PROPOSAL Keperawatan Anak
PROPOSAL Keperawatan Anak
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Aprina.,SKP. M.kes
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya. sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
Metodologi Penelitian dengan judul “Gambaran kemandirian personal hygiene
pda anak usia pra sekolah di TK Aisyah Bandar Lampung dengan baik. Dalam
penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan
dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing. Sehigga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, atas bantuan,
dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang "Gambaran kemandirian personal
hygiene pada anak usia pra sekolah di TK Aisyah Bandar Lampung. Proposal ini
mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.
KELOMPOK
8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II ISI 3
2.1 Kemandirian
2.2 Personal Hygiene
2.3 Anak Usia Prasekolah
2.4 Kerangka Konseptual
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Kemandirian
1) Praktik sosial
Kelompok – kelompok sosial dapat mempengaruhi praktek hygiene
pribadi. Selama masa kanak – kanak, anak – anak mendapatkan praktik
hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang
dirumah, dan ketersediaan air panas atau air mengalir merupakan beberapa
faktor yang mempengaruhi perawatan kebersihan (Perry dan Potter, 2002).
Pada anak – anak yang selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene (Tarwoto dan
Wartonah, 2004).
2) Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat
praktik kebersihan yang digunakan (Perry dan Potter,2002). Personal
hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat – alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya (Tarwoto dan Wartonah,2004).
3) Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik hygiene, karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita diabetus militus ia harus selalu menjaga kebersihan
kakinya (Tarwoto & Wartonah, 2004).
4) Variabel kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik
perawatan diri yang berbeda. Di sebagian masyarakat, apabila individu
sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
5) Kebiasaan seseorang
Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi, bercukur dan
melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan orang yang menggunakan
produk tertentu dalam perawatan diri, seperti
penggunaan sabun, sampo dll (Tarwoto & Wartonah, 2004).
6) Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya (Perry & Potter, 2002).
2.2.4 Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene (Tarwoto &
Wartonah, 2004).
1) Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang
sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa
mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
1) Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai,
kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
2.3.4.Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yangsangat
penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan.Beberapa
pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasiperkembangan
individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) :
1) Melalui ketrampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya
danmemperoleh perasaan senang.
2) Anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan –
bulanpertama dalam kehidupannya, kekondisi yang
independent.Anakdapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan
dapatberbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjangperasaan
perkembangan rasa percaya diri.
3) Anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Perkembanagan
motorik sangat penting bagi perkembanbangan kepribadian anak.
2.4 Kerangka Konseptual
Cuci tangan
Toileting
Kebersihan kulit
Mandiri
Mandi
Gosok gigi
Keterangan :
: Diteliti : Berhubungan, Diteliti
Bab ini berisi tentang desain penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian,
waktu penelitian, variabel dan definisi operasional, pengumpulan dan
pengolahanm data serta etika penelitian.
3.3.1 Variable
variable penelitian adalah kajian utama dari masalah yang akan dijadikan
titik acuan penelitian.
Pada penelitian ini ada satu variabel penelitian yaitu kemandirian personal
hygiene.
3.3.2 Definisi operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan yang dibuat oleh peneliti
tentang variable penelitian.
Definisi operasional dari kemandirian personal hygiene adalah Kemampuan anak
dalam melakukan aktivitas dan menjaga kebersihan sesuai dengan tahap tumbuh
kembangnya tanpa adanya bantuan dari orang lain selama di sekolah
3.6.1 Editing
Editing merupakan pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah diisi oleh
responden. Pemeriksaan daftar pertanyaan ini dapat berupa kelengkapan
jawaban, keterbacaan tulisan dan relevansi jawaban dari responden (Setiadi,
2007). Dalam penelitian ini proses editing akan dilakukan oleh peneliti
sendiri.
3.6.2 Coding
Coding merupakan pengklasifikasian jawaban-jawaban dari responden
dalam suatu kategori tertentu (Setiadi, 2007). Pemberian coding pada
penelitian ini meliputi:
Variabel kemandirian personal hygiene dengan kategori sebagai berikut :
- skor 1 – 13 Kurang Mandiri
- skor 14 – 27 Cukup Mandiri
- skor 27— 40 Mandiri
3.6.3 Cleaning
Cleaning merupakan teknik pembersihan data, data-data yang tidak sesuai
dengan kebutuhan akan terhapus (Setiadi, 2007). Pembersihan data dilakukan
setelah semua data berhasil dimasukkan ke dalam tabel dengan mengecek
kembali apakah data telah benar atau tidak.
4.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah
pengetahuan tentang Konsep health security, Konsep health accountability,
Public safety centre. Diharapkan bagi pembaca bisa memberikan kritik dan
saran untuk dapat menjadikan kami lebih baik dalam penulisan penulisan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Lie, A & Prasati S. 2004. 101 Cara Membina Kemandirian Dan Tanggung Jawab
Anak. Jakarta : Elex Media Computindo