Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN PROGRESIVISME


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen pembimbing
Sri Setiyo Rahayu, M.Pd

Di susun oleh :

1. Triana sari NPM 2620230418


2. Susiani NPM 2620230415
3. Iswanti NPM 2620230394
4. Sunarti NPM 2620230413
5. Irawati NPM 2620230393

PRODI RPL S1 PG PAUD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS IVET SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar,, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia dan nikmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah filsafat pendidikan islam dengan judul
“Teori Pendidikan Progressivisme” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini dibantu dan didukung oleh berbagai pihak sehingga makalah ini
dapat selesai dengan lancar. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terhadap makalah ini agar
kami dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam makalah.

Sukoharjo, 25 Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI

ii
Hal
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN MASALAH 3


A. Pengertian aliran progresivisme 3
B. Prinsip- prinsip pendidikan 5
C. Implementasi aliran progresivisme dalam pendidikan di Indonesia 7
D. Contoh aliran progresivisme 8
E. Kelebihan dan kekurangan aliran prpgresivisme 8

BAB III PENUTUP 10


A. Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Progresivisme adalah sebuah aliran filsafat pendidikan yang berkembang di awal abad ke
20, dan mempunya pengaruh sangat besar dalam dunia pendidikan terutama di Amreka Serikat.
Aliran ini betul-betul kelahiran bumi Amerika, sedangkan yang lainnya, adalah paham filsafat
yang tumbuh dan berkembang di eropa. Progresivisme lahir sebagai pembaharuan dalam dunia
(filsafat) pendidikan, terutama sebagai lawan terhadap kebijak sanaan konvensional yang
diwarisi dari abad kesembilan belas.
Progresivisme menurut bahasa dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan kemajuan-
kemajuan secara cepat. Dalam konteks filsafat pendidikan progresivisme adalah suatu aliran
yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan
kepada subjek didik, tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan
kemampuan berfikir mereka sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berfikir secara sistematis
melalui cara-cara inilah seperti memberikan analisis, pertimbangan, dan perbuatan kesimpulan
menuju pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk pemecahan masalah yang
dihadapi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian progressivisme?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dalam aliran filsafat pendidikan progressivisme?
3. Bagaimana implementasi aliran filsafat pendidikan progressivisme didalam Pendidikan
Indonesia ?
4. Contoh apa saja pada aliran progresivisme?
5. Apasaja kelebihan dan kekurangan aliran progresivisme?

C. Tujuan
1. Agar mengetahui tentang pengertian progresivisme dalam aliran filsafat pendidikan
progressivisme
2. Agar bisa mengetahui dan memahami tentang prinsip-prinsip dalam aliran filsafat
Pendidikan progressivisme

1
3. Agar memahami implementasi aliran filsafat pendidikan progressivisme didalam
Pendidikan Indonesia.
4. Agar memahami contoh-contoh aliran propgresivisme
5. Agar memahami kelebihan dan kekurangan aliran progresivisme

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian aliran Progresivisme


Menurut bahasa istilah progresivisme berasal dari kata progresif yang artinya bergerak
maju. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata progresif diartikan
sebagai ke arah kemajuan; berhaluan ke arah perbaikan sekarang; dan bertingkat-tingkat
naik. Dengan demikian, secara singkat progresif dapat dimaknai sebagai suatu gerakan
perubahan menuju perbaikan. Sering pula istilah progresivisme dikaitkan dengan kata
progres, yaitu kemajuan. Artinya progesivisme merupakan salah satu aliran yang
menghendaki suatu kemajuan, yang mana kemajuan ini akan membawa sebuah perubahan.
Pendapat lain menyebutkan bahwa progresivisme sebuah aliran yang mengingikan
kemajuan-kemajuan secara cepat (Muhmidayeli, 2011:151). Pada dasarnya aliran ini
memandang bahwa pendidikan adalah sebagai wadah untuk menjadikan anak didik yang
memiliki kualitas dan terus maju (progress) sebagai generasi yang akan menjawab tantangan
zaman peradaban baru. Melalui pandangannya “the liberal road culture”, maksudnya ialah
pandangan hidup yang mempunyai sifat-sifat fleksibel, curious, toleran dan open-minded,
serta menolak segala otoritarisme dan absolutism seperti yang terdapat dalam agama, politik,
etika dan epistimologi. Dan pandangannya tentang menaruh kepercayaan terhadap kekuatan
alamiah dari manusia yang diwarisi sejak lahir, sehingga manusia merupakan makhluk
biologis yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia sebagai pelaku/subjek di
dalam hidupnya. Dengan pandangan=pandangannya tersebut, aliran progresivisme memiliki
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, yang memliputi: ilmu hayat (manusia untuk
mengetahui semua masalah kehidupan), antropoli (manusia mempunyai pengalaman,
pencipta budaya, dengan demikian, dapat mencari hal baru), psikologi (manusia akan
berpikir tentang dirinya sendiri, lingkungan dan pengalaman-pengalamannya, dan dapat
mengusai serta mengatur sifat-sifat alam).
Aliran ini menyadari dan mempraktekan asas progresivisme dalam semua realita
kehidupan. Agar manusia dapat bisa selamat menghadapi semua tantangan hidup.
Dinamakan ‘intrumentalisme’ , karena aliran ini beranggapan bahwa kemampuan intelegensi
manusia sebagai alat untuk hidup, untuk kesejahteraan dan untuk mengembangkan
3
kepribadian manusia. Dinamakan ‘’eksperimentalisme’’, untuk menguji kebenaran suatu
teori. Dinamakan “enviromentalisme’’, karena aliran ini menganggap lingkungan hidup itu
mempengaruhi pembinaan kepribadian.
Aliran progresivisme memiliki kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan meliputi ilmu
hayat, antropologi, dan juga psikologi.

Adapun tokoh-tokoh aliran progresivisme ini, antara lain :

1. William James
Wiliam James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek dari
eksistensi organic. Harus mempunyai fungsi biologis dan nilai berkelajutan hidup.
Dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata
pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam. Disini, James berusaha membebaskan
ilmu jiwa dari prakonsepsi teologis yang meneparkannya di atas dari ilmu perilaku.

2. John Dewey
Ide filsafatnya yang utama berkisar dalam problema pendidikan yang konkret,
baik teori maupun praktek. Reputasi internasionalnya terletak dalam sumbangan
pemikirannya terhadap filsafat pendidikan progresivisme Amerika. Menurut John
filsafat progresivisme bermuara pada aliran filsafat pragmatism yang diperkenalkan
oleh William James dan John dewey, yang menitik beratkan pada segi manfaat bagi
hidup praktis. Filsafat progresivisme dipengaruhi oleh ide-ide dasar filsafat
pragmatism yang telah memberikan konsep dasar atas yang utama, bahwa agar
manusia bisa selamat menghadapi semua tantangan hisup, manusia harus pragmatis
memandang kehidupan.
Pandangan progresivisme tantang realitas, seperti halnya pandangan John Dewey
dalam buku Uyoh Sadulloh (2015: 145) bahwa perubahan dan ketidaktetapan
merupakan esensi dari realitas. Menurut progresivisme, pendidikan selalu dalam
proses pengembangan, penekanannya adalah perkembangan individu, masyarakat,
dan kebudayaan. Pendidikan harus siap memperbaharui metode, kebijaksanaannya,
berhubungan dengan perkembangan sains danteknologi, serta perubahan lingkungan.
Uuntuk memperoleh pengetahuan yang benar, kaum progresif sepakat dengan

4
pandangan Dewey, yaitu menekankan pengalaman indera, belajar sambil bekerja, dan
mengembangkan intelegensi, sehingga anak dapat menemukan dan memecahkan
masalah yang dihadapi.
Kualitas atau hasil dari pendidikan, tidak ditentukan dengan menentukan atau
menetapkan suatu ukuran yang berlaku secaa mulak dan abadi. Norma atau nilai
kebenaran yang abad tidak dapat dijadikan ukuran untuk menentukan berhasil
tidaknnya usaha pendidikan. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu rekonstruksi
pengalaman yang berlaku secara terus menerus.

3. Marietta Johnson
Marietta Johnson (1864–1938), pendiri Sekolah Organik di Fairhope, Al-bama,
dicontohkan pendidikan progresif yang berpusat pada anak. Percaya bahwa
memperpanjang masa kanak-kanak sangat diperlukan dalam masyarakat teknologi,
Johnson menginginkan agar anak lebih panjang daripada diperpendek. Anak-anak,
katanya, harus mengikuti jadwal internal mereka sendiri daripada penjadwalan orang
dewasa. Dengan memiliki tingkat kesiapan mereka sendiri, anak-anak tidak boleh
didorong oleh guru atau orang tua untuk melakukan hal-hal yang mereka belum siap.
Mengantisipasi pembelajaran konstruktivis kontemporer, Johnson percaya anak-anak
belajar paling berhasil dan memuaskan ketika terlibat dalam eksplorasi aktif
lingkungan mereka dan ketika membangun makna realitas mereka sendiri
berdasarkan pengalaman langsung mereka. Kurikulum berbasis aktivitas Johnson
menekankan latihan fisik, studi alam, musik, kerajinan tangan, geografi lapangan,
bercerita, dramatisasi, dan permainan.

B. Prinsip-prinsip Pendidikan
Secara umum terdapat beberapa prinsip pendidikan: menurut pandangan progresivisme,
yang penulis syarikan dari tulisan Kneller (1971).

 Pendidikan adalah hidup itu sendiri, bukan persiapan untuk hidup, kehidupan
yang baik adalah kehidupan intelegen, yaitu kehidupan yang mencakup
interprestasi dan rekonstruksi pengalaman. Anak akan memasuki situasi belajar

5
yang disesuaikan dengan usianya yang beroientasi pada pengalaman. Tidak ada
tujuan umum dan akhir pendidikan. Pendidikan adalah pertumbuhan berikutnya.

 Pendidikan harus berhubungan secara langsung dengan minat anak, minat


individu, yang dijadikan sebagai dasar motivasi belajar. Sekolah menjadi “(Child
centered)’’dimana proses belajar ditentukan pertama oleh anak. Secara kodrati
anak suka belajar apa saja yang berhubungan dengan minatnya atau untuk
memecahkan masalah begitu pula pada dasarnya anak akan menolak apa yang
dipaksakan padanya.
Anak akan belajar dan mau belajar karena merasa perlu tidak karena terpaksa oleh
orang lain. Anak akan mampu melihat relevansi dari apa yang dipelajari terhadap
kehidupannya bahkan juga terhadap konsepsi kehidupan oleh orang dewasa.

 Belajar melalui pemecahan masalah akan menjai presenden terhadap pemberian


subjek matter jadi belajar harus dapat memecahkan masalah yang penting dan
bermanfaat bagi kehidupan anak. Dalam memecahkan suatu masalah, anak
dibawa berpikir melewati beberapa tahapan yang disebut metode berpikir ilmiah
sebagai berikut:
a. Anak menghadapi keraguan, merasakan adanya masalah.

b. Menganalisis masalah tersebut dan menduga atau menyusun hipotesis-hipotesi


yang mungkin.

c. Mengumpulkan data yang akan membatasi dan memperjelas masalah.

d. Memilih dan menganalisis hipotesis.

e. Mencoba menguji dan membuktikan.

 Peranan guru tidak langsung melainkan memberikan petunjuk kepada siswa.


Kebutuhan dan minat siswa akan menenetukan apa yang mereka pelajari. Anak
harus di izinkan untuk merencakan pengembangan diri mereka sendiri, dan guru
harus membimbing kegiatan belajar.

6
 Sekolah harus memberikan semangat bekerja sama bukan mengembangkan
pesaingan. Manusia pada dasarnya social dan keputusan yang paling besar pada
manusia karena ia berkomunikasi dengan yang lain. Progresivisme berpandangan
bahwa kasih sayang dari persodaraan lebih berharga bagi pendidikan dari pada
persaingan usaha pribadi. Karena itu, pendidikan adalah rekontriksi manusia
dalam kehidupan social. Persaingan tidak ditolak namun persaingan tersebut harus
mampu mendorong pertumbuhan pribadi

 Kehidupan yang demokratis merupakan kondisi yangdi perlukan bagi


pertumbuhan.demokrasi, pertumbuhan, dan pendidikan yang saling berhubungan.
Untuk mengajar demokras, sekolah sendiri harus demokratis. Sekolah harus
meningkatatkan “student government“, diskusi bebas tentang suatu masalah,
partisipasi penuh dalam semua pengalaman pendidikan. namun, sekolah tidak
mengidoptrinasi siswa-siswa dengan tata social yang baru.

C. IMPLEMENTASI ALIRAN PROGRESIVISME DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA

Dalam pandangan progresivisme pendidikan merupakan suatu sarana atau alat


yang dipersiapkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik supaya tetap survive
terhadap semua tantangan kehidupannya yang secra praktis akan senantiasa mengalami
kemajuan (Muhmidayeli, 2011:156) Menurut progresivisme proses pendidikan memiliki
dua segi, yaitu psikologis dan sosiologis. Dari segi psikologis, pendidik harus dapat
mengetahui tenaga-tenaga atau daya-daya yang ada pada anak didik yang akan
dikembangkan. Psikologinya seperti yang berpangaruh di Amerika, yaitu psikologi dari
aliran Behaviorisme dan Pragmatisme. Dari segi sosiologis, pendidik harus mengetahui
kemana tenaga-tenaga itu harus dibimbingnya. Di samping itu, progresivisme
memandang pendidikan sebagai suatu proses perkembangan, sehingga seorang pendidik
harus selalu siap untuk memodifikasi berbagai metode dan strategi dalam pengupayaan
ilmu-ilmu pengetahuan terbaru dan berbagai perubahan-perubahan yang menjadi
kencenderungan dalam suatu masyarakat (Muhmidayeli, 2012:156). Dalam konteks ini,
pendidikan harus lebih dipusatkan pada peserta didik, dibandingkan berpusat pada
pendidik maupun bahan ajar.

7
Bila dikaitkan dengan pendidikan di Indonesia saat ini, maka progresivisme
memiliki andil yang cukup besar, terutama dalam pemahaman dan pelaksanaan
pendidikan yang sesungguhnya. Hal tersebut senada dengan pengertian pendidikan di
Indonesia, yakni usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. Dalam pengertian ini, pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai
transfer pengetahuan. Pendidikan berarti proses pengembangan berbagai macam potensi
yang ada dalam diri manusia, seperti kemampuan akademis, relasional, bakat-bakat,
talenta, kemampuan fisik dan daya-daya seni.
Dengan demikian dapat dipahami, bahwa aliran progesivisme telah memberikan
sumbangan yang besar di dunia pendidikan di Indonesia. Aliran ini telah meletakkan
dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik. Anak didik diberikan
kebaikan, baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan
kemampuan yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat
oleh orang lain.

D. Contoh aliran progresivisme

 Progresivisme menolak pendidikan yang bersifat otoriter,

 Menolak penekanan atas disiplin yang keras,

 Menolak cara-cara belajar yang bersifat pasif,

 Menolak konsep dan cara-cara pendidikan yang hanya berperan untuk mentransfer
kebudayaan mastarakat kepada generasi muda, dan berbagai hal lainnya yang
dipandang .

E. Kelebihan dan kelemahan aliran progresivisme

8
Adapun kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh aliran filsafat progresivisme adalah
sebagai berikut:

Kelebihannya:
 Nilai-nilai yang dianut bersifat fleksibel terhadap perubahan.
 Toleran dan terbuka sehingga menuntut untuk selalu maju bertindak secara
konstruktif, inovatif dan reformatif,aktif serta dinamis.
 Anak didik diberikan kebebasan secara fisik maupun cara berfikir, guna
mengembangakan bakat, kreatifitas dankemampuan yang terpendam dalam dirinya
tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang lain.
 Menjadikan anak didik yang memiliki kualitas dan terus maju sebagai generasi
yang akan menjawab tantanganzaman peradaban baru.

 
Kelemahannya:
 Progresivisme terlampau menekankan pada pendidikan individu
 Kelas sekolah progresif artifisial / dibuat-buat dan tidak wajar.
 Progresivisme bergantung pada minat dan spontan.
 Siswa merencanakan sesuatu sendiri dan mereka tidak bertanggung jawab terhadap
hasil dari tugas-tugas yangdikerjakan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Progressivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan
disekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang
berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered) yang menghedaki dan
melatih anak agar kelak dapat bekerja , bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja
dengan otak dan hati.

Pendidikan di Indonesia saat ini, maka progresivisme memiliki andil yang cukup besar,
terutama dalam pemahaman dan pelaksanaan pendidikan yang sesungguhnya. Aliran ini telah
meletakkan dasar-dasar kemerdekaan dan kebebasan kepada anak didik. Anak didik diberikan
kebaikan, baik secara fisik maupun cara berpikir, guna mengembangkan bakat dan kemampuan
yang terpendam dalam dirinya tanpa terhambat oleh rintangan yang dibuat oleh orang
lain,sedangkan guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengarah bagi perkembangan
peserta didik.

10
DAFTAR PUSTAKA
1. Depdiknas. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
2. Mahfud Tuatul. 2009. Aliran Progresivisme. Online.http://wordpres.com/. diakses. 8
oktober 2014
3. Mudyahardjo Redja. 2006. Pengantar Pendidikan; Sebuah Studi Awal Tentang
Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, Raja Grafindo
Persada: Jakarta
4. Muhmidayeli. (2011). Filsafat Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
5. Rosid Muhammad Nasrudin. 2011. Aliran Pendidikan Progresivisme.online:
http://wordpress.com. diakses. 8 oktober 2014
6. Sadullah, Uyoh. (2003). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai