Anda di halaman 1dari 3

Secara etimologi atau bahasa Qiraat ( ‫ ) قراءات‬adalah jamak dari qira’ah (‫)قراءة‬, yang

berarti ‘ bacaan’.1[3] Sedangkan Menurut istilah ilmiah, qiraat adalah salah satu mazhab (

aliran ) pengucapan qur’an yang dipilih oleh salah seorang imam sebagai suatu mazhab yang

berbeda dengan mazhab yang lainnya.2[4] Secara istilah, Ilmu Qira-at adalah “Ilmu yang

mengenai cara melafadzkan Al-Qur’an yang disertai perbedaan pembacaannya

menurut versi orang yang mengucapkannya.3[5]

Pengertian qira’at menurut istilah cukup beragam. Hal ini disebabkan oleh keluasan

makna dan sisi pandang yang dipakai oleh ulama tersebut. Beberapa definisi yang

dkemukakan para ulama adalah sebagai berikut

1. Menurut az-Zarqani.

Az-Zarqani mendefinsikan qiraah dalam terjemahan bukunya yaitu : mazhab yang

dianut oleh seorang imam qiraat yang berbeda dengan lainnya dalam pengucapan al-Qur’an

serta kesepakatan riwayat-riwayat dan jalur-jalurnya, baik perbedaan itu dalam pengucapan

huruf-huruf ataupun bentuk-bentuk lainnya.

2. Menurut Ibn al Jazari :

Ilmu yang menyangkut cara-cara mengucapkan kata-kata al-Qur’an dan perbedaan-

perbedaannya dengan cara menisbatkan kepada penukilnya.

3. Menurut al-Qasthalani :
Suatu ilmu yang mempelajari hal-hal yang disepakati atau diperselisihkan ulama yang

menyangkut persoalan lughat, hadzaf, I’rab, itsbat, fashl, dan washl yang kesemuanya

diperoleh secara periwayatan.

4. Menurut az-Zarkasyi :

Qiraat adalah perbedaan cara mengucapkan lafaz-lafaz al-Qur’an, baik menyangkut

huruf-hurufnya atau cara pengucapan huruf-huruf tersebut, seperti takhfif (meringankan),

tatsqil (memberatkan), dan atau yang lainnya. Dari pengertian di atas, pengertian Qiraat

menurut al-Zarkasyi hanya terbatas pada lafal-lafal al-Qur'an yang memiliki perbedaan

qira’at saja.

5. Menurut Ibnu al-Jazari

Qira’at adalah pengetahuan tentang cara-cara melafalkan kalimat-kalimat Al-Qur’an

dan perbedaannya dengan membangsakaanya kepada penukilnya

6. Menurut Al-Dimyathi

sebagaimana dikutip oleh Dr. Abdul Hadi al-Fadli bahwasanya qira’at adalah: “Suatu

ilmu untuk mengetahui cara pengucapan lafal-lafal al-Qur’an, baik yang disepakati maupun

yang diikhtilapkan oleh para ahli qira’at, seperti hazf (membuang huruf), isbat (menetapkan

huruf), washl (menyambung huruf), ibdal (menggantiukan huruf atau lafal tertentu) dan lain-

lain yang didapat melalui indra pendengaran.”

7. menurut Imam Shihabuddin al-Qushthal

qira’at adalah “Suatu ilmu untuk mengetahui kesepakatan serta perbedaan para ahli

qira’at, seperti yang menyangkut aspek kebahasaan, i’rab, isbat, fashl dan lain-lain yang

diperoleh dengan cara periwayatan.”


8. Muhammad Ali ash-Shobuni

mengemukakan definisi sebagai berikut: “Qira’at merupakan suatu madzhab tertentu

dalam cara pengucapan al-Qur’an, dianut oleh salah satu imam qira’at yang berbeda dengan

madzhab lainnya, berdasarkan sanad-sanadnya yang bersambung sampai kepada Nabi SAW.”

Perbedaan cara pendefenisian di atas sebenarnya berada pada satu kerangka yang

sama, yaitu bahwa ada beberapa cara melafalkan Al-Qur’an walaupun sama-sama berasal

dari satu sumber, yaitu Nabi Muhammad SAW yang diperoleh melalui melalui al-sima

( ‫ ) السماع‬dan an-naql ( ‫) النقل‬.4[6]

Anda mungkin juga menyukai