NPM: 201000295
Mata Kuliah: Pengantar Ilmu Hukum
Kelas: G
A. Posisi Kasus
Banyak aksi penolakan yang terjadi di berbagai daerah, mulai dari kabupaten maupun kota,
yang dilakukan berbagai elemen masyarakat, seperti petani, buruh, mahasiswa hingga pelajar.
Aksi penolakan tersebut didasari oleh, telah disahkan nya Undang-Undang Omnibuslaw pada 8
Oktober 2020 dalam rapat paripurna DPR, adapun alasan mengapa Undang-Undang
Omnibuslaw di tolak karena dinilai, melegitimasi investasi perusak lingkungan, mengabaikan
investasi rakyat dan masyarakat adat yang lebih ramah lingkungan dan menyejahterakan,
penyusunan RUU Cilaka cacat prosedur karena dilakukan secara tertutup, tanpa partisipasi
masyarakat sipil, dan mendaur ulang pasal inkonstitusional contohnya adalah rencana
penambahan pengaturan kewenangan Presiden untuk membatalkan Perda dalam rangka
sentralisasi izin, satgas Omnibus law bersifat elitis dan tidak mengakomodasi elemen masyarakat
yang terdampak keberadaan seperangkat RUU Omnibus law, setralisme kewenangan yaitu
kebijakan ditarik ke pemerintah pusat yang mencederai semangat reformasi.
Peraturan lainya yang bisa dijadikan dasar hukum pencabutan UU dengan cara
Judical Review adalah:
1. Pasal 1 angka 3 huruf a jo. Pasal 10 UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi.
2. Pasal 51 ayat (1) UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
D. Kesimpulan
Dalam UU Omnibus law ini banyak sekali kecacatan dalam perancangan, isi dan juga
sangat merugikan masyarakat, pemerintah seolah olah ingin mengorbankan hak
masyarakat dan alam demi keuntungan investasi asing yang belum tentu menghasilkan
untuk masyarakat, akan banyak sekali lapisan masyarakat yang terdampak oleh UU ini,
tidak dipungkiri munggkin akan terus ada penolakan yang gencar gencaran dilakukan
oleh masyarakat.
E. Rekomendasi
Dalam hal ini, jika aspirasi masyarakat tidak didengar melalui berbagai aksi penolakan
yang dilakukan di berbagai daerah, maka sebaiknya masyarakat mengajukan uji materiil
terhadap UU Omnibus law yang dianggap sangat tidak berpihak kepada rakyat.