Tujuan
Rekruitmen / Permintaan Tenaga Kerja merupakan suatu proses pencarian kandidat dan
penempatan karyawan untuk berbagai jabatan/pekerjaan yang terapat dalam sebuah
perusahaan. Standard Operator Procedure (SOP) bertujuan untuk memberikan panduan
sehingga memastikan ketepatan, kecepatan dan objektivitas dalam proses rekrutmen calon
karyawan.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup prosedur Rekrutmen / Permintaan Tenaga Kerja adalah serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan secara berurutan baik untuk karyawan staff maupun untuk karyawan non
staff yang terdiri dari:
a. Sourcing
b. Selection
c. Hiring
3. Ketentuan
Proses Sourcing
- File lamaran non shortlist dari media lowongan kerja tetap dijadikan
database dan berkas lamaran yang dikirim ke Head Office tetap di simpan
dengan rapi di locker Rekrutmen minimal 6 bulan.
- File lamaran shortlist di simpan per posisi dan jabatan (rekrutmen harus
mempnyai bak data lamaran yang potensial)
- File lamaran kerja yang dikirim ke Head Office tidak diperkenankan disimpan
di lantai atau tercecer pada tempat yang tidak tepat (Rekrutmen
bertanggung jawab atas kerahasiaan data setiap pelamar dan wajib
memperlakukan setiap data pelamar dengan confidential)
Proses Selection
- Semua lamaran kerja yang masuk harus segera diseleksi dengan mengacu
pada ketentuan kualifikasi yang berlaku, jangan sampai terjadi overqualified
ataupun underqualified.
Note:
Pelaksanaan Tes
- Kandidat datang tepat waktu (apabila terlambat lebi dari 30 menit dari
waktu yang telah disepakati tidak akan diproses/harus diberik keterangan di
file kandidat alasan keterlambatan)
- Kandidat mengisi Daftar Hadir Peserta Tes
- Kandidat mengumpulkan kelengkapan berkas yang harus dibawa dan
diperilahkan memasuki ruangan tes
- Rekrutmen yang berperan sebagai tester memperkenalkan diri dan
memberikan arahan yang jelas mengenai aturan – aturan dalam
pelaksanaan psikotes, sampai dengan mempersilahkan peserta tes ber do’a
terlebih dahulu sebelum memulai psikotes
- Psikotes dibagi dalam 2 (dua) tahapan: tahapan eliminasi (TIKI, AV, Pauli)
dan tahapan kedua tes inventory (DISC, Papi Kostik, Tes Grafis, Wartegg,
DAP, Baum)
- Setelah kandidat selesai mengerjaka npsikotes tahapan eliminasi lembar
kerja kandidat langsung diperiksa, dan hasil tes kandidat langsung
diumumkan. Kandidat yang lolos eliminasi lanjut ketahapan tes
selanjutnyasedangkan kandidat yang tidak lolos dipersilahkan meninggalkan
ruangan tes
- Setelah Psikotes ada orses FGD, diikuti kandidat yang lolos tahapan psikotes,
FGD dilakukan untuk melihat bagaimana para kandidat dalam menghadapi
sebuah permasalahan. Ada beberapa aspek yang dinilai dari proses FGD,
serta berkorealsi significant dengan corporate value, antara lain aspek focus
solusi, aspek komunikasi, aspek peduli dan disiplin, bagaimana
memprioritaskan masalah, aspe teamwork serta problem solving
- Pelaksanaan FGD dengan cara memebetuk kandidat menjadi sebuah atau
beberapa kelompok (tergantung total kandidat yang lolos) yang diberikan
sebuah masalah untuk mereka diskusikan Bersama. Rekrutmen menilai
performance semua kandidat yang ikut dalam proses FGD apada Form
Penilaian FGD
- Kandidat yang dinyatakan lolos tahapan psikotes dan FGD akan diundang
Kembali untuk mengikuti proses interview HC
Keterangan:
No Jenis Tes Non Staff Cler Staff Senior Staff SPV Promotion
k
1 TIKI (IQ) 90 90 90 100 110 ≥ 110
2 AV 10 10 10 10 ≥ 10 ≥ 10
3 Pauli 2000 1500 2000 2500 3000 ≥ 3000
- Intertpretasi hasil tes inventory DISC dan Papi Kostik menggunakan software, dan
interprestasi tes grafis berdasarkan buku panduan interpretasi tes grafis. Semua
hasil interpretasi tes inventory berbentuk dalam sebuah laporan
- Summary hasil psikotes sudah harus dilampirkan pada saat interview dengan
kandidat dan direkap sebagai arsip rekrutmen
Interview
Interview merupakan rangkaian dari prose rekrutmen yang berfungsi untuk mengetahui hal – hal
yang tidak dapat diungkapkan melalui tes psikologis.
Persiapan Interview