Anda di halaman 1dari 9

MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING

Ulumul haduts prof. Dr. H.M.Hanafiah, M.Hum

PENGERTIANSUNNAH,QAULIYAH,FI’LIYAH,TAQRIRIYAH,HAMMIYAH,DANAHWALI

Kelompok 3

di susun oleh:
ARIFIN ILHAM 23.12.6002
MUJIBURRAHMAN 23.12.6131
M.SAIFUL ANAM ASRORI 23.12.6114
NOR KAMILAH 23.12.6135

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM


MARTAPURA PROGRAM STUDY PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas pertolongan, rahmat dan
karuniaNYA penyusunan makalah sebagai tugas kuliah mata Sejarah peradaban islam ini selesai
saya susun sesuai dengan apa yang diharapkan.

Makalah ini saya susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan
khususnya mengenai sunah dan hadis adapun metode yang saya ambil dalam penyusunan
makalah ini adalah berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai karya tulis dan
kajian serta interview dari orang-orang yang berkompeten dengan tema makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca dan tidak lupa saya mohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi
dari keseluruhan makalah ini. saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi kebaikan saya untuk
kedepannya.

Martapura 2024

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A.latar belakang.........................................................................................................
B.rumusan masalah....................................................................................................
C.tujuan penulisan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A.Qauliyah.................................................................................................................
B.Fi’liyah...................................................................................................................
C.Taqiriyah.................................................................................................................
D.Hamiyah dan Ahwali..............................................................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
A.Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Latar Belakang Hadist merupakan salah satu sumber Islam yang utama, tetapi tidak sedikit
umat Islam yang belum memahami apa itu hadist. Sehingga dikhawatirkan suatu saat nanti
akan terjadi kerancuan dalam hadist, karena tidak mengerti dan mungkin karena kepentingan
sebagian kelompok untuk membenarkan pendapat kelompok tersebut. Sehingga mereka
menganggap yang memakai bahasa arab dan dikatakan hadist oleh orang yang tidak
bertanggung jawab itu mereka anggap hadist.

Hadits juga memiliki beberapa bentuk dan unsur-unsur yang terkandung didalamnya.
Sehingga penulisan makalah ini dapat memecahkan dan menjelaskan lebih detail salah satu
masalah-masalah yang berkembang. pembahasan dalam makalah ini bertujuan
mendeskripsikan dari mana atau siapa yang menjadi sandaran dalam hadits, bagaimana hadits
tersebut dilahirkan serta apa saja unsur yang terkandung didalam hadits.

B. Rumusan Masalah
1. bagaimana kiata memahami hadis sunah-sunah nabi ?

2.apa itu qauliyah, fi'liyah , taqririyah,hammiyah, ahwali ?

3.Bagaimana cara kita menerapkan hadis sunah tersebut ?

C.Tujuan penulisan

1.mengetahui hadis dan sunah nabi tersebut.

2.memahami itu qauliyah, fi'liyah , taqririyah,hammiyah, ahwali.

3. mengetahui cara penerapan hadis dan sunah tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN
A.Qauliyah

sunnah qauliyah adalah bentuk perkataan atau ucapan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad
SAW. Dalam artian, sunnah tersebut berupa perkataan Nabi Muhammad SAW yang berisi berbagai
tuntunan dan petunjuk syara'.

Selain itu, berisikan pula peristiwa-peristiwa atau kisah-kisah baik yang berkaitan dengan aspek akidah,
syariat, maupun akhlak. Sebab itulah, sunnah jenis ini disebut menempati urutan pertama dalam hal
kualitas sunnahnya dibanding jenis sunnah lainnya."Dilihat dari tingkatannya, sunnah qauliyah
menempati urutan pertama dari beberapa macam sunnah. Urutan itu pun menunjukkan kualitas sunnah
qauliyah menempati kualitas pertama, di atas kualitas sunnah fi'liyah dan taqririyah," bunyi keterangan
buku tersebut.

Contoh dari sunnah qauliyah banyak ditemukan dalam hadits yang berbentuk pernyataan, anjuran,
perintah, cegahan, maupun larangan. Sejumlah contoh sunnah qauliyah dalam riwayat hadits di
antaranya sebagai berikut,

1. Hadits keutamaan belajar dan mengajarkan al quran

‫َخ ْيُر ُك ْم َم ْن َتَع َّلَم الُقْر آَن وَع َّلَم ُه‬

Artinya: "Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya kepada orang lain,"
(HR Bukhari).

2. Hadits pelaksanaan puasa ramadhan

‫ َفِإْن ُغ َّم َع َلْيُك ْم َفَأْك ِم ُلْو ا َشْع َباَن ث‬،‫ُصْو ُم ْو ا ِلُر ْؤ َيِتِه َو َأْفِط ُرْو ا ِلُر ْؤ َيِتِه‬

Artinya: "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat
hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan sya'ban menjadi 30 hari," (HR Bukhari
dan Muslim).

3. Hadits ucapan yang disukai Allah SWT

‫ ُسْبَح اَن ِهَّللا اْلَعِظ يِم‬، ‫ َح ِبيَبَتاِن ِإَلى الَّرْح َمِن ُسْبَح اَن ِهَّللا َو ِبَح ْمِدِه‬، ‫ َثِقيَلَتاِن ِفى اْلِم يَزاِن‬، ‫َك ِلَم َتاِن َخ ِفيَفَتاِن َع َلى الِّلَس اِن‬

artinya: "Dua kalimat yang ringan diucapkan, tetapi berat di timbangan (kebaikannya) dan disukai Allah
Yang Maha Rahman, yaitu (ucapan), 'Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil 'azhim' (Maha Suci Allah,
segala pujian untukNya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia)." (HR Bukhari dan Muslim).
B.Filliyah

sunnah fi'liyah, yaitu perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW yang dilihat atau
diketahui oleh sahabat, kemudian disampaikannya kepada orang lain dengan ucapannya.
Umpamanya sahabat berkata, “Saya melihat Nabi Muhammad SAW. Melakukan shalat sunnat
dua rakaat sesudah shalat zuhur.”

Beberapa contoh Sunnah fi'liyah sebagai berikut:

Memulai dengan bersiwak setelah bangun tidur. Dari Ibnu Umar RA mengatakan” Biasanya
Rasulullah SAW tidak tidur melainkan ada siwak disisinya, dan jika beliau bangun, beliau
memulai dengan bersiwak”. Kedua: Mengusap Bekas Tidur dari Wajah.

C.Taqriyah

Sunnah taqririyah adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh para sahabat, dimana Nabi SAW
mengetahuinya, namun beliau hanya diam saja. Beliau tidak melarangnya atau menyuruhnya.
Beliau juga tidak pernah mendiamkan sesuatu, kecuali sesuatu yang benar. Hal ini dikutip dari
buku oleh Abduh Zulfidar Akaha.

Contoh sebagai berikut:

Rasulullah SAW diam saat sebagian sahabat melaksanakan shalat Asar sebelum sampai di bani
Quraizah. Sedangkan sebagian sahabat lainnya tidak mengerjakan shalat tersebut. Rasulullah
SAW diam saja tanpa membenarkan atau menyalahkan salah satuny

D. ,Hammiyah, Ahwali

Sebagian ulama hadits ada yang menambahkan perincian sunnah tersebut dengan sunnah
hammiyah.Karena dalam diri Nabi saw terdapat sifat-sifat, keadaan-keadaan (ahwal) serta
himmah (hasrat untuk melakukan sesuatu).Dalam riwayat disebutkan beberapa sifat yang
dimiliki beliau seperti, “bahwa Nabi saw. selalu bermuka cerah, berperangai halus dan lembut,
tidak keras dan tidak pula kasar, tidak suka berteriak, tidak suka berbicara kotor, tidak suka
mencela,..” Juga mengenai sifat jasmaniah beliau yang dilukiskan oleh sahabat Anas ra. sebagai
berikut:

“Rasulullah itu adalah sebaik-baik manusia mengenai paras mukanya dan bentuk tubuhnya.
Beliau bukan orang yang tinggi dan bukan pula orang yang pendek.” (HR. Bukhari dan
Muslim).Termasuk juga dalam hal ini adalah silsilah dan nama-nama serta tahun kelahiran
beliau. Adapun himmah (hasrat) beliau misalnya ketika beliau hendak menjalankan puasa pada
tanggal 9 ‘Asyura, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra: “Di kala Rasulullah saw.
berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa, para sahabat berkata kepada
Nabi saw. : “Ya Rasulullah, bahwa hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan
Nashrani.” Kata Nabi saw. : ”Tahun yang akan datang, insya Allah, aku akan berpuasa tanggal
sembilan.” (HR Muslim dan Abu Daud)Namun sebelum sampai tahun tersebut beliau sudah
wafat. Menurut Imam Syafi’i dan rekan-rekannya hal ini termasuk sunnah hammiyah.
Sementara menurut Asy Syaukani tidak demikian, karena hamm ini hanya kehendak hati yang
tidak termasuk perintah syari’at untuk dilaksanakan atau ditinggalkan.Dari sifat-sifat, keadaan-
keadaan serta himmah tersebut yang paling bisa dijadikan sandaran hukum sebagai sunnah
adalah hamm. Sehingga kemudian sebagian ulama fiqh mengambilnya menjadi sunnah
hammiyah. Maka dari beberapa klasifikasi sunnah sebagaimana diuraikan tersebut di atas, yang
berdimensi hukum atau yang dapat dijadikan landasan syari’at adalah:

unnah sendiri merupakan sumber hukum utama dalam Islam selain Al-Qur'an. Kedudukan di
antara keduanya sama dan tidak boleh dipisahkan antara satu dan lainnya.

Contoh Sunnah Hammiyah

Ada satu amalan sunnah yang termasuk masih berupa keinginan Rasulullah SAW karena belum
sempat terlaksana oleh beliau. Amalan sunnah yang dimaksud adalah berpuasa sunnah pada 9
Asyura.

Keterangan tersebut didasarkan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Ibnu Abbas
RA. Ia berkata,

‫ َيا َر ُسوَل ِهللا ِإَّنُه َيْو ٌم ُتَع ِّظُم ُه اْلَيُهوُد َو الَّنَص اَر ى َفَقاَل‬:‫ِح يَن َص اَم َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيْو َم َعاُش وَر اَء َو َأَم َر ِبِصَياِمِه َقاُلوا‬
‫ َح َّتى ُتُو ِّفَي َر ُسوُل ِهللا‬،‫ َفَلْم َيْأِت اْلَع اُم اْلُم ْقِبُل‬: ‫ «َفِإَذ ا َك اَن اْلَع اُم اْلُم ْقِبُل ِإْن َش اَء ُهللا ُص ْم َنا اْلَيْو َم الَّتاِسَع » َقاَل‬: ‫َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Keterangan tersebut didasarkan dari salah satu riwayat hadits yang dikisahkan oleh Ibnu Abbas
RA. Ia berkata,

‫ َيا َر ُسوَل ِهللا ِإَّنُه َيْو ٌم ُتَع ِّظُم ُه اْلَيُهوُد َو الَّنَص اَر ى َفَقاَل‬:‫ِح يَن َص اَم َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيْو َم َعاُش وَر اَء َو َأَم َر ِبِصَياِمِه َقاُلوا‬
‫ َح َّتى ُتُو ِّفَي َر ُسوُل ِهللا‬،‫ َفَلْم َيْأِت اْلَع اُم اْلُم ْقِبُل‬: ‫ «َفِإَذ ا َك اَن اْلَع اُم اْلُم ْقِبُل ِإْن َش اَء ُهللا ُص ْم َنا اْلَيْو َم الَّتاِسَع » َقاَل‬: ‫َر ُسوُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬

Artinya: Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan para sahabat
untuk berpuasa, mereka berkata: "Ya, Nabi Muhammad! Hari ini adalah hari yang diagungkan
oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani." Rasulullah SAW bersabda, "Tahun yang akan datang
insya Allah aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR Muslim).
BAB III

A. Kesimpulan
Secara sederhana, sunnah adalah isi (substansi, kandungan) dari hadis. Sementara hadis tak
lain adalah redaksional yang merekam segala yang berasal dari Nabi Muhammad Saw.
Keduanya saling terikat dan terkait, berjalin kelindan, sampai-sampai, -sadar atau tidak,
dipertukarkan

Menurut Muhadditsin, sunnah diartikan sebagai segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi SAW,
baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqrir, pengajaran, sifat, kelakukan,
perjalanan hidup baik sebelum maupun sesudah Nabi SAW
DAFTAR PUSTAKA

https://pekanbaru.kemenag.go.id/newsite/home/single_blog/252#:~:text=Senin
%20(22%2F02%2F2021,Mengusap%20Bekas%20Tidur%20dari%20Wajah.

https://www.liputan6.com/hot/read/5386085/hadits-taqriri-adalah-hadis-persetujuan-nabi-
pahami-definisi-dan-contohnya

https://syariah.uinsaid.ac.id/meretas-makna-antara-sunnah-dan-hadis/#:~:text=Secara
%20sederhana%2C%20sunnah%20adalah%20isi,%2Dsadar%20atau%20tidak%2C
%20dipertukarkan.

Anda mungkin juga menyukai