Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER PROPER

DAN ISO TH AJARAN 2021/2022


NAMA : NOVANI RAHAYU RAMADHANTI J.
NIM : 114190074
KELAS : A
Saya telah menjawab semua pertanyaan dengan jujur
dan mengikuti tata aturan ujian yang berlaku

(NOVANI RAHAYU RAMADHANTI JATMIKO)

1. a.

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa dampak global warming berupa climate
change sebesar 1.19013x108 kg CO2 eq. Emisi CO2 berperan besar dalam terjadinya
perubahan iklim, sebagai contoh meningkatnya efek gas rumah kaca yang
mengakibatkan semakin tingginya suhu. Kemudian nilai potensi dampak asidifikasi
sebesar 3.54261x105 kg SO2 eq, dimana nilai ini menunjukkan potensi deposisi asam
yang disebabkan oleh SO2 yang dihasilkan dalam proses pembangkitan listrik. Nilai
potensi dampak eutrofikasi sebesar 3.99932x104 kg PO4- eq, dimana nilai ini
menunjukkan emisi PO4-, yang biasa terdapat dalam pencemaran limbah cair.
LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER PROPER
DAN ISO TH AJARAN 2021/2022
NAMA : NOVANI RAHAYU RAMADHANTI J.
NIM : 114190074
KELAS : A
Saya telah menjawab semua pertanyaan dengan jujur
dan mengikuti tata aturan ujian yang berlaku

(NOVANI RAHAYU RAMADHANTI JATMIKO)

b.

Kontributor dampak mayoritas pada saat proses steel sections, including recycling,
production mix, at plant, blast furnance, etc. yaitu sebesar 99.86% atau setara dengan
1.18842x108 kg CO2 eq.
c. Rekomendasi untuk menekan dampak negatif pada lingkungan karena adanya
berbagai kegiatan PLTU yaitu bisa dilakukan melalui pemantauan sumber penghasil
gas buangan dan melakukan pengendalian emisi. Atau dapat juga dilakukan dengan
menggunaan bahan baku renewable sehinggan emisi yang dihasilkan menjadi lebih
LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER PROPER
DAN ISO TH AJARAN 2021/2022
NAMA : NOVANI RAHAYU RAMADHANTI J.
NIM : 114190074
KELAS : A
Saya telah menjawab semua pertanyaan dengan jujur
dan mengikuti tata aturan ujian yang berlaku

(NOVANI RAHAYU RAMADHANTI JATMIKO)

sedikit, penggantian mesin-mesin yang sudah lama juga dapat dilakukan. Dapat juga
dilakukan rehabilitasi pada PLTU agar pembakaran menjadi efisien.
2. Definisi tujuan dan lingkungan hidup dimana pada fase ini penerapan dari tujuan
harus konsisten dengan alasan dilakukannya suatu kajian, lalu untuk lingkungan hidup
LCA berarti batas sistem produk, unit fungsional, parameter data, target kualitas data,
dan metode penilaian dampak. Kemudian analisi inventori merupakan kompilasi dan
kuantifikasi input berupa bahan baku, pendukung, air, energi, dan transportasi yang
terlibat didalam proses serta output berupa product, by product, coproduct, emisi
udara, air, dan tanah dari suatu produk selama masa hidupnya. Yang ketiga adalah
penilaian dampak dimana pada tahap ini menghubungkan semua input dan output
pada saat inventori dengan potensi dampak lingkungan untuk mengevaluasi besaran
dan potensi dampak lingkungan produk tiap proses atau daur hidup suatu produk.
Terakhir, interpretasi dimana membahas tentang analisis hasil, penyebab dampak,
identifikasi isu penting, pengambilang kesimpulan, penjelasan, keterbatasan kajian,
rekomendasi, dan evaluasi secara transparan. Jadi, LCA merupaka salah satu kriteria
penilaian yang telah ada pada Permen LH No. 3 Tahun 2014 tentang PROPER, dan
juga mengacu pada ISO 14040 untuk mengidentifikasi keberlanjutan SDA, serta
evaluasi dan perbaikan lingkungan.
3. Pentingnya Product Category Rules (PCR) terhadap pelaksanaan kajian Life Cycle
Assessment (LCA) dan Environmental Product Declaration (EPD) yaitu PCR dalam
kajian LCA digunakan adalah PCR digunakan sebagai acuan analisis daur hidup. Data
yang sudah mengacu pada PCR akan dinilai dengan LCA, jadi PCR menentukan
bagaimana EPD akan dibuat untuk produk tertentu. Dalam analisis LCA harus
mengikuti instruksi yang ada di PCR produk terkait, contohnya yaitu sebagai referensi
dalam penentuan dan pemilihan prosedur alokasi dan kategori dampak dalam LCA.
Dalam pelaporan LCA, perusahaan harus menyajikan gambar sistem produk yang
system produk ini mengacu pada PCR. PCR digunakan untuk membandingkan
industri yang berada pada kategori produk yang sama. Jadi, LCA, PCR, dan EPD
memberikan penilaian dan pelaporan dampak lingkungan suatu produk
LEMBAR JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER PROPER
DAN ISO TH AJARAN 2021/2022
NAMA : NOVANI RAHAYU RAMADHANTI J.
NIM : 114190074
KELAS : A
Saya telah menjawab semua pertanyaan dengan jujur
dan mengikuti tata aturan ujian yang berlaku

(NOVANI RAHAYU RAMADHANTI JATMIKO)

4. Normalization merupakan tahapan yang akan mengukur kontribusi dampak produk


atau kegiatan pada setiap indikator dampak dengan cara mengalikan tiap zat dengan
faktor yang mencerminkan kontribusi relatif mereka terhadap lingkungan (Putri,
2017). Faktor kontribusi dampak diwujudkan dengan characterization factor yang
terdapat dalam program. Misal untuk global warming characterization faktornya
adalah GWP 100 dan bentuk satuannya kg CO2 eq. Sedangkan Weighting and Single
Core merupakan dua tahapan yang dilakukan secara sekaligus karena single score
merupakan hasil dari weighting yang berdasarkan proses kegiatan. Prosedur dari
tahapan single score dan weighting yaitu pemberian bobot pada masing-masing
kategori dampak yang dikehendaki oleh peneliti. Nilai weighting and single score
didapat dari hasil perkalian antara characterization factor dengan normalization
masing-masing impact sehingga didapat satuan yang sama yaitu kPt (thousand of eco
point) satuan single score. Keluaran dari pembobotan ini yaitu dapat mengetahui
dampak paling besar dari suatu unit kegiatan dengan nilai dampak tertentu.
Maka dapat disimpukan untuk normalization ditunjukkan pada point 2 dan untuk
weighting ditunjukkan pada point 5.

Anda mungkin juga menyukai