Resume Buku Akhlak Tasawuf
Resume Buku Akhlak Tasawuf
Tugas ini di ajukan untuk memenuhi Ujian Tengah Semester (UTS) dan salah satu tugas Mata
Kuliah Akhlak Tasawuf
Disusun Oleh :
RISTI HAERINI
1210701054
MATEMATIKA
SEMESTER 3
JURUSAN MATEMATIKA
2011
PENDAHULUAN
Akhlak Tasawuf merupakan salh satu khazanah intelektual Muslim yang kehadirannya
hingga saat ini semakin dirasakan. Secara historis dan teologis Akhlak Tasawuf tampil
mengawal dan memandu perjalanan hidup umat agar selamat dunia dan akhirat.Khazanah
pemikiran dan pandangan di bidang Akhlak dan Tasawuf itu kemudian menemukan momentum
pengembangannya dalam sejarah, yang antara lain ditandai oleh munculnya sejumlah besar
ulama tasawuf dan ulama di bidang akhlak. Mereka mencoba meluruskan sesuatu hal yang
sudah miring kea rah yang salah dan ternyata upaya mereka disambut positif karena dirasakan
manfaatnya. Untuk melestarikan pemikiran dan pendapatnya itu mereka menulis sejumlah buku
yang secara khusus membahas masalah akhlak tasawuf. Kitab Tahzib al-Akhlaq, karangan Ibn
Miskawaih, Khuluq al-Muslim karangan Muhammad al-Ghazali dan maih banyak lagi.
Sebelum itu hasil penelitian para ulama Islam terhadap al-Qur’an dan al-Hadist
menunjukan bahwa hakikat agama islam itu adalah akhlaq. Perhatian terhadap pentingnya
Akhlaq Tasawuf kini muncul kemabli, yaitu di saat manusia di zaman modern ini dihadapkan
pada masalah moral dan akhlaq yang cukup serius, yang kalau dibiarkan akan menghancurkan
masa depan bangsa yang bersangkutan.
Demikian pula adanya persaingan hidup yang sangat kompetitif dapat membawa
manusia mudah stress dan frustasi, akibatnya menmbah jumlah orang yang sakit jiwa. Pola
hidup materialism dan hedonism kini kian digemari, dan pada saat mereka tidak lagi mampu
menghadapi persoalan hidupnya, mereka cenderung ambil alan pintas, seperti bunuh diri.
Semua masalah ini akarnya adalah karena jiwa manusia telah terpecah belah(split personality).
Mereka perlu diintegrasikan kembali melalui ajaran dari Yang Maha Benar penjabarannya
dalam Akhlak Tasawuf ini.
Disadari bahwa masih banyak bidang akhlak tasawuf yang dapat dikemukakan, namun
keterbatasan yang ada ,menyebabkan kajian ini belum mencakup seluruhnya. Insya alloh pada
lain kali kita dapat mencoba menjamah aspek akhlak tasawuf yang lebih dalam lagi.
BAB 1
Secara bahasa, Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar(bentuk
infinitive) dari kata akhlaqa, ukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah(perangai),
ath-thabi’ah(kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-adat(kebiasaan,kelaziman), al-
maru’ah(peradaban yang baik), dan al-din(agama).
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. Al-
Qalam,68:4)
1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiannya.
3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar.
Dilihat dari definisi tentang Ilmu Akhlak tersebut kita perhatikan dengan seksama,
akan tampak bahwa ruang lingkup pembahasan Ilmu Akhlak adalah membhasa
tentang perbuatan-perbuatan manusia, kemudian menetapkannya apakah perbuatan
tersebut tergolong perbuatan yang baik atau perbuatan yang buruk.
Pokok-pokok masalah yang dibahs dalam ilmu akhlak pada intinya adalah
perbuatan manusia.
Ahmad Amin mengatakan bahwa objek ilmu akhlak adalah membahasa perbuatan
manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut ditentukan baik atau buruk.
Namun perlu ditegaskan kembali bahwa yang dijadikan objek kajian Ilmu Akhlak
disini adalah perbuatan yang memiliki cirri-ciri yaitu perbuatan yang dilakukan atas
kehendak dan kemauan, sebenarnya, mendarah daging dan telah dilakukan secara
kontinyu atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya.
Ilmu Akhlak menentukan criteria perbuatan yang baik dan yang buruk, serta
perbuatan apa saja yang termasuk perbuatan yang baik dan yang buruk itu. Ilmu
akhlak atau akhlak yang mulia juga berguana dalam mengarahkan dan mewarnai
berbagai aktivitas kehidupan manusia di segala bidang. Seseorang yang memiliki
ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang maju yang disertai dengan akhlak yang
mulia, niscaya ilmu pengethauan dan tekhnologi modern yang ia milikinya itu akan
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia.
BAB 2
Para ahli Ilmu Tasawuf pada umumnya membagi tasawuf kepada tiga bagian.
Pertama tasawuf falsafi, kedua tasawuf akhlaki dan ketiga tasawuf amali. Ketiga
macam tasawuf ini tujuannya sama, yaitu mendekatkan diri kepada Alloh
dengan cara membersihkan diri dari perbuatan yang tercela dan menghias diri
dengan perbuatan yang terpuji.
Hubungan antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tasawuf lebih lanjut dapat kita ikuti
uraian yang diberikan Harun Nasution Menurutnya ketika mempelajari Tasawuf
ternyata pula bahwa al-Qur’an dan al-hadis mementingkan akhlak. Al-Qur’an
dan al-hadis menekankan nilai-nilai kejujuran, kesetiakawanan, persaudaraan,
rasa kesosialan, keadilan, tolong-menolong, murah hati, suka member maaf,
sabar, baik sangka, berkata benar, pemurah, keramahan, bersih hati, berani,
kesucian, hemat, menepati janji, disiplin, mencintai ilmu dan berpikiran lurus.
Kedua, dilihat dari segi fungsinya, Ilmu Tauhid menghendaki agar seseorang
yang bertauhid tidak hanya cukup dengan menghafal rukun iman yang enam
dengan dalil-dalilnya saja. Tetapi yang terpenting adalah agar orang yang
bertauhid itu meniru dan menyontoh terhadap subyek yang terdapat dalam
rukun iman itu. Ilmu Tauhid tampil dalam memberikan landasan terhadap Ilmu
Akhlak dan Ilmu Akhlak tampil memberikan penjabaran dan pengalaman dari
Ilmu Tauhid.
Dalam diri manusia terdapat potensi rohaniah yang cenderung kepada kebaikan
dan keburukan. Potensi rohaniah ini secara lebih mendalam dikaji dalam Ilmu
jiwa. Untuk mengembangkan Ilmu Akhlak, kita dapat memanfaatkan informasi
yang diberikan oleh Ilmu Jiwa.
Ilmu jiwa mengarahkan pembahsannya pada aspek batin manusia dengan cara
menginterprestasikan perilakunya yang tampak.
Pemikiran filsafat tentang jiwa yang dikemukakan Ibn Sina tersebut member
petunjuk bahwa dalam pemikiran filsafat terdapat bahan-bahan atau sumber
yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi konsep Ilmu Akhlak.
BAB 3
7-6 : )يا يها ا ل نسا ن ما غر ك بر بك ا لكر يم الذ ي خلقك فسو ىك فعد لك )ال نفطار