UKP Borang
UKP Borang
Ringkasan data S: Pasien datang dengan mengeluhkan batuk yang sudah dialami selama 4 hari
penyakit sebelum ke puskesmas. Batuk disertai dahak berwarna putih kental. pasien
juga mengeluhkan sesak saat pagi hari saat terbangun. Pasien mengakui
pernah merokok selama lebih dari 20 tahun dan sudah berhenti merokok
selama 3 bulan terakhir. Pasien menyangkal riwayat asma. Pasien menyangkal
mengalami batuk berdarah (-), berkeringat malam (-), penurunan berat badan
(-), demam (-), dan edema (-). RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 170/100 mmHg
HR : 84 x/i
Suhu : 36,1
RR: 22x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (+/+)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)
Diagnosis PPOK
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien mengeluhkan nyeri saat buang air keil yang sudah dirasakan sudah
penyakit dua hari terakhir. Terasa pedih saat buang air kecil disertai sulit buang air kecil.
Pasien menyangkal keluar darah atau batu-batu kecil saat buang air kecil.
Pasien juga mengeluhkan demam sejak keluhan dimulai. Pasien menyangkal
mengalami batuk (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : - mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,7
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (-)
Inguinal: eritema pada meatus uretra esterna (+), sekret (-) darah (-) massa (-)
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati yang sudah dirasakan sejak seminggu
penyakit yang lalu. Nyeri terasa menyesak yang menjalar ke tenggorokan. Pasien juga
mengeluhkan mual-mual. Pasien mengakui sering terlambat makan dan
terkadang makan sekali sehari. Buang air besar bewarna hitam (+)
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36
RR: 20 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan
epigastrium-hipokondrium sinistra (+)
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)
Tindakan medis
Ringkasan data S: Seorang ibu hamil, G2P1A0, usia kehamilan 18 minggu, datang pukul 23.00
penyakit WIB. Pasien datang mengeluh tidak bisa buang air kecil semenjak pukul 17.00
WIB. Hal ini sduah dirasakan sudah 1 minggu ini tetapi memberat sejak sore ini.
Pasien juga mengeluhkan benjolan pada jalan lahiryang sudah dirasakan sejak
1 minggu yang lalu. Benjolan muncul bila pasien mengejan saat buang air besar
tetapi bisa kembali masuk. Tetapi sejak tadi sore, benjolan tersebut menetap
dan tidak kembali masuk lagi. Riwayat kehamilan sebulan premature (36
minggu) dan oligohidromion.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36.5
RR: 30 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+), nyeri tekan (+)
Vesica urinaria: inspeksi: menonjol, palpasi: keras, full blass.
Vulva: inspeksi: tampak massa sebesar kepalan tangan, ostium uteri tertutup.
Ekstremitas: Edema pretibial (-/-), akral hangat (+/+)
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD pukul 10.30 WIB dengan keluhan luka pada telapak
penyakit kaki kiri setelah terjatuh dari sepeda motor. Luka diakibatkan tertusuk tempat
pijakan kaki sepeda motor.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 110/70 mmHg
HR : 75 x/i
Suhu : 36,4
RR: 26 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: luka pada telapak kaki kiri ukuran 4x1x2 cm. Terdapat
perdarahan dan luka tampak kotor. Palpasi: permukaan kami hangat dan masih
teraba pulsasi pada pembuluh darah distal, CRT <2 detik.
Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan hecting 6 jahitan
Tindakan medis Hecting 6 jahitan
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan luka pada punggung kaki kanan. Luka
penyakit disebabkan oleh tertusuk kayu saat pasien terjatuh di lading. Menurut
pengakuan pasien, permukaan kayu kotor. Riwayat vaksinasi tetanus tidak
diketahui.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 100/80 mmHg
HR : 74 x/i
Suhu : 36,7
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada dorsal pedis dextra ukuran 4x2
cm, luka tampak kotor. Palpasi: permukaan kaki hangat dan masih teraba
pulsasi pada pembuluh darah distal, CRT <2 detik.
Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan wound toilet
Anjuran untuk diberikan ATS/TT
Tindakan medis Wound toilet
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD dengan luka pada jari telunjuk kanan karena tergores
penyakit pisau dapur, ukuran 3x1 cm.. Menurut pengakuan pasien, permukaan pisau
bersih dan tidak berkarat. Pasien mengaku tidak mengingat riwayat terakhir
kali divaksin tetanus. RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,5
RR: 23 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada distal digiti II manus dextra
ukuran 3x1 cm, luka tampak bersih. Palpasi: permukaan manus dextra hangat
dan masih teraba pulsasi pada pembuluh darah distal, CRT <2 detik.
Terapi Non-farmakologi:
Dilakukan wound toilet
Dilakukan hecting 3 jahitan
Anjuran untuk diberikan AS/TT
Tindakan medis Wound toilet
Dilakukan hecting 3 jahitan
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak berwarna putih yang
penyakit sudah dialami +/- 1 bulan terakhir. Pasien menyangkal batuk berdarah,
berkeringat malam dan penurunan badan. Batuk disertai pilek dan demam
yang juga sudah berlangsung +/- 1 bulan. Pasien menyangkal mengalami sesak
tetapi mengakui kehilangan penciuman sejak gejala batuk dimulai. Pasien
merupakan seorang pedagang yang sering menemui banyak orang. Pasien
hidup bersama seorang anak perempuan dan menyangkal telah melakukan
perjalanan ke luar daerah 1 bulan terakhir.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 90/60 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 36,7
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke IGD pukul 14.00 WIB dengan keluhan muntah-muntah
penyakit setelah dilakukan vaksinasi covid yang kedua. Pasien memuntahkan makanan
yang telah dimakannya. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada ulu hati yang
terasa pedih dan panas, menjalar hingga ke tenggorokan. Pasien mengakui
sering telat makan dan hanya minum susu saat pada pagi hari. Pasien
menyangkal mengalami nyeri dada yang menjalar ke lengan kanan/kiri serta
menyangkal mengalami sesak. Pasien juga menyangkal memiliki alergi bila di
vaksin.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 160/90 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 37,2
RR: 22 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan pada epigastrium dan hipokondrium kiri.
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
A: SpO2: 98%
Diagnosis Dyspepsia
Terapi non-farmakologi
Anjuran untuk makan tepat waktu dan selalu mengkonsumsi nasi bila sarapan
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri pada sendi seluruh badan. Nyeri
penyakit terasa seperti ditusuk-tusuk dan terasa kebas pada sendi-sendi. Keluhan sudah
dirasakan +/- 1 minggu terakhir. Pasien mengakui sudah berulang kali
mengeluhkan hal yang sama. Pasien juga mengakui memiliki kebiasaan makan
makanan berlemak dan minum alkohol.
RPT: Hiperurisemia + Hiperlipidemia + Hipertensi, RPO: pasien tidak mengingat
nama obat. RPK (-)
O: TD : 140/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,9
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: tophus (-). Palpasi: nyeri tekan pada proximal digiti I-II
pedis dextra et sinistra.
A: Lipid: 289 mg/dl, uric acid: 13,4 mg/dl, glucose: 116 mg/dl
Diagnosis Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous
disease + Hyperlipidaemia, unspecified + Essential (primary) hypertension
Data Terapi farmakologi
penatalaksanaa Simvastatin 1x20 mg
n Asam mefenamat 2x500 mg
Captopril 1x25 mg
Lansoprazole 1x30 mg
Terapi Non-farmakologi:
Anjuran diet rendah lemak-garam-protein.
Tindakan medis
11 Data dasar Nama : PT
pasien Usia : 56 tahun
28-6-2021 Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 54 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berdahak berwarna putih yang
penyakit sudah dialami +/- 1 minggu terakhir. Batuk tidak disertai pilek. Pasien
mengakui mengalami demam dan sesak yang sudah berlangsung +/- 1 minggu.
Pasien menyangkal batuk berdarah, berkeringat malam dan penurunan badan.
Pasien menyangkal mengalami penurunan penciuman dan menyangkal telah
melakukan perjalanan ke luar daerah 1 minggu terakhir.
RPT: PPOK, RPO: Salbutamol 3x1, RPK (-)
O: TD : 90/60 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 35,8
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (+/+)
Auskultasi: rongki kering (+/-) wheezing (-/-)rongki basah (-/-)
Perkusi: hiposonor (+/-) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan hangat.
Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk berdiam diri di rumah, istrahat yang cukup dan selalu memakai
masker.
Tindakan medis
12 Data dasar Nama : NS
pasien Usia : 29 tahun
6-7-2021 Jenis kelamin : Perempuan
Berat badan : 47 Kg
TB : - cm
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan nyeri ulu hati +/- 1 hari yang lalu.
penyakit Nyeri terasa pedih yang menjalar ke dada. Pasien juga mengeluhkan mual-mual
tetapi tidak muntah. Pasien mengakui sering telat makan. Melena (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 90/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,4
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan pada epigastrium dan hipokondrium kiri.
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Diagnosis Dyspepsia
Terapi non-farmakologi
Anjuran untuk makan tepat waktu
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan mata kanan yang terasa perih dan
penyakit merah sejak 1 hari yang lalu. Mata terasa panas dan tidak nyaman saat
melihat. Pasien menyangkal bila terdapat penurunan kemampuan penglihatan.
Pasien menyangkal bila mata pernah tertusuk benda asing sebelumnya. Pasien
mengakui sebelum keluhan terjadi, pasien sering mengusap-usap mata dengan
tangan. Riwayat trauma tumpul pada mata disangkal oleh pasien.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : - mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36,3
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-), sekret (+/-), konjungtiva
hiperemis (+/-), konjuntiva injection (+/-).
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Diagnosis Conjunctivitis
Terapi non-farmakologi
Edukasi untuk tidak mengusap-usap mata dengan tangan
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan luka pada kaki kanan yang sulit
penyakit sembuh. Luka tidak terasa sakit. Pasien sering merasa lelah dan berkeringat
banyak. Pasien mengakui sering merasa lapar dan bila makan porsi banyak
serta didominasi makanan yang manis.
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 160/90 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,3
RR: 20 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: luka pada cruris dextra, tampak basah. Palpasi: nyeri
tekan pada luka.
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan batuk berulang > 1 bulan. Batuk
penyakit disertai demam. Pasien mengakui mengalami penurunan berat badan
beberapa bulan terakhir dan sering mengalami berkeringat malam. Pasien
menyangkal mengalami batuk berdarah dan sesak. Sebelumnya pasien pernah
menderita TB paru dan pengobatannya tidak selesai karena pasien merasa
sudah sembuh meski pengobatan belum tuntas. Lama makan OAT sebelumnya
tidak diingat oleh pasien.
RPT: TB paru, RPO (-) RPK (-)
O: TD : 160/90 mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36
RR: 26 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (+/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.
Diagnosis Tuberculosis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan gatal-gatal pada daerah selangkangan.
penyakit Gatal-gatal muncul sepanjangan waktu. Untuk menghilangkan gatal pada
selangkangan, pasien menggaruk hingga menimbulkan luka.
RPT: Diabetes Mellitus, RPO (-) RPK (-)
O: TD : 140/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 35,6
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+) wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi inguinal: tidak dilakukan. Palpasi: tidak dilakukan.
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan saat buang air kecil terasa sulit dan
penyakit preputium membengkak sejak +/- 1 hari yang lalu. Pasien merasa saat BAK
tertahan dan lama keluar. Pada ujung preputium terasa sakit dan panas. Pasien
mengakui bahwa sebelumnya pernah terjadi tetapi sembuh sendiri. Pasien
menyangkal rasa sakit yang berlebihan saat diperiksa, demam (-).
RPT(-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : - mmHg
HR : - x/i
Suhu : 36,4
RR: - x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Inguinal: inspeksi: preputium hiperemis (+), edema (+). Palpasi: nyeri tekan (+).
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan luka pada kaki kanan yang susah
penyakit sembuh pada kaki kanan +/- 1 minggu. Pasien juga mengeluhkan bengkak pada
kaki yang muncul bersamaan saat luka timbul. Pasien menyangkal mengalami
demam.
RPT: PPOK, RPO (-) RPK (-)
O: TD : 150/90 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,4
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ekstremitas: inspeksi: ulcus pada cruris dextra, permukaan luka tampak basah.
Palpasi: nyeri tekan (+) minimal.
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan bila BAK tidak puas dan lampias +/- 5
penyakit hari ini. Pada saat BAK pasien harus sedikit mengedan untuk mengeluarkan
BAK. Pasien menyangkal terasa pedih ataupun mengeluarkan darah atau pasir
saat BAK. Pasien juga menyangkal keluar nanah saat BAK. Tidak ada pengaruh
perubahan posisi terhadap kelancaran BAK. Demam (-)
RPT (-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 120/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,6
RR: 24 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ingunal: nyeri tekan pada region pubis setinggi vesica urinaria (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.
Terapi non-farmakologi
Anjuran tidak suka menahan BAK dan memperbanyak meminum air.
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli dengan keluhan bentol-bentol yang terasa sangat gatal
penyakit diseluruh tubuh sejak +/- 1 hari yang lalu. Keluhan muncul pada saat malam
hari. Pasien menyangkal memiliki riwayat alergi dengan makanan ataupun
digigit serangga. Pasien menyangkal bila keluhan ini pernah terjadi
sebelumnya. Demam (+)
RPT (-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : 130/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,7
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: hiperemis (+), ekskoriasi (+), simetris (+/+), penggunaan otot
pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: hiperemis (+), acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-)
Ekstremitas: inspeksi: hiperemis (+), ekskoriasi(+), Palpasi: terasa panas.
Tindakan medis
Ringkasan data S: Pasien datang ke poli denga keluhan nyeri ulu hati +/- 3 hari terakhir. Nyeri
penyakit terasa panas yang menjalar ke tenggorokan. Pasien mengakui terlambat makan
beberapa hari terakir. RPT: dyspepsia fungsional, RPO (-) RPK (-)
O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36˚C
RR: 20 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas: tidak ada kelainan.
Diagnosis Dyspepsia
O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 36,5
RR: 26 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
O:
TD : 160/80 mmHg
HR : 78 x/i
Suhu : 37,5
RR: 22 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: thopus pada proximal digiti I pedis dextra, hiperemis (+).
Palpasi: nyeri tekan (+).
Diagnosis Hyperuricaemia without signs of inflammatory arthritis and tophaceous
disease + Hypertensive diseases
Data Terapi farmakologi:
penatalaksanaa Ibuprofen tablet 3x400 mg
n Captopril tablet 3x25 mg
Lansopazole tablet 2x30 mg
Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk diet rendah protein dan rendah garam, menghindari konsumsi
alcohol serta rokok.
Tindakan medis
O:
TD : 140/50 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,4 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: vulnus laceratum pada palmar-dorsal pedis dextra,
ukuran luka panjang 1 cm lebar 0,5 cm kedalaman luka +/- 3 cm. Palpasi: nyeri
tekan pada luka, krepitasi (-), sensibiltas (+), ROM (+), CRT < 2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region
O:
TD : 100/80 mmHg
HR : 76 x/i
Suhu : 36,5 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (+/+), mukosa
tampak merah.
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: tidak ada kelainan.
O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 100 x/i
Suhu : 36,7 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker
Tindakan medis
O:
TD : 100/70 mmHg
HR : 98 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 30 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Tindakan medis
O:
TD : 110/80 mmHg
HR : 75 x/i
Suhu : 37,5 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi:luka tusuk pada plantar pedis dextra ukuran 0,2x0,2 cm.
Palpasi: nyeri tekan pada luka, terasa hangat, CRT <2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region
O:
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 36,8 ˚C
RR: 24 x/i
Kepala: mata: isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-). Hidung: sekret (+/+),
mukosa tampak kemerahan.
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: vesicular (+/+), wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+).
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: permukaan kaki hangat.
Terapi Non-farmakologi:
Anjuran untuk isolasi di rumah dan selalu memakai masker.
Tindakan medis
O: TD : 110/70 mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: dalam batas normal. Palpasi: dalam batas normal.
O: TD : - mmHg
HR : 82 x/i
Suhu : 36,6 ˚C
RR: 22 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: tampak luka masuk pada plantar pedis pedis sinistra,
tampak penonjolan corpus alienum pada dorsal pedis sinistra, luka tampak
bersih. Palpasi: nyeri pada luka, CRT<2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region
O: TD : 110/70 mmHg
HR : 80 x/i
Suhu : 37,2 ˚C
RR: 23 x/i
Kepala: mata isokor (+/+), anemis (-/-), ikterik (-/-)
Thorax: inspeksi: simetris (+/+), penggunaan otot pernafasan tambahan (-/-)
Auskultasi: wheezing (-/-) rongki kering (-/-) rongki basah (-/-)
Perkusi: sonor (+/+) Palpasi: stem fremitus (+/+)
Abdomen: inspeksi: acites (-), bising usus normal (+), soepel (+)
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-).
Ekstremitas: inspeksi: tampak vulnus laceratum pada cruris inferior pedis
sinistra, tampak luka ukuan 6 cm x 3 cm x 2,5 cm , luka tampak bersih,
sensibilitas (+/+), ROM normal (+/+), pulsasi teraba kuat (+/+). Palpasi: nyeri
pada luka, CRT<2 detik.
Diagnosis Open wound of unspecified body region
Ringkasan data S: Pasien/korban datang ke IGD dengan untuk dilakukan visum post mortem
penyakit pada pukul 19.00 WIB. Kejadian dimulai pada pukul 14.00 WIB, pasien/korban
yang sedang bermain di sungai bersama dengan saudara kandung pelaku dan
ditemani oleh ibu pasien/korban. Saat ibu pasien/korban kembali ke rumah
untuk melihat hewan ternak, pasien/korban yang tidak diawasi, terpeleset ke
dalam sungai dan hanyut. Pasien kemudian ditemukan saudara korban pada
pukul 16.00 WIB di bendungan air.
RPT (-) RPO (-) RPK (-)
O: TD : - mmHg
HR : - x/i
Suhu : -˚C
RR: - x/i
Kepala: Dijumpai rambut berwarna hitam, lurus, pendek, panjang rambut
depan tiga sentimeter, rambut samping kanan tiga sentimeter, rambut
samping kiri tiga sentimeter, rambut belakang tiga sentimeter, tidak mudah
dicabut.
Dahi: Dijumpai tiga luka lebam
Mata: Dijumpai tiga luka lecet pada kelopak mata kiri
Hidung: Dijumpai dua luka lecet pada batang hidung dan bawah hidung
Dagu: Dijumpai satu luka lecet pada tengah dagu
Thorax: Tidak dijumpai kelainan
Punggung: Dijumpai empat luka lecet pada punggung kanan
Abdomen: Tidak dijumpai kelaianan
Ekstremitas: Dijumpai satu luka lecet pada lutut kanan
Diagnosis Drowning and submersion following fall into natural wate
Tindakan medis