Anda di halaman 1dari 3

PENGEMBANGAN PRIBADI KONSELOR

Dosen Pengampu:
Dra. Michiko Mamesah, M.Psi
Nama NIM Kelas
Devina Putri 1106620062 BK A 2020

NICK VUJICIC
“SEORANG MOTIVATOR TANPA LENGAN DAN KAKI”

Nick Vujicic adalah motivator ulung dunia yang terlahir dengan syndrome Tetra Amelia,
kondisi tersebut membuat Nick lahir tidak memiliki lengan dan kaki. Nicholas James Vujicic lahir
pada tanggal 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia. Kedua orangtua Nick merupakan imigran
dari Serbia yang bernama Dusana Vujicic dan Borislav Vujicic. Ibu Nick adalah seorang perawat,
sedangkan ayahnya merupakan pegawai di kantor administrasi dan akuntansi. Bisa dibilang,
keluarga Nick adalah kalangan sederhana. Saat ia lahir, ibunya bahkan tidak mau melihatnya.
Kendati demikian, lambat laun kedua orangtuanya menerima keadaan Nick, mereka mulai
menyadari kondisi spesial anaknya sebagai bagian dari rencana Tuhan.

Dengan kondisi tubuh yang berbeda dengan anak- anak lainnya, ada banyak hal sulit yang
harus Nick lalui. Mulai dari berjuang dari rasa kesepian, hingga mengalami perundungan. Masa-
masa sulit membuat Nick Vujicic berulang kali mencoba bunuh diri. Rasa frustasi terus
menyelimutinya karena serangan mental bertubi- tubi yang setiap hari ia terima. Sampai pada usia
10 tahun, Nick mencoba bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya ke dalam bathtub, namun
gagal. Selanjutnya, tak terhitung berapa banyak Nick melakukan percobaan bunuh diri lainnya.
Meski begitu, tak ada satupun percobaan bunuh dirinya yang berhasil karena selalu ada orang yang
tepat waktu menyelamatkannya. Di suatu titik, Nick sadar kalau ia memang belum ditakdirkan
untuk meninggal, mungkin karena ia bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat kelak.

“Saya punya dua pilihan untuk mengutuk atau bersyukur karena tidak punya tangan dan
tungkai. Tetapi pada akhirnya saya memutuskan untuk memilih bersyukur”

Di luar keterbatan yang Nick miliki, Nick bersyukur memiliki orangtua yang sangat
mendukung dirinya. Di usia 17 tahun, sang ibu sempat menunjukkan sebuah artikel tentang
seorang pria dengan kondisi fisik yang lebih parah dari Nick. Pria tersebut tidak menyerah dalam
hidup dan menginspirasi orang- orang untuk terus berjuang. Artikel ini kemudian menginspirasi
Nick untuk bangkit. Ia membentuk komunitas doa untuk memotivasi orang- orang di sekitarnya.
Disini Nick mulai berbicara di kelompok gereja. Nick belajar untuk tidak mempedulikan semua
perundungan yang ia alami dan mulai fokus untuk belajar. Meski fisiknya tidak sempurna, Nick
mempunyai kecerdasan yang tinggi dari sisi akademis. Nick juga berjanji untuk meraih pendidikan
setinggi- tingginya. Dengan kekurangan fisik yang menurutnya cukup menantang, Nick berhasil
lulus SMA dengan nilai yang baik. Nick selanjutnya kuliah di Griffith University dengan
mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu akuntansi dan perencanaan keuangan. Nick kemudian
lulus kuliah di usia 21 tahun dengan dua gelar yang disandangnya.

Selain pintar dari sisi akademis, Nick juga mempunyai kemampuan public speaking yang
sangat baik. Nick memulai karir motivatornya di tahun 2005 saat ia berusia 23 tahun dengan
mendirikan sebuah organisasi bernama “Life without Limbs”. Life Without Limbs adalah sebuah
organisasi non profit internasional yang memberi pelayanan pada orang- orang dengan kondisi
fisik yang kurang. Organisasi ini mempunyai misi untuk berbagai harapan dan cinta kepada orang-
orang di seluruh dunia. Dari organisasi ini, Nick mulai sering berbicara di depan umum dan berbagi
tentang kisah hidup nya. Banyak orang yang terkesan dan termotivasi. Di tahun 2007, Nick
mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang motivasional speaking, “Attitude is Attitude”
(AIA). Dari perusahaan ini, Nick memulai karirnya sebagai motivator profesional. Ia memberikan
motivasi dan inspirasi ke banyak negara. Pada 2011, AIA yang digawangi oleh Nick, juga sempat
merilis lagu solo dan video musik berjudul “Something More”. Nick juga sudah menerbitkan
kurang lebih delapan buku. Buku pertamanya bertajuk Life Without Limits (2007) terbit dan
diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa, termasuk ke dalam bahasa Indonesia. Life Without
Limits ini sendiri bercerita tentang kisah Nick Vujicic bangkit dari kondisi ketidaksempurnaan
fisik menjadi pribadi yang percaya diri dan pemberani.

Saat karir motivator Nick mulai menanjak, ia memutuskan pindah dari Australia ke
California, Amerika Serikat. Ia mulai keliling Amerika untuk memberi ceramah motivasi. Di tahun
2008, saat mengisi acara di McKinney, koat kecil dekat Dallas, Texas, ia bertemu dengan wanita
bernama Kanae Miyahara. Mereka saling jatuh cinta dan menikah pada 12 Februari 2012. Dari
pernikahannya, Nick dan Kanae dikaruniai empat orang anak, yaitu dua anak laki- laki dan dua
anak kembar perempuan. Keluarga Nick kini tinggal di California.

Demikian kisah tentang Nick Vujicic. Meski dari lahir ia sudah berbeda dari orang lain dan
sempat frustasi, Nick menyadari bahwa putus asa dan menyerah tidak akan bisa merubah situasi.
Alih- alih menyerah, ia memilih untuk bangkit dan mulai membangun karirnya. Jika tidak, kita
mungkin tidak akan pernah mendengar cerita tentang sosok motivator tanpa lengan dan kaki, yang
dengan begitu hebatnya, membuat dunia terinspirasi.

KESIMPULAN DAN PESAN MORAL

Dengan keterbatasan yang Nick miliki, terlahir tanpa lengan dan kaki, Nick mampu bangkit
dari keterpurukannya. Nick memilih bersyukur dengan semua pemberian Tuhan untuk dirinya,
Nick tidak menyerah dan berusaha untuk merubah situasi dengan mulai membangun karirnya. Hal
tersebut sejalan jika saya refleksikan melalui firman Allah SWT dalam Q.S. Ar-rad ayat 11 yang
berarti “…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Ayat tersebut bermakna bahwa Allah SWT tidak akan merubah keadaan seseorang, kecuali
orang tersebut mau merubahnya sendiri. Hal tersebut terbukti melalui kisah hidup dari Nick
Vujicic, keadaan fisik yang tidak sempurna menyebabkan dirinya kerap kali mendapatkan
perundungan, merasa kesepian dan frustasi. Nick berjuang melewati itu semua dengan segala
upaya yang dapat dilakukan oleh dirinya dan tentunay dukungan dari keluarganya, hingga kini ia
menjadi seorang motivator kelas dunia yang sudah banyak menginspirasi banyak orang. Nick
berhasil membuktikan bahwa segala proses yang sudah dilalui tidak akan mengkhianati hasil yang
didapati.

Anda mungkin juga menyukai