0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan13 halaman
Food weighing atau metode penimbangan makanan adalah metode survei konsumsi pangan yang mengukur secara akurat makanan yang dikonsumsi dengan menimbang makanan sebelum dan sesudah dimakan. Metode ini dianggap paling akurat dibandingkan metode lainnya namun memerlukan waktu, tenaga, dan peralatan khusus seperti timbangan makanan.
Food weighing atau metode penimbangan makanan adalah metode survei konsumsi pangan yang mengukur secara akurat makanan yang dikonsumsi dengan menimbang makanan sebelum dan sesudah dimakan. Metode ini dianggap paling akurat dibandingkan metode lainnya namun memerlukan waktu, tenaga, dan peralatan khusus seperti timbangan makanan.
Food weighing atau metode penimbangan makanan adalah metode survei konsumsi pangan yang mengukur secara akurat makanan yang dikonsumsi dengan menimbang makanan sebelum dan sesudah dimakan. Metode ini dianggap paling akurat dibandingkan metode lainnya namun memerlukan waktu, tenaga, dan peralatan khusus seperti timbangan makanan.
penimbangan makanan adalah metode survei konsumsi pangan yang dilakukan dengan cara menimbang makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh seseorang. Prinsip 1. Petugas pengumpul data melakukan penimbangan makanan yang akan dimakan/minum, 2. dIIanjutkan menimbang sisa makanan (jika ada). 3. Hasil penimbangan adalah penimbangan makanan sebelum dimakan/minum dikurangi dengan makanan sisa yang tidak dikonsumsi. 4. Penimbangan makanan dilakukan dengan food scale (timbangan makanan) dan dicatat dalam satuan gram (g) 5. tujuan mengetahui bobot makanan yang dikonsumsi Keunggulan Kelemahan 1. Dapat dijadikan gold standar dalam survei 1. Memerlukan waktu lebih lama konsumsi pangan. 2. Memerlukan tenaga yang lebih banyak 2. Hasilnya paling akurat dibandingkan dengan 3. Memerlukan alat khusus yang harus metode lainnya. disediakan oleh peneliti atau pengumpul 3. Tidak bergantung kepada daya ingat data seperti timbangan makanan. responden. 4. Responden dapat merubah kebiasaan 4. Tidak terjadi bias dalam memperkirakan makan sehari-hari, terutama pada ukuran porsi makanan yang dikonsumsi. penimbangan yang dilakukan selama 5. Tidak terjadi bias yang berasal dari beberapa hari. keterbatasan pewawancara atau pengumpul data dalam melakukan estimasi ukuran porsi. 5. Kurang cocok diterapkan pada masyarakat 6. Tidak terjadi bias yang disebabkan perbedaan luas. persepsi antara responden dengan pewawancara atau pengumpul data. Instrumen yang dibutuhkan 1. Formulir food weighing 2. Timbangan 3. Sendok, garpu 4. Hand glove 5. gelas ukur Langkah-langkah 1. Menimbang makanan yang akan dikonsumsi dan mencatat pada formulir yang telah disediakan. 2. Setelah responden mengkonsumsi makanannya, lakukan kembali penimbangan sisa makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden (jika ada). 3. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi dikurangi dengan sisa makanan yang tidak dikonsumsi. 4. Tentukan jenis bahan makanan dari makanan yang dikonsumsi oleh responden. 5. Tentukan faktor konversi matang-mentah untuk setiap bahan makanan. 6. Tentukan berat mentah dari bahan makanan. 7. Lakukan analisa nilai gizi berdasarkan berat mentah dari makanan yang dikonsumsi oleh responden. 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒌𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 = 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒌𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 − 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏𝒂𝒏 𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒌𝒐𝒏𝒔𝒖𝒎𝒔𝒊 Formulir Food Weighing
Nama responden : Kode responden :
Pengumpul data : Hari/tanggal :
Jumlah Faktor Berat
Berat Sisa Faktor konversi Nama makanan konversi mentah Waktu makan masak makanan penyerapan Bahan makanan hidangan dikonsumsi mentah- bahan (g) (g) minyak (g) masak makanan (g)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
3-4 5x6 = bahan utama 5x7 = minyak Keterangan formulir (1) Waktu makan Dapat diisi makan pagi, selingan pagi, makan siang dst, atau 07.00, 10.00, 12.00, 14.30 dst (2) Nama hidangan Dapat diisi dengan nama makanan misalnya nasi goreng, telur dadar, tumis kangkung, jus alpukat, dst (3) Berat masak Berat makanan yang sudah masak sesaat sebelum dimakan klien (4) Sisa makanan Berat makanan sisa klien yang tidak dimakan. Jika tidak ada sisa, maka diisi 0 gram (5) Jumlah makanan Kolom (3) dikurangi kolom (4) yang dikonsumsi (6) Faktor konversi Diisi dengan faktor konversi berat matang mentah yang bisa diperoleh dari Buku matang mentah Pedoman Konversi Berat MatangMentah Berat Dapat Dimakan (BDD) Dan Resep Makanan Siap Saji dan Jajajan (7) Faktor konversi Diisi dengan persentase penyerapan minyak dari makanan, bisa diperoleh dari Buku penyerapan minyak Pedoman Perkiraan Jumlah Garam Dan Penyerapan Minyak Goreng (8) Bahan makanan Diisi dengan bahan makanan yang digunakan dalam hidangan. Jika terdapat beberapa bahan maka harus diuraikan (9) Berat mentah Kolom (5) dikali kolom (6) untuk bahan utama bahan makanan Kolom (5) dikali kolom (7) untuk minyak Contoh Pengisian Food Weighing
Nama responden : Muti Kode responden : 03
Pengumpul data : Filia Hari/tanggal : Kamis, 04/03/2021
Jumlah Faktor Berat
Berat Sisa Faktor konversi Waktu Nama makanan konversi Bahan mentah masak makanan penyerapan makan hidangan dikonsumsi mentah- makanan bahan (g) (g) minyak (g) masak makanan (g)
Berat Sisa Faktor konversi Nama makanan konversi mentah Waktu makan masak makanan penyerapan Bahan makanan hidangan dikonsumsi mentah- bahan (g) (g) minyak (g) masak makanan (g)
Berat Sisa Faktor konversi Nama makanan konversi mentah Waktu makan masak makanan penyerapan Bahan makanan hidangan dikonsumsi mentah- bahan (g) (g) minyak (g) masak makanan (g)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
09.30 Batagor 100 0
12.30 Nasi 120 5
Kakap bakar 100 20 Perkedel kentang 60 0 goreng Sayur sop 80 0 Jus jeruk 200 20 Tugas !
Jumlah Faktor Berat
Berat Sisa Faktor konversi Nama makanan konversi mentah Waktu makan masak makanan penyerapan Bahan makanan hidangan dikonsumsi mentah- bahan (g) (g) minyak (g) masak makanan (g)