Anda di halaman 1dari 111

BORANG RS TEISHA

POLI

No Tanggal Identitas Ringkasan Dx Tx


1 1/3 Tn Y Anamnesis: HIV/AIDS Pro rawat inap D
40 thn Pasien datang dengan Kandidiasis
BB 50 kg keluhan demam naik turun oral IVFD Futrolit 28 tpm
sejak 3 minggu terakhir. Drip Neurobion 1
Turun bila minum amp/12 jam
paracetamol. Nyeri kepala Drip Paracetamol 1 gr/8
(-) Batuk/pilek (-). Sesak (-). jam/IV
Penciuman baik. Dada Inj Ranitidin 50 mg/12
berdebar-debar (-). Mual jam/IV
(+). Muntah (-) BAB encer Inj Ondansentron 8
(+) sejak 2 minggu yang lalu, mg/8 jam/IV
darah (-) lendir (-). BAK Attapulgite 3x2 tab/PO
dalam batas normal. Nystatin Kumur 2x1
Penurunan BB (+) kurang ARV
lebih 10 kg dalam 2 bulan
terakhir.

Riwayat kontak dengan


pasien COVID 19 disangkal
Riwayat berpergian ke luar
kota disangkal.

RPD: Pernah mengkonsumsi


ARV namun sudah berhenti
sejak 2 tahun yang lalu

RPO: Parasetamol

PF:
TD 100/70 mmHg
N 100 x/m
P 20 x/m
S 37,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, CA (+), SI (-)


Mulut: Lidah tampak kotor
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
iliac sinistra
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 10 gr/dl
HIV 3 metode: reaktif
Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif
2 1/3 Tn AM Pasien datang dengan Angina ISDN 5 mg/SL (bila D
40 thn keluhan riwayat nyeri dada Pektoris Stabil perlu)
80 kg bagian kiri 3 hari yang lalu. Aspilet 1x80 mg/PO
Seperti tertindih beban Amlodipin 1x10 mg
berat, menjalar ke bagian Simvastatin 1x10 mg
punggung. Nyeri timbul
sewaktu pasien lari pagi, KIE
dan membaik saat istirahat. Anjurkan pemeriksaan
Mual/muntah (-), keringat Treadmill EKG di lab
dingin (-) swasta

RPD: Hipertensi (+)


terkontrol, DM (-),
Hiperkolesterol (+)
Kebiasaan: Merokok, namun
sudah berhenti sejak 1
tahun yang lalu

PF:
TD: 140/80 mmHg
N: 80 x/m
RR: 20 x/m
Suhu: 36,7 C

Toraks; BJ I, II reguler,
murmur (-)
Lain-lain dalam batas
normal

EKG:
(istirahat) sinus ritme,
perubahan gel ST (-)

Lab:
GDS: 110 mg/dl
Kolesterol total: 278 mg/dl

3 1/3 Ny. CH Pasien datang dengan Hepatitis B Diet TKTP D


32 thn keluhan demam sejak 1 Paracetamol 3x500 mg
56 kg minggu yang lalu disertai Vitamin Bcom 2x1 tab
mata kuning. Batuk/pilek (-). Domperidon 3x10mg
Mual (+) muntah (-). Nyeri Buscopan 3x1 tab
perut (+), nyeri kepala (+).
Nyeri betis (-) KIE
BAB: feses pucat, BAK: urin
berwarna seperti teh tua.

Riw kontak dengan ps


COVID 19 (-)
Riw kontak dengan ps
hepatitis tidak diketahui
Riw keluarga yang
mengalami hal yg sama
tidak ada.

PF:
TD 110/80 mmHg, N 80x/m,
P 20 x/m, S 37,9 C

KU tampak sakit ringan, Kes


CM, tampak ikterik
Mata: sklera ikterik (+) CA
(-/-)
Mulut: lidah bersih
Leher: pembesaran KGB (-)
Toraks: vesikuler (+/+)
Abd: Datar, BU (+),
pembesaran organ (-), NT
kuadran kanan atas.
Ekstremitas: akral hangat

Lab:
HBsAg: positif
4 1/3 Ny. HS Pasien datang dengan Kolesistitis Cefixim 2x100mg (5 L
62 thn keluhan nyeri perut kanan hari)
69 kg atas sejak 5 hari yang lalu, Metronidazole 3x500mg
hilang timbul, nyeri (5 hari)
dirasakan seperti diremas- Paracetamol 3x500mg
remas, tidak menjalar. Nyeri Vitamin Bcom 2x1 tab
ulu hati (+), perut terasa
kembung, badan kadang
terasa hangat. Mual (+)
muntah (-)
BAB dan BAK normal

RPD Hipertensi (-) DM (-)


Riwayat kebiasaan: makan-
makanan berlemak

PF:
KU baik, kes CM
TD 120/70 mmHg
N 85 x/m
P 20 x/m
S 37,7 C

Mata: CA -/- SI -/-


Abdomen: Murphy sign (+),
nyeri tekan kuadran kanan
atas
Lain-lain dalam batas
normal

USG:
Penebalan dinding kandung
empedu

Lab:
Leukosit: 12.300/uL
5 1/3 Nn. AC Pasien datang dengan GERD Omeprazole 2x20mg D
23 thn keluhan nyeri ulu hati, Sukralfat syr 3x2C
50kg disertai dengan rasa Ambroxol 3x30 mg
terbakar di dada, keluhan
sudah sering dialami pasien. KIE
Batuk lendir (+), suara serak,
mual (-), BAB BAK normal
Kebiasaan:
Sering makan terlambat,
sering minum kopi dan
makan makanan pedas

PF:
KU baik, Kes CM
TD 130/70 mmHg, N 80x/m,
P 20x/m S 36 C

Abd: NT epigastrium (+)


PF lain dalam batas normal

6 1/3 Ny MN Pasien datang dengan CKD gr III Candesartan 1x16 mg L


64 thn keluhan badan terasa lemas Vit B com C tab 1x 1 tab
BB 60 kg sejak 1 minggu terakhir, Sangobion 1x1 tab
disertai nyeri pada pinggang Ketosteril tab 3x1 tab
kanan yang hilang timbul.
demam (-), batuk/flu (-), KIE pola hidup sehat
mual /muntah (-), BAB dan
BAK normal
Riw kontak dengan pasien
covid 19 (-)
RPD: Hipertensi tidak
terkontrol, DM (-)

PF:
TD 160/90 mmHg, N 89 x/m,
P 20x/m S 36,7 C

Mata CA -/- SI -/-


Nyeri ketok CVA (-/+)

Lab:
Hb 10 g/dL
Leukosit 7000/uL
Trombosit 240000/uL
GDS: 115 mg/dl
Ur 90 mg/dl
Cr 1,5 mg/dl

7 1/3 Ny. LS Pasien datang dengan DM t.2 Vit Bcom tab 3x1 L
65 thn keluhan rasa kram pada Gabapentin 2x300mg
60 kg ujung jari tangan dan ingin Novorapid inj 3x 10 unit
kontrol gula darah. (SC)
Penglihatan baik, BAB dan Levemir inj 1x 12 unit
BAK normal lancar (SC)

RPD: Pasien sebelumnya KIE


memiliki riwayat sakit gula
dan telah pakai suntik
insulin sejak 2 tahun yang
lalu.

RPO: insulin (Novorapid)


3x8 unit, insulin (Levemir)
1x10 unit

PF:
TD 130/80 mmHg, N 80 x/m,
P 20 x/m, S 36,0 C

PF lain dalam batas normal

Lab:
GDP: 150 mg/dl
Kolesterol: 195 mg/dl
AU: 5 mg/dl
8 1/3 Tn. RT Pasien datang dengan Angina Candesartan 1x8mg D
48 thn keluhan riwayat nyeri dada Pektoris Stabil Simvastatin 1x10mg
75 kg bagian kiri 4 hari yang lalu. Aspilet 1x80mg
Seperti tertindih beban ISDN 5 mg (SL) bila nyeri
berat, menjalar ke bagian Rencana pemeriksaan
punggung. Nyeri timbul EKG Treadmill
sewaktu pasien olahraga
naik sepeda, dan membaik KIE
saat istirahat. Mual/muntah
(-), keringat dingin (-)

RPD: Hipertensi (+)


terkontrol, DM (-),
Hiperkolesterol (+)
Kebiasaan: Merokok

PF:
TD: 140/80 mmHg
N: 80 x/m
RR: 20 x/m
Suhu: 36,7 C

Toraks; BJ I, II reguler,
murmur (-)
Lain-lain dalam batas
normal

EKG:
(istirahat) sinus ritme,
perubahan gel ST (-)

Lab:
GDS: 120 mg/dl
Kolesterol total: 298 mg/dl

9 1/3 Tn. JR Pasien datang dengan Sindrom Diet rendah kalori D


50 thn keluhan nyeri pada leher metabolik Amlodipin 1x10 mg PO
89 kg belakang sejak 3 hari yang Simvastatin 1x10mg PO
lalu. Pasien juga Metformin 2x500mg PO
mengeluhkan sering lapar
dan haus sejak 1 bulan yang
lalu.

RPD: Hipertensi (+) DM (+)


Hiperkolesterol tidak
terkontrol
Riwayat kebiasaan: makan-
makanan berlemak, jarang
olahraga, merokok

PF:
TD 150/90
nadi 88x/m
RR 20x/m
suhu afebris
PF lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium:
GDP 160 mg/dl
kolesterol total 189 mg/dl,
LDL 180 mg/dl, HDL 46
mg/dl, TGS 178 mg/dl
Asam Urat: 7 mg/dl
EKG dalam batas normal
10 1/3 Ny. LS Pasien datang kontrol DM t.2 Novorapid inj 3x6 unit L
70 thn setelah rawat inap 1 minggu (SC)
60 kg yang lalu dengan sakit gula. Levemir inj 1x 8 unit
Keluhan (-) (SC)
Penglihatan baik, BAB dan Vit Bcom tab 2x1
BAK normal lancar
KIE
RPD: DM (+) HT (-)

RPO: insulin (Novorapid)


3x6 unit, insulin (Levemir)
1x8 unit

PF:
TD 120/80 mmHg, N 80 x/m,
P 20 x/m, S 36,0 C

PF lain dalam batas normal

Lab:
GDP: 120 mg/dl
Kolesterol: 185 mg/dl

11 3/3 Tn AS Pasien datang dengan Hipertiroid Pro Rawat Inap D


38 th keluhan BAB encer sejak ± 1
55 kg bulan yll setiap setelah Diet TKTP
makan, warna kuning, lendir IVFD RL 20 tpm
(-), darah (-). Mual (+) Inj Ranitidin 50mg/12
muntah (-). Nyeri ulu hati (+) jam/IV
Demam (+) sejak 2 hari Inj Ondansentron 8
SMRS. BAK normal lancar. mg/8 jam/IV
Pasien juga mengeluhkan Paracetamol
jantung berdebar-debar 3x500mg/PO
sejak 1 bulan yang lalu, Attapulgite 3x2 tab/PO
disertai keringat yang PTU 4x200mg
berlebihan, mudah Propanolol 2x10mg/PO
kepanasan dan lebih suka
dingin, mudah cemas, sulit
tidur, sesak (-), nyeri dada
(-), tangan sering
gemetaran, mudah lelah
saat bekerja, peningkatan
nafsu makan, serta
penurunan BB yang
signifikan dalam 3 bulan
terakhir (sekitar 10 kg).
Batuk (-). Sulit menelan (-).
Perubahan suara (-). Pasien
juga mengeluhkan adanya
benjolan di lehernya yang
bertambah besar dalam 4
bulan terakhir.

Riwayat kebiasaan: merokok


(-)
RPD: hipertensi (-), diabetes
mellitus (-)
Riwayat keluarga: Kanker
(-), penyakit tiroid/gondok
(-)

Riwayat kontak dengan


pasien COVID-19 disangkal

PF:
TD 110/70 mmHg
N 114 x/m
P 24 x/m
S 36,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, eksoftalmus


(+/+), CA (-), SI (-)
Mulut: dbn
Leher: Pembesaran tiroid
difus, NT (-), bruit (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler, murmur (+)
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
epigastrium, massa (-)
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:

HIV 3 metode: non reaktif


Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif

FT4: 6 ng/dl
TSH: 0,01 uIU/mL

12 5/3 Tn S Pasien datang dengan PPOK Nebu Combivent 1 amp L


65 thn keluhan batuk-batuk sejak 5 eksaserbasi Symbicort inh 3x1 puff
BB: 65 kg hari yang lalu, memberat 2 akut Dexamethasone
hari terakhir terutama saat 3x0,5mg
malam hari. Lendir (+) N-acetyl sistein
kuning. Demam (-) sesak (+) 3x200mg
disertai bunyi. Penurunan
BB (-) BAB/K dalam batas
normal

RPD: Asma (-) Atopi (-)


Kebiasaan: Riwayat
merokok 1 bungkus/hari
sejak usia muda
Riwayat kontak dengan
pasien COVID-19 disangkal

PF:
TD 110/70 mmHg
N 100 x/m
P 28 x/m
S 36,8 C
SpO2 94%

Thorax:
ICS tampak melebar,
pengembangan dada
simetris, perkusi sonor,
auskultasi wheezing +/+

PF lain-lain dalam batas


normal
13 5/3 Ny A Pasien datang dengan Sindrom Diet rendah kalori L
61 thn keluhan nyeri pada leher Metabolik Amlodipin 1x10 mg PO
BB 85kg belakang sejak 3 hari yang Candesartan 1x8mg PO
lalu. Pasien juga Simvastatin 1x10mg PO
mengeluhkan sering lapar Metformin 2x500mg PO
dan haus sejak 1 bulan yang
lalu.

RPD: Hipertensi (+) DM (+)


Hiperkolesterol tidak
terkontrol
Riwayat kebiasaan: makan-
makanan berlemak, jarang
olahraga, merokok

PF:
TD 160/90
nadi 88x/m
RR 20x/m
suhu afebris
PF lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium:
GDP 155 mg/dl
kolesterol total 297 mg/dl,
LDL 180 mg/dl, HDL 46
mg/dl, TGS 178 mg/dl
Asam Urat: 7 mg/dl
EKG dalam batas normal
14 5/3 Ny J Pasien datang dengan DM t.2 Vit Bcom tab 3x1
49 thn keluhan rasa kram pada Gabapentin 2x300mg
BB 75 kg ujung jari tangan dan ingin Novorapid inj 3x 8 unit
kontrol gula darah. (SC)
Penglihatan baik, BAB dan Levemir inj 1x 10 unit
BAK normal lancar (SC)

RPD: Pasien sebelumnya KIE


memiliki riwayat sakit gula
dan telah pakai suntik
insulin 2 tahun yang lalu
namun berhenti

RPO: metformin 2x1


glibenklamid 1x1 di
puskesmas namun tidak
membaik

PF:
TD 130/80 mmHg, N 80 x/m,
P 20 x/m, S 36,0 C

PF lain dalam batas normal

Lab:
GDP: 160 mg/dl
Kolesterol: 175 mg/dl
AU: 5 mg/dl
15 8/3 NY S Pasien datang dengan CKD gr III Candesartan 1x16 mg
40 thn keluhan badan terasa lemas Vit B com C tab 1x 1 tab
BB 60 kg sejak 1 minggu terakhir, Sangobion 1x1 tab
disertai nyeri pada pinggang Ketosteril tab 3x1 tab
kanan yang hilang timbul.
demam (-), batuk/flu (-), KIE pola hidup sehat
mual /muntah (-), BAB dan
BAK normal
Riw kontak dengan pasien
covid 19 (-)
RPD: Hipertensi tidak
terkontrol, DM (-)

PF:
TD 160/90 mmHg, N 89 x/m,
P 20x/m S 36,7 C

Mata CA -/- SI -/-


Nyeri ketok CVA (-/+)

Lab:
Hb 10 g/dL
Leukosit 7000/uL
Trombosit 240000/uL
GDS: 115 mg/dl
Ur 90 mg/dl
Cr 1,5 mg/dl

16 8/3 Ny A Pasien datang dengan Angina Candesartan 1x8mg


42 thn keluhan riwayat nyeri dada Pektoris Simvastatin 1x10mg
BB 68 kg bagian kiri 5 hari yang lalu. Aspilet 1x80mg
Seperti tertindih beban ISDN 5 mg (SL) bila nyeri
berat, menjalar ke bagian Rencana pemeriksaan
punggung. Nyeri timbul EKG Treadmill
sewaktu pasien lari pagi,
dan membaik saat istirahat. KIE
Mual/muntah (-), keringat
dingin (-)

RPD: Hipertensi (+)


terkontrol, DM (-),
Hiperkolesterol (+)
Kebiasaan: Merokok (+)

PF:
TD: 140/80 mmHg
N: 80 x/m
RR: 20 x/m
Suhu: 36,7 C

Toraks; BJ I, II reguler,
murmur (-)
Lain-lain dalam batas
normal

EKG:
(istirahat) sinus ritme,
perubahan gel ST (-)

Lab:
GDS: 110 mg/dl
Kolesterol total: 278 mg/dl

17 8/3 Tn B Pasien datang dengan PPOK Nebu Combivent 1 amp L


65 thn keluhan batuk-batuk sejak 5 Symbicort inh 3x1 puff
BB 69 kg hari yang lalu, memberat 2 Dexamethasone
hari terakhir terutama saat 3x0,5mg
malam hari. Lendir (+) N-acetyl sistein
kuning. Demam (-) sesak (+) 3x200mg
disertai bunyi. Penurunan
BB (-) BAB/K dalam batas
normal

RPD: Asma (-) Atopi (-)


Kebiasaan: Riwayat
merokok 1 bungkus/hari
sejak usia muda
Riwayat kontak dengan
pasien COVID-19 disangkal

PF:
TD 110/70 mmHg
N 100 x/m
P 28 x/m
S 36,8 C
SpO2 94%

Thorax:
ICS tampak melebar,
pengembangan dada
simetris, perkusi sonor,
auskultasi wheezing +/+

PF lain-lain dalam batas


normal
18 8/3 Ny M Pasien datang dengan Hipertiroid PTU 4x200mg D
40 thn keluhan Penurunan BB sejak Propanolol 2x10mg/PO
BB 50 kg 3 bulan terakhir sebesar +/-
10 kg. pasien mengaku tidak
menjalankan program diet
tertentu. Mual (-) muntah
(-). Nyeri ulu hati (+). BAB
kadang cair. BAK normal
lancar. Pasien juga
mengeluhkan jantung
berdebar-debar sejak 1
bulan yang lalu, disertai
keringat yang berlebihan,
mudah kepanasan dan lebih
suka dingin, mudah cemas,
sulit tidur, sesak (-), nyeri
dada (-), tangan sering
gemetaran, mudah lelah
saat bekerja, peningkatan
nafsu makan. Batuk (-). Sulit
menelan (-). Perubahan
suara (-). Pasien juga
mengeluhkan adanya
benjolan di lehernya yang
bertambah besar dalam 4
bulan terakhir.

Riwayat kebiasaan: merokok


(-)
RPD: hipertensi (-), diabetes
mellitus (-)
Riwayat keluarga: Kanker
(-), penyakit tiroid/gondok
(-)

Riwayat kontak dengan


pasien COVID-19 disangkal

PF:
TD 110/70 mmHg
N 114 x/m
P 24 x/m
S 36,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, eksoftalmus


(-/-), CA (-), SI (-)
Mulut: dbn
Leher: Pembesaran tiroid
difus, NT (-), bruit (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler, murmur (+)
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
epigastrium, massa (-)
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:

HIV 3 metode: non reaktif


Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif

FT4: 6 ng/dl
TSH: 0,01 uIU/mL

19 10/3 Ny. S Pasien datang dengan Kolesistitis Cefixim 2x100mg (5 L


65 thn keluhan nyeri perut kanan hari)
65 kg atas sejak 5 hari yang lalu, Metronidazole 3x500mg
hilang timbul, nyeri (5 hari)
dirasakan seperti diremas- Paracetamol 3x500mg
remas, tidak menjalar. Nyeri Vitamin Bcom 2x1 tab
ulu hati (+), perut terasa
kembung, badan kadang
terasa hangat. Mual (+)
muntah (-)
BAB dan BAK normal

RPD Hipertensi (-) DM (-)


Riwayat kebiasaan: makan-
makanan berlemak

PF:
KU baik, kes CM
TD 120/70 mmHg
N 85 x/m
P 20 x/m
S 37,7 C

Mata: CA -/- SI -/-


Abdomen: Murphy sign (+),
nyeri tekan kuadran kanan
atas
Lain-lain dalam batas
normal

USG:
Penebalan dinding kandung
empedu

Lab:
Leukosit: 12.500/uL
20 10/3 Ny. H Pasien datang dengan Hepatitis B Diet TKTP
35 thn keluhan demam sejak 1 Paracetamol 3x500 mg
60 kg minggu yang lalu disertai Vitamin Bcom 2x1 tab
mata kuning. Batuk/pilek (-). Domperidon 3x10mg
Mual (+) muntah (-). Nyeri Buscopan 3x1 tab
perut (+), nyeri kepala (+).
Nyeri betis (-) KIE
BAB: feses pucat, BAK: urin
berwarna seperti teh tua.

Riw kontak dengan ps


COVID 19 (-)
Riw kontak dengan ps
hepatitis tidak diketahui
Riw keluarga yang
mengalami hal yg sama
tidak ada.

PF:
TD 110/80 mmHg, N 80x/m,
P 20 x/m, S 37,9 C

KU tampak sakit ringan, Kes


CM, tampak ikterik
Mata: sklera ikterik (+) CA
(-/-)
Mulut: lidah bersih
Leher: pembesaran KGB (-)
Toraks: vesikuler (+/+)
Abd: Datar, BU (+),
pembesaran organ (-), NT
kuadran kanan atas.
Ekstremitas: akral hangat
Lab:
HBsAg: positif
21 10/3 Nn L Pasien datang dengan Ulkus Antasida 3x1 tab
25 thn keluhan nyeri ulu hati peptikum Omeprazole 2x20mg PO
BB 58 kg sekitar beberapa saat Sukralfat syr 3x2C
setelah makan, mual (+), Domperidone 3x10 mg
muntah (-), rasa terbakar
didada disangkal. KIE

Riwayat kebiasaan: merokok


(+), sering minum kopi,
sering makan terlambat

RPD: hipertensi (-), dm (-)

PF:
TD 110/70
N 80
P 22
S 36 C

Abdomen: tampak datar,


bising usus (+) normal,
soepl, nyeri tekan
epigastrium (+), perkusi
timpani

PF lain dalam batas normal


22 10/3 Tn D Anamnesis: HIV/AIDS Pro rawat inap
42 thn Pasien datang dengan Kandidiasis
BB 48 kg keluhan demam naik turun oral IVFD Futrolit 28 tpm
sejak 3 minggu terakhir. Drip Neurobion 1
Turun bila minum amp/12 jam
paracetamol. Nyeri kepala Drip Paracetamol 1 gr/8
(-) Batuk/pilek (-). Sesak (-). jam/IV
Penciuman baik. Dada Inj Ranitidin 50 mg/12
berdebar-debar (-). Mual jam/IV
(+). Muntah (-) BAB encer Inj Ondansentron 8
(+) sejak 2 minggu yang lalu, mg/8 jam/IV
darah (-) lendir (-). BAK Attapulgite 3x2 tab/PO
dalam batas normal. Nystatin Kumur 2x1
Penurunan BB (+) kurang ARV
lebih 10 kg dalam 2 bulan
terakhir.

Riwayat kontak dengan


pasien COVID 19 disangkal
Riwayat berpergian ke luar
kota disangkal.

RPD: Pernah mengkonsumsi


ARV namun sudah berhenti
sejak 2 tahun yang lalu

RPO: Parasetamol

PF:
TD 100/70 mmHg
N 100 x/m
P 20 x/m
S 37,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, CA (+), SI (-)


Mulut: Lidah tampak kotor
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
iliac sinistra
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 10 gr/dl
HIV 3 metode: reaktif
Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif
23 12/3 Ny M Pasien datang dengan Ulkus Antasida 3x1 tab L
60 thn keluhan nyeri ulu hati peptikum Omeprazole 2x20mg PO
BB 58 kg sekitar beberapa saat Sukralfat syr 3x2C
setelah makan, mual (+), Domperidone 3x10 mg
muntah (-), rasa terbakar
didada disangkal. KIE

Riwayat kebiasaan: merokok


(+), sering minum kopi,
sering makan terlambat

RPD: hipertensi (-), dm (-)

PF:
TD 110/70
N 80
P 22
S 36 C

Abdomen: tampak datar,


bising usus (+) normal,
soepl, nyeri tekan
epigastrium (+), perkusi
timpani

PF lain dalam batas normal


24 12/3 Nn N Pasien datang dengan GERD Omeprazole 2x20 mg
33 thn keluhan rasa terbakar di Sukralfat 3x2 C
BB 60 kg dada, sering sendawa, nyeri
uluhati, dna rasa pahit di KIE
mulut. Keluhan sudah sering
dirasakan sejak beberapa
bulan yang lalu. Timbul
terutama bila pasien
terlambat makan atau saat
minum kopi.

RPD (-)

Kebiasaan: terlambat
makan, minum kopi, makan-
makanan pedas

PF:
TD 100/70
N 80
P 20
S 36,5

Abdomen: Nyeri Tekan


Epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas
normal
25 12/3 Ny L Pasien datang dengan Hipertiroid PTU 4x200mg
35 thn keluhan Penurunan BB sejak Propanolol 2x10mg/PO
BB 52 kg 3 bulan terakhir sebesar +/-
10 kg. pasien mengaku tidak
menjalankan program diet
tertentu. Mual (-) muntah
(-). Nyeri ulu hati (+). BAB
kadang cair. BAK normal
lancar. Pasien juga
mengeluhkan jantung
berdebar-debar sejak 1
bulan yang lalu, disertai
keringat yang berlebihan,
mudah kepanasan dan lebih
suka dingin, mudah cemas,
sulit tidur, sesak (-), nyeri
dada (-), tangan sering
gemetaran, mudah lelah
saat bekerja, peningkatan
nafsu makan. Batuk (-). Sulit
menelan (-). Perubahan
suara (-). Pasien juga
mengeluhkan adanya
benjolan di lehernya yang
bertambah besar dalam 4
bulan terakhir.

Riwayat kebiasaan: merokok


(-)
RPD: hipertensi (-), diabetes
mellitus (-)
Riwayat keluarga: Kanker
(-), penyakit tiroid/gondok
(-)

Riwayat kontak dengan


pasien COVID-19 disangkal

PF:
TD 110/70 mmHg
N 114 x/m
P 24 x/m
S 36,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, eksoftalmus


(-/-), CA (-), SI (-)
Mulut: dbn
Leher: Pembesaran tiroid
difus, NT (-), bruit (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler, murmur (+)
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
epigastrium, massa (-)
Ext: akral hangat
Pemeriksaan Penunjang:

HIV 3 metode: non reaktif


Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif

FT4: 6 ng/dl
TSH: 0,01 uIU/mL

26 12/3 Tn B Pasien datang dengan PSCBA ec erosi Pro rawat inap L


68 thn keluhan BAB hitam sejak 3 gaster IVFD Fultrolit 20 tpm
BB 70 kg hari yang lalu, konsistensi Inj Omeprazole 2x20
lunak, darah merah (-). BAK mg/iv
dalam batas normal. Nyeri Inj Ondansentron 2x8
ulu hati (+), muntah mg/iv
darah/hitam (-), mual +/-, Sukralfat syr 3x2C
gejala perdarahan lainnya Sangobion 1x1 tab
tidak ada.
Pro pemeriksaan Darah
Riwayat kebiasaan: sering Lengkap dan kimia
minum obat piroksikam dan darah dan endoskopi
dexametason untuk nyeri
lututnya

RPD: maag, dm/ht (-)

PF:
TD 120/80
N 97 x/m
P 22 x/m
S 36,8 C

Mata: CA +/+
Abdomen NT epigastrium
(+)
Lain-lain dalam batas
normal
27 5/3 Ny N Pasien datang dengan GERD Omeprazole 2x20 mg
37 thn keluhan rasa terbakar di Sukralfat 3x2 C
BB 60 kg dada, sering sendawa, nyeri
uluhati, dna rasa pahit di KIE
mulut. Keluhan sudah sering
dirasakan sejak beberapa
bulan yang lalu. Timbul
terutama bila pasien
terlambat makan atau saat
minum kopi.
RPD (-)

Kebiasaan: terlambat
makan, minum kopi, makan-
makanan pedas

PF:
TD 100/70
N 80
P 20
S 36,5

Abdomen: Nyeri Tekan


Epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas
normal
28 5/3 Nn M Pasien datang dengan IBS Buscopan tab 3x10mg
45 thn keluhan nyeri perut di Melidox tab 3x1
BB 58 kg seluruh perut hilang timbul, Loperamid 2x2 mg (bila
keluhan dirasakan sejak 3 diare)
bulan terakhir. Nyeri
berkurang setelah BAB. KIE
Perut kembung (+). Nyeri
ulu hati kadang, mual (+),
muntah (-). BAB cair 1 bulan
terakhir lendir (+), darah (-),
lendir (-), sebelumnya sulit
BAB. BAK normal lancar.
Haid dalam batas normal.
Riw kebiasaan: merokok (-),
pasien mengaku sudah
beberapa bulan terakhir
pekerjaan di kantor semakin
banyak serta ada masalah di
rumah.

PF:
KU: sakit ringan
TTV: TD 120/70 mmHg, N 85
x/m, P 20 x/m, S 36,5 C

Mata: CA -/- SI -/- mata


cekung (-)
Thorax dbn
Abdomen: perut tampak
cembung, BU (+) meningkat,
nyeri perut regio iliac
sinistra dan suprapubik,
perkusi hipertimpani.
Extremitas: akral hangat
Lain-lain dalam batas
normal

29 8/3 Tn L Pasien datang dengan Sirosis hepatis Pro rawat inap L


65 thn keluhan perut membesar + melena ec Rencana pemeriksaan
BB 60 kg sejak 1 bulan terakhir, dan gastropati + Darah Lengkap, Ureum,
semakin tegang dan rasa ascites + kreatinin, SGOT/SGPT,
penuh di perut. Sesak (-), varises bilirubin, albumin,
nyeri dada (-), Nyeri ulu hati esofagus elektrolit
hilang timbul memberat 3
hari terakhir. Mual (+). IVFD D10:NS:Renosan
Muntah (-). Pasien merasa 1:1:1 20 tpm
lemas sejak 1 minggu yang propanolol 2x10 mg,
lalu, dirasakan terus spironolacton 100 mg
menerus walaupun sdh (pagi), furosemide 40
beristirahat. Pasien mg (pagi), omeprazole
mengaku mulai kesulitan 2x40 mg, sucralfat
melakukan aktivitas sehari- syr 3 X CI, asam folat
hari dan sudah tidak pergi 2 x II, lactulosa sirup
kerja 3 hari terakhir. Mata 3xCI, paramomycin
kuning sejak 3 hari yang 4x500 mg
lalu. Kedua kaki bengkak (+)
nyeri (-) merah (-). BAB
hitam konsistensi lunak
sejak 2 hari yang lalu. BAK
seperti teh sejak 2 hari yang
lalu.

PF:
Kesadaran: CM
KU: tampak sakit berat

TD 120/70 mmHg, N 92 x/m,


P 24 x/m, S 37 C, SpO2 98%

Mata: CA +/+ SI +/+


Leher: Pembesaran KGB (-),
pembesaran tiroir (-)
Thorax: vesikuler (+), Rh/Wh
(-), BJ I,II reguler
Abdomen:
Tampak cembung, BU (+),
Shifting dullness (+),
Hepar/lien sulit dinilai, NT
(+) regio epigastrium
Extremitas: akral hangat,
pitting edema (+/+)

EKG: dalam batas normal


30 8/3 Pasien datang dengan leptospirosis Pro rawat inap
keluhan demam sejak 5 hari Rencana pemeriksaan
yang lalu turun bila diberi DL, Ureum/kreatinin,
obat penurun panas, SGOT/SGPT, bilirubin,
disertai dengan mual, IgM antileptospira,
muntah, nyeri di perut HBsAg
sebelah kanan, nyeri pada
kedua betis, dan mata IVFD NS: D5: Renosan
berubah menjadi berwarna 1:1:1 20 tpm
kuning sejak 3 hari yang Inj Ceftriaxone 2x2gr/IV
lalu. Sesak (-) Drip Paracetamol
BAB normal agak pucat, BAK 3x1gr/IV
seperti teh. Inj Ondansentron
Riwayat membersihkan got 2x8mg/IV
3 hari sebelum sakit, pasien Inj Omeprazole
mengaku banyak tikus di 2x20mg/IV
sekitar rumahnya. Inj Vit K 3x1 amp
Riwayat berpergian (-) Sukralfat 3x2C
Riwayat kontak dengan
pasien COVID 19 (-)

PF:
KU: sakit sedang, kes. CM
TD 120/70 mmHg, N 105
x/m, P 22 x/m, S 37,9oC

Mata; CA -/-, SI +/+


Leher pembesaran KGB (-)
Thorax: vesikuler +/+ tidak
ada bunyi napas tambahan,
BJ I,II reguler
Abdomen: Tampak datar,
BU (+), Nyeri tekan regio
epigastrium dan
hipokondrium kanan, hepar
tidak teraba, asites (-)
Extremitas: nyeri tekan di
daerah gastrocnemius, akral
hangat

31 10/3 Pasien datang dengan DM t.2 Vit Bcom tab 3x1 L


keluhan rasa kram pada Gabapentin 2x300mg
ujung jari tangan dan ingin Novorapid inj 3x 8 unit
kontrol gula darah. (SC)
Penglihatan baik, BAB dan Levemir inj 1x 10 unit
BAK normal lancar (SC)

RPD: Pasien sebelumnya KIE


memiliki riwayat sakit gula
dan telah pakai suntik
insulin 2 tahun yang lalu
namun berhenti

RPO: metformin 2x1


glibenklamid 1x1 di
puskesmas namun tidak
membaik

PF:
TD 130/80 mmHg, N 80 x/m,
P 20 x/m, S 36,0 C

PF lain dalam batas normal

Lab:
GDP: 160 mg/dl
Kolesterol: 175 mg/dl
AU: 5 mg/dl
32 10/3 Nn T Pasien datang dengan GERD Omeprazole 2x20 mg
35 thn keluhan rasa terbakar di Sukralfat 3x2 C
BB 50 kg dada, sering sendawa, nyeri
uluhati, dna rasa pahit di KIE
mulut. Keluhan sudah sering
dirasakan sejak beberapa
bulan yang lalu. Timbul
terutama bila pasien
terlambat makan atau saat
minum kopi.

RPD (-)

Kebiasaan: terlambat
makan, minum kopi, makan-
makanan pedas

PF:
TD 100/70
N 80
P 20
S 36,5

Abdomen: Nyeri Tekan


Epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas
normal
33 10/3 Tn R Pasien datang dengan IBS Buscopan tab 3x10mg
40 thn keluhan nyeri perut di Melidox tab 3x1
BB 58 kg seluruh perut hilang timbul, Loperamid 2x2 mg (bila
keluhan dirasakan sejak 3 diare)
bulan terakhir. Nyeri
berkurang setelah BAB. KIE
Perut kembung (+). Nyeri
ulu hati kadang, mual (+),
muntah (-). BAB cair 1 bulan
terakhir lendir (+), darah (-),
lendir (-), sebelumnya sulit
BAB. BAK normal lancar.
Haid dalam batas normal.
Riw kebiasaan: merokok (-),
pasien mengaku sudah
beberapa bulan terakhir
pekerjaan di kantor semakin
banyak serta ada masalah di
rumah.

PF:
KU: sakit ringan
TTV: TD 120/70 mmHg, N 85
x/m, P 20 x/m, S 36,5 C

Mata: CA -/- SI -/- mata


cekung (-)
Thorax dbn
Abdomen: perut tampak
cembung, BU (+) meningkat,
nyeri perut regio iliac
sinistra dan suprapubik,
perkusi hipertimpani.
Extremitas: akral hangat
Lain-lain dalam batas
normal

34 12/3 Nn S Pasien datang untuk DM t.1 Novorapid 3x10 unit/SC


19 thn kontrol. Lantus 1x 12 unit/SC
BB 48 kg Keluhan saat ini kadang Vitamin BecomZet 1x1
badan terasa lemas, tab
terutama di pagi hari.
KIE
RPD:
Diabetes sejak usia 15 thn
dan telah rutin
menggunakan insulin suntik
sejak usia 15 thn.

RPO:
Novorapid 3x10 Unit
Lantus 1x 16 Unit

PF:
KU; tampak sakit ringan,
kes. CM
TD 110/60 mmHg, N 80x/m,
P 20 x/m, S 36,3 C

Pemeriksaan lain dalam


batas normal
Pemeriksaan:
GDP: 102 mg/dl
HbA1C: 7
35 12/3 Ny Y Anamnesis: HIV/AIDS Pro rawat inap
45 thn Pasien datang dengan Kandidiasis
BB 50 kg keluhan demam naik turun oral IVFD Futrolit 28 tpm
sejak 3 minggu terakhir. Drip Neurobion 1
Turun bila minum amp/12 jam
paracetamol. Nyeri kepala Drip Paracetamol 1 gr/8
(-) Batuk/pilek (-). Sesak (-). jam/IV
Penciuman baik. Dada Inj Ranitidin 50 mg/12
berdebar-debar (-). Mual jam/IV
(+). Muntah (-) BAB encer Inj Ondansentron 8
(+) sejak 2 minggu yang lalu, mg/8 jam/IV
darah (-) lendir (-). BAK Attapulgite 3x2 tab/PO
dalam batas normal. Nystatin Kumur 2x1
Penurunan BB (+) kurang ARV
lebih 10 kg dalam 2 bulan
terakhir.

Riwayat kontak dengan


pasien COVID 19 disangkal
Riwayat berpergian ke luar
kota disangkal.

RPD: Pernah mengkonsumsi


ARV namun sudah berhenti
sejak 2 tahun yang lalu

RPO: Parasetamol

PF:
TD 100/70 mmHg
N 100 x/m
P 20 x/m
S 37,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, CA (+), SI (-)


Mulut: Lidah tampak kotor
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
iliac sinistra
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 10 gr/dl
HIV 3 metode: reaktif
Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif
36 15/3 Ny MH Pasien datang dengan Vertigo Betahistin Mesilate 3x6 L
62 thn keluhan pusing berputar mg
BB 60 kg sejak 2 hari yang lalu, Flunarizine 1x5 mg
TB 158 cm terutama saat pergantian Vit B Com 1x1 tab
posisi kepala. Mual (+) Amlodipin 1x5mg
Muntah (+) isi makanan.
Nyeri ulu hati (+). Bunyi
berdegung di telinga
disangkal BAB/K normal
lancar.

RPD: Hipertensi (+) tidak


terkontrol

PF:
TD 140/90 mmHg, N 85 x/m
P 20 x/m S 36,3 C
PF lainnya dalam batas
normal.

37 15/3 Ny L Pasien datang dengan Osteoarthritis Kapsul nyeri (Na L


68 thn keluhan nyeri lutut kiri sejak Diclofenak 25 mg,
BB: 75 kg 1 minggu yang lalu, Metilpredinsolon 4 mg,
TB: 158 cm memberat sejak 3 hari Diazepam 0,5 mg) 3x1
terakhir. Keluhan muncul caps
terutama saat pasien berdiri Vit Bcom 2x1 tab
dari posisi duduk dan
bangun pagi hari. Nyeri Rencana Pemeriksaan
sampai pasien kesulitan Xray Genu D/S AP/Lat
berjalan. Sudah
mengonsumsi obat antinyeri
namun tidak membaik.
Demam (-)
RPD: Keluhan serupa sudah
sering dialami sejak 5 tahun
yang lalu.
HT (-) DM (-) Asam urat (-)

PF:
TD 130/80 mmHg, N 85 x/m
P 20 x/m S 36,3 C
Status lokalis:
Genu Sinistra: Edema,
merah, teraba hangat,
Deformitas (+)
38 15/3 Tn E Pasien datang dengan Kolik renal Ciprofloxacin 2x500 mg
45 thn keluhan nyeri pinggang (5 hari)
BB 75 kg kanan hilang timbul, seperti Batugin 3x1 gelas takar
TB 178 cm diremas-remas, sejak 5 hari Buscopan tab 3x1 tab
yang lalu. Nyeri tidak Paracetamol 3x1 tab
menjalar dan timbul tiba- KIE
tiba. Mual (-), Muntah (-),
demam (+) 5 hari yang lalu Pro:
namun turun dengan Pemeriksaan urin
paracetamol. BAK kadang lengkap
disertai pasir, darah (-), BAB Foto Polos BNO
dalam batas normal.

RPD: Riwayat batu ginjal


satu tahun yang lalu. HT (-)
DM (-)

PF:
TD 110/80 mmHg, N 85 x/m
P 20 x/m S 36,3 C
Nyeri ketok CVA -/+
Nyeri tekan abdomen (-)
Pemeriksaan lain dalam
batas normal

39 15/3 Tn R Pasien datang dengan Struma Omeprazole 2x20 mg


55 thn keluhan benjolan di leher nodular non Pro biopsi FNAB
BB 70 kg kiri baru disadari 1 minggu toxic pemeriksaan FT4, TSH
TB 165 cm terakhir. Nyeri pada
benjolan (-), kesulitan
menelan (-), kesulitan
bernapas (-), jantung
berdebar (-), diare (-),
penurunan BB (-)
Keluhan lain: nyeri ulu hati
(+)
BAB/K dalam batas normal

RPD:
Hipertensi (+) terkontrol,
DM (-), benjolan/tumor di
wilayah lain disangkal

RPO: -

PF:
TD 130/70 mmHg, N 84 x/m,
P 20 x/m, S 36, 5 C SpO2
98%
PF
Mata: Eksoftalmus (-) CA (-),
SI (-)
Mulut: dalam batas normal
Leher: Teraba massa pada r.
coli anterior (S) uk 1 cm,
nyeri (-), merah (-), benjolan
ikut dengan gerak menelan.
Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: datar, BU (+)
meningkat, soepl, NT (-)
Ext: akral hangat, tremor (-)

40 15/3 Tn S Pasien datang dengan Sindrom Diet rendah kalori


70 thn keluhan nyeri pada leher Metabolik Amlodipin 1x10 mg PO
BB 85 kg belakang sejak 3 hari yang Candesartan 1x8mg
TB 165 cm lalu. Pasien juga Simvastatin 1x10mg PO
mengeluhkan sering lapar Metformin 2x500mg PO
dan haus sejak 1 bulan yang
lalu.

RPD: Hipertensi (+) DM (+)


Hiperkolesterol tidak
terkontrol
Riwayat kebiasaan: makan-
makanan berlemak, jarang
olahraga, merokok

PF:
TD 150/100
nadi 88x/m
RR 20x/m
suhu afebris
PF lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium:
GDP 160 mg/dl
kolesterol total 189 mg/dl,
LDL 180 mg/dl, HDL 46
mg/dl, TGS 178 mg/dl
Asam Urat: 7 mg/dl
EKG dalam batas normal
41 17/3 Nn. J Pasien datang dengan Anemia Omeprazole 2x20mg
15 tahun keluhan lemas sejak 1 Defisiensi Besi Sangobion 1x1 tab
BB 45 kg minggu terakhir, dirasakan Domperidon 3x1 tab
TB 160 cm terus menerus dan (bila perlu)
memberat dalam 3 hari
terakhir. KIE makanan bergizi dan
Keluhan lain: Nyeri ulu hati, pola hidup sehat
mual, mata berkunang-
kunang, nyeri kepala
Tidak ada perdarahan
spontan, atau bintik merah
di tubuh. Batuk/pilek
demam (-).
BAB/K normal lancar
Menstruasi baru pertama
kali dialami pasien 1 minggu
yang lalu, durasi 5 hari, 1
hari ganti pembalut 3-4x.
Riwayat kebiasaan: jarang
konsumsi makanan bergizi.

RPD: riwayat transfusi (-)

PF:
TD 120/70 mmHg, N 104
x/m, P 20 x/m, S 36, 5 C
SpO2 98%
PF
Mata: CA (+/+), SI (-)
Mulut: dalam batas normal
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: datar, BU (+)
meningkat, soepl, NT (-)
Ext: akral hangat, kuku
sendok (-)

Pem Lab:
Leukosit: 6.500
Trombosit 243.000
Hb 9 gr/dL
MCV 76 fl
MCH 25 pg
MCHC 30
42 17/3 Ny B Pasien datang dengan Susp. Pro rawat inap D
55 thn keluhan batuk berdahak Pneumonia O2 2 lpm (nasal kanul)
BB 55 kg sejak 5 hari yang lalu, lobaris IVFD Futrolit 20 tpm
TB 160 cm memberat dalam 1 hari Inj Levofloxacin
terakhir. Dahak kuning, 1x500mg/IV
darah (-). Keluhan disertai Inj Ceftriaxone 1x2gr/IV
rasa sesak kadang hingga Drip Paracetamol
pasien sulit tidur, sesak tdk 3x1gr/IV
disertai bunyi mengi. N-Acetylsistein
Keluhan baru dirasakan 3x200mg
pertama kali. Demam (+)
sejak 5 hari yang lalu, Rencana pemeriksaan:
namun tidak terlalu tinggi. Foto thorax PA
Nyeri menelan (-), flu (-),
penciuman dan indera
perasa masih baik.
Penurunan BB (-). BAB/BAK
dalam batas normal.
RPD: hipertensi (-), DM (-)

TTV:
TD 120/70, N 98 x/m, P 26
x/m, S 37,8 C SpO2 94%

PF:
Mata: CA (-/-), SI (-)
Mulut: dalam batas normal
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki kasar
-/+; BJ I, II reguler
Abd: datar, BU (+)
meningkat, soepl, NT (-)
Ext: akral hangat
Pem Lab:
Leukosit: 13.500
Trombosit 243.000
Hb 11 gr/dL

Swab Antigen SarsCov2


NEGATIF

43 17/3 Tn H Pasien datang dengan Vertigo Betahistin Mesilate 3x6 L


65 thn keluhan pusing berputar mg
BB 70 kg sejak 2 hari yang lalu, Flunarizine 1x5 mg
TB 168 cm terutama saat pergantian Vit B Com 1x1 tab
posisi kepala. Mual (+) Amlodipin 1x10mg
Muntah (+) isi makanan.
Nyeri ulu hati (+). Bunyi
berdegung di telinga
disangkal BAB/K normal
lancar.

RPD: Hipertensi (+) tidak


terkontrol

PF:
TD 160/90 mmHg, N 85 x/m
P 20 x/m S 36,3 C
PF lainnya dalam batas
normal.

44 17/3 Tn E Pasien datang dengan Struma Omeprazole 2x20 mg L


61 thn keluhan benjolan di leher nodular non Amlodipin 1x10 mg
BB 70 kg kiri baru disadari 3 minggu toxic
TB 170 cm terakhir. Nyeri pada Pro biopsi FNAB,
benjolan (-), kesulitan pemeriksaan FT4, TSH
menelan (-), kesulitan
bernapas (-), jantung
berdebar (-), diare (-),
penurunan BB (-)
Keluhan lain: nyeri ulu hati
(+)
BAB/K dalam batas normal

RPD:
Hipertensi (+) tidak
terkontrol, DM (-),
benjolan/tumor di wilayah
lain disangkal

RPO: -
PF:
TD 150/70 mmHg, N 84 x/m,
P 20 x/m, S 36, 5 C SpO2
98%
PF
Mata: Eksoftalmus (-) CA (-),
SI (-)
Mulut: dalam batas normal
Leher: Teraba massa pada r.
coli anterior (S) uk 0,5 cm,
nyeri (-), merah (-), benjolan
ikut dengan gerak menelan.
Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: datar, BU (+)
meningkat, soepl, NT (-)
Ext: akral hangat, tremor (-)

45 17/3 Tn J Pasien datang dengan Osteoarthritis Kapsul nyeri (Na


65 thn keluhan nyeri lutut kiri sejak Diclofenak 25 mg,
BB: 85 kg 5 hari yang lalu, memberat Metilpredinsolon 4 mg,
TB: 172 cm sejak 2 hari terakhir. Diazepam 0,5 mg) 3x1
Keluhan muncul terutama caps
saat pasien berdiri dari Vit Bcom 2x1 tab
posisi duduk dan bangun
pagi hari. Nyeri sampai Rencana Pemeriksaan
pasien kesulitan berjalan. Xray Genu D/S AP/Lat
Sudah mengonsumsi obat
antinyeri namun tidak
membaik.
Demam (-)
RPD: Keluhan serupa sudah
sering dialami sejak 3 tahun
yang lalu.
HT (-) DM (-) Asam urat (-)

PF:
TD 120/80 mmHg, N 85 x/m
P 20 x/m S 36,3 C
Status lokalis:
Genu Sinistra: Edema,
merah, teraba hangat,
Deformitas (+)
46 19/3 Tn J Pasien datang dengan Hipertiroid PTU 4x200mg
42 thn keluhan Penurunan BB sejak Propanolol 2x10mg/PO
BB 60 kg 3 bulan terakhir sebesar +/-
TB 170 cm 10 kg. pasien mengaku tidak
menjalankan program diet
tertentu. Mual (-) muntah
(-). Nyeri ulu hati (+). BAB
kadang cair. BAK normal
lancar. Pasien juga
mengeluhkan jantung
berdebar-debar sejak 1
bulan yang lalu, disertai
keringat yang berlebihan,
mudah kepanasan dan lebih
suka dingin, mudah cemas,
sulit tidur, sesak (-), nyeri
dada (-), tangan sering
gemetaran, mudah lelah
saat bekerja, peningkatan
nafsu makan. Batuk (-). Sulit
menelan (-). Perubahan
suara (-). Pasien juga
mengeluhkan adanya
benjolan di lehernya yang
bertambah besar dalam 4
bulan terakhir.

Riwayat kebiasaan: merokok


(-)
RPD: hipertensi (-), diabetes
mellitus (-)
Riwayat keluarga: Kanker
(-), penyakit tiroid/gondok
(-)

Riwayat kontak dengan


pasien COVID-19 disangkal

PF:
TD 110/70 mmHg
N 114 x/m
P 24 x/m
S 36,8 C
KU tampak sakit sedang
Kesadaran CM

Mata: cekung, eksoftalmus


(-/-), CA (-), SI (-)
Mulut: dbn
Leher: Pembesaran tiroid
difus, NT (-), bruit (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler, murmur (+)
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
epigastrium, massa (-)
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:

HIV 3 metode: non reaktif


Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif

FT4: 6 ng/dl
TSH: 0,01 uIU/mL

47 19/3 Ny. S Pasien datang dengan DM t.2 Vit Bcom tab 2x1
66 thn keluhan lemas 1 hari Metformin 2x500mg
BB 58 kg terakhir, dan ingin kontrol Glimepirid 1x1 mg
TB 165 cm gula darah. Penglihatan
baik, BAB dan BAK normal KIE
lancar

RPD: Pasien sebelumnya


memiliki riwayat sakit gula
dan telah rutin konsumsi
metform 2x1 dan glimepirid
1x1.

PF:
TD 110/80 mmHg, N 80 x/m,
P 20 x/m, S 36,0 C

PF lain dalam batas normal

Lab:
GDP: 112 mg/dl
Kolesterol: 185 mg/dl
AU: 5 mg/dl
48 19/3 Tn E Pasien datang dengan Kolik renal Ciprofloxacin 2x500 mg
55 thn keluhan nyeri pinggang (5 hari)
BB 75 kg kanan hilang timbul, seperti Batugin 3x1 gelas takar
TB 175 cm diremas-remas, sejak 6 hari Buscopan tab 3x1 tab
yang lalu. Nyeri menjalar ke Paracetamol 3x1 tab
perut dan selangkangan KIE
bagian kan dan timbul tiba-
tiba. Mual (-), Muntah (-), Pro:
demam (+) 5 hari yang lalu Pemeriksaan urin
namun turun dengan lengkap
paracetamol. BAK keruh, Foto Polos BNO
berpasir (-), darah (-), BAB
dalam batas normal.

RPD: Riwayat sakit ginjal (-).


HT (-) DM (-). Keluhan baru
pertama kali dirasakan

PF:
TD 110/80 mmHg, N 85 x/m
P 20 x/m S 37,6 C

Abdomen: Nyeri tekan


abdomen R. lumbar dextra
(+), iliaca dextra (+),Nyeri
ketok CVA -/+
Pembesaran KGB inguinalis
(-).
Pemeriksaan lain dalam
batas normal

49 19/3 Nn T Pasien datang untuk DM t.1 Novorapid 3x8 unit/SC


20 thn kontrol. Lantus 1x 12 unit/SC
BB 48 kg Keluhan tidak ada. Vitamin BecomZet 1x1
TB 160 cm tab
RPD:
Diabetes sejak usia 13 thn KIE
dan telah rutin
menggunakan insulin suntik
sejak usia 13 thn.

RPO:
Novorapid 3x8 Unit
Lantus 1x 12 Unit

PF:
KU; tampak sakit ringan,
kes. CM
TD 110/60 mmHg, N 80x/m,
P 20 x/m, S 36,3 C

Pemeriksaan lain dalam


batas normal
Pemeriksaan:
GDP: 110 mg/dl
HbA1C: 7
50 19/3 Pasien datang dengan Sindrom Diet rendah kalori
keluhan nyeri pada leher Metabolik Amlodipin 1x10 mg PO
belakang sejak 3 hari yang Candesartan 1x8mg PO
lalu. Pasien juga Simvastatin 1x10mg PO
mengeluhkan sering lapar Metformin 2x500mg PO
dan haus sejak 1 bulan yang
lalu.

RPD: Hipertensi (+) DM (+)


Hiperkolesterol tidak
terkontrol
Riwayat kebiasaan: makan-
makanan berlemak, jarang
olahraga, merokok

PF:
TD 170/90
nadi 88x/m
RR 20x/m
suhu afebris
PF lain dalam batas normal

Pemeriksaan laboratorium:
GDP 135 mg/dl
kolesterol total 289 mg/dl,
LDL 160 mg/dl, HDL 46
mg/dl, TGS 218 mg/dl
Asam Urat: 8 mg/dl
EKG dalam batas normal

BEDAH

1 Tn J Pasien datang dengan ulkus Cefixime 2x100mg L


65 thn keluhan luka di kaki kiri diabetikum As Mefenamat 3x500mg
BB 80 kg tidak sembuh-sembuh
TB 160 cm sudah sejak 3 bulan yang Pro Debridement
lalu. Luka dirasakan
bertambah besar.

RPD: DM (+) tidak rutin


minum obat

TTV
TD: 120/80mmHg
HR: 92x/menit
RR: 20x/menit
S: 36.6C
PF:
Dorsum Pedis S: Kondisi luka
buruk. Serous (+) Pus (+)
Nekrosis (-), luka belum
menutup

2 Tn M Pasien datang dengan hernia inguinalis Pro Herniorrhaphy L


67 th keluhan timbul benjolan di
BB 68 kg lipatan paha kiri, sejak 1
TB 168 cm tahun yang lalu. Awalnya
bisa keluar masuk sendiri,
terutama saat batuk atau
mengangkat beban berat.
Namun sejak 1 minggu yang
lalu benjolan tidak dapat
masuk sendiri

TTV
TD: 130/80mmHg
HR: 102x/menit
RR: 20x/menit
S: 36.6C

PF:
R. inguinalis S:
Massa uk 2 cm, teraba
lunak. Membesar saat
valsava batuk. Nyeri (-).
Tanda radang (-)

3 Ny. YT Pasien datang kontrol luka STT Cefixime 2x100 mg D


30 thn post operasi H+3 dengan Asam Mefenamat 3x500
BB 60 kg Lipoma pada daerah paha mg
TB 162 cm kanan atas. Keluhan saat ini:
nyeri luka operasi (+), tidak
ada nanah atau darah
keluar dari luka operasi.

PF:
TTV dalam batas normal
R. Femoralis Sup. Dextra:
Luka post op: Pus (-), Darah
(-), Serous (-), Nekrosis (-)
4 An. S S: Hemangioma  Ivfd rl 28 tpm A
16 th Pasien datang dengan DD malformasi  ranitidine
BB 45 kg benjolan di punggung ukuran vaskular 1amp/12jam/i
TB 158 cm 1,5x2cm, benjolan muncul v
sejak 3 bulan yang lalu dengan  ketorolac
ukuran sebesar biji jagung dan 1amp/ 8jam/ iv
disertai perdarahan  ceftriaxone
0: 1gr/12 jam/ iv
Status generalis :
Sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
td 110/70
N 80
S 37,4
P 22

Secondary survey:
Regio Trunkus Posterior
Deformitas (-)
Edema (-)
Nyeri (-)
Konsistensi lunak
Mobile (+)

5 Nn ES Pasien datang dengan hemoroid grade Pro Rawat Inap D


32 thn keluhan benjolan pada 4  NaCl 0,9% 20 tpm
BB 55 kg daerah anus, disertai nyeri,  Ceftriaxon 1 gram/24
TB 162 cm dan keluar darah menetes jam/IV
dari anus.  Metamizole 500
Keluhan awalnya dialami mg/8 jam/IV
sejak 5 tahun yang lalu,  Ranitidine 50 mg/12
awalnya dapat masuk keluar jam/IV
dengan sendirinya, namun  Paracetamol 500mg /
sejak 1 minggu terakhir 8jam / oral
tidak dapat masuk
walaupun sudah didorong, Pro Hemorrhoidektomi
disertai rasa nyeri hebat.

PF:
TD 110/70 N 105 P 22 S 37 C

Pemeriksaan RT:
Tampak massa di perianal
uk 1 cm, darah (+)
6 Tn J Pasien datang dengan Abses gluteal Pro Rawat Inap D
35 thn keluhan nyeri pada bokong  NaCl 0,9% 20 tpm
BB 58 kg sejak 2 bulan yang lalu.  Ceftriaxon 1 gram/24
TB 167 cm Awalnya berupa bisul kecil, jam/IV
kemudian membesar.  Metronidazole 500
mg/8 jam/IV
PF:  Metamizole 500
Status generalis: mg/8 jam/IV
sakit sedang/gizi  Ranitidine 50 mg/12
lebih/compos mentis jam/IV
Status vitalis:  Paracetamol 500mg /
TD : 140/70 mmHg 8jam / oral
N : 88 x/menit  Pro Insisi drainase
P: 18 x/menit
S: 38,7oC

Status lokalis: Regio gluteus


dextra
Massa uk 5x4 cm, fluktuasi
(+), eritema, pus (+)

7 Tn I Pasien datang dengan batu saluran Rencana pemeriksaan L


61 thn keluhan sulit berkemih, kemih USG Abdomen, Foto
BB 70 kg kadang tersendat-sendat Polos Abdomen
TB 165 cm dan rasa tidak lampias. BAK
berpasir, darah (-). Keluhan Ciprofloxacin 2x500mg
disertai nyeri perut bagian Asam mefenamat
bawah hilang timbul. 3x500mg
Buscopan tab 3x1 tab
PF:
TTV:
TD: 130/80mmHg
HR: 82x/menit
RR: 20x/menit
S: 36.6C
Abdomen: Tampak datar,
BU +, soepl, Nyeri tekan
suprapubik (+)
8 An. T Pasien datang dengan parafimosis CITO Dorsumsisi A
8 th keluhan nyeri pada daerah IVFD RL 20 tpm
BB 20 kg penis timbul 6 jam SMRS, Inj Ketorolac ½ amp/8
TB 145 cm Keluhan lain: bengkak pada jam/IV
kepala penis, dan kulit penis Inj Ceftriaxone 2x500
tidak dapat dikembalikan mg/IV
lagi Paracetamol 3x200
mg/PO
PF:
Nadi 92 x/m P. 24x/m S 37 C

Status lokalis:
Penis: Retraksi preputium
(+), Edema (+), Pus (-)
9 An JS Pasien datang dengan fimosis Pro sirkumsisi A
15 thn keluhan sulit berkemih sejak CITO Dorsumsisi
BB 35 kg 1 hari yang lalu. IVFD RL 20 tpm
TB 155 cm Keluhan timbul sejak kulit Inj Ketorolac ½ amp/8
penis tidak dapat ditarik jam/IV
kebelakang lagi, kepala Inj Ceftriaxone 2x500
penis tampak mengembung. mg/IV
Riwayat sunat sebelumnya
disangkal

PF:
TD 110/70, N. 90 x/m P.
24x/m S 36,8 C

Status lokalis:
Glans penis edema,
preputium tidak dapat
terretraksi

10 Ny. AE; 63 Nyeri dan bengkak kaki Abses Pedis D Ibuprofen 200 mg/12 L
th; 160 cm; kanan. Dirasakan sejak jam/oral
50 kg kurang lebih dari 1 bulan Omeprazole 20 mg/24
SMRS .Demam (-). Mual (-), jam/oral
muntah (-). Riwayat Cefixime 100 mg/12
penyakit yang sama jam/oral
sebelumnya (-). Riwayat
alergi makanan (-). Riwayat Pro Insisi drainase
alergi obat (-). Riwayat
trauma (-).

Tanda vital
- Tekanan darah: 100/70
mmHg
- Denyut nadi: 75x/menit
- Laju pernapasan:
20x/menit
- Suhu: 36.5oC
- GCS: E4M6V5
Status lokalis
Tampak inflamasi disertai
fluktuasi pada dorsum pedis
dextra dengan diameter
sekitar 2-3 cm

11 Nn AM Pasien datang dengan fibroadenoma Pro eksisi dan biopsi D


mammae
25 th keluhan benjolan di
BB 54 kg payudara kiri sejak 1 bulan
TB 164 cm yang lalu, tidak bertambah
besar, nyeri hanya bila
menjelang haid, sekret dari
puting disangkal, penurunan
BB (-)

Riw keluarga: Ibu (+)

PF:
TTV dalam batas normal
Status lokalis (Mammae S)
Teraba massa uk 1 cm, 2
buah, teraba kenyal, mobile,
nyeri (-), permukaan rata.
Sekret puting (-)
12 Ny MS Pasien datang dengan ca mammae Rujuk ke RS tingkat A D
45 thn keluhan benjolan di Vit BcomZet 1x1 tab
BB 50 kg payudara kanan sejak 5 Sangobion 1x1 tab
TB 168 cm bulan terakhir, dirasakn
bertambah besar, keluhan
lain: ada darah keluar dari
puting susu, penurunan BB
(+) sekitar 8 kg dalam 6
bulan terakhir, dan badan
sering terasa lemas.
Riwayat keluarga: Ibu pasien
mengalami kanker

Riwayat benjolan tempat


lain (-)

PF:
TD 120/80, N 80, P 22, S
36,3
Conjungtiva anemis (-)

Status lokalis:
Mammae (D); teraba massa
berukuran 7 cm, keras, tidak
mobile, nyeri (+), kulit
tampak peau d'orange
Mammae (S) dalam batas
normal

Pem penunjang:
Hb 10 g/dL
Leukosit 6400/mm3
Trombosit 197000/mm3
13 Tn.D; 60 thn; Pasien datang dengan BPH Tx: L
164 cm; 55 kg keluhan tidak bisa buang air Tamsulosin 1x0,4 mg
kecil selama 5 hari terakhir. Pasang Kateter
Kencing dirasakan tidak
puas dan perut terasa sakit. Pro Prostatektomi
Nyeri perut bawah (+).
Demam (-), mual muntah
(-). BAB biasa BAK lancar.
Riwayat operasi (-). Riwayat
HT(-), DM (-), alergi (-), asma
(-).

TD: 120/80 mmHg


P: 18 x/i
N: 80 x/I
S: 36,5 C
Status lokalis regio
abdomen:
Nyeri tekan suprapubik
Rectal Touche:
Teraba pole atas dengan
bantuan tekanan
suprapubik:

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HGB : 11.2 gr/dL
WBC : 7.823
PLT : 233.000
CT/BT : 8’/2’30”
GDS : 154 mg/dL
USG Abdomen
Hyperplasia prostat ukuran
5,03cm x 4,6cm
14 Tn L Pasien datang ke Poliklinik Hidronefrosis -Asupan cairan L
65 thn dengan keluhan nyeri dekstra ec. ditingkatkan (2500-
BB 60 kg pinggang sebelah kanan Nefrolitiasis 3000ml/hari)
TB 165 cm dirasakan ±2 bulan yang Dekstra -Asam Mefenamat
lalu. Nyeri dirasakan hilang 500 mg 3x1
timbul sudah sejak lama. -Hidroklortiazid 1x1

RPS : Pasien sebelumnya


pernah mengalami keluhan
yang sama
RPK : Tidak ada keluarga
yang mengalami keluhan
yang sama
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan pada saat
palpasi abdomen terutama
di sebelah kanan,
ballottement (-), nyeri ketok
CVA +/-

USG : Tampak bayangan


hiperekoik dengan acoustic
shadow ukuran 2mm,
sistem pelviokalises tampak
melebar
15 Ny. AE; 63 Nyeri dan bengkak kaki Abses Pedis D Ibuprofen 200 mg/12 L
th; 160 cm; kanan. Dirasakan sejak jam/oral
50 kg kurang lebih dari 1 bulan Omeprazole 20 mg/24
SMRS .Demam (-). Mual (-), jam/oral
muntah (-). Riwayat Cefixime 100 mg/12
penyakit yang sama jam/oral
sebelumnya (-). Riwayat
alergi makanan (-). Riwayat Pro Insisi drainase
alergi obat (-). Riwayat
trauma (-).

Tanda vital
- Tekanan darah: 100/70
mmHg
- Denyut nadi: 75x/menit
- Laju pernapasan:
20x/menit
- Suhu: 36.5oC
- GCS: E4M6V5
Status lokalis
Tampak inflamasi disertai
fluktuasi pada dorsum pedis
dextra dengan diameter
sekitar 2-3 cm

16 Ny SM S: ulkus  IVFD RL 28 tpm D


45 thn Pasien datang dengan diabetikum  Inj. Ranitidin 1amp/
BB 50 kg keluhan luka pada kaki 12j/iv
TB 160 cm kanan sejak +- 2 tahun yll.  Inj. Ketorolac 1amp/
Riwayat DM (+) 8j/iv
 Inj. Ceftriaxone 1gr/
O: 12j/iv
Status generalis :  Inj. Metronidazole
sakit sedang/gizi 500 mg/8j/iv
cukup/compos mentis
Status vitalis :
td 110/70 Pro Debridement
N 88 Konsul Spesialis
S 37,4 Penyakit Dalam
P 20

Tampak ulkus pada


malleolaris lateral dextra Uk
+- 5x4x1 cm 
Pus +, necrotic +,
perdarahan aktif - 

Tampak ulkus pada plantar


pedis dextra uk +- 4x2x1 cm
Pus +, necrotic -,
perdarahan aktif
17 Tn IM Pasien datang dengan hernia inguinalis Pro Herniorrhaphy D
57 th keluhan timbul benjolan di
BB 65 kg lipatan paha kanan, sejak 6 IVFD RL 24 tpm
TB 168 cm bulan yang lalu. Awalnya Inj Ketorolac 30 mg/8
bisa keluar masuk sendiri, jam/IV
terutama saat batuk atau Inj Ranitidin 50 mg/12
mengangkat beban berat. jam/IV
Namun sejak 1 minggu yang Inj Ceftriaxone 1 gr/12
lalu benjolan tidak dapat jam/IV
masuk sendiri disertai nyeri
yang menetap bertambah
nyeri

TTV
TD: 130/80mmHg
HR: 112x/menit
RR: 22x/menit
S: 36.6 C

PF:
R. inguinalis D:
Massa uk 6 cm, teraba
lunak. Membesar saat
valsava batuk. Nyeri (+).
Tanda radang (-)

18 Ny S Pasien datang dengan abses perianal Pro Insisi drainase D


42 thn keluhan nyeri pada daerah
BB 60 kg sekitar anus disertai IVFD RL 20 tpm
TB 158 cm benjolan berisi nanah. Inj Metronidazole 500
Demam (+) mg/8 jam/IV
Inj Ceftriaxone 1 gr/12
RPD: DM disangkal jam/IV
PF: Inj Ketorolac 30 mg/8
TD 130/70 mmHg N 89 x/m jam/IV
P 20 x/m S 37,2 C Inj Paracetamol 1 gr/8
jam/IV
Status lokalis:
Regio perianal:
Tampak massa uk 5 cm, pus
(+), eritema (+)
19 An TS Pasien rujukan puskesmas undesensus Observasi hingga 6 A
4 bulan datang dengan keluhan ada testis bulan.
BB 5,7 kg benjolan di lipatan paha Rencana orchidopexy
PB 62 cm kanan dan tidak teraba bila testis belum turun
testis di kantung pelir. hingga usia 6 bulan
Kondisi ini baru dirasakan
orang tua pasien 1 minggu
yang lalu. Minum ASI baik,
bayi aktif, BAB/K normal
lancar.

Pasien lahir normal di bidan,


usia kehamil 36 minggu, BBL
2,5 kg

PF:
N. 109 x/m P. 25 x/m S. 36,8
C

R. inguinalis dextra:
Teraba massa diameter 1
cm lunak, mobile, tanda
radang (-)
Skrotum dextra: testis tidak
teraba
20 Tn S Pasien datang dengan hemoroid grade Pro Rawat Inap D
29 thn keluhan benjolan pada 4  NaCl 0,9% 20 tpm
BB 65 kg daerah anus, disertai nyeri,  Ceftriaxon 1 gram/24
TB 172 cm dan keluar darah menetes jam/IV
dari anus.  Metamizole 500
Keluhan awalnya dialami mg/8 jam/IV
sejak 10 tahun yang lalu,  Ranitidine 50 mg/12
awalnya dapat masuk keluar jam/IV
dengan sendirinya, namun  Paracetamol 500mg /
sejak 1 bulan terakhir tidak 8jam / oral
dapat masuk walaupun
sudah didorong, disertai Pro Hemorrhoidektomi
rasa nyeri yang bertambah
hebat.
PF:
TD 110/70 N 105 P 22 S 37 C

Pemeriksaan RT:
Tampak massa di perianal
uk 1 cm, darah (+)
21 Ny LM Pasien datang dengan vulnus Wound toilet dan D
55 thn keluhan luka robek di laceratum r. hecting
BB 56 kg daerah wajah setelah jatuh facialis Cefixime 2x100 mg
TB 158 cm dijalan 1 jam SMRS, nyeri (+) Asam mefenamat
3x500mg
PF:
TTV dalam batas normal
Status lokalis:
Regio facialis infraorbita:
Vulnus laceratum (2)
ukuran: 2x0,5 cm dan 1x 0,5
cm
Dasar jaringan lunak,
perdarahan pasif, nanah (-)

22 Ny MM Pasien datang dengan nyeri batu saluran Rencana USG Abdomen, L


63 thn perut bawah, BAK sulit dan kemih dan Foto polos
BB 65 kg dan keluar sedikit sejak 2 abdomen
TB 160 cm hari yang lalu. BAK berpasir,
darah (-) sejak 1 minggu Pro rawat inap
yang lalu. Keluhan disertai -Pasang kateter
nyeri perut bagian bawah -IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
hilang timbul. -Inj Ranitidin 50 mg/12
jam/IV
PF: -Inj Ceftriaxone 2gr/24
TTV: jam/IV
TD: 110/80mmHg - Inj Ketorolac 30 mg/8
HR: 82x/menit jam/IV
RR: 20x/menit Rencana Operasi
S: 36.6C
Abdomen: Tampak
cembung, BU +, soepl, Nyeri
tekan suprapubik (+), teraba
massa r. suprapubik (VU)

23 An. L Pasien datang dengan parafimosis CITO Dorsumsisi A


6 th keluhan nyeri pada daerah IVFD RL 20 tpm
BB 20 kg penis timbul 5 jam SMRS, Inj Ketorolac 0,3 ml/8
TB 145 cm Keluhan lain: bengkak pada jam/IV
kepala penis, dan kulit penis Inj Ceftriaxone 2x500
tidak dapat dikembalikan mg/IV
lagi Paracetamol 3x200
mg/PO
PF:
Nadi 92 x/m P. 24x/m S 37 C

Status lokalis:
Penis: Retraksi preputium
(+), Edema (+), Pus (-)
24 An ST Pasien datang dengan fimosis Pro sirkumsisi A
15 thn keluhan sulit berkemih sejak CITO Dorsumsisi
BB 35 kg 2 hari yang lalu. IVFD RL 20 tpm
TB 155 cm Keluhan timbul sejak kulit Inj Ketorolac ½ amp/8
penis tidak dapat ditarik jam/IV
kebelakang lagi, kepala Inj Ceftriaxone 2x500
penis tampak mengembung. mg/IV
Riwayat sunat sebelumnya
disangkal

PF:
TD 110/70, N. 90 x/m P.
24x/m S 36,8 C

Status lokalis:
Glans penis edema,
preputium tidak dapat
terretraksi

25 Tn AD Pasien datang dengan lipoma Rencana eksisi lipoma D


40 thn keluhan benjolan di
BB 78 kg punggung atas sebelah kiri
TB 170 cm sejak 1 tahun yang lalu.
Tidak bertambah besar,
tidak nyeri. Demam (-),
Penurunan BB (-)

RPD: baru pernah dialami

PF:
TD 110/80 N 85 x/m P 20
x/m S 36,8 C

Status lokalis
(regio scapularis superior
sinistra)
Massa uk 5x3 cm, berbatas
tegas, teraba lunak, mobile,
tanda radang (-)
26 Nn FT Pasien datang dengan fibroadenoma Rencana eksisi tumor D
25 thn keluhan benjolan di mammae
BB 60 kg payudara kanan sejak 6
TB 168 cm bulan terakhir, tidak
bertambah besar, kadang
disertai nyeri, penurunan BB
(-)

Riwayat kanker dalam


keluarga disangkal

Riwayat benjolan tempat


lain (-)

PF:
TD 120/80, N 80, P 22, S
36,3

Status lokalis:
Mammae (D); teraba massa
berukuran 3 cm, lunak,
mobile, nyeri (+/-),
permukaan rata
Mammae (S) dalam batas
normal

Pem penunjang:
Hb 12 g/dL
Leukosit 6500/mm3
Trombosit 189000/mm3
27 Ny FS Pasien datang dengan ca mammae Pro Rawat Inap dan L
64 thn keluhan benjolan di Rujuk
BB 50 kg payudara kanan sejak 6
TB 165 cm bulan terakhir, dirasakn IVFD NaCl 20 tpm
bertambah besar, keluhan Inj Ranitidin 2x1 amp/IV
lain: ada darah keluar dari Transfusi hingga Hb 10
puting susu, penurunan BB mg/dL
(+) sekitar 10 kg dalam 6
bulan terakhir, dan badan
sering terasa lemas.
Riwayat keluarga: Ibu pasien
meninggal dengan kanker
getah bening

Riwayat benjolan tempat


lain (-)

PF:
TD 120/80, N 80, P 22, S
36,3
Conjungtiva anemis

Status lokalis:
Mammae (D); teraba massa
berukuran 10 cm, keras,
tidak mobile, nyeri (+), kulit
tampak peau d'orange
Mammae (S) dalam batas
normal

Pem penunjang:
Hb 6 g/dL
Leukosit 5000/mm3
Trombosit 189000/mm3
28 Tn.JR; 69 thn; Pasien datang dengan BPH Tx: L
168 cm; 65 kg keluhan tidak bisa buang air Tamsulosin 1x0,4 mg
kecil selama 5 hari terakhir. Pasang Kateter
Kencing dirasakan tidak
puas dan perut terasa sakit. Pro Prostatektomi
Nyeri perut bawah (+).
Demam (-), mual muntah
(-). BAB biasa BAK lancar.
Riwayat operasi (-). Riwayat
HT(-), DM (-), alergi (-), asma
(-).

TD: 120/80 mmHg


P: 18 x/i
N: 80 x/I
S: 36,5 C
Status lokalis regio
abdomen:
Nyeri tekan suprapubik
Rectal Touche:
Teraba pole atas dengan
bantuan tekanan
suprapubik, permukaan
tidak berbenjol-benjol, nyeri
(-):

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HGB : 11.2 gr/dL
WBC : 7.823
PLT : 233.000
CT/BT : 8’/2’30”
GDS : 154 mg/dL
USG Abdomen
Hyperplasia prostat ukuran
5,03cm x 4,6cm
29 An. M; 16 th; Nyeri pada kepala dialami Vulnus - Pasang O2 1 lpm via A
162 cm; 56 kg sejak ± 15 menit yg lalu laceratum
SMRS, post KLL akibat
nasal kanul
terjatuh dari motor. Demam - Hecting + Rawat
(-), Nyeri kepala (+), Mual
(-), Muntah (-) BAK lancar, Luka + Hentikan
BAB Biasa. Luka robek pada perdarahan
betis kanan, perdarahan
aktif. Riwayat pingsan (+), - IVFD RL 20 tpm
Riwayat Pengobatan: (-) -Neurobion
GCS E4M6V5 1amp/24j/drips
TD : 120/70 mmhg - Inj. Ketorolac
N: 72x/i
P: 20x/i 1amp/8j/iv
S: 36,7oc - Inj. TT 0.5 cc/IM
Pupil : isokor 2.5 mm/2.5
mm - Inj. Ranitidin
Extremitas: deformitas (-), 1amp/12j/iv
nyeri tekan (+), vulnus
laceratum R. cruris D uk - Inj. Asam
3x4 cm (+) Tranexamat 1
amp/8j/iv
- Cefixime 2x100 mg/
PO
Planning: Konsul
Spesialis saraf CT
Scan Kepala
30 An.R; 10 th Anak datang ke RS dengan Vulnus Rawat luka A
140 cm 35kg keluhan telapak kaki kanan laceratum
robek terkena ujung seng region pedis
Jahit luka
saat bermain sejak 1 jam dinidtra Injeksi ATS
yang lalu sebelum datang ke
RS nyeri pada luka (+) Amoxicilin 3x 500mg
perdarahan sudah berhenti Asam mefenamat 3
saat dalam perjalanan ke
rumah sakit x500mmg
Vit c 1x1 tab
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
N : 80 x/i
P : 24 x/i
O
S : 36,6 C

PEMERIKSAAN LUAR
Mata ca-/- si-/-
Paru rh-/- wh-/-
Status lokalis: vulnus
laceratum region plantar
pedis sinistra 1x3 cm
31 An. F; 15 th; luka pada lutut kanan, Vulnus Rawat luka A
160 cm; 48 kg riwayat jatuh dari motor, laceratum
jatuh di aspal 1 jam yang
Jahit luka
lalu. Nyeri (+), demam (-), Injeksi ATS
nyeri kepala (-), mual (-),
muntah (-). BAK Lancar, BAB Amoxicilin 3x 500mg
Biasa. Riwayat pingsan (-), Asam mefenamat 3
Riwayat pengobatan (-)
x500mmg
KU : baik Vit c 1x1 tab
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/i
P : 18 x/i
S : 36,7

Status lokalis : 1 buah luka


robek pada lutut kanan,
perdarahan aktif tidak ada.
Neourovaskular dalam batas
normal.

32 An AN; 13 thn; Pasien datang dengan luka Vulnus Rawat luka A


BB 47 kg; TB pada lutut kanan, setelah laceratum
158 cm terkena parang 10 menit
Jahit luka
yang lalu. Injeksi ATS
Nyeri (+), demam (-), mual
(-), muntah (-). BAK Lancar, Amoxicilin 3x 500mg
BAB Biasa. Riwayat pingsan Asam mefenamat 3
(-), Riwayat pengobatan (-)
x500mmg
KU : baik Asam Tranexamat
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/m 3x500mg
P : 20 x/m Vit c 1x1 tab
S : 36,7

Status lokalis (R. Genu D):


1 buah vulnus caesum pada
lutut kanan, perdarahan
aktif ada. Neourovaskular
dalam batas normal.

33 An. SM, 12 thn; Pasien datang dengan Abses kulit Insisi Drainase A
BB 38 kg; TB keluhan nyeri pada daerah
155 cm kening kanan disertai Asam Mefenamat
benjoan, keluar nanah (+). 3x500mg
Sejak 3 hari yang lalu, dirasa Metronidazole 3x500
bertambah besar.
mg (5 hari)
Sebelumnya ada benjolan
kecil dan gatal. Demam (-)
Gangguan penglihatan (-)

KU : baik
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 20 x/m
S : 36,9

Status lokalis (R. supraorbita


Dextra):
Massa uk 1x1 cm, fluktuatif
(+), nyeri (+), eritema (+),
pus (+)

34 An JM; 14 thn; S: Trauma Capitis Wound toilet A


BB 45 kg; TB Pasien datang dengan Ringan + TT 0,5 cc/IM
158 cm keluhan luka robek pada Vulnus IVFD RL 20 tpm
wajah tepi mata kanan dan Laceratum Inj. Ranitidin 1amp/
dahi sisi kanan setelah Regio 12j/iv
mengalami kecelakaan lalu Zygomaticum Inj. Ketorolac 1amp/
lintas.Muntah disangkal, dextra dan 8j/iv
Riwayat pingsan disangkal. region Cefixime 2x100 mg/PO
frontalis + Skin Observasi GCS
O: Loss (open
Status generalis : wound of
Sakit sedang/gizi unspecified
cukup/compos mentis body region)
Status vitalis :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,9oC
Status lokalis :
Regio Zygomaticum
dextra :tampak luka robek
ukuran 3,0 cm x 3,0 cm x 1,0
cm, perdarahan aktif (-),
skin loss (+)

Regio Frontalis : tampak


luka robek ukuran 3,0 cm x
2,0 cm x 1,0 cm, perdarahan
aktif (-), skin loss (+)

35 An D; 10 thn; S: vulnus  Wound toilet A


BB 35 kg; TB Pasien datang dengan laceratum  Hecting luka
155 cm keluhan nyeri pada kaki kiri regio dorsum  TT 0,5 cc/IM
setelah terjatuh dari motor. pedis sinistra  Paracetamol syrup
(open wound 3x1 cth
O: of unspecified  Cefadroxil 2x2 cth
Status generalis : body region)
sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
BB : 20 kg
Status vitalis :
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,6oC
Status lokalis :
Regio dorsum pedis sinistra:
luka robek ukuran 3,7 cm x
3,5 cm. CRT < 2 detik, ROM
normal, perdarahan aktif (-)
36 An JS; 14 thn; Pasien datang dengan luka Vulnus Rawat luka A
BB 45 kg; TB pada lengan kiri, setelah laceratum
158 cm jatuh dari motor, jatuh di
Jahit luka
aspal 15 menit yang lalu. Injeksi ATS
Nyeri (+), demam (-), nyeri
kepala (-), mual (-), muntah Amoxicilin 3x 500mg
(-). BAK Lancar, BAB Biasa. Asam mefenamat 3
Riwayat pingsan (-), Riwayat
pengobatan (-) x500mmg
Vit c 1x1 tab
KU : baik
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/i
P : 20 x/i
S : 36,7

Status lokalis :
(regio brachii sinistra)
Vulnus laceratum uk 4x0,5
cm
37 An M; 15 thn; S: Trauma Capitis Wound toilet A
BB 55 kg; TB Pasien datang dengan Ringan + TT 0,5 cc/IM
160 cm keluhan luka robek pada Vulnus IVFD RL 20 tpm
wajah dahi kiri setelah Laceratum Inj. Ranitidin 1amp/
mengalami kecelakaan lalu Regio frontalis 12j/iv
lintas.Muntah disangkal, Sinistra + Skin Inj. Ketorolac 1amp/
Riwayat pingsan disangkal. Loss (open 8j/iv
wound of Cefixime 2x100 mg/PO
O: unspecified Observasi GCS
Status generalis : body region)
Sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,9oC
Status lokalis :
Regio Frontalis : tampak
luka robek ukuran 3,0 cm x
2,0 cm x 1,0 cm, perdarahan
aktif (-), skin loss (+)

38 An H; 15 thn; S: Vulnus ictum Cross incision A


BB 45 kg; TB Pasien datang dengan Inj. TT 0,5 cc/IM
158 cm keluhan nyeri pada kaki Paracetamol 3x1
kanan setelah menginjak Metronidazole 500
besi berkarat. mg 3x1

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,6oC
Status lokalis :
Regio dorsum pedis dextra :
luka tusuk ukuran 1 x 0,5 x
0,5 cm, perdarahan aktif (-),
luka kotor

39 An. TS, 15 thn, S: Appendicitis IVFD RL 24 tpm A


BB 52 kg kg, TB Pasien masuk dengan nyeri Inj Ketorolac 30 mg/8
160 cm perut kanan bawah sejak 1 jam/IV
hari sebelum masuk rumah Inj Ondansentron 8
sakit. Demam ada. Mual, mg/12 jam/IV
muntah ada frekuensi 3x isi Drip Paracetamol 1 gr/8
makanan. jam/IV
Inj Ceftriaxone 2 gr/12
O: jam/IV
Status generalis :
sakit sedang/gizi Pro Appendektomi
baik/compos mentis
Status vitalis :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 38,7oC
Abdomen : tidak distensi,
peristaltik kesan normal,
nyeri tekan titik Mc Burney,
Rovsing sign (+)

WBC : 21.000/ul

USG abdomen :
tampak lesi tubuler
decompressible (target sign)
pada area Mc Burney
40 An E; 7 thn; BB S: Vulnus ictum Cross incision A
25 kg; TB 150 Pasien datang dengan Inj. TT 0,5 cc/IM
cm keluhan nyeri pada kaki kiri Paracetamol 3x250 mg
setelah menginjak besi Metronidazole 3x250
berkarat. Perdarahan aktif mg (5 hari)
(-)

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 90/60 mmHg
N : 100 x/menit
P : 24 x/menit
S : 36,5oC
Status lokalis :
Regio dorsum pedis
sinistra :
luka tusuk ukuran 1 x 0,5 x
0,5 cm, perdarahan aktif (-),
luka kotor

41 An.YK; 10 th Anak datang ke RS dengan Vulnus Rawat luka A


142 cm 35kg keluhan telapak tangan laceratum Jahit luka
kanan robek terkena region pedis
pecahan gelas saat bermain dinidtra
Injeksi ATS
sejak 15 menit yang lalu Amoxicilin 3x 500mg
sebelum datang ke RS nyeri
pada luka (+) perdarahan Asam mefenamat 3
sudah berhenti saat dalam x500mmg
perjalanan ke rumah sakit
Vit c 1x1 tab
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
N : 80 x/i
P : 24 x/i
S : 36 OC
PEMERIKSAAN LUAR
Status lokalis: vulnus
laceratum region palmar
dextra 1x3 cm
42 Ny SL; 35 thn; Pasien datang dengan Lipoma Eksisi Lipoma D
BB 68 kg; TB keluhan benjolan di
165 cm punggung bawah sebelah Asam Mefenamat 3x500
kiri, sejak 6 bulan yang lalu, mg
kadang terasa nyeri, tidak Cefixime 2x100 mg (5
bertambah besar. hari)
Penurunan BB disangkal,
Demam (-)

PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
N : 80 x/i
P : 24 x/i
S : 36 OC
PEMERIKSAAN LUAR
Status lokalis: Trunkus
posterior
Massa ukuran 4x3 cm,
teraba lunak, mobile, tepi
rata, berbatas tegas, nyeri
tekan (-)

43 Tn.D; 58 thn; Pasien datang dengan BPH Tx: D


170 cm; 65 kg keluhan tidak buang air kecil Pasang kateter urin
selama 3 hari terakhir. IVFD RL 20 tpm
Kencing dirasakan tidak Inj Ceftriaxone 1 gr/12
puas dan perut kadang sakit jam/IV
sudah sejak 1 bulan yll. Inj Buscopan 1 amp/8
Nyeri perut bawah (+). jam/IV
Demam (-), mual muntah Tamsulosin 1x0,4 mg
(-). BAB biasa BAK lancar.
Riwayat operasi (-). Riwayat Rencana pemeriksaan
HT(-), DM (-), alergi (-), asma USG Prostat
(-).

TD: 130/80 mmHg


P: 18 x/i
N: 80 x/I
S: 36,5 C
Status lokalis regio
abdomen:
Nyeri tekan suprapubik (+),
vesica urinari teraba.

Rectal Touche:
Pole atas tidak teraba,
prostat teraba permukaan
rata, nyeri (-)

44 An RL 16 thn; Pasien datang ke Appendicitis IVFD RL 24 tpm A


BB 55 kg; TB Poliklinik dengan keluhan Inj Ketorolac 30 mg/8
160 cm nyeri perut sebelah kanan jam/IV
bawah ±2 hari yang lalu. Inj Ondansentron 8
Awalnya dirasakan di ulu mg/12 jam/IV
hati lalu menjalar ke perut Drip Paracetamol 1 gr/8
kanan bawah. Nyeri jam/IV
seperti tertusuk-tusuk dan Inj Ceftriaxone 2 gr/12
makin lama makin jam/IV
memberat. Neri dirasakan
saat pasien bergerak atau Pro Appendektomi
perut ditekan. Demam (+)
sejak 3 hari yang lalu,
mual (+), muntah (+).
BAB terakhir 2 hari yang
lalu, BAK tidak ada
kelainan

RPS : Pasien sebelumnya


tidak pernah mengalami
keluhan yang sama
RPK : Tidak ada
keluarga yang mengalami
keluhan yang sama

Pemeriksaan Fisik
Ditemukan nyeri tekan
lepas di titik McBurney,
Rovsing Sign (+),
Obturator Sign (+)

Pemeriksaan Lab
Leukosit 23.000/uL

45 Ny D 55 thn; BB Pasien datang dengan luka Vulnus Rawat luka D


58 kg; TB 155 pada kaki kanan, setelah laceratum
cm terkena pecahan piring 10
Jahit luka
menit yang lalu. Injeksi ATS
Nyeri (+), demam (-), mual
(-), muntah (-). BAK Lancar, Amoxicilin 3x 500mg
BAB Biasa. Riwayat pingsan Asam mefenamat 3
(-), Riwayat pengobatan (-)
x500mmg
KU : baik Asam Tranexamat
TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/m 3x500mg
P : 20 x/m Vit c 1x1 tab
S : 36,7

Status lokalis (R. cruris D):


vulnus laceratum uk 4 cm
dasar jar. lunak ,
perdarahan aktif (-).
Neourovaskular dalam batas
normal.

46 Nn SM; 19 thn; S: Trauma Capitis Wound toilet D


BB 55 kg; TB Pasien datang dengan Ringan + TT 0,5 cc/IM
160 cm keluhan luka robek pada Vulnus IVFD RL 20 tpm
dagu setelah mengalami Laceratum Inj. Ranitidin 1amp/
kecelakaan lalu lintas. Regio Mentalis 12j/iv
Muntah disangkal, Riwayat Inj. Ketorolac 1amp/
pingsan disangkal. 8j/iv
Cefixime 2x100 mg/PO
O: Observasi GCS
Status generalis :
Sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,9oC
Status lokalis :
Regio Mentalis : tampak
luka robek ukuran 2,0 cm x
1,0 cm x 1,0 cm, perdarahan
aktif (-), skin loss (+)

47 Ny. N 28 thn; Pasien datang mengeluhkan Abses Pro insisi drainase D


BB 70 kg; TB nyeri pada Payudara Kanan Mammae IVFD NaCl 0,9% 24 tpm
168 cm sejak 3 hari yang lalu, Inj Ketorolac 30 mg/8
disertai bengkak, dan jam/IV
demam. Inj Ranitidin 50 mg/12
Pasien baru melahirkan 3 jam/IV
bulan yang lalu, dan Inj Ceftriaxone 1 gr/12
mengaku lebih sering jam/IV
menyusui dengan payudara Paracetamol
kiri. 3x500mg/PO

Status generalis :
Sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 37,9oC
Status lokalis :
Mammae D:
Edema (+), eritema (+),
teraba hangat, nyeri (+),
fluktuatif (+)

48 Tn M; 18 thn; Pasien datang dengan Osteosarcoma IVFD NaCl 0,9% 24 tpm D


BB 40 kg; TB keluhan nyeri pada tungkai Inj Ketorolac 30 mg/8
168 cm bawah kanan sejak 3 bulan jam/IV
yang lalu, tidak membaik Inj Ranitidin 50 mg/12
dengan pengobatan. jam/IV
Keluhan disertai bengkak Inj Ceftriaxone 1 gr/12
pada daerah betis yang jam/IV
bertambah besar, dan
penurunan BB sejak 3 bulan Rencana:
terakhir sekitar 8-10 kg. Foto Xray Cruris AP/Lat
D/S
RPD: trauma (-) Pro Rujuk ke faskes
RPK: riwayat kanker dalam dengan Sp.OT
keluarga (+)
TD: 120/80 mmHg
P: 24 x/i
N: 95 x/I
S: 36,5 C

Conjungtiva anemis +/+

Status lokalis:
(R. cruris D)
Massa (+) uk 8 x 4 cm,
Edema (+), Eritema (-), nyeri
(+), Keterbatasana ROM
NVD baik
49 Tn. AM 30 thn Pasien datang dengan Osteomielitis IVFD RL 24 tpm D
BB 70 kg; TB keluhan nyeri pada lengan + fraktur Inj Ketorolac 30 mg/8
175 cm kanan sejak 5 hari yang lalu. jam/IV
Demam (+), bengkak (+) dan Drip Paracetamol 1 gr/8
sulit digerakkan. jam/IV
Pasien riwayat patah tulang Inj Ranitidin 50 mg/12
1 bulan yang lalu dan jam/IV
berobat secara tradisional. Inj Ceftriaxone 2 gr/12
jam/IV
TD: 120/80 mmHg
P: 24 x/i Rencana:
N: 115 x/I Foto Xray antebrachii
S: 38,5 C AP/Lat D/S
Status lokalis: Rujuk pada Faskes
(R. antebrachii D) dengan Sp.OT
Deformitas (+), Edema (+),
Eritema (+), nyeri (+), teraba
hangat
NVD baik
50 Nn LU 25 thn; Pasien datang dengan Osteomielitis IVFD RL 24 tpm D
BB 55 kg; TB keluhan nyeri pada tungkai Fraktur Inj Ketorolac 30 mg/8
160 cm bawah kiri sejak 3 hari yang jam/IV
lalu. Demam (+), bengkak Drip Paracetamol 1 gr/8
(+) dan tungkai sulit jam/IV
digerakkan. Inj Ranitidin 50 mg/12
Pasien riwayat patah kaki 1 jam/IV
bulan yang lalu dan berobat Inj Ceftriaxone 2 gr/12
secara tradisional. jam/IV

TD: 130/80 mmHg Rencana:


P: 24 x/i Foto Xray cruris AP/Lat
N: 112 x/I D/S
S: 38,5 C Rujuk pada Faskes
Status lokalis: dengan Sp.OT
(R. cruris S)
Deformitas (+), Edema (+),
Eritema (+), nyeri (+), teraba
hangat
NVD baik

KEGAWATDARURATAN

No Identitas Klinis Dx Tx Keterangan


1 Ny L Pasien datang dengan Food IVFD RL bolus 500
25 thn keluhan lemas setelah poisoning cc --> setelah
BB 55 kg muntah-muntah banyak kali + Dehidrasi evaluasi lanjut 30
TB 161 cm setelah makan di acara berat tpm
pesta. Keluhan serupa Inj Ondansentron 1
dialami oleh warga yang amp/IV
lainnya. Inj Ranitdin 1
Keluhan dialami sejak +/- 2 amp/IV
jam yang lalu. Muntah isi Inj Dexamethasone
makan. 1 amp/IV
BAB encer (-), BAK normal
lancar

Composmentis/Tampak sakit
berat
TD : 100/80
P : 30 x/i
N : 127 x/I
S : 36 Celsius
SpO2: 96%

Kepala :
Mata Cekung +/+
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/+-. BJ i/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : cekung, ikut gerak
napas, turgor baik
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan meningkat
Palpasi : nyeri tekan (+) regio
epigastrium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral dingin, edema pretibial
-/-, CRT <2 detik
2 Ny M Pasien datang dengan Food IVFD RL bolus 500
28 thn keluhan lemas setelah poisoning cc --> setelah
BB 60 kg muntah-muntah banyak kali + Dehidrasi evaluasi lanjut 30
TB 162 cm setelah makan di acara berat tpm
pesta. Keluhan serupa Inj Ondansentron 1
dialami oleh warga yang amp/IV
lainnya. Inj Ranitdin 1
Keluhan dialami sejak +/- 2 amp/IV
jam yang lalu. Muntah isi Inj Dexamethasone
makan. 1 amp/IV
BAB encer (-), BAK normal
lancar

Composmentis/Tampak sakit
berat
TD : 100/80
P : 30 x/i
N : 127 x/I
S : 36 Celsius
SpO2: 96%

Kepala :
Mata Cekung +/+
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/+-. BJ i/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : cekung, ikut gerak
napas, turgor baik
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan meningkat
Palpasi : nyeri tekan (+) regio
epigastrium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral dingin, edema pretibial
-/-, CRT <2 detik
3 Tn. L Lemah separuh badan sisi TIA Head up 30
40 th kiri dialami secara tiba-tiba O2 3 lpm
BB 83 kg sejak 1 jam yang lalu disertai IVFD RL 20 tpm
TB 170 cm bicara pelo. Riwayat Drip Neurobion 1
penurunan kesadaran tidak amp
ada, riwayat muntah Inj Ranitidin 1
proyektil tidak ada, riwayat amp/IV
nyeri kepala tidak ada, Inj Citicolin 1
riwayat demam tidak ada, amp/IV
riwayat trauma tidak ada. Aspilet loading
Keluhan lain batuk dan sesak dose 160 mg
napas tidak ada,mual
muntah tidak ada, nyeri Pro Rujuk ke Sp
perut tidak ada. BAB biasa Saraf
warna kuning. BAK lancer
warna kuning.

Riwayat Kolesterol ada


Riwayat Hipertensi ada sejak
5 tahun yang lalu tidak
terkontrol
Riwayat Diabetes Melitus
tidak ada
Riwayat Penyakit Jantung
tidak ada

Composmentis
(E4M6V5)/Lemas
TD : 150/89
P : 22 x/i
N : 96 x/I
S : 36,8 Celsius

Status Neurologis :
Rangsang menings (-)
Nn Cranialis
I-XII intak
Sensorik dalam batas normal
Motorik :
Kekuatan tangan 5|5
Kekuatan kaki 5|5
Tonus otot dalam batas
normal

Refleks fisiologis (+)


Refleks Patologis (-)

Kepala :
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ i/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+) regio
epigastium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 11,3 gr/dL
WBC: 7600
Trombosit 269.000
Swab Antigen: Negatif
4 Ny. J Sesak dialami sejak 6 hari Asma berat O2 4 lpm
32 th yang lalu memberat 2 hari Nebulizer
BB 56 kg terakhir, bunyi (+), sesak combivent 1 amp
TB 160 cm tidak dipengaruhi dengan diulang 30 menit
posisi dan tidak membaik IVFD RL 20 tpm
dengan istirahat. Disertai Inj Dexamethasone
batuk berdahak. Batuk Pilek 1 amp/8 jam
(-). Demam (-). Nyeri perut Ambroxol 3x30 mg
tidak ada, nyeri kepala tidak PO
ada. BAB biasa, warna Rujuk ke RS dengan
kuning. BAK lancar, warna SpP
kuning.

Riwayat penyakit Asma ada


sejak kecil

Composmentis/Sesak
TD : 132/71
P : 32 x/i
N : 127 x/I
S : 36,5 Celsius
SpO2: 90%

Kepala :
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh+/+. BJ i/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 11,0 gr/dL
WBC: 5600
Trombosit 189.000
Swab Antigen: Negatif
5 Tn S Sesak dialami sejak 3 hari PPOK berat O2 4 lpm nasal
50 thn yang lalu memberat 1 hari kanul
BB 55 kg terakhir, bunyi (+), sesak Nebulizer
TB 170 cm tidak dipengaruhi dengan Combivent 1
posisi dan tidak membaik amp/6 jam
dengan istirahat. Disertai IVFD Futrolit 20
batuk berdahak kuning. tpm
Demam kadang-kadang. Inj Dexamethasone
Nyeri perut tidak ada, nyeri 1 amp/8 jam/IV
kepala tidak ada. BAB biasa, Inj Ceftriaxone 1x
warna kuning. BAK lancar, 2gr/IV
warna kuning. Ambroxol 3x30mg
Riwayat merokok sejak PO
muda Pro Rujuk fasilitas
Riwayat penyakit Asma dengan Sp.P
/atopi (-)

Composmentis/Sesak
TD : 120/80
P : 32 x/i
N : 127 x/I
S : 36,5 Celsius
SpO2: 90%

Kepala :
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris, sela iga
melebar.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh+/+. BJ i/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 11,5 gr/dL
WBC: 11.000
Trombosit 289.000
Swab Antigen: Negatif
6 Ny SM Pasien datang dengan Anemia gravis IVFD NaCl 0,9% 20
45 thn keluhan lemas badan sejak 1 + melena tpm
BB 50 kg hari yang lalu, keluhan Inj Omeprazole 20
TB 160 cm disertai BAB hitam sejak 1 mg/8 jam/IV
minggu yang lalu. Nyeri Ulu Inj Dexamethasone
hati (+), muntah hitam (+) 1 amp (Pre
sejak 1 hari yang lalu Medikasi)
BAK kuning normal Pro Transfusi WB 1
Sesak napas (+) bila berjalan kantong lanjut PRC
jauh, nyeri dada (-)

Composmentis/Lemas
TD : 100/70
P : 24 x/i
N : 117 x/I
S : 36,5 Celsius
SpO2: 97%

Kepala :
Konjungtiva anemis +/+ ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris, sela iga
melebar.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ I/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+)
epigastrium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 4,5 gr/dL
WBC: 9.000
Trombosit 289.000
Swab Antigen: Negatif

7 Tn L Pasien datang dengan Anemia gravis IVFD NaCl 0,9% 20


58 th keluhan lemas badan sejak 1 + melena tpm
BB 60 kg hari yang lalu, keluhan Inj Omeprazole 20
TB 165 cm disertai BAB hitam sejak 1 mg/8 jam/IV
minggu yang lalu. Nyeri Ulu Inj Dexamethasone
hati (+), muntah hitam (+) 1 amp (Pre
sejak 1 hari yang lalu Medikasi)
BAK kuning normal Pro Transfusi WB 1
Sesak napas (+) bila berjalan kantong lanjut PRC
jauh, nyeri dada (-)

Composmentis/Lemas
TD : 100/70
P : 24 x/i
N : 117 x/I
S : 36,5 Celsius
SpO2: 97%

Kepala :
Konjungtiva anemis +/+ ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris, sela iga
melebar.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ I/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+)
epigastrium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 2,5 gr/dL
WBC: 9.000
Trombosit 289.000
Swab Antigen: Negatif

8 Tn S Pasien datang diantar Stroke Head Up 30


58 thn keluarga dengan keluhan hemoragik O2 Simple mask 7
BB/TB tidak kelemahan separuh tubuh lpm
dapat diukur sebelah kiri yang muncul Pasang Kateter
Kesan mendadak saat pasien baru Urin
Obesitas bangun tidur sekitar 6 jam Pasang NGT
sebelum masuk rumah sakit. IVFD RL 20 tpm
Saat baru bangun tidur Drip Neurobion 1
pasien dikatakan langsung amp
terjatuh karena kelemahan Inj Ranitidin 1
tersebut. Saat dipindahkan amp/IV
ke tempat tidur pasien Inj Citicolin 1
dikatakan sempat muntah 1 amp/IV
kali. Keluhan kelemahan
membuat pasien tidak bisa Rujuk ke Sp.S
mengangkat tangan dan
kaki, hanya bisa menggerak
otot-otot saja. Keluhan
kelemahan disetai dengan
bibir mencong dan suara
pelo yang muncul
bersamaan. Pasien juga
sempat mengeluhkan nyeri
kepala yang dirasakan
berdenyut pada seluruh
kepala, pasien menyangkal
adanya kesemtan,
pandangan kabur, kejang. Ini
merupakan keluhan yang
pertama kali dialami oleh
pasien.

PF
TD 190/100 mmHg
N 110 x/m
P 28 x/m
S 36 C
GCS E2VxM4
N.Cranialis:
NVII tampak sudut bibir
mencong ke kanan
KO sulit dievaluasi tampak
lateralisasi ke kiri
Refleks patologis +/-
Refleks fisiologis +/+

Kepala:
pupil isokor 2/2 mm, RC/RK
+/+, ikterus -/-,
anemis -/- , ptosis +/+
Thoraks :
Inspeksi : Simetris, sela iga
melebar.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ I/II murni
regular, Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+)
epigastrium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 10,5 gr/dL
WBC: 13.430
Trombosit 389.000
Swab Antigen: Negatif

9 Tn M Pasien datang dengan Stroke Iskemik Elevasi kepala 300


55 thn keluhan lemah badan kanan O2 2 lpm nasal
BB 75 kg dirasakan sekitar 1 jam kanul
TB 170 cm SMRS. Lemah tiba-tiba saat IVFD RL /12 jam
hendak mandi. Awalnya (20 tpm)
pasien merasakan adanya Inj Citicolin 500
kram pada tangan dan kaki mg/12 jam/IV
diikuti badan kanan yang Inj Sohobion 1
terasa berat. Nyeri kepala amp/24 jam/drips
(-), pusing (-), penurunan Amlodipin 10 mg
kesadaran (-), muntah (-), tab 1 x 1 o.m
makan minum baik dan
normal, BAK dan BAB normal
lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu :


-Hipertensi tidak diketahui
-DM tidak diketahui
-Penyakit Jantung tidak
diketahui
Riwayat Penyakit Keluarga :
DM, Hipertensi tidak
diketahui
Riwayat kebiasaan:
Merokok (-), Minum alkohol
(-)

PF:
TD : 160/100 mmHg
N : 83x/menit, reguler
R : 23x/menit
S : 36o C

Pem Neurologis:
NI-VI intak
N VII: Sudut bibir kanan
sedikit lebih
rendah/mencong ke kiri
NXII: Lidah deviasi ke kanan

Kekuatan otot:
3/5
3/5

Tanda rangsang meningeal


(-)

PF lain dalam batas normal

Lab:
Eritrosit: 4.69 x 106 /mm3
Hb : 14.9 gr/dL
Hct : 42.7%
PLT : 266 x
103 /mm3
Leukosit : 8.8 x 103
/mm3

10 Tn MU Pasien datang dengan Stroke Elevasi kepala 300 1-10 sudah


59 th keluhan kesadaran menurun hemoragik O2 3 lpm nasal input
BB sekitar 80 tiba-tiba kurang lebih 1 jam kanul
kg SMRS. Sebelumnya, saat IVFD NaCl 0,9%
TB sekitar 165 sedang duduk sebelumnya /12 jam (14 tpm)
cm pasien sedang marah-marah Inj Citicolin 500
di rumah kemudian terjatuh mg/8 jam/IV
ke kanan tiba-tiba, kepala Inj Omeprazole 40
tidak terbentur. Pasien mg/12 jam/IV
muntah 4x tidak lama Pasang NGT
setelah masuk di UGD, Pasang kateter
muntahan terakhir sudah tetap
ada bercak darah. Riwayat Captopril 3 x 25
demam (-), riwayat nyeri jam via NGT,
kepala tidak diketahui. target tensi 1 jam
setelah Captopril
yat Penyakit Dahulu : TDS 170-180
-Hipertensi sejak 3 tahun yll mmHg
pengobatan tidak teratur Observasi TTV tiap
-DM sejak 3 tahun yll 30 menit
pengobatan tidak teratur
Riwayat Pengobatan : Rujuk ke Sp.S
- Minum obat darah tinggi
tapi tidak teratur, hanya
dikonsumsi saat tensi tinggi
saja.

TTV:
TD 200/120 mmHg
N 120 x/m
P 28 x/m
S 37 C
SpO2 95%

Pem Neurologis:
GCS E3VxM6
NI-VI sulit dievaluasi
N VII: Sudut mulut kanan
lebih rendah
N VIII-XII: sulit dievaluasi

Motorik: Kesan hemiparese


dextra
PF Lain dalam batas Normal

EKG: tampak LVH


DL:
Eritrosit: 4.69 x 106 /mm3
Hb : 14.9 gr/dL
Hct : 42.7%
PLT : 266 x
103 /mm3
Leukosit : 8.8 x 103
/mm3

11 Tn Sl Demam dialami sejak 4 hari DHF + syok IVFD RL 1000 ml


20 th SMRS. Demam terus (loading)
BB 68 kg menerus. Sudah dari klinik Inj Ranitidin 1
TB 169 cm dan minum obat, demam amp/8 jam/IV
turun hanya sebentar dan Inj Ondansentron
naik lagi. Mimisan (+), gusi 1 amp/8 jam/IV
berdarah saat sikat gigi sejak Paracetamol
3 hari lalu (+), pusing (+), 3x500 mg PO (bila
mual (-), muntah (-), batuk panas)
flu (-). BAB BAK biasa.

TD 80/60mmHg, N 122x/m
teraba lemah, S 35,8 C, RR
22x/m
Nyeri sedang, Composmentis
Thorax: Rhonki -/-
Nyeri tekan epigastrium
Turgor baik
CRT <2detik
Akral dingin (+/+)
Rumple lead test (+)

Hasil lab:
Hb : 16.9 gr/dL
Hct : 58%
PLT : 76 x 103
/mm3
Leukosit : 3.8 x 103
/mm3

12 Nn IM Demam dialami sejak 5 hari DHF + syok IVFD RL 1000 ml


20 th SMRS. Demam sudah mulai (loading)
BB 58 kg turun sejak 1 hari yll. Sudah Inj Ranitidin 1
TB 165 cm dari klinik dan minum obat, amp/8 jam/IV
demam turun hanya Inj Ondansentron
sebentar dan naik lagi. 1 amp/8 jam/IV
Mimisan (+), gusi berdarah Paracetamol
saat sikat gigi sejak 3 hari 3x500 mg PO (bila
lalu (+), pusing (+), mual (-), panas)
muntah (-), batuk flu (-). BAB
BAK biasa.

TD 80/60mmHg, N 112x/m
teraba lemah, S 35,5 C, RR
24x/m
Nyeri sedang, Composmentis
Thorax: Rhonki -/-
Nyeri tekan epigastrium
Turgor baik
CRT <2detik
Akral dingin (+/+)
Rumple lead test (+)

Hasil lab:
Hb : 17 gr/dL
Hct : 58%
PLT : 56 x 103
/mm3
Leukosit : 3.5 x 103
/mm3

13 Tn MN Demam dialami sejak 3 hari DHF + syok IVFD RL 30 tpm


25 th SMRS. Demam sudah mulai Inj Ranitidin 1
BB 72 kg turun sejak 1 hari yll. Sudah amp/8 jam/IV
TB 170 cm dari klinik dan minum obat, Inj Ondansentron
demam turun hanya 1 amp/8 jam/IV
sebentar dan naik lagi. Nyeri Drip Paracetamol
kepala (+) Mimisan (-), gusi 500 mg/8 jam/IV
berdarah (-), bintik-bintik
merah diseluruh badan (+),
pusing (+), mual (-), muntah
(-), batuk flu (-). BAB BAK
biasa.

KU: Tampak lemas


TD 90/60mmHg, N 105x/m
teraba lemah, S 38,5 C, RR
24x/m
Nyeri sedang, Composmentis
Thorax: Rhonki -/-
Nyeri tekan epigastrium
Turgor baik
CRT <2detik
Akral hangat
Rumple lead test (+)

Hasil lab:
Hb : 15 gr/dL
Hct : 48%
PLT : 96 x 103
/mm3
Leukosit : 3.8 x 103
/mm3

14 Tn RL Pasien datang dengan App IVFD RL 20 tpm


21 th keluhan nyeri perut kanan Inj. Ceftriaxone
BB 60 kg bawah dirasakan sejak 3 hari 1gr/12jam/ IV
TB 164 cm yang lalu. Demam (+), mual Inj. Ketorolac amp/
muntah (-). BAB biasa BAK 8 jam/ IV
lancer. Riwayat operasi (-). Inj. Paracetamol
Riwayat HT(-), DM (-), alergi drips / 8 jam/ IV
(-), asma (-). Rencana
Appendictomi
PEMERIKSAAN FISIS
KU : CM/GB
TD :120/80mmHg
N : 84 x/i
P : 20 x/i
S : 36,7 C

PEMERIKSAAN LUAR
Status lokalis regio abdomen
:
Nyeri tekan mc.burney (+)
Blumberg sign (+)
Rovsing sign (+)
Psoas sign (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HGB: 12,8 gr/dL
WBC : 16,8 x 103/uL
PLT: 333 x 103/uL
CT/BT : 8’/2’30”
GDS : 140 mg/dL

USG Abdomen
Appendicitis

15 Tn JK Seorang laki-laki datang Apendisitis IVFD RL 20 tpm


30 th dengan keluhan nyeri perut perforasi Inj. Ceftriaxone
BB 68 kg kanan bawah dirasakan sejak 1gr/12jam/ IV
TB 162 cm 3 hari yang lalu. Demam (+), Inj. Metronidazol
mual muntah (+). Perut 500mg/8jam/IV
kembung (+) BAB belum BAK Inj. Ketorolac amp/
lancer. Riwayat operasi (-). 8 jam/ IV
Riwayat HT(-), DM (-), alergi Inj. Paracetamol
(-), asma (-). drips / 8 jam/ IV
Rencana
PEMERIKSAAN FISIS Laparatomy
KU : CM/GB
TD : 100/80
mmHg
N : 84 x/i
P : 20 x/i
S : 36,7 OC

PEMERIKSAAN LUAR
Status lokalis regio abdomen
:
Perut datar
Nyeri tekan di seluruh
lapang perut, defans
muskular (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HGB : 12,8
gr/dL
WBC : 18,8
103/uL
RBC : 3.22
106/uL
PLT : 233
103/uL
CT/BT : 8’/2’30”
GDS : 124 mg/dL
USG Abdomen
Appendicitis perforasi
16 Tn FR Pasien datang dengan Hernia Pro Herniorrhapy
56 th keluhan nyeri pada benjolan strangulata CITO
BB 70 kg di lipatan paha kiri, IVFD RL 24 tpm
TB 170 cm bertambah hebat 1 hari Inj Ketorolac 30
terakhir. Benjolan sudah mg/8 jam/IV
muncul sejak 2 tahun yang Inj Ranitidin 50
lalu. Awalnya bisa keluar mg/12 jam/IV
masuk sendiri, terutama saat Inj Ceftriaxone 1
batuk atau mengangkat gr/12 jam/IV
beban berat. Namun sejak 1
minggu yang lalu benjolan
tidak dapat masuk sendiri
TTV
TD: 130/80mmHg
HR: 125x/menit
RR: 22x/menit
S: 37.6C

PF:
R. inguinalis S:
Massa uk 5 cm, teraba keras.
Membesar saat valsava
batuk. Nyeri (+). Tanda
radang (-)

17 Tn ER Pasien datang dengan Hernia Pro Herniorrhapy


55 th keluhan nyeri pada benjolan strangulata CITO
BB 60 kg di lipatan paha kanan, IVFD RL 24 tpm
TB 158 cm bertambah hebat 6 jam yang Inj Ketorolac 30
lalu terakhir. Benjolan sudah mg/8 jam/IV
muncul sejak 2 tahun yang Inj Ranitidin 50
lalu. Awalnya bisa keluar mg/12 jam/IV
masuk sendiri, terutama saat Inj Ceftriaxone 1
batuk atau mengangkat gr/12 jam/IV
beban berat. Namun sejak 1
minggu yang lalu benjolan
tidak dapat masuk sendiri

TTV
TD: 110/80mmHg
HR: 125x/menit
RR: 22x/menit
S: 37.3C

PF:
R. inguinalis D:
Massa uk 5 cm, teraba keras.
Membesar saat valsava
batuk. Nyeri (+). Tanda
radang (-)
18 Tn MR Pasien datang dengan Hemoroid gr NaCl 0,9% 20 tpm
28 th keluhan nyeri hebat pada IV Ceftriaxon 1
BB 60 kg benjolan pada daerah anus, gram/24 jam/IV
TB 162 cm dan keluar darah menetes Metamizole 500
dari anus. mg/8 jam/IV
Keluhan awalnya dialami Ranitidine 50
sejak 10 tahun yang lalu, mg/12 jam/IV
awalnya dapat masuk keluar Paracetamol
dengan sendirinya, namun 500mg / 8jam /
sejak 1 minggu terakhir tidak oral
dapat masuk walaupun
sudah didorong, disertai rasa Pro
nyeri hebat. Hemorrhoidektomi

PF:
TD 110/70 N 105 P 22 S 37 C

Pemeriksaan RT:
Tampak massa di perianal uk
1 cm, darah (+)
19 Ny RS Pasien datang dengan Hemoroid gr NaCl 0,9% 20 tpm
25 th keluhan benjolan pada IV Ceftriaxon 1
BB 60 kg daerah anus, disertai nyeri gram/24 jam/IV
TB 165 cm hebat, dan keluar darah Metamizole 500
menetes dari anus. mg/8 jam/IV
Keluhan awalnya dialami Ranitidine 50
sejak 4 tahun yang lalu, mg/12 jam/IV
awalnya dapat masuk keluar Paracetamol
dengan sendirinya, namun 500mg / 8jam /
sejak 1 minggu terakhir tidak oral
dapat masuk walaupun
sudah didorong, disertai rasa Pro
nyeri hebat. Hemorrhoidektom
i
PF:
TD 110/70 N 105 P 22 S 37 C

Pemeriksaan RT:
Tampak massa di perianal uk
1 cm, darah (+)
20 Tn SM Pasien datang dengan Herpes zoster IVFD RL 20 tpm
48 thn keluhan munculnya luka Inj Ketorolac
BB 70 kg lepuh pada dada kiri hingga 3x30mg/IV
TB 170 cm ke punggung kiri disertai Drip Neurobion 1
nyeri hebat hingga pasien amp/24 jam/IV
kesulitan tidur. Luka Asiklovir 5x800mg
tersebut muncul sejak 2 hari PO
yang lalu. Sebelum muncul
luka, pasien mengeluhkan
ada rasa tidak nyaman di
tempat tersebut setelah itu
baru timbul rasa sakit dan
muncul kemerahan. Demam
disangkal. Aktivitas berat
sebelum sakit ini disangkal.
Riwayat penyakit dahulu:
cacar air tidak jelas, sakit
ginjal sejak dua tahun lalu,
asam urat tinggi (+)
Riwayat keluarga : (-)
Riwayat alergi : alergi
makanan, obat-obatan, dan
bahan lainnya disangkal
Riwayat pengobatan : (-)

Status Lokalis:
(R. Thoracalis ant-post
sinistra)
Vesikel bergerombol, bula,
eritema, erosi. Distribusi
unilateral (kiri)

21 Ny LO Pasien datang ke RS dengan Fraktur Cruris IVFD RL 20 tpm


38 thn keluhan luka pada tungkai D Inj Ketorolac 30
BB 67 kg kanan dan tidak dapat mg/8jam/IV
TB 160 cm digerakkan pasca KLL 30 Inj Ranitidin 50
menit yang lalu sebelum mg/12 jam/IV
datang ke RS, nyeri pada Inj Ceftriaxone
luka (+) perdarahan (-) saat 1gr/12 jam/IV
dalam perjalanan ke rumah
sakit Rencana foto
polos Cruris Dextra
PEMERIKSAAN FISIS AP/Lat
KU : CM/GB
TD : 100/70 mmHg
N : 95 x/i
P : 24 x/i
S : 36,6 OC
PEMERIKSAAN LUAR
Mata ca-/- si-/-
Paru rh-/- wh-/-
Status lokalis:
vulnus excoriatum region
cruris dextra 1x2 cm
Deformitas (+), ROM
terbatas
Fungsi sensorik dbn,
Neurovaskular intak
22 Nn J Pasien datang ke RS dengan Fraktur pedis IVFD RL 20 tpm
20 thn keluhan luka pada telapak Inj Ketorolac 30
BB 55 kg kaki kanan dan tidak dapat mg/8jam/IV
TB 160 cm digerakkan pasca KLL 30 Inj Ranitidin 50
menit yang lalu sebelum mg/12 jam/IV
datang ke RS, nyeri pada Inj Ceftriaxone
luka (+) perdarahan (+) saat 1gr/12 jam/IV
dalam perjalanan ke rumah Hecting Luka
sakit
Rencana foto
PEMERIKSAAN FISIS polos Pedis Dextra
KU : CM/GB AP/Lat
TD : 100/70 mmHg
N : 95 x/i
P : 24 x/i
S : 36,6 OC
PEMERIKSAAN LUAR
Mata ca-/- si-/-
Paru rh-/- wh-/-
Status lokalis:
vulnus laceratum region
plantar pedis dextra 1x0,5
cm
Deformitas (+), ROM
terbatas
Fungsi sensorik dbn,
Neurovaskular intak
23 Nn MS Pasien masuk dengan post CKS + vulnus Stabilisasi Pasien
24 th KLL +30 menit yang lalu. excoriatum Pasang Collar neck
BB 55 kg Pasien dibawa oleh warga IVFD RL 18 tpm
TB 164 cm yang berada di TKP, menurut Inj Piracetam 3gr
saksi, pasien terlempar dari iv/8jam
motor dan tidak Inj Citicolin
menggunakan helm, keluar 250mg/12 jam
darah dari telinga dan pasien Ketorolac iv/8jam
tidak sadar. Saat tiba di IGD Ranitidine iv/12jam
pasien terbangun dan sulit Ondasentron
diajak kounikasi dan terlihat iv/8jam
bingung, serta tiba tiba Transamin iv/8jam
muntah proyektil (+),
perdarahan aktif dari telinga Rujuk ke SpS
kiri. Luka lecet di kepala
bagian belakang dan teraba
benjolan sebesar telur ayam
dan hangat serta immobile.

A: airway bebas, terpasang


canul O2 4lpm
B: RR 16x/m, simetris
bilateral
C: TD 110/60mmHg, N
78x/m
D: GCS 9, E2V2M5
E: S 36,10C
Hematoma regio occipital,
perdarahan aktif dari
auricula sinistra (+),
konjungtiva anemis (-/-),
pupil reaktif cahaya, isokor
dan diameter pupil
3mm/3mm. Leher, thorax
dan abdomen TAK. Vulnus
eskoriatum regio patella
dextra.
24 Tn J Sesak dialami memberat 3 Edema paru + IVFD Ringer Laktat
50 th hari terakhir dipengaruhi CHF 14 tetes per menit
BB 80 kg aktivitas riwayat sesak ada 02 6 Liter per
TB 163 cm sejak 1 tahun. Demam tidak menit
ada, nyeri kepala tidak ada, Inj Furosemide 40
nyeri dada tidak ada, Batuk mg/24 jam/IV
tidak ada, mual muntah Candesartan 1x16
tidak ada, nyeri perut tidak mg
ada. Bengkak pada kedua
tungkai dialami sejak 1 Periksa DR
tahun yg lalu, pasien sulit Foto thoraks AP
berjalan akibat bengkak
pada tungkai. BAB biasa,
warna kuning. BAK lancar,
warna kuning.

RPD:
Hipertensi tidak terkontrol

PF:
Composmentis
TD : 180/90
P : 28 x/i
N : 112 x/I
S : 36,5 Celsius
SpO2: 88%

Kepala :
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ i/II murni
regular, S3 Gallop (+)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial +/+ pitting edema,
CRT <2 detik

EKG: LVH
GDS: 95 mg/dl
25 Ny L Sesak dialami memberat 2 Edema paru + IVFD Ringer Laktat
59 th hari terakhir dipengaruhi CHF 14 tetes per menit
BB 69 kg aktivitas riwayat sesak ada 02 6 Liter per
TB 154 cm sejak 1 tahun. Demam tidak menit
ada, nyeri kepala tidak ada, Inj Furosemide 40
nyeri dada tidak ada, Batuk mg/24 jam/IV
tidak ada, mual muntah Candesartan 1x16
tidak ada, nyeri perut tidak mg
ada. Bengkak pada kedua
tungkai dialami sejak 1 Periksa DR
tahun yg lalu, pasien sulit Foto thoraks AP
berjalan akibat bengkak
pada tungkai. BAB biasa,
warna kuning. BAK lancar,
warna kuning.

RPD:
Hipertensi tidak terkontrol

PF:
Composmentis
TD : 170/90
P : 28 x/i
N : 102 x/I
S : 36,5 Celsius
SpO2: 88%

Kepala :
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ i/II murni
regular, S3 Gallop (+)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial +/+ pitting edema,
CRT <2 detik

EKG: LVH
GDS: 95 mg/dl
26 Tn AS Pasien datang dengan Syok sepsis + IVFD RL 500 ml
40 th keluhan lemas, dan demam DM t II (loading) lanjut 30
BB 75 kg tinggi sejak 1 minggu yang tpm
TB 170 cm lalu. Demam tinggi Keluhan Inj Ceftriaxone
disertai luka nanah pada 2x2gr/IV
paha kiri. Luka sudah sejak 1 Inj Metronidazole
bulan yang lalu. 3x500mg/IV
BAB normal, BAK 24 jam Inj Ranitidin
terakhir hanya 2x 3x50mg/IV
Inj Paracetamol
RPD: Drip 1 gr/IV
DM tidak terkontrol sejak 5 Inj Novorapid 8
tahun yang lalu Unit/SC
PF: Observasi TTV
Somnolen E3V5M6 Rencana insisi
TD : 90/80 drainase.
P : 28 x/i
N : 122 x/I lemah
S : 38,8 Celsius
SpO2: 96%

Kepala :
Konjungtiva anemis -/- ;
Sklera ikterik -/-
Pembesaran KGB tidak ada

Thoraks :
Inspeksi : Simetris,
deformitas tidak ada,
benjolan tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua
lapang paru
Auskultasi : napas vesikuler,
rh -/-, wh-/-. BJ i/II murni
regular

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus
(+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral dingin, pitting edema
(-), CRT <2 detik

Status lokalis: (R. Femoralis


S)
Tampak massa eritema uk
6x4 cm, fluktuatif (+), pus
(+), nyeri, dan teraba hangat

GDS: 295 mg/dl


27 Ny H Pasien datang dengan Infark miokard Aspilet 80 mg
43 th keluhan nyeri dada dan loading 4 tablet
BB 69 kg terasa berat, menjalar ke ISDN 5 mg
TB 158 cm lengan kiri, ada nyeri ulu Sublingual
hati. Keluhan sejak 30 SMRS, O2 3 lpm (nasal
timbul saat pasien kanul)
membereskan rumah. IVFD RL 18 tpm
Keluhan lain dirasakan Inj Ketorolac 30
jantung berdebar. Tidak mg/8 Jam/IV
batuk, tidak sesak, tidak Inj Ranitidin 50
mual, tidak muntah. BAK mg/8 jam/IV
kesan lancar, BAB kesan
biasa. Riwayat hipertensi Captopril 2x25mg
ada, riwayat diabetes
melitus disangkal.

KU: sakit ringan


TD 150/90 mmHg,
HR 100x/menit,
RR 20x/menit,
Suhu : 36.7 derajat celcius
Pemeriksaan fisis dalam
batas normal
Pemeriksaan penunjang:
-EKG:
Tampak depresi gelombang
ST di lead I,III, aVF

28 Tn JL Pasien datang dengan nyeri Infark miokard Aspilet 80 mg


58 thn dada kiri tembus ke loading 4 tablet
BB 75 kg belakang sejak 10 menit ISDN 5 mg
TB 170 cm sebelum masuk rumah sakit. Sublingual
Sesak napas (-), batuk (-), O2 3 lpm (nasal
nyeri ulu hati, sendawa, kanul)
mual, muntah disangkal. IVFD RL 18 tpm
Pasien memiliki riw. HT Inj Ketorolac 30
dengan pengobatan rutin. mg/8 Jam/IV
Sebelumnya pernah Inj Ranitidin 50
mengalami keluhan yang mg/8 jam/IV
sama namun membaik
dalam beberapa menit Captopril 2x25mg
dengan beristirahat, namun
saat ini keluhan tidak
kunjung membaik

PF:
KU:
sakit sedang/gizi
baik/compos mentis
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
P : 24 x/menit
S : 37oC
Thorax : rhonki -/-, wheezing
-/-
Jantung : BJ I/II reguler,
bising (-)

Laboratorium
HB; 11.9
Leukosit 9500
Trombosit 277.000

EKG : ST elevasi di lead V2-


V4

29 Ny YS Pasien datang dengan nyeri Infark miokard Aspilet 80 mg SUDAH INPUT


47 th dada kiri tembus ke loading 4 tablet SAMPAI SINI
BB 75 kg belakang sejak 10 menit ISDN 5 mg
TB 162 cm sebelum masuk rumah sakit. Sublingual
Sesak napas (-), batuk (-), O2 3 lpm (nasal
nyeri ulu hati, sendawa, kanul)
mual, muntah disangkal. IVFD RL 18 tpm
Pasien memiliki riw. HT Inj Ketorolac 30
dengan pengobatan rutin. mg/8 Jam/IV
Sebelumnya pernah Inj Ranitidin 50
mengalami keluhan yang mg/8 jam/IV
sama namun membaik Captopril 2x25mg
dalam beberapa menit
dengan beristirahat, namun
saat ini keluhan tidak
kunjung membaik

PF:
KU:
sakit sedang/gizi
baik/compos mentis
TD : 140/90 mmHg
N : 98 x/menit
P : 24 x/menit
S : 37oC
Thorax : rhonki -/-, wheezing
-/-
Jantung : BJ I/II reguler,
bising (-)
EKG : ST elevasi di lead V1-
V3

30 Ny M Pasien datang dengan Krisis Ketorolac 30 mg/


58 thn keluhan nyeri kepala sejak 4 hipertensi IV
BB 60 kg jam yang lalu, di sekitar dahi Captopril 25 mg SL
TB 158 cm dan kepala bagian belakang. (loading)
Penglihatan kabur (-), Observasi di UGD
muntah (-), pusing (-), lemah hingga penurunan
separuh badan (-), nyeri TD
dada (-) Obat Pulang:
BAB BAK normal lancar Candesartan 1x16
mg
TTV: Amlodipin 1x10 mg
TD 200/100
N 97 x/m KIE kontrol Poli
P 22 x/m Penyakit dalam
S 36,8 C
SpO2 99%

N Cranialis dan Pemeriksaan


Neurologis dalam batas
normal
Lain-lain dalam batas normal

EKG: Sinus Rythm


31 Tn JM Pasien datang dengan Krisis Ketorolac 30 mg/
58 thn keluhan nyeri kepala sejak 2 hipertensi IV
BB 68 kg jam yang lalu, di sekitar dahi Captopril 25 mg SL
TB 160 cm dan kepala bagian belakang. (loading)
Penglihatan kabur (-), Observasi di UGD
muntah (-), pusing (-), lemah hingga penurunan
separuh badan (-), nyeri TD
dada (-) Obat Pulang:
BAB BAK normal lancar Candesartan 1x16
mg
TTV: Amlodipin 1x10 mg
TD 200/120
N 97 x/m KIE kontrol Poli
P 22 x/m Penyakit dalam
S 36,8 C
SpO2 99%

N Cranialis dan Pemeriksaan


Neurologis dalam batas
normal
Lain-lain dalam batas normal
EKG: Sinus Rythm
32 Ny LS Pasien datang dengan Krisis IVFD RL 20 tpm
50 thn keluhan nyeri kepala sejak 2 hipertensi Ketorolac 30 mg/
BB 75 kg jam yang lalu, di sekitar dahi IV
TB 160 cm dan kepala bagian belakang. Captopril 25 mg SL
Penglihatan kabur mata (loading)
sebelah kanan (+), muntah Candesartan 1x16
(+), pusing (-), lemah mg
separuh badan (-), nyeri Amlodipin 1x10 mg
dada (-)
BAB BAK normal lancar Rujuk ke RS dengan
Sp.M dan Sp.S
TTV:
TD 210/120
N 97 x/m
P 22 x/m
S 36,8 C
SpO2 99%

N Cranialis dan Pemeriksaan


Neurologis dalam batas
normal
Lain-lain dalam batas normal

EKG: Sinus Rythm


33 Tn. IW Anamnesis: Sepsis IVFD Futrolit 28
29 thn Pasien datang dengan HIV tpm
BB 40 kg keluhan demam naik turun Drip Neurobion 1
TB 165 cm sejak 3 minggu terakhir. amp/12 jam
Turun bila minum Drip Paracetamol 1
paracetamol. Nyeri kepala (-) gr/8 jam/IV
Batuk (+). Sesak (-). Inj Ranitidin 50
Penciuman baik. Dada mg/12 jam/IV
berdebar-debar (-). Mual (+). Inj Ondansentron 8
Muntah (-) BAB encer (+) mg/8 jam/IV
sejak 2 minggu yang lalu, Inj Ceftriaxone 2
darah (-) lendir (-). BAK gr/12 jam/IV
dalam batas normal. Attapulgite 3x2
Penurunan BB (+) kurang tab/PO
lebih 10 kg dalam 2 bulan Nystatin Kumur
terakhir. 2x1
ARV
RPD: Pernah mengkonsumsi Rencana
ARV namun sudah berhenti Pemeriksaan:
sejak 2 tahun yang lalu Kimia Darah, Foto
Polos Thorax PA
RPO: Parasetamol
PF:
TD 100/70 mmHg
N 119 x/m
P 20 x/m
S 39,1 C
KU tampak sakit berat
Kesadaran Somnolen
GCS E3V4M6

Mata: cekung, CA (+), SI (-)


Mulut: Lidah tampak kotor
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
iliac sinistra
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 9 gr/dl
WBC: 21.300/mm3
Trombosit: 231.000/mm3

HIV 3 metode: reaktif


Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif
34 Nn ER Anamnesis: Sepsis IVFD Futrolit 28
BB 45 kg Pasien datang dengan tpm
TB 163 cm keluhan demam naik turun Drip Neurobion 1
sejak 1 bulan terakhir. Turun amp/12 jam
bila minum paracetamol. Drip Paracetamol 1
Nyeri kepala (-) Batuk (+). gr/8 jam/IV
Sesak (-). Penciuman baik. Inj Ranitidin 50
Dada berdebar-debar (-). mg/12 jam/IV
Mual (+). Muntah (-) BAB Inj Ondansentron 8
encer (+) sejak 2 minggu mg/8 jam/IV
yang lalu, darah (-) lendir (-). Inj Ceftriaxone 2
BAK dalam batas normal. gr/12 jam/IV
Penurunan BB (+) kurang Attapulgite 3x2
lebih 10 kg dalam 2 bulan tab/PO
terakhir. Nystatin Kumur
2x1
RPD: Pernah mengkonsumsi ARV
ARV namun sudah berhenti Rencana
sejak 2 tahun yang lalu Pemeriksaan:
Kimia Darah, Foto
RPO: Parasetamol Polos Thorax PA

PF:
TD 120/70 mmHg
N 110 x/m
P 20 x/m
S 39,0 C
KU tampak sakit berat
Kesadaran CM
GCS E4V5M6

Mata: cekung, CA (+), SI (-)


Mulut: Lidah tampak kotor
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
iliac sinistra
Ext: akral hangat

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 8,5 gr/dl
WBC: 18.500/mm3
Trombosit: 206.000/mm3

HIV 3 metode: reaktif


Hepatitis B: non reaktif
Rapid Antibodi Sars Cov 2:
non reaktif
35 Ny LK Pasien datang dengan Koma O2 3 lpm
59 thn penurunan kesadaran Diabetikum Pasang kateter
BB 60 kg sejak 4 jam SMRS, urin
TB 155 cm sebelumnya pasien merasa IVFD NaCl 0,9%
badan lemas sejak 4 hari 1000 ml (loading)
terakhir, nafsu makan juga Inj Novorapid 10
menurun sejak 1 minggu unit/SC
terakhir. Pasien juga
mengeluh tiga hari Pantau GDS, TTV
sebelumnya pasien mual dan Urin
dan muntah. Muntah
berisi makanan dan air
berwarna kuning. Muntah
kira-kira sebanyak 1 gelas
belimbing. Pasien juga sering
merasa kedinginan sampai
menggigilsejak 1 minggu
terakhir. Demam (-) Sesak
(-)
BAB BAK dalam batas normal

RPD:
DM sejak 5 tahun yang lalu
tidak terkontrol
Hipertensi disangkal

PF:
KU tampak sakit berat
GCS E2V3M5

TD 90/70 mmHg
N 132 x/m, teraba lemah
P 24 x/m, Kussmaul
S 37,0 C
Mata: cekung, CA (-), SI (-/-)
Mulut: Mukosa tampak
kering
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl
Ext: akral dingin

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 12,5 gr/dl
WBC: 9.500/mm3
Trombosit: 196.000/mm3
GDS: 620 mg/dL

36 Nn ER Pasien datang dengan Hipoglikemia IVFD D10% 20 tpm


20 thn keluhan lemas, dan pingsan Bolus D40% 50
BB 45 kg 15 menit SMRS. Keluarga ml/IV
TB 160 cm mengaku sebelumnya pasien
mengalami keringat dingin Observasi GDS
dan pusing. Mual (-) muntah hingga >100 mg/dL
(-) nyeri kepala (-) bicara
pelo (-)
BAB BAK normal
Menurut keluarga, beberapa
hari terakhir pasien
mengurangi makannya, dan
tetap suntik insulin

RPD:
DM sejak 13 thn dan rutin
injeksi insulin Novorapid dan
Levemir
HT (-)

PF
TD 100/70 mmHg
N 119 x/m
P 20 x/m
S 36 C
GCS E3V5M6
N.Cranialis intak
Refleks patologis -/-
Refleks fisiologis +/+

Kepala:
pupil isokor 2/2 mm, ikterus
-/-,
anemis -/- , ptosis -/-
Thoraks dan Abdomen
dalam batas normal
Ekstremitas :
Akral hangat, edema
pretibial -/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 11,5 gr/dL
WBC: 9.400
Trombosit 289.000
Swab Antigen: Negatif

GDS: 35 mg/dL
37 Tn RH Pasien mengeluh demam Leptospirosis + IVFD RL 30 tpm
25 thn sejak 5 hari sebelum MRS. AKI Inj Paracetamol
BB 58 kg Demam dikatakan muncul 500 mg/8 jam/IV
TB 165 cm secara mendadak, tinggi dan Inj Ceftriaxone 2
menetap, disertai menggigil. gr/24 jam/IV
Pasien juga mengeluh kulit
dan matanya menguning Rujuk ke fasilitas
sejak 3 hari SMRS. Pasien untuk hemodialisis
juga mengeluh badan lemas CITO
dan nyeri disekujur
tubuhnya semenjak 2 hari
SMRS. Nyeri dikatakan
terutama pada kedua
kakinya sehingga
menggangu aktivitas pasien
dan tidak membaik dengan
istirahat. Nyeri dirasakan
tertusuk-tusuk dan
memberat apabila
ditekan.
BAK urin seperti teh tua, dan
sejak pagi 10 jam yll belum
BAK. BAB normal.

PF:
KU tampak sakit berat
Kesadaran CM
GCS E4V5M6

TD 110/70 mmHg
N 112 x/m
P 20 x/m
S 38,0 C
Mata: cekung, CA (-), SI (+/+)
Mulut: Mukosa tampak
kering
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
epigastrium, Nyeri ketok
CVA (+/+)
Ext: akral hangat, Nyeri
tekan gastrocnemius (+/+)

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 11,5 gr/dl
WBC: 18.500/mm3
Trombosit: 206.000/mm3
Ur/Cr: 317,61 mg/dL/ 8,9
mg/dL

38 Nn WL Pasien mengeluh demam Leptospirosis + IVFD RL 30 tpm


23 thn sejak 6 hari sebelum MRS. AKI Inj Paracetamol
BB 52 kg Demam dikatakan muncul 500 mg/8 jam/IV
TB 165 cm secara mendadak, tinggi dan Inj Ceftriaxone 2
menetap, disertai menggigil. gr/24 jam/IV
Pasien juga mengeluh kulit
dan matanya menguning Rujuk ke fasilitas
sejak 3 hari SMRS. Pasien untuk hemodialisis
juga mengeluh badan lemas CITO
dan nyeri disekujur
tubuhnya semenjak 2 hari
SMRS. Nyeri dikatakan
terutama pada kedua
kakinya sehingga
menggangu aktivitas pasien
dan tidak membaik dengan
istirahat. Nyeri dirasakan
tertusuk-tusuk dan
memberat apabila
ditekan.
BAK urin seperti teh tua, dan
sejak pagi 12 jam yll belum
BAK. BAB normal.

PF:
KU tampak sakit berat
Kesadaran CM
GCS E4V5M6

TD 110/70 mmHg
N 112 x/m
P 20 x/m
S 38,0 C
Mata: cekung, CA (-), SI (+/+)
Mulut: Mukosa tampak
kering
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ
I, II reguler
Abd: cekung, BU (+)
meningkat, soepl, NT (+) r.
epigastrium, Nyeri ketok
CVA (+/+)
Ext: akral hangat, Nyeri
tekan gastrocnemius (+/+)

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 12,5 gr/dl
WBC: 16.500/mm3
Trombosit: 196.000/mm3
Ur/Cr: 300,5 mg/dL/ 769
mg/dL

39 Ny. LS Pusing berputar dialami Vertigo berat IVFD RL 30 tpm SUDAH INPUT
55 thn sejak + 1 hari SMRS disertai Inj Ondasentron
BB 56 kg mual dan muntah. Muntah IV/8jam
TB 158 cm berisi makanan jumlah Inj Ranitidine
banyak +5x. pusing berputar IV/12jam
muncul jika berubah posisi Betahistin 6mg 3x1
dan membuka mata dan
hilang jika pasien diam dan
menutup mata. Sakit kepala
(-), demam (-), lemas (+).
BAK & BAB biasa.

PF:
TD 90/50, N 62x/m teraba
lemah, S 36,10C, RR 18x/m
Nyeri sedang, Composmentis
Dix halpike test (+)
Nyeri tekan epigastrium (+)
Turgor menurun
CRT <2detik
Akral dingin (+/+)
40 Tn. SL Pusing berputar dialami Vertigo berat IVFD RL 30 tpm SUDAH INPUT
57 thn sejak + 1 hari SMRS disertai Inj Ondasentron
BB 66 kg mual dan muntah. Muntah IV/8jam
TB 168 cm berisi makanan jumlah Inj Ranitidine
banyak +6x. pusing berputar IV/12jam
muncul jika berubah posisi Betahistin 6mg 3x1
dan membuka mata dan
hilang jika pasien diam dan
menutup mata. Sakit kepala
(-), demam (-), lemas (+).
BAK & BAB biasa.

PF:
TD 90/50, N 62x/m teraba
lemah, S 36,10C, RR 18x/m
Nyeri sedang, Composmentis
Dix halpike test (+)
Nyeri tekan epigastrium (+)
Turgor menurun
CRT <2detik
Akral dingin (+/+)

KGD LANSIA

1 Tn MN Pasien datang dengan keluhan BPH + Pasang kateter Sudah input


72 thn tidak buang air kecil selama 2 retensio urin urin
BB 55 kg hari terakhir. Kencing dirasakan IVFD RL 20 tpm
TB 160 cm tidak puas dan perut kadang Inj Ceftriaxone 1
sakit sudah sejak 1 bulan yll. gr/12 jam/IV
Nyeri perut bawah (+). Demam Inj Buscopan 1
(-), mual muntah (-). BAB biasa amp/8 jam/IV
BAK lancar. Riwayat operasi (-). Tamsulosin 1x0,4
Riwayat HT(-), DM (-), alergi (-), mg
asma (-).
Rencana
TD: 130/80 mmHg pemeriksaan
P: 18 x/i USG Prostat
N: 80 x/I
S: 36,5 C
Status lokalis regio abdomen:
Nyeri tekan suprapubik (+),
vesica urinari teraba.

Rectal Touche:
Pole atas tidak teraba, prostat
teraba permukaan rata, nyeri
(-)

2 Tn N Pasien datang dengan keluhan BPH + Pasang kateter Sudah input


65 thn tidak buang air kecil selama 3 retensio urin urin
BB 58 kg hari terakhir. Kencing dirasakan IVFD RL 20 tpm
TB 165 cm tidak puas dan perut kadang Inj Ceftriaxone 1
sakit sudah sejak 1 bulan yll. gr/12 jam/IV
Nyeri perut bawah (+). Demam Inj Buscopan 1
(-), mual muntah (-). BAB biasa amp/8 jam/IV
BAK lancar. Riwayat operasi (-). Tamsulosin 1x0,4
Riwayat HT(-), DM (-), alergi (-), mg
asma (-).
Rencana
TD: 130/80 mmHg pemeriksaan
P: 18 x/i USG Prostat
N: 80 x/I
S: 36,5 C
Status lokalis regio abdomen:
Nyeri tekan suprapubik (+),
vesica urinari teraba.

Rectal Touche:
Pole atas tidak teraba, prostat
teraba permukaan rata, nyeri
(-)

3 Tn MS Pasien datang dengan keluhan BPH + Pasang kateter Sudah input


62 thn tidak buang air kecil selama 2 retensio urin urin
BB 52 kg hari terakhir. Kencing dirasakan IVFD RL 20 tpm
TB 160 cm tidak puas dan perut kadang Inj Ceftriaxone 1
sakit sudah sejak 1 bulan yll. gr/12 jam/IV
Nyeri perut bawah (+). Demam Inj Buscopan 1
(-), mual muntah (-). BAB biasa amp/8 jam/IV
BAK lancar. Riwayat operasi (-). Tamsulosin 1x0,4
Riwayat HT(-), DM (-), alergi (-), mg
asma (-).
Rencana
TD: 130/80 mmHg pemeriksaan
P: 18 x/i USG Prostat
N: 80 x/I
S: 36,5 C
Status lokalis regio abdomen:
Nyeri tekan suprapubik (+),
vesica urinari teraba.

Rectal Touche:
Pole atas tidak teraba, prostat
teraba permukaan rata, nyeri
(-)
4 Ny UM Pasien datang dengan keluhan Hipoglikemia IVFD D10% 20
68 thn lemas, dan pingsan 15 menit tpm
BB 70 kg SMRS. Keluarga mengaku Bolus D40% 50
TB 155 cm sebelumnya pasien mengalami ml/IV
keringat dingin dan pusing.
Mual (-) muntah (-) nyeri Observasi GDS
kepala (-) bicara pelo (-) hingga >100
BAB BAK normal mg/dL
Menurut keluarga, beberapa
hari terakhir pasien
mengurangi makannya, dan
tetap mengonsumsi obat-
obatan diabetesnya

RPD:
DM konsumsi metformin dan
glibenklamid
HT (-)

PF
TD 100/70 mmHg
N 119 x/m
P 20 x/m
S 36 C
GCS E3V5M6
N.Cranialis intak
Refleks patologis -/-
Refleks fisiologis +/+

Kepala:
pupil isokor 2/2 mm, ikterus
-/-,
anemis -/- , ptosis -/-
Thoraks dan Abdomen dalam
batas normal
Ekstremitas :
Akral hangat, edema pretibial
-/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 11,5 gr/dL
WBC: 9.400
Trombosit 289.000
Swab Antigen: Negatif

GDS: 35 mg/dL
5 Tn K Pasien datang dengan Koma O2 3 lpm
68 thn penurunan kesadaran sejak Diabetikum Pasang kateter
BB 50 kg 4 jam SMRS, sebelumnya urin
TB 165 cm pasien merasa badan lemas IVFD NaCl 0,9%
sejak 4 hari terakhir, nafsu 1000 ml (loading)
makan juga menurun sejak 1 Inj Novorapid 10
minggu terakhir. Pasien juga unit/SC
mengeluh tiga hari sebelumnya
pasien mual dan muntah. Pantau GDS, TTV
Muntah berisi makanan dan dan Urin
air berwarna kuning. Muntah
kira-kira sebanyak 1 gelas
belimbing. Pasien juga sering
merasa kedinginan sampai
menggigilsejak 1 minggu
terakhir. Demam (-) Sesak (-)
BAB BAK dalam batas normal

RPD:
DM sejak 5 tahun yang lalu
tidak terkontrol
Hipertensi disangkal

PF:
KU tampak sakit berat
GCS E2V3M5

TD 90/70 mmHg
N 132 x/m, teraba lemah
P 24 x/m, Kussmaul
S 37,0 C
Mata: cekung, CA (-), SI (-/-)
Mulut: Mukosa tampak kering
Leher: Pembesaran KGB (-)
Toraks: Ves +/+; Ronki (-); BJ I,
II reguler
Abd: cekung, BU (+) meningkat,
soepl
Ext: akral dingin

Pemeriksaan Penunjang:
Hb: 12,5 gr/dl
WBC: 10.500/mm3
Trombosit: 196.000/mm3
GDS: 600 mg/dL

6 Tn O Pasien datang diantar keluarga Stroke Head Up 30


68 thn dengan keluhan kelemahan O2 Simple mask 7
BB/TB tidak separuh tubuh sebelah kiri lpm
dapat yang muncul mendadak saat Pasang Kateter
diukur pasien baru bangun tidur Urin
Kesan sekitar 6 jam sebelum masuk Pasang NGT
Obesitas rumah sakit. Saat baru bangun IVFD RL 20 tpm
tidur pasien dikatakan Drip Neurobion 1
langsung terjatuh karena amp
kelemahan tersebut. Saat Inj Ranitidin 1
dipindahkan ke tempat tidur amp/IV
pasien dikatakan sempat Inj Citicolin 1
muntah 1 kali. Keluhan amp/IV
kelemahan membuat pasien
tidak bisa mengangkat tangan Rujuk ke Sp.S
dan kaki, hanya bisa
menggerak otot-otot saja.
Keluhan kelemahan disetai
dengan bibir mencong dan
suara pelo yang muncul
bersamaan. Pasien juga sempat
mengeluhkan nyeri kepala
yang dirasakan berdenyut pada
seluruh kepala, pasien
menyangkal adanya kesemtan,
pandangan kabur, kejang. Ini
merupakan keluhan yang
pertama kali dialami oleh
pasien.

PF
TD 160/100 mmHg
N 110 x/m
P 28 x/m
S 36 C
GCS E2VxM4
N.Cranialis:
NVII tampak sudut bibir
mencong ke kanan
KO sulit dievaluasi tampak
lateralisasi ke kiri
Refleks patologis +/-
Refleks fisiologis +/+

Kepala:
pupil isokor 2/2 mm, RC/RK
+/+, ikterus -/-,
anemis -/- , ptosis -/-
Thoraks :
Inspeksi : Simetris, sela iga
melebar.
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Benjolan (-), Fokal fremitus
kesan normal
Perkusi : Sonor di kedua lapang
paru
Auskultasi : napas vesikuler, rh
-/-, wh-/-. BJ I/II murni regular,
Gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : datar, ikut gerak
napas
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (+)
epigastrium
Perkusi : Timpani

Ekstremitas :
Akral hangat, edema pretibial
-/-, CRT <2 detik

Lab:
Hb: 10,5 gr/dL
WBC: 13.430
Trombosit 389.000
Swab Antigen: Negatif

7 Ny US Pasien datang dengan keluhan Stroke Elevasi kepala


62 th kesadaran menurun tiba-tiba hemoragik 300
BB sekitar kurang lebih 1 jam SMRS. O2 3 lpm nasal
70 kg Sebelumnya, saat sedang kanul
TB sekitar duduk sebelumnya pasien IVFD NaCl 0,9% /
155 cm sedang marah-marah di rumah 12 jam (14 tpm)
kemudian terjatuh ke kanan Inj Citicolin 500
tiba-tiba, kepala tidak mg/8 jam/IV
terbentur. Pasien muntah 4x Inj Omeprazole
tidak lama setelah masuk di 40 mg/12 jam/IV
UGD, muntahan terakhir sudah Pasang NGT
ada bercak darah. Riwayat Pasang kateter
demam (-), riwayat nyeri tetap
kepala tidak diketahui. Captopril 3 x 25
jam via NGT,
yat Penyakit Dahulu : target tensi 1 jam
-Hipertensi sejak 3 tahun yll setelah Captopril
pengobatan tidak teratur TDS 170-180
-DM sejak 3 tahun yll mmHg
pengobatan tidak teratur Observasi TTV
Riwayat Pengobatan : tiap 30 menit
- Minum obat darah tinggi tapi
tidak teratur, hanya Rujuk ke Sp.S
dikonsumsi saat tensi tinggi
saja.

TTV:
TD 200/120 mmHg
N 120 x/m
P 28 x/m
S 37 C
SpO2 95%

Pem Neurologis:
GCS E3VxM6
NI-VI sulit dievaluasi
N VII: Sudut mulut kanan lebih
rendah
N VIII-XII: sulit dievaluasi

Motorik: Kesan hemiparese


dextra

PF Lain dalam batas Normal

EKG: tampak LVH


DL:
Eritrosit: 4.69 x 106 /mm3
Hb : 14.9 gr/dL
Hct : 42.7%
PLT : 266 x 103
/mm3
Leukosit : 8.8 x 103
/mm3

8 Ny M Pasien datang dengan keluhan Stroke Elevasi kepala 300


65 thn lemah badan kanan dirasakan Iskemik O2 2 lpm nasal
BB 75 kg sekitar 1 jam SMRS. Lemah kanul
TB 170 cm tiba-tiba saat hendak mandi. IVFD RL /12 jam
Awalnya pasien merasakan (20 tpm)
adanya kram pada tangan dan Inj Citicolin 500
kaki diikuti badan kanan yang mg/12 jam/IV
terasa berat. Nyeri kepala (-), Inj Sohobion 1
pusing (-), penurunan amp/24
kesadaran (-), muntah (-), jam/drips
makan minum baik dan Amlodipin 10 mg
normal, BAK dan BAB normal tab 1 x 1 o.m
lancar.

Riwayat Penyakit Dahulu :


-Hipertensi tidak diketahui
-DM tidak diketahui
-Penyakit Jantung tidak
diketahui
Riwayat Penyakit Keluarga :
DM, Hipertensi tidak diketahui
Riwayat kebiasaan:
Merokok (-), Minum alkohol (-)

PF:
TD : 160/100 mmHg
N : 83x/menit, reguler
R : 23x/menit
S : 36o C

Pem Neurologis:
NI-VI intak
N VII: Sudut bibir kanan sedikit
lebih rendah/mencong ke kiri
NXII: Lidah deviasi ke kanan

Kekuatan otot:
3/5
3/5

Tanda rangsang meningeal (-)

PF lain dalam batas normal

Lab:
Hb : 13.9 gr/dL
Hct : 42.7%
PLT : 205 x 103
/mm3
Leukosit : 7.8 x 103
/mm3

9 Tn S Pasien datang dengan keluhan Stroke Elevasi kepala 300


62 thn kram badan kanan dirasakan Iskemik O2 2 lpm nasal
BB 65 kg sekitar 1 jam SMRS. Dirasakan kanul
TB 160 cm tiba-tiba saat hendak mandi. IVFD RL /12 jam
Badan kanan yang terasa berat. (20 tpm)
Nyeri kepala (-), pusing (-), Inj Citicolin 500
penurunan kesadaran (-), mg/12 jam/IV
muntah (-), makan minum baik Inj Sohobion 1
dan normal, BAK dan BAB amp/24
normal lancar. jam/drips
Amlodipin 10 mg
Riwayat Penyakit Dahulu : tab 1 x 1 o.m
-Hipertensi tidak diketahui
-DM tidak diketahui
-Penyakit Jantung tidak
diketahui
Riwayat Penyakit Keluarga :
DM, Hipertensi tidak diketahui
Riwayat kebiasaan:
Merokok (-), Minum alkohol (-)

PF:
TD : 150/100 mmHg
N : 83x/menit, reguler
R : 23x/menit
S : 36o C

Pem Neurologis:
NI-VXI intak
NXII: Lidah deviasi ke kanan

Kekuatan otot:
4+/5
4+/5

Tanda rangsang meningeal (-)

PF lain dalam batas normal

Lab:
Eritrosit: 4.69 x 106 /mm3
Hb : 12.9 gr/dL
Hct : 36.7%
PLT : 216 x 103
/mm3
Leukosit : 8.5 x 103
/mm3

10 Tn YU S: Pasien datang dengan Infark Aspilet 80 mg


70 thn keluhan nyeri dada kiri terasa miokard loading 4 tablet
BB 60 kg tembus belakang, nyeri dada ISDN 5 mg
TB 165 cm menjalar hingga ke tangan kiri Sublingual
ada nyeri ulu hati. Keluhan lain O2 3 lpm (nasal
dirasakan jantung berdebar. kanul)
Tidak batuk, tidak sesak, tidak IVFD RL 18 tpm
mual, tidak muntah. BAK kesan Inj Ketorolac 30
lancar, BAB kesan biasa. mg/8 Jam/IV
Riwayat hipertensi disangkal, Inj Ranitidin 50
riwayat diabetes melitus mg/8 jam/IV
disangkal.
Captopril
O: 2x25mg
KU: sakit ringan
TD 150/90 mmHg,
HR 72/x/m
RR 20x/m

Pemeriksaan fisis dalam batas


normal

Pemeriksaan penunjang:
-EKG: ST Elevasi

Laboratorium
Hb 12
Leukosit 9.000
Trombosit 250.500
11 Ny TR S: Pasien datang dengan Infark Aspilet 80 mg
61 th keluhan nyeri dada terasa miokard loading 4 tablet
BB 70 kg tembus belakang, nyeri dada ISDN 5 mg
TB 160 cm juga menjalar hingga ke lengan Sublingual
dan rahangnya. ada nyeri ulu O2 3 lpm (nasal
hati. Keluhan lain dirasakan kanul)
jantung berdebar. Tidak batuk, IVFD RL 18 tpm
tidak sesak, tidak mual, tidak Inj Ketorolac 30
muntah. BAK kesan lancar, BAB mg/8 Jam/IV
kesan biasa. Riwayat hipertensi Inj Ranitidin 50
disangkal, riwayat diabetes mg/8 jam/IV
melitus disangkal. Demam
hilang timbul sering dirasakan Captopril
sejak 3 bulan terakhir, keluhan 2x25mg
disertai batuk sesekali, batuk
berdahak berwarna bening,
tanpa darah. Penurunan berat
badan tidak diketahui. Nafsu
makan menurun, semenjak
demam sering dialami.

O:
Status generalis :
Sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 150/60 mmHg
N : 98 x/menit
P : 30 x/menit
S : 36,3oC
Mata : anemis +/+
Leher : JVP R + 2 cmH2O
Thorax : retraksi otot
interkosta, rhonki -/-, wheezing
-/-

Laboratorium
HB; 12.5
Leukosit 8600
Trombosit 187.000

EKG : ST elevasi di lead V2-V6

12 Tn PS S: CHF IVFD Ringer


70 thn Pasien datang dengan sesak Laktat 8 tetes per
BB 60 kg sejak 1 minggu sebelum masuk menit
TB 150 cm rumah sakit. Sesak dialami 02 4 Liter per
semakin memberat, terlebih menit
sata pasien berabring, sehingga Inj Furosemide 40
saat ini, pasien menggunakan 3 mg/24 jam/IV
susun bantal kepala jika tidur Candesartan 1x16
agar merasa lebih nyaman. mg
Sebelumnya, pasien sering
merasa sesak jika berjalan Periksa DR
cukup jauh atau berlari dalam Foto thoraks AP
jarak yang dekat. Tidak batuk, Konsul Sp.PD
tidak nyeri dada, tidak mual,
tidak muntah. BAK kesan
lancar, BAB kesan biasa.
Riwayat hipertensi disangkal,
riwayat diabetes melitus
disangkal

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 140/90 mmHg
N : 100 x/menit
P : 30 x/menit
S : 37,2oC
Leher : JVP R + 3 cmH2O
Thorax : rhonki kasar di basal
paru bilateral
Jantung : BJ I/II ireguler, S3
gallop
Abdomen : shifting dullness (-)
Ekstremitas : edema pretibial
bilateral

Laboratorium
HB; 11.5
Leukosit 9600
Trombosit 180.000

Foto thorax AP : cardiomegali,


dilatasi dan elongasi aorta,
edema paru
13 Ny SL S: CHF IVFD Ringer
70 thn Pasien datang dengan sesak Laktat 8 tetes per
BB 70 kg sejak memberat 3 hari sebelum menit
TB 155 cm masuk rumah sakit. Sesak 02 4 Liter per
dialami semakin memberat, menit
terlebih sata pasien berabring, Inj Furosemide 40
sehingga saat ini, pasien mg/24 jam/IV
menggunakan 3 susun bantal Candesartan 1x16
kepala jika tidur agar merasa mg
lebih nyaman. Sebelumnya,
pasien sering merasa sesak jika Periksa DR
berjalan cukup jauh atau Foto thoraks AP
berlari dalam jarak yang dekat. Konsul Sp.PD
Tidak batuk, tidak nyeri dada,
tidak mual, tidak muntah. BAK
kesan lancar, BAB kesan biasa.
Riwayat hipertensi disangkal,
riwayat diabetes melitus
disangkal

O:
Status generalis :
sakit sedang/gizi
cukup/compos mentis
Status vitalis :
TD : 160/90 mmHg
N : 108 x/menit
P : 30 x/menit
S : 37,0oC
Leher : JVP R + 3 cmH2O
Thorax : rhonki kasar di basal
paru bilateral
Jantung : BJ I/II ireguler, S3
gallop
Abdomen : shifting dullness (-)
Ekstremitas : edema pretibial
bilateral

Laboratorium
HB; 12.5
Leukosit 7800
Trombosit 195.000

Foto thorax AP : cardiomegali,


dilatasi dan elongasi aorta,
edema paru
14 Tn O Pasien datang ke UGD RS CKD IVFD NaCl 0,9 % 8
60 th dengan keluhan kaki dan TPM
BB 66 kg tangannya yang bengkak sejak Inj Furosemid 1
TB 160 cm 5 bulan SMRS. Keluhan ini amp/12 jam/IV
menetap dan dirasakan Asam folat 2 x 1
semakin bertambah parah. mg dan
Pasien mengatakan pada Glimepiride 1 x 2
kelopak matanya juga mg
mengalami pembengkakan Rujuk ke fasilitas
terutama pada pagi hari. dengan
Pasien juga mengatakan bahwa Hemodialisis
perutnya pernah bengkak dan
terasa berisi cairan sekitar 2
bulan yang lalu. Pasien juga
merasa frekuensi berkemihnya
menurun dibandingkan
sebelumnya, dari yang awalnya
5-6 kali sehari menjadi 2-3 kali
sehari dengan urine yang
sedikit dan keruh. Pasien
mengeluhkan luka koreng pada
kaki kanannya yang tidak
kunjung sembuh walaupun
sudah dirawat selama satu
bulan. Pasien mengatakan
badannya lemas sehingga
membuatnya sulit beraktivitas.

RPD: diabetes mellitus dan


hipertensi tidak terkontrol.
Pasien merupakan perokok
aktif.

PF:
Kesadaran CM, tampak sakit
berat
TTV:
TD : 160/90 mmHg
N : 108 x/menit
P : 24 x/menit
S : 37,0 C
Mata: CA +/+ SI -/-
Leher : JVP R + 2 cmH2O
Thorax : rhonki kasar di basal
paru bilateral
Jantung : BJ I/II ireguler
Abdomen : shifting dullness (+)
Ekstremitas : edema pretibial
bilateral

Status lokalis: R. Pedis Dextra


Look: Ulkus (+), jaringan
nekrotik (+), pus (+),
perdarahan (-), Feel: hangat
(+), pulsasi arteri dorsalis pedis
(+), sensibilitas ↓, Move: ROM
aktif dan pasif terbatas karena
nyeri

Hb: 7,7 gr/dl


Ht: 22 %
Leukosit : 5700/μl
Trombosit: 286000/μl
GDS: 260 mg/dl, Ureum: 242
mg/dl, Creatinine: 15,97 mg/dl
15 Ny E Pasien datang ke UGD RS CKD IVFD NaCl 0,9 % 8
68 th dengan keluhan kaki dan TPM
BB 65 kg tangannya yang bengkak sejak Inj Furosemid 1
TB 150 cm 3 bulan SMRS. Keluhan ini amp/12 jam/IV
menetap dan dirasakan Asam folat 2 x 1
semakin bertambah parah. mg dan
Pasien mengatakan pada Glimepiride 1 x 2
kelopak matanya juga mg
mengalami pembengkakan Rujuk ke fasilitas
terutama pada pagi hari. dengan
Pasien juga merasa frekuensi Hemodialisis
berkemihnya menurun
dibandingkan sebelumnya, dari
yang awalnya 5-6 kali sehari
menjadi 2-3 kali sehari dengan
urine yang sedikit dan keruh.
Pasien mengatakan badannya
lemas sehingga membuatnya
sulit beraktivitas.

RPD: diabetes mellitus dan


hipertensi tidak terkontrol.
Pasien merupakan perokok
aktif.
PF:
Kesadaran CM, tampak sakit
berat
TTV:
TD : 160/90 mmHg
N : 108 x/menit
P : 24 x/menit
S : 37,0 C
Mata: CA +/+ SI -/-
Leher : JVP R + 2 cmH2O
Thorax : rhonki kasar di basal
paru bilateral
Jantung : BJ I/II ireguler
Abdomen : shifting dullness (-),
BU (+) normal
Ekstremitas : edema pretibial
bilateral

Hb: 8,7 gr/dl


Ht: 26 %
Leukosit : 6700/μl
Trombosit: 196000/μl
GDS: 290 mg/dl, Ureum: 302
mg/dl, Creatinine: 18 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai