Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

URAIAN PENDAHULUAN

1. LatarBelakang Undang-undang No 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (


PKP ), khususnya di bagian VII dan VIII menjelaskan berbagai hal tentang konsep
program PKP. Yaitu pemeliharaan dan perbaikan kawasan permukiman, serta
pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan dan permukiman kumuh.
Berkaitan dengan tersebut, Undang-Undang Perumahan dan Kawasan
Permukiman telah mengamanatkan pemerintah daerah kota/kabupaten
untukmerencanakan dan melaksanakan program pembinaan PKP di daerah
masing-masing. Beberapa tugas penting pemerintah daerah diantaranya : (i)
menyusun Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman (RP3KP), (ii) menyusun Rencana Kawasan Permukiman
(RKP) sebagai pelaksanaan tahapan perencanaan dalam penyelenggaraan
permukiman dan (iii) menetapkan kawasan perumahan/permukiman kumuh
berdasarkan indikator dan kriteria sesuai karakteristik di wilayahnya masing-
masing. Perencanaan program PKP penting agar penyelenggaraan pembangunan
perumahan dan permukiman berjalan optimal, tertib dan terorganisasi dengan
baik. Dalam hal ini, jika mengatasi permasalahan perumahan dan permukiman
merupakan suatu proses, maka dokumen RP3KP adalah satu dasar solusi yang
bisa diandalkan. RP3kp merupakan suatu konsep dan skenario umum, yang dapat
mengakomodasikan berbagai kepentingan, rencana sektor terkait, peraturan serta
berbagai hal yang perlu diketahui, dipedomani, dan disepakati bersama.Untuk itu
pemerintah kabupaten/kota sudah harus meletakkannya pada prioritas yang tinggi.
Terkait dengan penyusunan Dokumen RP3KP ini, pemerintah sudah menetapkan
regulasi sebagai acuan agar content dalam Dokumen sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan yaitu Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor 12 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/
kota. Dengan adanya regulasi ini diharapkan tercipta produk dokumen
perencanaan yang berkualitas, aktual dan mampu di implementasikan.
Kabupaten Soppeng memiliki pertumbuhan yang sangat pesat, maka arus
perkembanganpenduduknyapun cukup tinggi, baik yang dipengaruhi oleh fertilitas
maupun migrasi penduduk. Jumlah penduduk yang begitu besar diprediksi akan
melampaui daya dukung dalam menyediakan fasilitas yang layak bagi
penduduknya sehingga menuntut penyediaan fasilitas yang dapat memberikan
pelayanan serta penyebaran fasilitas yang merata dalam mendukung aktivifitas
penduduk. Fasilitas tersebut tentu berada dilingkungan permukiman yang
mendukung aktivitasnya secara efektif dan efisien.
Pemerintah Kabupaten Soppeng telah mencoba melakukan berbagai upaya
dalammemenuhi kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman bagi warganya,
baikdengan penataan kawasan permukiman, pengembangan kawasanperumahan
baru maupun berupa dukungan sarana dan prasaranaperumahan dan kawasan
permukiman yang memadai. Untuk mengoptimalkan capaianpemenuhan
kebutuhan perumahan dan kawasan permukiman yang layak bagiwarganya, serta
memberikan arah yang jelas dalam pencapaian kebijakanperumahan dan
kawasan permukiman sebagaimana yang diamanahkan dalam RPJP, RPJM,
maka diperlukan skenario pengembangan yang terarah dan terencana dalam satu
dokumen RP3KP sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perumahan
Rakyat Nomor 12 Tahun 2014. RP3KP ini diharapkan dapat memacu terwujudnya
keterpaduan prasarana dan sarana kawasan perumahan dan kawasan
permukiman sehingga dapat menciptakan kawasan permukiman yang responsif
dalam mendukung kehidupan dan penghidupan bagi penghuninya.

2. Maksuddan Tujuan Maksud dilaksanakannya kegiatan ini adalah merumuskan konsep RP3KP
Kabupaten Soppeng sesuai dengan karektaristik wilayah dan kebutuhan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman 20 tahun ke depan.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini yaitu
tersusunnya dokumen RP3KP sesuai dengan Permenpera Nomor 12 Tahun 2014
serta untuk dijadikan pedoman bagi instansi terkait dalam pengembangan
Perumahan dan Kawasan permukiman di Kabupaten Soppeng.

3. Sasaran Tersusunnya rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan


kawasan permukimani yang terpadu, implementatif dan berkelanjutan.

4. LokasiPekerjaan Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan


Dan Kawasan Permukiman (RP3KP) ini secara administratif berada di Wilayah
Kabupaten Soppeng.

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:


Pendanaan APBD Kabupaten Soppeng Tahun Anggaran 2019
Jumlah Anggaran :
Pagu :Rp. 250.000.000(Dua Ratus Lima Puluh JutaRupiah)
HPS: Rp. 249.975.000(Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus
Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)

6. Namadan Nama Pejabat PembuatKomitmen: ANDI SUMANGERUKKAS,SE,S.Sos, M.Si


Organisasi SatuanKerja: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pejabat Pembuat
Komitmen
DATA-DATA PENUNJANG

7. DataDasar Pendataan dilaksanakan untuk pengumpulandata primer dandata sekunder.


 Data primer sekurang-kurangnya meliputi :
- sebaran rumah, perumahan dan kawasan permukiman;
- sebaran perumahan kumuh dan kawasan permukiman kumuh;
- ketersediaan dan kondisi prasarana, sarana dan utilitas umum;
- tipologi perumahan dan kawasan permukiman;
- budaya bermukim masyarakat;
- sebaran perumahan tradisional; dan
- kualitas lingkungan pada perumahan dan kawasan permukiman.
 Data sekunder sekurang-kurangnya, meliputi :
- RPJP, RPJM daerah Provinsi dan kabupaten
- RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten
- Data dan informasi tentang kebijakan pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman di tiap kelurahan dalam wilayah kota;
- Izin lokasi pemanfaatan tanah;
- Data dan informasi perumahan dan kawasan permukiman dalam wilayah
kabupaten.
 Peta-peta meliputi ;
- Peta dalam dokumen RTRW;
- Peta citra satelit
- Peta status perizinan lokasi pemanfaatan tanah

8. ReferensiHukum Penyusunan Rencana Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan


Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Soppeng didasarkan pada:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang PenataanRuang
3. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tentangKementerian Negara.
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahandan Kawasan
Permukiman.
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentangPenyelenggaraan
Penataan Ruang.
9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara.
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi dan TataKerja Kementerian Negara Republik Indonesia.
11. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan
DaerahKabupaten/Kota.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RencanaPembangunan
Daerah.
13. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perumahan Rakyat sebagaimana
diubah beberapa kali terakhir Peraturan Menteri PerumahanRakyat Nomor 08
Tahun 2013.
14. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman Daerah Provinsi dan
Daerah Kabupaten/Kota.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng.
RUANG LINGKUP

9. LingkupPekerjaanRuang lingkup pekerjaan dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Rencana


Pembangunan Dan Pengembangan Perumahan Dan Kawasan Permukiman
(RP3KP) adalah meliputi materi yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota yang
dilaksanakan dalam beberapa tahapan kegiatan, yaitu :
1. Pendataan
Pendataan dilaksanakan untuk pengumpulandata primer dandata sekunder.
 Data primer sekurang-kurangnya meliputi :
- sebaran rumah, perumahan dan kawasan permukiman;
- sebaran perumahan kumuh dan kawasan permukiman kumuh;
- ketersediaan dan kondisi prasarana, sarana dan utilitas umum;
- tipologi perumahan dan kawasan permukiman;
- budaya bermukim masyarakat;
- sebaran perumahan tradisional; dan
- kualitas lingkungan pada perumahan dan kawasan permukiman.
 Data sekunder sekurang-kurangnya, meliputi :
- RPJP, RPJM daerah Provinsi dan kabupaten
- RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten
- Data dan informasi tentang kebijakan pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman di tiap kelurahan dalam wilayah kota;
- Izin lokasi pemanfaatan tanah;
- Data dan informasi perumahan dan kawasan permukiman dalam wilayah
kabupaten.
2. Analisis
Analisis data terdiri dari :
 Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang nasional
dan daerah provinsi terhadap pembangunan dan pengembangan perumahan
dan kawasan permukiman;
 Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang daerah
terhadap pembangunan dan pengembanganperumahan dan kawasan
permukiman;
 Analisis sistem pusat-pusat pelayanan yang didasarkan pada sebarandaerah
fungsional perkotaan;
 Analisis karakteristik sosial kependudukan;
 Analisis karakteristik perumahan dan kawasan permukiman.
 analisis arah pengembangan perumahan dan kawasan permukiman
perkotaan;
 Analisis kebutuhan prasarana, sarana dan utilitas umum termasuk sarana
pemakaman umum;
 Analisis arah pengembangan perumahan dan kawasan permukiman dan
dukungan potensi wilayah, kemampuan penyediaan rumah danjaringan
prasarana dan sarana serta utilitas umum;
 Analisis besarnya permintaan masyarakat terhadap rumah;
 Analisis kebutuhan tanah untuk pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman dengan memperhatikan kebijakan hunianberimbang;
 Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta optimasi
pemanfaatan ruang;
 Analisis kemampuan keuangan daerah; dan
 Analisis kebutuhan kelembagaan perumahan dan kawasanpermukiman.
3. Peta-peta meliputi ;
 Peta dalam dokumen RTRW;
 Peta citra satelit
 Peta status perizinan lokasi pemanfaatan tanah
4. Perumusan
Perumusan merupakan kegiatan untuk menyusun konsep RP3KP, yang
sekurang-kurangnya meliputi :
 Visi, misi, tujuan, kebijakan, dan strategi pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman;
 jabaran kebijakan dan pengaturan yang lebih operasional dari arahan
kebijakan dalam RP3KP daerah provinsi yang harus diakomodasikandan
dilaksanakan di daerah;
 jabaran kebijakan pembangunan daerah yang bersangkutan;
 penerapan kebijakan pembangunan perumahan dan kawasanpermukiman
dengan pola hunian berimbang;
 perencanaan lingkungan hunian perkotaan dan/atau lingkungan hunian
perdesaan melalui pembangunan, pengembangan, danpembangunan
kembali;
 rencana kawasan permukiman yang terdiri atas perencanaan lingkungan
hunian serta perencanaan tempat kegiatan pendukungyang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan;
 rencana pembangunan lingkungan hunian baru meliputi perencanaan
lingkungan hunian baru skala besar dengan Kasiba dan perencanaan
lingkungan hunian baru bukan skala besar dengan prasarana, sarana,dan
utilitas umum;
 rencana penyediaan perumahan dan kawasan permukiman untukmendukung
pembangunan kawasan fungsi lain;
 rencana penyediaan tanah untuk pembangunan dan
pengembanganperumahan dan kawasan permukiman;
 rencana pencegahan tumbuhnya perumahan kumuh dan permukimankumuh;
 rencana penyediaan dan rencana investasi prasarana, sarana, dan utilitas
umum termasuk pemakaman umum, dalam rangka integrasi dan sinergi
antara kawasan permukiman dengan sektor terkait;
 rencana lokasi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dankegiatan
ekonomi;
 penetapan lokasi pembangunan dan pengembangan kawasanpermukiman,
termasuk penyediaan kawasan siap bangun;
 penetapan lokasi dan RP3KP yang akan dilaksanakan pada lingkungan
hunian baru, perumahan kumuh dan kawasan permukiman kumuh, dan
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang akandirevitalisasi
fungsinya;
 indikasi program pelaksanaan RP3KP dalam jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang, yangditetapkan berdasarkan skala prioritas
daerah;
 pengaturan pemanfaatan dan pengendalian pembangunan
danpengembangan perumahan dan kawasan permukiman;
 pengaturan keterpaduan pemanfaatan dan pengendalian
pembangunanperumahan dan kawasan permukiman pada kawasan fungsi
lain;
 daftar daerah terlarang (negative list) untuk pembangunan
danpengembangan perumahan dan kawasan permukiman baru;
 pengaturan mitigasi bencana;
 sistem informasi pemantauan pemanfaatan kawasan permukiman yang
terintegrasi dengan sistem informasi pembangunan daerah provinsidan
kabupaten;
 mekanisme pemantauan, pengawasan, dan pengendalian
pelaksanaanprogram dan kegiatan oleh seluruh pelaku pembangunan,
berupaarahan perizinan;
 mekanisme pemberian insentif dan disinsentif.
KELUARAN
1) Naskah Teknis Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan danKawasan Pemukiman (RP3KP) Kabupaten Soppeng yang terdiri
atas 3 (tiga) Dokumenpelaporan yang terdiri :
a. Laporan Pendahuluan (10% – 20%)
Laporan Pendahuluan sekurang-kurangnya berisi pemahaman konsultan
terhadap lingkup pekerjaan, konsep pendekatan dan metodologi studi dan
pelaksanaan pekerjaan, program kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan,
termasuk daftar kebutuhan data dan rencana survey lapangan berikut
formulir-formulir survey lapangan yang diperlukan serta dukungan tenaga ahli
beserta perlengkapannya. Laporan pendahuluan juga memuat Pengertian,
Peran dan Manfaat, Kedudukan RP3KP, dan ketentuan muatan
RP3KP.Laporan Pendahuluan ini diserahkan kepada Pemberi Tugas setelah
diterimanya SPMK oleh Konsultan.Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5(Lima )eksemplar dalam format A4

b. Laporan Antara (30% – 40%)


Laporan Antara Berisi data dan analisa hasil perolehan data, survey lapangan
dan kajian rinci serta memuat maksud dan tujuan, kategori data (Data
Kebijakan dan Program Perumahan dan Permukiman, Data Kondisi Sosial
Ekonomi dan Budaya, Profil Kelembagaan dan Pembiayaan Perumahan dan
Permukiman). Memuat data-data yang telah disusun secara sistematis dan
dilengkapi dengan uraian, peta peta, grafik grafik dan tabel- tabel; Data hasil
survey, terdiri dari: Data Eksisting (data dasar,produk peraturan,
permasalahan,perijinan yang sudah diberikan dan beberapa data pendukung
yang dipandang perlu); Rencana daerah dalam pengelolaan perumahan dan
permukiman; Peta dasar dan peta lainnya. Analisis untuk mendapatkan
prediksi 20 tahun mendatang diantaranya tentang:
1. Analisis tentang kebijaksanaan dan kebijakan yang telah ada terkait
dengan wilayah perencanaan;
2. Jumlah penduduk yang terdaftar maupun pendatang yang tidak terdaftar
(penduduk sementara), dimana keduanya memerlukan tempat tinggal yang
harus difasilitasi oleh pemerintah daerah;
3. Backlog rumah yang dapat menunjukkan level masyarakat yang
membutuhkan;
4. Permasalahan yang akan timbul dan harus diantisipasi sejak awal;
5. Kemungkinan arah perkembangan perumahan dan permukiman;
6. Struktur hirarki ruang.
Laporan Antara diasistensikan setelah penyerahan laporan pendahuluan
pada pelaksanaan seminar awal yang melibatkan tim teknis/tim pokja dari
unsur SKPD.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan Puluh) hari
kerja sejak SPMKditerbitkansebanyak 5 (lima) Eksemplar dalam format A4.

c. Laporan Akhir (40% – 50%)


Laporan Akhir memuat: alternative konsep dan skenario pengembangan
perumahan dan permukiman,berikut dengan arah kebijakan dan strategi, arah
pengembanganruang, arahan pengelolaan, arahan kelembagaan dan
pemberdayaanmasyarakat, serta indikasi program pembangunan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya:120 (seratus dua
puluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10(sepuluh) eksemplar dan
dilengkapi dengan Album Peta format A3 sebanyak 5 (lima) eksemplar, serta
Hard Disk sebanyak 1 (satu) buahyang berisi seluruh rangkaian laporan yang
terkait dengan penyusunan RP3KP di Kabupaten Soppeng.

10. Peralatan, dan Fasilitas a). Peralatan : Fasilitas Diskusi (Ruang rapat dan Fasilitasnya),
Dari Pejabat Pembuat b). Fasilitas : -,
Komitmen c). Personil : Tim Teknis Pelaksana Kegiatan
Material, Personel a) Peralatan : Fasilitas Diskusi (Ruang Rapat dan Fasilitasnya)
b) Material : -
c)Personil : Tim teknis pelaksana kegiatan

11. Peralatandan a). Peralatan : Kendaraan Operasional, GPS,Laptop/PC,Printer, Kamera


Material dari Penyedia b). Fasilitas : -,
Jasa Konsultan
Material, Personel a) Peralatan : Fasilitas Diskusi (Ruang Rapat dan Fasilitasnya)
b) Material : -
c)Personil : Tim teknis pelaksana kegiatan

12. LingkupKewenangan Kewajiban Konsultan


PenyediaJasa a) Konsultan berkewajiban dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaanpenyusunan rencana sesuai dengan ketentuan perjanjian
kerjasama yang disepakati.
b) Konsultan wajib mengikuti ketentuan teknis yang ditentukan sesuai dengan
kerangka acuan
c) Konsultan dalam melaksanakan pekerjaannya dinyatakan berakhir sampal
dengan selesainyasemua kewajiban yang harus dipenuhi sesuai dengan
perjanjian pekerjaan yang disepakati.
d) Konsultan wajib hadir dan menyerahkan hasil perencanaannya dalam forum
diskusi denganTim Teknis

Hak Konsultan
a) Dalam pelaksanaan Penyusunan Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahandan Kawasan Pemukiman (RP3KP), konsultan
berhak meminta bantuanTim Teknis dalam mencari data dan informasi yang
diperlukan;
b) Setelah pelaksana pekerjaan melaksanakan seluruh kewajibannya, maka
pihak pelaksanapekerjaan berhak untuk mendapatkan pembayaran atas hasil
pekerjaannya sejumlah tertentudengan syarat yang telah ditetapkan dalam
kontrak kerja.

13. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Pelaksanaan
penyelesaian Pembangunan dan PengembanganPerumahan dan Kawasan
Pekerjaan Pemukiman (RP3KP) Kabupaten Soppeng ditetapkan 90 (SembilanPuluh) hari
terhitung setelah diterimanya SPMK.

14. Personel
Jumlah
Posisi Kualifikasi Pendidikan Terakhir
Orang Bulan
Tenaga Ahli:
Team Leader/ Ahli
S1 Perencanaan
Perencanaan
Willayah dan Kota 1x4 OB
Wilayah dan Kota/
(Planologi)
Planologi
Ahli Teknik S1 Teknik
1x4 OB
Lingkungan lingkungan
S1
Ahli Geodesi/GIS Geodesi/Geologi/G 1x4 OB
eografi/Pwk
Ahli Teknik
Bangunan S1 Sipil 1x2 OB
Gedung

Ahli Sosial S1 Sosial/Sosiologi 1x2 OB

Tenaga Pendukung:
Tenaga 4x2 OB
Lapangan/
Surveyor
1x4 OB
Juru Gambar/
Opertaor GIS
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan antara
lain:
1. Team Leader
- Jumlah : 1 (satu) orang
- Keahlian : Memiliki SKA Ahli Prencanaan Wilayah dan Kota
- Pedidikan : Minimal Sarjana/S1 Perencanaan Wilayah dan Kota
(Planologi)
- Pengalaman : Minimal 4 (empat) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai.
2. Ahli Teknik Lingkungan :
Jumlah : 1 (satu) orang
Keahlian : Memiliki SKA di Bidang Lingkungan
Pendidikan : Minimal Sarjana/ S1 Teknik Lingkungan
Pengalaman : Minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian aspek lingkungan
terhadap penyusunan dokumen RP3KP.
3. Ahli Geodesi/ GIS :
Jumlah : 1 (Satu) orang
Keahlian : Memiliki SKA di Bidang Geodesi
Pendidikan : Minimal Sarjana/S1 Geodesi/Geologi/Geografi/Pwk.
Pengalaman : Minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi
dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan pemetaan dan GIS terhadap
penyusunan dokumen RP3KP.
4. Ahli teknik Bangunan Gedung:
Jumlah : 1 (Satu) orang
Keahlian : Memiliki SKA ahli Teknik Bangunan Gedung
Pendidikan : Minimal Sarjana/S1 Teknik Sipil
Pengalaman : Minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi
dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian aspek infrastuktur
terhadap penyusunan dokumen RP3KP.
5. Ahli Sosial :
Jumlah : 1 (Satu) orang
Pendidikan : Minimal Sarjana/S1 Sosial/Sosiologi.
Pengalaman : Minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian dilengkapi
dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian sosial
kemasyarakatan terhadap penyusunan dokumen RP3KP.

Disamping kebutuhan tenaga ahli sebagaimana dimaksud di atas, maka dalam


pelaksanaan kegiatan ini juga diperlukan tenaga pendukung, yaitu :
1. Tenaga Surveyor :
- Jumlah : 4(Empat) orang
- Pendidikan :MinimalDiploma Tiga (D3) Jurusan Teknik Perencanaan
Wilayah Kota/ Sipil/ Arsitektur.
2. Tenaga Drafter/Operator GIS :
- Jumlah : 1 (satu) orang
- Pendidikan : Minimal Diploma Dua/Tiga (D2/D3) Jurusan
Geografi/Geologi/Geodesi/PWK.
HAL - HAL LAIN

15. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan Jasa Konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalamwilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
16. Persyaratan Kerjasama Jika kerjasama dengan Penyedia Jasa Konsultansi lain
diperlukanuntukpelaksanaankegiatanjasakonsultansi ini maka
persyaratan berikut harusdipatuhi:
17. PedomanPengumpulan Pengumpulandatalapanganharusmemenuhi
persyaratanberikut :DataLapangan

18. AlihPengetahuan Jikadiperlukan,PenyediaJasaKonsultansiberkewajibanuntuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personelsatuan kerja PPKberikut:

Watansoppeng, 11 Juni2019
Pejabat Pembuat Komitmen

A. SUMANGERUKKA S. SE, S.Sos, M.Si


Nip. 19730405 199303 1 007
Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di daerah yang
aspiratif dan akomodatif, yang dapat diacu bersama oleh pelaku dan penyelenggara
pembangunan;
b) Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang
memungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan terorganisasi serta terbuka
peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh prosesnya;
c)Tertanganinya kawasan permukiman kumuh;
d) Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan dan kawasan permukiman yang dijamin oleh
kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah;dan
e) Tersedianya RencanaPembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Pemukiman (RP3KP) yang memadai kualitasnya, terutama bagi daerah yang telah
memperlihatkan kebutuhan serta rnemiliki intensitas permasalahan yang mendesak di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.
Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan kawasan permukiman di daerah yang
aspiratif dan akomodatif, yang dapat diacu bersama oleh pelaku dan penyelenggara
pembangunan;
b) Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan kawasan permukiman yang
memungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan terorganisasi serta terbuka
peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh prosesnya;
c)Tertanganinya kawasan permukiman kumuh;
d) Terakomodasinya kebutuhan akan perumahan dan kawasan permukiman yang dijamin oleh
kepastian hukum, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah;dan
e) Tersedianya RencanaPembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Pemukiman (RP3KP) yang memadai kualitasnya, terutama bagi daerah yang telah
memperlihatkan kebutuhan serta rnemiliki intensitas permasalahan yang mendesak di bidang
perumahan dan kawasan permukiman.

Anda mungkin juga menyukai