0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan3 halaman
Jurnal ini membahas penelitian pemanfaatan limbah tepung tapioka sebagai bahan baku fermentasi asam sitrat menggunakan kapang. Limbah tepung tapioka yang masih mengandung karbohidrat sebanyak 60% diuji sebagai medium fermentasi dan dibandingkan dengan ubi kayu. Hasilnya, asam sitrat diperoleh maksimal pada pH 5 untuk limbah tapioka dan pH 4 untuk ubi kayu. Waktu fermentasi optimal untuk mendapatkan
Jurnal ini membahas penelitian pemanfaatan limbah tepung tapioka sebagai bahan baku fermentasi asam sitrat menggunakan kapang. Limbah tepung tapioka yang masih mengandung karbohidrat sebanyak 60% diuji sebagai medium fermentasi dan dibandingkan dengan ubi kayu. Hasilnya, asam sitrat diperoleh maksimal pada pH 5 untuk limbah tapioka dan pH 4 untuk ubi kayu. Waktu fermentasi optimal untuk mendapatkan
Jurnal ini membahas penelitian pemanfaatan limbah tepung tapioka sebagai bahan baku fermentasi asam sitrat menggunakan kapang. Limbah tepung tapioka yang masih mengandung karbohidrat sebanyak 60% diuji sebagai medium fermentasi dan dibandingkan dengan ubi kayu. Hasilnya, asam sitrat diperoleh maksimal pada pH 5 untuk limbah tapioka dan pH 4 untuk ubi kayu. Waktu fermentasi optimal untuk mendapatkan
NIM : 651420027 kelas : A_ITP Tugas : Teknologi Fermentasi
Judul jurnal Kajian Pemanfaatan Limbah Tepung Tapioka Sebagai Submerge
Culture Dalam Fermentasi Asam Sitrat Volume Dan Halaman Vol. 11 No. 2, Oktober 2010 Tahun 2010 Penulis Alwani Hamad, Septian Chandra Sasmita Latar Belakang Jurnal ini memiliki latar belakang, industri tepung ubi kayu di indonesia relative cukup banyak yaitu 11. 337.750 ton dan industri ini juga merupakan salah satu jenis industri pertanian (Agro industri) penghasil bahan makanan. Limbah industri ubi ini sekitar 60% masih mengandung karbohidrat, sehingga dapat digunakan sebagai medium cair (submerge culture) dalam pembuatan asam sitrat menggunakan proses fermentasi. Pembuatan asam sitrat dengan proses fermentasi ini dilakukan menggunakan medium submerged berupa karbohidrat yang berasal dari singkong atau ubi. Tujuan Penulisan Jurnal Untuk mengetahui fermentasi asam sitrat dengan menggunakan submerge culture karbohidrat yang berasal dari ubi. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode : 1. Pembuatan biakan kapang spora Hasil pembikan spora dilarutkan dengan air steril (10 – 15 ml) pertabung 2. Fermentasi pada media cair (submerge culture) Spora di inkubasi selama 7 hari pada kondisi 28 - 30˚C. Setelah di Inkubasi di saring menggunakan kertas saring dan fitratnya di test untuk asam sitrat 3. Analisa Hasil Untuk memperoleh asam sitrat, dinetralkan dengan asam sulfat kemudian dikeringkan dengan kertas saring (filtratnya merupakan asam sitrat dan endapannya adalah calsium sulfat). Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini adalah : 1. Pengaruh pH Terhadap Perolehan asam sitrat Ubi kayu Perolehan asam sitrat dari ubi kayu terbanyak yaitu pada kondisi pH = 4, hal ini sudah sesuai dengan literatur yang saya peroleh. Literatur yang saya peroleh menunjukan bahwa asam sitrat dapat diproduksi secara maksimal pada kisaran pH 3.4 sampai pH4.5 Limbah Tapioka Pada limbah tapioka asam sitrat akan diperoleh secara maksimal pada pH = 5, karena kondisi pada limbah sebenar nya sudah asam. 2. Pengaruh Waktu fermentasi Terhadap Perolehan Asam Sitrat Ubi Kayu waktu fermantasi yang terbaik adalah 5 hari. Hal ini disebabkan mungkin karena kondisi glukosa yang terdapat dalam limbah yang jumlah nya lebih kecil maka waktu yang digunakan untuk fermentasi juga akan semakin sedikit. Pada perolehan asam sitrat dari limbah tapioka didapatkan waktu fermentasi terbaik pada hari ke- 9. Hal ini terjadi karena semkain lama fermentasi glukosa yang terdapat dalam limbah tapioka akan optimum diubah menjadi asam sitrat. Kesimpulan Dalam penelitian ini di simpulkan Limbah cair dari tepung tapioka ternyata dapat dimanfaatkan menjaadi sebuah bahan baku pembuatan asam sitrat, yang memiliki harga jual yang cukup tinggi di bandingkan dengan harga jual dari limbah Pada pembuatan asam sitrat dari ubi kayu dihasilkan produk yang lebih banyak di bandingkan dengan asam sitrat yang di peroleh dari limbah tapioka. Karena karbohidrat yang terkandug dalam ubi lebih banyak di bandingkan dalam limbah tapioka. Kelebihan Dan Kekurangan Kelebihan dari jurnal ini yaitu : Jurnal Terdapat gambar diagram garis yang jelas dan dapat di pahami Kekurangan dari jurnal ini yaitu : sumber referensinya yang kurang Pada pendahuluan pembahasannya tidak berkesinambungan