316 594 1 PB
316 594 1 PB
ABSTRAK
Masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan negara lainnya. Karakteristik
tersebut diantaranya adalah: (1) Pluralistik/keberagaman, (2) sikap saling pengertian antara sesama
anggota masyarakat, (3) toleransi yang tinggi dan (4) memiliki sanksi moral. Karakteristik-karakteristik
tersebut diharapkan senantiasa mewarnai kehidupan masyarakat madani model Indonesia nantinya.
Keberadaan masyarakat Indonesia dapat dicermati melalui perjalanan bangsa Indonesia. dunia
pendidikan sebagai bagian dari pendidikan umat manusia haruslah senantiasa berpartisipasi untuk
membangun terwujudnya masyarakat madani.
A. Latar Belakang
Perkembangan globalisasi yang pemerintah dan seluruh masyarakat
sedang berlangsung sekarang ini membawa Indonesia.
dampak tersendiri bagi kehidupan masyarakat Masyarakat yang diinginkan tentunya
Indonesia. Kemajuan teknologi komunikasi adalah masyarakat yang damai, sejahtera,
telah membabat habis batas-batas yang terbuka, maju, dan modern atau yang lebih
mengisolasi kehidupan manusia. Karena itu, dikenal sebagai “Civil Society” (Masyarakat
lahirlah apa yang disebut masyarakat terbuka Madani) bukan sebagai masyarakat yang
(open society) dimana terjadi aliran bebas totaliter, yakni masyarakat yang menginjak-
informasi, yakni manusia, perdagangan, serta injak akan hak asasi manusianya sendiri.
berbagai bentuk-bentuk aktivitas kehidupan Masyarakat madani akan tersusun dari
global lainnya yang dapat menyatukan umat masyarakat-masyarakat madani lokal dengan
manusia dari berbagai penjuru dunia. berdasarkan pada kebudayaannya masing-
Masyarakat mau tidak mau dengan masing.
terpaksa harus mau menyadari bahwa betapa Oleh karena itu, dunia pendidikan
pentingnya memperjuangkan hak-hak sebagai bagian dari pendidikan umat manusia
asasinya serta harus mampu bertanggung haruslah senantiasa berpartisipasi untuk
jawab terhadap kehidupan dalam membangun membangun terwujudnya masyarakat madani.
keadaan masyarakatnya sendiri. Oleh karena Baru-baru ini hampir semua masyarakat
itu, kelangsungan hidup manusia mendatang diseluruh dunia menginginkan kehidupan
di negara Indonesia ini sudah menjadi demokrasi partisipatoris, yakni kehidupan
kelaziman apabila menjadi tanggung jawab masyarakat yang menghendaki rakyatnya
bersama untuk memajukannya. Tanggung supaya berkemampuan untuk ikut serta dalam
jawab tersebut bukanlah merupakan tanggung membangun masyarakatnya sendiri.
jawab dari satu masyarakat atau oleh negara Perkembangan demokratisasi masyarakat ini
saja tetapi merupakan tanggung jawab tentunya menuntut suatu pendidikan yang
kolaborasi, yakni sesuai. Sebab pendidikan merupakan bagian
dari proses memasyarakatkan masyarakatnya
664
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
665
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
666
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
667
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
668
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
hanya mementingkan sekelompok
demikian masyarakat madani Indonesia manusia seperti manusia yang
bukanlah masyarakat yang terbentuk atau berinteligensi tinggi saja, tentunya tidak
dibentuk melalui proses indoktrinasi tetapi demokratis sifatnya. Demikian pula proses
pengetahuan akan kebhinnekaan dan belajar yang tidak menumbuhkan sikap
penghayatan terhadap adanya kreatif dan bebas serta sanggup
kebhinnekaan tersebut sebagai unsur mengemukakan pendapat, berbeda
penting dalam pembangunan pendapat, dan menghargai pendapat yang
kebudayaan nasional.
d. Akhirnya untuk melaksanakan nilai-nilai lebih baik, perlu dimasukkan di dalam
yang khas tersebut diperlukan suatu proses belajar serta kurikulum. Demikian
wadah kehidupan bersama yang diwarnai pula para pendidik, para dosen yang
oleh adanya kepastian hukum. Tanpa otokratis tidak memungkinkan tumbuhnya
kepastian hukum sifat-sifat toleransi dan sikap demokratis dari para peserta didik.
saling pengertian antara sesama anggota 2. Sikap toleran
masyarakat pasti tidak dapat diwujudkan. Wajah budaya Indonesia yang
bhinneka menuntut sikap toleran yang,
Dari beberapa pendapat di atas, tinggi dari setiap anggota masyarakat.
penulis menyimpulkan bahwa masyarakat Sikap toleransi tersebut harus dapat
Indonesia dikatakan telah berhasil mencapai diwujudkan oleh semua anggota dan
kehidupan madani apabila didalamnya telah lapisan masyarakat sehingga terbentuk
memiliki: suatu masyarakat yang kompak tapi
1. Keimanan dan ketaqwaan yang kokoh. beragam sehingga kaya akan ide-ide baru.
2. Berpendidikan maksimal (berkualitas). Di dalam diskusi yang diselenggarakan
3. Kembali menjadi insan Pancasilais. oleh Indonesian Council on World Affairs
4. Memiliki cita-cita (komitmen) dan harapan (ICWA) Maret 1999, Juwono Sudarsono
(secara kolektif) untuk setara dengan mengemukakan di samping sikap toleransi
negara-negara maju. juga penting sikap kompromi perlu
5. Memiliki kepercayaan diri untuk bersaing. dikembangkan dalam pendidikan.
6. Loyalitas terhadap bangsa dan negara 3. Saling pengertian
Indonesia (bakan terhadap partai politik Di dalam suatu masyarakat
saja). demokrasi, perbedaan pendapat justru
merupakan suatu hikmah untuk
F. Tantangan Masyarakat Madani di Indonesia membentuk suatu masyarakat yang
Masyarakat madani merupakan suatu mempunyai horizon yang luas dan kaya.
kondisi yang senantiasa diidam-idamkan oleh Untuk keperluan tersebut diperlukan
semua lapisan masyarakat di negara pengetahuan dan penghayatan mengenai
Indonesia. Karena itu, tantangan yang harus kebhinnekaan tersebut. Pendidikan
mampu dilakukan oleh seluruh masyarakat nasional harus menampung akan
supaya tercapai kehidupan madani adalah: kebutuhan masyarakat yang beragam
1. Sikap demokratis tersebut. Keanekaragaman budaya daerah
Mengembangkan sikap demokratis haruslah dikembangkan seoptimal
bukan hanya mengenai pembentukan mungkin sehingga pada gilirannya dapat
individu yang mempunyai harga diri, yang memberikan sumbangan kepada
berbudaya, yang memiliki identitas sebagai terwujudnya suatu budaya nasional,
bangsa Indonesia yang bhinneka, tetapi budaya Indonesia. Saling pengertian hanya
juga menumbuhkan sikap demokratis dapat ditumbuhkan apabila komunikasi
tersebut perlu didukung oleh suatu sistem antarpenduduk dan antar etnis
yang juga mengembangkan sikap
demokratis. Sistem pendidikan yang
669
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
dapat terwujud dengan bebas dan intens. bahaya yang inheren di dalam gelombang
Oleh sebab itu pengembangan budaya globalisasi yang perlu diwaspadai dalam
daerah, pertukaran kunjungan antar proses pendidikan. Tantangan-tantangan
masyarakat dan budaya daerah haruslah tersebut ialah regionisasi, polarisasi,
diintensifkan. marginalisasi, dan fragmentasi.
4. Berakhlak tinggi, beriman dan bertaqwa Gelombang globalisasi juga telah
Masyarakat Indonesia yang melahirkan berbagai kerjasama regional
bhinneka dengan beragam nilai-nilai yang pada gilirannya menuntut program
budayanya, namun merupakan ciri khas dan langkah-langkah yang, sesuai di
dari masyarakat Indonesia, adalah dalam pendidikan nasional anggota
masyarakat yang beriman. Manusia yang kerjasama regional tersebut. Dengan
beriman adalah manusia yang berakhlak demikian regionisasi akan memberikan
tinggi oleh karena semua agama yang keuntungan tetapi juga malapetaka bagi
hidup dan berkembang di Indonesia anggota kerjasama regional yang tidak
adalah agama yang mengajarkan nilai- mempersiapkan diri sehingga hanya akan
nilai moral yang tinggi. Keragaman agama menguntungkan anggota-anggota yang
yang hidup dan berkembang di Indonesia lebih siap. Globalisasi juga dapat
menuntut sikap toleransi dan saling menyebabkan polarisasi antara negara
pengertian setiap anggotanya. Oleh sebab yang maju dan negara berkembang. Oleh
itu pendidikan agama di dalam sistem sebab itu negara berkembang harus
pendidikan nasional haruslah pandai-pandai mempersiapkan diri
dilaksanakan begitu rupa sehingga sehingga tidak akan menjadi mangsa dari
terwujudlah suatu kehidupan bersama kekuatan global yang lebih kuat.
yang mengandung unsur-unsur toleransi Akibatnya ialah pemiskinan negara-
serta saling pengertian yang mendalam. negara yang dilindas oleh kekuatan-
Kita perlu menghindari ramalan kekuatan global seperti di dalam ekonomi
Huntington yang memprediksikan adanya dan perdagangan. Selanjutnya,
konflik-konflik budaya dan agama sebagai gelombang globalisasi dapat menjadikan
pengganti konflik kekerasan senjata sekelompok manusia tercecer atau
dalam kehidupan umat manusia pada terbuang dari arus perubahan Proses
melenium ketiga yang akan datang. marginalisasi kita rasakan di dalam era
5. Manusia dan masyarakat yang krisis moneter yang telah mengakibatkan
berwawasan global sejumlah besar rakyat Indonesia hidup di
Masyarakat Indonesia memasuki bawah garis kemiskinan. Oleh sebab itu
suatu kehidupan baru dalam melenium pendidikan nasional harus, mempunyai
ketiga yaitu masyarakat global yang visi untuk dapat memberdayakan rakyat
ditandai oleh kemajuan teknologi serta banyak sehingga rentan terhadap
perdagangan bebas. Kehidupan global perubahan-perubahan global yang
tersebut memberikan kesempatan- menimpannya Sejalan dengan kekuatan-
kesempatan yang baru tetapi juga kekuatan yang disebut tadi, juga
tantangan-tantangan yang semakin sulit globalisasi dapat menyebabkan
dan kompleks sehingga meminta kualitas fragmentalisasi masyarakat Indonesia di
sumber daya manusia Indonesia yang dalam kelompok-kelompok yang
bukan saja menguasai dan dapat diuntungkan dan kelompok-kelompok
mengembangkan ilmu pengetahuan tetapi yang dikalahkan akibat kepentingan-
juga yang terampil di dalam memecahkan kepentingan tertentu. Demikian pula
masalah-masalah yang muncul akibat tumbuh-suburnya proses demokrasi
gelombang globalisasi tersebut. Menurut dapat memecah belah kehidupan
pengamatan UNESCO terdapat beberapa berbangsa dan bertanah air sehingga
masyarakat dan bangsa Indonesia dapat
670
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan: Volume 5, Nomor 9, Mei 2015
terpecah belah menjadi masyarakat yang
lemah. Sistem pendidikan nasional Ahdiyana, Mahrita, 2009. PemiluSebagai Wahana
mempunyai tugas untuk melihat secara Pendidikan Politik (Pidato Ilmiah dalam
dini masalah-masalah tersebut di atas Rangka Dies Natalis XXX STIA-AAN
agar supaya dapat mempersiapkan Yoyakarta). Yogyakarta: tidak diterbitkan.
manusia dan masyarakat Indonesia
untuk lebih siap menghadapi tantangan- Brownhill, Robert and Smart Patricia, 1989.
tantangan global tersebut. Political Education. London: New Fetter
Lane.
H. Daftar Pustaka
671