Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

BAB 5
ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu

tugas Mata Kuliah Hukm Administrasi Negara

yang diajukan kepada :

Bapak

Dr.Marojahan J.S Panjaitan S.H,M.H

Disusun Oleh:

1.DAFFA (194301190)

2.TEGUH (194301180)

3.TEDDY (204301801)

4.PAULUS (194301203)

5.AGUS R (194301169)

6.FERDI (194301177)

7.PATRIS (194301202)

8.GABRIEL (194301154)

9.ARSIE (184301258)

10.FRAS DWI (194301226)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Karena telah memberika kesempatan
kepada kami kelompok 3Untuk menylesaikan makalah ini.Atas rahmat dan pertolongannyalah
kami dapat menyelesaikan Makalah ini sebagi tugas kelompok kami dalam matakuliah Hukum
Administrasi Negara yang berjudul “Asas-Asas Hukum Administrasi Negara”dengan tepat
waktu.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah kelompok kami ini dan masih
jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu kami masih sangat membutuhkan saran dan masukan
untuk perbaikan dalam makalah ini.Kami juga berterimakasih kepada Bapak Dosen yang
memberikan kesempatan dan mempercayakan materi ini untuk kami diskusikan dan kami
jadikan makalah untuk di sampaikan dan di presentasikan di perkuliahan Hukum Administrasi
Negara.

Demikian kami samapaikan,Semoga Makalah ini bermanfaat.Terimakasih

Bandung,23 Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Asas Hukum adalah pikiran dasar yang terdapat dalam hukum konkret atau diluar
hukum konkret.Di Indonesia Hukum yang berlaku ada 2 macam yaitu hukum tertulis dan tidak
tertulis.Hukum adalah seperangkat aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakatbaik tertulis
maupun tidak tertulis yang bersifat memaksa dan ada sanksi yang diberikan apabila melanggar
ketentuan yang ada.Dalam mengatur administrasi,keuangan dan yang lainnya Negara juga harus
berdasarkkan hukum agar aparat negara tidak sewenang wenang dalam menjalanka tugaasnya.

B.RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu yang dimaksud dengan asas negara dan demokrasi?

2.Apa saja itu kekuasaan,wewenang dan kewenangan ?

3.apa saja yang menjadi asas-asas dalam sistem hukum administrasi negara?

4.apa itu larangan penyalah gunaan wewenang dan sewenang-wenang?

C.TUJUAN

1.Mengetahui an memahami yang dimaksud dengan asas-asas hukum

2.mampu memahami perbedaan penyalahgunaan dan sewenang-wenang

3.mengetahui dan memahami asas-asas dalam hukum administrasi negara.

D.MANFAAT

1.dengan adanya makalah ini,Maahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti yang di maksud
dengan asas-asas hukum dalam Hukum Administrasi Negara

2.Menambah wawasan Mahasiswa/i mengenai asas Negara dan menguasa yang dimasud dengan
Demokrasi
BAB II

ASAS-ASAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

A.Pengertian Asas Negara Hukum dan Demokrasi

Hukum Administrasi Negara berkorelasi erat dengan negara hukum dan demokrasi,bahkan
sangat esensial dalam memeberikan corak bagi pertumbuhan dan perkembangan Hukum Administrasi
Indonesia.Kolerasi antara hukum administrasi negara dengan Negara hukum dan demokrasi ibarat
pohon dengan akarnya. Artinya apabia demokrasi sebagai akarnya Negara hukum dan hukum
administrasi negara tidak tumbuh dengan subur serta akarnya tidak menghunjam ke bumi, maka patut di
kawatirkan bahwa hukum administrasi negara akan tumbuh bagaikan pohon kering yang meranggas,
kebawah tidak berakar, ke atas tidak bercabang, tidak beranting , tidak berdaun dan tidak berbuah.
sedangkan negara hukum sebagai batangnya akan mengalami proses pembusukan dari dalam karena
digerogoti oleh kumbang dan rayap.

Asas Demokrasi merupakan akar bagi Negara hukum dan Hukum Administrasi Negara. Karena
secara substansial asas demokrasi meletakkan dan menjungjung tinggi superioritas kedaulatan rakyat
dalam penyelenggaraan Pemerintahan.Demokkrasi dan hukum Administrasi Negara sebagai pelaksanaan
cita-cita pemerintahan dari yang di perintah akan menimbulkan konsekuensi bagi pejabat Administrasi.
sebagai Negara pelaksanaan cita-cita pemerintah dari Badan atau pejabat administrasi Negara,dimana
setiap tindakan badan atau pejabat administraasi negara harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan
dari yang diperintah (rakyat)

Persetujuan tersebut dalam negara modern dilakukan melalui DPR yang dituangkan dalam bentuk
Undang-undang sehingga menghasilkan asas legalitas. Akhirnya asas legalitas menjadi dasar
kewenangan atau legitimasi bagi badan menjadi dasar kewenangan atau legitimasi bagi badan atau
pejabat administraasi negara dalam bertindak.Landasan konstitusional tergambarkan bahwa ketentuan
pemungutan pajak harus diatur dengan prosedur hukum yang dibuat oleh presiden bersama DPR.

Asas legalitas juga ditentukan dalam lapangan hukum pidana yang dikenal dengan asas Nullum
Delictum,Nulla Poena sine Previa Lege Poenlalli. Dan asas nullum criem sie lege.Di Belannda.Asas
legalitas merupakan salah satu usur dari negara hukum.Asas legalitas mempunyai arti penting dan
menempati kedudukan yang tinggi dalam hukum administrasi yang diwujudkan dalam asas
Wetmatigheid van bestuur dan kemudian berkembang menjadi asas rechmatigheid van besteur.Asas
legalitas mengandung makna bahwa setiap tindakan badan atau pejabat administrasi negara harus
berdasarkan undang-undang formal atau hukum .Dari asas legalitas inilah kemudian lahir pengertian
administrasi negara dalam arti yuridis,yakni sebagai pelaksanaan atau peyelenggara undang-undang
dalam arti luas.

Di Indonesia secara formal asas legalitas atau asas keabsahan ditemukan normativasinya dalam
pasal 1 angka 2 Undang-undang nomor 5 tahun 1966. Asas legalitas dapat melahirkan konsekuensi
positif dan negative bagi badan atu pejabat negara.Konsekuensi positif berarti akan melahirkan setiap
tindakan dari badan atu pejabat administrasi negara selalu berdasarkan hukum tertulis. Konsekuensi
Negatif dari asas legalitas berarti apabila tindakan badan atau pejabat administrasi negara tidak
berdasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku,maka badan atau pejabat administrasi
negara tidak memiliki dasar wewenang untuk melakukan suatu tindakan hukum public,sehingga
tindakan badan atau pejabat admiistrasi negara tidak memiliki sifat mengikuti secara umum tanpa
memiliki dasar wewenang yang di peroleh dari undang-undang formal (atribusi). Atribusi berasal dari
bahasa belanda yakni atributie yang berarti pembagian “wewenang hukum”

Bagi suatu negara hukum atribusi sangat penting utamanya guna memenuhi tuntutan dasar
hukum bagi setiap tindakan pemerintah dan para pemeritah memperoleh suatu wewenang. Dalam
ranangan Undang-undang Administrasi pemerintahan pengertian atribusi adalah kewenangan yang diatur
dalam undang-undang.Wewenang atribusi dapat di berikan kepada suatu organ pemerintah yang telah
ada atau kepada suatu organ yang baru dibetuk yang berdiri sendiri.Artinya atribusi dapat diberikan
kepada organ pemerintahan yang menurut pertimbangannya paling cocok dan sesuai dengan
bidangnya,baik organ pemeritahan di pusat maupun di daerah.

B. kekuasaan,wewenang dan kewenangan

Kekuasaan secara sosilogis adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain agar mengikuti
kehendak pemegang kekuasaaan baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa.Kekuasaan pada dasarnya
memilki sifat yang netral dan baik atau buruknya tergantung kepada cara dan tujuan penggunaannya.

Kewenangan adalah kekuasaan yang di formalkan baik terhadap segolongan orang tertentu
maupun kekuasaan terhadap sesuatu bidang pemerintahan tertentu secara bulat yang berasal dari
kekuasaan legislatif maupun dari kekuasaan. sedangkan wewenang hanya mengenai sesuatu onderdil
tertentu atau bidang tertentu saja. jadi kewenangan merupakan kumpulan dari wewenang-wewenang.

Wewenang adalah kemampuan untuk melakukan suatu tindakan hukum public atau seara yuridis
wewenang adalah kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk
melakukan hubungan hukum.Wewenang pemerintah yang bersifat fakulatif yaitu apabila peraturan
dasarnya membentuk kapan dalam keadaan bagaimana wewenang tersebut dapat dipergunakan.Untuk
mengetahui apakah wewenang itu bersifat fakulatif atau tidak tergantung kepada peraturan
dasarnya.Sedangkan wewenang pemerintahan yang bersifat terikat yaitu apabila peraturan dasarnya
menentukan isi suatu keputusan yang harus diambil secara terprinci,sehingga pejabat tata usaha negara
tersebut tidak dapat berbuat lain kecuali melaksanakan ketentuan secara harafiah seperti dalam rumusan
peraturan dasarnya.

C.Asas-Asas Hukum Administrasi Negara

Sistem Hukum Administrasi Negara harus dapat menjamin dan menjalankan pelaksaaan
asas-asas hukum sebagai berikut:

1. Asas Pancasila dan Undang-undang dasar 1945


2. Asaas-asas wawasan Nusantara
3. Asas-asas ketahanan nasional
4. Asas-asas kedaulatan negara
5. Asas-asas negara hukum
6. Asas-asas hati-hati dalam penggunaan kekuasaan negara
7. Asas-asas ketelitian hati dalam mengurus kepentingan para waarga masyarakat
8. Asas-asas ketelitian dan kesungguhan hati dalam mengurus kepentingan para warga
masyarakat.

Salah satu prinsip dari Negara Hukum adalah Wetmatigheid Van Besteur atau pemerintahan
berdasarkan peraturan perundang-undangan atau dengan kata lain setiap tindakan pemerintah
baik dalam menjalankan fungsi pengaturan maupun fungsi pelayanan harus berdasarkan pada
wewenang yang di berikan oleh peraturan perundang-undangan yang di berikan. Di dalam
melaksanakan tugas ,eskresi diperlukan sebagai pelengkap asas legalitas yaitu asas hukum yang
menyatakan bahwa setiap tindakan atau perbuatan administrasi negara harus berdasarkan
ketentuan-ketentuan undang-undang,akan tetapi tidak mungkin untuk undang-undang mengatur
segala macam hal dalam praktek kehidupan sehari-hari .Oleh sebab itu diperlukan adanya
kebebasan atau direksi pada pejabat publik dalam melaksanakan tugas fungsi dan beban yang di
tujukan kepadanya.Oleh Marbun dan Riddwan HR Mengemukakan bahwa fries emmesesen
merupakan kebebasan yang melekat bagi pemerintah administrasi negara.

Dengan demikian segala keputusan tidak hanya lagi dapat di uji melalui peraturan
perundang-undangan yang berlaku ,jikalau terjadi penyalahgunaan kewenangan ,terjadi
pencaplokan kekuasaan,atau terjadi kesewenang-wenangan oleh pejabat tersebut ketika
mengeluarkan keputusan. Artinya,semakin luas alat atau instrument yang dapat digunakan
sebagai alasan mengajukan gugatan ke peradilan administrasi dengan hadirnya AAUPB
Sebagai penerapan lebih lanjut.

D.Penyalah gunaan wewenang dan sewenang-wenang

1.Penyalahgunaan wewenangan

Istilah penyalahgunaan kewenangan berasal dari sistem hukum prancis yang disebut
detournement de pouvoir atau abouse of power. Pada mulananya digunakan oleh hakim untuk
menilai atau dasar pengujian terhadap suatu keputusan administrsi yang bersifat subjektif.Secara
sederhana detournement de pouvoir terjadi bilamana kewenangan pemerintah dilaksanakan
untuk selalu tujuan yang lain dari maksud dan tujuan diberikannnya kewenangan itu oleh
pembuat undang-undang. Sebuah kewenangan yang di berikan oleh Undang-Undang harus di
perguakan sesuai dengan maksud dan tujuan diberikannya kewenangan itu.

W.F Prins menyatakan ukuran yang paling tepat mengukur telah terjadi detournement
de pouvoir adalah mengguakan ukuran kepentingan umum. Karenburg berpendapat ukuran
detournement depouveir bukan melanggar kata-kata dalam undang-undang,akan tetapi
melanggar jiwa undang-undang.
Asas larangan penyalahguaan wewenang termasuk juga dalam mengambil keputusan
tidak boleh berdasarkan atas pertimbangan kepentingan pribadi atau tujuan lain selain maksud
dan tujuan dalam wewenang yang di berikan kepada pejabat tersebut.Secara historis konsep
penyalah gunaaan wewenang berasal dari khasanah hukum administrasi negara utamnya
bersumber dari asas-asas umum dari pemerintahan yang baik yang disebut dengan istilah
detournement de povoir atau dalam istilah inggris disebut missuse of power atau abuse of
power.

2.Perbuatan Seweang-wenang

Perbuatan sewenang-wenang adalah perbuatan pejabat pemerintah Yang terletak diluar ketentuan
peraturan perundang-undangan sehingga tidak sesuai dengan tujuan.Dalam undang-undang
peradilan tata usaha negara pejabat pemerintah yang bertindak sewenang-wenang atau abuse de
droit atau willekeur berkolerasi dengan kewenangan bebas pemerintahan dalam pemerintahan
yang bebas, pejabat pemerintah yang bertugas:

a. Mengumpulkan fakta yang relevan


b. Mempersiapkan,megambil dan melaksanakan keputusan yang bersangkutan dengan
memperhatikan asas-asas hukum yang yang tidak tertulis dan
c. Dengan penuh kelonggaran menenntukan sendiri isi,cara menyusun dan saat
mengeluarkan keputuan itu.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Asas Hukum adalah pikiran dasar yang terdapat dalam hukum konkret atau diluar
hukum konkret. Hukum Administrasi Negara berkolerasi erat dengan negara hukum dan demokrasi
bahkan sangat esensial dalam memeberikan corak bagi pertumbuhan dan perkembangan Hukum
Administrasi Indonesia.Kolerasi antara hukum administrasi negara dengan Negara hukum dan
demokrasi ibarat pohon dengan akarnya.Artinya apabia demokrasi sebagai akarnya Negara hukum dan
hukum administrasi negara tidak tumbuh dengan subur serta akarnya tidak menghunjam ke bumi maka
patut di kawatirkan bahwa hukkum administrasi negara akan tumbuh bagaikan pohon kering yang
meranggas ,kebawah tidak berakar ke atas tidak akan bercabang, tidak beranting , tidak berdaun dan
tidak berbuah sedangkan negara hukum sebagai batangnya akan mengalami proses pembusukan dari
dalam karena digerogoti oleh kumbang dan rayap.
Dan asas-asas hukum terdiri dari delapan (8), yaitu Asas Pacasila dan Undang-undang dasar
1945,Asas-asas wawasn Nusantara, Asas-asas Ketahanan nasional, Asas-asas kedaulatan negara,
Asas-asas Negara Hukum, Asas-asas hati-hati dalam menggunakan kekuasaan negara, Asas-asas
ketelitian hati dalam mengurus kepentingan para warga masyarakat,dan Asas-asas ketelitian dan
kesungguhan hati dalam mengurus kepentingan para warga masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai