Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GANGGUAN SISTEM SARAF: TETANUS

Makalah Ini disusun Dalam Rangka Memenuhi Penugasan Mata Kuliah


Keperawatan Medikal Bedah II
Dosen: Nur Hidayah, S.Kep., Ns., M.Kes

Kelompok 1

Disusun oleh :

1. Mutia Pasya Azizah (D3KP2005230)


2. Khorifa Wulandari Ningsih (D3KP2005233)
3. Lulu Afifah Nur’aini (D3KP2005237)
4. Fresha Arina Rahmatin (D3KP2005238)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA TIGA (DIII)


STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam menyelesaikan
makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Makalah Gangguan Muskuloskletal Tetanus ” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II berharap dapat menjadi referensi bagi
masyarakat.
Penulis menyadari makalah ini belum sempurna karena kesalahan dan kekurangan. Penulis
terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun penjabaran, penulis memohon
maaf.

Sleman, 10 September 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah ................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian tetanus.................................................................................2
B. Faktor resiko tetanus.............................................................................2
C. Penyebab tetanus..................................................................................3
D. Gejala tetanus........................................................................................3
E. Komplikasi tetanus...............................................................................3
F. Cara pengobatan penyakit tetanus .......................................................4
G. Cara pencegahan penyakit tetanus........................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................5
B. Saran.....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tetanus berasal dari kata Yunani “tetanus” yang artinya “berkontraksi”. Tetanus
merupakan penyakit bersifat akut yang ditandai dengan kekakuan otot dan spasme,
hal ini diakibatkan oleh toksin yang dihasilkan Clostiridium Tetani mengakibatkan
nyeri biasanya pada rahang bawah dan leher (IPD PAPDI, 2014).
Tetanus merupakan hal yang dapat dicegah. Tetanus lebih umum didapatkan pada
masyarakat dengan pemasukan ekonomi rendah, terutama negara berkembang, tapi
tidak menutup kemungkinan tetanus ada di negara maju. (Lam & Louise, 2019).
WHO mengatakan pada tahun 2015, terdapat 10301 kasus tetanus termasuk 3551
kasus neonatal yang dilaporkan melalui WHO/Unicef. Laporan tersebut juga masih
belum bisa menjelaskan angka kejadian sebenarnya dikarenakan banyaknya insiden
yang tidak dilaporkan (WHO, 2017).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud tetanus?
2. Apa faktor resiko tetanus?
3. Apa penyebab tetanus?
4. Apa gejala tetanus?
5. Apa saja komplikasi tetanus?
6. Bagaimana pengobatan penyakit tetanus?
7. Bagaimana cara pencegahan tetanus?

C. Tujuan
1. Mengetahuai pengertian tetanus
2. Mengetahui faktor resiko tetanus
3. Mengetahui penyebab tetanus
4. Mengetahui gejala tetanus
5. Mengetahui komplikasi tetanus
6. Mengetahui cara pengobatan penyakit tetanus
7. Mengetahui cara pencegahan penyakit tetanus

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tetanus
Tetanus merupakan gangguan neurologik yang ditandai dengan meningkatnya
tonus otot dan spasme, yang disebabkan oleh tetanospasmin. Tetanospasmin
merupakan suatu toksin protein yang kuat yang dihasilkan oleh Clostridium tetani.
Tetanus merupakan kondisi yang menyebabkan tubuh menjadi kaku dan tengang
akibat infeksi kuman. Sebagian besar orang umumnya pernah mengalami luka pada
kulit. Jika tidak dirawat dan diobati dengan benar, luka tersebut memiliki risiko
terkontaminasi dan mengalami infeksi. Salah satu infeksi yang mungkin terjadi adalah
tetanus.
Tetanus berasal dari kata Yunani “tetanus” yang artinya “berkontraksi”,
merupakan penyakit bersifat akut yang ditandai dengan kekakuan otot dan spasme,
akibat toksin yang dihasilkan Clostiridium Tetani mengakibatkan nyeri biasanya pada
rahang bawah dan leher (IPD PAPDI, 2014). Tetanus merupakan hal yang dapat
dicegah. Tetanus lebih umum didapatkan pada masyarakat dengan pemasukan
ekonomi rendah, terutama negara berkembang, tapi tidak menutup kemungkinan
tetanus ada di negara maju. (Lam & Louise, 2019).
WHO mengatakan pada tahun 2015, terdapat 10301 kasus tetanus termasuk 3551
kasus neonatal yang dilaporkan melalui WHO/Unicef. Laporan tersebut juga masih
belum bisa menjelaskan angka kejadian sebenarnya dikarenakan banyaknya insiden
yang tidak dilaporkan (WHO, 2017).

B. Faktor Resiko Tetanus


Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadi infeksi tetanus.
Diantaranya yaitu:
1. Seseorang yang tidak menjalani infeksi tetanus dengan lengkap.
2. Sistem imun yang lemah.
3. Benda asing yang yang menyebabkan luka, cotohnya tertancap paku.
4. Luka yang tidak dibersihkan, sehingga bisa menyebabkan masuknya spora tetanus
ke dalam tubuh.

2
C. Penyebab Tetanus
Bakteri Clostridium tetani merupakan penyebab utama terjadinya infeksi tetanus.
Hal yang perlu digaris bawahi, infeksi tetatus merupakan infeksi yang tergolong
serius. Bakteri ini umumnya terdapat dalam debu, tanah, serta kotoran hewan dan
manusia. Bakteri tetanus sering kali masuk ke tubuh melalui luka terbuka akibat
cidera atau luka bakar. Jika berhasil memasuki tubuh, bakteri tetanus berkembang
biak dan melepas neurotoksin, yaitu racun yang menyerang sistem saraf.

D. Gejala Tetanus
Tetanus merupakan penyakit yang berbahaya dan gejalanya muncul dalam 4-21
hari setelah terkena kuman tetanus. Segera temui dokter jika mengalami luka dan
tidak mendapat anti racun tetanus, terutama jika muncul beberapa gejala seperti:
1. Demam
2. Pusing
3. Berkeringat berlebihan
4. Jantung berdebar
Terlebih lagi sudah muncul gejala yang khas untuk tetanus, antara lain:
1. Tegang dan kaku pada otot rahang (trismus)
2. Otot leher atau otot perut terasa kaku
3. Sulit menelan
4. Sulit bernapas

E. Komplikasi Tetanus
Jika racun tetanus telah mencapai ujung saraf, proses penyembuhan akan menjadi
sulit. Pemulihan total dari infeksi tetanus membutuhkan pertumbuhan ujung saraf
baru yang bisa memakan waktu hingga beberapa bulan. Jika tidak segera
mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi
seperti berikut:
1. Patah tulang
Kejang yang parah dapat menyebabkan tulang belakang dan tulang lainnya patah.
2. Penyumbatan arteri paru-paru (pulmonary embolism).
Tetanus juga bisa mengakibatkan penggumpalan yang dapat memblokir arteri
utama paru-paru atau salah satu cabangnya.

3
3. Kematian
Kejang otot akibat tetanus dapat mengganggu atau menghentikan sistem
pernapasan. Hal ini berisiko besar menyebabkan kematian. Kekurangan oksigen
juga dapat menyebabkan henti jantung yang berakhir pada kematian.

F. Pengobatan Tetanus
Belum ada pengobatan spesifik untuk tetanus. Tetapi gejalanya dapat diredakan
dengan suntik antitetanus, obat-obatan, dan vaksin tetanus. Untuk mengobati tetantus,
dokter akan mengabil tindakan sesuai dengan riwayat vaksinasi pasien. Jika pasien
sudah divaksinasi, dokter akan memberikan obat anti racun tetanus untuk mencegah
terjadinya infeksi.
Namun, jika ada pasien yang belum divaksinasi tetanus, perawatan di rumah sakit
akan diperlukan. Umumnya penanganan di rumah sakit meliput pemberian antibiotik,
antitoksin, dan obat relaksan otot. Masa penyembuhan penyakit ini umumnya akan
membutuhkan waktu sekitar 16 minggu.

G. Pencegahan Tetanus
Langkah utama untuk mencegah tetanus adalah dengan vaksinasi. Di negara kita,
vaksin tetanus masuk ke dalam daftar imunisasi wajib pada anak. Imunisasi tetanus
diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Proses
vaksinasi ini harus diberikan dalam lima tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 bulan, dan
4-6 tahun.
Untuk anak anak di atas 7 tahun, tersedia vaksid Td yang bisa melindungi diri dari
serangan tetanus dan difteri.  Hal yang perlu diingat, vaksinasi ini mesti diulang tip 10
tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi difteri dan
tenanus. Selain dengan vaksinasi, pencegahan tetanus juga dapat dilakukan dengan
selalu menjaga kebersihan, terutama ketika merawat luka agar tidak terkena infeksi.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahawa tetanus adalah gangguan
neurologik yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme, hal ini
disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat dihasilkan oleh
Clostridium tetani. Tetanus merupakan penyakit yang berbahaya serta gejalanya
muncul dalam 4-21 hari setelah terkena kuman tetanus, untuk pengobatannya sendiri
belum ada pengobatan spesifik untuk tetanus. Langkah utama untuk mencegah tetanus
adalah dengan vaksinasi.

B. Saran

Diharapkan kepada masyarakan untuk memahami gejala-gejala tetanus. Setelah


memahami gejala tetanus diharapkan kepada pembaca agar dapat mencegah
terjadinya tetanus dengan cara melaksanakan imunisasi tetanus.

5
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Eliminasi tetanus Maternal & Neonatal.

Jakarta: Buletin Jendel vol.1

Redaksi Halodoc. (2019). Tetanus. Diakses pada 10 September 2021. Tersedia pada:

https://www.alodokter.com/tetanus

Anda mungkin juga menyukai