Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH REMOUNTING

Fasilitator :

drg. Priesta Honeste

Disusun oleh :

Caesar Asrul Rizki Priambodo

NIM 10619024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karuniaNya lah makalah
ini dapat terselesaikan tepat waktu. Di tunjang pula dengan kerja keras dan berbagai
sumber acuan dalam menyelesaikan makalah ini.
Sholawat serta salam terlimpah pada junjungan kita Nabi agung Muhammad
SAW. Nabi yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menjadi zaman yang terang
benderang. Dan semoga kita mendapat syafaatnya di akhirat kelak. Aamiin allahumma
aamiin.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan kritik dan saran yang membangun.

kediri, 11 Januari 2022

Caesar Asrul Rizki Priambodo

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metode Remounting........................................................................ 3
2.1.1 Metode Split-Cast................................................................. 3
2.1.2 Metode Hemat Waktu........................................................... 3
2.1.3 Metode Klinis Sederhana...................................................... 4
2.2 Kelebihan dan kekurangan metode remountinng .......................... 4
2.2.1 Metode Split-Cast................................................................. 4
2.2.2 Metode Hemat Waktu........................................................... 4
2.2.3 Metode Klinis Sederhana...................................................... 5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..................................................................................... 6
3.2 Saran............................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang menggantikan


kehilangan seluruh gigi pada rahang atas dan bawah (edontolus) serta
jaringan pendukung atau mukosa serta memperbaiki system
stomatogonatik. Gigi tiruan lengkap merupakan pengganti gigi asli yang
sudah hilang dan hilangnya jaringan lunak dan tulang, yang dibuat untuk
merestorasi fungsi ang tidak seimbang dan hilang serta untuk penampilan.
Pembuatan gigitiruan penuh mencakup prosesdur klinis dan labor, dimana
perhitungan cermat merupakan hal penting untuk mencapai keberhasilan
pada pembuatan gigitiruan. Salah satunya yaitu prosesdur klinis dalam
pembuatan Gigi Tiruan legkap yaitu Remounting dan selective grinding.

Pemasangan kembali gigi tiruan penug pada arikulator


(remounting) merupakan suatu prosedur penting untuk memperoleh oklusi
yang optimal. Tidak tercapainya suatu oklusi yang optimal salah satunya
disebabkan karena kesalahan pada prosedur pemasangan kembali
gigitiruan penuh pada articulator.

Pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator secara rutin


membutuhkan waktu yang lama karena membutuhkan pembuatan model
yang baru. Dalam makalah ini akan dikemukakan 3 (tiga) metode
alternatife untuk pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator,
yang dapat memiliki hasil yang akurat sehingga oklusi optimal dapat

1
dicapai demi kepuasandan kenyamanan pasien yang memakai gigi tiruan
tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka hal yang akan dibahas


dalam makalah ini yaitu:

1. Jelaskan pengertian metode 3(tiga) metode remounting?


2. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode
remounting?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:

1. Menjelaskan pengertian metode 3(tiga) metode remounting


2. Kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode remounting
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Metode Remounting

Pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator secara tepat


penting untuk mempertahankan hubungan antar rahang dan hubungan
oklusi yang semula telah diartikulasikan. Pemasangan kembali yang tidak
tepat pada artikulator akan menyebabkan penyimpangan oklusi.

Pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator


menghabiskan waktu yang lama karena membutuhkan pembuatan model
yang baru. Terdapat 3(tiga) metode yang dapat dipilih pada proses
remounting yaitu: Metode Split-Cast, Metode Hemat Waktu, Metode
Klinis Sederhana.

2.1.1. Metode Split-Cast

Metode split-cast dikenalkan oleh Barrett G.O dan Blanc G (1985),


merupakan metode pemasangan kembali gigitiruan penuh dan model
fidiologis pada artikulator sebelum dan atau sesudah gigitiruan di
processing, tampa terjadinya tekanan atau fraktur tang tidak diinginkan
pada model fisiologis.

2.1.2. Metode Hemat Waktu

Metode hemat waktu yang dikenalkan oleh Hochstedler JL (1995),


merupakan pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator dengan
menggunakan plat plastic pada artikulator arbitrary. Metode ini
diperkirakan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator.
2.1.3. Metode Klinis Sederhana

Metode klinis sederhana dikenalkan oleh Ansari I.H (1996),


merupakan pemasangan kembali gigitiruan penuh menggunakan bahan
putty. Metode ini memiliki beberapa keuntungan seperti, gigitiruan dapat
dipasang kembali pada artikulator tampa perlu membuat model yang
baru, jika penetapan relasi sentrik kurang tepat gigitiruan rahang
bawah dapat dipasang kembali pada artikulator dengan cepat melalui
relasi sentrik yang baru ,
blocking out daerah tgerong tidak diperlukan, pemasangan kembali
gigitiruan pada artikulator dapat dilakukan di klinik dengan
pembersihan minimal, bahan putty sebagai catatan yang dapat digunakan
pada kunjungan berikutnya bila diperlukan.

2.2. Kelebihan dan kekurangan Metode Remounting

2.2.1. Metode Split-Cast

Kelebihan dari metode split-cast ini adalah menghasilakan


pemasangan kembali gigitiruan penuh pada artikulator dengan hasil yang
akurat dan menggunakan alat dan bahan yang diperkirakan dapat
mengurangi waktu yang dibutuhkan pada saat pemasangan kembali
gigitiruan penuh pada artikulator.

Kekurangan dari metode ini adalah apabila kurang hati-hati pada


saat pemasangan kembali akan mengakibatkan penyimpangan oklusi,
selain itu pada model fisiologis dapat terjadi fraktur atau tekanan yang
tidak diiginkan.

2.2.2. Metode Hemat Waktu

Kelebihan pada metode ini adalah waktunya singkat karena dapat


mengurangi waktu untuk menutupi daerah gerong pada gigitiruan serta
mengurangi waktu untuk menunggu bahan gips pemasangan kembali
mengeras serta pembersihan yang diperlukan
dapat minimal setelah gigitiruan dilepaskan dari hidrokoloid
ireversibel.

Kerugian metode ini adalah model dan penetapan interoklusal tidak


dapat di simpan dan digunakan pada kunjungan berikutnya.

2.2.3. Metode Klinis Sederhana

Metode ini memiliki beberapa kelebihan seperti,

1. Gigitiruan dapat dipasang kembali pada artikulator tampa perlu


membuat model yang baru,
2. Tidak perlu blocking out,
3. Jika penetapan relasi sentrik kurang tepat, gigitiruan rahang bawah
dapat dipasang kembali pada artikulator dengan cepat melalui
penetapan relasi sentrik yang baru,
4. Pemasangan kembali pada artikulator dapat dilakukan di klinik
dengan pembersihan minimal,
5. Bahan putty dapat disimpan sebagai catatan yang dapat digunakan
pada kunjungan berikutnya bila diperlukan.

Kekurangan dari metode ini adalah bahan putty mahal harganya, akan
tetapi bahan putty yang diperlukan hanya sedikit karena sebagian
besar ruang pada artikulator akan terpakai oleh costum-made
mounting jigs rahang atas dan rahang bawah (CMMJs).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Keberhasilan pembuatan gigitiruan penuh tergantung pada


beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah pemasangan kembali
gigitiruan penuh pada artikulator.

Ketiga metode alternatif remounting, masing-masing memiliki


kelebihan dan kekurangan. Metode-metode tersebut dapa menghasilkan
gigitiruan yang akurat sehingga oklusi optimal dapat tercapai demi
kepuasan dan kenyamanan pasien yang memakai gigitiruan tersebut.

Milling-in adalah suatu proses penutupan permukaan oklusal gigi-


gigi dengan pasta abrasif dan gigi-gigi dalam keadaan kontak, gerakkanlah
geligi tiruan ke dalam setiap relasi oklusi sampai oklusi tepat. Milling-in
harus dilakukan secara konsevatif. Jika perlu, haluskan kembali anatomi
oklusalnya, lalu poleslah permukaan-permukaan oklusalnya.

Milling-in oklusi adalah sesuatu yang jarang dilakukan baik oleh


dokter gigi maupun tekniker gigi, pada dasarnya prosedur milling-in
hanya pasta abrasif yang akan ditempatkan pada permukaan oklusal dan
pasta embracive akan kemudian menghilangkan sedikit gangguan minor
yang tersisa dari proses selective grinding pada prothesa.

3.2. Saran

Prosedur remounting sebaiknya selalu dilakukan baik oleh dokter


gigi atau oleh tekniker dengan pengawasan dari dokter gigi di klinik agar
menghasilkan gigitiruan yang memiliki oklusi optimal, relentif, stabil dan
terdukung dengan baik demi kepuasan dan kenyamanan pasien yang
memakainya.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanri Nani. 2002. “Metode Alternatif Pemasangan Kembali Gigitiruan Penuh


Pada Artikulator”. (http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8395).

Devi LM, Bahida Alfin. 2016. “Tahapan Kerja Gtl Akhir”.


(https://id.scribd.com/doc/316179094/Tahapan-Kerja-Gtl-Akhir).

Octaviani Fajar, Miranda Ardilla. 2013. “SELECTIVE GRINDING”.


(https://id.scribd.com/document/321814539/253691228-Makalah-Dilla-Fajar-
Selective-Grinding).

Nurmalasari A. 2019. “BAHAN ABRASIF KEDOKTERAN GIGI”.


(https://id.scribd.com/presentation/436576393/BAHAN-ABRASIF).

Galvis Oscar. 2020. “SELECTIVE GRINDING FOR BILATERAL BALANCE


COMPLETE DENTURES”. (https://youtu.be/_JoSJfn6bcc).

Anda mungkin juga menyukai