Anda di halaman 1dari 17

MOSI 1

PROGRAM TV MEMBAWA DAMPAK BURUK BAGI GENERASI MUDA


INDONESIA

PRO : Televisi merupakan sebuah media elektronik yang menyediakan informasi maupun
hiburan bagi para penontonnya mulai dari kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa. Namun,
di zaman sekarang tayangan televisi sangatlah memprihatinkan karena banyaknya stasiun televisi
yang menyiarkan program yang kurang mendidik. Dapat dilihat secara tidak langsung mereka
menjerumuskan generasi muda khususnya anak-anak. Kebanyakan tayangan televisi belakangan
ini lebih menyajikan program yang sangatlah tidak bermutu. Salah satunya sinetron, reality show
yang mempertontonkan adegan percintaan orang-orang dewasa yang tidak pantas ditayangkan
dan diperlihatlkan oleh anak-anak. Dikhawatirkan adegan-adegan itu menjadi panutan bagi anak-
anak dan remaja, sehingga mereka akan melakukan hal yang sama sesuai dengan apa yang
mereka lihat di sinetron di kehidupan nyata.

Dalam sebuah penelitian berjudul “Psychologists Study Media Violence for Harmful Effects”
oleh Psychological Association (APA) pada tahun 1995, bahwa tayangan yang bermutu akan
mempengaruhi seseorang untuk berlaku baik, dan tayangan yang kurang bermutu akan
mendorong seseorang untuk berlaku buruk. Penelitian ini juga memaparkan kesimpulan yakni
perilaku buruk yang dilakukan seseorang berasal dari tontonan mereka sejak kecil.

Tayangan televisi merupakan media publik yang ditonton oleh seluruh umur, maka dapat
memberi dampak yang negatif jika isinya tidak mendidik. Selain itu, sebagian besar sinetron
mengisahkan kisah drama percintaan dan pacaran, yang mengajarkan anak-anak juga remaja
untuk berpacaran, berpakaian minim, dan berpusat terhadap hal yang happy. Meskipun tayangan
itu tidak sepenuhnya ditiru tapi pikiran mereka sudah terkontaminasi hal tersebut dan nyatanya
sikap serta tingkah laku sebagian mereka sangat menyukai tokoh-tokoh sinetron yang mereka
jadikan sebagai role mode. Sudah dipastikan bahwa tayangan televisi cukup efektif dalam
mempengaruhi dan membentuk perilaku anak-anak dan remaja. Apa yang mereka lihat adalah
apa yang mereka lakukan. Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan mengontrol
anak-anak dalam menonton program televisi. Orang tua perlu memilih acara-acara apa saja yang
bermanfaat bagi pendidikan dan perkembangan anaknya sesuai dengan umur mereka. Hal itu
perlu dilakukan karena mengingat bahwa kondisi psikologi anak-anak dan remaja masih rentan.
Mereka sulit membedakan mana yang positif dan mana yang negatif.

KONTRA : Siaran televisi yang beragam tentu akan membuat anak-anak senang untuk berlama-
lama di depan televisi. Kebiasaan menonton ini yang dicermati para peneliti bisa juga pengaruhi
mental anak secara positif. Jurnal Pediatrics melaporkan kalau anak-anak prasekolah yang
biasanya menghabiskan waktunya untuk menonton program kekerasan, secara acak
berpartisipasi dalam sebuah program pendidikan.

Salah satu program yang diperlihatkan adalah Sesame Street yang diciptakan untuk mengajar
anak-anak prasekolah. Muppets dan kawannya diciptakan untuk mengajar anak-anak prasekolah
agar bisa menjadi diri sendiri dan bisa membangun empati dan tentunya mengajarkan segala
pengetahuan. Meskipun televisi sering dikatakan sebagai penyebab masalah pada anak-anak,
penelitian kami justru menunjukkan kalau hal ini merupakan solusi.

Program pendidikan atau program sejenis seperti Sesame Street, Dora the Explorer dan lainnya
menunjukkan konflik pemecahan masalah tanpa menunjukkan tampilan kekerasan. Walaupun
ada beberapa program seperti pada Mickey Mouse Clubhouse yang tidak konsisten. The
American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak-anak untuk menonton televisi satu
sampai dua jam setiap hari. Hal ini disebabkan karena televisi merupakan bagian dari kehidupan
kita.

Hal ini juga bukan karna disebabkan televisi memiliki dampak bagi anak, tetapi juga sangat
diperlukan peran orangtua dalam mengawasi anak-anak mereka tentang apa yang mereka tonton.
MOSI 2

VIRUS CORONA HANYA PROPAGANDA LADANG BISNIS FARMASI

PRO : Kehadiran potensial vaksin covid-19 produksi Sinovac, China di tanah air disambut
hangat. Saham beberapa perusahaan farmasi pun langsung melesat. Kendati demikian, muncul
kekhawatiran potensial vaksin ini hanya menjadi ladang bisnis yang meminggirkan
pertimbangan kemanusiaan.

Seperti diketahui, BUMN turut banyak berkontribusi dalam penanganan Covid-19 saat ini.
Misalnya dengan memproduksi obat-obatan atau vaksin virus corona. Diketahui PT Bio Farma
(Persero) sebagai induk holding BUMN sektor farmasi 'keroyokan' memproduksi obat untuk
penanganan Covid-19. Melalui dua anggotanya, yakni PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma
Tbk, mereka memproduksi obat yang siap untuk digunakan. PT Bio Farma juga bekerja sama
dengan Sinovac agar Bio Farma bisa memproduksi vaksin yang bernama CoronaVac. Oleh
karena itu, uji klinis fase III dilakukan di Indonesia. Untuk pengujian klinis di Indonesia, Bio
Farma bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk menyiapkan uji
klinis vaksin Covid-19, yang sudah mulai dilakukan uji klinis pada 14 Agustus lalu dan
disuntikan kepada 1.620 relawan di Kota Bandung.

BUMN juga diberikan mandat untuk melakukan program vaksinasi untuk 75 juta populasi
dengan kebutuhan vaksin 150 juta dosis. Saat ini, melalui Bio Farma, Indonesia telah melakukan
pemesanan sebanyak 155 juta dosis, dengan adanya potensi tambahan 116 juta dosis. Dengan
jumlah penduduk yang mencapai 270 juta jiwa, tentu Indonesia menjadi incaran produsen vaksin
covid-19. Apalagi vaksin covid-19 bukan vaksin permanen yang cukup diberikan sekali seumur
hidup. Seperti vaksin flu lainnya, ada masa di mana pasien harus memperbarui vaksin mereka di
masa tertentu.
KONTRA : Tahun 2020, merupakan tahun yang berat bagi seluruh sektor industri. Tak
terkecuali bagi industri farmasi. Merebaknya wabah corona (Covid-19) sejak awal Maret 2020 di
Indonesia, berdampak tingkat pertumbuhan industri farmasi menurun cukup tajam.

Tidak seperti gambaran banyak orang, industri farmasi ternyata tidak terlalu beruntung di tengah
pandemi virus corona (Covid-19). GP Farmasi Indonesia mencatat hanya penjualan produk obat
dan vitamin terkait Covid-19 yang meningkat. Selebihnya, mengalami penurunan penjualan.
Industri farmasi termasuk salah satu sektor usaha yang terdampak wabah corona (Covid-19).
Sama seperti industri lainnya, penjualan farmasi juga menurun. Hanya produk obat yang
peruntukannya masih berkait dengan Covid-19, seperti vitamin C dan vitamin E yang melonjak
permintaan. Selain itu, dampak Covid juga membuat pasokan bahan baku farmasi dari Tiongkok
tersendat. Sementara industri farmasi Indonesia sangat bergantung pada pasokan bahan baku
dari China.

Kondisi penjualan obat-obat yang lain juga menurun, karena banyak sekali orang yang tidak
berani ke rumah sakit dan puskesmas lantaran takut tertular Covid-19. Tapi kalau yang
peruntukannya masih terkait Covid-19, sperti vitamin C itu memang meledak-ledak. Peningkatan
penjualan obat-obatan tahun 2019 tidak besar, sekitar 4%. Nah, tahun 2020 bisa lebih rendah dari
4%. Sebab, kami tidak bisa alihkan produksi karena semua obat dan vitamin harus terregisterdi
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kalau tadinya tidak punya produk vitamin dan
mendadak produksi, itu tidak mungkin, karena kita harus register dulu obatnya, dan itu perlu
waktu 3-4 bulan.

Polemik penyediaan vaksin Covid-19 juga bergulir, hingga sebgaia masyarakat dibuat bingung
karenanya. Dari kacamata dunia farmasi, penelitian dan pengembangan untuk membuat dan
memproduksi vaksin adalah suatu pekerjaan yang sulit serta memakan waktu. Tetapi dalam masa
Pandemi Covid-19 yang menggegerkan/mengguncang dunia, banyak lembaga-lembaga
Penelitian, Industri Farmasi dan Produk Biologi tingkat Multinasional dari banyak negara,
berlomba lomba melakukan penelitian membuat vaksin Covid-19. Karena jika dapat menemukan
dan dapat memproduksi vaksin Covid-19 (vaksin C19), dengan memenuhi syarat WHO maupun
FDA dari negara-negara dimana industri farmasi itu berada, maka sudah dapat dipastikan akan
menjadi bisnis yang sangat besar dan menguntungkan.
MOSI 3

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI SEKARANG INI MEMBUAT ANAK-ANAK DI


INDONESIA MENJADI MALAS MEMBACA BUKU

PRO : Perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti media sosial, game online, game
offline dan berbagai perkembangan teknologi yang lain menyebabkan anak-anak lebih sering
memainkan gadget daripada membaca buku. Meskipun memberikan dampak positif teknologi
juga memberikan dampak negatif yang jika terus diabaikan akan menjadi bumerang untuk diri
sendiri. Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi adalah menurunnya minat
membaca buku dalam diri anak. Sekarang ini anak-anak lebih suka untuk membuka sosial media,
game atau berbagai aplikasi yang sedang viral akhir-akhir ini.

Di Indonesia minat membaca termasuk dalam angka yang sangat kecil, yaitu hanya sekitar
0,01% dari berbagai negara di dunia sedangkan di Kabupaten Paser minat membaca anak berada
di kisaran angka 1,71%. Pada saat ini lebih banyak anak-anak yang senang keluar rumah untuk
jalan-jalan atau nongkrong di angkringan daripada pergi ke perpustakaan daerah atau taman baca
untuk membaca buku. Orang tua yang terlalu memanjakan anaknya membuat mereka menuruti
apa saja kemauan anak, termasuk memberikan gadget terhadap anak yang masih dibawah umur.
Padahal hal tersebut akan menjadikan anak malas untuk membaca buku dan lebih memilih untuk
bermain game atau membuka sosial media di gadget mereka.

Kurangnya minat membaca tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi tetapi juga
berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Adanya perkataan sebagai kutu buku jika
terlalu rajin membaca menjadikan anak-anak malas untuk membaca buku. Padahal dengan
membaca bisa menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Meskipun membaca tidak harus
melalui buku, tetapi membaca menggunakan buku akan membuat kita lebih mudah mengingat
apa yang dibaca.

Untuk meningkatkan kembali minat membaca dalam diri anak, perlu adanya peran dari orang tua
maupun guru. Dalam hal ini adanya peran orang tua sangat utama untuk memantau dan
membantu kegiatan belajar anak di rumah serta membatasi anak dalam penggunaan gadget dan
untuk anak dibawah umur bisa dihindari dari penggunaan gadget agar anak tidak kecanduan
gadget. Peran guru diperlukan untuk memberikan dorongan kepada anak agar lebih rajin
membaca buku atau ke perpustakaan sekolah untuk mengisi waktu luangnya.

Pada dasarnya membaca akan memberikan banyak manfaat dalam diri sendiri, meskipun kita
juga tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi yang ada. Karena sebagai manusia modern
kita tetap harus mengikuti perkembangan teknologi untuk mengetahui kemajuan yang terjadi di
dunia ini, tetapi dengan pemikiran yang kritis bahwa jangan sampai diri kita diperbudak oleh
teknologi. Oleh karena itu, diperlukannya peran orang tua dan guru agar upaya peninngkatan
membaca dalam diri anak bisa tercapai sehingga akan ada banyak anak yang lebih suka untuk
membaca buku daripada bermain gadget.

Sebagai orang tua harus mampu untuk mengarahkan dan mengajak anak menjadi lebih baik
dengan tidak memberikan gadget kepada anak yang masih dibawah umur, karena hal tersebut
bisa memperlambat pertumbuhan otak anak. Orang tua bisa mengizinkan anak menggunakan
gadget saat dirasa memang perlu, seperti saat ingin mengerjakan tugas sekolah. Sebagai orang
tua harus lebih waspada terhadap perkembangan teknologi agar anak bisa menjadi generasi
penerus bangsa yang memiliki pemikiran cemerlang, yaitu dengan membantu pemerintah untuk
mewujudkan anak-anak Indonesia yang gemar membaca.

KONTRA : Seiring berkembangnya teknologi, pendidikan juga terus berinovasi. Kini, belajar
juga dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Sebelumnya, jika ingin membaca, maka harus
membawa buku ke mana-mana sehingga beban bawaan pun bertambah. Hal ini tentu kurang
efisien. Namun sekarang, tidak perlu repot lagi membawa buku karena sudah ada layanan e-
book. Namun di era yang serba modern seperti sekarang, membaca dapat terlaksana tanpa ada
presensi dalam bentuk buku fisik. Kita bisa memanfaatkan fitur eBook, sebuah aplikasi mutakhir
yang dapat menopang minat baca tanpa harus membawa buku secara fisik. Cukup dengan satu
gadget yang sudah tersambung dengan internet kemudian pilih menu e-Book yang tersedia, kita
sudah bisa menikmati ribuan judul buku dan jutaan referensi bacaan yang kita inginkan.
Tentu saja hal tersebut memudahkan kita yang tidak harus membawa buku yang beratberat. Akan
tetapi, di balik itu semua ada pula kendalanya. Bagi para pembaca yang tidak memiliki gadget
yang mumpuni untuk itu sehingga mereka pun mau tidak mau harus kembali pada metodelogi
membaca secara konvensional membaca buku fisik.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, Persentase minat
membaca pada kaum muda pun tidak sampai menyentuh angka 20 persen. Berdasarkan data
UNESCO, persentase minat baca Indonesia hanya sebesar 0,01 persen. “Ini berarti dari 10.000
orang hanya satu saja yang memiliki minat baca,”

Namun, disamping beberapa dampak negatif yang timbul dari pengaruh ,ultimedia dan minat
baca masyarakat, terdapat pula dampak positif yang mengimbanginya. Bolter (1991) berpendapat
lain, perubahan dari media cetak ke komputer tidak berarti berakhirnya era literasi itu sendiri,
namun literasi terhadap koleksi cetak, teknologi elektronik memberikan jenis buku baru dan cara
baru dalam menulis dan membaca. Media digital berkontribusi terhadap sebuah perubahan
transformatif dalam membaca. Mereka juga memperkenalkan sejumlah keuntungan yang secara
tradisional tidak terdapat pada dokumen cetak, seperti interactivity, nonlinearity, immediacy
dalam mengakses informasi, dan konvergensi dari teks, gambar, audio, dan video (Landow,
1992; Lanham, 1993; Murray, 1997; Ross, 2003).

Terkait dengan jenis buku baru dalam era digital, Lanham (1995) membandingkan perbedaan
antara literasi cetak dengan literasi digital. Dia menegaskan bahwa di era cetak, ide dan ekspresi
menjadi satu secara virtual. Pengertian terbentuk dari kata; kata menimbulkan arti. Literasi
digital bekerja dalam cara yang berbeda. Literasi digital dapat meningkatkan kemampuan kita
membuat informasi menjadi lebih sesuai pada penerima informasi, misalnya pada seseorang
penyandang cacat. Pada abad 21 ini multimedia menjadi keterampilan dasar yang sama
pentingnya dengan keterampilan membaca. Sesungguhnya multimedia mengubah hakikat
membaca itu sendiri. Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu dinamis dengan memberi
dimensi baru pada katakata. Apalagi dalam hal penyampaian makna, kata-kata dalam aplikasi
multimedia bisa menjadi pemicu yang dapat digunakan memperluas cakupan teks untuk
memerikasa suatu topik tertentu secara lebih luas. Multimedia melakukan hal ini bukan hanya
dengan menyediakan lebih banyak teks melainkan juga menghidupkan teks dengan menyertakan
bunyi, gambar, musik, animasi dan video.
MOSI 4

SISWA DILARANG MEMBAWA KENDARAAN PRIBADI KE SEKOLAH

PRO : Fenomena siswa membawa motor atau mobil ke sekolah sudah menjadi pemandangan
yang biasa ketika jam masuk sekolah dan jam keluar sekolah. Siswa yang membawa motor tak
hanya dari kalangan SMA, bahkan siswa SD pun kerap telihat membawa motor sambil
boncengan bertiga tanpa menggunakan helm.

Ada beberapa alasan orangtua membiarkan anaknya membawa motor kesekolah salah satunya
yaitu agar lebih irit dan efesien. Namun para orangtua tidak sadar akibat dari membiarkan
anaknya membawa motor ke Sekolah. Akibat dari membiarkan anak membawa motor ke
Sekolah diantaranya adalah bisa menyebabkan kemacetan, rentan terhadap kecelakaan kerana
masih dibawah umur dan belum mempunyai SIM, pemborosan, karena selain harus memberi
uang jajan juga harus membeli bensin,memberikan kebebasan anak untuk nongkrong sepulang
sekolah dan masih banyak lagi.

Sebetulnya larangan membawa motor untuk usia dibawah umur sudah diatur melalui aturan lalu
lintas yaitu Udang- undang no 2 tahun 2002 tentang kepolisian RI dan UU nomor 22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Tetapi aturan ini bisa dikatakan tidak begitu berjalan
secara efektif. Terlihat dari banyaknya pelajar yang nekad membawa motor dan mobil
kesekolah.

pelajar yang membawa motor tanpa adanya SIM, karena secara aturan bagi pengemudi
kendaraan motor yang masih di bawah umur/tidak memiliki SIM dilarang mengendarai motor
dan bagi pengemudi kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM, akan mendapatkan ancaman
pidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1.000.000.Dan meski
dilarang untuk mengendarai motor, tetapi masih banyak para pelajar yang berani untuk
membawa motor kesekolah. Dan juga banyak dampak negatifnya, yaitu:
1. Pelajar yang mengendarai motor ke sekolah bisa saja mengalami hal yang tidak
diinginkan, seperti kecelakaan

2. Dan ketika melakukan penjagaan ketat di beberapa jalur perjalanan. Pihak kapolsek akan
menahan yang tidak mematuhi aturan lalu lintas termasuk para pelajar yang masih
dibawah umur.

3. pelajar yang terlalu sering mengendarai motor, akan merasa bosan, sehingga berinisiatif
mencari hal-hal yang baru, seperti mendirikan segerombolan geng motor.

4. Mengendarai motor itu tentunya hal yang sangat menyenangkan bagi para pemula, karena
mengendarai motor adalah sesuatu hal yang menyenangkan, hal itu bisa saja menurunkan
konsentrasi belajar siswa karena memikirkan kesenangan berkendara.

5. Umumnya anak dibawah umur belum bisa mengawal emosinya saat di jalan

Menurut aparat kepolisian, pelanggaran lalu linta yang melibatkan siswa dibawah umur telah
mencapai puluhan ribuan kasus. Salahsatunya belum memiliki SIM atau Surat Izin Mengemudi.
Sangat disayangkan kasus siswa membawa motor baru menjadi perhatian setelah banyaknya
dampak negatif ditimbulkannya.

KONTRA : Akhir-akhir ini banyak sekali media yang menyoroti masalah-masalah yang terjadi
di kalangan pelajar. Mulai dari materi pelajaran yang kurang tepat bagi para siswa, tawuran yang
kian marak di berbagai daerah, perkelahian antar siswi yang videonya beberapa kali
ditayangkandi televisi, kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh oknum guru, hingga fenomena
pelajardi bawah umur yang membawa kendaraan pribadi ke sekolah (khususnya sepeda motor).
Menyoroti masalah terakhir, agaknya sedikit luput dari perhatian dan pengawasan paraorangtua,
dan lingkungan sekolah. Padahal menurut saya, ini adalah hal yang tak kalah penting untuk
mendapat perhatian lebih. Seperti kita ketahui, di jaman sekarang banyak sekali terlihat anak-
anak di bawah umur dan pelajar, mengendarai kendaraan bermotor kesekolah. Bahkan ada
diantaranya pelajar SD dan SMP kelas 1, yang telah difasilitasi oleh orangtua mereka. Hal ini
tentu tidak dapat dibenarkan, karena salah satu syarat bagi pengemudi kendaraan harus
dilengkapi dengan Surat Izin Mengemudi (SIM), dan usia mereka sendiri belum mencukupi
untuk memiliki SIM tersebut, apalagi ini bertentangan dengan UUNo. 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bila ditanyakan kepada orangtua, alasannya agar lebih efektif
dan efisiensi waktu. Kesibukan mereka hingga tak dapat mengantar putra-putrinya ke sekolah,
juga merupakan alasan lainnya. Ada juga yang menganggap anaknya telah mahir berkendara dan
dapat berhati-hati di jalan. Sebagian bahkan merasa bangga, melihat anak mereka kecil-kecil
sudah bisa membawa kendaraan sendiri. Namun sayangnya, pembekalan mengenai pengetahuan
safety riding tidak turut diberikan.

Beberapa dampak positif Pelajar Membawa Kendaraan Pribadi ke Sekolah

1. Dengan membawa motor ke sekolah pelajar dapat menghemat waktu di perjalanan


karenatidak harus menunggu kendaraan umum atau angkutan umum yang tidak jelas
keberangkatan atau kedatangannya yang akan membuat waktu pelajar terbuang sia sia,
sehingga membuatpelajar akan terlambat sampai di sekolah.

2. Dengan membawa motor ke sekolah juga dapat menghemat uang saku pelajar, karena
uangnya tidak perlu terpakai untuk membayar angkutan umum.

3. Dengan mengendarai motor ke sekolah, pelajar tidak akan merepotkan orang tua yang
harus mengantar jemput anaknya ke sekolah. Karena tidak semua orang tua berada di
rumah saat anaknya ingin beragkat sekolah. Banyak orang tua yang lebih mementingkan
pekerjaannya supaya tidak terlambat, sehingga anak itu tidak diurusinya.

4. Dan juga, dengan membawa motor sendiri ke sekolah, pelajar akan merasa lebih
nyamandan aman, dibandingkan menaiki angkutan umum, dikarenakan banyak
penumpang lain yangakan mengganggu kenyamanan pelajar, seperti, penumpang yang
merokok, penumpang yangbau badan atau keringat yang mengakibatkan rasa nyaman
pelajar akan berkurang, sehingga pelajar berpikiran untuk tidak ingin menaiki angkutan
umum lagi
MOSI 5

MARAKNYA ISTILAH “SELF LOVE” JUSTRU MENUMBUHKAN PRIBADI YANG


APATIS DAN EGOIS

PRO : Sudah sewajarnya kita mencintai diri sendiri. Dengan mencintai diri sendiri, itu artinya
kita menghargai diri dan itu bisa meningkatkan kepercayaan diri. Misal dengan terlalu
membanggakan diri sendiri. Ini disebut sebagai toxic self love. Jika sudah berujung narsistik,
umumnya seseorang menjadi egois. Ia tidak mau lagi dikoresi dan merasa paling benar sendiri.
Mencintai diri sendiri secara berlebihan juga bisa mengakibatkan seseorang tak tahan kritik.
Mereka tak mau dikoreksi, karena merasa benar sendiri. Sering Disebut Dengan Apatis, Egois,
Dan Narsistik.

self-love yang berlebihan dapat berujung menjadi narsisme. Ya, gangguan kepribadian yang
dinamakan narcissistic personality disorder itu, yaitu kondisi mental yang membuat penderitanya
merasa lebih penting daripada orang lain dan selalu ingin menjadi pusat perhatian. Seseorang
yang menderita narcissistic personality disorder akan merasa sulit untuk bersikap empatik
kepada orang lain, karena ia berpikir semua perhatian harus terpusat kepada dirinya. Bahkan,
sebenarnya, orang narsistik tidak dapat mencintai dirinya layaknya seseorang yang menerapkan
self-love, karena ia selalu merasa kurang puas akan validasi yang harus didapatkan secara terus-
menerus.Tidak seperti self-love yang mendoronG untuk menerima segala kekurangan dalam diri,
narsisme justru tidak mengenal hal tersebut. Orang narsistik menganggap bahwa mengakui
kekurangan atau kesalahan yang dimiliki merupakan bentuk dari kelemahan yang seharusnya
tidak ditunjukkan.Otomatis, orang narsistik kurang dapat menerima kritik dari orang lain dengan
baik, dan benci merasa terkalahkan. Maka dari itu, tidak mudah bagi orang narsistik untuk
berkembang menjadi lebih baik bagi dirinya sendiri dan orang lain.
KONTRA : Mencintai diri sendiri (self love) adalah jalan agar dapat berdamai dengan diri
sendiri, tidak hanya dapat menerima kelebihan diri. Namun, juga dapat menerima kekurangan
diri seperti menerima kelebihan diri, sehingga kita akan lebih mudah untuk bersyukur dengan
apa yang Tuhan anugerahkan. Self love merupakan bentuk penerimaan diri secara untuk tanpa
syarat. Mencintai diri sendiri akan membawa banyak manfaat untuk menjalani kehidupan yang
lebih seimbang.

Erich Fromm seorang tokoh Psikologi Psikoanalisa menjelaskan konsep cinta diri dengan sangat
menarik. Menurut Erich fromm, cinta diri bukanlah suatu kesalahan. Jika mencintai sesama
manusia adalah suatu bentuk kebaikan, maka mencintai diri sendiripun merupakan bentuk
kebaikan, karena tidak ada konsep manusia yang menyatakan kita bukan termasuk didalamnya.

Pada intinya sikap mencintai diri sendiri dan orang lain tidak dapat dipisahkan. Hal ini selaras
dengan pendapat William James, yang mana orang mencintai keluarganya tapi tanpa mencintai
“orang asing” merupakan tanda ketidakmampuan untuk mencintai. Mencintai adalah bentuk
aktualisasi diri dan pemusatan kekuatan cinta. Kembali pada teori cinta Erich Fromm, maka kita
harus mencintai diri sendiri seperti kita mencintai orang lain. Afirmasi atas hidup, kebahagiaan,
perkembangan, kebebasan, berakar dari kapasitas mencintai. Jika seorang individu mampu
mencintai secara produktif, berarti dia juga mencintai dirinya sendiri. Namun, jika dia hanya
mampu mencintai orang lain, maka dia sama sekali tidak bisa mencintai. Jika cinta pada diri
sendiri dan pada orang lain saling berkaitan, maka tentulah hal ini sangat berbeda dengan
egoisme.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) egoisme merupakan tingkah laku yang
didasarkan atas dorongan untuk keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain.
Orang egois hanya menginginkan segalanya untuk dirinya sendiri, hanya tertarik pada dirinya
sendiri, tak senang memberi, hanya senang jika menerima. Segala yang dilakukannya hanya
berdasarkan apa yang bisa diperolehnya, tidak menghormati martabat dan integritas orang lain,
dia tidak tertarik pada kebutuhan orang lain. Orang egois hanya memandang dari keuntungan
dirinya, dia tidak memandang apapun kecuali dirinya. Orang egois sungguh tidak dapat
mencintai. Menurut Fromm egoisme dan cinta diri tidaklah sama, keduanya sangat bertolak
belakang.
Orang egois tampak berlebihan dalam memperdulikan dirinya, namun sesungguhnya dia hanya
berusaha menutupi dengan sia-sia kegagalan dalam memperdulikan dirinya yang berusaha
ditebusnya. Kurangnya rasa cinta dan kepedulian kepada diri sendiri, merupakan salah satu
ekspresi kurangnya produktifitas, yang membuat orang egois hampa dan frustasi. Sesungguhnya
orang egois bukanlah orang yang mencintai dirinya secara berlebihan, jika mengutip dari teori
cinta Erich Fromm, adalah benar bahwa orang egois tidak mampu mencintai orang lain, namun
mereka juga tidak mampu mencintai diri mereka sendiri.

Mengutip pendapat dari Meister Eckhart, “Jika kamu mencintai dirimu, kamu akan mencintai
orang lain seperti kamu mencintai dirimu sendiri. Selama kamu mencintai orang lain kurang dari
mencintai dirimu, maka kamu tidak akan benar-benar berhasil mencintai dirimu sendiri. Tetapi,
jika kamu mencintai semua sama, termasuk dirimu, kamu akan mencintai mereka sebagai satu
sosok dan sosok itu adalah Tuhan dan manusia.
MOSI 6

ARTIS YANG SUDAH TERTANGKAP MEMAKAI NARKOBA TIDAK DIIZINKAN


TAMPIL DI TELEVISI

PRO : Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai artis dan politisi yang terjerat
narkoba tidak layak lagi untuk tampil. Perbuatan artis dan politisi yang terjerat narkoba mampu
merusak moral anak Indonesia. KPI tegas meminta pihak stasiun TV dan media massa untuk
tidak menampilkan artis yang terlibat narkotika. Hal ini untuk menghindari anak-anak yang
mengidolakan sang artis tidak meniru perbuatan penyalahgunaan narkoba seperti idolanya.

KPAI mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan pendampingan dan pemahaman kepada
anak agar tidak mengidolakan artis yang menggunakan narkotika.Bukan yang pertama kalinya
kalangan artis terjerat kasus narkoba, sebelumnya banyak artis yang terseret dengan kasus yang
sama. Alasannya untuk mendapatkan stamina karena jam syuting yang padat. Seharusnya,
menjaga stamina bukan dengan cara mengkonsumsi narkoba, tapi dengan vitamin. Selain itu,
tubuh juga berhak mendapatkan haknya untuk istirahat yang cukup. Bukan dengan doping agar
selalu fit dan kuat. Sangat salah ketika yang haram dijadikan alasan untuk mencari pembenaran.
Semua terjadi karena nyatanya dunia keartisan dituntut untuk menjadi pribadi yang sempurna di
mata para penggemarnya, kerja tak mengenal waktu demi rupiah dan eksistensi diri. Berusaha
tampil optimal walaupun dengan cara yang salah.

Maka seharusnya, para artis sebagai influencer dapat memberikan hal yang positif pada
masyarakat. Karena mengingat remaja saat ini mudah terjerumus pada pergaulan yang buruk,
bila idolanya bersikap negatif maka tak heran jika penggemarnya ikut terbawa dalam lingkaran
hitam. Tak hanya individunya saja, tapi juga lingkungan keluarga, masyarakat serta negara.
Semuanya saling bekerjasama dalam menjaga dan mengawasi. Terpenting adalah negara sebagai
benteng terkuat dalam penjagaan tatanan hidup masyarakatnya, negara harus mampu
memberantas masalah narkoba hingga ke akarnya.
Negara dan aparat harus mampu dan saling bekerja sama dalam memberikan hukuman pada
tersangka. Hukuman yang menghasilkan efek jera. Seperti hukum dalam Islam, yang mana
hukumannya akan menghasilkan efek jera agar segala tindakan kriminal ataupun tindakan yang
dapat merusak generasi serta negeri, tidak terulang kembali.

KONTRA : Kehidupan selebritis seolah begitu dekat dengan penyalahgunaan narkoba. Hal itu
terlihat dari banyaknya artis yang ditangkap gara-gara narkoba dalam dua bulan terakhir.
Masyarakat juga tidak bisa mengambil hukum sendiri untuk mengadili para artis yang terjerat
kasus narkoba untuk tidak tampil di televisi lagi. Karena masih banyak artis-artis yang
manyadari kesalahan mereka untuk tidak mengulangi keselahan yang sama.

Beberapa artis Tanah Air pernah terpuruk karena terjerat narkoba. Meski demikian mereka
mampu bangkit dari keterpurukan bahkan sukses membangun ulang karirnya. Salah satunya
adalah Ari Lasso. Setelah bebas dari jeratan narkoba, Ari Lasso kembali membangun kariernya
dan meraih kesuksesan.

Raffi Ahmad ditangkap di kediamannya lantaran positif menggunakan narkoba jenis metylon. Ia
pun menjalani rehabilitasi di Lido, Sukabumi. Setelah selesai menjalani masa rehabilitasi, Raffi
mendapat banyak pekerjaan dari presenter hingga bintang iklan. Ia pun membangun berbagai
macam bisnis mulai dari fesyen, makanan, label rekaman hingga manajemen artis.

Roger Danuarta pernah ditemukan overdosis di dalam mobil dengan jarum suntik masih
menempel di tangannya pada 2014. Tak hanya itu, polisi juga menemukan paket ganja. Ia lalu
dijatuhi hukumam penjara selama satu tahun dan rehabilitasi. Setelah bebas, ia langsung
membangun lagi karirnya dengan bermain sinetron termasuk yang bergenre religi.
MOSI 7

BENCANA ALAM TERJADI AKIBAT ULAH MANUSIA

PRO : Sebagian besar bencana hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia, seperti banjir dan
tanah longsor, disebabkan oleh ulah manusia. Ulah manusia juga menyebabkan kebakaran hutan
dan lahan gambut yang terjadi pada puncak musim kemarau.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, lebih dari 98 persen bencana alam
di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi. Pada bulan Maret, bencana kebakaran hutan
dan lahan gambut juga banyak terjadi di Riau dan beberapa wilayah lain di Pulau Sumatera.
Adapun jumlah bencana alam yang terjadi pada periode bulan Januari hingga Maret 2019
meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018. Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah bencana yang terjadi pada 2019
meningkat 32,4 persen dibandingkan tahun 2018.

Pada 2019 telah terjadi 1.107 bencana. Sedangkan, pada 2018 terjadi 836 bencana. Hingga 28
Maret 2019, bencana tersebut telah menyebabkan 375 orang meninggal dan hilang, 1.340 luka-
luka, 850.772 orang mengungsi, serta 17.521 rumah rusak.

Serangkaian musibah belakangan muncul di belahan bumi Indonesia. Mulai dari gempa bumi,
ancaman gunung meletus. Bahkan yang mengkhawatirkan saat ini musibah bencana longsor,
banjir dan gempa. Bencana tersebut belakangan telah memakan banyak memakan korban jiwa
dan menyengsarakan rakyat negeri ini. Bila dilihat dari segi ilmu geologi, khususnya geologi
sejarah, bencana alam seperti letusan gunung api, banjir, gempa dan longsor sebenarnya tidaklah
mengancam jiwa manusia. Musibah itu sudah sering terjadi sebelum manusia ada.

Di Indonesia ini, bencana alam yang terjadi justru akibat ulah manusia yang tidak pernah sadar
akan pentingnya bersahabat dengan alam. Kalau dinamikanya gempa bumi, itu biasa saja, yang
jadi masalah masyarakat adalah bertambah laju pertumbuhan penduduk tinggi, ditambah lagi
bangunan yang muncul disekitar daerah rawan bencana. Bedanya, saat ini manusia sudah jauh
lebih pintar. Dimana-mana manusia hidup, tumbuh dan berkembang, sekaligus menciptakan
sesuatu untuk membangun infrastruktur disekitarnya, dan tidak memikirkan dan merencanakan
pembangunan wilayahnya yang justru tidak berisko terkena bencana.

Tidaklah mengagetkan sebenarnya, dari dulu wilayah Bengkulu Sumatera, Aceh, Sulawesi sudah
sudah biasa dengan gempa bumi. Tetapi karena ulah manusianya itu sendiri yang menyebabkan
banyak korban berjatuhan. Seharusnya manusia sadar, bahwa alam sejak dulu seperti itu, bila di
ganggu tentunya alam juga akan mencari keseimbangan baru. Walaupun Undang-undang dibuat
sedemikian dan sebagus mungkin,manakala kesadaran menata peraturan tidak ada, sulit juga
diterapkan. Solusinya tidak mudah, karena orang sudah terlalu banyak dan merasa nyawan
tinggal di daerah bencana, walaupun masyrakat menyadari ancaman akan terus menghantui.

KONTRA : Frekuensi bencana terkait iklim dan cuaca di Indonesia terus meningkat dalam 10
tahun terakhir. Perubahan iklim kerap menjadi kambing hitamnya. Dari total kejadian bencana
itu, hampir 79 persen merupakan bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang terkait cuaca
dan iklim. Bencana ini antara lain banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, kebakaran
hutan dan lahan, serta gelombang pasang.

Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan, iklim global telah
berubah. Pengaruh perubahan iklim menyebabkan pola curah hujan berubah. Tidak hanya tebal
hujan yang berubah, intensitas, durasi, dan sebaran curah hujan juga berubah. Perubahan iklim
global juga sangat memengaruhi perubahan pola aliran, seperti penurunan kecenderungan curah
hujan tahunan.

Bencana alam tidak hanya disebabkan oleh ulah manusia. Bencana alam karena gejala alam
biasanya sulit untuk diperkirakan dan sulit pula untuk dihindari. Manusia sering tidak berdaya
untuk menghentikannya karena kekuatannya di luar jangkauan kemampuan manusia. Sebagai
contoh, bencana letusan gunung api tidak bisa dihentikan karena manusia kekuatannya sangat
dahsyat dan kemampuan manusia yang terbatas. Manusia hanya berupaya mengurangi dampak
buruk yang ditimbulkan dengan memantau perkembangannya dan segera melakukan evakuasi
ketika bencana terjadi.

Anda mungkin juga menyukai