Anda di halaman 1dari 8

MANUSIA DAN ALAM SEMESTA

Nama : Verent G N Kumaat


NIM : 17 043 049
Kelas : 7b Akuntansi Keuangan
Hakikat Kebenaran

Untuk memahami berbagai disiplin ilmu dan teknologi tidak seepenuhnya mampu memahami misteri
keberadaan alam semesta dan tidak lagi sepenuhnya dapat menjelaskan dan memecahkan berbagai
permasalahan dunia saat ini, maka perlu kita renungkan terlebih dahulu apa yang dinyatakan oleh E.F
Schumacher sebagai empat kebenaran besar yaitu:

1. Kebenaran (hakekat) tentang eksistensi (dunia /alam semesta)

2. Kebenaran tentang alat (tools) yang dipakai untuk memahami dunia

3. Kebenaran tentang cara belajar tentang dunia

4. Yang dimaksud dengan hidup di dunia

Intinya adalah bahwa ada berbagai tingkat eksistensi alam dan tingkat eksistensi kesadaran. Oleh karena
itu, untuk menemukan hakekat kebenaran tidak cukup hanya dengan mengandalkan pendekatan ilmiah/
rasional.
Hakikat eksistensi (Dunia / Alam Semesta)

Ada kecenderungan yang di sodorkan oleh saintisme modern, yaitu suatu paham yang sering disebut
sebagai materialistik, mekanistik, dan deterministik yang memandang dunia fisik atau dunia materi
sebagai satu-satunya keberadaan yang diakui oleh ilmu pengetahuan. Alam semesta seolah olah dianggap
sebagai mesin raksasa yang bekerja secara mekanistik. Alam semesta hanya dilihat sebagai materi atau
substansi yang terbentang luas dan tak bernyawa, yang misterinya mampu dipecahkan dengan pendekatan
ilmiah dan rasional. Namun schumacer telah mengingatkan para ilmuan tentang adanya tingkatan-
tingkatan tentang eksistensi alam semesta sbb;

1. Benda, dapat ditulis P

2. Tumbuhan, dapat dituliskan P+X

3. Hewan, dapat dituliskan P+X+Y

4. Manusia, dapat dituliskan P+X+Y+Z

Dengan memberikan simbol P untuk benda mati, X untuk unsur hidup , Y untuk kesadaran, dan Z untuk
kesadaran diri (kesadaran transendental/spiritual), maka dapat dikatakan bahwa eksistensi alam semesta
meiliki jenjang yang terbagi kedalam empat tingkatan. Yaitu;

a. Tingkat pertama adalah, benda mati yang hanya memiliki unsur P (substansi, materi)

b. Tingkat kedua adalah, tumbuh-tumbuhan, yang mempunyai unrsur P dan unsur X (kehidupan).

c. Tingkat ketia adalah golongan hewan, yang memiliki unsur P, X, da Y (kesadaran)


d. Tingkat ke empatan adalah, golongan manusia yang memiliki semua unsur, P, X,Y, dan Z (unsur
kesadaran,transendental/spiritual).

Dapat disimpulkan bahwa hakikat keberadaan alam semesta tidak hanya terbatas pada sesuatu yang
bersifat fisik, sebagaimana diyakini oleh sementara ilmuan. Dengan kemajuan ilmu fisika dan adanya
ketertarikan para ilmuan untuk mulai mengkaji hal hal spiritual secara lebih rasional, maka mulai diyakini
bahwa hal-hal yang tidak tampak oleh panca indra juga merupakan bagian tak terpisahkan dari hakikat
keberadaan.

Hakikat Manusia

Kecenderungan memahami hakikat manusia secara sepotong-sepotong ini sangat jelas terasa bila melihat
perkembangan dan aliran dalam psikologi, khususnya menyangkut konsepsi-konsepsi psikologi tentang
manusia. Mc David dan Harari (dalam Jalaluddin Rahmat 2001) mengelompokkan empat teori psikologi
dikaitkan dengan konsepsinya tentang manusia sbb:

1. Psikoanalis, yang melukiskan manusia sebagai makhluk yang digerakkan oleh keinginan –
keinginan terpendam (homovolensi).

2. Behaviorisme, yang menganggap manusia sebagai makhluk yang digerakkan semuanya oleh
lingkungan (homomechanicus).

3. Kognitif, yang menganggap manusia sebagai makhluk berfikir yang aktif mengorganisasikan dan
mengolah stimulasi yang diterimanya (homosapien).

4. Humanisme, yang melukiskan manusia sebagai pelaku aktif dalam merumuskan strategi
transaksional dengan lingkungannya (homoludens).

Manusia adalah bagian dari keberdaan alam semesta. Segala sesuatu yang ada di alam semesta
(makrocosmos) juga ada di dalam manusia (miticosmos). Oleh karena itu, alam semesta dan alam
manusia sebenarnya sama-sama mempunyai tiga lapisan keberadaan, yaitu : fisik (body), energi pikiran
(mind), kesadaran murni(roh,soul,spirit).
Hakikat Otak (Brain) kecerdasan (Intelegency)

Otak merupakan tubuh yang paling kompleks. Otak memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, antara
lain : memproduksi pikiran sadar, melakukan pilihan bebas, menyimpan ingatan, memungkinkan
memiliki perasaan, menjembatani kehidupan spiritual dengan kehidupan materi atau fisik, kemampuan
perabaan, persentuhan, penglihatan, penciuman, berbahasa,mengendalikan berbagai organ tubuh dan
sebagainya.

Spiritualitas berhubungan dengan upaya pencarian makna kehidupan melalui hubungan langsung antara
diri dengan Tuhan (kekuatan tak terbatas, potensi murni). Hal tersebut dapat disimpulkan sbb:

1. Pada awalnya para ilmuan hanya mengenal kecerdasan intelektual (IQ) dengan kecerdasan ini,
manusia dianggap mamapu mengatasi berbagai persoalan hidup. Namun belakangan baru disadari bahwa
sebenarnya manusia mempunyai banyak kecerdasan (multipel intelejense)

2. Meskipun manusia mempunyai banyak kecerdasan, pada hakikatnya semua kecerdasan itu dapat
dikelompokan dalam tiga jenis yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan
kecerdasan spiritual (SQ)

3. Ketiga jenis kecerdasan tersebut merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan, dengan SQ sebagai
pondasinya.

4. Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang prilaku manusia, mengenai apa yang baik dan
apa yang tidak baik dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, dan
manusia dengan alam.
HAKIKAT PIKIRAN (MIND) DAN KESADARAN (CONSCIOUSNESS)

Persepsi adalah proses pemberian makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru.
Memori adalah proses menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Berfikir adalah mengolah
informasi dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau kebutuhan respon.

Lapisan sadar berhubungan dengan dunia luar dalam wujud sensasi dan berbagai pengalaman yang
didasari setiap saat. Lapisan prasadar sering disebut memori (ingatan) yang tersedia menyangkut
pengalaman – pengalaman yang tidak disadari pada saat pengalaman tersebut terjadi, dengan mudah
dapat muncul kembali menjadi kesadaran secara spontan atau dengan sedikit usaha. Lapisan tidak sadar
yang merupakan lapisan yang paling dalam dari pikaran manusia, menyimpan semua dorongan insting
primitif serta emosi dan memori yang mngancam pikiran sadar yang telah sedemikian ditekan, atau
secara tidak disadari telah didorong ke dalam lapisan yang paling dalam pada pikiran manusia.

Menurut Khrisna kesadaran manusia terbagi menjadi lima tingkat / lapisan yaitu :

1. Lapisan kesadaran fisik, yang ditentukan oleh makanan.

2. Lapisan kesadaran psikis, yang didasarkan atas energi dari udara yang disalurkan melalui
pernapasan.

3. Lapisan kesadaran pikiran, yang merupakan kesadaran pikiran rasional dan emosional. Bila pikiran
kacau atau dalam keadaan marah, maka napas akan lebih cepat. Dan sebalikanya jika pikiran tenang maka
napas kita juga tenang , karena seluruh kepribadian kita ditentukan oleh pikiran .

4. Lapiasan intelegensia (bukan Intelek ), menyangkut kesadaran hati nurani atau budi pekerti.
Lapisan ini yang menyebabkan manusia menjadi bijak.

5. Lapisan kesadaran murni (kesadaran transendental), merupakan hasil akhir pemekaran kepribadian
manusia, yang merupakan tingkat kesadaran tertinggi yang dapat dicapai oleh manusia.

Manusia telah memiliki kesadaran mental atau emosional yang telah berkembang, sementara hewan
belum mencapai tingkat atau lapisan kesadaran ini.
TUJUAN DAN MAKNA KEHIDUPAN

Siapapun pasti sependapat dan tidak ada yang membantah bahwa tujuan hidup umat manusia adalah
untuk memeperoleh kebahagiaan. Namun dalam kehidupan sehari – hari yang dipenuhi oleh filsafat
materialisme, makin banyak orang yang merasa tidak bahagia.

Tidak mudah mengukur tingkat kesadaran yang dimiliki seseorang berdasarkan ukuran objektif atau
pendekatan ilmiah yang biasa digunakan oleh ilmu pengetahuan pada umumnya. Kematangan diri hanya
dapat dirasakan secara subjektif oleh yang bersangkutan melalui refleksi diri. Empat tinggkat kesadaran
berdasarkan pengamalan dan pemahaman akan hakikat kehidupan sebagai berikut :

1. Jalan syariah yaitu tahap dimana seseorang secara taat asas mengikuti hukum – hukum moral dalam
kehidupan sehari – hari.

2. Jalan tariqoh yaitu tahap dimana seseorang mencoba mencari kebenaran melalui jalan tanpa rambu.

3. Jalan haqiqah yaitu tahap dimana seseorang telah memahami makna terdalam dari praktik syariah
dan thariqah.

4. Jalan ma’rifah yaitu tahap dimana seseorang telah mempunyai kearifan dan pengetahuan terdalam
tentang kebenaran spiritual.

ALAM SEMESTA SEBAGAI SATU KESATUAN SISTEM

Alam semesta beserta seluruh isinya sebenarnya merupakan satu kesatuan sistem. Menurut jogiyanto
sistem memiliki beberapa ciri / kriteria sebagai berikut :
· Mempunyai komponen – komponen (components/subsystems)

· Ada batas suatu sistem (boundaries)

· Ada lingkungan luar sistem (environment)

· Ada penghubung (interface)

· Ada masukan (input), proses (process), dan keluaran (output)

· Ada sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Inti dari pemahaman konsep sistem adalah bahwa setiap elemen (bagian, unsur, subsistem) yang bekerja
sama, saling mendukung,saling memerlukan, dan saling memengaruhi satu dengan yang lain. Gejala
banjir di Jakarta adalah contoh terganggunya keseimbangan berbagai elemen yang ada. Manusia dan alam
merupakan satu kesatuan sistem yang tidak dapat dipisahkan.

SPRITUALITAS DAN ETIKA

Kajian etika erat kaitannya dengan pengembangan karakter. Pemahaman tentang etika yang terpisah dari
spirituaalitas ini sangat keliru. Sejatinya, setiap manusia harus menyadari bahwa kesempatan hidup di
dunia ini hendaknya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencapai tingkat kesadaran Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai