Disusun oleh:
Xxxxx xxxx (NAMA
XXX XXX (No Bp)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Tugas Pokok Pengawas Sekolah dan
Pengembangan Profesionalisasi Pengawasan Pendidikan" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah xxx xxxx. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang hukum dan kebijakan publik bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................iii
1. Latar Belakang...............................................................................................................iii
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................iv
3. Tujuan Penulisan............................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................1
1. Kesimpulan.....................................................................................................................7
2. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pengawas pendidikan mempunyai kedudukan yang strategis dan penting dalam
membina dan mengembangkan kemampuan profesional guru dan kepala sekolah dengan
tujuan agar sekolah yang dibinanya dapat meningkatkan mutu pendidikan. Pengawas sekolah
yang merupakan jabatan fungsional berlaku dalam lingkungan pendidikan formal. Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun
2010, pasal 1 ayat 2 menyebutkan pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil (guru) yang
diberi tugas dan tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang
berwewenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.
Sagala, (2012: 138) mendefinisikan pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan
professional yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan pembinaan dan pengawasan dalam bidang akademik
(tekhnis pendidikan) maupun bidang manajerial (pengelolaan sekolah). Oleh karena itu
pengawas sekolah sangat berperan memberi informasi kualitas pendidikan dan tata kelola
sekolah yang dibinanya yang selanjutnya akan menjadi acuan pemerintah daerah dalam
memperbaiki kualitas pendidikan di daerahnya.
Mustofa, (2012: 5) mengemukakan pengawas sekolah atau pengawas satuan
pendidikan adalah seseorang yang melaksanakan tugas supervisi bukan inspeksi dan juga
seseorang yang melaksanakan kontrol. Oleh sebab itu pengawas sekolah disebut supervisor
pendidikan yang bermakna melakukan pembinaan. Sedangkan inspeksi diartikan sebagai
kepatuhan kepada peraturan kelembagaan dan kontrol diartikan sebagai pemeriksaan
terhadap program-program tersebut dilaksanakan atau tidak. Dengan demikian ketiga istilah
tersebut yakni supervisi, inspeksi dan kontrol memiliki perbedaan yang esensi walaupun ada
kesamaan yakni adanya unsur pemeriksaan dan unsur pengawasan.
Pengawas sekolah berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
pengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan.
Merujuk pada satuan pendidikan, maka kemudian jabatan pengawas dibedakan menjadi
pengawasan TK, pengawasan SD, pengawasan SMP, pengawasan SMA, dan pengawasan
iii
SMK (Sudjana, 2012a: 31-33). Tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan
pengawasan akademik (memberikan bantuan profesional kepada guru agar dapat
meningkatkan kualitas pembelajarannya) dan pengawasan manajerial (memberikan bantuan
profesional kepada kepala sekolah dan tenaga kependidikan di sekolah untuk meningkatkan
kualitasnya dalam hal tata kelola sekolah).
Sistem kepengawasan yang tidak profesional merupakan salah satu mata rantai
penyebab rendahnya mutu pendidikan nasional. Usaha peningkatan mutu mengajar untuk
memperbaiki pembelajaran dengan meningkatkan sistem kepengawasan yang profesional
merupakan salah satu usaha untuk memutus mata rantai tersebut. Oleh sebab itu, kompetensi
pengawas sekolah perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Tanpa
memiliki kompetensi profesional dalam kepengawasan, para pengawas akan sulit
meningkatkan kinerjanya sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
terhadap mutu kinerja sekolah atau satuan pendidikan yang dibinanya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana tugas
pokok pengawas sekolah dan pengembangan profesionalisasi pengawasan pendidikan?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tugas pokok
pengawas sekolah dan pengembangan profesionalisasi pengawasan pendidikan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
waktu-waktu tertentu. Supervisi hanya dilakukan setahun sekali, itupun terfokus pada
supervisi administrasi baik yang harus dibuat guru maupun kepala sekolah. Dari kenyataan
yang ada , supervisi yang telah diadakan oleh pengawas sekolah belum berarti terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran sebagi upaya peningkatan mutu pendidikan. Perhatian
supervisi hendaknya tertuju pada keberhasilan siswa dalam memperoleh ilmu dan
keterampilan di sekolah. Oleh karena siswalah yang menjadi pusat perhatian dari segala
upaya pendidikan, berarti bahwa supervisi sudah mengarah pada subjeknya.
2
sekolah binaannya; (d) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan (Joko Budi Santoso,
2011: 30)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi pengawas sekolah adalah orang yang
melaksanakan kegiatan suvervisi akademik, dan supervisi manajerial, yang dapat dilihat
secara nyata melalui peningkatan mutu pendidikan di sekolah tempat dia mengawas atau
mensuvervisi.
Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian (2000:19)
menegaskan bahwa pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan
layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik secara individu
maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.
Burhanuddin, memperjelas hakikat pengawasan pendidikan pada hakikat substansinya.
Substansi hakikat pengawasan yang dimaksud menunjuk pada segenap upaya bantuan
supervisor kepada stakeholder pendidikan terutama guru yang ditujukan pada perbaikan-
perbaikan dan pembinaan aspek pembelajaran (Salam Burhanudin, 1996).
Indikator peningkatan mutu pendidikan di sekolah dilihat pada setiap komponen
pendidikan antara lain: mutu lulusan, kualitas guru, kepala sekolah, staf sekolah (Tenaga
Administrasi, Laboran dan Teknisi, Tenaga Perpustakaan), proses pembelajaran, sarana dan
prasarana, pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem penilaian dan komponen-
lainnya. Ini berarti melalui pengawasan harus terlihat dampaknya terhadap kinerja sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikannya. Itulah sebabnya kehadiran pengawas sekolah
harus menjadi bagian integral dalam peningkatan mutu pendidikan, agar bersama guru,
kepala sekolah dan staf sekolah lainnya berkolaborasi membina dan mengembangkan mutu
pendidikan di sekolah yang bersangkutan seoptimal mungkin sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
Untuk mencapai standar yang sudah ditetapkan tersebut berdasarkan SK Menpan
nomor 118 tahun 1996 bahwa tugas pokok dan tanggung jawab pengawas sekolah meliputi:
1) Menyusun program kerja kepengawasan untuk setiap semester dan setiap tahunnya
pada sekolah yang dibinanya.
2) Melaksanakan penilaian, pengolahan dan analisis data hasil belajar/bimbingan siswa
dan kemampuan guru.
3) Mengumpulkan dan mengolah data sumber daya pendidikan, proses
pembelajaran/bimbingan, lingkungan sekolah yang berpengaruh terhadap
perkembangan hasil belajar/bimbingan siswa.
3
4) Melaksanakan analisis komprehensif hasil analisis berbagai faktor sumber daya
pendidikan sebagai bahan untuk melakukan inovasi sekolah.
5) Memberikan arahan, bantuan dan bimbingan kepada guru tentang proses
pembelajaran/bimbingan yang bermutu untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar/ bimbingan siswa.
6) Melaksanakan penilaian dan monitoring penyelenggaran pendidikan di sekolah
binaannya mulai dari penerimaan siswa baru, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan
ujian sampai kepada pelepasan lulusan/pemberian ijazah.
7) Menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaannya dan melaporkannya
kepada Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan stakeholder lainnya.
8) Melaksanakan penilaian hasil pengawasan seluruh sekolah sebagai bahan kajian untuk
menetapkan program kepengawasan semester berikutnya.
9) Memberikan bahan penilaian kepada sekolah dalam rangka akreditasi sekolah.
10) Memberikan saran dan pertimbangan kepada pihak sekolah dalam memecahkan
masalah yang dihadapi sekolah berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan (Nana
Sudjana. 2006)
Berdasarkan uraian di atas maka tugas pengawas mencakup: (1) inspecting
(mensupervisi), (2) advising (memberi advis atau nasehat), (3) monitoring (memantau), (4)
coordinating (mengkoordinir), (5) reporting (membuat laporan), dan (6) performing
leadership dalam arti memimpin dalam melaksanakan kelima tugas pokok tersebut.
4
Pengertian Pengembangan Profesi Pengawas Pendidikan
Menurut Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, pengembangan profesi tenaga
kependidikan adalah, “kegiatan yang dilakukan untuk menambah atau meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang utuh sehingga setiap tenaga
kependidikan memiliki karakteristik yang sesuai dengan tugas pokoknya”.
Menurut Permenpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010, pengembangan profesi
pengawas adalah, “kegiatan yang dirancang dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, sikap dan keterampilan untuk peningkatan profesionalisme maupun dalam rangka
menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah”.
Pembinaan pengawas satuan pendidikan mencakup pembinaan profesi dan pembinaan
karir. Pembinaan profesi diarahkan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
profesionalnya agar dapat melaksanakan fungsi kepengawasan baik pengawasan akademik
maupun manajerial. Sedangkan pembinaan karir pengawas diarahkan untuk meningkatkan
pangkat dan jabatan fungsionalnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sistem pengembangan profesi diperuntukkan bagi guru, kepala sekolah dan pengawas
sekolah. Untuk guru ditangani oleh Direktorat Profesi Pendidik, sedangkan untuk kepala
sekolah dan pengawas sekolah ditangani Direktorat Tenaga Kependidikan dan oleh Kepala
Dinas Pendidikan kota/kabupaten dan/atau Dinas Pendidikan tingkat provinsi melalui
program-program yang jelas, terarah, dan dievaluasi secara terencana. Para insan
kependidikan dituntut agar selalu mengembangkan dirinya melalui kegiatan kolektif agar
selalu dapat meng-update pengetahuan dan keterampilan baru sesuai tuntutan lingkungan dan
profesinya. Kewajiban mengembangkaan profesi ini dituangkan dalam bentuk kewajiban
angka kredit yang harus dicapai untuk mengembangkan diri dan semakin profesional dalam
menjalankan tugasnya.
5
kualitas pendidikan di sekolah, cara yang masuk akal adalah pendidikan berkelanjutan untuk
tenaga kependidikan, yaitu pengembangan profesi. Bahkan di Amerika setiap tahunnya
terdapat peningkatan minat penelitian mengenai pengembangan profesi. Hal ini sejalan
dengan kepedulian yang tinggi terhadap pengembangan profesi yang dipandang sebagai
proses peningkatan kualitas SDM pendidikan.
Sasaran utama sebagian besar dari program-program pengembangan ialah
meningkatkan prestasi individu dan organisasi serta mempersiapkan seseorang untuk
memangku pekerjaan atau jabatan yang lebih tinggi atau dalam menjalankan pekerjaannya
lebih profesional. Sama halnya dengan guru, pengembangan dan peningkatan kompetensi
bagi pengawas dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau olah raga. Hal
ini dikarenakan seorang pengawas harus mempunyai nilai lebih dari guru dan kepala sekolah
baik dari segi kualifikasi, kemampuan, kompetensi, finansial, dan dimensi lainnya agar
kehadirannya di sekolah betul-betul didambakan stakeholder sekolah.
Pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan penting untuk meningkatkan
profesionalitas mereka. Pengawas sekolah melakukan pengembangan profesi secara
berkelanjutan dengan tujuan untuk menjawab tantangan dunia yang semakin komplek dan
untuk lebih mengarahkan sekolah ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional yang
efektif, efisien dan produktif. Pengembangan tenaga kependidikan dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan dan kecakapan tenaga kependidikan dan atas dasar tersebut, para
tenaga kependidikan menjadi lebih produktif.
Kegiatan pengembangan profesi wajib dilakukan oleh semua pengawas sekolah.
Mereka yang tidak mampu mengumpulkan angka kredit pada kegiatan tersebut, dapat
diartikan sebagai ketidakmampuannya dalam mengembangkan profesinya. Akibatnya,
kelayakan mereka sebagai pejabat fungsonal pengawas disangsikan. Dan berdasarkan pasal
34 dalam Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010, yang bersangkutan
dapat dikenai sanksi pembebasan sementara dari jabatannya.
Jadi, pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan sangat penting untuk
dilaksanakan, bahkan wajib dilakukan. Pegembangan profesi pengawas dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dan kecakapan seorang pengawas agar menjadi lebih profesional
dan produktif sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah binaannya.
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Inti tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah adalah menilai dan membina. Subjek
yang dinilai adalah teknis pendidikan dan administrasi pendidikan. Penilaian menurut PP
19/2005, bab I, pasal 1, ayat (17) adalah seperti betikut ini, ”Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.” Sedangkan Kepmenpan No. 118/1996, bab I, pasal 1, ayat (8) menyatakan, ”Penilaian
adalah penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.”
Pengembangan profesi pengawas pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan seorang
pengawas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian sesuai
tuntutan lingkungan dan profesinya sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dalam
rangka menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi pendidikan sekolah dan mencapai tujuan
pendidikan yang berkualitas.
Pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan sangat penting untuk dilaksanakan,
bahkan wajib dilakukan karena bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kecakapan
seorang pengawas agar menjadi lebih profesional produktif sehingga dapat meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah binaannya.
Pengembangan profesi bagi pengawas pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai
cara baik secara mandiri maupun kolektif. Pengembangan profesi pengawas dilakukan
melalui penulisan karya ilmiah, pembuatan karya inovatif, diskusi pengawas, forum ilmiah,
studi banding, rapat/ pertemuan pengawas, dan kegiatan lain yang dapat menunjang
peningkatan profesionalitas dalam hal kepengawasan. Dengan adanya pengembangan profesi
pengawas pendidikan, diharapkan para pengawas dapat meningkatkan kinerja dan
produktifitas dalam hal kepengawasan pendidikan sehingga akan berdampak terhadap mutu
sekolah atau satuan pendidikan yang dibinanya.
2. Saran
Penulis berharap agar makalah ini dapat dibaca dan dipahami oleh masyarakat diliuar
sana tentang tugas pokok pengawas sekolah dan pengembangan profesionalisasi pengawasan
pendidikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://apsikabnganjuk.blogspot.com/2011/07/pengembangan-profesi-pengawas-
sekolah.html diakses tanggal 22 Desember 2021 pada pukul 10.15.
Mess dkk. 2018. Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Sebagai Upaya
Peningkatan Profesionalisme Guru. Diakses pada tanggal 22 Desember 2021 pada
pukul 10.55 WIB. Dalam
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi18Lr_
hvn0AhVpT2wGHU6PCNwQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F
%2Fjurnal.univpgri-palembang.ac.id%2Findex.php%2FJMKSP%2Farticle%2Fview
%2F1583&usg=AOvVaw13A8NZimkgz8tgfHm0rWa8. Palembang: Universitas
Negeri Palembang.
Mustafa, M. Nur dan Hasnah Faizah AR. 2020. Peranan Pengawas Sekolah dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan SDN di Kecamatan Rumbio Jaya. Dalam
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwis_Ma
6h_n0AhV5T2wGHQQIDvkQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F
%2Fjmppk.ejournal.unri.ac.id%2Findex.php%2FJMPPK%2Farticle%2Fview
%2F7862&usg=AOvVaw1E_Yt2A5H9reXCZXdjf0JL. Diakses pada tangga 22
Desember 2021 pada pukul 10.40. Riau: Universitas Riau.
Dalam https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/04/13/pembinaan-dan-
pengembangan-karir-pengawas-sekolah/ diakses pada 12/4/2016
Sudjana, Nana, dkk, Buku kerja Pengawas Sekolah, Jakarta: Pusat Pengembangan
tenaga Kependidikan, Badan PSDM, dan PMP Kementrian Pendidikan Nasional,
2011
8
9