Anda di halaman 1dari 14

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN

A. ANALISIS SWOT

Dalam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap

kelemahannya, dan peluang terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran

posisi organisasi hasil analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada

peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang dianggap sebagai

kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan

ancaman (threat). Setelah diketahui gambaran mengenai posisi/keadaan

organisasi saat ini, maka akan dapat ditentukan beberapa alternatef langkah-

langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi pada

masa yang akan datang dengan cara memaksimalkan kekuatan dan

memanfaatkan peluang yang ada serta meminimalkan kelemahan dan

mengatasi ancaman yang dihadapi. Dalam bentuk diagram, gambaran

perusahaan Puskesmas pada saat ini berdasarkan analisis SWOT dapat

ditunjukkan sebagai berikut:

1
1. Faktor Internal

Hasil identifikasi faktor internal dapat dilihat sebagai berikut :

a. Pelayanan

1) UPTD Puskesmas Nanggela menjadi puskesmas rujukan dari 4

desa di wilyah kerja UPTD Puskesmas Nanggela dan 4 Desa

Wilayah Puskesmas Tetangga Puskesmas Nanggela menjadi

(APAAAAAA ??????)

2) Semangat dan Kekompakan Petugas dalam memberikan

pelayanan kesehatan.

3) Pelayanan yang ada masih minim yang disebabkan terbatasnya

Apa ???? yang tersedia.

4) Kompetensi SDM yang belum maksimal.

2
b. Sumber Daya Manusia (SDM)

1) Tupoksi Tugas dan fungsi masing-masing petugas/ programer

sudah tersedia.

2) Kualitas kompetensi pelayanan pada tingkat pelaksana belum

memenuhi standar yang ada.

3) Keterbatasan Tenaga Kesehatan/Medis.

4) Banyak Petugas yang memiliki tugas rangkap.

c. Sarana dan Prasarana

1) Memiliki Pustu ???? yang mudah di jangkau oleh masyarakat.

2) Memiliki lahan yang luas untuk pengembangan.

3) Masih minimnya Ruangan pelayanan yang dimiliki.

4) Tidak Memiliki alat kesehatan yang Lengkap.

d. Keuangan dan Akuntansi

1) Pencatatan keuangan tertib dilaksanakan per bulan.

2) Sumber dana dari Jaminan Kesehatan Nasional dan APBD.

3) Anggaran yang ada masih terpusat berdasarkan atas skala

prioritas.

4) Tidak semua kegiatan dapat didanai.

3
2. Faktor Eksternal

Identifikasi faktor eksternal dilakukan secara profesional

judgement terhadap 4 (empat) bidang yang dianggap berpengaruh bagi

Puskesmas untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihapai saat

ini. Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil identifikasi

faktor eksternal sebagai beriku:

a. Kondisi Geografis

1) Lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat karena berada

di tengah pemukiman padat penduduk.

2) Minimnya sarana transportasi umum di wilayah Puskesmas

3) Daerah rawan bencana (tanah longsor)

b. Karateristik Penduduk

1) Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan cukup tinggi

2) Masyarakat semakin kritis terhadap perubahan pelayanan yang

ada, yang menginginkan adanya pembenahan setiap waktu.

3) Mitos dan adat istiadat masyarakat yang masih kuat

4) Bayak Masyarakat yang urbanisasi

5) Daerah rawan terkena penyakit ISPA dan sebagainya

4
c. Pesaing

1) Tarif pelayanan lebih murah dibandingkan swasta

2) Adanya Klinik Bersalin milik swasta berjarak 50 meter dari

Puskesmas (benar nggak jaraknya 50 meter ????)

3) Dekat dengan Praktek Dokter yang Melayani BPJS

4) Dekat dengan Klinik Swasta yang Melayani BPJS

5) Dekat dengan Rumah Sakit Swasta

d. Regulasi

1) Adanya kebijakan pembagian dana kapitasi yang jelas

2) Belum adanya regulasi yang jelas mengenai mekanisme

pengangkatan pegawai non PNS sesuai kebutuhan Puskesmas.

B. Matriks Grand Strategy

Matrik ini merupakan matrik penjelasan analisis SWOT yang

terdiridari IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary) dan EFAS

(Eksternal Strategic Factor Analysis Summary). Di mana matrik ini dinilai

berdasarkan nilai bobot dan nilai rating, sebagai berikut:

Nilai Bobot= 0 tidak penting sampai dengan angka 1 = sangat penting

Masing-masing faktor diberi bobot mulai dari 0 yang berarti sangat

tidak penting sampai dengan 1 yang berarti sangat penting. Semua bobot

tersebut jumlah/ skor total harus sama dengan 1 (100%) untuk masing-

5
masing IFAS dan EFAS. Nilai-nilai tersebut secara implisit menunjukkan

angka presentase tingkat kepentingan faktor tersebut.

Nilai Rating sebagai berikut :

1 = kurang berpengaruh

2 = cukup berpengaruh

3 = berpengaruh

4 = sangat Berpengaruh

Masing-masing faktor diberi nilai rating dengan skala mulai dari 1

(satu) untuk faktor yang sangat rendah sampai dengan 4 (empat) untuk

faktor yang sangat tinggu. Hal ini dilihat berdasarkan tingkat pengaruh yang

diberikan faktor tersebut dalam pengembangan instansi. Semakin besar

pengaruh yang diberikan, maka semakin tinggi nilai ratingnya. Sebaliknya,

semakin kecil pengaruh yang diberikan, maka semakin rendah nilai

ratingnya.

Skor= kalikan nilai bobot dan rating ke dalam pengisian nilai skor

Jumlah total nilai skor untuk masing-masing kelebihan dan

kelemahan pada IFAS dan EFAS. Hitung selisih kelebihan dan kelemahan

pada masing-masing IFAS dan EFAS. Rincian penilaian aspek internal dan

eksternal Puskesmas Nanggela dapat dilihat pada tabel dibawah ini

6
7
Tabel 3.1
Penilaian Aspek Lingkungan Internal

No FaktorStrategisLingkungan Internal BOBOT RATING SKOR


  KEKUATAN      
  AspekPelayanan      
UPTD Puskesmas Nanggela menjadi puskesmas rujukan dari 4 desa di wilyah kerja UPTD
1 0.2 2 0.4
Puskesmas Nanggela dan 4 Desa Wilayah PuskesmasTetangga
2 Semangat dan Kekompakan Petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan 0.1 3 0.3
        0
  Aspek SDM      
1 Tupoksi masing-masing petugas/ programmer sudah tersedia 0.1 4 0.4
        0
  Aspek Keuangan      
1 Pencatatan keuangan tertib dilaksanakan per bulan 0.2 4 0.8
2 Sumber dana dari Jaminan Kesehatan Nasional dan APBD 0.2 4 0.8
        0
  AspekSaranadanPrasarana      
1 Memiliki Pustu yang mudah di jangkau oleh masyarakat 0.1 3 0.3
2 Memiliki lahan yang luas untuk pengembangan 0.1 4 0.4
  TOTAL KEKUATAN 1 24 3.4
 

       
  KELEMAHAN      

8
No FaktorStrategisLingkungan Internal BOBOT RATING SKOR
  AspekPelayanan      
1 Pelayanan yang adamasih minim yang disebabkan terbatasnya alat kesehatan yang tersedia 0.1 3 0.3
2 Kompetensi SDM yang belum maksimal 0.2 3 0.6
        0
  Aspek SDM      
1 Kualitas kompetensi pelayanan pada tingkat pelaksana belum memenuhi standar yang ada. 0.1 3 0.3
2 Keterbatasan Tenaga Kesehatan/Medis 0.1 2 0.2
3 Banyak Petugas yang memiliki tugas rangkap 0.1 3 0.3
        0
  AspekKeuangan      
1 Anggaran yang ada masih terpusat berdasarkan atas skala prioritas 0.1 3 0.3
2 Tidak semua kegiatan dapat di danai 0.1 3 0.3
        0
  Aspek Sarana dan Prasarana      
1 Masih minimnya Ruangan pelayanan yang dimiliki. 0.1 2 0.2
2 Tidak Memiliki alat kesehatan yang Lengkap 0.1 4 0.4
  TOTAL KELEMAHAN 1 26 2.9
  TOTAL KEKUATAN - KELEMAHAN 2 50 0.5

9
Tabel 3.2
Penilaian Aspek Lingkungan Eksternal

No FaktorStrategisLingkunganEksternal BOBOT RATING SKOR

  PELUANG      
  Aspek Kondisi Geografis      
Lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat karena berada di tengah pemukiman padat
1 0.2 3 0.6
penduduk.
  Aspek Karakteris Penduduk      
1 Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan cukup tinggi 0.2 4 0.8
Masyarakat semakin kritis terhadap perubahan pelayanan yang ada, yang menginginkan adanya
2 0.2 4 0.8
pembenahan setiap waktu.
  Aspek Pesaing      
1 Tarif pelayanan lebih murah dibandingkan swasta 0.2 4 0.8
  Aspek Regulasi      
1 Adanya kebijakan pembagian dana kapitasi yang jelas      
  TOTAL PELUANG 1 19 3.8

         
  ANCAMAN      
  AspekKondisiGeografis      

10
No FaktorStrategisLingkunganEksternal BOBOT RATING SKOR

1 Minimnya sarana transportasi umum di wilayah Puskesmas 0.1 2 0.2


2 Daerah rawan bencana (tanah longsor) 0.1 3 0.3
  Aspek Karakteris Penduduk      
1 Mitos dan adat istiadat masyarakat yang masih kuat 0.1 3 0.3
2 masyarakat yang urbanisasi 0.1 3 0.3
3 Daerah rawan terkena penyakit ISPA dan sebagainya 0.1 3 0.3
  Aspek Pesaing      
1 Adanya Klinik Bersalin milik swasta berjarak 50 meter dari Puskesmas 0.1 3 0.3
2 Dekat dengan Praktek Dokter yang Melayani BPJS 0.1 4 0.4
3 Dekat dengan Klinik Swasta yang Melayani BPJS 0.1 4 0.4
4 Dekat dengan Rumah Sakit Swasta 0.1 3 0.3
  Aspek Regulasi      
Belum adanya regulasi yang jelas mengenai mekanisme pengangkatan pegawai non PNS sesuai
1 0.1 3 0.3
kebutuhan Puskesmas.
  TOTAL ANCAMAN 1 31 3.1
  TOTAL PELUANG - ANCAMAN 2 50 0.7

11
C. Analisis Matriks Grand Strategy

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 yang

telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Peluang (Opportunities) mendapat nilai: 3,8

2) Ancaman (Threats) mendapat nilai: 3,1

3) Kekuatan (Strength) mendapat nilai: 3,4

4) Kelemahan (Weakness) mendapat nilai: 2,9

Hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka

posisi Puskesmas dalam matriks SWOT sebagai berikut:

STRENGTH POSTURE: Strength - Weakness = 0,5

COMPETITIVE POSTURE: Oppurtunities - Therats= 0,7

Berdasarkan nilai strength posture dan competitive posture, maka

posisi Puskesmas Nanggela dapat digambarkan pada Gambar di bawah ini

Gambar 3.1
Posisi Puskesmas Nanggela

38
Keterangan:

: Koordinat aspek lingkungan internal dan eksternal

: Koordinat S-W = 0,5 dan O-T = 0,7

Selanjutnya dilakukan analisa untuk menentukan posisi Puskesmas

Nanggela. Analisis tersebut dapat dijelaskan pada Tabel di bawah ini.

Tabel3.3
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats)

F. Intern
Strength/ Kekuatan(S) Weakness/ Kelemahan(W)
F. Ekstern
SO WO
Menghasilkan strategi yang Menghasilkan strategi yang
menggunakan kekuatan mengambil keuntungan
untuk mengambil dari kesempatan dengan
keuntungan dari adanya cara mengatasi kelemahan
Opportunity/ kesempatan.
Kesempatan(O) 1.Strategi jemput bola
1. Memperluas pasar 2.Meningkatkan loyalitas
2. Memperkuat kerjasama pelanggan
3. Meningkatkan 3. Meningkatkan kualitas
kompetensi SDM layanan
4. Optimalisasi biaya
ST WT
Menghasilkan strategi yang Menghasilkan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalisir kelemahan
untuk menghindari dan menghindari
ancaman ancaman
Threat/
Ancaman(T) 1. Menentukan target 1. Promosi
pemasaran 2. Strategi pemasaran
2. Meningkatkan kualitas yang efektif dan efisien
pelayanan
3. Membuat layanan yang
inovatif

Dengan menggunakan analisis grand strategy dan diagram peluang

maka Puskesmas Nanggela berada di kuadran I (mendukung strategi

39
agresif) dengan menggunakan strategi SO dengan menghasilkan strategi

yang menggunakan kekuatan untuk mengambil keuntungan dari adanya

kesempatan. Strategi yang digunakan oleh Puskesmas Nanggela adalah :

1. Memperluas Pangsa Pasar

a. Dengan cara memberikan pelayanan kepada masyarakat

dengan diadakannya puskesmas keliling agar menjakau

penduduk yang jauh dari puskesmas

b. Bidan di desa sebagai perpanjangan tangan dari puskesmas

untuk memberikan pelayanan secara optimal di desanya

masing-masing

c. Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat dengan

mengutamakan rasa empati dan profesionalisme yang tinggi

2. Memperkuat Kerjasama

a. Menjalin kerjasama lintas sectoral untuk meningkatkan kerja

sama dengan berbagai pihak

b. Menjadikan MITRA KERJA yang solid dengan berbagai

pihak yang ada di lingkungan masyarakat

3. Meningkatkan kompetensi SDM

a. Melalui pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan individu

dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan dan sikap.

b. Pembinaan yang bertujuan untuk mengatur dan membina manusia

sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencana

dan penilaian.

40

Anda mungkin juga menyukai