Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TAKHRIJ AL-HADITS

HADIS PUASA DAN IBADAH YANG SIA-SIA


RIWAYAT AHMAD BIN HAMBAL
Jurusan 2-Tafsir Hadits B Madrasah Miftahul Ulum Aliyah Semester ganjil dalam
rangka melengkapi pembelajaran metodologi penelitian hadits yang dibina oleh:
Ust. M. Masyhuri Mochtar

MADRASAH MIFTAHUL ULUM TINGKAT ALIYAH


PONDOK PESANTREN SIDOGIRI
PERIODE 1442-1443 H
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

SURAT PENGESAHAN

Karya ilmiah penelitian Hadis dengan tema “HADITS PUASA DAN IBADAH YANG
SIA-SIA RIWAYAT AHMAD BIN HAMBAL” disetujui untuk diajukan sebagai materi
ujian Semester Genap Metodologi Penelitian Hadis di jurusan Tafsir Hadis Madrasah
Aliyah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan tahun ajaran 1443 H.

Disusun oleh:

ABD ADIM

NIM: 1441-1442-50-0053

Disetujui pada tanggal ___ Shafar 1443 H.

Kepala Madrasah Pembimbing

H.A. Baihaqi Juri M. Masyhuri Mochtar

1
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menciptakan manusia dan jin untuk beribadah
kepadanya, seusuai firman Allah dalam al-Qur’an Surah Adz-Dzariyat:56
َ ‫ت ْال ِج َّن َوااْل ِ ْن‬
)56( َ‫س اِاَّل لِيَ ْعبُ ُدوْ ن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

Yang artinya: aku tidak menciptakan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaku.
Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada panutan kita, manusia yang paling
sempurna, dan pamukas dari para nabi, yakni, nabi kita Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi
Wasallam, serta para family beliau dan para sahabat beliau yang mulia, juga semua pengikut
beliau hingga hari kiamat.
Waba’du. Pertama, tidak ada kalimat yang pantas diucapkan, selain kata terimakasih
kepada kedua orang tua kami yang telah mendidik serta rela membiayai kami dari kecil hingga
sekarang,
Kedua, tak lupa pula kepada para masyaikh dan keluarga Pondok Pesantren Sidogiri,
khususnya Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri K.H. Ahmad Fuad NoerHasan
matta’anallohu bi-tuuli hayatihi yang kami harapkan ridha serta barakah dari beliau, juga tak
lupa pula kepada guru kita, yang telah rela meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan strategi dalam pembelajaran takhrij al-Hadits, yakni Ust. M. Masyhuri Mochtar
semoga beliau diberikan kesehatan selalu serta diberikan umur panjang nan barakah.
Terakir, rasa terimakasih kami ucapkan untuk para teman kelas seperjuangan 2-Tafsir
Hadits B yang telah menemani kami dalam penelitian takhrij al-Hadits.
Pada kesempatan kali ini penulis sajikan kajian takhrij al-Hadits kepada pimpinan
madrasah serta guru kita atas perintah beliau untuk menghadapi ujian semester I, hadits yang
akan kami kaji kali ini merupakan salah satu hadits dari kitab musnad ahmad bin hambal yang
berjudulkan “PUASA DAN IBADAH YANG SIA-SIA”
Akhiran, semoga tulisan kami kali ini bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi contoh
bagi penerus kita. Jika tulisan kami benar maka itu murni dari Allah, dan jika terdapat kesalahan
maka itu murni dari kesalahan kami sendiri,
Selamat Membaca!

PENULIS

2
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

ABD ADIM

DAFTAR ISI
Contents
SURAT PENGESAHAN...................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Deskripsi Masalah.......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Manfaat Kajian............................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
Teks Hadits..........................................................................................................................................5
A. Ketersambungan Sanad................................................................................................................6
B. Kualitas Rawi............................................................................................................................10
C. Kualitas, Hukum Dan Istilah Hadits..........................................................................................13
BAB III........................................................................................................................................................13
AKHIRAN....................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................14
BIOGRAFI PENULIS.....................................................................................................................................15

3
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

BAB I

PENDAHULUAN
A. Deskripsi Masalah
Ahkamusy syari’at (hukum hukum syari’at) diambil dari empat sumbar, diantaranya
adalah hadits. Apa itu hadits?, hadits adalah perkataan dan perbuatan dari Rasulullah atau
perbuatan shahabat yang dilihat oleh nabi tapi beliau tidak menegornya. Dari definisi tersebut,
sangat jelas bahwa hadits hanya bisa didapatkan dari Rasullullah.
Dikarenakan keaotentikan hadits belum terjamin seperti keaotentikan al-Qur’an yang
bersifatan Al-Mahfudz (tidak akan terjadi penambahan maupun pengurangan dalam al-Qur’an)
seperti fiman Allah dalam (Surah Al-Hijr:09)

َ‫إِنَّا نَحْ نُ نَ َّز ْلنَا ال ِّذ ْك َر َوإِنَّا لَهُ لَ َحافِظُون‬


“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya.”
Maka untuk menjaga keaotentikan hadits, ulama’ membentengi hadits dengan Ittishalu sanad
dan Quwwatur Ruwat melalui indikator-indikator yang dapat memastikan bahwa hadits yang kita
dengar memang berasal dari Rasulullah.
Di sini penulis akan membahas hadits yang tidak asing didengar yakni hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah, berikut tex haditsnya
‫ْس لَهُ ِم ْن قِيَا ِم ِه ِااَّل ال َّسهَ ُر‬ ُ ْ‫صيَا ِم ِه اِاَّل ْالجُو‬
َ ‫ع َو َك ْم ِم ْن قَائِ ٍم لَي‬ ِ ‫ْس لَهُ ِم ْن‬
َ ‫صائِ ٍم لَي‬
َ ‫َك ْم ِم ْن‬
Betapa banyaknya orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa pun dari puasanya melainkan
hanya lapar, begitu juga banyak orang membangunkan malamnya dengan ibadah (Qiyamul lail)
yang tidak mendapatkan apapun dari ibadahnya melainkan hanya kepayahan.
Banyak dari para dai kondang atau guru Ngaji Ramadan melontarkan hadits ini ketika
berdakwah, menyampaikan cara berpuasa dan beribadah yang benar. Maka dari itu perlu rasanya
meneliti keotentikan hadits tersebut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Penelitian ini, diarahkan pada rumusan masalah berikut:
1. Apakah hadits di atas merupakan hadits yang benar-benar sambung sanadnya?
2. Bagaimana kualitas setiap personil para rawi terkait kekredibilitasannya?

4
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

3. Apakah stastus hukum hadits riwayat Ahmad bin Hambal di atas?

C. Manfaat Kajian
Degan pengkajian Hadits, dapat menghasilkan manfaat yang berupa:
1. Mengetahui keaotentikan Hadits terkait
2. Mengetahui metodologi pengkajian Hadits
3. Mengetahui kekredibilatasan para Rawi
4. Melestarikan keilmuan Islam

5
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

BAB II

PEMBAHASAN
Teks Hadits
« -‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫َح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ َح َّدثَنِى أَبِى َح َّدثَنَا أَبُو خَ الِ ٍد األَحْ َم ُر ع َْن أُ َسا َمةَ ع َْن َس ِعي ٍد ع َْن أَبِى هُ َري َْرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
.» ‫ْس لَهُ ِم ْن قِيَا ِم ِه إِالَّ ال َّسهَ ُر‬ ُ ‫صيَا ِم ِه إِالَّ ْالجُو‬
َ ‫ع َو َك ْم ِم ْن قَائِ ٍم لَي‬ ِ ‫ْس لَهُ ِم ْن‬
َ ‫صائِ ٍم لَي‬
َ ‫َك ْم ِم ْن‬

(Abu Bakar Al Qathi’i berkata) “Telah menyampaikan padaku Abdullah, (ia berkata) “Telah
menyampaikan padaku ayahku(Ahmad bin Hambal), (ia berkata) “Telah menyampaikan
padaku Abu Khalid Al-Ahmar, Dari Usamah, dari Sa’id dari sahabat Abu Hurairah RA.
Beliau berkata “Rasulullah SAW. bersabda: Betapa banyaknya orang berpuasa yang tidak
mendapatkan apapun dari puasanya melainkan hanya lapar, begitu juga banyak orang
membangunkan malamnya dengan ibadah (Qiyamul lail) yang tidak mendapatkan apapun
dari ibadahnya melainkan hanya kepayahan.

‫رسول هللا‬

‫ابو هريرة‬

‫سعيد‬

‫اسامة‬

‫ابو خالد االحمر‬

‫احمد بن محمد بن حنبل‬

‫عبد هللا بن احمد‬

‫ابو بكر القطعي‬

6
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

Dari hadits dan sanad diatas, maka sangat perlu meneliti para rawi dari sanad hadits
diatas, baik dalam segi ittishal maupun status rawi, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap
status hadits, Adapun keterangannya penulis lampirkan dalam tulisan berikut ini:

A. Ketersambungan Sanad
1. Rasulullah (‫)ع‬
Nama beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim
bin Abd Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr
bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan, nasab beliau bersambung kepada Nabi Isma’il
bin Nabi Ibrahim.
Nabi Muhammad dilahirkan di Kota Makkah Hari Senin 12 Rabiul Awal 571 M,
pada Tahun Gajah, hari kelahiran nabi, berketepatan dengan hari dimana Allah
mengirimkan burung ababil untuk menggagalkan rencana Raja Habasyah yang hendak
menghancurkan Ka’bah.
Nabi Muhammad adalah Shahibus Syari’at yang mengajarkan syari’atnya kepada
semua umatnya khususnya para shahabat diantaranya adalah Shahabat Abu Hurairah,
semua hadits didapatkaan dari beliau. Beliau hjrah ke Madinah dan beliau wafat di
Madinah pada tahun 11 H, dan dimakankan disana.

2. Abu Hurairah (‫)ع‬


Nama beliau pada masa jahiliyah adalah Abdusy Syamsi dan nama kunyah dari
beliau pada masa jahiliyah Abu al-Aswad, lalu Nabi Muhammad Memberinya nama
Abdullah dan nama kunyahnya Abu Hurairah nabi memberinya kunyah Abu Hurairah,
dikerenakan pada suatu hari beliau (Abu Hurairah) menemukan anak kucing kemudian
beliau gendong di lengan baju beliau, lalu nabi bertanya: apa ini? Beliau menjawab: anak
kucing, lalu nabi bersabda: kamu Abu Hurairah (bapak kucing kecil)
Beliau tinggal di Madinah, masuk islam pada Perang Khaibar Bulan Muharram
pada tahun ke-7 H
Thabaqah beliau adalah At-Tabaqah Al-Ula (thabaqah untuk para Sahabat
Rasulullah), adapun tahun wafat beliautardapat khilaf dalam berbagai kitab-kitab sejarah
antara tahun 57, 58, atau 59 H
Diantara guru-guru beliau adalah Rasulullah, Ubai bin Ka’ab, Usmah bin Zaid bin
Haritsah, Umar bin Al-Khattab, Bashrah bin Abi Bashrah Al-Ghifari, adapun diantara
murid-murid beliau adalah Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqbari, Ibrahim bin Isma’il, Ibrahim
bin Abdullah, Anas bin Malik, Anas bin Hakim Adh-Dhibby
Mengenai sighot yang digunakan menyampaikan hadits oleh beliau adalah
shighot ‫قال‬, yang termasuk kategori Jazm dalam ilmu hadits, yang mengindikasikan
bahwa beliau mendapatkan langsung dari Rasulullah
3. Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqbari (‫)ع‬
Nama lengkap beliau adalah Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqbari (Abu Sa’ad Al-
Madani), beliau termasuk golongan tabaqah ats-Tsalitsah(thabqah wustho tabi’in) kode

7
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

beliau adalah ‫ ع‬. Untuk tahun wafat beliau terjadi beberapa perbedaan ulama’ dalam
kitab-kitab sejarah, diantarnya tahun 119, 120, dan 121 H
Diantara guru-guru beliau adalah Abu Hurairah, ‘Aisyah, Ummu Salamah, Abi
Sa’id Al-khudri, Abi Sa’id (ayah beliau sendiri), sedangkan diantara murid-murid beliau
adalah Usamah bin Zaid Al-Laitsi, Ishaq bin Abi Al-Furat, Isma’il bin Umayyah, Ismail
bin Rafi’, Ayyub bin Musa
Beliau tinggal di Madinah, beliau memakai sighat ‫ عن‬untuk menyampaikan
hadits, kami hukumi Sa’id kepada Abu Hurairah Ittishal
4. Usamah bin Zaid Al-Laitsi (4/‫)سي‬
Nama lengkap beliau adalah Usamah bin Zaid Al-Laitsi(Abu Zaid A-Madani),
beliau termasuk golongan thabaqah As-Sabi’ah(kibar atba’ut at-tabi’in) kode beliau
dalam kitab hadits 4/‫سي‬. Beliau wafat pada tahun 153 H
Diantara guru-guru beliau adalah Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqbari, Zaid Al-
Laitsi(ayah beliau sendiri), Dinar Abi Abdillah Al-Qirath, Sa’id bin Al-Musayyab, Salim
bin Suruj, adapun sebagian dari murid-murid beliau adalah Abu Khalid Sulaiman bin
Hayyan Al-Ahmar, Sufyan As-Sauri, Shofwan bin ‘Isa Az-Zuhri, Abu Shofwan Abdullah
bin Sa’id Al-Amawi, Abdullah bin Al-Mubarak.
Beliau tinggal di Kota Madinah, serta meriwayatkan hadits dengan menggunakan
sighat ‫عن‬, kami hukumi riwayat Usamah kepada Sa’id ittisal.
5. Abu Khalid Al-Ahmar (‫)ع‬
Nama lengkap beliau adalah Sulaiman bin Hayyan Al-Azdi (Abu Khalid Al-
Ahmar) beliau dilahirkan di Kota Jarjan, beliau termasuk golongan tabaqah Ast-
Tsaminah(wustho atba’ut tabi’in) kode beliau dalam hadits ‫ ع‬beliau dilahirkan pada tahun
114 H, dan beliau wafat pada tahun 190 H
Diantara guru-guru beliau adalah Usamah bin Zaid Al-Laitsi, Ismail bin Abi
Khalid, Asy’ats bin suar, Hatim bin Ash-Shaghirah, dan Hajjaj bin Arthah. Untuk para
murid beliau diantaranya adalah Ahmad bin Muhammad bin Hambal (Imam Hambal),
Adam bin Abi Ilyas, Ishaq bin Rahawaih, Asad bin Musa,dan Al-Jarud bin Mu’adz At-
Tirmidzi.
Beliau pernah melakukan ta’lim dan ta’allum di Madinah, Baghdad, dan Kufah,
beliau meriwayatkan hadits dari Usamah bin Zaid Al-Laitsi dengan sighat ‫ عن‬kami
hukumi Abu Khalid Al-Ahmar kepada Usamah bin Zaid Al-Laitsi ittishal
6. Ahmad bin Hambal (‫)ع‬
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin
Asad Asy-Syaibani, beliau termasuk golongan thabaqah Al-‘Asyirah(Kibarul orang-orang
yang mengambil dari Tuba’ut Tabi’in) dalam hadits kode beliau adalah ‫ ع‬. beliau
dilahirkan dalam keadaan yatim, dirawat oleh ibu beliau di Kota Baghdad Bulan Rabiul
Awal, pada tahun 164 H dan wafat pada tahun 241 H
Diantara nama guru-guru beliau adalah Abu Khalid Al-Ahmar Al-Kufi, Ubaidah
bin Hamid, Utsman bin Utsman Al-Ghatafani, Ustman bin Umar bin Faris, Affan bin
Muslim As-Shoffar, sedangkan sebagian dari nama-nama murid beliau adalah Abdullah
bin Ahmad bin Muhammad bin Hambal (putra beliau sendiri), Sholeh bin Muhammad

8
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

bin Ahmad bin Hambal (putra beliau sendiri), Thahir bin Muhammad At-Taimi, ‘Abbas
bin ‘Abdul ‘Adzim Al-Ambari, ‘Abbas bin Muhammad Ad-Duri
Tempat yang pernah beliau singgahi untuk ta’lim dan ta’allum diantaranya adalah
Siria, Bashrah, Kufah, Yaman, Baghdad, dan Madinah, beliau mulaimencari hadits pada
tahun 179 H sedangkan umur beliau masih 16 tahun. Sighat beliau dalam menyampaikan
hadits adalah ‫ حدثنا‬, kami hukumi riwayat Ahmad bin Hambal kepada Abu khalid Al-
Ahmar ittishal
7. Abdullah (‫)س‬
Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Hambal,
beliau adalah putra dari salah satu imam madzhab, beliau termasuk golongan thabaqah
Ats-Tsani Asyrah (Shigharul orang-orang yang mengambil dari Tuba’ut Tabi’in) dalam
hadits kode beliau adalah ‫ ع‬. beliau dilahirkan di Kota Baghdad pada tahun 213 H dan
wafat pada tahun 290 H tepatnya pada Hari Ahad, 9 Jumadats Tsaniyah
Diantara nama-nama guru beliau adalah Ahmad bin Muhammad bin Hambal
(ayah beliau sendiri) Ahmad bin Ibrahim Al-Mushili, Ahmad bin Sa’id Ad-Darimi,
Shahib Al-Maghazi, Ahmad bin Muhammad bin Ayyub, Ahmad bin Ubbdah Adh-Dhibi,
nama-nama sebagian murid beliau adalah Abu Bakar bin Ja’far Al-Qathi’i, Ishaq bin
Ahmad Al-Kadzi, Ismail bin Ali Al-Khathibi, Al-Husain bin Ismail Al-Mahamili, Al-
Khidir Al-Kindi
Kegiatan ta’lim dan ta’allum beliau yang kami temukan adalah di Kota Baghdad,
kota kelahiran beliau, sighat yang beliau pakai dalam meriwayatkan hadits adalah ‫ حدثني‬.
Kami hukumi rawi Abdullah bin Ahmad bin Hambal kepada ayah beliau (Ahmad bin
Muhammad bin Hambal) ittishal
8. Abu Bakar Al-Qathi’i
Nama lengkap beliau adalah Ahmad bin Ja’far bin Hamdan bin Malik bin Syu’aib
bin Abdullah beliau diberi nisbat Al-Qathi’i dikarenakan beliau berkediaman di Qati’atud
Daqiq yang terdapat di Kota Baghdad . beliau dilahirkan pada Hari Senin, Bulan
Muharram tahun 274 H
Sebagian dari guru-guru beliau adalah Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin
hambal, Ishaq bin Hasan, Idris Al-Haddad, dan Basyar bin Musa, sebagian murid-murid
beliau adalah Ad-Druquthni, Ibnu Zarqawi, Ibnu Syahid, Al-qathib Al-Baqili, dan Abu
Bakar
Kegiatan ta’lim dan ta’allum beliau yang kami temukan adalah di Kota Baghdad,
beliau adalah murid kesayangan Abdullah bin Ahmad bin Hambal, sighat yang beliau
pakai dalam meriwayatkan hadits adalah ‫ حدثنا‬kami hukumi rawi Abu Bakar Al-Qathi’I
kepada Abdullah bin Ahmad bin Hambal ittishal.

N ROWI KO ADA THAB TL T RAWA AN RAWA ANHU MAKAN HU

9
‫‪Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia‬‬

‫‪TAH‬‬ ‫‪TA’LIM‬‬
‫‪AQA‬‬ ‫‪KU‬‬
‫‪O‬‬ ‫‪DE‬‬ ‫‪AMM‬‬
‫‪H‬‬ ‫‪W‬‬ ‫‪&TA’ALLU‬‬
‫‪M‬‬
‫‪UL‬‬ ‫‪M‬‬
‫‪571‬‬
‫‪1‬‬ ‫رسول هَّللا‬ ‫ع‬ ‫‪11‬‬ ‫مالئكة جبريل‬ ‫كل صحابة (ابو هريرة)‬ ‫مدينة‪N‬‬
‫‪M‬‬
‫قال‬
‫‪-‬النبى صلى هللا عليه وسلم ‪-‬أُبى بن‬ ‫‪-‬سعيد بن أبى سعيد المقبرى‪-‬‬
‫‪57/‬‬
‫كعب‪-‬أسامة بن زيد بن حارثة‪-‬بصرة‬ ‫إبراهيم بن إسماعيل(د ق)‪-‬إبراهيم‬
‫‪2‬‬ ‫أَبو هريرة‬ ‫ع‬ ‫االولى‬ ‫‪58/‬‬
‫بن أبى بصرة الغفارى‪-‬عمر بن‬ ‫بن عبد هللا‪-‬أنس بن حكيم الضبى‬
‫مدينة‪N‬‬
‫عن‬ ‫‪59‬‬
‫الخطاب‬ ‫(د ق ‪-‬و أنس بن مالك (خ م)‬
‫‪-‬أسامة بن زيد الليثى‪-‬إسحاق بن‬
‫‪119/‬‬ ‫أبى هريرة‪-‬عائشة ام امؤمنين‪-‬أم‪-‬‬
‫أبى الفرات ( ق )‪-‬إسماعيل بن‬
‫‪3‬‬ ‫سعيد‬ ‫ع‬ ‫الثالثة‬ ‫‪120/‬‬ ‫سلمة ام امؤمنين‪-‬أبى سعيد الخدرى‪-‬‬
‫أمية (خ م)‪-‬إسماعيل بن رافع(بخ)‪-‬‬
‫مدينة‪N‬‬
‫عن‬ ‫‪121‬‬ ‫أبى سعيد المقبرى ( أبيه )‬
‫ايوب بن موسى‬
‫سعيد بن أبى سعيد المقبرى(د ت‪-‬‬ ‫‪-‬أبو خالد سليمان بن حيان‬
‫س ق)‪-‬زيد الليثى(أبيه)‪-‬دينار أبى‬ ‫األحمر(سى)‪-‬سفيان الثورى‪-‬‬
‫‪4‬‬ ‫أُ َ‬
‫سا َمةَ‬ ‫سى\‪4‬‬ ‫السابعة‬ ‫‪153‬‬ ‫عبد هللا القراظ(م)‪-‬سالم بن سرج(د‬ ‫صفوان بن عيسى الزهرى(د تم)‪-‬‬ ‫مدينة‪N‬‬
‫عن‬ ‫ق)‪-‬سعيد بن المسيب( د )‬ ‫أبو صفوان عبد هللا بن سعيد‬
‫األموى(دت)‪-‬عبد هللا بن المبارك‬
‫أسامة بن زيد الليثى (سى)‪--‬‬ ‫أحمد بن محمد بن حنبل‪-‬آدم بن‪-‬‬
‫إسماعيل بن أبى خالد‪-‬أشعث بن‬ ‫أبى إياس (سى)‪-‬إسحاق بن راهويه‬
‫‪5‬‬ ‫أبو خالد األَحمر‬ ‫ع‬ ‫الثامنة‬ ‫‪114‬‬ ‫‪190‬‬
‫سوار (س)‪-‬حاتم بن أبى صغيرة ( م‬ ‫(م س)‪-‬أسد بن موسى (سى)‪-‬‬
‫بغداد‪ ,‬كوفة‪ ,‬مدينة‬
‫حدثنا‬

‫اتصال‬
‫ق )‪-‬حجاج بن أرطاة (ق)‬ ‫( الجارود بن معاذ الترمذى¬‬
‫أبو خالد األحمر الكوفى سليمان بن‪-‬‬ ‫عبد هللا بن أحمد بن حنبل ( س )‪--‬‬
‫حيان األزدى ‪-‬عبيدة بن حميد ( د )‪-‬‬ ‫صالح بن أحمد بن محمد بن حنبل‪-‬‬
‫مدينة‪ ,‬بغداد‪,‬‬
‫‪6‬‬ ‫احمد بن حنبل‬ ‫ع\س‬ ‫العاشرة‬ ‫‪164‬‬ ‫‪241‬‬ ‫عثمان بن عثمان الغطفانى ( د )‪-‬‬ ‫طاهر بن محمد التميمى‪-‬عباس بن‬
‫كوفة‪ ,‬بصرة‪ ,‬شام‬
‫حدثني‬ ‫عثمان بن عمر بن فارس‪-‬عفان بن‬ ‫عبد العظيم العنبرى ‪-‬عباس بن‬
‫مسلم الصفار ( د )‬ ‫محمد الدورى‬
‫أحمد بن محمد بن حنبل ‪-‬أحمد بن‪-‬‬ ‫‪-‬أبو بكر أحمد بن جعفر القطيعى‪-‬‬
‫إبراهيم الموصلى‪-‬أحمد بن سعيد‬ ‫إسحاق بن أحمد الكاذى‪-‬إسماعيل‬
‫الثاني‬
‫‪7‬‬ ‫عبد هللا بن احمد‬ ‫س‬
‫حدثنا‬
‫‪213‬‬ ‫‪290‬‬ ‫الدارمى‪-‬أحمد بن عبدة الضبى‪-‬أحمد‬ ‫بن على الخطبى‪-‬الحسين بن‬ ‫بغداد‬
‫عشرة‬ ‫بن محمد بن أيوب‪-‬صاحب المغازى‬ ‫إسماعيل المحاملى‪-‬الخضر الكندى¬‬

‫عبد هللا بن احمد‪-‬اسحاق بن حسن‪--‬‬ ‫الدارقطني‪-‬ابن زرقاوي‪-‬ابن‪-‬‬


‫‪8‬‬ ‫ابو بكر القطعي‬ ‫‪274‬‬ ‫‪368‬‬ ‫ادريس الحداد‪-‬بشر بن موسى‬ ‫شاهد‪-‬القاطب الباقل‪-‬ابو بكر‬ ‫بغداد‬

‫‪B. Kualitas Rawi‬‬


‫‪Pada pembahasan kali ini kami akan membahas satu persatu kredibilitas para rawi‬‬
‫‪yang juga menjadi bagian yang sangat penting dalam kualitas hadits yang kami teliti.‬‬

‫)ع( ‪1. Rasulullah‬‬


‫‪Kami rasa tidak sepantasnya kita membahas tentang kekrebidilitasan Rasulullah,‬‬
‫‪karena beliau adalah Manusia yang paling sempurna seperti yang di sebutkan di mawalid:‬‬
‫‪ juga di sebutkan dalam Maulid Simthud Durar :‬ليس ازكى منك اصال * قط ياجد الحسين‬ ‫كان‬
‫‪ juga masih banyak pujian‬صلى هللا عليه وسلم احسن الناس خلقا و خلقا الى قوله ال يقول وال يفعل اال معروفا‬
‫‪pujian lain untuk beliau yang jika disebutkan semua tidak akan ada batasnya.‬‬

‫)ع( ‪2. Abu Hurairah‬‬


‫‪Untuk beliau mungkin juga tidak pantas untuk dipermasalahkan kekrebidilitasan‬‬
‫‪beliau karena beliau adalah Sahabat Rasulullah yang sudah dijamin keadilannya seperti‬‬
‫والصحابة كلهم عدول عند اهل السنة ‪dawuh dari Al-Hafidhz Ibn Katsir:‬‬

‫‪10‬‬
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

Juga diperkuat dengan hadits dari Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah
bersabda : ‫ ال تسبو اصحابي فلو ان احدكم انفق مثل احد ذهبا ما بلغ مد احدهم وال نصيفه‬dan hadits tersebut
adalah hadits shahih
3. Sa’id bin Abi Sa’id Al-Maqbari (‫)ع‬
Untuk beliau kami tidak menemukan kritikan tentang kekurangan beliau Adapun
para penta’dil beliau adalah:
 Yahya bin Ma’in beliau berkata ‫ليس به بأس‬
 Abu Zar’ah dan An-Nasai beliau berdua menghukumi Sa’id Tsiqah
 Ibnu Hurras beliau berkata ‫ اثبت الناس‬,‫جليل‬
 Abu Hatim beliau mengatakan bahwa Sa’id Shaduq
 As-Saji beliau mengatakan bahwa Sa’id ‫اثبت الناس‬
4. Usamah bin Zaid Al-Laitsi (4/‫)سي‬
kami temukan tiga ta’dil untuk beliau, serta kami temukan lima jarhu untuk beliau
Adapun ta’dil untuk beliau sebagaimana berikut
 Abu Ya’la beliau menta’dil Usamah dengan sighat Tsiqatun Shalihun
 Al-‘Ijli beliau juga menta’dil Usamah dengan sighat Tsiqatun
 Ad-Duri dan Ahmad bin Sa’ad dengan sighat Tsiqatun, Wara dan
Hujjatun
Adapun para pengeritik beliau diantaranya adalah:
 Ahmad bin Hambal beliau mengentari Usamah dangan ‫تركه يحيى بن سعيد باخرة‬
 Abu Bakarmanggunakan sighat ‫ليس بشيئ‬
 Abdullah bin Ahmad beliau berkata bahwa Usamah meriwayatkan hadits
hadits munkar dari Nafi’
 Abu Hatim kritikan beliau dengan sighat ‫يكتب حديثه واليحتج به‬
 An-Nasa’I beliau mengatakan bahwa Usamah ‫ليس بقوي‬
5. Abu Khalid Al-Ahmar (‫)ع‬
kami temukan lima ta’dil untuk beliau, serta kami temukan satu jarhu untuk
beliau Adapun ta’dil untuk beliau sebagaimana berikut
 Yahya bin Ma’in menta’dil beliau dengan sighat ‫صدوق‬
 An-Nasai menta’dil beliau dengan sighat ‫ليس به بأس‬
 Ahmad bi Sa’ad menggunakan sighat tsiqatun untuk menta’dil Abu Khalid
 Abu Hatim sama seperti yahya bin ma’smenta’dil beliau dengan sighat
‫صدوق‬
 Abu Hisyam Ar-Rifa’I beliau menta’dil dengan mengatakan bahwa Abu
Khalid Ats-Tsiqotu Al-Aminu
Adapun para pengeritik beliau hanya satu yang kami temukan yakni:
 Abu Ahmad bin Adi mengatakan bahwa Abu Khalid ‫ سوء الحفظ‬sehingga
terdapat kesalahan dan kekeliruan

11
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

6. Ahmad bin Hambal (‫)ع‬


Untuk beliau kami tidak menemukan kritikan tentang kekurangan beliau, yang
kami temukan hanya perkataan perkataan bagus tentang beliau. Adapun para penta’dil
beliau adalah:
 Yahya bin Ma’in mengatkn bahwa beliau tidak pernah melihat seseorang
yang lebih baik dari Ahmad bin Hambal
 Yahya bin Adam mengakui bahwa Ahmad bin HAmbal Adalah pemimpin
mereka
 Al-Husain bin Hasan beliau mengatakan tidak ada dari golongan kita yang
melebihi beliau dalam hafalan
 Asy-Syafi’I guru beliau sendiri mengakui kealiman dari Ahmad bin Hambal
dengan dawuh: ‫مارئيت ازهد وال اورع وال اعلم منه‬
 Yahya bin Ma’in beliau memuji Ahmad bin Hambal dengan mengatakan
bahwabeliau tidak pernah menemukan orang yang sepadan dengan Ahmad
bin Hambal

7. Abdullah bin Ahmad (‫)س‬


Untuk beliau kami tidak menemukan kritikan tentang kekurangan beliau, yang
kami temukan hanya perkataan perkataan bagus tentang beliau. Adapun para penta’dil
beliau adalah:
 Ahmad bin Hambal Ayah beliau sendiri mengakui kehebatan dari putranya
dengan mengatakan ‫محظوظ من علم الحديث او حفظ الحديث‬
 Abu Bakar Al-Khatib beliau mengatakan bahwa Abdullah ‫كان ثقتا فهما ثبتا‬

8. Abu Bakar Al-Qathi’i


kami temukan lima ta’dil untuk beliau, serta kami temukan satu jarhu untuk
beliau Adapun ta’dil untuk beliau sebagaimana berikut
 Al-Burqani mengakui beliau adalah guru yang shalih
 Al-Hakim beliau mengatakan bahwa Abu Bakar ‫ثقة مأمون‬
 Ibn Hajar Al –Asqalani mengatakan bahwa Abu Bakar ‫صدوق في نفسه مقبول‬
Adapun para pengeritik beliau hanya satu yang kami temukan yakni:
 Abul Hasan bin Furat beliau mengomentari bahwa Abu bakar Ikhtilath pada
akhir hayatnya dan tidak bisa membuka mata beliau juga beliau hilang akal
sehingga beliau tidak merasakan apa yang beliau katakana

Tapipendapat Abul Hasan ditolak oleh Ibn Hajar Al-Asqalani bahwa Abul Hasan
keterlaluan dalam menjarhu beliau

NO ROWI KODE AT-TA’DIL MU’ADDIL AL-JARHU MUJARRIH HUKUM


1 ‫رسول هَّللا‬ ‫ع‬ ‫صحيح‬

12
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

2 ‫أَبو هريرة‬ ‫ع‬ ‫*خير مني و اعلم‬ ‫*ابن عمر‬


‫صحيح‬
3 ‫سعيد‬ ‫ع‬ ‫*ليس به بأس‬ ‫*يحيى بن معين‬
‫*ثقة‬ ‫*ابو زرعة و انسائي‬
‫ اثبت الناس‬,‫*جليل‬ ‫*ابن حراس‬ ‫صحيح‬
‫*صدوق‬ *‫ابو حاتم‬
‫*اثبت الناس‬ *‫الساجي‬
4 ‫سا َمة‬
َ ‫ا‬ 4\‫سى‬ ‫*ثقة صالح‬ ‫*ابو بعلى‬ ‫*تركه يحيى بن سعيد باخرة‬ ‫*احمد بن حنبل‬
‫*ثقة‬ ‫*العجلي‬ ‫*ليس بشيئ‬ ‫*ابو بكر‬
‫ حجة‬,‫ وراء‬,‫*ثقة‬ ‫*الدوري و احمد‬ ‫*روى عن نافع احاديث مناكر‬ ‫*عبد هللا بن احمد‬
‫* يحيى بن سعيد يضعفه‬ ¬‫*يحيى بن معين‬ ‫حسن‬
‫*يكتب حديثه واليحتج به‬ ‫*ابو حاتم‬
‫*ليس بقوي‬ ‫*النسائي‬
5 ‫أبو خالد األَحمر‬ ‫ع‬ ‫*صدوق‬ ‫*يحيى بن معين‬ ‫*له احاديث صالحة وانما اتى‬ ‫*ابو احمد بن عدي‬
‫*ليس به بأس‬ ‫*النسائي‬ ‫من سوء الحفظ فيغلط ويخطئ‬
‫*ثقة‬ ‫*احمد بن سعد‬ ‫حسن‬
‫*صدوق‬ ‫*ابو حاتم‬
‫*الثقة االمين‬ ‫*ابو هشام الرفاعي‬
6 ‫احمد بن حنبل‬ ‫ع‬ ‫*مارئيت خيرا منه قط‬ ‫*يحيى بن معين‬
‫*هو امامنا‬ ‫*يحيى بن آدم‬
‫*ليس في اصحابنا احفظ منه‬ ‫*الحسين بن حسن‬
‫*مارئيت ازهد وال اورع وال اعلم‬ ‫*الشافعي‬ ‫صحيح‬
‫منه‬
‫*مارئيت مثله‬ ‫*يحيى بن معين‬
7 ‫عبد هللا بن احمد‬ ‫ع‬ ‫*محظوظ من علم الحديث‬ ‫*احمد بن حنبل‬
‫*كان ثقتا فهما ثبتا‬ ‫*ابو بكر الخطيب‬ ‫صحيح‬
8 ‫*شيخا صالحا‬ ‫*البرقاني‬ ‫*خلط في آخر عمره وكف‬ ‫*ابو الحسن بن فرات‬
‫ابو بكر القطعي‬ ‫*ثقة مأمون‬ ‫*الحاكم‬ ‫بصره وخرف حتى اليعرف‬ ‫صحيح‬
‫*صدوق في نفسه مقبول‬ ‫*ابن حجر العسقالني‬ ‫شيئا مما يقرؤ عليه‬

C. Kualitas, Hukum Dan Istilah Hadits


Melihat hasil pengkajian di atas, terkait dengan ketersambungan Sanad dan
Kualitas setiap periwayat hadits ini, dapat kami simpulkan bahwa kualitas hukum hadits
dalam kajian ini adalah Hasan Li Dzatihi. Karena alasan terdapat perowi yang tidak
memenuhi kriteria hadits Shohih, namun tidak sampai jatuh pada hadits Dho`if,
Adapaun pembahasan terkait istilah hadits, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
a. Bi`tibar al-Hukmi (Tinjauan Hukum), hadits yang kami teliti ini adalah tergolong hadits
yang Hasan li Dzatihi, dikarenakan terdapat dua periwayat yang tidak memenuhi kriteria
hadits Shohih, namun tidak sampai jatuh pada hadits Dho`if.
b. Bi`tibari Man Udhifa Ilaihi (Tinjauan Sumber Hadits) adalah tergolong hadits yang
Marfu`, yaitu hadits yang bersumber dari Rasulullah yang berjenis Qouly Tashrihy
c. Bi`tibar Ittishol as-Sanad Ila Muntahahu (Tinjauan ketersambungan sampai sumber)
adalah tergolong hadits Musnad, yaitu hadits yang tersambung mulai awal hingga
Rasulullah
d. Bi`tibar Sighot Ada` wa Tahammul (Tinjauan kode penyampaian) adalah hadits
Mu`an`an, yaitu hadits yang Shighat Ada`nya menggunakan `An.

13
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

BAB III

AKHIRAN
A. Kesimpulan
Setelah melalui penelitian yang amat panjang dengan beberapa kitab yang telah
kami jelajahi satu persatu dengan jangka waktu yang terhitung lama, dan juga data yang
telah mumpuni, hadits yang kami teliti ini dan juga para rawi-rawinya dapat kami tarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hadits yang mejadi pembahasan dalam makalah ini adalah hadits yang sambung
sanadnya, mulai dari Mukharrij sampai baginda Nabi.
2. Terkait kualitas personalia rawi, kekredibilitasan rawi dari isnad di atas maka hadits
riwayat Ahmad bin Hambal berhukum Hasan li Dzatihi, karena terdapat pada dua
rawi yang tidak mencapai tingkatan shahih tapi tidak sampai dhaif.
3. Istilah-istilah Ilmu Hadits terkait hadits di atas adalah: Hasan li Dzatihi, Marfu` Qouly
Tashrihi, Musnad dan Mu`an `an.

Wallahu A`lam.

Sidogiri, 04 Shafar 1443 H

14
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

DAFTAR PUSTAKA
Al-Mizzi, Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf, Tahdzib al-Kamal. Berut: Dar al-Fikr
Al-Asqallani, Syihabuddin Ahmad bin Ali bin hajar, Tahdzib at-Tahdzib. Berut: Dar al-Fikr
Al-Asqallani, Syihabuddin Ahmad bin Ali bin hajar, Taqrib at-Tahdzib. Dar al-Minhaj.
Al-Asqallani, Syihabuddin Ahmad bin Ali bin hajar, Lisan Al-Mizan
Adz-Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad, Tarikh al-Islam wa Wafayat al-Masyahir
wa al-A`lam. Al-Maktabah at-Taufiqiyah.
Adz-Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad, Siyar al-A`lam an-Nubala`. Dar al-Kutub
al-Ilmiyah
Adz-Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad, Mizan al-I`tdal
Ibnu Asakir, al hafidz abi al Qosim Ali bin al Hasan ibnu Hibatullah bin Abdullah. Tarikh
madina dimsyiq beirut: dar fikr cet: pertama 1415 H 1995 M.

Athraf Hadis an-Nabawiy


Mu`jam al-Mufahras Para Musytasriqin
Mochtar, Mohammad Masyhuri, Metode Takhrij al-Hadits. Girigrafika
Mochtar, Mohammad Masyhuri, Kamus Istilah Hadits. Pustaka Sidogiri

15
Puasa Dan Ibadah Yang Sia-Sia

BIOGRAFI PENULIS
Nama lengkap Abd Adim

Biasa dipanggil Adim. Lahir di Bangkalan, Senin 02 Desember 2002 M berketepatan


dengan tanggal 27 Ramadhan. Ia adalah Anak pertama dari empat bersaudara. Awal
pendidikannya dimulai di kelas Taman Kanak kanak dilanjutkan ke sekolah dasar didepan
rumahnya. Setelah selasai Pendidikan sekolah dasar ia melanjutkan ta’allumnya ke Pondok
Pesantren Sidogiri Kraton Pasuruan.
Ia mulai menjadi santri aktif di Pondok Pesantren Sidogiri pada Tahun 1435 H. Ia
memulai pendidikannya pertamakali di jenjang I`dadiyah. dari Idadiyah dimulai petualangannya
dalam mencari ilmu sampai ia sempat agak terkenal
Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang Takhossus, lalu Ibtida`iyah,
Tsanawiyah dan sekarang ia sedang menggeluti salah satu jurusan dalam tingkat Aliyah. Ia
duduk di bangku kelas 2 Tafsir Hadis B sebagai Ketua Kelas.

16

Anda mungkin juga menyukai