Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL DI LEMBAGA PENDIDIKAN

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Pendidikan)

Dosen Pengampu:

Riyuzen Praja Tuala, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 7 :

Atika Kurniya Nita Rafiah 1911030270

Gilang Pratama Mukmin 1911030084

Siti Munawaroh 1911030411

Kelas : H/5

Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

RADEN INTAN LAMPUNG

1442 H/ 2021 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik tanpa ada halangan yang berarti. Tak lupa sholawat dan salam selalu kami
ucapkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita menjadi
pengikutnya di Yaumul Akhir kelak, amin. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Mutu Pendidikan yang diberikan oleh Bapak Dr. Riyuzen Praja Tuala,
M.Pd Makalah ini menjelaskan tentang “Penjaminan Mutu Eksternal Di Lembaga
Pendidikan”

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada para
pembaca, sekaligus bagi penulis sendiri, walaupun makalah ini masih banyak kekurangannya,
baik dalam hal penulisan maupun dalam penyusunan kalimatnya. Kami juga memohon
kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya. Terimakasih.

Bandar Lampung, 1 November 2021

Penulis

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. iii

A. Latar Belakang .............................................................................................................. iii

B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... iii

C. Tujuan ............................................................................................................................ iii

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 1

A. Pengertian Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan ..................................................... 1


B. Pentingnya Penjamin Mutu Eksternal ........................................................................... 3
C. Macam-macam Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan ............................................. 4

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem penjaminan mutu dalam lembaga pendidikan mutlak harus dijalankan dengan baik.
Penjaminan mutu diperlukan sebagai alat untuk quality control/ pengawasan kualitas yang
ada di lembaga pendidikan tersebut. Menghasilkan lembaga pendidikan yang bermutu
merupakan tanggungjawab pengelola pendidikan mulai dari pemerintah pusat, daerah, sampai
pada pendidik dan tenaga kependidikan. Masyarakat memiliki hak sekaligus memilki
tanggung jawab terdapat hadirnya lembaga pendidikan yang berkulitas. Sistem penjaminan
mutu pendidikan merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung proses tersebut,
meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan di masyarakat Indonesia khususnya dalam
dunia pendidikan dapat berkembang dengan maksimal dan diakui potensinya oleh halayak.
Kegiatan ini tentunya sistematik dan terpadu pada penyelenggaraan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas dan kecerdasa bangsa.

Dalam mewujudkannya harus ada satu sistem pengembangan dan peningkatan mutu
pendidikan yang dapat membangun kerjasama dan kolaborasi diantara berbagai pemangku
kepentingan dan stake holder, tentunya untuk menciptakan kualitas mutu pendidikan baik
internal sekolah maupun eksternal untuk memenuhi standar kebutuhan pendidikan
masyarakat Indonesia. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini tidak akan dapat diwujudkan
tanpa ada upaya perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan menuju pendidikan bermutu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan?
2. Pentingnya Penjamin Mutu Eksternal?
3. Apa saja Macam-macam Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan
2. Untuk mengetahui pentingnya penjamin mutu eksternal
3. Untuk mengetahui macam – macam penjaminan mutu eksternal pendidikan

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan

Penjamin mutu pendidikan dapat didefinisikan dengan melakukan penertiban, pengurusan,


serta pengaturan terhadap komponen yang ada di institusi pendidikan. Dapat pula
didefinisikan sebagai upaya untuk memotivasi serta mendorong institusi pendidikan secara
berkelanjutan serta tidak berhenti untuk melakukan peningkatan serta pembenahan terhadap
kualifikasi dan kompetensi institusi pendidikan, sesuai dengan kebutuhan siswa/mahasiswa
sehingga siswa/mahasiswa memiliki kekuatan serta keahlian untuk bertarung di tengah
persaingan zaman yang semakin berat (Alawiyah, 2011) Penjaminan mutu pendidikan
(quality assurance) adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan
secara konsisten dan berkelanjutan sehingga stakeholder memperoleh kepuasan. Penjaminan
mutu atau kualitas adalah seluruh rencana tindakan sistematis yang penting untuk
menyediakan kepercayaan yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari
kualitas sistem penjaminan mutu.1

Sedangkan sistem penjaminan mutu dalam (PP no.19/2005 pasal 49) merupakan kegiatan
untuk memberikan bukti untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi
dengan baik. Sistem penjaminan mutu dalam lembaga pendidikan mutlak harus dijalankan
dengan baik. penjamin mutu diperlukan sebagai alat untuk quality control/pengawasan
kualitas yang ada di lembaga pendidikan tersebut. Sistem penjamin mutu eksternal SPME
adalah kegiatan sistemik. penjamin eksternal mencakup berbagai evaluasi kualitas yang
dilakukan oleh individu atau lembaga eksternal untuk Lembaga Pendidikan termasuk
akreditas di tingkat kelembagaan dan program penilaian pengajaran dan kualitas penelitian,
audit atau review terhadap prosedur kelembagaan dan pemantauan standar. 2 Esensi SPME
atau akreditas adalah penilaian kelayakan dan penjaminan mutu perguruan tinggi atau
program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan independen di luar perguruan tinggi
disebut penilaian mutu eksternal atau external quality review.

1 Erwin dkk, Manajemen Mutu Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2021) h. 25

2 Supadi, Manajemen Mutu Pendidikan, ( Jakarta Timur: UNJ Press, 2020) h. 88

1
Dalam peraturan menteri riset teknologi dan pendidikan tinggi nomor 62 tahun 2016
tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi berita Negara Republik Indonesia tahun
2016 nomor 1462: 24 pasal 1 angka 4 sistem penjaminan mutu eksternal, yang selanjutnya
disingkat spme adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi untuk menentukan kelayakan dan
tingkat pencapaian mutu program studi dan perguruan tinggi.3

Akreditasi memiliki beberapa pengertian, di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang


berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau
kriteria tertentu. (KBBI)
b. Pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk
melaksanakan atau menjalankan tugasnya. (KBBI)
c. Kegiatan penilaian (asesmen) sekolah secara sistematis dan komprehensif melalui
kegiatan evaluasi diri dan evaluasi eksternal (visitasi) untuk menentukan kelayakan
dan kinerja sekolah.
d. Kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu sekolah berdasarkan kriteria
(standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah
Nasional (BASNAS) yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan
peringkat kelayakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional 087/U/2002

The main purpose of accreditation is to certify the quality of engineering education


provided by technical institutions, which is reflected in the knowledge, skills and attitudes
acquired by the engineering graduates which enable them to practice their profession with
competence and confidence.

Tujuan utama akreditasi adalah untuk mengesahkan mutu pendidikan teknik yang
diselenggarakan oleh institusi teknis, yang tercermin dalam pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diperoleh lulusan teknik yang memungkinkan mereka untuk menjalankan
profesinya dengan kompetensi dan percaya diri.4

3 Fadli Muhammad, Sistem Penjaminan Mutu Internal Dan Eksternal Pada Lembaga Pendidikan
Tinggi, (Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4 no. 2, 2020)h. 172

4 Jonner Simarmata, Analisis Implementasi Penjaminan Mutu Di SMA Negeri 3, (Kota Jambi: Jurnal
Ilmiah Universitas Batang Hari, Vol 15 No 4, 2015) h. 58

2
Accreditation institutions are institutions at the supra-institutional level that manage a
quality assurance process of higher education institutions, degree types and/or programmes
that end in a formal summary judgement that leads to formal approval regarding the
respective institution, degree type and/or programme.5

Lembaga akreditasi adalah lembaga pada tingkat Supra lembaga yang mengelola
proses penjaminan mutu perguruan tinggi, jenis gelar dan program yang diakhiri dengan
penilaian ringkasan formal yang mengarah pada persetujuan formal mengenai masing-masing
lembaga, jenis gelar dan program.6

B. Pentingnya Penjamin Mutu Eksternal


Dalam laporan Bank Dunia menunjukkan pentingnya penjaminan mutu dan
berimplikasi penting dalam beberapa hal yaitu: mobilitas peserta didik dan staf,
penciptaan jenis baru lembaga pendidikan tinggi kebebasan pengelolaan program
pendidikan, penerapan pendidikan jarak jauh dan domain lain di mana pendidikan tinggi
melampaui batas-batas standar nasional yang telah ditetapkan. (bernhardt 2012) Penegasan
tentang pentingnya akreditasi dapat dilihat pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), BAB XVI Bagian Kedua Pasal 60,
tentang Akreditasi yang berbunyi sebagai berikut:
1. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan
2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga
mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik
3. Akreditasi dilakukan atas dasar kriteria yang bersifat terbuka.
4. Ketentuanmengenai akreditasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2),
dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

5 Stefanie Westerheidjen eds, Higher Education Dinamycs, (Netherlands: springer-science-Business


Media, B.V, 2004) h. x

6 Duwi Handoko, Lembar dan Berita Negara Mengenai pendidikan Tinggi,( Pekanbaru: Hawa dan
Ahwa, 2019) h. 5

3
Adanya penjaminan mutu di sekolah sudah menjadi keharusan sebagai konsekuensi
dari tuntutan masyarakat dan pemerintah titik terdapat beberapa alasan mengapa
pemerintah dan masyarakat menuntut adanya penjaminan mutu pertama, pemerintah7
menyadari bahwa lembaga pendidikan merupakan lembaga strategis dalam membangun
masyarakat bangsa. mutu dari suatu bangsa sangat tergantung kepada mutu
pendidikannya. Oleh sebab itu, pemerintah tidak ragu mengalokasikan begitu besar dana
untuk mengembangkan pendidikan. kedua, masyarakat mengalami perubahan paradigma
terhadap pendidikan. dewasa ini masyarakat melihat bahwa pendidikan adalah investasi
besar di masa depan. Oleh sebab itu, orangtua peserta didik sangat antusias untuk
memastikan bahwa lembaga pendidikan yang diikuti anak mereka adalah lembaga yang
bermutu. Oleh sebab itu setiap lembaga pendidikan merasa perlu melakukan penjaminan
mutu dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Terdapat beberapa prinsip dalam
pelaksanaan spmp, yakni:
a. Berkelanjutan penjaminan mutu harus dilaksanakan secara terus-menerus
dalam siklus tertentu sehingga mutu maksimal dapat tercapai.
b. Terencana dan sistematis penjaminan mutu terkait dengan waktu, harus
memiliki target target yang jelas, terukur dan dapat dicapai
c. Terbuka ini artinya sistem yang diterapkan harus fleksibel sehingga dapat
disempurnakan terus-menerus mengikuti perkembangan zaman
C. Macam-macam Penjaminan Mutu Eksternal Pendidikan
Bentuk atau siklus penjaminan mutu eksternal dapat dibagi atas tiga kelompok sesuai
fokus tugas dan kewenangannya, yaitu sebagai berikut:
1) Siklus Fasilitasi Peningkatan Mutu.
Siklus ini difasilitasi oleh pemerintah dan pemerintah daerah, serta melakukan
beberapa kegiatan, di antaranya:
a) Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan.
b) Perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Strategis
Pembangunan Pendidikan.
c) Fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan.
d) Monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemenuhan mutu.

7 Muhammad Fadhil, Sistem Penjaminan Mutu Internal Dan Eksternal Pada Lembaga Pendidikan
Tinggi (Al-Tanzim, Vol 04 no. 2, 2020) h. 172

4
e) asilitasi peningkatan mutu secara berkelanjutan (oleh pemerintah bekerja sama
engan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya).
2) Siklus Pengembangan Standar Mutu Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Siklus ini dikembangkan secara berkelanjutan oleh Badan Standar nasional
Pendidikan (BSNP) sesuai dengan kewenangannya dan melakukan beberapa
kegiatan, di antaranya:
a) Evaluasi pemenuhan standar nasional pendidikan oleh satuan pendidikan.
b) Penetapan standar nasional pendidikan.
c) Penyusunan strategi peningkatan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan.
3) Siklus Akreditasi Satuan Pendidikan.
Siklus ini dikembangkan secara berkelanjutan oleh BAN-S/M sesuai dengan
kewenangannya dengan melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a) Evaluasi terhadap mutu satuan pendidikan
b) Visitasi atau audit mutu eksternal
c) Penetapan akreditasi.

Hanun Asrohah dalam bukunya yang berjudul Manajemen Mutu Pendidikan


menjelaskan bahwa akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan
satuan pendidikan atau mutu pendidikan. Oleh karena itu, dalam akreditasi dilakukan
penilaian terhadap kinerja dan kelayakan satuan pendidikan yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Akreditasi memiliki beberapa fungsi, di
antaranya:

a) Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggung-jawaban lembaga pendidikan


kepada publik apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh lembaga
pendidikan telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.
b) Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan
lembaga pendidikan dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada
standar minimal beserta indikator-indikatornya.
c) Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi lembaga pendidikan,
pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan
mutu lembaga pendidikan.8

8 Jonner Simarmata, Analisis Implementasi Penjaminan Mutu Di SMA Negeri 3 (Jambi, Jurnal Ilmiah
Universitas Batang Hari Jambi , Vol 15 No. 4, 2015) h. 59

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) adalah kegiatan penilaian melalui akreditasi
untuk menentukan kelayakan dan ngkat pencapaian mutu program studi dan perguruan
Tinggi. Penjaminan mutu juga seluruh aktivitas dalam berbagai bagian dari sistem untuk
memastikan bahwa mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu konsisten sesuai dengan
yang direncanakan atau dijanjikan.

Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah di
Indonesia berkaitan dengan tiga aspek utama yaitu:

1. pengkajian mutu pendidikan,


2. analisis dan pelaporan mutu pendidikan,
3. peningkatan mutu dan penumbuhan budaya peningkatan mutu yang berkelanjutan.

Mutu Eksternal (SPME) Pelaksanaan audit eksternal Perguruan Tinggi dilaksanakan oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melalui akreditasi program studi
atau perguruan tinggi. Saat ini UKWK memiliki 9 (sembilan) program studi yang
keseluruhannya telah terakreditasi dari BAN-PT. Setiap program studi selalu mengajukan
reakreditasi ke BAN-PT jika status akreditasinya akan berakhir. Dengan status terakreditasi,
maka program studi dan perguruan tinggi dapat dinyatakan layak berdasarkan kriteria yang
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta menjamin mutu di bidang akademik
maupun non akademik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan masyarakat. BAN-PT
akan menyampaikan hasil visitasi dan verifikasi dengan menetapkan status dan peringkat
akreditasi melalui Keputusan BAN-PT.

B. Saran
Kami berharap pembaca dapat memahami isi dari makalah ini dengan sebaik baiknya.
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap pembaca bisa mengambil hal - hal penting
dari makalah ini sehingga ilmu-ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini dapat
disampaikan ke yang lainnya

6
DAFTAR PUSTAKA

Eds Westerheidjen, Stefanien, 2004, Higher Education Dinamycs, (Netherlands: Springer-


Science-Business Media, B.V)

Erwin Dkk , 2021, Manajemen Mutu Pendidikan, Jakarta: Yayasan Kita Menulis

Fadhil, Muhammad, 2020, Sistem Penjaminan Mutu Internal Dan Eksternal Pada Lembaga
Pendidikan Tinggi (Al-Tanzim, Vol 04 no. 2)

Handoko, Duwi, 2019, Lembar Dan Berita Negara Mengenai Pendidikan Tinggi, Pekanbaru:
Hawa Dan Ahwa

Simarmata, Jonner, 2015, Analisis Implementasi Penjaminan Mutu Di SMA Negeri 3,


(Jurnal Ilmiah Universitas Batang Hari Jambi, Vol 15 No 4) , Jambi

Supadi, 2020, Manajemen Mutu Pendidikan, Jakarta Timur: UNJ Press

Anda mungkin juga menyukai