Askep Ima
Askep Ima
BAPTIS KEDIRI
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
NIM : 01.3.21.00473
RUANG : UGD
1. BIODATA :
Nama : Tn. B No.Reg 007595
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Alamat : Panembahan, Senopati
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Mauk : Agustus 2016
Tanggal Pengkajian : 22 Februari 2022
Jam : 08.00
Golongan Darah :-
Diagnosa : STEMI anterior KILLIP I
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada dada menjalar ke lengan kiri dan tembus ke belakang
seperti tertusuk benda tajam dengan skala nyeri 7, nyeri bertambah bila beraktivitas
Pasien mengatakan orang tuanya tidak ada yang menderita penyakit jantung, anak pasien
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit hiperensi
Genogram :
Keterangan gambar
: Laki – laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Tinggal serumah
: Klien
: Hubungan pernikahan
: Hubungan saudara/anak
Pasien menerima kondisi fisiknya yang sedang sakit dan menerima keadaannya saat ini
d. Kebutuhan Oksigenasi
Pasien mengatakan mengalami sesak nafas, pasien terpasang O2 3 liter/menit nasal
kanul
f. Kebutuhan Aktivitas
Pasien tidak mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri, sehingga aktivitas
mandi dibantu orang lain yaitu anaknya yang menyiapkan seluruh perawatan mandi
serta mengatur posisi pasien di kamar mandi dan pasien bisa mandi dan hygiene mulut
sendiri.
Keadaan pasien pada saat dilakukan pengkajian terlihat sadar penuh (composmentis) dan
kooperatif.
9. TANDA-TANDA VITAL
Suhu Tubuh : 36 ºC
Denyut Nadi : 91,x/menit
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
Pernafasan : 28 x/menit
SpO2 : 90%
10.PEMERIKSAAN FISIK
A. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Pasien tidak mampu melakukan kebersihan secara mandiri, warna kulit sawo matang,
turgor kembali <2 detik, keadaan kulit lembab
D. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Ictuc cordis tidak tampak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : pekak
Auskultasi : S1, S2 ireguler
E. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Abdomen simetris kiri kanan dan tidak ada lesi, tidak ada bekas operasi
Auskultasi : Bising usus normal 12x/mnt
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Tympani disemua kuadran
Bentuk simetris pada genetalia pasien, genetalia pasien tampak terihat bersih, tidak
ada inflamasi atau iritasi pada daerah genetalia pasien, tidak ada massa pada genetalia
pasien, tidak ada benjolan pada genetalia pasien.
G. Pemeriksaan Muskuloskeletal
5 5
5 5
Ket :
Nilai 0 : Tidak ada kontraksi atau tonus otot sama sekali.
Nilai 1 : Terdapat kontraksi atau tonus otot tetapi tidak ada gerakan sama sekali.
Nilai 2 : Mampu melakukan gerakan namun belum bisa melawan garvitasi.
Nilai 3 : Mampu bergerak dengan lingkup gerak sendi secara penuh dan melawan
gravitasi tetapi belum bisa melawan tahanan minimal.
Nilai 4 : Mampu bergerak penuh melawan gravitasi dan dapat melawan tahanan
sedang.
Nilai 5 : Mampu melawan gravitasi dan mampu melawan tahanan maksimal.
H. Pemeriksaan Neurologi
Kediri , ……………………….
Tanda Tangan Mahasiswa,
DO:
- tekanan darah sistol menurun
- tekanan darah diastol
menurun
- pucat
- intoleran aktivitas
- sianosis
TTV :
Suhu Tubuh : 36 ºC
Denyut Nadi : 91 x/menit
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
Pernafasan : 28 x/menit
SpO2 : 90%
DO:
- Keluhan nyeri meningkat
- Tampak Meringis meningkat
- Gelisah meningkat
- Pola napas meningkat
TTV :
Suhu Tubuh : 36 ºC
Denyut Nadi : 91 x/menit
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
Pernafasan : 28 x/menit
SpO2 : 90%
DS : Pasien mengatakan sesak napas Hambatan upaya nafas Pola nafas tidak efektif
seperti tertimpa benda berat
DO :
- penggunaan otot bantu nafas
meningkat
- pernafasan cuping hidung
meningkat
- frekuensi nafas meningkat,
- kedalaman nafas meningkat
28x/mnt,
- SpO2 90%
DS : Pasien mengatakan tidak bisa
maksimal dalam melakukan aktivitas
DO :
- Saturasi oksigen menurun
- Kemudahan dalam
melakukan kegiatan sehari-
hari menurun
- Kecepatan berjalan cukup
menurun
- Keluhan kelelahan
meningkat
- Perasaan lemah meningkat
2. 22 Februari 2022 Nyeri akut berhubungan dengan 22 Februari 2022 Mhs. Lusy
08.00 agen cedera fisiologis yang
ditandai dengan Pasien
mengatakan nyeri pada dada
menjalar ke lengan kiri dan
tembus ke belakang seperti
tertusuk benda tajam dengan
skala nyeri 7, nyeri bertambah
bila beraktivitas , Keluhan nyeri
meningkat, Tampak Meringis
meningkat, Gelisah meningkat,
Pola napas meningkat
TTV :
Suhu Tubuh : 36 ºC
Denyut Nadi : 91 x/menit
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
Pernafasan : 28 x/menit
SpO2 : 90%
2. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan)
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
2. SLKI :
3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada
l.
Observasi :
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x Mhs. Lusy
cedera fisiologis yang ditandai dengan 24 jam maka masalah nyeri akut menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Pasien mengatakan nyeri pada dada dengan kriteria hasil :
frekuensi, kualitas, instensitas nyeri
menjalar ke lengan kiri dan tembus ke - Keluhan nyeri menurun
belakang seperti tertusuk benda tajam - Tampak Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri
dengan skala nyeri 7, nyeri bertambah - Gelisah meningkat
- Identifikasi resnpon nyeri non verbal
bila beraktivitas , Keluhan nyeri - Pola napas menurun
meningkat, Tampak Meringis - Identifikasi faktor yang memperberat dan
meningkat, Gelisah meningkat, Pola
memperingan nyeri
napas meningkat
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
TTV :
tentang nyeri
Suhu Tubuh : 36 ºC
Denyut Nadi : 91 x/menit - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
nyeri.
Pernafasan : 28 x/menit
SpO2 : 90% - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer
yng sudah diberikan
- Monitor efek samping pengunaan alagesik
Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (mis.. TENS, hipnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/ dingin, terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat ras
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitas istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgesik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
Observasi :
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,
usaha nafas)
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x Mhs. Lusy
dengan hambatan upaya nafas yang 24 jam maka masalah pola nafas menurun - Monitor bunyi nafas tambahan (mis, gurgling,
ditandai dengan pasien mengatakan dengan kriteria hasil :
mengi, wheezing, ronkhi kering)
sesak napas seperti tertimpa benda - Penggunaan otot bantu nafas menurun
berat, penggunaan otot bantu nafas - Pernafasan cuping hidung menurun Terapeutik :
meningkat, pernafasan cuping hidung - Frekuensi nafas menurun - Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan
meningkat, frekuensi nafas meningkat, - Kedalaman nafas menurun
head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga
kedalaman nafas meningkat 28x/mnt,
SpO2 90% trauma servikal)
- Posisiskan semi-fowler atau fowler
- Berikan minuman hangat
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda padat dengan
forsep McGii
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan usupan cairan 2000ml/hari, jika
tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
TINDAKAN KEPERAWATAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
CATATAN PERKEMBANGAN