Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM DENGAN SC PADA

NY. S DI RUANG SALAMAH RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Wisnu Subekti
A01802426

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2021

LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM SC

A. Pengertian
Seksio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina yang disebut juga
histerotomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Maryuani, 2014).
Seksio caesarea adalah proses persalinan melalui pembedahan dimana
irisan dilakukan di perut ibu (laparatomi) dan rahim (histerektomi) untuk
mengeluarkan bayi (Maryuani, 2014).
Seksio caesarea adalah suatu persalian buatan di mana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Prawirohardjo, 2010).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seksio caesarea
adalah suatu proses persalinan buatan melalui pembedahan yang di mana
sayatan dilakukan di perut ibu dan dinding rahim ibu untuk melahirkan janin
dari dalam rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di
atas 500 gram.

B. Etiologi

1. Indikasi Ibu
- Panggul sempit absolut

- Kegagalan melahirkan secara normal karena kurang adekuatnya


stimulasi

- Tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi

- Stenosis serviks/vagina

- Plasenta previa

- Disproposi sefalopelvik

- Ruptura uteri membakat

2. Indikasi Janin
- Kelainan letak
- Gawat janin

- Prolapsus plasenta

- Perkembangan bayi yang terlambat

- Mencegah hipoksia janin, misalnya karena preeklamsia

3. Kontra Indikasi
- Janin mati

- Syok, anemia berat

- Kelainan congenital berat

- Infeksi piogenik pada dinding abdomen

- Minimnya fasilitas operasi seksio caesarea

C. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis seksio caesarea menurut Doenges (2001):

- Nyeri akibat ada luka pembedahan

- Adana luka insisi pada bagian abdomen

- Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus

- Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak
banyak)

- Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800ml

- Emosi labil/perubahan emosional dengan mengekspresikan


ketidakmampuan menghadapi situasi baru

- Auskultasi bising usus tidak terdengar atau samar

- Pengaruh anestesi dapat menimbulkan mual dan muintah

D. Patofisiologi
Seksio cesarea adalah suatu proses persalinan melalui pembedahan pada
bagian perut dan rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin
diatas 500 gram. Selain berasal dari faktor ibu seperti panggul sempit absolut,
kegagalan melahirkan secara normal karena kurang adekuatnya stimulasi, tumor-
tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi, stenosis serviks/vagina, plasenta
previa, disproporsi sefalopelvik, ruptura uteri membakat, indikasi dilakukannya
sectio caesarea dapat berasal dari janin seperti kelainan letak, gawat janin,
prolapsus plasenta, perkembangan bayi yang terlambat, mencegah hipoksia janin,
misalnya karena preeklamsia.
Setiap operasi sectio caesarea anestesi spinal lebih banyak dipakai
dikarenakan lebih aman untuk janin. Tindakan anestesi yang diberikan dapat
mempengaruhi tonus otot pada kandung kemih sehingga mengalami penurunan
yang menyebabkan gangguan eliminasi urin.
Sayatan pada perut dan rahim akan menimbulkan trauma jaringan dan
terputusnya inkontinensia jaringan, pembuluh darah, dan saraf disekitar daerah
insisi. Hal tersebut merangsang keluarnya histamin dan prostaglandin. histamin
dan prostaglandin ini akan menyebabkan nyeri pada daerah insisi. Rangsangan
nyeri yang dirasakan dapat menyebabkan munculnya masalah keperawatan
hambatan mobilitas fisik. Selanjutnya hambatan mobilisasi fisik yang dialami
oleh ibu nifas dapat menimbulkan masalah keperawatan defisit perawatan diri.
Adanya jaringan terbuka juga akan menimbulkan munculnya risiko tinggi
terhadap masuknya bakteri dan virus yang akan menyebabkan infeksi apabila
tidak dilakukan perawatan luka yang baik.

E. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut
2. Risiko Infeksi
3. Defisit Perawatan Diri
4. Hambatan Mobilitas Fisik

F. Intervensi Keperawatan
1. DX Nyeri Akut
Manajemen Nyeri:
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Observasi reaksi verbal dan non verbal
- Monitor TTV
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik
2. DX Resiko Infeksi
a. Perawatan area sayatan
1) Jelaskan prosedur pada pasien, gunakan persiapan sensorik
(2) Periksa daerah sayatan terhadap kemerahan, bengkak, atau tanda-
tanda dehiscence atau eviserasi
(3) Catat karakteristik drainase
(4) Monitor proses penyembuhan di daerah sayatan
(5) Bersihkan mulai dari area yang bersih ke area yang kurang bersih
(6) Monitor sayatan untuk tanda dan gejala infeksi
(7) Arahkan pasien cara merawat luka insisi selama mandi
(8) Arahkan pasien dan/atau keluarga cara merawat luka insisi,
termasuk tanda-tanda dan gejala infeksi
b. Kontrol infeksi
(1) Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan untuk setiap
pasien
(2) Batasi jumlah pengunjung
(3) Anjurkan pasien mengenai teknik mencuci tangan dengan tepat
(4) Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan pada saat memasuki
dan meninggalkan ruangan pasien
(5) Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan perawatan pasien
(6) Dorong intake cairan yang sesuai
(7) Dorong intake nutrisi yang tepat

c. Perawatan postpartum
(1) Pantau tanda-tanda vital
(2) Monitor lokia terkait dengan warna, jumlah, bau, dan adanya
gumpalan
(3) Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara rutin
sebelum pemeriksaan postpartum dan sesudahnya
(4) Pantau perineum atau luka operasi dan jaringan sekitarnya (yaitu,
memantau adanya kemerahan, edema, ekinosis, cairan/nanah, dan
perkiraan tepi luka)
(5) Berikan analgesic sesuai kebutuhan

3. DX Defisit Perawatan Diri

a. Memandikan
(1) Bantu memandikan pasien
(2) Mandi dengan air yan mempunyai suhu yang nyaman
(3) Monitor kondisi kulit saat mandi
(4) Monitor fungsi kemampuan saat mandi
b. Bantuan perawatan diri: mandi/kebersihan
(1) Letakkan handuk, sabun, deodorant, alat brcukur, dan asesoris lain
yang diperlukan disisi tempat tidur atau kamar mandi
(2) Sediakan barang pribadi yang diinginkan
(3)Sediakan lingkungan yang terapeutik dengan memastikan
kehangatan, suasana rileks, privasi dan pengalaman pribadi
c. Berpakaian
1) Identifikasikan area dimana pasien membutuhkan bantuan dalam
berpakaian
(2) Monitor kemampuan pasien untuk berpakaian sendiri
d. Bantuan perawatan diri
(1) Monitor kemampuan perawatan diri secara mandiri
(2) Berikan bantuan sampai pasien mampu melakukan perawatan diri
mandiri
(3) Bantu pasien menerima kebutuhan pasien terkait dengan kondisi
ketergantungannya
4. Hambatan Mobilitas Fisik
a. Perawatan tirah baring
(1) Jelaskan alas an diperlukannya tirah baring
(2) Hindari menggunakan kain linen kasur yang teksturnya kasar
(3) Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering, dan bebas kerutan
(4) Monitor kondisi kulit pasien
(5) Ajarkan latihan di tempat tidur, dengan cara yang tepat
b. Pengaturan posisi
(1) Tempatkan pasien diatas matras/tempat tidur terapeutik
(2) Berikan matras yang lembut
(3) Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
(4) Monitor sattus oksigenasi pasien sebelum dan setelah perubahan
posisi
(5) Tempatkan pasien dalam posisi terapeutik yang sudah dirancang
(6) Jangan menempatkan pasien pada posisi yang bias meningkatkan
nyeri jangan memposisikan pasien dengan penekanan pada luka
(7) Tempatkan barang secara berkala dalam jangkauan pasien
(8) Tempatkan lampu pemanggil dalam jangkauan pasien

G. Penatalaksanaan
- Ruang Pemulihan

- Pemberian Cairan Intravena

- Tanda-Tanda Vital

- Analgesik

- Pengawasan fungsi vesika urinaria dan usus

- Pemeriksaan laboratorium

- Menyusui

- Pencegahan infeksi pasca operasi

- Mobilisasi

- Katerisasi

Daftar Pustaka
Ainuhikma, L. (2018). Asuhan Keperawatan Post Sectio Caesarea Dengan Fokus
Studi Pengolalaan Nyeri Akut Di RSUD Djojonegoro Kabupaten
Temanggung. Semarang: Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Dzulyadjaeni , S. (2010). Sectio Caesarea Dalam Penatalaksanaan Medis .
Surabaya: Mahesa Jaya .
Maryuani, A. (2014). Perawatan Luka Seksio Caesarea (SC) dan Luka
Kebidanan Terkini. Bogor: IN Media.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1 . Jakarta : DPP PPNI.
Prawirohardjo. (2010). Ilmu Kandungan . Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

PENGKAJIAN POST PARTUM


Nama Mahasiswa : Wisnu Subekti

Tanggal Pengkajian : 2 Januari 2021

NIM : A02019077

Ruangan/RS : Bangsal Salamah/RS PKU Muhammadiyah Sruweng

A. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Umur : 22 tahun 5 bulan 8 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tanahsari, Kebumen
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 31-7-2021
Diagnosa Medik : G2 P1 A0 uk 42 minggu dengan letak oblig
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Tanahsari, Kebumen
Pekerjaan : Pelayaran
C. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada luka post sc
D. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke RS pada tanggal 31-7-2021 jam 10.15 di ruang VK. Klien
dilakukan SC karena mempunyai riwayat SC sebelumnya. Klien mulai op jam
17.15 dan selesai jam 18.00. Pasca dilakukan SC, klien dipindahkan ke
bangsal salamah pada pukul 18.30. Klien mengatakan nyeri pada bekas luka
SC tidak menjalar dengan nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 dan nyeri
hilang timbul, nyeri pada saat bergerak. Selama di bangsal salamah, klien
hanya baru bisa melakukan tirah baring 2 bantal.
E. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan dulu mempunyai riwayat SC 2 tahun yang lalu dengan
alasan SC yaitu sungsang.
F. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menurun dan menular seperti DM, Hipertensi, HIV, dan sebagainya.
G. Genogram

Keterangan :

1. Laki-laki :

2. Perempuan :

3. Pasien :
H. Riwayat Ginekologi
Klien mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 12 tahun dengan lama
menstruasi 6-7 hari dan siklus kurang lebih 30 hari serta klien mengganti
pembalut 3-4 kali/hari ketika menstruasi. HPHT: 20-03-2020, HPL: 27-12-
2020, Usia Kehamilan: 38+2 minggu
I. Riwayat KB
4. KB suntik, 1 bulan dan lamanya kurang lebih 0,5 tahun

5. KB suntik, 3 bulan dan lamanya kurang lebih 1 tahun


J. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Dahulu

No Tahun Tipe Penolong JK BB Keadaan Masalah


Persalinan Lahir Bayi Kehamilan
Waktu
1 2017 SC Dokter Laki- 3100 Baik Sungsang
Laki gram
2 2020 Hamil Ini Dokter Laki- 3000 Baik a/i SC 3
(SC) Laki gram thn yang
lalu
Pengalaman Menyusui: ya/tidak Berapa Lama: 6 bulan ASI eksklusif
K. Riwayat Kehamilan Saat Ini
1. Berapa kali periksa saat hamil:
2. Masalah Kehamilan: tidak ada
L. Riwayat Persalinan
1. Jenis Persalinan : SC a/i riwayat SC 3 tahun yang lalu
Tgl/Jam : 15-12-2020/ jam 17.16
2. Jenis Kelamin Bayi : Laki-laki
PB : 48 cm
BB : 3000 gram
3. Perdarahan : 250 cc
4. Masalah dalam Persalinan :-
M. Pola Fugsional Gordon
1. Pola Persepsi – Managemen Kesehatan
Saat Hamil : Klien mengatakan rutin memeriksakan kehamilannya.
Saat dikaji : Klien mengatakan saat dilakukan prerawatan klien
merasa nyaman
2. Pola Nutrisi – Metabolik
Saat Hamil : klien mengatakan nafsu makan klien bertmbah karena
hamil. Klien makan sebanyak 3x sehari
Saat dikaji : klien mengatakan belum nafsu makan karena nyeri di luks
yang dirasakan
3. Pola Eliminasi
Saat Hamil : klien mengatakan BAB 1x perhark dengan konsistensi
padat dan berwarna kuning. BAB dan BAK tidak ada keluhan
Saat dikaji : Klien mengatakan belum BAB dan BAK menggunakan
kateter urin.
4. Pola Latihan – Aktivitas
Saat Hamil : Klien mengatakan melakukan aktiitas ringan dan
mengurangi aktivitas yang membuat kelelahan
Saat dikaji : Klien mengatakan hanya baru bisa tirah baring saja
5. Pola Kognitif Perseptual
Saat Hamil : Klien mengatakan masih bisa melakukan kegiatan biasa
yang ringan-ringan
Saat dikaji : Klien mengatakan belum bisa melakukan kegiatan. Klien
mengatakan nyeri post partum
6. Pola Istirahat – Tidur
Saat Hamil : Klien mengatakan biasa tidur malam dari jam 9 – 04.30
walau kadang sulit untuk memulai tidur
Saat dikaji : Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak karena sering
terbangun harus menenangkan bayinya yang menangis dan merasakan
nyeri pada lokasi OP
7. Pola Konsep Diri – Persepsi Diri
Klien mengatakan dirinya ingin segera sehat dan merawat bayinya serta
bertemu dengan anaknya yang pertama.
8. Pola Peran dan Hubungan
Klien mengatakan dirinya berperan sebagai seorang ibu serta istri dan juga
klien bekerja sebagai guru.
9. Pola Reproduksi/Seksual
Saat Hamil : Klien mengatakan tidak ada gangguan dan masalah saat
berhubungan seksual
Saat dikaji : Klien mengatakan semenjak hamil hingga saat ini jarang
melakukan hubungan seksual dan suaminya mengerti dengan kondisinya
saat ini
10. Pola Pertahanan Diri (Koping – Toleransi Stress)
Klien mengatakan tetap bersabar dan bersyukur karena bayinya bisa lahir
dengan sehat serta selamat.
11. Pola Keyakinan dan Nilai
Saat Hamil : Klien mengatakan menjalankan sholat 5 waktu serta
ibadah lainnya
Saat dikaji : Klien mengatakan belum bisa melakukan ibadah karena
sedang dalam masa nifas
N. Pemeriksaan Fisik
Status Obstetrik: P2A0. Bayi rawat gabumg: Ya
Jika tidak alasan: -
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaraan : Composmentis
BB/TB :
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 360C
Pernafasan : 20x/menit
Kepala Leher
Kepala : Mesosephal, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok,
warna rambut hitam, tidak ada benjola atau lesi
Mata : Konjungtiva an-anemis, Sklera an-ikterik,
Hidung : Tidak terdapat polip
Mulut : Mulut bersih, gigi rapih
Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak terdapat penumpukan
serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada lesi
Masalah Khusus : -
Dada
Jantung : Tidak terdapat pembesaran jantung, suara jantung
intensitas normal tidak ada suara jantung tambahan, bunyi pekak
Paru-Paru : retraksi dinding dada simetris kanan dan kiri, suara paru-
paru vesikuler, bunyi sonor
Payudara : Payudara simetris kanan dan kiri, terjadi hiperpigmentasi
areola, palpasi tidak terdapat nodus yang abnormal
Putting Susu : Menonjol, bersih
Pengeluaran ASI : Keluar tetapi sedikit
Masalah Khusus : -
Abdomen
Involusi Uterus:
Fundus Uterus : 2 jari dibawah pusat, kontraksi: keras
Kandung Kemih : Kandung kemih dalam keadaan baik, klien
sudah bisa BAK spontan
Diastasis Rektus Abdominus : - cm – cm
Fungsi Pencernaan : Tidak terganggu, lancar, klien sudash BAB
Masalah Khusus : Tidak ada
Luka Post OP : 10 cm
Perineum dan Genital
Vagina : baik
Integritas Kulit : Baik, tidak ada edema atau memar sekalian
Perineum : Utuh
Tanda REEDA
R : Kemerahan : tidak
E : Bengkak : tidak
E : Echimosis : tidak
D : Discharge : tidak
A : Aproximate : tidak
Kebersihan
Lokhea
Jumlah :
Jenis/warna : Merah kehitaman
Konsistensi : Kental
Bau : Amis
Hemoroid : Tidak Ada
Berapa lama : tidak ada
Masalah Khusus : tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas Atas : edema: tidak
Ektremitas Bawah :
Edema : tidak
Varises : tidak
Tanda Homan :-
Masalah Khusus : -
O. Keadaan Mental
Adaptasi Psikologis : Klien mengatakan selalu semangat, bersabar dan berdoa
untuk kesembuhannya.
Penerimaan Terhadap Bayi : Klien bersama suami mengatakan senang dengan
kehadiran anak keduanya walaupun bejenis kelamin laki-laki kembali seperti
anak pertamanya.
P. Kemampuan Menyusui
Klien mengatakan ASI yang dikeluarkan sedikit tetapi masih bisa menyusui.
Q. Obat-Obatan
Saat dikaji klien mengatakan tidak meminum obat-obatan lain.
R. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab 16-12-2020 Jam: 06:00:10

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


1 Darah Rutin
1. Hemoglobin 11.33g/dL LK: 13.2-17.3 Pr: 11.7-15.5
2. Leukosit Darah 16.300/mm3 P: 3.800-10 .600 | W: 3.600-
11.000
3. Trombosit Darah P: 150.000-440.000 | W:
303.000/mm3
150.000-440.000
4. Hematokrit 24% P: 40-52 | W: 35-47
5. Eritrosit 3.90jt/mm3 P: 4.4jt-5.9jt | W: 3.8jt-5.2jt
S. Program Terapi

Nama Obat Dosis Indikasi


Ceftriaxone 2x1 gr Mengatasi dan mencegah infeksi bakteri
Kaltrofen Supp 3x1 Mengobati gejala nyeri sendi
Furamin 2x1 Mengobati kekurangan B1
RL 20 Tpm Mengganti cairan tubuh
Tradyl 3x1 (drip) Meredakan nyeri sedang sampai berat
Analisa Data

Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi


16/12/2020 DS: Nyeri Akut Agen Cedera

- P: Pasien mengatakan nyeri Fisik (Post OP

saat bergerak SC)

- Q: Nyeri seperti ditusuk-


tusuk

- R: Nyeri di bagian perut luka


post OP SC tidak menjalar

- S: Skala Nyeri 6

- T: Nyeri hilang timbul

DO:

- Klien tampak sering


meringis

- Klien tampak sering


memegangi perut yang
terdapat luka Scnya

- Klien tampak takut untuk


bergerak karena nyeri
16/12/2020 DS: klien mengatakan nyeri Gangguan Prosedur
pada luka post OP SC Integritas Kulit Invasif (Post

DO: OP SC)

- Tampak luka post OP SC di


perut

- Luka tertutup balutan kassa

- Luka sepanjang 10 cm
Prioritas Diagnosa Keperawatan

Hari, Tanggal : Rabu, 16 Desember 2020

1. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Fisik (Post OP SC)

2. Gangguan Integritas Kulit b.d Prosedur Invasif (Post OP SC)

Intervensi Keperawatan

Nama Klien : Ny. A

Ruang : Salamah

Tgl/Jam No. Tujuan dan Kritria Hasil Intervensi TTD


DX
16 1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
Desember keperawatan 2x24 jam 2. Identifikasi nyeri
2020 diharapkan masalah secara
keperawatan nyeri akut komprehensif
dapat teratasi dengan
3. Kontrol lingkungan
kriteria hasil:
untuk
Indikator S T memperlambat rasa
Keluhan Nyeri 2 4 nyeri
Skala Nyeri 2 4
4. Ajarkan teknik non
Meringis 2 4
farmakologis (tarik
nafas dalam)
5. Kolaborasi
pemberian analgetic
16 2 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor
Desenber keperawatan 2x24 jam karakteristik luka
2020 diharapkan masalah 2. Anjurkan untuk
keperawatan gangguan meningkatkan nutrisi
integritas kulit dapat
3. Lakukan perawatan
teratasi dengan kriteria
luka
hasil:

Indikator S T
Kerusakan 2 4
Jaringan
Kerusakan 2 4
Lapisan Kulit
Implementasi Keperawatan

Nama Klien : Ny. A

Ruang : Salamah

Tgl/Jam No.DX Implementasi Respon TTD


16/12/2020 1 Mengidentifikasi nyeri DS:

08.00 secara komprehensif - P: Pasien


mengatakan nyeri
saat bergerak

- Q: Nyeri seperti
ditusuk-tusuk

- R: Nyeri di bagian
perut luka post OP
SC tidak menjalar

- S: Skala Nyeri 6

- T: Nyeri hilang
timbul

DO:

- Klien masih tampak


meringis

Mengarjarkan teknik non

08.00 1 farmakologis (tarik nafas DS: -


dalam) DO: klien bisa
melakukan tarik nafas
dalam

Menganjurkan untuk
meningkatkan nutrisi DS: -
10.00 2
DO: klien dan
keluarga dapat
memahami apa yang
dikatakan

Mengontrol lingkungan
DS: -
untuk memperlambat rasa
10.00 1 nyeri DO: klien dan
keluarga kooperatif

Memonitor TTV
DS:-

11.30 1 DO:

- TD: 110/70 mmHg

- N: 88x/menit

- S: 360C

- SPO2: 92

Berkolaborasi pemberian
analgetic (Kaltrofen Supp DS: -

13.30 1 3x1) DO: Obat sudah


diberikan
17/12/2020 2 Melakukan perawatan DS: -

08.00 luka DO:

- Sudah dilakukan
perawatan luka

2 Memonitor karakteristik DS: -


luka DO:

- Luka tampak baik

- Tidak ada tanda-


tanda infeksi

Mengidentifikasi nyeri DS:


09.00 1
secara komprehensif - P: Pasien
mengatakan nyeri
saat bergerak

- Q: Nyeri seperti
ditusuk-tusuk

- R: Nyeri di bagian
perut luka post OP
SC tidak menjalar

- S: Skala Nyeri 4

- T: Nyeri hilang
timbul

DO:

Klien sudah tidak


sering meringis

KU: baik

11.00 1 Memonitor TTV DS: -

DO:

TD: 129/80 mmHg

N: 80x/menit
S: 360C
SPO2: 95
Evaluasi Keperawatan

Nama Klien : Ny. A

Ruang : Salamah

Tgl/Jam No.DX SOAP TTD


16/12/2020 1 S:

13.45 - P: Pasien mengatakan nyeri saat bergerak

- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

- R: Nyeri di bagian perut luka post OP SC tidak


menjalar

- S: Skala Nyeri 6

- T: Nyeri hilang timbul

O:

Indikator S T H
Keluhan Nyeri 2 4 3
Skala Nyeri 2 4 3
Meringis 3 4 3
A: Masalah Keperawatan Nyeri Akut b.d Agen
Cedera Fisik belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi keperawatan

S: Klien mengatakan masih nyeri di bagian luka

2 Opnya

O:

- Terdapat Luka OP di bagian perut

Indikator S T H
Kerusakan 2 4 3
Jaringan
Kerusakan 2 4 3
Lapisan Kulit
A: Masalah Keperawatan Gangguan Integritas
Kulit Belum Teratasi

P: Lanjutkan Intervensi Keperawatan


16/12/2020 1 S:

12.15 - P: Pasien mengatakan nyeri saat bergerak

- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk

- R: Nyeri di bagian perut luka post OP SC tidak


menjalar

- S: Skala Nyeri 4

- T: Nyeri hilang timbul

O:

Indikator S T H
Keluhan Nyeri 3 4 4
Skala Nyeri 3 4 4
Meringis 3 4 4
A: Masalah Keperawatan Nyeri Akut belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi keperawatan

S: Klien mengatakan masih nyeri di bagian luka


Opnya

2 O:

- Terdapat Luka OP di bagian perut

- Luka dalam keadaan baik

- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi

Indikator S T H
Kerusakan 3 4 4
Jaringan
Kerusakan 3 4 4
Lapisan Kulit
A: Masalah Keperawatan Gangguan Integritas
Kulit Belum Teratasi

P: Lanjutkan Intervensi Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai