Anda di halaman 1dari 55

USAHA FOODTRUCK WOODPEEKER

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Studi Kelayakan Bisnis
Yang dibina oleh Bapak Afwan Hariri Agus Prohimi

Oleh
Aulia Meggita Mawang Siwi 150413601482
Desy Baryyatul Qibtiyah 150413607269
Muchammad Kautsar Maulana Habibi 150413605284
Muhammad Falah Baraja Zain 150413604616
Muhammad Samsul Zaeni 150413600069
Nabita Fitra Sari 150413602028
Okta Pristiwiana 150413601528
Santri Maharani 150413605521

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
April 2018
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... 1
DAFTAR ISI .................................................................................................... 2

BAB I LATAR BELAKANG BISNIS


A. Informasi Perusahaan .................................................................. 4
B. Visi Misi Perusahaan .................................................................. 4
C. Alasan Dibangunnya Bisnis ........................................................ 4
D. Kondisi Industri .......................................................................... 6

BAB II ASPEK HUKUM


A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum................................ 7
B. Analisis Kemampuan Memenuhi Peraturan ............................... 7
C. Analisis Badan Usaha ................................................................. 7
D. Analisis Profil Pemilik ................................................................ 8
E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum ........................................... 8

BAB III ASPEK LINGKUNGAN


A. Analisis Lingkungan Industri...................................................... 9
B. Analisis Lingkungan Hidup ........................................................ 10
C. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan ................................... 11

BAB IV ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


A. Analisis Potensi Pasar ................................................................. 12
B. Analisis Persaingan ..................................................................... 15
C. Analisis Market Share ................................................................ 15
D. Analisis Strategi Pemasaran untuk Mencapai Market Share ...... 22
E. Kesimpulan Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran ..................... 23

BAB V ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI


A. Analisis Pemilihan Desain .......................................................... 24
B. Analisis Pemilihan Layout Bisnis dan Luas Produksi ................ 25
C. Analisis Lokasi Bisnis ................................................................ 26
D. Analisis Kesiapan Teknologi Bisnis ........................................... 26
E. Analisis Teknis Operasional Bisnis ............................................ 26
F. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis dan Teknologi .................... 26

BAB VI ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA


A. Analisis Penjadwalan Proyek...................................................... 27
B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja .............................................. 27
C. Analisis Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja ...... 31
D. Analisis Rencana Struktur Organisasi ........................................ 32
E. Kesimpulan Analisis Aspek Manajemen dan
Sumber Daya Manusia ................................................................ 33

2
BAB VII ASPEK KEUANGAN
A. Analisis Kebutuhan Dana Investasi ............................................ 34
B. Analisis Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana ................... 34
C. Analisis Rencana Kebutuhan Dana............................................. 36
D. Analisis Uji Kelayakan Bisnis .................................................... 43
E. Menghitung Payback Periode (PP) ............................................ 48
F. Menghitung Average Rate of Return (ARR) .............................. 49
G. Menghitung Net Present Value (NPV) ....................................... 51
H. Menghitung Profitability Index (PI) ........................................... 52
I. Kesimpulan Analisis Aspek Keuangan....................................... 52

BAB VIII KESIMPULAN ............................................................................... 53

3
BAB I
LATAR BELAKANG BISNIS

A. Informasi Perusahaan
Nama Perusahaan : Foodtruck Woodpeeker
Bidang Usaha : Makanan dan Minuman
Alamat : Jalan Bunga Cokelat, Kota Malang
Jenis Usaha : Perseorangan

B. Visi Misi Perusahaan


1. Visi
Menjadi salah satu brand foodtruck terkemuka dan market leader
dalam industri makanan khususnya waffle di Malang yang mampu bersaing
secara global.
2. Misi
b. Mengutamakan mutu dan bahan waffle yang berkualitas dan halal
dalam bisnis foodtruck.
c. Karyawan bekerja keras menciptakan peluang dan pertumbuhan untuk
menjadi perusahaan terbaik.
d. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
e. Selalu berinovasi dengan berbagai macam varian produk untuk
kepuasan pelanggan.

C. Alasan Dibangunnya Bisnis


Meningkatnya Pertumbuhan UKM di Indonesia ternyata cukup di
dominasi oleh industri makanan dan minuman. Sejak beberapa tahun yang lalu,
perkembangan bisnis di bidang makanan dan minuman mengalami pertumbuhan
yang sangat signifikan.
Industri makanan dan minuman mencatatkan pertumbuhan sebanyak
7,19% pada kuartal II/2017. Pencapaian ini berkontribusi terhadap produk
domestik bruto (PDB) industri nonmigas sebesar 34,17%. Badan Koordinasi
Penanaman Modal mencatat sektor industri makanan dan minuman menjadi

4
sektor investasi asing terbesar kelima pada semester pertama 2017 setelah
pertambangan (US$2,17 juta), logam dasar (US$1,96 juta), energi (US$1,69 juta),
dan kimia serta farmasi (US$1,28 juta). Hal ini menyebabkan bisnis makanan dan
minuman menjadi suatu hal yang menarik untuk dicermati. Salah satu kendala
untuk memulai sebuah bisnis makanan dan minuman adalah lahan. Selain biaya
sewa yang terus naik, bisnis makanan dan minuman tentu memerlukan biaya
operasional banyak. Oleh karena itu, para pengusaha kuliner harus menciptakan
terobosan baru di bidang ini.
Salah satu wujud kreatifitas dan terobosan para pengusaha kuliner yang
saat ini sedang populer dan menjadi tren bisnis adalah food truck. Food truck
sendiri adalah konsep penjualan makanan dengan menggunakan sebuah kendaraan
(umumnya sebuah truk yang sudah dimodifikasi) sebagai tempat usahanya. Cara
pemesanan, makan dan pelayanannya sendiri dikategorikan unik yaitu segala
sesuatunya dilakukan di dalam sebuah kendaraan yang telah didesain sedemikan
rupa untuk menarik para konsumen.
Produk makanan dan minuman pada saat ini bervariasi salah satunya
waffle. Waffle dan minuman yang bernuansa summer adalah produk yang kami
tawarkan dalam bisnis ini. Waffle adalah adonan atau kue adonan yang dimasak
dengan berbasis besi wafel yang bermotif untuk memberikan bentuk khas dan
karakteristik tertentu. Ada banyak variasi berdasarkan jenis dan bentuk dari besi
dan resep yang digunakan. Waffle menjadi makanan kegemaran di seluruh dunia,
terutama di Belgia dan Amerika Serikat. Topping umum yang digunakan adalah
dengan stroberi, coklat, gula, madu, sirup, dan es krim. Sedangkan minuman
bernuansa summer kami tawarkan karena minuman ini mempunyai diferensiasi
dengan bisnis lainnya di Kota Malang. Minuman ini sangat cocok bagi
mahasiswa, pelajar, maupun karyawan saat beraktivitas di siang hari.
Dilihat dari peluang yang besar ini maka kami menyediakan konsep bisnis
food truck. Peluang di bisnis food truck ini masih terbuka lebar dan pangsa pasar
yang bisa digarap tergolong besar. Selain biaya operasional yang bisa ditekan,
bisnis food truck menawarkan omset yang besar.

5
D. Kondisi Industri
Bisnis makanan dan minuman (kuliner) merupakan bisnis yang cukup
dilirik di Kota Malang seiring dengan meningkatnya jumlah pendatang di Kota
Malang. Setiap tahun, kota Malang kedatangan sekira 200 ribu pendatang yang
sebagian besar merupakan mahasiswa. Secara kasat mata, minat pada bisnis ini
terlihat pada menjamurnya berbagai jenis kedai, kafe, rumah makan, dan spot
kuliner lainnya di kota Malang.
Peluang pasar bisnis kuliner ini terbilang tersegmentasi. Ini berkaitan
dengan ide yang tak terbatas pada bidang kuliner khususnya foodtruck. Food truck
kini dapat dijadikan pilihan usaha yang menggiurkan, mengingat saat ini biaya
sewa/beli lahan/bangunan untuk memulai bisnis kuliner seperti restoran atau kedai
kuliner lainnya kian melambung.

6
BAB II
ASPEK HUKUM

A. Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum


Aspek hukum merupakan aspek yang menentukan dan menjamin akan
kelangsungan suatu kegiatan usaha. Maka, aspek ini tidak dapat diabaikan.
Karena aspek hukum merupakan legalitas kelangsungan usaha, sedangkan usaha
yang sedang berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan
jika produk yang dihasilkan tidak memiliki jaminan pasar.

B. Analisis Kemampuan Memenuhi Perizinan


Langkah-langkah pendirian perusahaan perseorangan
1. Persiapan
a. Menyiapkan KTP pihak yg akan mendirikan perusahaan perorangan
b. Menentukan nama perusahaan
c. Menentukan tempat kedudukan
d. Menentukan maksud dan tujuan spesifik
2. Pendaftaran ke notaris
Beberapa izin usaha dan izin lokasi yang wajib dimiliki oleh
Foodtruck Woodpeker adalah sebagai berikut.
1. Pengurusan NPWP.
2. Pengurusan Izin Lokasi.
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan.
4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
5. Izin Gangguan (HO) atau Surat Izin Tempat Usaha dari Dinas Perizinan.

C. Analisis Badan Usaha


Bentuk pelaksanaan bisnis ini adalah badan usaha perseorangan, karena
resiko dari usaha ini relatif kecil dan modal investasinya juga mampu murni dari
perseorangan. Usaha yang dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang
bertanggung jawab penuh terhadap resiko dan aktivitas perusahaan. Bisnis ini

7
akan kami legalitaskan dengan mendaftarkan pada notaris dengan asumsi agar
mendapatkan perlindungan dari hukum negara.

D. Analisis Profil Pemilik


Nama : Muchammad Kautsar Maulana Habibi
Alamat : Jalan Kolonel Sugiyono Nomor 197, Kota Malang
Telepon : 081230981654
Email : mkmaulanahabibi@gmail.com
Nama Perusahaan : Foodtruck Woodpeeker
Alamat Perusahaan : Jalan Bunga Cokelat, Kota Malang

E. Kesimpulan Analisis Aspek Hukum


Berdasarkan analisis di atas dalam aspek kesesuaian bisnis dengan hukum,
kemampuan memenuhi perizinan, badan usaha dan profil pemilik maka bisnis ini
dinyatakan layak untuk dijalankan.

8
BAB III
ASPEK LINGKUNGAN

A. Aspek Lingkungan Industri


1. Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya sejumlah perusahaan sebagai pendatang baru didalam
industri ini menimbulkan persaingan yang ketat diantaranya, termasuk pada
Woodpeeker. Untuk mengatasi hal ini Woodpeeker melakukan peingkatan
pelayanan terhadap pembeli dan bisa juga memunculkan produk baru untuk
ditawarkan kepada konsumen.
2. Persaingan Sesama Perusahaan di dalam Industrinya
Persaingan perusahaan dengan jenis yang sama didalam satu industry,
dalam hal ini yaitu Woodpeeker dengan De’Pans, dan BeWaffle. Solusi untuk
mengatasi ini yaitu dengan meningkatkan kreatifitas dalam hal varian rasa
yaitu memunculkan varian rasa baru yang berbeda dengan perusahaan lain
dan juga penataan penyajian yang menarik.
3. Ancaman dari Produk Pengganti
Keberadaan produk pengganti dapat menjadi ancaman bagi suatu
perusahaan jika produk pengganti tersebut memiliki harga yang lebih murah
namun memuliki kualitas yang sama dengan produk perusahaan atau bahkan
bisa lebih baik dan banyak diminati oleh konsumen.
Woodpeeker memunculkan produk baru selain waffle yaitu minuman.
Produk pengganti ini ditakutkan dapat menggeser produk utama yaitu waffle.
Oleh karena itu dikemasan minuman ini tetap diberi label Woodpeeker.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Konsumen produk Woodpeeker memiliki pilihan yang begitu beragam
tentang varian rasa yang ditawarkan oleh Woodpeeker tentunya dengan
varian harga yang berbeda pula. Akan tetapi harga yang ditawarkan masih
sangat terjangkau oleh konsumen sehingga konsumen tidak perlu khawatir
dalam hal ini dan produk Woodpeeker ini ditetapkan dengan harga pas
sehingga tidak berlaku sistem tawar menawar. Namun untuk tetap
meningkatkan penjualan bisa dilakukan adanya diskon atau promosi.

9
5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Bahan baku dalam pembuatan A ini tentunya langsung dari pemasok
yang sudah terpecaya dan dengan kualitas bahan baku yang bagus serta harga
yang terjangkau.
6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder
Usaha ini bukan hanya dimiliki oleh pendiri saja, tetapi masyarakat
juga. Oleh karena itu Woodpeeker tidak bisa berdiri sendiri dan melakukan
kerjasama dengan dinas penindustrian dan perdagangan kota Malang untuk
mendukung usahanya dan melakukan kegiatan sosial untuk menumbuhkan
citra yang baik sehingga menarik peminat yang lebih banyak lagi.

B. Aspek Lingkungan Hidup


Pendirian “Woodpeeker” ini sesuai dengan alternatif terbaik menurut
lokasi, yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat
sekitar lingkungan tempat usaha. Semua usaha pasti akan memiliki dampak
terhadap sekitarnya, sehingga setiap usaha tidak terkecuali “Woodpeeker”
berkewajiban melaksanakan upaya menyeimbangkan dan mencegah timbulnya
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
“Woodpeeker” merupakan usaha dalam bidang kuliner memiliki limbah
berupa limbah padat yang berasal dari sisa-sisa bahan makanan dan limbah cair.
Untuk mengatasi limbah tersebut kami melakukan beberapa upaya, yaitu:
1. Untuk limbah padat, kami memisahkan antara yang organik dan non
organik. Limbah organik akan dimanfaatkan untuk membuat pupuk dan
limbah non organik akan dibuang di tempat pembuangan akhir.
2. Untuk limbah cair, kami akan melakukan pengelolaan air limbah secara
kimia, yaitu dengan melakukan langkah-langkah berikut:
a. Bak cuci piring hanya digunakan untuk mencuci piring dan perabot
makan serta perabot masak,
b. Tidak membuang sisa makanan dan minuman ke bak cuci piring,
c. Memperhatikan aliran air yang masuk ke saluran pembuangan, dan
d. Menghindari membuang air bertemperatur tinggi ke saluran
pembuangan.

10
C. Kesimpulan Analisis Aspek Lingkungan
Berdasarkan analisis dari aspek lingkungan yang terdiri dari aspek
lingkungan industri dan aspek lingkungan hidup, maka dapat dikatakan bahwa
bisnis ini dapat dinyatakan layak.

11
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Analisis Potensi Pasar


Sebelum memulai usaha dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini,
pertama akan dilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar potensial
yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian akan
diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui pasar
potensial yaitu menganalisis permintaan dan penawaran.
1. Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli dan akses
untuk membeli, artinya permintaan akan terjadi apabila didukung oleh
kemampuan yang dimiliki seorang konsumen untuk membeli. Akses untuk
memperoleh produk yang kami tawarkan juga sangat menentukan besarnya
permintaan, oleh karena itu masalah lokasi yang mudah dijangkau harus
diperhatikan untuk menjaga besarnya permintaan. Kebanyakan permintaan
terhadap makanan yang murah dan membuat perut kenyang serta perubahan
menu semakin meningkat seiring dengan tingkat kejenuhan konsumen
terhadap makanan yang itu-itu saja. Dalam hal kuliner, umumnya konsumen
ingin mencoba hal yang baru, yang harus diperhatikan agar konsumen tetap
setia membeli produk kami adalah citarasa baru, berkelas tetapi kesannya
merakyat, dan sesuai dengan selera konsumen salah satunya waffle. Saat ini,
makanan sejenis dessert seperti waffle banyak diminati konsumen karena
makanan ini cocok dinikmati saat santai, mengerjakan tugas, berkumpul
bersama, dan saat lapar makan waffle mengeyangkan serta dengan harga yang
terjangku membuat konsumen tertarik membeli waffle. Selain itu, produk ini
menyediakan minuman-minuman segar yang mendampingi waffle ini yaitu
kaki gori semacam es serut, ramune yaitu minuman bersoda dengan
menambahkan jelly didalam minuman tersebut, lemonade, es drop, es teh
dengan berbagai varian rasa yaitu blueberry dan strawberry, chocolatedrop
baik hangat maupun dingin dan air mineral dengan harga yang mudah
dijangkau semua kalangan dan sesuai dengan target pemasaran produk ini.

12
Produk ini terinspirasi dengan seiring produk makanan dessert
berkembang di Kota Malang yang mana dessert semakin meningkat karena
permintaan konsumen. Dalam studi kelayakan bisnis ini memilih
menganalisis produk waffle yaitu “Woodpeeker”. produk yang akan
dikembangkan selalu berusaha menjaga kualitas produk hidangan yang sesuai
dengan ciri khas produk inidan menjadikan makanan dessert yang diminati
dan disukai konsumen saat ini agar menjadi konsumen setia dan untuk
menjaga tingkat permintaan agar tidak menurun. Tema produk ini
mengangkat tema summer karena dengan makan waffle dengan minuman
yang berupa es dan membedakan dari bisnis kuliner lainnya yang ada di Kota
Malang saat siang hari sangat mengenyangkan dan disaat karyawan istirahat,
para pelajar pulang dan istirahat serta mahasiswa yang sedang kelaparan dan
pulang dari aktivitas kuliah disaat hari-hari cuaca panas maupun dingin dapat
menikmati makanan serta minuman ini yang dapat mengganjal perut di siang
hari.
2. Penawaran
Mengingat besarnya peluang dalam usaha kuliner di Kota Malang
seiring meningkatnya juga masyarakat di luar daerah Kota Malang
berdatangan salah satunya mahasiswa dan anak sekolah, maka perencanaan
yang akandilakukan memberikan penawaran yang menarik bagi konsumen
pada produk yang akan diciptakan yaitu woodpeeker waffle. Sesuai dengan
konsep utama yang direncanakan yaitu memberikan cita rasa terbaik sesuai
dengan lidah konsumen, inovasi produk setiap ada perubahan, meningkatkan
penjualan seperti adanya promosi, memberikan kualitas yang terbaik dan
modern, serta melestarikan makanan berbasis tema foodcourtyang saat ini
masih hangatnya dan menjadi trend, hal ini menjadikan daya tarik tersendiri
bagi para konsumen, selain itu memberikan harga yang terjangkau dan tempat
yang nyaman bagi konsumen seperti menyediakan tempat makan yang
dikonsep.
1. Perkembangan Penawaran Sekarang
Perkembangan penawaran unit usaha yang di rencanakan saat ini bisa
dikatakan normal dengan target margin laba yang efektif. Hal tersebut

13
disebabkan karena harga jual dari produk yang dipasarkan yaitu waffle
termasuk kategori cukup terjangkau, sehingga dengan bidikan segmen pasar
yang sudah ada, optimis laba margin dapat tercapai dengan jumlah penawaran
yang ditargetkan. Selain hal tersebut, harga dari bahan baku yaitu tepung
terigu, baking powder, soda kue, gula pasir, telur ayam, vanili bubuk, susu
cair, krim, margarine, dan topping yang dibutuhkan juga saat ini masih
terbilang normal, sehingga jumlah penawaran dari produk dapat tetap stabil.
Untuk membuat usaha wafflemenjadi lebih baik, maka secara berkala akan
meningkatkan jumlah penawaran serta strategi lainnya seperti promosi dan
iklan, tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan secara instan sebab harus
memperhatikan kondisi pasar terlebih dahulu.
2. Prospek Penawaran di Masa Mendatang
Mengingat besarnya peluang usaha yang direncanakan untuk
mengembangkan unit usaha di bidang kuliner, maka yang di lakukan pada
masa mendatang ialah menawarkan produk yang lebih bervariasi. Dengan
adanya variasi produk maka dapat meningkatkan jumlah penawaran yang
pada gilirannya dapat meningkatkan besarnya margin laba yang di peroleh.
Varian produk yang nantinya akan di hasilkan tidak hanya terbatas dari rasa
namun juga dari segi manfaat. Cara penawaran tersebut juga akan semakin
variatif dan lebih kompetitif karena akan ditunjang dengan perangkat
teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun
pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi agar
produk tersebut semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Prediksi yang dilihat pada masa mendatang, akan semakin banyak
orang-orang yang bersosialisasi di dunia maya dan jejaring sosial juga akan
semakin berkembang, atas dasar tersebut akan memanfaatkan perkembangan
teknologi untuk meningkatkan penawaran. Selain dari segi teknologi juga
memiliki prospek untuk memperluas jaringan usaha selain menggunakan 1
foodtruck tetapi memiliki beberapa foodtruck dan 1 tempat menetap atau café
waffle agar lebih nyaman. Selain itu produk ini memberikan layanan pesan
antar agar mempermudah konsumen menjangkau produk ini yaitu bermitra
dengan gofood dan grabfood yang saat ini digunakan konsumen sebagai

14
pelayanan jasa pesan antar makanan dan minuman. Produk ini menyediakan
segala event seperti ulang tahun Kota Malang, event dadakan, serta paket
mahasiswa dengan metode pembelian produk dengan voucher, diskon, dan
beli 1 gratis 1 karena akan menarik minat konsumen membeli produk ini.

B. Analisis Persaingan
Untuk persaingan antar produsen usaha produk waffle di Kota Malang
yang memang berorientasi bisnis dibidang kuliner memiliki daya pesaing dari
kompetitor yang tergolong cukup tinggi karena produk Woodpeeker ini memiliki
pesaing yang sama dengan strategi pemasaran dan target pemasaran yang sama
yaitu volkswaffle, ublubs, dan sebagainya karena produk waffle ini didesain unik
sedemikian rupa dengan tempat melakukan penjualan menggunakan Foodtruck
dan menambahkan tempat untuk makan dan santai yang didesain modern terbuat
dari kayu yang menjadi satu dengan paying sebagai tempat berteduh juga. Agar
kesannya tidak meniru dengan produk yang sejenisnya telah muncul di Kota
Malang yaitu menyediakan tempat lesehan dengan terop sebagai penutupnya, full
music, dan membawa suasana penjualan dengan tema summer karena produk ini
berjualan pada jam siang sampai sore karena cocok dengan suasana yang panas
dan dingin dengan makan waffle yang dihidangkan hangatdan minuman yang
segar dan produk ini harus memberikan inovasi yang menarik bagi konsumen.

C. Analisis Market Share


1. Strategi Pemasaran
a. Segmentasi
1) Segmentasi Geografis
Produk waffle ini terletak pada tempat yang strategis, tepatnya
sesuai sasaran konsumen yaitu mahasiswa dan anak sekolah yaitu
Jalan Bunga Cokelat karena target sasaran konsumen yaitu mahasiswa
dan pelajar sebab Jalan Bunga Cokelat merupakan tempat
berkumpulnya bermacam-macam kuliner, dekat dengan Jalan
Soekarno-Hatta serta tempat berkumpulnya mahasiswa dan tidak jauh
dengan kampus UB dan Polinema. Desain untuk tempat waffle

15
mengarah memakai foodtruck karena lebih efisien, tidak menambah
biaya sewa tempat maksudnya sewa ruko, dan karena zaman sekarang
banyak sekali dari bisnis kuliner menggunakan tempat foodtruck yang
lebih kekinian, simpel dan disukai oleh banyak konsumen.
2) Segmentasi Demografis
Segmentasi kami dalam segi demografi dari produk kami pada
umur tidak ada batasan umur untuk menikmati masakan kami. Tetapi
kami menyediakan makanan yang aman di konsumsi baik anak-anak,
temaja, dewasa, maupun tua. Produk ini dapat dikonsumsi semua
kalangan baik pria maupun wanita karena produk waffle menggunakan
bahan-bahan yang sehat dan aman. Produk ini juga disesuaikan
dengan pendapat konsumen, dimana pendapatan semua konsumen dan
harga mudah dijangkau semua konsumen sesuai dengan pendapatan
konsumen.
3) Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke
dalam kelompok-kelompok yang berbeda antara lain kelas sosial, gaya
hidup, dan kepribadian. Pada kelas sosial, bisnis kami tidak
menentukan kelas sosial yang dapat menikmati hidangan bisnis kami.
Semua kelas sosial dapat menikmati makanan kami dengan puas dan
kenyang. Selain itu produk ini diperuntukkan bagi orang-orang
dengan gaya hidup yang pratktis dan dengan kemasan yang menarik
konsumen dan mempermudah membawa serta praktis.
4) Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi ini tidak menggunakan pengelompokan
berdasarkan pengetahuan, sikap penggunaan, atau reaksi pembeli saat
mengkonsumsi produk. dari aspek ini mungkin dari reaksi pembeli
saat mengkonsumsi produk menjadi pertimbangan untuk produk ini
agar memberi inovasi yang terbaik bagi produk kedepannya.

16
b. Targeting
Tahap targeting pada bisnis ini adalah membidik konsumen mana
yang akan sasar atau strategi target market pada bisnis waffle ini. Target
pemasaran pada produk ini adalah semua kalangan kelompok konsumen,
baik kalangan muda, tua, pada mahasiswa dan pelajar, dan semua selain
profesi tersebut dapat menyesuaikan . Karena sasaran target bisnis ini
adalah mahasiswa, pelajar dan yang lainnya dapat menyesuaikan maka
target ini memiliki inovasi yang dapat menarik konsumen dengan
menambahkan fasilitas yang nyaman. Target disini ada hubunganya cara
menjaring konsumen dengan meningkatkan segi promosi yang menarik,
memperbanyak kerja sama mitra usaha, dan mengerti akan keinginan
konsumen dari segi pelayanan, produk, dan suasana tempat yang nyaman.
c. Positioning
Memberikan benak terbaik bagi konsumen dan terus mengingat
produk waffle sendiri yaitu memberikan pelayanan dengan setulus hati,
penawaran produk sesuai dibenak konsumen, cita rasa produk sesuai
dengan makanan lokal Indonesia, melakukan inovasi baik dari produk
maupun desain tempat, serta promosi di sosial media yang dapat menarik
calon konsumen seperti foto dan video di edit semenarik rupa, kata-kata
yang dapat menarik calon konsumen yang penuh konten menghibur serta
unik yang membuat konsumen akan berfikir bahwa woodpekeer akan
memiliki ciri khas sendiri dibandingkan bisnis makanan lainnya.
2. Marketing Mix
a. Product
Produk yang akan dihasilkan berupa makanan dan minuman yaitu
waffle dan minuman yang membawa nuasa tema summer dengan bahan
yang berkualitas dan aman dikonsumsi bagi konsumen. Karena produsen
tidak hanya memberikan kualitas produknya saja tetapi hasil produk yang
diolah oleh produsen sesuai dengan ekspetasi dan keinginan produsen dan
konsumen. Produk ini menggunakan tidak hanya sembarangan produk
yang akan dikonsumsi konsumen karena bahan yang digunakan
merupakan citra bagi produk tersebut. Bahan- bahan yang digunakan

17
untuk pembuatan waffle adalah tepung terigu, baking powder, soda kue,
gula pasir, telur ayam, vanili bubuk, susu cair, krim, margarine, dan
pewarna makanan. Topping Waffle topping buah segar di atasnya dengan
madu segar yaitu buah strawberry, apple, anggur hijau dan anggur ungu,
blackberry, nanas, pisang, cherry, dan pepaya, taburan oreo dan selai
kacang nuttela, ice cream rasa strawberry, vanilla, dan chocolate, bubuk
cokelat, meises cokelat, meises kacang, meises warna-warni, cheese,
mozzarella, marsmallow, berbagai jenis selai varian rasa strawberry,
chocolate, blackberry, blueberry, bubuk kopi, eeg rolls, chocolate rolls,
dan oats. Menu minuman kaki gori semacam es serut, ramune yaitu
minuman bersoda dengan menambahkan jelly didalam minuman tersebut,
lemonade, es drop, es teh dan teh hangat dengan berbagai varian rasa yaitu
blueberry dan strawberry, chocolatedrop baik hangat maupun dingin dan
air mineral.
b. Price
Harga yang ditetapkan untuk produk ini:
1) Waffle all varian bentuk topping buah dan madu dan tambahan eeg
roll, oats, dan chocolate roll Rp 10.000
2) Waffle all varian bentuk topping oreo, selai kacang, bubuk cokelat
dan kopi tambahan buah segar dan tambahan eeg roll, oats, dan
chocolate roll Rp 14.000
3) Waffle all varian bentuk dan Topping oreo, selai kacang, bubuk
cokelat dan kopi isi selai rasa strawberry, chocolate, blackberry,
blueberry, marsmallow, cheese, mozzarella dan tambahan eeg roll,
oats, dan chocolate roll Rp 12.000
4) Waffle all varian bentuk dan Topping Ice cream dengan taburan
meises cokelat, warna-warni dan tambahan eeg roll, oats, dan
chocolate roll Rp 16.000
5) Es Kakigori Rp 7.000, Es Ramune Rp 8.000, Lemonade Rp
7.000, teh varian rasa Rp 5.000, Es Drop Rp 6.000, Chocolatedrop
Rp 5.000, dan Air mineral 3.000 baik hangat maupun dingin.

18
c. Promotion
Membuat sebuah promosi agar konsumen tau bahwa terdapat
tempat makan baru di Kota Malang dengan cara:
1) Mempromosikan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook,
Twitter, serta Youtube untuk menarik perhatian konsumen serta
memberikan sejumlah informasi dan update tentang bisnis ini
dengan tampilan yang unik dan dapat menarik minat konsumen.
2) Menjalin kerja sama dengan mitra media malang di Instagram
seperti MHSUB, Mahasiswa UM, Mahasiswa Malang Malang
Foodies, Expolermalang, Lingkarmalang, Kuliner_malang,
Kulinermalang_, Malang eatery dan Ikimalang yang mengupdate
aktivitas terbaru di Kota Malang dan kuliner di Kota Malang.
3) Mengiklankan seperti di tv lokal milik Kota Malang, menjalin
bisnis partner yang telah ada di Kota Malang, iklan melalui majalah
dan koran.
4) Pembagian brosur dijalan dan juga memasang baliho agar
memberikan petunjuk konsumen dan menarik minat konsumen.4.
5) dengan cara metode perilaku konsumen saat mengetahui dan
mecoba makanan ini, semakin banyak konsumen melakukan
metode perilaku konsumen seperti one of mouth maka banyak
pengunjung akan datang.
6) Promosi produk dengan mengadakan event pembagian voucher,
beli 1 gratis 1, acara grand opening, anniversary tempat, ulangtahun
kota malang, dan pembelian produk dari usaha lain yang bekerja
sama dengan produk ini dengan syarat telah melakukan transaksi
dengan produk yang bekerja sama dengan produk waffle ini akan
mendapatkan all varian product waffle dengan minumannya.
7) Meningkatkan tingtan pelayanan dengan melayani dengan setulus
hati dan memberikan kesan nyaman dengan suasana yang nyaman
dan leluasa, disiplin kerja dan memiliki tanggungjawab.

19
8) Mengikat kerjasama dengan Go Food dan Grab food sebagai
penyedia jasa antar produk woodpeeker ke konsumen agar lebih
mudah dan cepat.
9) Bergabung dengan Yuk Bisnis Malang yaitu komunitas bisnis di
Kota Malang, disitu itu kami dapat bersosialisasi, sharing dengan
antar pembisnis lainnya tentang cara pemasaran produk, cara
mengelola keuangan, memotivasi karyawan serta berbagai
pembahasan lainnya yang ada di komunitas tersebut. Gunanya
untuk ikut komunitas tersebut untuk saling mengenal satu sama lain
pembisnis lainnya sehingga dapat menjalin kerja sama mitra usaha
di Kota Malang lainnya.
d. Place
Lokasi yang dipilih adalah daerah kawasan Jalan Bunga Cokelat
sebab Jalan Bunga Cokelat merupakan tempat berkumpulnya bermacam-
macam kuliner, dekat dengan Jalan Soekarno-Hatta serta tempat
berkumpulnya mahasiswa dan tidak jauh dengan kampus UB dan
Polinema. Selain itu kami menempatkan foodtruck di halaman ruko-ruko
bunga cokelat, yang mungkin akan membayar sewa halaman tempat
karena menurut kami tempat ruko tersebut sampai saat ini belum terpakai,
salah satu jalannya kami menggunakan lahan ruko tersebut.
3. Analisis SWOT
a. Strengh
1) Keunggulan produk dari segi penampilan toko yang menggunakan
foodcar
2) Memiliki cita rasa waffle yang berbeda dari yang lainnya serta
memberikan inovasi produk berupa menambahkan penampilan
waffle dari segi bentuk dan topping
3) Bahan baku yang dapat dijumpai produsen dengan cita rasa lokal
4) Letak target konsumen yang pas dan strategis
b. Weakness
1) Tema dari design tempat dan produk minuman yang dominan dari
es tidak sesuai dengan cuaca hujan

20
2) Produk yang ditawarkan harus dihidangkan hangat dan fresh harus
langsung dimakan jika dingin tidak dapat dimakan dan lembek.
3) Banyaknya pembisnis kuliner yang menggunakan media foodcar
c. Opportunity
Dengan bentuk dan sajian yang berbeda dari bisnis waffle lainnya
serta minuman yang asing didengan dan juga konsep design produk dan
tempat yang tertata menjadikan pembeda bagi semua bisnis kuliner yang
ada di Kota Malang.
d. Threat
1) Menggunakan strategi pemasaran yang sama dan kedai atau resto
lain yang menambahkan produk yang sama dengan munculnya
produk waffle yang persis.
2) Munculnya pesaing baru dengan tema, konsep yang serupa dan
menu yang sama lebih dari ini.
4. Product Life Cycle (PLC)
Siklus hidup produk adalah suatu konsep yang penting untuk
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Dengan
menggunakan PLC, diharapkan dapat mempertahankan kelangsungan hidup
usaha tersebut.

Dalam keempat tahap analisa Siklus Hidup Produk ini memiliki


beberapa strategi:

21
Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Produk Menawarkan Menawarkan Pembedaan Tidak


produk dasar variasi produk produk memproduksi
baru berdasarkan menu yang
jumlah jarang dibeli
permintaan konsumen
Harga Memberikan Memberikan Harga yang Menurunkan
harga dasar harga yang sama atau harga
sesuai diterima di lebih baik dari
kesepakatan pasar pesaing
Promosi Menggunakan Mengatur Kembali Kurangi
penjualan banyak promosi agar membuat promosi untuk
promosi yang mendapatkan promosi yang memaksimalka
menarik untuk lebih banyak menarik dan n laba
mendapatkan keuntungan mampu
konsumen dari mempertahank
permintaan an perhatian
konsumen dari konsumen

PLC dalam “woodpaker waffle” dilakukan untuk mempertahankan


eksistensi usaha tersebut. Tabel diatas menjelaskan strategi-strategi yang
dapat digunakan untuk menghindari terjadinya kerugian dalam usaha.

D. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Mencapai Market Share


Dengan melihat kondisi yang ada dimana stand penjualan dengan
menggunakan kendaraan seperti foodcar yang dimodifikasi semenarik mungkin
untuk menarik konsumen dalam produk “waffle dan minuman” dengan ciri khas
dengan tema summer dengan bahan yang berkualitas dan aman dikonsumsi bagi
konsumen. Dengan hal ini menyimpulkan bahwa belum ada terjadinya persaingan
usaha produk Waffle satu dengan yang lainnya. Namun hal ini tidak menutup
kemungkinan adanya persaingan dengan para pemilik usaha Foodcar yang

22
lainnya. Hal ini tidak menjadikan suatu kendala, selagi pemasaran dapat
memasarkan produknya seinovatif mungkin.

E. Kesimpulan Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran


Berdasarkan penjelasan dari analisis di atas ditinjau dari aspek potensi
pasar, tingkat persaingan, pasar sasaran dan strategi pemasaran yang dilakukan
maka bisnis ini dapat dinyatakan layak.

23
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Analisis Pemilihan Desain


Adapun desain kemasan produk yang telah kita rencanakan yakni seperti
gambar berikut:

Pertimbangan kami mengenai desain kemasan produk adalah mengingat


produk waffle sama seperti kue lainnya dalam cara membawanya yakni memakai
kemasan kardus seperti kue-kue biasanya.
Adapun rencana desain kendaraan yang telah kami temukan gambarannya
secara umum. Bisnis ini menggunakan kendaraan Volkswagen Combi yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa dan berfungsi sebagai tempat produksi dan
transaksi bisnis. Gambar di bawah ini mengambil dari kendaraan milik
Perusahaan Djarum 76.

24
Pertimbangan kami menggunakan kendaraan sebagai bisnis ini adalah
kendaraan Volkswagen Combi yang telah dimodifikasi ini juga bisa sebagai pusat
perhatian bagi para calon konsumen.

B. Analisis Penentuan Layout Bisnis dan Luas Produksi

25
C. Analisis Lokasi Bisnis
Lokasi usaha yang telah kami tentukan yakni berada di Jalan Jalan Bunga
Cokelat, Kota Malang. Hal ini yang kami pertimbangkan adalah penentuan lokasi
ini karena ingin mendekatkan pada calon konsumen. Pangsa pasar yang kami
tentukan adalah orang cina/ chinese.

D. Analisis Kesiapan Teknologi Bisnis


Peralatan yang kami utamakan dari faktor teknologinya adalah kami
menggunakan mesin kasir dan mesin print struk bukti pembelian. Dan juga kami
menyiapkan mesin untuk menggesek kartu kredit dan debit. Kami juga
menyiapkan telefon baik nanti berupa telepon rumah atau handphone untuk
melayani pesan ambil atau pesan antar.

E. Analisis Teknis Operasional Bisnis

Jadwal Waktu Aktivitas


10.30 - 10.45 Menyiapkan mengecek peralatan
10.45 - 11.00 Berangkat ke lokasi dan persiapan opening usaha
11.00 - 20.00 Kegiatan operasional
20.00 - 20.15 Closing

Jadwal usaha yang ditentukan adalah dalam seminggu libur pada Hari
Jum'at, Maka Senin hingga Kamis dan Sabtu Minggu buka.

F. Kesimpulan Analisis Aspek Teknis dan Teknologi


Berdasarkan penjelasan dari analisis di atas ditinjau dari aspek pemilihan
desain, pemilihan layout bisnis dan luas produksi, lokasi bisnis, kesiapan
teknologi bisnis, serta teknis operasional bisnis yang dilakukan, maka bisnis ini
dapat dinyatakan layak.

26
BAB VI
ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Analisis Penjadwalan Proyek


Hal yang terpenting dalam perencanaan proyek adalah salah satunya
penjadwalan proyek. Pada penjadwalan proyek terdapat beberapa kegiatan yang
sangat menentukan keberhasilan dalam pembangunan proyek. Dalam
melaksanakan penjadwalan proyek, Foodtruck Woodpeeker menggunakan teknik
bagan GANTT. Bagan GANTT dapat memberikan informasi tentang jenis-jenis
pekerjaan yang akan dilakukan dan lama waktu untuk setiap kegiatan. Foodtruck
Woodpeeker menggunakan teknik bagan GANTT karena pekerjaan-pekerjaan
yang ada di Foodtruck Woodpeeker tidak kompleks, bangan GANTT juga
sederhana dan mudah dipahami. Berikut penjadwalan proyek yang dapat
direncanakan oleh Foodtruck Woodpeeker dengan menggunakan bagan GANTT.
Bulan
No Kegiatan
I II III IV V VI
1 Perencanaan pembangunan
2 Pengurusan perizinan
3 Persiapan dan pembelian
segala kebutuhan usaha
termasuk mobil foodtruck
4 Perekrutan karyawan
5 Percobaan
6 Promosi
7 Pembukaan Foodtruck
Woodpeeker

B. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja


1. Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja
Dalam menjalankan kegiatan usahaya, Foodtruck Woodpeeker
membutuhkan 4 tenaga kerja dengan rincian sebagai berikut.

27
Jabatan Jumlah
Owner 1
Kasir 1
Koki 1
Waiter 1

2. Desain Pekerjaan Tenaga Kerja


a. Owner
Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan
Jabatan : Owner 1. Pendidikan S1 semua jurusan
Jam Kerja : 40 jam/minggu dalam bidang ekonomi, prioritas
Gaji : Rp 4.500.000/bulan S1 Manajemen.
Pekerjaan : 2. Berjiwa pemimpin.
1. Memimpin perusahaan dengan 3. Memiliki integritas.
membuat kebijakan-kebijakan 4. Objektif, jujur dan adil.
perusahaan. 5. Memiliki kemampuan problem
2. Merencanakan, melaksanakan, solving.
mengkoordinasi, mengawasi dan 6. Memiliki dedikasi tinggi untuk
menganalisis semua aktivitas mengembangkan dan memajukan
bisnis perusahaan. perusahaan.
3. Memastikan setiap bagian 7. Memiliki pemahaman dalam tata
melakukan strategi perusahaan kelola perusahaan dan manajemen.
dengan efektif dan optimal.
4. Memilih, menentukan, dan
mengawasi pekerjaan karyawan.
5. Mengangkat dan memberhentikan
karyawan.
6. Mengelola keuangan perusahaan.
7. Bertanggung jawab terhadap
seluruh proses kegiatan
pemasaran agar target perusahaan

28
tercapai.

b. Kasir
Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan
Jabatan : Kasir 1. Pendidikan SMA/SMK.
Jam Kerja : 54 jam/minggu 2. Menguasai manajemen kas.
Gaji : Rp 3.500.000/bulan 3. Mampu berhitung dengan baik.
Pekerjaan : 4. Mampu mengoperasikan
1. Menjalankan proses penjualan komputer.
dan pembayaran jika terjadi 5. Mengenal berbagai produk
transaksi. perusahaan.
2. Mencatat semua transaksi 6. Mampu berkomunikasi dengan
penjualan. baik.
3. Membantu pelanggan dalam 7. Terampil dalam melayani
memberikan informasi mengenai pelanggan.
suatu produk. 8. Objektif dan jujur.
4. Membuat laporan dan melaporkan
kepada atasan mengenai transaksi
penjualan.

c. Koki
Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan
Jabatan : Koki 1. Pendidikan SMA/SMK.
Jam Kerja : 54 jam/minggu 2. Cekatan dan teliti.
Gaji : Rp 3.000.000/bulan 3. Memiliki keterampilan memasak.
Pekerjaan : 4. Sehat jasmani dan rohani.
1. Melakukan kegiatan
operasional (memasak).
2. Menyiapkan dan mengontrol
mutu produk.
3. Menjaga kebersihan dan

29
kerapian tempat memasak.
4. Mencuci peralatan masak dan
peralatan makan dan minum
yang telah digunakan.
5. Mengontrol dan melaporkan
ketersediaan bahan baku.
6. Melakukan persiapan termasuk
menata meja dan kursi.

d. Waiter
Deskripsi Pekerjaan Spesifikasi Pekerjaan
Jabatan : Waiter 1. Pendidikan SMP sederajat.
Jam Kerja : 54 jam/minggu 2. Sehat jasmani dan rohani.
Gaji : Rp 2.500.000/bulan 3. Penampilan rapi dan menarik.
Pekerjaan : 4. Tanggap dan terampil.
1. Mempersiapkan peralatan 5. Mampu berkomunikasi dengan
pelayanan. baik.
2. Mengangkat alat makan dan 6. Mengenal berbagai produk
membersihkan meja. perusahaan.
3. Menyajikan pesanan 7. Bisa mengendarai mobil.
pelanggan. 8. Memiliki SIM A.
4. Membantu pelanggan dalam
memberikan informasi
mengenai suatu produk.
5. Mengantar pulang pergi mobil
foodtruck ke tempat penjualan.
6. Melakukan persiapan termasuk
menata meja dan kursi.
7. Membersihkan seluruh area
foodtruck.

30
C. Analisis Kemampuan Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerjanya, Foodtruck Woodpeeker ini
melakukan beberapa proses diantaranya rekrutmen, seleksi, pelatihan dan
pengembangan serta pemberian gaji karyawan. Kegiatan rekrutmen karyawan
dilakukan ketika akan mencari dan mendapatkan kandidat pekerja yang memenuhi
syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan. Dalam menyiasati atau memenuhi
kebutuhan tenaga kerjanya, Foodtruck Woodpeeker menggunakan cara untuk
mengisi kekosongan pada jabatan/pekerjaan dengan melakukan rekrutmen dari
luar perusahaan atau rekturmen eksternal. Rekrutmen eksternal yang dilakukan
oleh Foodtruck Woodpeeker ini yaitu melalui iklan dan rekomendasi dari
karyawan yang bekerja. Rekrutmen melalui iklan dapat dilakukan melalui media
cetak maupun media elektronik. Media cetak menggunakan poster atau
pengumuman yang ditempel di sekitar area foodtruck dan tempat umum,
sedangkan media elektronik menggunakan internet dan sosial media.
Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja memberikan rekomendasi
kepada perusahaana untuk dapat bekerja di Foodtruck Woodpeeker.
Dari hasil kegiatan rekrutmen tersebut, untuk bisa memperoleh pekerja
yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan perusahaan maka para kandidat
pekerja perlu melalui beberapa proses seleksi. Tahapan seleksi yaitu sebagai
berikut.

Tes Administrasi

Tes Praktik

Tes Wawancara

Pengumuman

31
Seleksi tersebut digunakan untuk menyaring dan memilih para kandidat pekerja
yang sesuai untuk bisa memenuhi kebutuhan pekerjaan. Untuk semua jenis
jabatan seluruh tahapan seleksi adalah sama, yang berbeda hanya isi tes nya.
Untuk tetap menjaga dan meningkatkan kemampuan dan keahlian
karyawan dalam bekerja sehingga bisa menghasilkan pekerjaan yang berkualitas
dan efektif, perusahaan perlu memberikan pelatihan dan pengembangan kepada
karyawan. Pelatihan dan pengembangan ini diberikan satu semester satu kali.
Selain itu, untuk dapat mempertahankan karyawan agar tetap dan terus bekerja di
Foodtruck Woodpeeker, perusahaan memberikan gaji kepada karyawan setiap
bulan dan berusaha menjaga hubungan baik antar karyawan dan owner.

D. Analisis Rencana Struktur Organisasi


Struktur organisasi pada usaha ini yaitu menggunakan struktur organisasi
flat. Struktur organisasi flat adalah struktur organisasi dimana sebagian besar level
manajemen menengah dan fungsinya telah dieliminasi atau sangat sedikit,
sehingga membawa manajemen puncak/pimpinan dalam kontak langsung dengan
bawahan. Struktur organisasi flat dengan ciri-ciri yaitu jumlah satuan organisasi
tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit, format jabatan
untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan sedikit. Karena pada
Foodtruck Woodpeeker hanya memiliki tenaga kerja sebagai pimpinan dan
bawahan saja, artinya tidak terdapat jabatan manajemen level menengah, sehingga
struktur organisasi flat cocok untuk usaha ini. Struktur organisasi yang ada di
Foodtruck Woodpeeker yaitu sebagai berikut.

Owner

Kasir Koki Waiter

32
E. Kesimpulan Kelayakan Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan analisis dari aspek manajemen dan sumber daya manusia
yang meninjau dari aspek penjadwalan proyek, kebutuhan tenaga kerja,
kemampuan memenuhi kebutuhan tenaga kerja, dan rencana struktur organisasi,
maka dapat disimpulkan bahwa proyek Foodtruck Woodpeeker ini layak
dijalankan.

33
BAB VII
ASPEK KEUANGAN

A. Kebutuhan Dana Investasi


1. Biaya Pra Operasi
Biaya pra operasi sebesar Rp 422.445.000,- yang digunakan untuk
pembelian kendaraan dan modifikasi kendaraan tersebut guna pemakaian
stand penjualan WAFFEL secara operasional dan pendirian usaha awal.
2. Modal Kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar sebesar
Rp 1.204.885.000,- dan Total kebutuhan investasi sebesar Rp 7.000.000.000,-
serta dari jumlah perincian cost of capital, untuk mendirikan bisnis ini
membutuhkan modal kerja sebesar Rp 4.500.000.000,- dan total investasi
sebesar Rp 7.000.000.000,- Untuk mendirikan usaha WAFFEL terlebih
dahulu kami merinci cost of capital (modal kerja) selain itu kami juga
menentukan modal investasi sebesar Rp 7.000.000.000,- selisih antara modal
kerja yang terdapat aktiva lancar dan modal investasi tersebut digunakan
untuk membayar biaya operasional pada saat periode awal didirikannya bisnis
ini.

B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana


Suku bunga dasar kredit (SBDK) merupakan suku bunga terendah yang
digunakan sebagai dasar bagi bank dalam menentukan suku bunga kredit yang
terdiri atas tiga komponen utama, yakni rata-rata harga pokok dana untuk kredit,
biaya overhead yang dikeluarkan bank dalam proses pemberian kredit serta
marjin keuntungan yang ditetapkan bank untuk aktivitas perkreditan.
Sementara, harga pokok dana merupakan rata-rata biaya dana simpanan
ditambah giro wajib minimum (GWM) tanpa bunga milik bank yang disimpan di
Bank Indonesia.
Dalam pendirian usaha WAFFEL ini menggunakan modal pinjaman ke
Bank dengan bunga 17% per tahun sebesar Rp 1.200.000.000,- dan

34
dalam pinjaman ini memakai jangka waktu 6 tahun dengan membayar per
tahunnya Rp 200.000.000,-
Bunga 17% tersebut sudah disesuaikan dengan acuan Bank Indonesia
dalam pemberian suku bunga kredit untuk usaha kecil dan menengah atau mikro
pada Bank BRI dengan ketetapan per 27 Maret 2015 menetapkan suku bunga
mikro sebesar 19,25%, pinjaman koperasi 11%, ritel sebesar 11.75%, KPR
(Kredit Pemilikan Rumah) sebesar 10,25 dan Non KPR sebesar 10,50. Setiap
bank memiliki tingak suku bunga dasar kredit (SBDK) yang berbeda-beda.
Sumber http://finansial.bisnis.com/read/20150330/90/417100/suku-bunga-dasar-
kredit-10-bank-terbesar-di-indonesia

35
C. Rencana Kebutuhan Dana

No Nama Akun Harga Estimasi Keterangan Total

Aktiva Lancar:
1 Kas Rp1.200.000.000,-
Bahan-Bahan WAFFEL
2 Rp 3.161.000,-
selama 1 bulan
Buah-Buahan
3 Rp 1.724.000,-
(Beraneka Macam)
Jumlah Aktiva Lancar Rp 1.204.885.000,-

Aktiva Tetap :

Kendaraan Volkswagen
4 Rp 250.000.000,-
Combi sebanyak 1 jenis
5 Modifikasi Kendaraan Rp 150.000.000,-
6 Cooking set Rp 13.500.000,-
7 Banner Rp 450.000,-
8 Kompor Gas Rp 500.000,-
9 4 set Meja dan Kursi Rp 2.200.000,- @550000
10 Kursi Kayu 12 buah Rp 2.460.000,- @205000
Piring untuk WAFFEL 16
11 Rp 480.000,- @30000
lusin
12 Sendok 6 lusin Rp 380.000,-
13 Cup 10 lusin Rp 500.000,- @5000
14 Gelas 5 lusin Rp 520.000,-
15 Cangkir 3 lusin Rp 210.000,-
16 Timba 2 buah Rp 110.000,- @55000
17 Wadah tisu 7 buah Rp 35.000,- @5000
18 Pulsa + leaflet Rp 450.000,-
19 Terpal Rp 250.000,-
20 Dispenser Rp 400.000,-
Jumlah Aktiva Tetap Rp 422.445.000,-

Total Aktiva Rp 1.647.330.000,-

36
Daftar Pembelanjaan bahan-bahan WAFFEL untuk target 100 porsi :
 Produk Utama WAFFEL

Bahan-Bahan Baku
No 100 Porsi Harga
WAFFEL
1 Tepung Terigu 25 kg Rp 160.000,-
2 Baking Powder 1 kg Rp 11.000,-
3 Soda Kue 1 kg Rp 10.000,-
4 Gula Pasir 25 kg Rp 300.000,-
5 Vanili Bubuk 1 kg Rp 15.000,-
6 Susu Cair 10 liter Rp 130.000,-
7 Krim 1/4 kg Rp 15.000,-
8 Margarine 2 kg Rp 28.000,-
9 Pewarna Makanan 2 liter Rp 20.000,-
10 Madu 2 liter Rp 28.000,-
11 Sellai Kacang Nuttela 1/2 kg Rp 50.000,-
12 Krim Srowbbery 1 kg Rp 11.000,-
13 Krim Vannila 1 kg Rp 16.000,-
14 Krim Cokelat 1/4 kg Rp 14.000,-
15 Meiss Kacang 1 kg Rp 6.000,-
16 Meiss Cokelat 1 kg Rp 25.000,-
17 Meiss Warna-Warni 1 kg Rp 12.000,-
18 Keju 2 kg Rp 35.000,-
19 Morzarella 1 kg Rp 17.000,-
20 Marshmellow 1 kg Rp 18.000,-
Selai Varian Rasa
21 1 kg Rp 50.000,-
(Strawberry, Blackberry, Cokelat)
22 Minyak Goreng 25 liter Rp 310.000,-
Pelengkap :
23 Telur Ayam 6 kg Rp 150.000,-
24 Strowbbery 15 kg Rp 270.000,-
25 Apel 4 kg Rp 50.000,-
26 Anggur Hijau 18 kg Rp 320.000,-
27 Anggur Ungu 17 kg Rp 325.000,-
28 Blackbbery 1 kg Rp 30.000,-
29 Nanas 2 kg Rp 24.000,-
30 Pisang 12 kg Rp 260.000,-
31 Chery 14 kg Rp 125.000,-
32 Pepaya 18 kg Rp 230.000,-
33 Oreo 1 kg Rp 15.000,-
Total Pembelian Bahan 1 Hari Rp 3.080.000,-
Total Pembelian Bahan 30 hari Rp 92.400.000,-

37
Daftar Harga yang ditetapkan untuk produk ini:

Nama Produk Waffel Harga Produk

Waffle all varian bentuk topping buah dan


madudan tambahan eeg roll, oats, dan chocolate Rp 10.000,-
roll
Waffle all varian bentuk topping oreo, selai kacang,
bubuk cokelat dan kopi tambahan buah segardan Rp 14.000,-
tambahan eeg roll, oats, dan chocolate roll
Waffle all varian bentuk dan Topping oreo, selai
kacang, bubuk cokelat dan kopi isi selai rasa
strawberry, chocolate, blackberry, blueberry, Rp 12.000,-
marsmallow, cheese, mozzarella dan tambahan eeg
roll, oats, dan chocolate roll
Waffle all varian bentuk dan Topping Ice cream
dengan taburan meises cokelat, warna-warni dan Rp 16.000,-
tambahan eeg roll, oats, dan chocolate roll

Jumlah Total Harga Empat Produk Waffel Rp 52.000,-

38
Dapat diketahui pengeluaran sehari untuk 200 produk WAFFEL berbahan
buah-buah segar membutuhkan dana sebesar Rp 3.080.000,- dan pengeluaran
selama 30 hari Rp 92.400.000,-
Target penjualan sehari adalah 200 porsi per hari WAFFEL, jadi harga
pokok penjualan WAFFEL dalam 1 bulan adalah sebagai berikut:
Total Bahan Baku (200 Porsi WAFFEL) Rp 3.080.000,-
Harga Pokok Penjualan WAFFEL per porsi Rp 15.400,-
Harga Pokok Penjualan 200 porsi WAFFEL Rp 3.080.000,-
Harga jual WAFFEL Rp 52.000,- per porsi, jadi omzet penjualan dalam 1 bulan:
= Rp 52.000,- x 200 porsi x 30 hari
= (Rp 312.000.000,-) x 12
= Rp 3.744.000.000,-
Jadi omzet penjualan selama satu tahun
= Rp 36.600 ,- x 200 x 30
=(Rp 219.600.000,-) x 12
= Rp 2.635.200.000,-

39
 Minuman Dari Produk WAFFEL

No Minuman Keterangan Harga


1 Bubuk Kopi 2 kg Rp 55.000,-
2 Eeg Rolls 3 kg Rp 24.000,-
3 Cokelat Rolls ½ kg Rp 22.000,-
4 Oats 1 kg Rp 25.000,-
5 Soda Minuman 2 liter Rp 18.000,-
6 Jelly 5 pack Rp 17.000,-
7 Buah Lemon 12 kg Rp 360.000,-
Varian The Rasa-rasa
8 1/4 kg Rp 15.000,-
(Blackbbery dan Srowbbery)
9 Air Mineral 12 dus Rp 250.000,-
10 Es Serut 3 kg Rp 150.000,-
11 Es Tube 1 kg Rp 17.000,-
Syirup Margan
12 5 liter Rp 26.000,-
(Rasa Pandan)
13 Fla Pudding 2 kg Rp 21.000,-
14 Nuttrijel 3 kg Rp 13.000,-
15 Pepsi 10 liter Rp 120.000,-
16 Fanta 10 liter Rp 110.000,-
17 Jeruk Iris 5 liter Rp 19.000,-
18 Sprite 5 liter Rp 18.000,-
Syirup ABC
19 5 liter Rp 89.000,-
(Rasa Jeruk)
Pewarna Makanan
20 (Hijau, Merah, Ungu, Kuning, 2 liter Rp 32.000,-
dan Biru)
21 Natta De Cocco 2 kg Rp 54.000,-
22 Gula Halus 25 kg Rp 350.000,-
Total pembelian sehari Rp 1.805.000,-

Total pembelian 30 hari Rp 54.150.000,-

40
Daftar harga minuman (es crem) :

Daftar Minuman (Es Crem) Harga Produk Es Crem

Es Kakigori Rp 7.000,-
Es Ramune Rp 8.000,-
Lemonade Rp 7.000,-
The Varian Rasa Rp 5.000,-
Es Drop Rp 6.000,-
Chocolatedrop Rp 5.000,-
Air Mineral baik hangat maupun dingin Rp 3.000,-

Jumlah Produk Es Crem Rp 41.000,-

Target penjualan sehari adalah 200 porsi per hari Minuman (es crem) pada
WAFFEL, jadi harga pokok penjualan Minuman (es crem) dalam 1 bulan adalah
sebagai berikut:
Total bahan baku (200 porsi minuman (es cerm) ) Rp 1.805.000,-
Harga Pokok Penjualan minuman per porsi Rp 4.205,-
Harga pokok penjualan 200 porsi minuman Rp 1.805.000,-
Harga jual minuman (es crem) pada WAFFEL Rp 41.000,- per porsi, jadi omzet
penjualan dalam 1 bulan:
= Rp 41.000,- x 200 porsi x 30
=(Rp 246.000.000,-) x 12
= Rp 2.952.000.000,-
Jadi omzet penjualan selama satu tahun
= Rp 36.795,- x 200 x 30
= (Rp 220.770.000,-) x 12
= Rp 2.649.240.000,-

Keuntungan dari penjualan WAFFEL beserta minumannya (es crem)


dengan masing-masing target penjualan 200 porsi yakni
= Rp 2.635.200.000,- + Rp 2.649.240.000,-
= Rp 5.284.440.000,-

41
𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑻𝒆𝒕𝒂𝒑
𝑩𝒓𝒆𝒂𝒌 𝑬𝒗𝒆𝒏 𝑷𝒐𝒊𝒏𝒕 (𝑩𝑬𝑷) =
(𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒑𝒆𝒓 𝒖𝒏𝒊𝒕 − 𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑽𝒂𝒓𝒂𝒊𝒃𝒆𝒍)

Biaya Tetap Sebulan Biaya

Beban Listrik Rp 200.000,-


Beban Sewa Rp 350.000,-
Beban lain-lain ( bensin Rp 40,000/minggu) Rp 160.000,-
Beban Gaji:
Pekerja (5 orang) Rp 13.500.000,-
Total Biaya Tetap Rp 14.210.000,-
Biaya Variabel
Pembelian Gas Elpiji Rp 350.000,-
Beban Air Rp 200.000,-
Total Biaya Variabel Rp 550.000,-

Proyeksi Keuangan
1. Proyeksi pendapatan
Pendapatan per hari
a. Produk makanan (Rp 52.000,- x 200 porsi) = Rp 10.400.000,-
b. Produk minuman (es crem) (Rp 41.000,- x 200 porsi) = Rp 8.200.000,-
Total = Rp 18. 600.000,-
Pendapatan per bulan (Rp 18.600.000,- x 30) = Rp 558.000.000,-
Pendapatan per tahun (Rp 558.000.000,- x 12) = Rp 6.696.000.000,-
2. Proyeksi Biaya per tahun
Pembelian bahan baku WAFFEL Rp 92.400.000,- x 12 = Rp 1.108.800.000,-
Pembelian bahan ( es crem) Rp 54.150.000,- x 12 = Rp 649.800.000,-
Total Biaya Variabel Rp 550.000,- x 12 = Rp 6.600.000,-
Total Biaya Tetap Rp 14.210.000,-x 12 = Rp 170.520.000,-
Total Rp 1.935.720.000,-

42
3. Proyeksi Laba/Rugi
Perhitungan Laba/Rugi yaitu menghitung antara selisih pendapatan dengan
biaya yang dikeluarkan.
Laba/Rugi = Pendapatan- Pengeluaran
= Rp 6.696.000.000,- – Rp 1.935.720.000,-
= (Rp 4.760.280.000,-) – Rp 4.760.280.000,- * 0.01
= Rp 4.712.677.200,-
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan produk
WAFFEL yaitu sebesar Rp 4.712.677.200,- per tahun. Ini sudah dikurangi
pembayaran pajak yang berdasarkan PP No 46 Tahun 2013 penghasilan bruto <
4.8 miliar tariff pajak 1%.

D. Uji Kelayakan Bisnis


Untuk menguji apakah usaha WAFFEL layak dijalankan atau tidak, kami
menguji kelayakan dalam aspek keuangann dengan menggunakan empat kriteria,
yaitu:
a. Payback period (PP)
b. Internal Rate Of Return (IRR)
c. Net Present Value (NPV)
d. Profitability Index (PI)

1. Menghitung Arus Kas (Cash Flow)


Usaha WAFFEL memiliki nilai investasi Rp 2.600.000.000,-
seluruhnya adalah modal pinjaman dari Bank dan memiliki umur ekonomis 5
tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa (residu).
Sedangkan modal kerja adalah sebesar Rp 1.600.000.000,- Perkiraan
penjualan WAFFEL per tahun Rp 3.744.000.000,- Dan perkiraan penjualan
minuman (es crem) per tahun Rp 2.952.000.000, Dengan total beban per
tahun adalah Rp 170.520.000,- sedangkan harga pokok penjualan WAFFEL
per tahun Rp 1.108.800.000,- Dan harga pokok penjualan minuman (es crem)
pertahun Rp 649.800.000,- dan dikenakan pajak 1% per tahun. Berikut adalah
perhitungan kas bersih pada akhir tahun:

43
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 − 𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂
𝑷𝒆𝒏𝒚𝒖𝒔𝒖𝒕𝒂𝒏 =
𝑼𝒎𝒖𝒓 𝑬𝒌𝒐𝒏𝒐𝒎𝒊𝒔

𝑅𝑝 7.000.000.000 − 𝑅𝑝 4.500.000.000
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =
5
𝑅𝑝 2.500.000.000
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 =
5
= Rp 500.000.000,-
Penyusutan per tahun = Rp 500.000.000,-

Sehingga estimasi laba/rugi


Penjualan
Rp 312.000.000,- x 12 = Rp 3.744.000.000,-
Rp 220.770.000,- x 12 = Rp 2.649.240.000,-
Jumlah Rp 6.393.240.000,-
Biaya yang dikeluarkan:
Harga pokok penjualan WAFFEL Rp 1.108.800.000,-
Harga pokok minuman (es crem) Rp 649.800.000,-
Total biaya variabel Rp 6.600.000,-
Total biaya tetap Rp 170.520.000,-
Jumlah Rp 1.935.720.000,-
Laba sebelum Pajak (EBT) Rp 4.457.520.000,-
Pajak 1% * Rp 4.457.520.000,- Rp 44.575.200,-
(Menurut PP No 46 tahun 2013 , penghasilan bruto < 4,8 m tariff pajak 1%)
Laba setelah Pajak (EAT) Rp 4.412.944.800,-
Aliran Kas masuk bersih = EAT + Penyusutan + Bunga (1-Pajak)
= Rp 4.412.944.800,- + Rp 500.000.000,- + (17% (1- 0.01)
= Rp 4.912.944.800,-

44
Berikut ini tabel estimasi cash flow WAFFEL
EBT tahun 2018 = Rp 5.000.000.000,-
EAT Tahun 2018 = EBT – tax (1%)
= Rp 5.000.000.000,- – Rp 50.000.000,-
= Rp 4.950.000.000,-
EBT tahun 2019 = Rp 5.150.000.000,-
EAT tahun 2019 = EBT – tax (1%)
= Rp 5.150.000.000,- – Rp 51.500.000,-
= Rp 5.098.500.000,-
EBT tahun 2020 = Rp 5.300.000.000,-
EAT Tahun 2020 = EBT – tax (1%)
= Rp 5.300.000.000,- – Rp 53.000.000,-
= Rp 5.247.000.000,-
EBT tahun 2021 = Rp 5.450.000.000,-
EAT tahun 2021 = EBT – tax (1%)
= Rp 5.450.000.000,- – Rp 54.500.000,-
= Rp 5.395.500.000,-

Tahun 2017 2018 2019 2020 2021


EAT 4.756.514.400 4.950.000.000 5.098.500.000 5.247.000.000 5.395.500.000
Penyusutan 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Kas Bersih
5.256.514.400 5.450.000.000 5.598.500.000 5.747.000.000 5.895.500.000
(proceed)
DF 20% 0,833 0,694 0,578 0,482 0,402
PV kas Bersih 4.378.676.495 3.782.300.000 3.235.933.000 2.770.054.000 2.369.991.000

Jumlah PV Kas Bersih = Rp 16.536.954.495 ,-

Keteranagan:
1
DF (discount factor) = (1+𝑖)𝑡

Present value PV (Kas Bersih) = Kas bersih (proceed) x DF

45
2. Menghitung BEP (Break Even Point)
Untuk menghitung BEP atau titik impas, terlebih dahulu kelompokkan
antara biaya tetap dengan biaya variabel sebagai berikut:

Biaya Tetap sebulan Biaya


Beban Listrik Rp 200.000,-
Beban Sewa Rp 350.000,-
Beban lain-lain ( bensin Rp 40,000/minggu) Rp 160.000,-
Beban Gaji :
Pekerja (5 orang) Rp 13.500.000,-
Total Biaya Tetap Rp 14.210.000,-
Biaya Variabel :
pembelian gas elpiji Rp 350.000,-
Beban Air Rp 200.000,-
Total Biaya Variabel Rp 550.000,-

𝑭𝑪
BEP = 𝑽𝑪
𝟏− 𝑻𝑹

𝑅𝑝 14.210.000
= 𝑅𝑝 550.000
1− 𝑅𝑝 5.284.440.000

𝑅𝑝 14.210.000
=
1 − 0,000.104.079
𝑅𝑝 14.210.000
=
0,999.895.921
= Rp 14.211.479,-

Jadi WAFFEL beserta minumannya berada pada titik impas saat ini adalah Rp
14.211.479,-
Keterangan:
FC = fixced cost (Biaya tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
TR = Total Pendapatan

46
a) Harga Waffel dengan Rp 52.000,- dengan total cost per tahun Rp
1.108.800.000,-
Maka, Rp 52.000,- x q = Rp 3.080.000,- (per hari)
Q = 59

Jadi kami akan memperoleh titik impas pada penjualan 59 porsi makanan atau
produk WAFFEL. Topping Waffle topping buah segar di atasnya dengan madu
segar yaitu buah strawberry, apple, anggur hijau dan anggur ungu, blackberry,
nanas, pisang, cherry, dan pepaya, taburan oreo dan selai kacang nuttela, ice
cream rasa strawberry, vanilla, dan chocolate, bubuk cokelat, meises cokelat,
meises kacang, meises warna-warni, cheese, mozzarella, marsmallow, berbagai
jenis selai varian rasa strawberry, chocolate, blackberry, blueberry, bubuk kopi,
eeg rolls, chocolate rolls, dan oats.

b) Harga minuman (es crem) dengan Rp 41.000,- dengan total cost per tahun Rp
649.800.000,-
Maka, Rp 41.000,- x q = Rp 1.805.000,- (Per hari)
Q = 44

Jadi kami akan memperoleh titik impas apada penjualan 44 gelas minuman (es
crem) seperti semacam es serut, ramune yaitu minuman bersoda dengan
menambahkan jelly didalam minuman tersebut, lemonade, es drop, es teh dan teh
hangat dengan berbagai varian rasa yaitu blueberry dan strawberry, chocolatedrop
baik hangat maupun dingin dan air mineral.

47
E. Menghitung Payback Periode (PP)
Metode Payback Periode (PP) merupakan teknik penilaian terhadap
jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.
Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang diperoleh
setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba sebelum pajak
ditambah dengan penyusutan (dengan catatan jika invesatsi menggunakan modal
sendiri). Untuk menilai apakah usaha WAFFEL layak atau tidak dari segi pp,
maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut:
a. PP sekarang lebih kecil dari umur ekonomis.
b. Dengan membandingkan rata-rata industri unit usaha sejenis
c. Sesuai dengan target penjualan

Berikut ini adalah perhitungan PP Foodtruck Woodpekeer :


Investasi Rp 7.000.000.000,-
Kas Bersih tahun 2017 Rp 5.256.514.400,- (-)
(Rp 1.743.485.600,-)
Kas Bersih tahun 2018 Rp 5.450.000.000,- (+)
(Rp 7.193.485.600,-)
Karena sisa tidak dapat dikurangi proceed tahun kedua, maka proceed
tahun pertama dibagi dengan proceed tahun kedua yaitu:
Perhitungan kalayakan usaha menggunakan metode payback period

𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
Payback period = 𝑲𝒂𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒑𝒆𝒓 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 𝒙 𝟏𝟐

𝑅𝑝 7.000.000.000
= 𝑅𝑝 5.256.514.400 𝑥 12

= 16 bulan

Maka, Payback period 16 bulan, karena Payback period lebih kecil dari
umur investasi usaha WAFFEL dikatakan Layak.

48
F. Menghitung Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas,
dengan mengeluarkan investasi awal. Rumus yang dipakai seperti di bawah ini:

𝑪𝑭𝒕
𝑰𝟎 = ∑𝒏𝒕=𝟏
(𝟏+𝑰𝑹𝑹)𝒕
Dimana :
t = tahun ke t
n = jumlah tahun
𝐼0 = nilai investasi awal
CF = arus kas bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya

Nilai IRR dapat dicari misalnya dengan coba-coba (internal rate of


return). Caranya, hitung nilai sekarng dari arus kas dari suatu investasi dengan
menggunakan suku bunga yang wajar, misalnya discount fature 10 persen per
tahun , lalu dibandingkan dengan biaya investasi, jika nilai investasi lebih kecil,
maka dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi demikian seterusnya
sampai biaya investasi menjadi sama besar. Sebaliknya, dengan suku bunga wajar
tadi nilai invesatsi lebih besar, maka coba lagi dengan suku bunga yang lebih
rendah sampai mendapatkan nilai investasi yang sama besar dengan nilai
sekarang.

49
Biaya investasi awal = Rp 7.000.000.000,-
Kas masuk bersih = Rp 16.536.954.495,-
Umur proyek = 5 tahun
Dengan menggunakan rumus, perhitungan menjadi seperti berikut ini :

𝑅𝑝 16.536.954.495
𝑅𝑝 7.000.000.000 =
(1 + 𝑟)5
Rp 7.000.000.000 X (1 + 𝑟)5 = Rp 16.536.954.495
5
(𝑅𝑝 7.000.000.000 + 𝑅𝑝 7.000.000.000𝑟) = Rp 16.536.954.495
Rp 35.000.000.000 + Rp 35.000.000.000r = Rp 16.536.954.495
Rp 35.000.000.000 – Rp 16.536.954.495 = Rp 35.000.000.000r
Rp 16.536.954.495 = Rp35.000.000.000r
𝑅𝑝 35.000.000.000
x 100% = r
𝑅𝑝 16.536.954.495
21% = r

Jadi tingkat internal rate of return (IRR) untuk usaha waffle yang ternyata
lebih besar dari return of return yang ditentukan maka investasi dapat diterima.
Disini tingkat discount rate sebesar 17% per tahun yang ditetapkan bank
sedangkan tingkat investasi usaha Waffel internal rate of return (IRR) sebesar
21% maka investasi ini dapat dijalankan.
21% > 17% maka Layak

Dengan ketentaun tingkat bunga (i) pada saat itu disebut IRR ;

IRR =

1. > i Layak
2. = i Impas
3. < i Tidak Layak

50
G. Menghitung Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan
perbandingan antara PV kas bersih (proceed) dengan PV investasi (capital outlay)
selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal NPV.
Untuk menghitung NPV, terlebih adahulu kita harus tahu berapa PV kas
bersihnya. PV Kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung
rumus dari cash flow usaha WAFFEL selama umur investasi tertentu. Setelah itu
memperoleh hasil dengan:
NPV + Maka investasi diterima
NPV – Investasi ditolak

Bila Berarti Maka


Investasi yang dilakukan Proyek untuk usaha
NPV > 0 memberikan manfaat bagi WAFFEL dijalankan
usaha WAFFEL
Investasi yang dilakukan Proyek usaha Waffel
akan mengakibatkan ditolak
NPV < 0
kerugian bagi usaha
WAFFEL
Investasi yang dilakukan Kalau proyek
tidak mengakibatkan dilaksanakan atau tidak
usaha untung ataupun rugi dilaksanakan tidak
berpengaruh pada
keuangan usaha
WAFFEL. Keputusan
NPV = 0
harus ditetapkan dengan
menggunakan kriteria
yang lain misalnya
dampak investasi terhadap
positioning usaha
WAFFEL.

Total PV kas Bersih Rp 16.536.954.495,-


Total PV investasi Rp 7.000.000.000,- –
NPV Rp 9.536.954.495,-

Hasil dari NPV > 0 yaitu sebesar Rp yang artinya investasi pada usaha WAFFEL
Diterima

51
H. Menghitung Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C ratio) merupakan
rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi. Rumus yang digunakan untuk
mencari PI adalah:

∑ 𝑷𝑽 𝒌𝒂𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
PI = ∑ 𝑷𝑽 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Kesimpulan perhitungan PI:


Apabila PI > dari 1 maka diterima, namun apabila PI < 1 maka ditolak

∑ 𝑷𝑽 𝒌𝒂𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
PI = ∑ 𝑷𝑽 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

𝑅𝑝 16.536.954.495
= 𝑥 100%
𝑅𝑝 7.000.000.000
= 𝟐. 𝟑 𝐊𝐚𝐥𝐢

PI > 1 yaitu 2.3 kali maka investasi pada usaha dagang WAFFEL adalah
Diterima.

I. Kesimpulan
Kesimpulan Terhadap Kelayakan WAFFEL dalam hal Aspek Keuangan adalah:

Kriteria Hasil Standar industri Keterangan


Payback Period (PP) 16 Bulan 2 tahun Layak
IRR 21% 17% dari Bank Layak
NPV Rp 9.536.954.495,- Rp 100.000.000,- Layak
PI 2.3 kali 2 kali Layak

52
Berikut ini Laporan Laba Rugi usaha dagang WAFFEL 31 Desember 2018

WAFFEL
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2018

Penjualan WAFFEL (Rp 92.400.000,- x 12) Rp 1.108.800.000,-


Penjualan Minuman (es crem)
Rp 649.800.000,-
(Rp 54.150.000.,- x 12)
HPP WAFFEL (Rp 15.400 x 200 x 30 ) x 12 (Rp 1.108.800.000,-)
HPP Minuman (es crem)
(Rp 302.760.000,-)
( Rp 4.205,- x 200 x 30) x 12
Laba kotor Rp 347.040.000,-

Dikurangi Beban :
Beban Sewa Rp 350.000,-
Beban Listrik Rp 200.000,-
Beban Gaji :
Pekerja (5 orang) Rp 13.500.000,-
Beban lain-lain :
Bensin (Rp 40.000 x 4 minggu) Rp 160.000,-
Biaya Variabel
Biaya gas Rp 350.000,-
Biaya air Rp 200.000,-
Jumlah Beban-beban Rp 14.760.000,-
Laba Sebelum Pajak (EBT) Rp 332.280.000,-
Pajak 1% Rp 3.322.800,-
Laba Setelah Pajak (EAT) Rp 328.957.200,-

53
Dari perhitungan dalam hal aspek keuangan, dapat disimpulkan bahwa
proyek untuk usaha dengan produk WAFFEL dan minumanya dapat dijalankan.
Dengan rincian:
a. Kebutuhan investasi awal Rp 7.000.000.000,-
b. Proyeksi pendapatan per bulan :
WAFFEL Rp 92.400.000,-/ bulan
Minuman (es crem) Rp 54.150.000,-/ bulan
c. Proyeksi pendapatan pertahun Rp 6.696.000.000,-/ tahun
d. Proyeksi laba bersih Rp 328.957.200,-/ tahun
e. Payback period selama 16 Bulan

54
BAB VIII
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dari setiap aspek, diantaranya aspek hukum, aspek


lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
manajemen dan sumber daya manusia, dan aspek keuangan maka usaha
Foodtruck Woodpeeker ini dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

55

Anda mungkin juga menyukai