Anda di halaman 1dari 66

PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENYIMPANAN BAHAN BAKU MAKANAN DI BANQUET


KITCHEN HOTEL SANTIKA PREMIERE DYANDRA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH:
YOGIA NATALIA SIMANJUNTAK
162204020

BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN


PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYIMPANAN BAHAN BAKU MAKANAN DI BANQUET
KITCHEN HOTEL SANTIKA PREMIERE DYANDRA MEDAN

KERTAS KARYA

Disusun oleh:

YOGIA NATALIA SIMANJUNTAK


162204020

Dosen Pembimbing

Koko Sujatmoko, S.E, M.Si.


NIP.19751017 200501 1 001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Disetujui oleh Program Studi D-III Perjalanan Wisata Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Sebagai
Kertas Karya untuk Diploma

Ketua, Sekretaris,

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph. D Mukhtar, S.Sos, S.Par, M.A


NIP 196604201992031003 NIP 195806151987031

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGESAHAN

Diterima oleh:
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Medan, untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma Fakultas Ilmu Budaya dalam
Perjalanan Wisata pada Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan
Hari/Tanggal : Senin, 28 Januari 2020
Pukul : 15.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan

Dr. Budi Agustono, M.S


NIP. 196008051987031001

Panitia Ujian
No Nama Tanda Tangan
1. Drs. Jhonson Pardosi. M.Si. , P.Hd.

2. Mukthar S.Sos. S. Par. M.A

3. Koko Sujatmoko S.E. M. Si

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

Kertas karya ini berjudul “ Pelaksanaan SOP Penyimpanan Bahan Baku Makanan
di Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan”. Departemen Food
& Beverage Product memegang peranan penting dalam operasional Hotel Santika
Premiere Dyandra Medan, dikarenakan tugas utama Food & Beverage Product
adalah sebagai penyedia layanan makanan dan minuman.Tujuan penulisan kertas
karya ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penyimpanan bahan baku
makanan di Banquet Kitchen, untuk mengetahui equipment penyimpanan yang
digunakan di Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan. Metode
pengambilan data yang dilakukan adalah dengan melaksanan Praktek Kerja
Lapangan selama 4 bulan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, dan
pengumpulan data dari buku sebagai faktor pendukung dalam pembuatan kertas
karya ini. Hasil dari penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa dalam hal
penyimpanan, Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan sudah
melakukan standar operasional prosedur penyimpanan bahan baku makanan yang
cukup baik, dengan diterapkannya penyimpanan berdasarkan tahapan yang di
tetapkan oleh National Restaurant Association yaitu food labelling, perputaran
barang, membuang barang yang telah mencapai tanggal kadaluarsa, membuat
jadwal pengecekan barang, menghindarkan makanan dari temperatur danger zone,
mengecek temperatur bahan makanan yang di simpan dan area tempat
penyimpanan, menyimpan bahan makanan ditempat penyimpanan, menjaga
semua area penyimpanan agar tetap kering dan bersih.

Keywords : Kitchen, Banquet Kitchen, SOP penyimpanan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir

ini dengan baik. Dengan tujuan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Madya pada Fakultas Ilmu Budaya program studi Diploma III Perjalanan Wisata

pada Universitas Sumatera Utara.

Tugas Akhir ini di susun berdasarkan praktek kerja lapangan yang di

lakukan penulis selama 4 bulan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, yang

beralamat di jalan Kapten Maulana Lubis No.7, Petisah Tengah, Kec. Medan

Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20111.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih

jauh dari kesempurnaan. Tugas akhir ini tidak akan terselesaikan apabila tanpa

adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu Penulis ingin

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua

pihak yang terlibat:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Drs. MaulyPurba, M.A., Ph.D. selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Jhonson Pardosi, M.Si, Ph.D selaku Ketua Program studi D-III

Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Muchtar, S.Sos, S.Par, M.A selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Bapak Koko Sujatmoko, S.E, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Penulis

yang sangat membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

6. Keluarga tercinta, Ayahanda Drs. A. Simanjuntak, M.Pd dan Ibunda

R.Samosir, S.Pd, Abangda Prima Simanjuntak, S.Kom, dan edaku Eka

Adryanti Pasaribu yang selalu mendukung dan mendoakan saya selama

menempuh perkuliahan.

7. Kepada seluruh staff Banquet Kitchen dan Cold Kitchen, Lijon Wannin,

Andi Syahputra, Irsan Dominggo, Fadlan Davin, Dedek Munthe, Randy

Sanjaya, Agung Muslim, Wahyudi, Fadli Yamani, Andi Lesmana, Gian

Carlo Saragih, Ayudi Putra, Dadang Romansah, yang telah membimbing

saya selama 4 bulan melaksanakan Praktek kerja lapangan di Hotel

Santika Premiere Dyandra Medan.

8. Sahabat saya di kampus selama menempuh masa perkuliahan, Selamat

Safeman Manalu (metty), Juanda Kristanto Hutapea (jukir), Novrita

Nirwana Sari (nubb), Rodiklas Tua Januari Gultom (goklas), Edo Risky

Sihaloho (pangeran), yang selalu mendukung, menyemangati, dan

memberi candaan, terimakasih atas tiga tahun yang telah kita lalui di

Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

9. Kepada abangda Elyanto Purba yang telah memberikan support dan

masukan kepada penulis.

10. Kepada adik ku Renata Sinaga, yang selalu menyemangati dan menghibur

penulis selama menjalankan praktek kerja lapangan di Hotel Santika

Premiere Dyandra Medan.

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Kepada Chef Andre Peilouw yang memberi kesempatan kepada saya

untuk casual di main kitchen dan mendapat banyak pengalaman serta ilmu.

12. Semua pihak yang membantu hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini

yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan membalas

semua kebaikan kalian.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan di dalam

penyusunan Tugas Akhir ini, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang

bersifat membangun. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi

pembaca.

Medan Januari 2020

Penulis

Yogia Natalia Simanjuntak

162204020

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………...1

1.2 Batasan Masalah…………………………………..………..6

1.3 Rumusan Masalah…………………………………………..6

1.4 Tujuan Penelitian…………………………………...…....…6

1.5 Manfaat Penelitian…………………………………...……..7

1.6 Metode Penelitian………………………………………......7

1.7 Sistematika Penulisan…………………………………...…8

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hotel……………..……………………….…....10

2.1.1 Departemen yang Ada di Hotel………………....11

2.1.2 Jeni-Jenis Hotel…….……………………….…..13

2.2 Pengertian Food and Beverage Department……………....13

2.3 Pengertian Kitchen……………………………………...…15

2.4 Pengertian Banquet………………………………….….…16

2.5 Pengertian Pelaksanaan….………………………….….…17

2.6 Pengertian Standar Operasional Prosedur……… …...…..18

2.7 Pengertian Penyimpanan…………………….………….….19

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.7.1 Tahapan dalam Proses Penyimpanan Bahan

Makanan……..………...……………..…….……20

2.7.2 Syarat Penyimpanan Bahan Makanan……………20

2.8 Pengertian Bahan Makanan……………………….……….21

BAB III GAMBARAN UMUM HOTEL SANTIKA PREMIERE

DYANDRA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Santika Premiere Dyandra Medan……….…23

3.2 Visi dan Misi Hotel Santika Premiere DyandraMedan…….27

3.3 Nilai-Nilai Hotel Santika Premiere Dyandra Medan………27

3.4 Klasifikasi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan………29

3.5 Fasilitas Hotel Santika Premiere Dyandra Medan…………31

3.6 Struktur Organisasi Head of Department Hotel

Santika Premiere Dyandra Medan………………………....38

BAB IV PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR PENYIMPANAN BAHAN BAKU

MAKANAN DI BANQUET KITCHEN HOTEL

SANTIKA PREMIERE DYANDRA MEDAN

4.1 Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penyimpanan

Bahan Baku Makanan di Banquet Kitchen Hotel Santika

Premiere Dyandra Medan……… ………………...… ............39

4.2 Equipment Penyimpanan di Banquet Kitchen

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan........ ........... 48

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...............................................................................51

5.2 Saran ..................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 3.1 Struktur Organisasi Head of Department Hotel

Santika Premiere Dyandra Medan………………………....

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perhotelan merupakan perusahaan jasa yang sedang berkembang cukup

pesat saat ini. Hal dapat kita lihat dari banyaknya jumlah hotel yang terus

bertambah bagaikan jamur di musim hujan. Perkembangan usaha perhotelan ini

salah satu penunjang pariwisata yang bersifat kompetitif, mereka yang

berkecimpung dalam dunia perhotelan menganggap bidang usaha ini sebagai

suatu industri. Menurut surat keputusan Menteri Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi (MENPARPOSTEL) Nomor KM.37/PW.304/MPPT-86 BAB 1

pasal 1 ayat (8), pada tanggal 7 Juni 1986 Hotel adalah jenis akomodasi yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa

penginapan, makan dan minuman. Selain itu juga menyediakan jasa penunjang

umum lainnya yang dikelola secara komersial.

Medan merupakan kota yang dikenal dengan keberagaman suku dan etnik,

juga masyarakat yang ramah, selain itu kota Medan memiliki daya tarik lain yang

dapat mendatangkan wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung.

Wisata Religi, Sejarah, dan juga kuliner yang beragam akan memanjakan

wisatawan yang berkunjung ke kota Medan. Mengingat akan daya tarik yang

dimiliki kota Medan tersebut, maka banyak pengusaha merasa perlu untuk

membangun hotel di kota Medan.

Berbicara mengenai dunia perhotelan, saat ini di Medan sudah banyak

dibangun hotel yang memiliki letak strategis dan menyuguhkan berbagai fasilitas,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

mulai dari hotel bintang satu (*) sampai hotel bintang lima (*****). Salah satunya

adalah Hotel Santika Premiere Dyandra Medan (****). Hotel ini terletak di Jl.

Kapten Maulana Lubis No.7, Medan. Hotel ini memiliki banyak fasilitas

diantaranya room accomodation, cafe, restaurant, fitness center, swimming pool,

spa center, ballroom, dan lainnya. Santika sendiri memiliki arti rumah yang

nyaman dan teduh, rumah yang kokoh, sehingga dalam pelayanannya memberikan

yang terbaik kepada tamu agar tamu merasa nyaman dan seperti terasa berada di

rumah sendiri.

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan terdiri dari beberapa Department

yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam menjalankan operasional.

Department tersebut adalah, Front Office Department, Housekeeping Department,

Human Resources Department, Food and Beverage Department, Accounting

Department, Marketing and Purchasing Department, dan Engineering

Department. Tiap department harus dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab

dan loyalitas agar hubungan fungsional tiap department berjalan dengan baik.

Untuk menambah income kepada hotel selain dari penjualan kamar, yaitu

dengan penjualan makanan dan minuman yang diolah dan diatur oleh sebuah

department, yaitu Food and Beverage Department. Food and Beverage

merupakan salah satu department yang ada di hotel yang berperan dalam

menyajikan berbagai menu makanan dan minuman memiliki fungsi yang sangat

penting dalam sebuah hotel. Pada Food and Beverage Department terdapat

section Kitchen atau yang biasa disebut dapur hotel merupakan unit yang

memproduksi berbagai macam makanan. Besarnya dapur disesuaikan dengan

banyaknya outlet penjualan dan penyajian yang ada, seperti restaurant, bar,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

banquet, lounge, dan coffee shop. Jika kantor depan hotel sering diistilahkan

dengan „pusat saraf‟ hotel maka bagian dapur diistilahkan dengan jantungnya

perhotelan.

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan merupakan hotel yang memilki

convention terbesar di kota Medan. Oleh karena itu, dalam menunjang

kelengkapan fasilitas serta pelayanan yang maksimal, Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan memiliki kitchen yang khusus menangani event di banquet, yaitu

Banquet Kitchen. Banquet Kitchen merupakan salah satu bagian yang terdapat

dalam organisasi Food & Beverage Product yang khusus menangani pembuatan

sambal, stock, main course, menu untuk coffee break, dan berbagai masakan

Indonesia dalam skala besar. Banquet Kitchen memiliki peranan yang penting

dalam kelancaran operasional hotel. Untuk itu, apabila section ini dikelola dengan

baik serta maksimal dalam menjaga mutu dan kualitas rasa, maka hotel pasti akan

memperoleh pendapatan yang lebih banyak sehingga menghasilkan keuntungan

yang lebih baik.

Dalam menjaga mutu dan kualitas rasa dari sebuah produk terdapat

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi, salah satunya ialah dari penggunaan

bahan baku. Semakin baik kualitas bahan baku yang akan diolah maka produk

yang dihasilkan pun akan memiliki mutu dan kualitas rasa yang baik. Untuk

mendapatkan kualitas bahan baku yang baik, pemilihan bahan baku serta

penyimpanan bahan baku harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

Chiller merupakan tempat penyimpanan bahan baku makanan yang

bersuhu 4°C dengan karakteristik dingin namun tidak membekukan. Dalam proses

penyimpanan bahan baku ke chiller room perlu dilakukan alur penyimpanan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

pengambilan bahan makanan yang seimbang. Keseimbangan penyimpanan dan

pengambilan bahan makanan dapat dicapai dengan metode FIFO atau first in first

out. Yang artinya barang yang terlebih dahulu dimasukkan pada tempat

penyimpanan harus terlebih dahulu dikeluarkan pula. Hal ini dilakukan agar tidak

ada bahan yang terlalu lama disimpan sehingga berkurang kesegarannya, tidak

terkontaminasi dan tidak cacat supaya produk yang dihasilkan berkualitas.

Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, selain harus memperhatikan

bahan yang akan diolah juga harus melakukan penyimpanan yang baik supaya

kualitas makanan tetap terjaga, staff kitchen harus menempatkan bahan yang tepat

pada tempat yang tepat, yaitu sayuran segar dan buah-buahan perlu ditempatkan

pada wadah tertentu dan dijauhkan dari telur dan produk susu. Memisahkan bahan

kering dan bahan basah, memisahkan bahan tabur dengan bahan krim, bahan yang

baru datang diletakkan pada bagian dalam lemari penyimpanan atau bagian bawah

bahan jenis yang sudah ada.

Faktor lainnya yang dapat meningkatkan kualitas bahan saat penyimpanan

adalah melakukan inventaris dan pengendalian bahan yang disimpan, yaitu secara

berkala mendata jumlah dan waktu penyimpanan. Apabila ada bahan makanan

yang sudah rusak, perlu segera dipisahkan dengan bahan yang masih utuh, bahan

yang masih segar perlu dipisahkan dari bahan yang sudah busuk, hal ini dilakukan

supaya bahan yang sudah rusak tidak mempengaruhi bahan lainnya dan juga dapat

mengurangi cost pada pembelian bahan.

Melaksanakan praktek kerja lapangan di Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan pada bagian Banquet Kitchen, penulis mendapatkan beberapa masalah

seperti adanya staff yang hendak menyimpan bahan baku di chiller room kurang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

menerapkan metode fifo, sehingga bahan baku yang pertama disimpan tertimpa

oleh bahan baku yang baru. Akibatnya bahan baku yang lama akan mulai rusak

dan bahkan busuk, kemudian dapat mengontaminasi bahan baru tersebut dan

apabila diolah akan mengurangi mutu dan kualitas rasa dari produk yang

dihasilkan.

Masalah lain yang terjadi di chiller room adalah bahan baku yang sudah

rusak ataupun busuk tidak secepatnya dikeluarkan dari chiller room sehingga

dapat memicu bahan baku lain terkontaminasi dan cepat rusak karena terdapat

bakteri didalamnya. Kemudian pada bagian lantai chiller terdapat daun sayuran

yang jatuh ke lantai tidak segera dibersihkan. Lalu penggunaan container atau box

sebagai wadah penyimpanan bahan baku makanan tidak terlebih dahulu

dibersihkan atau dibilas sebelum meletakkan bahan baku kedalamnya untuk

disimpan. Container yang tersedia tidak mencukupi untuk keperluan menyimpan

sayuran maupun bahan baku yang hendak disimpan di chiller. Akibatnya dalam

satu container terdapat dua jenis bahan baku makanan.

Seperti yang telah dijabarkan pada uraian di atas dapat diketahui bahwa

Banquet Kitchen merupakan section yang menangani event dalam skala yang

besar, seperti wedding, perayaan, hingga meeting dan berbagai acara lainnya. Oleh

karena banyaknya aktifitas serta pekerjaan berupa prepare-an dan pengolahan

untuk event yang harus segera diselesaikan, menyebabkan pada saat proses

penyimpanan bahan baku makanan ke chiller terkadang beberapa staff lalai dan

tidak melakukannya sesuai dengan standar operasional yang berlaku sehingga

dimana secara perlahan-lahan dapat mengurangi kualitas dari bahan baku yang

akan diolah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis

tertarik untuk menyusun suatu kertas karya sebagai Tugas Akhir dengan judul

“Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penyimpanan Bahan Baku

Makanan di Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan”

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan kertas karya ini agar memperoleh hasil maksimal, penulis

merasa perlu adanya batasan masalah. Penulis hanya meneliti sebatas pelaksanaan

Standar Operasional Prosedur penyimpanan bahan baku makanan di banquet

kitchen hotel santika premiere dyandra medan.

1.3 RumusanMasalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka

penulis membuat rumusan masalah pada kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan penyimpanan bahan baku makanan di banquet

kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan?

2. Apa saja equipment penyimpanan yang digunakan di Banquet Kitchen

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan penyimpanan bahan baku makanan di

banquet kitchen hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

2. Untuk mengetahui equipment penyimpanan yang digunakan di Banquet

Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi

pengembangan ilmu perhotelan, khususnya dalam bidang penyimpanan

bahan baku makanan di dapur hotel.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi staff

kitchen dalam melakukan penyimpanan bahan baku makanan di chiller

room.

1.6 Metode Penelitian

Kertas karya ini ditulis berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian

terhadap objek yang diteliti agar dapat memberikan suatu fakta yang objektif.

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Metode penelitian lapangan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan

cara meninjau langsung lokasi penelitian, yaitu dengan melakukan praktek

kerja lapangan selama 4 bulan di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

pada bagian Banquet Kitchen dan Cold Kitchen, terhitung sejak 21 Januari

2019 hingga 21 Mei 2019 untuk menyimpulkan data yang relevan dengan

topik penelitian.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Reseacrh)

Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data dengan

membaca buku-buku, jurnal, majalah, koran dan sejenisnya yang relevan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

dengan topik penelitian dan data yang diperoleh akan diuraikan secara

deskriptif.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini secara sistematis dapat diuraikan

sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Memaparkan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Memaparkan uraian teoritis tentang hotel, Pengertian Food and

Beverage Department, Pengertian Kitchen, Pengertian Pelaksanaan,

Pengertian SOP, Pengertian Penyimpanan, Bahan Baku Makanan.

BAB III : TINJAUAN UMUM

Bab ini berisikan tentang tinjauan umum Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan, yakni Sejarah Berdirinya , Profil Hotel, Visi Misi

dan Logo Hotel, Klasifikasi Hotel, Fasilitas yang Dimiliki serta

Struktur Organisasi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

BAB 1V : PEMBAHASAN

Menguraikan tentang pelaksanaan SOP penyimpanan bahan baku

makanan di banquet kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan, dan equipment penyimpanan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hotel

Hotel merupakan suatu bangunan atau perusahaan yang menyediakan jasa

menginap dan juga menyediakan makanan, minuman serta fasilitas lainnya untuk

tamu-tamu yang datang, yang mana seluruh fasilitasnya diperuntukkan bagi

seluruh masyarakat umum yang datang untuk menginap. Menurut Endar Sri

(1996) mengatakan bahwa :

Hotel adalah sebuah bangunan yang didirikan dan dikelola dengan tujuan
komersil dengan jalan menyediakan fasilitas penginapan untuk masyarakat
umum dengan rincian fasilitas seperti jasa penginapan, jasa pelayanan
barang bawaan, jasa penyedia makanan dan minuman, jasa fasilitas
perabot dan hiasan, serta jasa pencucian pakaian.

Maka dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hotel merupakan

suatu akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, makan, minum, serta

fasilitas yang diberikan untuk kenyamanan tamu dan di peruntukkan bagi

khalayak umum, hal ini sesuai dengan SK Menparpostel No. KM 37/PW-

340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel, menyebutkan

bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau

seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman,

serta jasa para penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

Hotel tidak terlepas dalam bidang pariwisata, karena hotel merupakan

salah satu akomodasi yang menyediakan berbagai pelayanan dalam menunjang

kepuasaan serta kenyamanan bagi tamu maupun wisatawan. Menurut Sulistyono,

(2006: 11) hotel merupakan bagian integral dari usaha pariwisata yang menurut

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

keputusan Menparpostel disebutkan sebagai usaha akomodasi yang

dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yaitu kamar tidur atau

kamar tamu, makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti:

fasilitas olahraga, fasilitas laundry, dan sebagainya.

2.1.1 Departemen yang ada di Hotel

Tiap hotel memiliki departemen dengan tugas dan tanggung jawabnya

masing-masing, dan juga saling bekerja sama dalam hubungan fungsional agar

dapat mengoperasionalkan hotel dengan baik. Bagian-bagian atau departemen

yang terdapat dalam hotel secara umum terdiri dari Kantor Depan Hotel, Tata

Graha, Food and Beverage department, Marketing and Sales Department,

Accounting Department, Human Resource Department, Engineering Department,

dan Security Departement. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan sulastiyono

(2011:63-186) bahwa departemen-departemen yang ada di hotel secara umum

adalah sebagai berikut :

1. Kantor Depan Hotel ( Front Office )


Peranan dan fungsi utama dari bagian kantor depan hotel adalah
menjual dalam arti menyewakan kamar kepada para tamu. Oleh karena
fungsinya itu, maka lokasi atau letak kantor depan hotel seharusnya
berada di tempat yang mudah dilihat atau diketahui oleh tamu. Front
office departement juga merupakan pemberi kesan pertama atau first
impression kepada tamu dan juga berfungsi sebagai tempat segala
informasi yang dibutuhkan oleh tamu serta berfungsi sebagai tempat
untuk melayani dan menangani segala keluhan yang dikeluhkan oleh
para tamu.
2. Tata Graha ( House Keeping )
Bagian tata graha adalah salah satu bagianyang mempunyai peranan
dan fungsi yang cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada
tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan
kebersihan ruang hotel.
3. Food and Beverage Department
Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang
terdapat di hotel, yang mempenyai fungsi melaksanakan penjualan
makanan dan minuman. Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

dan minuman, tetapi dibalik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan


yang sangat komplek. Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha
pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan
kegiatan-kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum
direstoran hotel, melakukan pembelian bahan-bahan makanan dan
minuman, penyimpanan bahan-bahan makanan dan minuman,
melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta
penghitungan produk.
4. Marketing and sales Departement
Bagian ini berfungsi dalam memasarkan produk hotel, serta kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran hotel, dengan berbagai
cara bagian ini berusaha untuk mendapatkan tamu sebanyak mungkin
ke dalam hotel, agar dapat menentukan banyaknya peningkatan
pendapatan yang diperoleh melalui tamu-tamu yang menginap dan
menggunakan fasilitas-fasilitas hotel.
5. Accounting Department
Accounting Departement ini merupakan sebuah pusat bagi perusahaan
hotel dalam menyelenggarakan penyusunan, pencatatan dan
administrasi keuangan, dengan adanya departement ini maka pihak
manajemen akan dapat mengetahui seberapa banyak pendapatan yang
telah diperoleh serta bagaimana perkembangan perusahaan tersebut
untuk masa yang akan datang.
6. Human Resource Depertement
Bagian ini berfungsi melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan
sumber daya manusia yang ada di lingkungan kerja hotel. Departement
ini juga memiliki tugas dalam mengembangkan tenaga kerja yang ada
serta mengatur dan menyelenggarakan pendidikan maupun latihan
kerja bagi karyawan dari semua tingkatan.
7. Engineering Departement
Departemen ini bertanggung jawab dalam kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan dan kontstruksi bangunan hotel, selain itu juga
bagian ini peralatan dan perlengkapan hotel yang bersifat mekanik
(mesin) serta mengurus pengadaan dan pemeliharaan instalasi listrik
dan pengadaan air bersih untuk keperluan tamu maupun untuk
keperluan karyawan hotel. Disamping fungsi dan tugas diatas,
departement engineering juga mengurus perlengkapan dan peralatan
yang bisa digunakan dalam hal yang berhubungan dengan pencegahan
dan penanggulangan kebakaran maupun yang berhubungan dengan
keselamatan kerja.
8. Security Departement
Bagian ini bertugas dalam hal yang berhubungan dengan masalah yang
ada kaitannya dengan keamanan di dalam hotel maupun di luar hotel
serta memelihara ketertiban di wilayah kerjanya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

2.1.2 Jenis-Jenis Hotel

Selain fungsinya sebagai akomodasi yang menyediakan berbagai jenis

pelayanan kepada tamu, hotel juga memiliki penggolongan berdasarkan

kebutuhan tamu. Menurut Tarmoezi (2000) Penentuan jenis hotel terlepas dari

kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun,

sehingga hotel dikelompokkan dalam beberapa jenis berikut ini:

1. City Hotel
City hotel biasanya terletak di perkotaan, yang biasanya digunakan
masyarakat untuk tinggal sementara dalam waktu pendek. City hotel
disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya city hotel dihuni oleh
para pelaku bisnis yang memanfaatkan pelayanan bisnis dan fasilitas
yang disediakan oleh hotel tersebut.
2. Residential Hotel
Hotel residen biasanya terletak di daerah pinggiran kota besar yang
jauh dari keramaian kota, namun mudah untuk mencapai tempat-
tempat kegiatan usaha. Biasanya hotel ini berlokasi di daerah-daerah
tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin
tinggal dalam jangka waktu lama. Hotel residen dilengkapi dengan
fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
3. Resort Hotel
Resort Hotel merupakan hotel yang berlokasi di daerah pegunungan
atau di tepi pantai, di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel ini
diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari
libur atau bagi mereka yang ingin berrekreasi.
4. Motel ( Motor Hotel )
Motel berlokasi di pinggiran atau sepanjang jalan raya yang
menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya atau berada di
pinggiran jalan rasa dekat pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel
ini biasanya diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi
mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan
umum atau mobil sendiri.

2.2 Pengertian Food and Beverage Department

Penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman merupakan hal yang

penting bagi sebuah hotel disamping menyediakan sarana untuk menginap.

Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian besar di hotel, yaitu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

memberikan pendapatan nomor dua setelah pendapatan dari penjualan kamar.

Bagian ini bertanggung jawab atas penyiapan, pengolahan makanan dan minuman

sampai kepada penyajiannya, sedangkan fungsinya adalah memberikan pelayanan

makanan dan minuman kepada tamu yang dapat dilakukan di restoran, bar, kamar

tamu dan coffeeshop, untuk mendatangkan dan meningkatkan keuntungan bagi

pihak management.

Pengadaan makanan dan minuman di hotel merupakan tanggung jawab

Food and Beverage Department. Untuk itulah para karyawan dituntut supaya

melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Apabila tamu mendapatkan

pelayanan yang sempurna dari karyawan hotel, maka tamu akan mau untuk

menghabiskan uangnya di hotel tersebut. Lebih jauh lagi bagian ini dapat

menyediakan makanan dan minuman dengan cita rasa yang tinggi serta pelayanan

yang memuaskan. Menurut Soekresno dan Pendit (1998:4) menyebutkan bahwa

Food and Beverage Department merupakan bagian dari hotel yang


mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan
dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait, untuk para tamu yang
tinggal maupun yang tidak tinggal di hotel tersebut dan dikelola secara
komersial serta profesional.

Tiap departemen yang ada di hotel memiliki tugas dan kewajiban dalam

membantu menjalankan hotel, dan juga memiliki fungsinya masing-masing.

Begitu juga dengan Food and Beverage Departement yang dimana berperan

sebagai penyedia makanan dan minuman kepada tamu juga memberi pelayanan

terbaik agar tamu yang berkunjung ke hotel merasa puas, dan income hotel pun

bertambah. Hal ini sesuai dengan teori Soekresno dan Pendit (1998:5) tentang

tujuan departemen food and beverage yaitu:

1. Menjual makanan minuman sebanyak banyaknya dengan harga yang


sesuai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

2. Memberikan pelayanan kepada tamu dengan sebaik-baiknya sehingga


tamu merasa puas. Hal ini menyangkut dengan mutu pelayanan, mutu
makanan dan minuman, sikap karyawan, dan dekorasi ruangan serta
suasana sekitar, peralatan yang di pakai, serta sanitasinya.
3. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kesinambungan usaha.

2.3 Pengertian Kitchen

Kitchen merupakan suatu unit yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk

melakukan pengolahan bahan baku menjadi makanan siap saji yang disajikan

dengan penampilan yang menarik dan cita rasa makanan yang baik. Dengan

definisi tersebut dapat diambil keputusan bahwa kitchen memegang peranan

penting dalam hal pengelolahan makanan yang disajikan atau dijual kepada tamu

hotel. Pengolahan makanan di hotel merupakan tangung jawab dapur atau kitchen.

Suatu keterampilan dan keahlian yang memadai dari setiap petugas akan

menunjang kelancaran operasional bagian kitchen.

Dapur hotel merupakan tempat dilakukannya proses pengolahan dan

produksi makanan. Menurut Mahdi (1995:1) mengatakan: “…Dapur hotel

merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah mengolah

makanan atau memproduksi makanan. Dapur hotel memegang peranan yang tidak

kalah penting dengan bagian-bagian lain yang ada di hotel”.

Dapur adalah suatu ruangan atau tempat khusus yang memiliki

perlengkapan dan peralatan untuk mengolah makanan, hal ini sesuai menurut teori

Sudira (1996:1-4) menyebutkan pengertian dan kedudukan dapur dalam sebuah

hotel sebagai berikut: “…kitchen is a room or other space ( as a well area or

special building ) with facility for cooking.”

Dapur merupakan tempat pengolahan makanan sebelum disajikan kepada

tamu. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga kebersihan dan juga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

keamanan dapur bagi para staff yang bekerja. Ruangan dapur harus dipastikan

benar-benar layak digunakan untuk bekerja, mulai dari lantai dapur, dinding,

ventilasi, pintu dan jendela, serta peraturan dapur harus mendukung untuk

menjalankan operasional di kitchen. Hal ini sesuai dengan teori menurut

Soekresno (2001:82) bahwa untuk berdirinya suatu dapur harus memenuhi syarat-

syarat seperti berikut ini:

1. Lantai dapur
Permukaan lantai dibuat cukup landai ke arah saluran Pembuangan air
limbah.
2. Dinding
Keadaan dinding harus dalam keadaan bersih dan permukaan langit-
langit harus menutup seluruh atap ruang dapur, permukaan rata,
berwarna terang, dan mudah dibersihkan.
3. Ventilasi
Penghawaan dilengkapi dengan alat pengeluaran udara panas maupun
bau-bauan atau exhauter yang dipasang setinggi 2 meter dari lantai dan
kapasitasnya di sesuaikan dengan luas dapur.
4. Pintu dan jendela
Pintu yang terhubung dengan halaman luar dibuat rangka, dengan pintu
bagian luar membuka arah ke luar, dan daun pintu bagian dalam
dilengkapi dengan alat pencegah masuknya serangga yang dapat
menutup sendiri dan intesitas cahaya minimal 10 foot candle (fc).
5. Peraturan dapur
1. Harus dipasang tulisan “cucilah tangan anda sebelum menjamah
makanan dan peralatan ” di tempat yang mudah dilihat.
2. Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban atau wc.
3. Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.
4. Udara di dapur tidak boleh diangka 5 juta per gram.

2.4 Pengertian Banquet

Banquet merupakan outlet Food & Beverage department yang bertugas

untuk menangani segala macam kegiatan pesta atau jamuan makan yang

diselenggarakan di hotel, baik itu diselenggarakan oleh pihak hotel itu sendiri

maupun oleh suatu panitia atau pihak lain yang membuat pesanan dihotel tersebut.

Banquet secara umum adalah pelayanan suatu acara yang sudah dipesan dan

direncanakan sebelumnya melingkupi pelayanan dan makanan, ruangan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

kelengkapan peralatan yang dibutuhkan dalam waktu tertentu. Banquet adalah

bentuk penyajian yang paling mewah dari sebuah function. selain pengunaan

ruangan dan personil hotel, dalam pelaksanaanya perlu di ingat juga pula

inventaris hotel. Menurut Pendapat Sukardi (1981), “Banquet adalah pelayanan

khusus suatu jamuan atau suatu cara dimana pelayanan tersebut berbeda atau

terpisah dengan pelayanan yang ada di restoran, coffee shop atau grill room”.

Banquet merupakan suatu resepsi mewah yang diadakan di ruangan

khusus dari hotel, dengan menyediakan makanan mewah dan juga fasilitas

lainnya. Menurut Marsum (2001:298), menyebutkan, “Banqueting adalah suatu

istilah yang dipergunakan untuk meliputi kegiatan pelayanan dari upacara-

upacara spesial di dalam sebuah perusahaan pelayanan makan yang berpisah dari

pelayanan makan yang terdapat diberbagai restoran pada umumnya dan di Grill

Room, dimana hidangan panggang- panggangan disajikan juga dalam ruang

istirahat yang lazim disebut Longue. Banqueting adalah suatu istilah yang

dipergunakan untuk meliputi kegiatan pelayanan banquet.

Menurut Naimuddin Dely Putra dan Mhd. Yunus (2003) Banquet

merupakan outlet Food and Beverage Department yang bertugas untuk

menangani segala macam kegiatan pesta atau jamuan yang diselenggarakan oleh

suatu panitia atau pihak lain yang membuat pesanan ke hotel.

2.5 Pengertian Pelaksanaan

Pengertian pelaksanaan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan suatu rancangan, keputusan dan

sebagainya. Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan dalam proses merealisasikan

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga tujuan dapat tercapai dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

memperhatikan kesesuaian, kepentingan dan kemampuan suatu kelompok. Hal ini

tertuang dalam teori Menurut Bintoro Tjokroadmudjoyo (2000), “…Pengertian

Pelaksanaan ialah sebagai proses dalam bentuk rangkaian kegiatan, yaitu berawal

dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam

suatu program dan proyek.”

2.6 Pengertian Standar Operasional Prosedur( Standard Operational

Procedure )

SOP atau standard operational procedure adalah suatu prosedur kerja

yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan tertentu dengan tujuan agar memperoleh hasil kerja paling efektif.

Standar Operasional Prosedur juga merupakan pedoman atau acuan dalam bekerja

sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja pegawai serta sesuai dengan tata

kerja, prosedur kerja dan sistem kerja yang berlaku di perusahaan. Tujuan utama

dari Standar Operasional Prosedur ini adalah agar proses pelaksaanaan pekerjaan

dilakukan dengan rapih, tertib, dan sistematis dari awal hingga akhir. Dengan

adanya SOP maka diharapkan kualitas pekerjaan menjadi lebih baik.

Standard operating procedure (SOP) dibuat untuk menyerdehanakan

proses kerja supaya hasilnya optimal tetapi tetap efisien. Menurut Purnamasari

(2015:13): “…SOP adalah prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci

bagi semua karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya

sesuai dengan misi, visi, dan tujuan suatu lembaga, intansi, atau organisasi.”

Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat Standard

Operating Procedure (SOP) adalah sebagai landasan atau pedoman dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

menjalankan tugas, alat ukur kinerja, dan juga dapat memberikan rasa percaya diri

karyawan dalam melakukan setiap langkah kerja dengan cepat dan tepat.

2.7 Pengertian Penyimpanan

Penyimpanan yang tepat sangat diperlukan agar sayuran tetap berkualitas,

baik penampilan fisik maupun kandungan gizinya. Selama penyimpanan, sayuran

akan mengalami berbagai perubahan yang disebabkan oleh faktor dari dalam

sayuran itu sendiri dan kondisi lingkungan penyimpanan. Faktor suhu dan

kelembaban sangat berpengaruh pada proses penyimpanan. Dengan

memperhatikan kedua faktor tersebut diharapkan proses kerusakan dapat

diperlambat. Penyimpanan sayuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu

penyimpanan pada suhu kamar, pada suhu rendah, dan dengan merendam pangkal

batang sayuran.

Penyimpanan adalah suatu sistem yang digunakan dalam penyimpanan

barang untuk kemudahan dalam kerja. Sumoprastowo (2006:5) menyatakan:

“…Penyimpan merupakan metode yang paling tepat, karena hampir semua bahan

makanan akan tahan lama jika disimpan didalam suhu yang rendah dan dalam

kelembapan yang tinggi. Tempat yang baik untuk menyimpan bahan sayuran

adalah laci paling bawah ruang penyimpanan pendingin. Jangan menyimpan pada

rak paling atas penyimpanan pendingin karena akan terkena putaran udara yang

kering.”

Penyimpanan merupakan langkah yang efektif karena dapat

mempermudah mempertahankan keawetan bahan makanan hingga saat akan

diolah. Menurut Wursanto (2001:22) mengatakan bahwa: “…sistem penyimpanan

adalah rangkaian tata cara dan langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

penyimpanan barang, sehingga apabila diperlukan lagi barang tersebut dapat

ditemukan kembali secara cepat.”

2.7.1 Tahapan Dalam Proses Penyimpanan Bahan Makanan

Dalam penyimpanan bahan makanan selain menata, dan memelihara bahan

makanan yang kering maupun yang basah, perlu adanya pencatatan pelaporannya,

kemudian setelah bahan makanan diterima harus segera di dibawa keruang

penyimpanan untuk disimpan baik itu gudang atau ruang pendingin.

Menurut National Restaurant Association, tahun 2004 tahapan-tahapan

dalam proses penyimpanan bahan makanan adalah sebagai berikut :

1. Food labeling, Semua makanan yang mempunyai potensi bahaya,


makanan siap jadi dan bahan makanan yang telah dipersiapkan untuk
diolah dalam jangka waktu 24 jam mendatang atau lebih, harus diberi label
tanggal, bulan dan tahun makanan diterima sampai bahan makanan
tersebut diolah maka label harus dibuang.
2. Perputaran barang, Untuk memastikan barang yang lebih lama harus
dipakai terlebih dahulu, atau lebih sering kita sebut dengan istilah FIFO
(first in first out ).
3. Membuang barang yang telah mencapai tanggal kadaluarsa.
4. Membuat jadwal pengecekan barang untuk memastikan bahwa makanan
yang telah kadaluarsa dikosongkan dari kontainer kemudian dibersihkan
dan diisi dengan bahan makanan yang baru. Memindahkan makanan antar
kontainer dengan cara yang benar.
5. Hindari bahan makanan dari temperatur danger zone (temperatur dimana
bakteri dapat hidup dan cepat berkembang biak dengan cepat ).
6. Mengecek temperatur bahan makanan yang disimpan dan area tempat
penyimpanan.
7. Simpan bahan makanan ditempat penyimpanan bahan makanan.
8. Menjaga semua area penyimpanan agar tetap kering dan bersih.

2.7.2 Syarat Penyimpanan Bahan Makanan

Menurut Depkes RI (2007) Dalam penataan atau penempatan barang,

bahan makanan harus disusun beraturan, diberi tanggal penerimaan dan setiap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

jenis bahan makanan diberi pembatas. Indikator Syarat penyimpanan bahan

makanan, diantaranya:

1. Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut macam,


golongang ataupun urutan pemakaian bahan makanan.
2. Penggunaaan bahan harus sesuai dengan urutannya yaitu FIFO (first
in first out). Untuk mengetahui bahan makanan yang telah diterima
maka harus diberi tanda tanggal penerimaan.
3. Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai
pembukuan di bagian penyimpanan bahan makanan harus dicatat
sesuai dengan yang ada kemudian diperiksa dan diteliti kembali.
4. Gudang dibuka pada waktu yang telah ditentukan.
5. Semua bahan makanan ditempatkan pada tempat yang tertutup,
dibungkus dan tidak berlubang.
6. Pintu harus selalu terkunci pada saat tidak ada kegiatan dan dibuka
pada waktu tertentu.
7. Suhu ruangan harus selalu dalam keadaan kering
8. Pembersihan ruangan secara berkala, hendaknya dua kali dalam satu
minggu.
9. Penyemprotan ruangan dengan insektisida hendaknya dilakukan
secara periodik dengan mempertimbangkan keadaan ruangan.

2.8 Pengertian Bahan Makanan

Bahan makanan merupakan bahan alamiah yang dapat diolah menjadi

sumber kalori atau dapat memberikan bahan-bahan yang diperlukan untuk

berlangsungnya proses-proses kehidupan dan sangat erat kaitannya dengan status

gizi pangan atau nutrisi suatu organisme hidup yang sering disebut sebagai

nutrient. Bahan makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan yang dapat

di makan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Minantyo

(2011) mengklasifikasikan bahan makanan yang akan diolah menjadi dua

golongan besar yaitu barang perishables dan barang groceries.

1. Bahan Perishables
Barang perishables, yaitu bahan yang mudah rusak karena sifat-
sifatnya seperti sayur, buah, daging, ikan, telur, keju. Barang ini perlu
disimpan secara khusus dengan fasilitas pendingin yang baik dan
menurut jumlah barang yang seharusnya. Bahan makanan perishable
terdiri dari Sayuran, Buah-buahan, Telur, Susu dan Krim, Keju,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Mentega, Yoghurt, Margarin, Daging dan Unggas, Ikan, Seafood, dan


Bumbu.
2. Bahan non Perishable (Groceries)
Barang non perishables, yaitu bahan yang tidak mudah rusak, bahan
makanan yang dikemas dalam kaleng, botol, plastik atau segala sesuatu
yang memiliki ketahanan kualitas atau self life yang lebih panjang dan
biasanya kondisi bahan makanan ini lebih lama memburuk dan tidak
perlu disimpan dalam suhu dingin dan lembab atau disimpan ditempat
kering. Bahan makanan non perishable terdiri dari Tepung, Makanan
kaleng, Barang paket kering, misalnya mie, pasta, dan kacang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

BAB III

GAMBARAN UMUM HOTEL SANTIKA PREMIERE DYANDRA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Santika Indonesia Hotels & Resorts merupakan anak perusahaan Kompas

Gramedia yang didirikan oleh: Jakob oetama dan Pak Ojong, yang mempunyai

visi menjadi perusahaan terbesar, terbaik, terpadu & tersebar di asia tenggara

melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat terdidik,

tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera. Perusahaan melakukan

diversifikasi usaha kebidang lainnya kini bidang usaha jasa perhotelan. Dan pada

tahun 1981 terbentuklah PT. Grahawita Santika sebagai corporate grup santika

Indonesia hotel & resorts yang mengelola hotel milik sendiri maupun milik orang

lain/investor.

Nama Grahawita Santika, juga berasal dari bahasa sansekerta yang

memiliki arti “Rumah Wisata Yang Kokoh Dan Damai”, merupakan cerminan

dari pihak yang mengatur jalannya semua kegiatan bisnis dengan sistem

manajemen yang tangguh.

Adapun kelompok usaha di Grahawita Santika antara lain meliputi:


1. Kelompok Kompas

2. Group Of Printing : Gramedia

3. Group Of Magazine & Group Of regional News Paper : Tribun

4. Group Of Book Publishing : Gramedia Pustaka Utama (Gpu), Elex

Media Komputindo, Grasindo, Kpg, M & C Comics, Elti, bs

5. Group Of Sport Health Media : Bola, Senior, Sport centre

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

6. Group Of Radio : Radio sonara, Motion

7. Group Of Retail Business : toko buku gramedia, graha kerindo utama (gku-

tisu tessa)

8. Group Of Hotels & Resorts : Santika Hotels & Resorts

9. Group Of Tv : Kompas Tv, K Vision

Adapun Hotel dan Resort di bawah naungan PT.Grahawita Santika adalah :

1. Santika Indonesia Hotels & Resorts

PT. Grahawita Santika terdapat 3 brands di bawah payung Santika Indonesia

Hotels & Resorts, mereka adalah brand Hotel Santika Premiere untuk hotel

berbintang 4, brand Hotel Santika untuk hotel berbintang 3 dan brand Hotel Amaris

untuk hotel berbintang 2.

1. Hotel Santika Premiere (****)

Hotel Santika Premiere merupakan hotel kategori bintang empat dengan

memakai gaya konstruksi dan interior yang berbasiskan semi minimalist

modern dan diberikan sentuhan yang luwes, sesuai dengan trend yang ada.

Brand ini dapat digunakan untuk city hotel maupun resort hotel. Penyesuaian

dilakukan terhadap konstruksi eksterior dan interiornya dengan ketentuan-

ketentuan yang ditetapkan agar dapat menjadi hotel yang terbaik di kelasnya.

Hotel Santika Premiere adalah kategori tertinggi pada kelompok Santika

Indonesia Hotels & Resorts. Sentuhan kemewahan jelas terlihat dan terasa di

semua produk sehingga memberikan rasa nyaman yang berkelas kepada

semua tamu hotel.

2. Hotel Kampi

Sebuah hotel baru dengan target kaum milenials muda, dinamis, dan enerjik.

Dengan sentuhan elegan dan modern menjadi desain dari bangunan Hotel

Kampi. Hotel ini membawakan konsep „Crafted For You‟, yaitu memberikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

crafted hospitality experience bagi para tamu. Yang dimana, tamu akan

diperlakukan selayaknya sebagai seorang sahabat.

3. Hotel Santika(***)

Berbeda dengan Hotel Santika Premiere, Hotel Santika juga menawarkan

suasana kategori bintang tiga, perbedaannya hanya terdapat pada amenities,

fasilitas restoran dan fasilitas pendukung lainnya sedangkan secara phisik;

eksterior maupun interiornya tidak begitu menonjol perubahannya. Dan untuk

keramah tamahan pelayanannya yang khas Indonesian Home tetap

dipertahankan baik pada brand Hotel Santika Premiere maupun Hotel

Santika.

4. Hotel Amaris(**)

Masih dalam rangkaian Santika Indonesia Hotels & Resorts, Hotel Amaris

adalah brand hotel yang berbintang dua atau disebut juga dengan “SMART”

hotel. Amaris sendiri diambil dari bahasa ‟Yunani‟ yang berarti ‟Yang

Dijanjikan‟. Kategori santika bintang dua ini diadakan karena sebagai jawaban

terhadap permintaan yang besar dari pasar segmen ini. Hotel Amaris yang

trendy ini berkonsepkan smart hotel; cermat dan efisien dari segi biaya, tanpa

mengurangi kualitas pada kelasnya. Penampilan Hotel Amaris jelas dan

berani, dipadu dengan ketegasan gaya minimalis modern. Fasilitas hotel yang

kompak didesain sedemikian rupa sehingga operation hotel lebih efisien,

praktis dan cepat.

2. The Royal Colection

1. The Anvaya

The Anvaya adalah brand untuk hotel berbintang lima. Hotel dengan design

eksterior, interior dan fasilitas yang identik dengan kemewahan. The Anvaya

tampil khas, unik dan mempesona; bernuansa Indonesia sesuai dengan daerah

dimana hotel berlokasi dan sesuai dengan brand values Indonesian Home. The

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

Anvaya berasal dari kata ‟Sanskrit‟, yang berarti Kenyamanan, Pengalaman,

Tradisional Daerah, Menjalani dengan penuh kesenangan, dan Pencapaian.

Hotel bergaya semi minimalis modern yang trendi, dengan pewarnaan

yang mewah, lembut dan harmonis memberikan kesejukan hati, baik untuk

hotel The Anvaya yang berlokasi di pusat kota maupun di resort.

2. The Kayana

Sedangkan The Kayana adalah boutique villas yang unsur kemewahan dan

personal servicenya menonjol. Level pelayanannya pun dengan The Samaya

hampir tak dapat dibedakan; penuh perhatian dari para buttlers terlatih yang

selalu siap sedia melayani setiap tamu dengan segala permintaannya. The

Kayana dikutip dari kata „Kayangan atau Paradise‟. Ke-authentikan atmosfir

dan landscaping The Kayana memiliki eksotisme khas dan unik. Semua

fasilitas dengan ciri khas spesifik yang menjamin privacy yang tinggi dan

memberikan kenangan tersendiri.

3. The Samaya

The Samaya adalah brand untuk properti villa-villa pada kategori boutique

villas yang mengutamakan keunikan yang berkelas, kemewahan dan aspek

privacy dalam tata ruang yang luas. Pemilihan lokasi dan landscapping untuk

The Samaya adalah faktor penting sehingga brand The Samaya identik dengan

eksotisme dan keindahan. The Samaya berasal dari kata ‟Sanskrit‟ diambil

dari tingkat tertinggi yoga, yang berarti ‟I-am With You‟. Pelayanannya yang

sangat personalised dilakukan oleh para buttlers yang terlatih dan cekatan.

Seluruh fasilitas penyerta; baik restoran, wellness Spa dan pernak-

perniknya mengekspresikan kehidupan berkelas yang mengandung cita rasa

tinggi. The Samaya memberikan kenyamanan, pengalaman unik yang tak

terlupakan dan juga yang jarang diperoleh adalah suasana yang menciptakan

sebuah transformasi diri yang tak terbayangkan sebelumnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

Pembukaan Hotel Santika Premiere Dyandra Medan diadakan pada

tanggal 15 Februari 2012. Hotel berlantai 12 ini memiliki 324 kamar dan suites

serta dilengkapi dengan 8 ruang meeting, ballroom dengan kapasitas 1000 orang,

dan Convention Hall dengan kapasitas 3000 orang. Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan adalah hotel dan Convention terbesar di kota Medan.

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan juga memiliki fasilitas seperti

kolam renang, fitness, dan spa serta dilengkapi dengan 4 outlet Food and

Beverage yakni Benteng Restoran dengan segmen keluarga, coorporate dan

goverment yang dapat menapung hingga 250 tempat duduk, Ulos cafe untuk

segmen anak muda yang menjual aneka kopi dan snack, The Vintage and Wine

Cellar untuk segmen pecinta wine dan pastry, serta Club Premiere Sky Lounge

untuk segmen Executive.

3.2 Visi dan Misi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Hotel Santika Indonesia mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

1. Visi
Menjadi Jaringan hotel pilihan utama yang terbesar di Indonesia

danTersebar di Asia Tenggara; sedangkan

2. Misi
Menciptakan nilai lebih bagi „Stake Holders‟ dengan menyajikan produk

bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan „Sentuhan

Indonesia‟ sebagai citra Santika.

3.3 Nilai-NilaiSantika

Hotel Santika mempunyai landasan dasar dalam setiap kinerja karyawan.

Landasan dasar tersebut tertuang dalam butir Nilai-nilai Santika, yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

1. Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Manusia pada hakekatnya terpanggil untuk bersama dengan sesamanya

berkarya demi pengembangan diri serta lingkungannya ke arah kebaikan dan

kesempurnaan yang bersumber pada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh

karena itu kita wajib bersyukur atas nikmat dan karuniaNya.

2. Profesionalisme

Menunjukkan keahlian dan kecintaan seseorang terhadap pekerjaannya,

kesediaan untuk bekerja lebih dari yang diharapkan, dan terus menerus

melakukan perbaikan secara proaktif.

3. Kejujuran

Bersikap dan berperilaku jujur sesuai dengan nilai-nilai dan norma-

norma yang berlaku di tempat kerja/ perusahaan.

4. Kedisiplinan

Ketaatan pada peraturan, standar, sistem & tata kerja perusahaan yang

sudah ditetapkan serta keberanian untuk menegakkan kedisiplinan.

5. Keterbukaan

Kesediaan untuk menerima informasi atau masukan dari berbagai pihak

dan mengkomunikasikan kebutuhan, harapan atau masalah serta

melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat dalam satu tim kerja.

6. Kebersamaan

Kesediaan untuk bersama-sama bekerja keras, saling bantu membantu

dan berpartisipasi dalam menciptakan suasana kerja yang

menyenangkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

7. Tanggung jawab sosial

Dengan asas solidaritas dan kemanusiaan, kita senantiasa peka dan peduli

terhadap permasalahan-permasalahan sosial lingkungan dan pelestarian

lingkungan hidup.

3.4 Klasifikasi Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Adapun klasifikasi di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan ditetapkan

berdasarkan dari berbagai aspek.

1. Berdasarkan Harga Kamar (plan)

Continental Plan, yaitu hotel yang dimana harga kamar sudah termasuk

sarapan pagi. Hotel Santika Premiere Dyandra Medan merupakan hotel

dalam kategori continental plan karena harga kamar sudah termasuk

sarapan pagi.

2. Berdasarkan Size

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, memiliki 324 kamar sehingga

dapat dikategorikan hotel besar (Large Average Hotel) yaitu hotel yang

memiliki 300 sampai 600 kamar. Kamar-kamar tersebut terbagi sesuai tipe

kamarnya yaitu :

1. Superior Room

2. Deluxe Room

3. Premiere Room

4. Premiere Suite Room

5. Executive Suite

6. Santika Suite

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

7. Berdasarkan Lokasi

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan termasuk kategori City Hotel

karena berlokasi di perkotaan dan sebagian besar tamunya adalah pebisnis.

8. Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan termasuk dalam jenis All Year

Around merupakan hotel yang beroperasi sepanjang tahun.

9. Berdasarkan Kelas

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan termasuk hotel bintang empat.

Karena penggolongan hotel di Indonesia dibagi menjadi dua bagian yaitu

hotel melati yang diklasifikasikan melati satu, melati dua, dan melati tiga.

Sedangkan hotel berbintang diklasifikasikan menjadi bintang satu, bintang

dua, bintang tiga, bintang empat, bintang lima. Penggolongan hotel

tersebut berdasarkan beberapa kriteria yaitu, bentuk/fisik bangunan,

management/operasional, dan pelayanan.

10. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayan, Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan termasuk hotel ekonomis ( economy class hotel ), karena hotel

tersebut memiliki segmentasi pasar bisnis yang spesifik. Selain akomodasi

hotel ekonomis juga menawarkan layanan reservasi, restoran umum,

fasilitas pertemuan, televisi, valet, dan laundry serta menyediakan

transportasi ke bandara udara dan sebaliknya.

11. Berdasarkan Lama Tamu Menginap

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, merupakan jenis Semi

Residential Hotel, dikarenakan tamu yang menginap di hotel biasanya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

lebih dari satu malam, tetapi ada yang tinggal lebih dari satu minggu

sampai dengan satu bulan.

3.5 Fasilitas yang DimilikiHotel Santika Premiere DyandraMedan

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan adalah hotel bintang empat yang

memiliki tata letak sangat strategis karena dibangun tepat di jantung kota Medan

dan akan sangat menguntungkan dalam kegiatan operasionalnya. Adapun fasilitas

yang dimiliki Hotel Santika Premiere Dyandra Medan adalah sebagai berikut :

1. Kamar (Room)

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan memiliki 324 kamar dimana

kamar-kamar tersebut memiliki type yang dilengkapi dengan berbagai

fasilitas yaitu :

1. TV LED

2. Wifi gratis

3. Telepon

4. Brankas

5. Shower

6. Air panas/ dingin

7. Penyejuk udara

8. Sarapan pagi

9. Lemari pakaian

10. Gantungan pakaian

11. Sandal

12. Meja kerja

13. Panggilan bangun tidur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

14. Koran harian

15. Saluran TV kabel

16. Papan setrika (atas permintaan)

17. Sofa

18. Mini bar

19. Extra bed (atas permintaan)

Adapun tipe-tipe kamar yang terdapat di Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan, adalah sebagai berikut :

1. Superior Room

Superior Room tipe kamar dengan luas 26m², dengan ukuran tempat tidur

king size atau twin yang nyaman dan kamar mandi yang elegan. Sebuah TV

layar datar dan akses wifi grtais, sarapan gratis juga disertakan. Dengan

tarif 685.000.00/malam.

2. Deluxe Room

Deluxe Room memiliki luas 26m² dengan ukuran tempat tidur king size

atau twin yang nyaman dan kamar mandi yang elegan. Sebuah TV layar

datar dan akses wifi gratis, sarapan gratis juga disertakan. Dengan tarif

785.000.00/malam.

3. Premiere Room

Premiere Room memiliki luas 29m², dengan ukuran tempat tidur king size

atau twin. Dilengkapi berbagai fasilitas modern seperti LCD TV, TV kabel,

Brankas dan akses wifi gratis. Kamar ini memiliki kamar mandi yang

elegan dengan air panas dan dingin. Layanan kamar dan layanan binatu

serta sarapan gratis juga disediakan. Dengan tarif 900.000.00/malam.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

4. Premiere Suite Room

Premiere Suite Room memiliki luas 29m², dilengkapi dengan tempat tidur

nyaman berukuran besar, sofa, dan kamar mandi. Ruangan yang elegan

dilengkapi dengan TV kabel, gratis mini bar dan wifi gratis, tamu pada tipe

kamar ini dapat mengakses Club Premiere Sky Lounge. Layanan kamar

dan layanan binatu serta sarapan gratis juga disediakan. Dengan tarif

1.200.000;00/malam.

5. Executive Premiere Suite Room

Executive Premiere Suite Room memiliki luas 29m², dilengkapi tempat

tidur berukuran king size, sofa, dan kamar mandi yang elegan. Ruangan

dilengkapi TV kabel, LCD TV, mini bar gratis dan wifi gratis. Layanan

kamar dan layanan binatu serta sarapan gratis, tamu dapat mengakses Club

Premiere Sky Lounge. Dengantarif 2.500.000.00/malam.

6. Santika Suite Room

Santika Suite Room memiliki luas kamar 45m², dilengkapi tempat tidur

ukuran king size, sofa, dan kamar mandi yang dilengkapi bathtub.

Ruangan dilengkapi fasilitas TV kabel, LCD TV, mini bar gratis dan wifi

gratis. Layanan kamar dan layanan binatu serta sarapan gratis, dan dapat

mengakses Club Premiere Sky Lounge. Dengantarif 5.000.000.00/malam.

2. Restoran

1. Ulos Cafe

Ulos Cafe adalah restaurant semi terbuka, yang dikombinasikan dengan

sentuhan budaya batak modern yang menawarkan berbagai jenis kopi,

mocktail, jus, dan teh. Para tamu juga dapat mencicipi kopi dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

berbagai rasa dan unsur seni yang tinggi. Musik akustik pada sore hari

juga menjadi pengisi sore hingga malam saat bermalam disini. Ulos

Café berkapasitas 64 orang, dan mulai beroperasi pada pukul 09.00-

23.00 wib.

2. Benteng Restaurant

Benteng adalah restaurant yang di rancang khusus untuk buka 24 jam

sehari. Terdapat berbagai pilihan hidangan lezat indonesia dan

internasional. Berkapasitas 220 orang, benteng restaurant terletak di

lantai tiga. Menyediakan A‟la Carte menu, sarapan pagi, makan siang,

dan makan malam. Jam operasional sarapan pagi mulai dari pukul 07.00-

10.00, makan siang dimulai pukul 11.30-15.00, sedangkan makan malam

dimulai pukul 18.00-22.00 wib.

3. Vintage Lounge & Wine Cellar

Vintage memiliki pilihan minuman anggur yang tersusun rapi di Wine

Cellar, cerutu, cocktail, teh, kopi, dan aneka minuman lainnya. Tempat

yang sangat ideal untuk relaksasi. Dengan pertunjukkan piano setiap sore

dan akustik setiap hari rabu dan sabtu, tamu akan memiliki waktu yang

santai dan menyegarkan disini. Vintage Lounge & Wine Cellar

berkapasitas 56 orang, dan beroperasi mulai pukul 08.00-23.00 wib.

4. Club Premiere Sky Lounge

Club Premiere Sky Lounge memberikan area untuk prasmanan yang lezat

dan menu A‟la Carte yang mewah. Hanya di peruntukkan untuk tamu

VIP yang menginap di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan.

Memiliki pemandangan perkotaan bergabung dengan layanan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

elegan. Club Premiere Sky Lounge berkapasitas 46 orang, dan beroperasi

mulai pukul 06.00-22.00 wib.

3. Fasilitas Lain

1. Ballroom 1&2

Ballroom 1 adalah tempat pertemuan dengan kapasitas tempat duduk 200

orang dengan pengaturan meja bundar dan theater, atau hingga 160 orang

dengan pengaturan meja berbentuk U. Ruangan ini berukuran 408m²

dilengkapi dengan fasilitas sebagai berikut :

1. sound system standart

2. microfon nirkabel

3. papan tulis dan spidol

4. flip chart

5. buku dan pensil

6. air mineral, permen

7. layar LCD/ proyektor LCD

Ballroom 2 menyediakan tempat yang elegan untuk acara perusahaan atau

social. Ruangan yang fleksibel dan dapat dikonfigurasikan menjadi

berbagai pengaturan tempat duduk sesuai dengan kebutuhan anda.

Ruangan ini dapat menampung 275 orang dalam pengaturan theater atau

sampai dengan 140 orang dengan tata meja berbentuk U. Memiliki luas

360m² dan fasilitas canggih yaitu :

1. sound system standart

2. microfon nirkabel

3. papan tulis dan spidol

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

4. flip chart

5. buku dan pensil

6. air mineral, permen

7. layar LCD/ proyektor LCD

2. Meeting Room

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan memiliki 8 meeting room yaitu ,

Santika 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17. Merupakan ruang

pertemuan nyaman, sempurna untuk pertemuan skala kecil, setiap ruangan

memiliki kapasitas 50-100 orang tergantung pengaturan pada tata letak.

Ruangan elegan dihias secara professional dilengkapi dengan fasilitas

sebagai berikut:

1. sound system standart

2. microfon nirkabel

3. papan tulis dan spidol

4. flip chart

5. buku dan pensil

6. air mineral, permen

7. layar LCD/ proyektor LCD

3. Convention 1&2

Convention 1 dengan luas 1200 m² adalah tempat yang tepat, cocok untuk

mengakomodasi 960 orang dengan bentuk meja teater , 600 orang dengan

bentuk meja ruang kelas, 600 orang dengan bentuk meja bundar dan 100

berdiri. Ruangan elegan dihias secara professional dilengkapi dengan

sound system, mikrofon nirkabel, dan fasilitas pertemuan lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Convention 2 dengan luas 900 m² ideal untuk pertemuan besar

mengakomodasi 700 orang dalam pengaturan theater , 400 orang dengan

pengaturan ruang kelas, 400 orang dengan pengaturan meja bundar.

Tempat yang luas dan bergaya profesional dilengkapi dengan sound

system, mikrofon nirkabel, dan fasilitas pertemuan lainnya.

4. Fitness Center

Pusat kebugaran yang dilengkapi dengan peralatan olahraga terbaik.

Tersedia pelengkapan latihan beban dan kardio dan kamar ganti yang

sangat bersih. Terdapat kolam renang diluar ruangan, dan trainer yang

selalu siap melayani tamu yang akan berolahraga. Fitness Center mulai

beroperasi pada pukul 06.00-23.00 wib.

5. Swimming Pool

Kolam renang luar ruangan berada di lantai tiga tepat bersebrangan dengan

restaurant. Sangat memudahkan tamu yang ingin berenang setelah selesai

sarapan di restaurant.

6. Spa Center

Menawarkan perawatan spa ala bali, terapis profesional untuk memberikan

perawatan tubuh bagi tamu hotel. Tamu hotel juga bisa menikmati aroma

therapy yang bisa menghilangkan penat dan rasa lelah setelah seharian

beraktivitas. Spa Center beroperasi mulai pukul 09.00-23.00 wib.

7. Business Center

Berlokasi di lantai 2 dilengkapi dengan peralatan kantor, lounge, akses

internet, mesin foto copy. Serta staff yang melayani kebutuhan anda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

3.6 Struktur Organisasi Head Of Department Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan

Struktur Organisasi Head Of Department Hotel Santika Premiere Dyandra

Medan adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang

ada pada hotel dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan

yang diharapakan dan diinginkan.

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Head Of Department Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Sumber : Human Resource Department Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Penyimpanan Bahan Baku

Makanan di Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

Penyimpanan bahan baku merupakan hal yang sangat penting bagi section

kitchen, karena hal ini menyangkut kualitas dari produk yang akan dihasilkan.

Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan pasokan bahan dapat dicegah dengan

menjaga stabilitas jumlah produksi diperlukan melalui penyimpanan.

Penyimpanan merupakan kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan dan

pengaturan persediaan bahan baku di dalam ruang penyimpanan. Fungsi

penyimpanan bahan baku adalah untuk memperpanjang waktu dan dapat

mengawetkan bahan baku yang mudah rusak, dan juga untuk memuat persediaan

bahan baku.

Selama melakukan praktek kerja lapangan di banquet kitchen Hotel Santika

Premiere Dyandra Medan, penulis melihat bahwa pada saat proses penyimpanan

telah sesuai dengan tahapan-tahapan yang dikeluarkan oleh National Restauran

Association, dalam proses penyimpanan bahan makanan ke storage maupun

chiller yaitu seperti Food labelling, perputaran barang, membuang barang yang

telah mencapai tanggal kadaluarsa, membuat jadwal pengecekan barang,

menghindarkan bahan makanan dari temperatur danger zone, melakukan

pengecekan temperatur bahan makanan yang disimpan dan area tempat

penyimpanan, menyimpan bahan makanan ditempat penyimpanan, menjaga

semua area penyimpanan agar tetap kering dan bersih. Hal ini dapat diketahui

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

melalui tidakan staff banquet kitchen yang menerapkan syarat-syarat standar

operasional prosedur dalam penyimpanan bahan baku makanan sebagai berikut :

1. Food Labelling

Food Labelling merupakan salah satu langkah yang dapat digunakan pada

saat akan menyimpan bahan makanan. Dengan memberi label pada makanan yang

akan disimpan, berarti memberi segala informasi tentang bahan tersebut. Mulai

dari nama bahan atau makanan, tanggal, bulan dan tahun pembuatannya, waktu

kadaluarsanya atau jangka waktu penyimpanannya, dan bahan tersebut disiapkan

untuk event apa. Sebelum pemberian label pada makanan terlebih dahulu

memastikan produk yang akan di simpan masih dalam keadaan layak konsumsi

seperti bentuk yang masih bagus, bau dan rasa yang masih enak sehingga saat

akan digunakan tidak ada kecacatan pada bahan tersebut. Untuk pelabelannya

sendiri bahan makanan dibungkus dengan menggunakan plastik wrap yang

bening, yang dimana pada plastik wrap tersebut dapat dituliskan informasi

mengenai bahan tersebut secara manual dengan menggunakan spidol permanen.

Manfaat lainnya menggunakan plastik wrap sebagai pembungkus ialah, karena

plastik wrap yang transparan membuat staff kitchen dapat memantau apakah

bahan makanan yang disimpan mengalami perubahan atau tidak, dapat dengan

mudah membedakan isi di dalam wadah yang disimpan, menghindarkan adanya

kontaminasi terhadap bahan makanan yang disimpan di dalam chiller yang dapat

mengubah aroma maupun rasa. Food labelling biasanya dilakukan pada makanan

jadi, prepare-an bahan yang akan diolah untuk suatu event, dan barang groceries.

Dari pengamatan penulis selama melakukan praktek kerja lapangan di banquet

kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, pemberian label pada makanan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

jadi atau sudah dimasak dilakukan langsung oleh staff yang bertugas

mempersiapkan makanan tersebut, atau ketika seorang staff sedang melakukan

prepare-an untuk event yang akan datang maka ia langsung memberi labelling

berupa semua informasi tentang bahan yang diasiapkan. Tidak ada staff yang

khusus bertugas untuk menangani pemberian food labelling di banquet kitchen

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan. Kemudian, setelah pemberian label

makanan akan segera disimpan ke chiller.

2. Perputaran Barang

Perputaran barang atau yang lebih sering disebut dengan istilah FIFO (first

in first out) merupakan salah satu upaya dalam menjaga dan mempertahankan ke

awetan bahan baku makanan yang ada di storage, karena barang yang terlebih

dahulu dimasukkan pada tempat penyimpanan harus terlebih dahulu dikeluarkan

pula atau digunakan. Dengan menerapkan metode fifo saat proses penyimpanan

bahan baku ke storage, dapat meminimalisir kerusakan bahan, bahan yang terlalu

lama disimpan dapat berkurang kesegarannya dan apabila akan diolah menjadi

produk dapat mengurangi kualitasnya. Perputaran persediaan barang yang mudah

rusak membutuhkan penanganan yang baik dalam penyimpanannya. Oleh karena

itu staff banquet kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan secara berkala

melakukan pengecekan terhadap barang yang disimpan di storage agar perputaran

barang dapat terkontrol dengan baik. Jika di dalam storage masih ada beberapa

stok lama, sebaiknya dikeluarkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan stok yang

baru. Misalnya, saat melakukan pendataan bahan makanan yang ada di store,

ternyata ada beberapa stok barang atau persediaan yang usianya lebih lama

sebaiknya dikeluarkan dulu sebelum memasukkan bahan makanan yang baru.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Langkah ini dapat membantu menghindari kerugian apabila barang menjadi

busuk.

3. Membuang barang yang telah mencapai tanggal kadaluarsa

Staff kitchen perlu melakukan tindakan membuang barang yang masa

berlaku pemakaiannya telah habis atau kadaluarsa agar barang lain tidak

terkontaminasi, juga dapat mengurangi penggunaan tempat di storage. Sehingga

barang lain yang akan dimasukkan ke storage dapat tersimpan dengan baik.

Barang yang telah kadaluarsa tentunya dapat membahayakan bagi tubuh apabila

dikonsumsi, dan berbahaya apabila mencemari bahan yang ada disekitarnya.

Label kadaluarsa mengindikasikan kapan makanan tertentu paling baik untuk

dikonsumsi. Makanan kadaluarsa mengandung bibit penyakit karena adanya

bakteri e.colli, Listeria, dan Salmonella yang dipicu oleh kebersihan makanan

yang telah tercemar. Staff Banquet Kitchen rutin melakukan pengecekan serta

pendataan terhadap barang yang memiliki jangka waktu batas pemakaian pada

bahan makanan kemasan seperti makanan kalengan, kemasan plastik, dan juga

pada botol kaca. Staff kitchen akan melakukan penyortiran terhadap bahan

makanan yang hampir mencapai tanggal kadaluarsa, dan juga yang sudah

kadaluarsa, kemudian memisahkannya dengan bahan makanan yang baru masuk.

Bahan makanan yang telah kadaluarsa akan segera dibuang dan bahan makanan

yang hampir mencapai tanggal kadaluarsa akan segera dipergunakan.

4. Membuat jadwal pengecekan barang

Dalam penyimpanan barang, selain hal yang telah dijabarkan diatas,

membuat jadwal pengecekan barang merupakan hal yang penting. Pengecekan

barang secara berkala dapat meminimalisir terjadinya penumpukan bahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

makanan dan dapat mencegah bahan makanan tersebut menjadi busuk,

mengetahui barang yang akan habis dan dapat dengan segera melakukan

pengorderan barang. Terutama pada barang perishable yang dimana bahan ini

memiliki tingkat keawetan yang kurang baik, sehingga harus betul-betul

diperhatikan. Membuat jadwal pengecekan barang akan membantu mengetahui

jika ada barang yang mengalami cacat, salah produksi, hampir kadaluarsa atau

kendala lainnya. Staff Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan

membuat jadwal pengecekan barang yang dilakukan setiap harinya pada tempat

penyimpanan di chiller, dan dua kali dalam satu minggu pada tempat

penyimpanan di freezer dan dry store. Kemudian akan dituliskan di dalam log

book semua informasi tentang semua bahan makanan yang disimpan di storage,

sehingga semua staff dapat mengetahui tentang keadaan storage. Selain itu,

pengecekan barang dilakukan agar mengetahui barang apa saja yang hampir habis

dan yang telah habis sehingga dapat dengan segera mengorder kepada suplier.

5. Menghindarkan bahan makanan dari temperatur danger zone

Zona bahaya merupakan kisaran suhu dimana bakteri yang ditularkan

melalui makanan dapat tumbuh. Penyimpanan pada suhu ruang sangat rentan

terhadap bahaya kontaminasi mikroba karena masuk dalam zona suhu kritis atau

temperature danger zone (TDZ) yaitu 5-60ºC. Kontrol waktu dan suhu berperan

penting dalam keamanan pangan. Bakteri yang ditularkan melalui makanan dalam

jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan keracunan makanan. Suhu makanan

masak yang cocok untuk pertumbuhan bakteri yaitu suhu yang berdekatan dengan

tubuh manusia (37°C). Pada suhu ini pertumbuhan bakteri akan sangat cepat. Pada

suhu lebih dingin atau lebih panas dari 37°C, bakteri akan semakin lambat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

tumbuhnya. Pada suhu dibawah 10°C bakteri sama sekali tidak tumbuh dan pada

suhu diatas 60°C bakteri mulai mati. Oleh karena itu untuk mencegah

pertumbuhan bakteri maka diusahakan makanan selalu berada pada suhu dimana

kuman tidak tumbuh yaitu pada suhu di bawah 10°C atau diatas 60°C. Suhu 10°C-

60°C sangat berbahaya, maka disebut danger zone. Oleh karena itu penting untuk

melakukan pengecekan suhu agar tidak mencapai suhu danger zone yang dapat

membahayakan bahan makanan yang disimpan di chiller maupun freezer. Staff

banquet kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan rutin melakukan

pengecekan suhu ruang penyimpanan, dengan membuat jadwal pengecekan

temperatur tempat penyimpanan bahan makanan yang dilakukan setiap harinya

oleh staff shift pagi dan staff shift sore.

6. Melakukan pengecekan temperatur bahan makanan yang disimpan dan area

tempat penyimpanan

Temperatur sangat diperhatikan di tiap section kitchen, terutama pada

banquet kitchen, karena setiap hari staff di food beverage product akan

melakukan briefing harian, seperti melaporkan tentang kegiatan operasional, event

yang akan mendatang, kebersihan area kerja, serta mengenai temperatur di setiap

equipment penyimpanan yang ada di section kitchen. Staff banquet kitchen akan

melakukan pengecekan temperatur pada chiller dan freezer yang dilakukan setiap

harinya yaitu di pagi dilakukan oleh staff yang masuk pada shift pagi sebelum

memulai kegiatan operasional serta dilakukan lagi pengecekan oleh staff yang

masuk shift sore sebelum mengakhiri pekerjaannya. Setiap melakukan pengecekan

temperatur terdapat form yang harus di isi berupa tanggal dan waktu pengecekan,

nama dan tanda tangan staff yang melakukan pengecekan, serta suhu chiller dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

freezer. Form ini ditempelkan dibagian depan chiller tepat disebelah pintu, dan

juga terdapat pada under counter chiller, agar memudahkan para staff untuk

melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap suhu tempat penyimpanan

bahan makanan.

7. Menyimpan bahan makanan di tempat penyimpanan

Sebelum bahan baku makanan masuk ke kitchen, bahan baku tersebut

terlebih dahulu diterima dari pemasok oleh bagian purchasing. Kemudian tahap

berikutnya bagian purchasing akan melakukan pengecekan jenis dan jumlah

bahan baku sesuai dengan yang sudah tetera di marketlist. Lalu Pihak kitchen

akan mengambil bahan baku tersebut dan selanjutnya akan disimpan di chiller.

Sebelum memasukkan bahan baku makanan tersebut ke dalam chiller, staff

kitchen terlebih dahulu menyiapkan box atau kontainer kosong yang bersih dan

kering untuk tempat bahan makanan yang baru datang. Setiap bahan makanan

yang disimpan harus diletakkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah

(container) masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya

kontaminasi bahan makanan dan juga kerusakan. Wadah penyimpanan dapat

berupa stainless-steel, wadah plastik, atau wadah tertutup lainnya. Sebelum

memasukkan bahan makanan ke dalam box kontainer bahan makanan harus

diperiksa lagi apabila ada daun sayuran yang layu atau rusak selama proses

pengantaran akan di sortir supaya tidak mempengaruhi jangka waktu

penyimpanan bahan baku makanan saat disimpan di chiller. Untuk tempat

penyimpanan sayuran diberi box kontainer berwarna hijau, untuk daging diberi

box kontainer berwarna merah, untuk daging unggas diberi dan telur diberi box

kontainer berwarna kuning, untuk tempat penyimpanan bahan makanan dry store

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

seperti mie dan kerupuk diberi box berwarna hitam, untuk menyimpan ikan

digunakan box kontainer berwarna putih. Bahan baku makanan berupa sayuran

dan sejenisnya akan disimpan di dalam chiller yang memiliki tiga tingkatan rak,

kemudian disusun dengan rapi. Untuk daging dan ikan akan disimpan di freezer

dengan suhu yang lebih rendah supaya lebih awet. Bahan makanan dry store

disimpan pada tempat penyimpanan khusus dan dengan suhu ruang. Bahan

makanan yang di simpan di dalam gudang penyimpanan diatur dengan sedemikian

rupa hingga terjadi sirkulasi udara dengan baik. Dalam hal ini, pihak kitchen harus

mengatur gudang agar bahan-bahan tersimpan dengan teratur dan tidak penuh

agar suhu dan kelembaban gudang dapat terjaga. Pada tempat penyimpanan dry

store disediakan rak tiga tingkat yang terbuat dari stainless steel untuk meletakkan

bahan makanan kalengan, dan bahan makanan yang berwadah kaca. Box kontainer

yang berisi bahan makanan yang diletakkan dilantai terlebih dahulu diberikan alas

agar tidak langsung bersentuhan dengan lantai, dan diberikan jarak antara dinding

dan box kontainer, hal ini dilakukan agar isi di dalam kontainer tidak lembab.

8. Menjaga semua area penyimpanan agar tetap kering dan bersih

Keadaan yang selalu bersih harus selalu terjaga di banquet kitchen Hotel

Santika Premiere Dyandra Medan mengingat bahwa ketika melakukan praktik

kerja lapangan, staff atau pun trainee melakukan pembersihan area kerja di pagi

hari sebelum memulai pekerjaan di kitchen. Pembersihan area kerja yang

dilakukan pada pagi hari seperti menyiram lantai kitchen, bagian bawah working

table, dan bagian bawah equipment yang ada di kitchen dengan menggunakan air

panas. Hal ini dilakukan untuk mensterilkan ruangan agar tidak ada serangga di

area kitchen yang dapat mengkontaminasi makanan dan bahan makanan yang ada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

di kitchen. Setelah menyiram lantai kitchen, kemudian mengeringkannya dengan

mopping hingga benar-benar kering. Menjaga kebersihan area kerja harus

dilakukan setiap waktu, seperti sebelum memotong bahan makanan terlebih

dahulu menyiapkan tempat untuk sampah atau sisa bahan yang tidak digunakan

lagi, segera membersihkan sisa bahan yang jatuh ke lantai, mengelap working

table setelah selesai memotong prepare an dan pada akhir jam kerja melakukan

pembersihan pada semua fasilitas penyimpanan. Pada lantai area kerja akan

disapu, membersihkan sisa makanan yang ada di sink, membersihkan working

table dengan sabun dan mengeringkannya, menyapu lantai chiller yang apabila

ada daun sayuran yang jatuh kelantai agar tidak busuk dan mencemari bahan lain

yang ada di dalam chiller, kemudian me mopping lantai chiller supaya bersih

karena bekas pijakan staff yang keluar masuk pada ruangan pendingin. Lalu

mengelap ingredients rack dengan napkin yang bersih dan kering, hal ini

dilakukan untuk membersihkan ingredients rack apabila ada daun sayuran yang

jatuh agar tidak busuk karena suhu yang lembab. Pada penyimpanan dry store

akan dilakukan pembersihan seperti menyapu bagian lantai, kemudian me

mopping lantainya, dan mengelap rak yang ada di dalam dry store untuk

memastikan tidak ada debu di antara bahan makanan yang disimpan. Pengecekan

kebersihan tersebut dilakukan untuk tetap menjaga kebersihan area tempat

penyimpanan. Juga dilakukan pengecekan secara rutin untuk mencegah

berkembangnnya bakteri yang berasal dari bahan makanan yang terlanjur

busuk. Untuk bahan makanan yang terlanjur busuk akan langsung dibuang dan

untuk bahan yang terkena dampak kebusukan, maka akan di filter apakah masih

bisa digunakan atau tidak.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

4.2 Equipment Penyimpanan di Banquet Kitchen Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan

Equipment yaitu peralatan berat yang dipergunakan dalam proses produksi

yang tidak dapat dipindah-pindah, contoh equipment antara lain:

1. Ingredienst Rack

Yaitu rak untuk menyimpan bahan dengan kondisi terbuka atau tidak

tertutup atau menggunakan pintu. Biasanya rak seperti ini di kitchen dipergunakan

untuk bahan yang kering dan bahan makanan pendukung lainnya yang tidak

termasuk bahan yang basah atau bahan tidak tahan lama. Biasanya ingredients

rack ini terbuat dari stainless stell atau besi yang tahan akan air dan minyak,

sehingga tidak mudah untuk korosi yang dapat mengontaminasi bahan makanan

yang di letakkan di ingredients rack, dan juga tidak terbuat dari kayu.

2. Working Table

Yaitu meja kerja yang terbuat dari steinless stell agar tidak berkarat.

Walaupun ini adalah meja kerja, tetapi untuk menghemat tempat terkadang

working table dirangkap sekalian menjadi rak yang dapat digunakan sebagai

tempat untuk penyimpanan bahan kering dibagian bawah working table.

Dikarenakan tempat kerja di kitchen tidak terlalu luas, oleh karena itu pada bagian

bawah working table diusahakan menjadi multi fungsi. Biasanya bahan makanan

yang akan diletakkan di bagian bawah working table adalah seperti kentang dan

bahan kering lainnya, karena masih tetap bisa bertahan dengan suhu ruang dan

disusun dengan baik agar sirkulasi udara pada bahan tetap terjaga.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

3. Chiller

Yaitu ruangan tempat penyimpanan bahan dengan suhu ruangan dingin

yaitu 2°C sampai 5°C. Ruangan pada chiller ini digunakan untuk menyimpan

bahan makanan yang fresh seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan bahan

makanan lainnya.

4. Freezer

Yaitu ruangan tempat penyimpanan bahan dengan suhu beku -23°C hingga -

18°C. Ruangan pada Freezer biasanya digunakan untuk menyimpan daging-

daging, seafood, susu, keju, dan makanan lainnya yang membutuhkan temperatur

beku.

5. Under Counter Chiller dan Under Counter Freezer

Adapun fungsi under counter chiller adalah untuk menyimpan bahan

makanan dan minuman yang mudah rusak bila disimpan di atas suhu 100C.

Seperti buah, sayur, ice cream, susu, minuman kemasan, dan lainnya. Adapun

fungsi under counter freezer adalah khusus menyimpan bahan makanan seperti

daging, nugget, ikan, serta bahan lain yang lekas busuk bila disimpan di suhu

ruang. Agar tetap segar bahan-bahan ini memerlukan suhu antara 00C hingga -

120C. Disebut under counter karena pada bagian atasnya terdapat working table

yang bisa digunakan untuk bekerja. Under counter chiller biasanya digunakan

untuk menyimpan bahan atau condiment untuk menu a‟la carte.

6. Big Chiller dan Big Freezer

Yaitu ruangan tempat penyimpanan dingin sama seperti yang telah

dijabarkan sebelumnya. Tetapi ini tidak dalam bentuk lemari namun dalam bentuk

ruangan besar yang dapat dimasuki oleh manusia. Bahan makanan dan bahan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

prepare an yang telah disiapkan akan ditempatkan disini. Di banquet kitchen

Hotel Santika Premiere Dyandra Medan letak freezer berada di dalam big chiller,

terdapat pintu lagi yang dapat mengakses masuk kedalam freezer. Antara chiller

dan freezer dibuat pembatas agar mempertahankan suhu dari masing-masing

ruangan, selain itu juga barang yang disimpan di freezer merupakan barang yang

rentan busuk seperti daging, seafood dan akan berbahaya jika disatukan dengan

jenis lainnya.

7. Proofing cabinet atau hot box

Di banquet kitchen Proofing cabinet atau hot box ini juga merupakan salah

satu equipment penyimpanan. Equipment ini biasanya dipergunakan untuk

makanan dalam kondisi panas atau hangat. Apabila makanan baru saja dimasak

akan diletakkan di wadah chafing dish kemudian di wrap dan dimasukkan ke

dalam hot box. Hal ini dilakukan agar makanan tetap panas dan tersusun rapi.

Seperti makanan untuk coffee break yang baru saja selesai dimasak maka

disinilah tempat penyimpanannya, soup dan nasi putih serta menu lainnya yang

telah dimasak akan di letakkan di hot box.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan Standar Operasional Prosedur

penyimpanan bahan baku makanan yang dilakukan oleh penulis selama

menjalankan praktek kerja lapangan di banquet kitchen Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Didalam proses penyimpanan bahan baku, staff kitchen telah

melaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang ada

namun masih ada beberapa bagian dalam proses penyimpanan bahan

makanan yang tidak memenuhi atau tidak menerapkan standar yang ada

sehingga bahan-bahan tersebut harus selalu diperhatikan agar bahan-bahan

tersebut lebih dapat bertahan lama didalam tempat penyimpanannya. Hal

tersebut dikarenakan banyaknya pekerjaan dan event yang harus di handle

oleh banquet kitchen sehingga terkadang ada kelalaian.

2. Kelengkapan equipment yang tersedia juga menunjang terpenuhinya

penyimpanan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur. Dan

kebutuhan equipment disesuaikan dengan jenis bahan makanan yang ada

dengan melakukan perawatan secara berkala.

3. Equipment yang tersedia di banquet kitchen Hotel Santika Premiere

Dyandra Medan selalu di upgrade apabila ada equipment terbaru dengan

teknologi yang lebih canggih, sehingga membantu dalam proses

operasional.

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

5.2 Saran

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menuliskan beberapa saran yang dapat

digunakan sebagai masukan yang bersifat positif dan membangun bagi Banquet

Kitchen Hotel Santika Premiere Dyandra Medan yaitu sebagai berikut:

1. Sebaiknya melakukan pembersihan area chiller setiap hari, supaya daun-

daun sayuran yang jatuh kelantai chiller tidak membusuk oleh karena

kelembaban suhu di dalam chiller. Lantai chiller harus disapu dan di

mopping, juga mengelap rack yang ada di dalam chiller.

2. Pengecekan barang secara berkala, misalnya bahan makanan yang

ternyata sudah tidak mungkin digunakan lagi untuk diolah sebaiknya

segera dibuang. Karena barang yang rusak dan tidak dapat dipakai, akan

mempengaruhi cost banquet.

3. Melakukan koordinasi dengan staff kitchen tentang membersihkan

equipment penyimpanan yang ada di banquet kitchen seperti chiller,

freezer, dan under counter chiller.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Bagus Putu Sudira. 1996. Tata Boga. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Proyek

Pendidikan Non Teknik II.

Bintoro, Tjokroamidjojo. 2000. Pengantar Administrasi Pembangunan.

Jakarta : LP3ES.

D.P Naimuddin, Yunus Mhd, dan Dalimunthe Zainuddin. 2003.

Pengantar Tata Hidangan Makanan dan Minuman 2. Medan :

Diktat.

Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan RI No:

900/MENKES/VII/2007. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta.

Endar, Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri

Akomodasi dan Restoran, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Iskandar, Mahdi. H. 1995. Teori Pengolahan Makanan. Jakarta : PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Marsum, WA. 2001. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta

: Penerbit Andi.

Minantyo, H. 2011. Dasar-Dasar Pengolahan Makanan (food product

fundamental). Yoyakarta : Graha Ilmu.

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

National Restaurant Association Educational Found. 2004. Serv Safe

Essential (3rd ed.). USA.

Purnamasari, Evita P. 2015. Panduan Menyusun SOP. Yogyakarta : KOBIS.

Sulastiyono, Agus. 2006. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung :

Alfabeta.

SK Memparpostel No.KM 94/HK.103/MPPT/87.

Soekresno dan Pendit. 1998. Pramusaji Food & Beverage Service. Jakarta

: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumoprastowo, R.M (2000). Memilih dan Menyimpan Sayur-Mayur,

Buah-Buahan dan Bahan Makanan. Buku Pertama, Jakarta : Bumi

Aksara.

Soekresno. Manajemen Food & Beverage. 2001 Edisi ke II. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Tarmoezi, Trizno. 2000. Hotel Front Office. Jakarta : Kesaint Blanc.

Wursanto, IG. 2001. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta : Kanisius.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai