Disusun oleh :
Npm : B1A0191039
PRODI HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITASBENGKULU
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari Makalah ilmiah ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam makalah
ini kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang impilkasi nilai
nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
C.tindak pidana
…………………………………………………………………………………………….4
A.Kesimpulan ......................................................................................................... 22
B.Saran ................................................................................................................... 22
Terdapat beberapa versi mengenai asal-usul penggunaan istilah “money laundering” atau
“pencucian uang”. Istilah “pencucian uang” pertama kali digunakan dalam surat kabar yang
berkaitan dengan skandal Watergate di Amerika Serikat yang melibatkan Presiden Richard
Nixon pada tahun 1973.1 Adapun kasus pencucian uang yang pertama kali ditangani adalah
perkara US v $ 4.255.625,39 (1982) 551 F Supp. 314 di Amerika Serikat. 2 Menurut Jeffrey
Robinson, latar belakang mengenai istilah “pencucian uang” digunakan karena proses yang
digunakan menunjukkan bagaimana merubah uang yang berkaitan dengan kejahatan atau
diperoleh secara illegal atau kotor untuk kemudian diproses sedemikian rupa hingga seolah-
olah menjadi uang yang diperoleh secara legal atau bersih.3 Proses perubahan uang tersebut
biasanya dilakukan melalui kegiatan usaha, pembelian aset ,atau pemindahan uang dari satu
rekening ke rekening lain. Hal yang menarik dari latar belakang Tindak Pidana Pencucian
Uang (TPPU) adalah, apabila di Indonesia kejahatan pencucian uang ini erat dengan isu
pemberantasan korupsi, maka asal mula kejahatan pencucian uang ini justru erat dengan
upaya pemberantasan narkotika, khususnya di Amerika Serikat. Pada saat itu kartel narkoba
umumnya mengalihkan uang perolehannya dalam bentuk aset, menginvestasikannya dalam
kegiatan usaha, atau mengatasnamakan kerabatnya atas kepemilikan aset tersebut.4 Hal ini
menyulitkan upaya perampasan aset tersebut yang diharapkan dapat menghentikan kegiatan
illegal yang mereka lakukan.
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah pada makalah ini yakni tidak tumbuhnya rasa sadar diri terhadap para
pejabat yang sangat sering sekali melakukan tidak pencucian uang dengan sengaja ,nah hal
ini dapat berpengaruh pesat yang buruk bagi keberlangsungan rakyat selaku korban dari
tindak pencucian uang ini .
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makala ini yakni ingin memberikan trobosan baru untuk
mengurangi angka tidak korupsi yang di mana bayak sekali di lakukan dengan sengaja oleh
oknum yang lebih tinnggi tingkat nya serta memberika suatu sedikit ilmu tentang baik dari
pengertian maupun tidak pidana dari pencucian uang tersebut .
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dilakukan pada BAB sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dasar Hukum kewenangan KPK untuk melakukan
penyidikan dan penuntut Tindak Pidana Pencucian Uang yang berasal dari Tindak Pidana
Korupsi adalah : a. Pasal 74 dan 75 Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, b. Pasal 6 huruf a Undang-Undang Nomor 46
Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi c. Pasal 25 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan selaku penulis makalah ini ialahmari semuanya kita harus
sadar diri di karnakan segala sesuatu yang bukan hak milik kita itu semua adalah haram baik
di makan atau di miliki dan mari kita sama sama lebih bertindak adil antar sesama agar tidak
adanya kesalapaham .
DAFTAR PUSTAKA
Adam Chazawi. Pelajaran Hukum Pidana I. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001.
Arief Amrullah. Tindak Pidana Pencucian Uang Money Laundering. Jawa Timur: Bayu
Media Publishing, 2003
. Aziz Syamsuddin. Tindak Pidana Khusus. Jakarta: Sinar Grafika. 2013 Bismar Nasution.
Rejim Anti-Money Laundering di Indonesia. Bandung: Books Terrace & Library Pusat
Informasi Hukum Indonesia. 2008.