tujuanya agar pembaca dapat mengetahui atau mendapatkan
informasi yang sejelas-jelas-nya.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu eksposisi ?
b. Apa pengertian paragraf eksposisi ?
c. Apa tujuan paragraf eksposisi ?
d. Bagian-bagian wacana eksposisi
e. Bagaimana teknik penulisan wacana eksposisi ?
f. Apa metode penulisan wacana eksposisi ?
g. Jenis-jenis pengembangan apa yang ada dalam wacana eksposisi beserta contohnya ?
h. Bagaimana ciri-ciri paragraf eksposisi ?
C. TUJUAN
Dapat mengetahui tentang eksposisi,pengertian eksposisi,dan tujuan paragraf eksposisi itu
sendiri.makala ini juga bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian wacana eksposisi.cara atau
teknik penulisan ,metode penulisan,ciri-ciri,dan jenis-jenis paragraf.
D. METODE PENULISAN
Dalam penilisan Makala ini,untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan,saya
menggunakan studi pustaka.metode studi pustaka atau literature ini digunakan dengan cara
mendapatka data atau informasi data tertulis yang bersumber dari buku-buku,dan berbagai artikel
di internet yang menurut saya dapat mendukung data pada Makala ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. EKSPOSISI
Ditinjau dari sudut penulis wacana ini bertujua memenuhi keinginan manusia untuk memberi
informasi kepada orang lain,sedangkan dari sudut pembaca wacana ini berkeinginan untuk
memperoleh informasa dari orang lain mengenai suatu hal.
B. PENGERTIAN EKSPOSISI
Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan sesuatu objek sehingga
memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca.bentuk wacana ini menyajikan penjelasan
yang akurat dan padu mengenai suatu topik,penyampaian pernyataan yang lengkap dan dapat
dipercaya (fakta).
➢ Metode analisis
Metode analisis adalah proses penguraian sebuah pokok masalah atas berbagai
bagiannya.metode analisis dibagi menjadi ( anailis umum,analisis bagian,analisis
kuasal,analisis fungsi,dan analisis proses).
➢ Metode klasifikasi
Metode klasifikasi adalah metode dengan pengelompokan data dari bagian-bagain satu objek
➢ Metode definisi
Metode definisi adalah penyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal,dan biasanya lebih
kompleks berupa arti,makna,atau pengertian suatu hal.
1. Eksposisi proses
Sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembutan,penggunaan,atau cara-cara tertentu.
2. Eksposisi definisi
Batasan pengertian sesuatu dengan memfokuskan pada karakteristik sesuatu.
3. Eksposisi ulustrasi
Pegembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu
ide.mengilustrsikan sasuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan
sifat.biasanya menggunakan frase penghubung “seperti ulustrasi berikut ini,dapat diilustrasikan
(seperti dan bagaikan).
4. eksposisi perbandingan
Dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam klimat utama dengan cara membandingkan
dengan hal lain.
5. Eksposisi pertentangan
Berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain.frase penghubung yang biasa
digunakan adalah(akan tetapi,meskipun begitu,sebaliknya).
6. Pola pengembangan eksposisi umum-khusus atau khusus-umum pola pengembangan umumkhusus berarti
memaparkan sesuatu permasalahn bertolak dari suatu pernyataa yang bersifat umum kemudian berangsur –angsur
menyempit ke hal-hal yng bersifat khusus.
7. Eksposisi analisis
Proses memisah-misakan masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa sub bagian,kemudian
masing-masing dikembangkan secara berurutan.
8. Eksposisi klasifikasi
Membagi sesuatu dan mengelompokkan kedalam kategori-kategori.
SARAN:
Pemberian informasi penjelasan mengenai karangan eksposisi hanya bersifat menguraikan dan
memberi pengenalan lajutan bagi pembaca dan bukan merupakan suatu bukti.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh:
Arinil haq (4521033002)
Dosen pengampu:
Dr.Muhammad Bakri S.Pd M.Pd
UNIVERSITAS BOSOWA
PROGRAM STUDY AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
1
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah
Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang kami beri judul wacana argumentasi sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang sebuah argumentasi atau
karangan,mengenai kebenaran sebuah pendapat dan alasan pendukung yang kuat.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya- karya
kami dilain waktu.
Arinil Haq
DAFTAR ISI
1
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………….…………….……………..…1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………1
C. Tujuan …………………………………………………………..…1
BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian Argumentasi
…………………………..…………2 B. Ciri Ciri Karangan
Argumentasi………………….…………3
C. Karakteristik Karangan Argumentasi…………….. ….…4
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ………..………………………………..…………………5
DAFTAR PUSTAKA ………..……………………………..…..………6
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomnikasi
secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif,
sehingga penulis mampu memanfaatkan kemampuan dalam menggunakan kata bahasa,
struktur bahasa, dan kosa kata. Tujuan menulis adalah menyampaikan pesan kepada
pembaca. Bila tidak dibaca, kegiatan menulis itu akan sia-sia. Mengajar menulis antara
1
lain adalah membangun kesadaran bahwa menulis itu tergantung pada pembaca (reader
depemdent) dan kualitas respon pembaca menentukan keberhasilan komunikasi tulis.
Belajar menulis ibarat seperti belajar keterampilan lain yang berubah dari mudah ke
sulit, dari sini ke sana, dari sekarang ke nanti. Kerena itu apa yang pertama ditulis adalah
diri sendiri, rumah sendiri, keluarga sendiri dan seterusnya
Menulis hasil penelitian dengan menggunakan sistematika argumentasi adalah langkah yang
baik untuk menulis karangan argumentasi. Dasar sebuah tulisan yang bersifat argumentatif
adalah berpikir kritis dan logis. Untuk itu ia harus bertumpu pada bukti-bukti atau evidensi yang
dapat dijalin dalam metode-metode sebagaimana dipergunakan juga oleh eksposisi. Tetapi
dalam beragumentasi terdapat motivasi yang lebih kuat. Namun argumentasi, disamping
memerlukan kejelasan, keyakinan dengan perantara fakta-fakta atau bukti-bukti itu, untuk itu
kelompok kami akan menjelaskan karangan argumentasi sebagai penyelesai tugas Dasar-dasar
Menulis
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini ada permasalahan yang akan dibahas, yaitu :
1. Bagaimana cara membuat karangan argumentasi yang benar ?
2. Bagaimana ciri-ciri dari karangan argumentasi ?
3. Bagaimana karakteristik dari karangan argumentasi ?
4. Bagaimana syarat dan pertimbangan dari karangan argumentasi ?
5. Apasaja komponen dalam karangan argumentasi ?
6. Apasaja dasar dan sasaran dari karangan argumentasi ?
C. TUJUAN
• Mengetahui cara membuat karangan argumentasi dengan benar
• Mengetahui ciri-ciri dari argumentas
• Mengetahui karakteristik karangan argumentasi 2
• Mengetahui syarat dan pertimbangan dari karangan argumentasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membuat si
pembacanya merasa percaya dengan pendapat atau argumen si penulisnya. Oleh karena
1
itu, karangan ini bersifat meyakinkan si pembaca agar apa yang ditulis itu benar adanya,
tetapi tidak untuk memengaruhi si pembaca.
Menurut para ahli diatas karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk
memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau
gagasan. Berdasarkan pemaparan semua ahli diatas, dapat di simpulkan bahwa
karangan argumentasi merupakan suatu bentuk komunikasi tidak langsung melalui
media tulisan yang bersifat memberilkan pandangan dan memposisikan diri untuk
meyakinkan orang lain. Proses meyakinkan pandangan yang dituangkan dalam
argumentasi adalah dengan cara menghadirkan evidensi atau pembuktian yang relavan
dan merupakan rujukan pada pembaca agar percaya dengan apa yang penulis paparkan
dengan mengajukan bukti-bukti yang mendukung kebenaran tulisan tersebut.
1
sehingga meyakinkan pembaca mengenai kebenaran itu, tapi buka berarti mengajak
orang lain untuk mengikuti opininya.
Menurut Finoza (2008:243), ciri-ciri karangan argumentasi adalah :
• Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan
memengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya.
• Mengusahakan pemecahan suatu masalah, dan
• Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian
Berdasarkan pendapat di atas, ciri-ciri karangan argumentasi dapat dijabarkan lebih detail
sebagai berikut:
1. Meyakinkan pembaca bahwa apa yang ditulis itu adalah benar adanya dan
berdasarkan fakta.
2. Meyakinkan pembaca bahwa argumen atau pendapat yang berdasarkan fakta atau
data tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3. Menjelaskan pendapat, gagasan, ide, keyakinan penulis kepada pembaca.
4. Menarik perhatian pembaca pada persoalan yang dikemukakan.
5. Memerlukan analisis dan bersifat sistematis dalam mengolah data.
6. Menggunakan fakta atau data yang berupa angka, peta, statistic, gambar dan
sebagainya.
7. Menyimpulkan data yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya. Mendorong
pembaca untuk berpikir kritis.
1
Komponen dalam Karangan Argumentasi Menurut Keraf (1997:104-107) mengemukakan bahwa
dalam argument terdiri atas tiga komponen, yaitu :
Pendahuluan
Pendahuluan tidak lain dari pada menarik minat pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada
argument-argumen yang akan disampaikan serta menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi itu
harus dikemukakan dalam kesempatan tersebut. Secara ideal pendahuluan harus mengandung cukup
banyak bahan untuk menarik perhatian pembaca yang tidak ahli sedikit pun, serta memperkenalkan
kepada pembaca fakta-fakta pendahuluan yang perlu untuk memahami argumentasinya.
Tubuh argument
Seluruh proses penyusunan argumen terletak pada kemahiran dan keahlian penulisnya. Selama
menggarap argumentasinya, pengarang harus terus menerus menempatkan dirinya dipihak pembaca.
Dengan tidak mempersoalkan topik mana yang dikemukakan dalam argumentasi, pengarang harus
menjaga agar konklusi yang disimpulkan tetap memilihara tujuan dan menyegarkan kembali ingatan
pembaca tentang apa yang telah dicapai dan mengapa konklusi-konklusi itu diterima sebagai sesuatu
yang logis. Dalam tulisan-tulisan biasa, dimana tidak boleh dibuat kesimpulan-kesimpulan, maka dapat
dibuat ringkasan dari pokok-pokok yang penting sesuai dengan urutan argument-argumen dalam tubuh
karangan itu.
1
Dalam karangan argumentasi, penulis harus mengetahui secara jelas tentang subjek yang akan
diteliti, sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip ilmiah. Penulis harus bersedia
mempertimbangkan pendapat-pendapat sendiri sehingga dapat memperkuat informaso yang
dibutuhkan, yang ketiga harus mengandung arti, bahwa karangan argumentasi harus
mengemukakan persoalan secara jelas
SARAN
Dalam makalah ini, masih banyak kekurangan-kekurangan maka dari itu,kami sebagai penulis
mengharapkan semoga pembaca bisa memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada
kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebaik-baiknya
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokoknya menulis. Cetakan pertama. Bandung : PT. Kiblat Buku Utama
1
MAKALAH BAHASA INDONESIA
WACANA PERSUASI
FAKULTAS PERTANIAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah-
Persuasi”
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis menyadari bahwa makalah ini terdapat bayak kekurangan, Oleh karena itu
jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
isi makalah ini, mohon kritik serta saran dari dosen pengajar dan semua pembaca
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................1
Kesimpulan ..............................................................................................6
Saran ......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Persuasi diartikan sebagai suatu ajakan
suatu karangan yan mengandung alasan–alasan dan fakta dengan unsur ajakan atau
himbauan karena sifatnya yang mengajak, maka didalam persuasi ditemukan kata
B. Rumusan Masalah
Tujuan
persuasi, cirri-ciri persuasi, pengertian wacana persuasi, tujuan dan manfaat dari
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persuasi
orang lain, melalu persuasi setiap individu mencoba berusaha mempengaruhi orang
berinterajksi antar kondisi dimana kedua belah pihak sama – sama memahami dan
sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua belah pihak.
dengan orang lain. Sebagai contoh calon pemimpin Negara yang meyakinkan dan
para karyawan. alasan penting nya persuasi dalam dunia bisnis adalah tuntutan kerja
dalam tim yang diperlukan komunikasi persuasi agar dapat meyakinkan orang lain
persuasi itu sendiri tidak harus diarahkan kepada kepercayaan, tetapi diartikan agar
lawan bicara dapat melakukan sesuatu . Sebab itu, persuasi bertolak dari pendirian
Dari uraian diatas maka dapat diketahui ciri – ciri sebagai berikut :
3
1. Berisi alasan – alasan kuat yang disertai dengan bukti dan fakta
mengajak
Seperti halnya dalam penulisan jenis karangan yang lain, langkah pertama dalam
karangan persuasi yaitu menentukan tema dan topilk menjadi kunci pembahasan
dalam suatu karangan. Dalam karangan persuasi topik dapat dikemukakan secara
langsung.
Kerangka karangan ditujukan agar karangan tersebut sistematis dan logis, dengan
membuat kerangka pembaasan topik tidak akan melebar umumnya karena karangan
2. Mengummpulkan bahan
Penyampaian data atau fakta menjadi hal yang penting, hal ini akan lebih
menguatkan pendapat penulis dan akan lebih menarik minat pembaca. Data atau
persuasi. Data atau fakta yang telah diperoleh secara sistematis dan logis
paragraf
Bagian terakhir adalah berupa kesimpulan sebuah kalimat yang bersifat persuasif.
Kesimpulan yang dibuat dari pembahasan pada bagian inti dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu dengan cara dedukasi atau induksi. Yang harus diperhatikan pada
bagian akhir karangan ini adalah penekanan tentang ajakan penulis terkait topik
yang dibicarakan.
gunakan hak pilih kita untuk memilih Presiden,DPRD Kota, DPRD Provinsi, DPR
RI, DPD RI yang terbaik untuk masa depan Negara Indonesia, jangan sampai hak
suata anda disalahgunakan orang – orang yang tidak bertanggung jawab, jangan
golput. Perlu kita ingat bahwa masa depan Negara kita selama 5 tahun bergantung
oleh siapa yang kita pilih. Marilah dating dan saksikan ke TPS gunakan hak pilih
kita . Jangan sampai Negara kita dipimpin oleh orang yang tidak bertanggung jawab
dan tidak adil, sudah waktunya Negara ini besar dari pemimpin yang bijak serta
tegas. Tinggalkan sejenak aktivitas demi negera tercinta ini tentu untuk anak cucu
kita nanti.
Wacana adalah kesatuan makna antarbagian didalam suatu bangun bahasa. Wacana
sangat terkait konteks yang menyertainya. Sebagai kesatuan yang abstrak, wacana
dibedakan dari teks, tulisan, bacaan, tuturan, atau inskripsi, yang mengacu pada
makna yang sama, yaitu’ wujud konkret yang terlihat, terbaca, atau
terdengar.
Dalam kaitannya dengan produk maka wacana persuasi menjadi salah satu
atau peran wacana persuasi sangat bermanfaat bagi siapa saja. terlebih lagi kepada
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh dan bukti yang
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami
tentang wacana persuasi yang lebih mendalam. Mohon pemakluman dari bebagai
pihak jika dalam makalah ini masih tedapat banyak kekeliruan baik bahasa maupun
DAFTAR PUSTAKA
http://tspartanm.blogspot.com/2015/02/makalah-persuasi.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/dosenbahasa.com/karangan-persuasi/amp
http://nickhanickhuna.blogspot.com/2013/04/makalah-bahasaindonesia.html?m=1