Ceris - Jauza Ghaniyyu Maylee - X5 - 16
Ceris - Jauza Ghaniyyu Maylee - X5 - 16
DAN BERSYUKUR
”Sebelum kita memulai pelajaran hari ini, mari kita berdoa agar
kita diberi kemudahan saat menuntut ilmu dan ilmu yang kita
dapatkan bermanfaat”
”berdoa selesai.”
”Selamat pagi anak anak, baik anak anak jam pelajaran pertama
akan saya mulai ya, kalian keluarkan buku kalian dan siap
mengikuti pelajaran Ibu” Ucap ibu Guru Pelajaran Pertama
dimulai, seisi kelas mulai belajar dan memperhatikan materi yang
sedang diterangkan.
”Ada yang tau buku ku dimana ?” tanyaku pada seisi kelas dengan
wajah bertanya tanya,
Raditya teman bangku belakang ku tertawa terbahak bahak
melihatku
”Buku catatan yang ini” ucap Raditya dengan wajah tertawa
”Kembalikan buku ku” Ucapku dengan sedikit amarah
Raditya melemparkan buku yang ku cari cari ”seperti itu aja panik”
ucapnya. Aku mengambil buku ku dengan sabar dan berusaha
menahan amarah kepadanya. Guru masuk ke kelas kemudian
Pelajaran selanjutnya pun dimulai.
”saya dan Andi izin untuk masuk ke kelas pak” ucapku kepada Pak
Amin
”Kring, Kring”
”Berdoa selesai”
”Baikk anak – anak hati hati di jalan, jangan lupa utamakan
keselamatan kalian di jalan” Ucap Pak Guru kepada seisi kelas.
”Untuk yang hari ini kebagian jadwal piket kelas, jangan lupa piket
kelas” Ucap ketua kelas
”Ya sudah mas, ibu tutup telpon nya, ibu mau lanjut jalan dahulu”
”Belum bu, tadi aku tidak makan siang di sekolah” balasku kepada
ibu.
”Ibu !!!, kenapa ibu dari hari kemarin hanya memasak makanan
yang sama, aku sudah bosan dengan masakan yang sama” ucapku
dengan marah dihadapan ibu.
”Pak, ikut saya pak ke warung pak, biar bapak bisa makan, saya
yang bayar makanannya pak” ucapku kepada bapak pengemis
”Bu eka, saya pesan nasi 1 porsi untuk bapak ini bu” ucapku pada
bu eka pemilik warung
”Siap nak, ditunggu ya” balas bu eka kepadaku
”Iya pak, sama sama, bapak tidak merepotkan saya kok pak”
balasku
”setelah mendengar apa yang kamu ceritakan tadi kepada ibu, ibu
senang, kamu dapat mengambil hikmah dan pelajaran tentang
pentingnya bersyukur” ucap ibu kepadaku
”Iya bu, tadi siang maafkan mas telah membentak ibu, ternyata
mas termasuk orang yang beruntung masih bisa makan tiap hari,
ternyata diluar sana banyak orang yang tidak seberuntung mas,
mas jadi tau apa itu bersyukur” balasku kepada ibu
”hal yang kamu lakukan tidak salah mas, karena kamu menolong
orang yang kelaparan, menolong orang juga bentuk dalam
kebaikan mas, jadi bila ada orang yang sedang melakukan
kebaikan kamu juga harus berkompetisi dalam kebaikan tersebut
mas contohnya menolong orang tadi” ucap ibu memberi pesan
kepadaku.
“Waalaikumsalam Ali, Siapp hati hati dijalan li” balasku pada Ali
Ali telah pulang, dan aku pun bergegas untuk cepat pulang karena
sudah malam saat itu, pada saat perjalanan pulang di tengah jalan
aku menyadari, bahwa hari ini aku tidak sia sia, hari ini aku
mengambil hikmah dan pelajaran dari seorang bapak pengemis
yang kutemui pada siang hari, bahwa bersyukur itu penting
dengan bersyukur aku tidak merasa kekurangan dan selalu merasa
cukup.
“Iyaa Bu, aku makan dulu setelah makan aku siapkan yang aku
perlukan untuk sekolah besok” sahut ku pada Ibu.
“Keesokan harinya”
“Iyaa Bu, ini mas akan ke kamar mandi buat cuci muka,
mengambil air wudhu lalu melaksanakan shalat shubuh”
“Ya sudah kalau begitu, setelah shalat shubuh kamu lagi barang
barang nya yang perlu dibawa buat sekolah nanti, biar tidak ada
barang kamu yang tertinggal, setelah itu kamu mandi lalu
berangkat sekolah ibu yang antar” balas ibu padaku
“Iyaa bu, setelah shalat shubuh akan ku cek lagi barang barang
untuk sekolah, setelah itu aku mandi” balasku kepada ibu
“Bu ayo sekarang berangkat agar mas tidak telah masuk sekolah”
“Iya bu, nanti kalau sudah mau jam pulang sekolah mas telp ibu”
“Ya sudah bu kalau begitu mas masuk ke kelas dahulu sebelum bel
masuk berbunyi, baik kalau begitu hati hati di jalan Bu
Assalamualaikum” ucapku kepada ibu
Saat itu aku tidak berani bertanya kepada Rara, karena terlihat
dari wajahnya Rara sedang berduka, beberapa teman yang lain
tidak mengetahui sebab Rara menangis
”Sebelum kita memulai pelajaran hari ini, mari kita berdoa agar
kita diberi kemudahan saat menuntut ilmu dan ilmu yang kita
dapatkan bermanfaat”
”berdoa selesai”
Setelah kami seisi kelas selesai berdoa, tak lama kemudian guru
jam pelajaran pertama masuk ke kelas.
”Selamat pagi anak anak, baik anak anak jam pelajaran pertama
saya mulai, kalian keluarkan buku kalian dan siap mencatat materi
yang ibu akan tulis di papan”
Ucap ibu Guru Pelajaran Pertama dimulai, seisi kelas mulai belajar
dan mencatat materi yang sedang dituliskan oleh ibu guru di
papan. Jam pelajaran pertama telah selesai kemudian bel istirahat
pertama berbunyi.
Pada saat jam istirahat pertama aku dengan wajah bertanya Tanya
dan heran karena aku melihat Rara pada saat jam istirahat tidak
seperti biasanya, biasanya pada saat jam istirahat Rara keluar
kelas menuju ke kantin lalu bermain dengan teman teman nya,
kali ini dia diam di kelas dan hanya menangis tak berhenti.
“Ah sudah lah mungkin dia hari ini hanya sedikit bersedih”
“Halo vin, hari ini Rara kok menangis terus ya, apakah dia sedang
ada masalah ?” tanyaku kepada Kevin
“Waduh aku tidak tahu za, kemungkinan dia sedang ada masalah”
“Iya za, sama sama, aku balik ke kelas duluan” balas kevin
kepadaku
Pak Amin mengabsen kehadiran seisi kelas, lalu pada saat absen
Rara, tidak ada yang menjawab lalu Pak Amin bertanya
“Rara kemana pergi kemana anak anak?, kok tidak ada di kelas
bapak” Tanya Pak Amin kepada seisi kelas
“Tadi pada saat jam setelah istirahat, diumumkan nya ada salah
satu orang tua kelas XI meninggal pak, tangisan Rara semakin
kencang lalu dia berlari menuju keluar kelas” Balasku kepada Pak
Amin
kami sekelas dan Pak Amin pergi keluar kelas menuju masjid
menyusul Rara, karena Pak Amin menduga Rara sedang ada di
masjid untuk menangkan diri, ternyata dugaan Pak Amin benar
adanya, Rara sedang ada di masjid sedang menangis. Kami sekelas
menghampiri Rara yang sedang menangis
“Kenapa Ra, kamu kok menangis dari tadi pagi?” Tanya temanku
Salsa
“Kenapa si kok, Allah tidak sayang kepada Rara, orang yang Rara
sayang selalu pergi meninggalkan Rara, yang diumumkan
meninggal saat jam istirahat itu adalah Ayah Rara” Jawab Rara
“Baik anak anak, silahkan kalian berkemas, karena saya aka nada
kegiatan rapat guru hari ini, pelajaran hari ini saya Akhiri” ucap
pak Amin