D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari mempelajari materi Barisan dan Deret Aritmatika melalui pengamatan, tanya jawab, penugasan
individu dan kelompok, diskusi kelompok, serta penemuan (discovery) siswa diharapkan mampu:
3.5.1.1. Menerapkan barisan dan deret aritmetika dalam menyelesaikan masalah
3.5.2.1. Menganalisis masalah yang berkaitan denga barisan dan deret aritmetika
4.5.1.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika
4.5.2.1. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika
E. Materi Pembelajaran
1. Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika
Perhatikan barisan-barisan bilangan berikut !
I). 2, 8, 14, 20, …
Ii). 3, 5, 7, 9, …
Iii). 25, 20, 15, 10, …
Barisan diatas merupakan contoh barisan aritmatika.
Secara umum dapat dikatakan bahwa :
U1, U2, U3, U4, … , Un disebut barisan aritmatika jika
U2 – U1 = U3 – U2 = . . . = Un –Un-1 = konstanta.
Konstanta dalam hal ini disebut dengan beda (b).
Untuk barisan pada contoh diatas :
I). 8 – 2 = 14 – 8 = 20 – 14 = . . . = 6. Jadi , bedanya adalah 6
Ii). 5 – 3 = 7 – 5 = 9 – 7 = . . . = 2. Jadi , bedanya adalah 2
Iii). 20 – 25 = 15 – 20 = 10 – 15 = . . . = -5. Jadi , bedanya adalah -5
Barisan aritmatika ialah suatu barisan bilangan-bilangan dimana beda (selisih) di antara dua suku berurutan
merupakan bilangan tetap.
Rumus umum suku ke – n barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b dapat diturunkan seperti berikut:
U1 = a
Dimana :
U2 = a + b
U3 = a + 2b a adalah suku pertama / nilai awal
U4 = a + 3b
Jadi: Un = a + (n – 1) b
Contoh :
Carilah suku ke-20 dari barisan aritmatika : -3, 2, 7, . . .
Jawab :
a = -3, b = 7 – 2 = 5 , n = 20
Un = a + (n – 1) b
Un = -3 + (20– 1) 5
Un = -3 + (19) 5
Un = -3 + 95
Un = 92
2. Deret Aritmatika
Dari barisan aritmatika 4, 7, 10, 13, 16, . . . dapat dibentuk suatu deret yang merupakan penjumlahan dari suku
barisan tersebut, yaitu 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + . . .
Karena suku-suku yang dijumlahakan merupakan suku-suku dari barisan aritmatika, maka deret yang terbentuk
disebut deret aritmatika.
Definisi :
Jika diketahui U1, U2, U3, . . . , Un merupakan suku-suku dari
barisan aritmatika, maka U1 + U2 + U3 + . . . + Un disebut
deret aritmatika , dengan Un = a + (n – 1) b.
Jika Sn merupakan jumlah n suku pertama dari suatu deret aritmatika, maka rumus umum untuk S n dapat
ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
S n = U1 + U2 + U3 + . . . + U n
Maka
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + . . . + (a + (n -1)b)
Sn = Un + (Un+ b) + (Un+ 2b) + (Un+ 3b) + . . . + a +
2Sn = (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + (a + Un) + . . . + (a + Un)
Penjumlahan sebanyak n suku
Sn = n [a + (a + (n – 1) b)]
Sn = n [2a + (n – 1) b]
Jadi rumus umum jumlah n suku pertama deret aritmatika adalah :
Sn = n [2a + (n – 1) b]
Contoh :
Carilah jumlah 100 suku pertama deret 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + . . .
Jawab :
1+3+5+7+9+ ...
Dalam hal ini : a = 1 , b = 3 – 1 = 2 , dan n = 100
Sn = n [2a + (n – 1) b]
Sn = 100 [2 . 1 + (100 – 1) 2]
Sn = 50 [2+ (99) 2]
Sn = 50 [200] = 10.000
G. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Laptop dan infocus serta Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
2. Alat dan bahan Pembelajaran : Spidol, Papan tulis, LCD, Laptop
H. Sumber belajar
1. Buku Panduan Guru Matematika Kelas X Kemendikbud RI
2. Buku Matematika Siswa Kelas X Kemendikbud RI dan internet
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
SINTAK MODEL
KEGIATAN DISCOVERY LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN WAKTU
LEARNING
Pendahuluan 1. Pengantar – Salam, berdoa, mengkondisikan kelas dan sekaligus mengecek kehadiran siswa 10'
2. Apersepsi – Guru memberikan apersepsi tentang konsep Barisan Aritmatika
3. Motivasi – Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta
didik
– Guru menjelaskan tentang pentingnya materi yang akan dipelajari
Kegiatan inti 1. Pemberian – Guru memberikan penjelasan tentang Barisan Aritmatika berikut dengan sifat- 75'
stimulus sifat dan contoh-contohnya
– Guru mengajak peserta didik untuk membaca buku teks mengenai Barisan
Aritmatika, baik definisi, sifat-sifat maupun contoh-contohnya
2. Identifikasi – Peserta didik berdiskusi tentang konsep Barisan Aritmatika definisi, sifat-sifat
masalah maupun contoh-contohnya dalam menyelesaikan masalah
– Guru menanyakan tentang penggunaan sifat-sifat Barisan Aritmatika dalam
menyelesaikan masalah menghitung ataupun menyederhanakan Sistem Sistem
pertidaksamaan linier dua variabel
– Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan penyelesaian
masalah menghitung dan menyederhanakan Barisan Aritmatika
3. Pengumpulan – Guru meminta peserta didik untuk mencari tahu tentang aturan-aturan atau
data sifat-sifat yang terdapat pada konsep Barisan Aritmatika
– Peserta didik mengumpulkan informasi tentang konsep Barisan Aritmatika
baik definisi, sifat, cara menghitung maupun cara menyederhanakannya
4. Pengolahan – Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang berkaitan
dan pembuktian dengan konsep Barisan Aritmatika
– Peserta didik mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi yang dibahas
dan membandingkan hasilnya dengan pekerjaan temannya
5. Penarikan – Peserta didik memperlihatkan atau menyajikan hasil pekerjaannya dan saling
kesimpulan menanya atau menanggapi
– Bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Penutup Umpan balik – Guru memberikan tugas tentang konsep Barisan Aritmatika 5'
– Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari berikutnya dan berdoa
Pertemuan kedua
SINTAK MODEL
KEGIATAN DISCOVERY LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN WAKTU
LEARNING
Pendahuluan 1. Pengantar – Salam, berdoa, mengkondisikan kelas dan sekaligus mengecek kehadiran siswa 10'
2. Apersepsi – Guru memberikan apersepsi tentang konsep Deret Aritmatika
3. Motivasi – Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
Kegiatan inti 1. Pemberian – Guru mengajak peserta didik untuk sedikit berdiskusi tentang Barisan Aritmatika 75'
stimulus yang dikaitkan dengan konsep Deret Aritmatika
– Guru mengajak peserta didik untuk membaca buku teks mengenai konsep Deret
Aritmatika, baik definisi, sifat-sifat maupun contoh-contohnya
– Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan penyelesaian
masalah menghitung dan menyederhanakan Deret Aritmatika
2. Identifikasi – Guru menanyakan tentang penggunaan sifat-sifat Deret Aritmatika dalam
masalah menyelesaikan masalah, baik menghitung maupun menyederhanakan Deret
Aritmatika
– Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan penyelesaian
masalah menghitung dan menyederhanakan Deret Aritmatika
3. Pengumpulan – Guru meminta peserta didik untuk mencari tahu tentang aturan-aturan atau sifat
data sifat yang terdapat pada konsep Deret Aritmatika
– Peserta didik mengumpulkan informasi tentang konsep Deret Aritmatika baik
definisi, sifat, cara menghitung maupun cara menyederhanakannya
4. Pengolahan – Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang berkaitan dengan
dan pembuktian konsep Deret Aritmatika
– Peserta didik mengerjakan soal yang berkaitan dengan materi yang dibahas dan
membandingkan hasilnya dengan pekerjaan temannya
5. Penarikan – Peserta didik memperlihatkan atau menyajikan hasil pekerjaannya dan saling
kesimpulan menanya atau menanggapi
– Bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Penutup Umpan balik – Guru memberikan tugas tentang konsep Deret Aritmatika 5'
– Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari berikutnya dan berdoa
Pertemuan ketiga
SINTAK MODEL
KEGIATAN PROBLEM B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN WAKTU
LEARNING
Pendahuluan 1. Pengantar – Salam, berdoa, mengkondisikan kelas dan sekaligus mengecek kehadiran siswa 10'
2. Apersepsi – Guru memberikan apersepsi tentang konsep Penyelesaian Masalah yang Berkaitan
dengan Barisan dan Deret Aritmatika
3. Motivasi – Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
– Guru menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan inti 1. Perumusan – Guru menyampaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan konsep 75'
masalah Penyelesaian Masalah yang Berkaitan dengan Barisan dan Deret Aritmatika
– Guru menugaskan peserta didik untuk mengobservasi atau mengamati hal-hal
yang berkaitan dengan konsep Penyelesaian Masalah yang Berkaitan dengan
Barisan dan Deret Aritmatika
– Peserta didik memperhatikan permasalahan kontekstual yang disampaikan guru,
menggalai informasi, berdiskusi dan mencari kemungkinan penyelesaian/solusi
2. – Guru menugaskan peserta didik untuk memperhatikan kembali tentang definisi
Pengembangan Penyelesaian Masalah yang Berkaitan dengan Barisan dan Deret Aritmatika serta
kem. Penyebab mengembangkannya
– Peserta didik mendiskusikan konsep-konsep dan sifat-sifat Penyelesaian Masalah
yang Berkaitan dengan Barisan dan Deret Aritmatika kemudian menyelesaikan
permasalahan kontekstual
3. Pengetesan – Guru menugaskan peserta didik untuk mengecek kembali penyelesaian dari
penyebab permasalahan kontekstual dan memperbaikinya jika ada kesalahan
– Peserta didik mencatat seluruh hasil penyelesaian dari permasalahan kontekstual
tersebut dan membandingkannya dengan penyelesaian peserta didik lain
4. Penilaian atau – Guru melakukan penilaian tehadap kerja peserta didik dalam menyelesaikan
evaluasi permasalahan kontekstual tentang Penyelesaian Masalah yang Berkaitan dengan
Barisan dan Deret Aritmatika
– Peserta didik memeriksa ulang seluruh hasil penyelesaian dari permasalahan
kontekstual itu dan menyimpulkan kegiatan pembelajaran
– Peserta didik diminta menampilkan atau mempresentasikan pekerjaannya
Penutup Umpan balik – Guru memberikan tugas tentang masalah kontekstual Penyelesaian Masalah yang 5'
Berkaitan dengan Barisan dan Deret Aritmatika
– Guru mengingatkan materi yang akan dipelajari berikutnya dan berdoa