Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH xxx xxxx

“Tugas Pokok Pengawas Sekolah dan


Pengembangan Profesionalisasi Pengawasan Pendidikan”

Disusun oleh:
Xxxxx xxxx (NAMA
XXX XXX (No Bp)

UNIVERSITAS XXX XXXX XXXX


FAKULTAS XXX
JURUSAN XXX XXX
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Tugas Pokok Pengawas Sekolah dan
Pengembangan Profesionalisasi Pengawasan Pendidikan" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah xxx xxxx. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang hukum dan kebijakan publik bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Pekanbaru, 22 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................iii

1. Latar Belakang...............................................................................................................iii

2. Rumusan Masalah..........................................................................................................iv

3. Tujuan Penulisan............................................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................1

1. Tugas Pokok Pengawas Sekolah.....................................................................................1

2. Pengembangan Profesionalisasi Pengawasan Pendidikan..............................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................................................7

1. Kesimpulan.....................................................................................................................7

2. Saran................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam
membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan
tujuan agar sekolah yang dibinanya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas sekolah
yang merupakan jabatan fungsional berlaku dalam lingkungan pendidikan formal. Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun
2010, pasal 1 ayat 2 menyebutkan pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil (guru) yang
diberi tugas dan tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwewenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.
Sagala, (2012: 138) mendefinisikan pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan
professional yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan dalam bidang akademik
(tekhnis pendidikan) maupun bidang manajerial (pengelolaan sekolah). Oleh karena itu
pengawas sekolah sangat berperan memberi informasi kualitas pendidikan dan tata kelola
sekolah yang dibinanya yang selanjutnya akan menjadi acuan pemerintah daerah dalam
memperbaiki kualitas pendidikan di daerahnya.
Mustofa, (2012: 5) mengemukakan pengawas sekolah atau pengawas satuan
pendidikan adalah seseorang yang melaksanakan tugas supervisi bukan inspeksi dan juga
seseorang yang melaksanakan kontrol. Oleh sebab itu pengawas sekolah disebut supervisor
pendidikan yang bermakna melakukan pembinaan. Sedangkan inspeksi diartikan sebagai
kepatuhan kepada peraturan kelembagaan dan kontrol diartikan sebagai pemeriksaan
terhadap program-program tersebut dilaksanakan atau tidak. Dengan demikian ketiga istilah
tersebut yakni supervisi, inspeksi dan kontrol memiliki perbedaan yang esensi walaupun ada
kesamaan yakni adanya unsur pemeriksaan dan unsur pengawasan.
Pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
pengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan.
Merujuk pada satuan pendidikan, maka kemudian jabatan pengawas dibedakan menjadi
pengawasan TK, pengawasan SD, pengawasan SMP, pengawasan SMA, dan pengawasan

iii
SMK (Sudjana, 2012a: 31-33). Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan
pengawasan akademik (memberikan bantuan profesional kepada guru agar dapat
meningkatkan kualitas pembelajarannya) dan pengawasan manajerial (memberikan bantuan
profesional kepada kepala sekolah dan tenaga kependidikan di sekolah untuk meningkatkan
kualitasnya dalam hal tata kelola sekolah).

Sistem kepengawasan yang tidak profesional merupakan salah satu mata rantai
penyebab rendahnya mutu pendidikan nasional. Usaha peningkatan mutu mengajar untuk
memperbaiki pembelajaran dengan meningkatkan sistem kepengawasan yang profesional
merupakan salah satu usaha untuk memutus mata rantai tersebut. Oleh sebab itu, kompetensi
pengawas sekolah perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Tanpa
memiliki kompetensi profesional dalam kepengawasan, para pengawas akan sulit
meningkatkan kinerjanya sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
terhadap mutu kinerja sekolah atau satuan pendidikan yang dibinanya.

Dengan demikian, pengembangan profesional pengawas masih memerlukan perhatian,


dan memerlukan kesadaran individual dan kolektif pengawas untuk menggiatkan diri dalam
aktivitas pengembangan profesi. Maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa,
mengapa dan bagaimana pengembangan profesi pengawas pendidikan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana tugas
pokok pengawas sekolah dan pengembangan profesionalisasi pengawasan pendidikan?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tugas pokok
pengawas sekolah dan pengembangan profesionalisasi pengawasan pendidikan.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

1. Tugas Pokok Pengawas Sekolah


Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor: 21 Tahun 2010 Pasal 5
tentang tugas Pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik
dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan,
pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan,
penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional guru, evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawsan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus. Sejak itulah
pengawas sekolah bertugas sebagai penilai dan pembina bidang teknik edukatif dan teknik
adminsitratif di sekolah yang menjadi tanggung jawabnya.
Secara tegas dikatakan dalam Keputusan Menpan No.21 Tahun 2010, BAB I Pasal 1
Ayat 2 sebagai berikut, ”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggungjawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.”
Inti tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah adalah menilai dan membina. Subjek
yang dinilai adalah teknis pendidikan dan administrasi pendidikan. Penilaian menurut PP
19/2005, bab I, pasal 1, ayat (17) adalah seperti betikut ini, ”Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.” Sedangkan Kepmenpan No. 118/1996, bab I, pasal 1, ayat (8) menyatakan, ”Penilaian
adalah penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.”
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pengawas sekolah belum maksimal dalam
melaksanakan tugas dalam mengawas. Meskipun dalam rancangan secara teoritik sudah ada
pihak yang diharapkan dapat melaksanakan melaksanakan supervisi terhadap guru, namun
belum terlaksana secara efektif. Buktinya berdasarkan pengalaman seorang guru yang sudah
bertugas 5 tahun menjadi guru di Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar, pengawas
sekolah mengadakan kunjungan /datang ke sekolah-sekolah guna melaksanakan salah satu
tugas sebagai pengawas sekolah yaitu mengadakan supervisi dan monitoring hanya pada

1
waktu-waktu tertentu. Supervisi hanya dilakukan setahun sekali, itupun terfokus pada
supervisi administrasi baik yang harus dibuat guru maupun kepala sekolah. Dari kenyataan
yang ada , supervisi yang telah diadakan oleh pengawas sekolah belum berarti terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran sebagi upaya peningkatan mutu pendidikan. Perhatian
supervisi hendaknya tertuju pada keberhasilan siswa dalam memperoleh ilmu dan
keterampilan di sekolah. Oleh karena siswalah yang menjadi pusat perhatian dari segala
upaya pendidikan, berarti bahwa supervisi sudah mengarah pada subjeknya.

Konsep Fungsi Pengawasan


Untuk melaksanakan tugas pokok, maka pengawas sekolah melaksanakan fungsi
supervisi, baik fungsi akademik maupun supervisi manajerial, sebagaimana yang sudah
dijelaskan di atas. Supervisi akademik adalah fungsi supervisi yang berkaitan dengan aspek
pembinaan dan pengembangan kemampuan profesional gueu dalam meningkatkan mutu
pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Dalam melaksanakan fungsi supervisi akademik,
seorang pengawas hendak berperan seperti: (a) mitra guru dalam meningkatkan mutu proses
dan hasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaan; (b) inovator dan pelopor dalam
mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaannya; (c) konsultan
pendidikan di sekolah binaannya; (d) konselor bagi kepala sekolah, guru dan seluruh staf
sekolah; (e) motivator untuk meninhgkatkan kinerja semua staf sekolah ( Joko Budi Santoso,
2011: 29)
Supervisi sekolah manajerial adalah funsi supervisi yang berkenaan dengan aspek
pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efi siensi dan efektivitas
sekolah yang mencakup hal seperti perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian,
pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya. Sasaran supervisi
adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya dalam mengelola administrasi
pendidikan seperti: administrasi kurikulum, administrasi keuangan, administrasi sarana
prasarana, administrasi personal atau ketenagaan, administrasi kesiswaan, adminis hubungan
sekolah dan masyarakat, administrasi budaya dan linghkungan sekolah, serta aspek-aspek
administrasi lainnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Selanjutnya, ketika melaksanakan fungsi supervisi manajerial, seorang pengawas
berperan sebagai (a) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaa, koordinasi,
pengembangan manajemen sekolah; (b) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan
menganalisis potensi sekolah binaan; (c) pusat informasi pengembangan mutu pendidikan di

2
sekolah binaannya; (d) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan (Joko Budi Santoso,
2011: 30)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi pengawas sekolah adalah orang yang
melaksanakan kegiatan suvervisi akademik, dan supervisi manajerial, yang dapat dilihat
secara nyata melalui peningkatan mutu pendidikan di sekolah tempat dia mengawas atau
mensuvervisi.
Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian (2000:19)
menegaskan bahwa pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan
layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu
maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Burhanuddin, memperjelas hakikat pengawasan pendidikan pada hakikat substansinya.
Substansi hakikat pengawasan yang dimaksud menunjuk pada segenap upaya bantuan
supervisor kepada stakeholder pendidikan terutama guru yang ditujukan pada perbaikan-
perbaikan dan pembinaan aspek pembelajaran (Salam Burhanudin, 1996).
Indikator peningkatan mutu pendidikan di sekolah dilihat pada setiap komponen
pendidikan antara lain: mutu lulusan, kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah (Tenaga
Administrasi, Laboran dan Teknisi, Tenaga Perpustakaan), proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem penilaian dan komponen-
lainnya. Ini berarti melalui pengawasan harus terlihat dampaknya terhadap kinerja sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Itulah sebabnya kehadiran pengawas sekolah
harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu pendidikan, agar bersama guru,
kepala sekolah dan staf sekolah lainnya berkolaborasi membina dan mengembangkan mutu
pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Untuk mencapai standar yang sudah ditetapkan tersebut berdasarkan SK Menpan
nomor 118 tahun 1996 bahwa tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah meliputi:
1) Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya
pada sekolah yang dibinanya.
2) Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa
dan kemampuan guru.
3) Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses
pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap
perkembangan hasil belajar/bimbingan siswa.

3
4) Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya
pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
5) Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar/ bimbingan siswa.
6) Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di sekolah
binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.
7) Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkannya
kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.
8) Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk
menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
9) Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
10) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan (Nana
Sudjana. 2006)
Berdasarkan uraian di atas maka tugas pengawas mencakup: (1) inspecting
(mensupervisi), (2) advising (memberi advis atau nasehat), (3) monitoring (memantau), (4)
coordinating (mengkoordinir), (5) reporting (membuat laporan), dan (6) performing
leadership dalam arti memimpin dalam melaksanakan kelima tugas pokok tersebut.

2. Pengembangan Profesionalisasi Pengawasan Pendidikan


Pengertian Pengembangan Profesi
Menurut Nur Aedi, istilah professional development merujuk pada “activities to
enhance professional career growth.”. Yaitu aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan karir professional. Aktivitas tersebut meliputi pengembangan
diri, pendidikan lanjutan, in-service education, kolaborasi dengan teman sejawat, kelompok
kajian dan pelatihan atau mentoring dengan teman sejawat.

Menurut Jack Dunham, Pengembangan profesi adalah, “pengarahan dalam


mengembangkan pengetahuan yang diperlukan, keterampilan, dan sikap untuk kemajuan
karir”.
Jadi, pengembangan profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebagai upaya
meningkatkan kemampuan profesional melalui pengembangan ilmu pengetahuan,
keterampilan maupun sikap sehingga dapat memajukan karir seseorang.

4
Pengertian Pengembangan Profesi Pengawas Pendidikan
Menurut Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, pengembangan profesi tenaga
kependidikan adalah, “kegiatan yang dilakukan untuk menambah atau meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang utuh sehingga setiap tenaga
kependidikan memiliki karakteristik yang sesuai dengan tugas pokoknya”.
Menurut Permenpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010, pengembangan profesi
pengawas adalah, “kegiatan yang dirancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, sikap dan keterampilan untuk peningkatan profesionalisme maupun dalam rangka
menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah”.
Pembinaan pengawas satuan pendidikan mencakup pembinaan profesi dan pembinaan
karir. Pembinaan profesi diarahkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
profesionalnya agar dapat melaksanakan fungsi kepengawasan baik pengawasan akademik
maupun manajerial. Sedangkan pembinaan karir pengawas diarahkan untuk meningkatkan
pangkat dan jabatan fungsionalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sistem pengembangan profesi diperuntukkan bagi guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah. Untuk guru ditangani oleh Direktorat Profesi Pendidik, sedangkan untuk kepala
sekolah dan pengawas sekolah ditangani Direktorat Tenaga Kependidikan dan oleh Kepala
Dinas Pendidikan kota/kabupaten dan/atau Dinas Pendidikan tingkat provinsi melalui
program-program yang jelas, terarah, dan dievaluasi secara terencana. Para insan
kependidikan dituntut agar selalu mengembangkan dirinya melalui kegiatan kolektif agar
selalu dapat meng-update pengetahuan dan keterampilan baru sesuai tuntutan lingkungan dan
profesinya. Kewajiban mengembangkaan profesi ini dituangkan dalam bentuk kewajiban
angka kredit yang harus dicapai untuk mengembangkan diri dan semakin profesional dalam
menjalankan tugasnya.

Pentingnya Pengembangan Profesi Pengawas Pendidikan


Para ahli supervisi atau pengawasan mengemukakan bahwa keberhasilan suatu bangsa
ditentukan oleh bagaimana kinerja pengawas pendidikannya. Suatu pandangan yang cukup
berani karena bangsa-bangsa tertentu menjadikan pendidikan sebagai leading sector dalam
pembangunan SDM-nya. Dengan demikian, keprofesionalan pengawas pendidikan menjadi
krusial untuk dimiliki agar mereka memberikan manfaat bagi pendidikan dan pengajaran.
Lebih dari 85% dari total anggaran sekolah digunakan untuk membayar gaji
karyawan. Inti dari keberhasilan pengajaran dan sekolah yang bermutu berasal dari pemikiran
dan tindakan dari tenaga profesional di sekolah. Jadi, jika mencari cara untuk meningkatkan

5
kualitas pendidikan di sekolah, cara yang masuk akal adalah pendidikan berkelanjutan untuk
tenaga kependidikan, yaitu pengembangan profesi.  Bahkan di Amerika setiap tahunnya
terdapat peningkatan minat penelitian mengenai pengembangan profesi. Hal ini sejalan
dengan kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan profesi yang dipandang sebagai
proses peningkatan kualitas SDM pendidikan.
Sasaran utama sebagian besar dari program-program pengembangan ialah
meningkatkan prestasi individu dan organisasi serta mempersiapkan seseorang untuk
memangku pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi atau dalam menjalankan pekerjaannya
lebih profesional. Sama halnya dengan guru, pengembangan dan peningkatan kompetensi
bagi pengawas dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau olah raga. Hal
ini dikarenakan seorang pengawas harus mempunyai nilai lebih dari guru dan kepala sekolah
baik dari segi kualifikasi, kemampuan, kompetensi, finansial, dan dimensi lainnya agar
kehadirannya di sekolah betul-betul didambakan stakeholder sekolah.
Pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan penting untuk meningkatkan
profesionalitas mereka. Pengawas sekolah melakukan pengembangan profesi secara
berkelanjutan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dunia yang semakin komplek dan
untuk lebih mengarahkan sekolah ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
efektif, efisien dan produktif. Pengembangan tenaga kependidikan dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan dan kecakapan tenaga kependidikan dan atas dasar tersebut, para
tenaga kependidikan menjadi lebih produktif.
Kegiatan pengembangan profesi wajib dilakukan oleh semua pengawas sekolah.
Mereka yang tidak mampu mengumpulkan angka kredit pada kegiatan tersebut, dapat
diartikan sebagai ketidakmampuannya dalam mengembangkan profesinya. Akibatnya,
kelayakan mereka sebagai pejabat fungsonal pengawas disangsikan. Dan berdasarkan pasal
34 dalam Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010, yang bersangkutan
dapat dikenai sanksi pembebasan sementara dari jabatannya.
Jadi, pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan sangat penting untuk
dilaksanakan, bahkan wajib dilakukan. Pegembangan profesi pengawas dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dan kecakapan seorang pengawas agar menjadi lebih profesional
dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah binaannya.

6
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Inti tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah adalah menilai dan membina. Subjek
yang dinilai adalah teknis pendidikan dan administrasi pendidikan. Penilaian menurut PP
19/2005, bab I, pasal 1, ayat (17) adalah seperti betikut ini, ”Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.” Sedangkan Kepmenpan No. 118/1996, bab I, pasal 1, ayat (8) menyatakan, ”Penilaian
adalah penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.”
Pengembangan profesi pengawas pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan seorang
pengawas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian sesuai
tuntutan lingkungan dan profesinya sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dalam
rangka menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah dan mencapai tujuan
pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan sangat penting untuk dilaksanakan,
bahkan wajib dilakukan karena bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan
seorang pengawas agar menjadi lebih profesional produktif sehingga dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah binaannya.
Pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai
cara baik secara mandiri maupun kolektif. Pengembangan profesi pengawas dilakukan
melalui penulisan karya ilmiah, pembuatan karya inovatif, diskusi pengawas, forum ilmiah,
studi banding,  rapat/ pertemuan pengawas, dan kegiatan lain yang dapat menunjang
peningkatan profesionalitas dalam hal kepengawasan. Dengan adanya pengembangan profesi
pengawas pendidikan, diharapkan para pengawas dapat meningkatkan kinerja dan
produktifitas dalam hal kepengawasan pendidikan sehingga akan berdampak terhadap mutu
sekolah atau satuan pendidikan yang dibinanya.

2. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat dibaca dan dipahami oleh masyarakat diliuar
sana tentang tugas pokok pengawas sekolah dan pengembangan profesionalisasi pengawasan
pendidikan.

7
DAFTAR PUSTAKA

APSI Kabupaten Nganjuk. 2011.Pengembangan Profesi Pengawas Sekolah. Dalam

http://apsikabnganjuk.blogspot.com/2011/07/pengembangan-profesi-pengawas-
sekolah.html  diakses tanggal 22 Desember 2021 pada pukul 10.15.

Mess dkk. 2018. Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Sebagai Upaya
Peningkatan Profesionalisme Guru. Diakses pada tanggal 22 Desember 2021 pada
pukul 10.55 WIB. Dalam
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi18Lr_
hvn0AhVpT2wGHU6PCNwQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F
%2Fjurnal.univpgri-palembang.ac.id%2Findex.php%2FJMKSP%2Farticle%2Fview
%2F1583&usg=AOvVaw13A8NZimkgz8tgfHm0rWa8. Palembang: Universitas
Negeri Palembang.

Mustafa, M. Nur dan Hasnah Faizah AR. 2020. Peranan Pengawas Sekolah dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan SDN di Kecamatan Rumbio Jaya. Dalam
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwis_Ma
6h_n0AhV5T2wGHQQIDvkQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F
%2Fjmppk.ejournal.unri.ac.id%2Findex.php%2FJMPPK%2Farticle%2Fview
%2F7862&usg=AOvVaw1E_Yt2A5H9reXCZXdjf0JL. Diakses pada tangga 22
Desember 2021 pada pukul 10.40. Riau: Universitas Riau.

Sudradjat, Akhmad. 2008. Pembinaan dan Pengembangan Karir Pengawas Sekolah.

Dalam https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/13/pembinaan-dan-
pengembangan-karir-pengawas-sekolah/ diakses pada 12/4/2016
Sudjana, Nana, dkk, Buku kerja Pengawas Sekolah, Jakarta: Pusat Pengembangan
tenaga Kependidikan, Badan PSDM, dan PMP Kementrian Pendidikan Nasional,
2011

8
9

Anda mungkin juga menyukai