Anda di halaman 1dari 46

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


Jl. Noenoeng Tisnasaputra No. 5 Kompleks Bale Wiwitan - Tasikmalaya

PENGAMANAN SAMPAH SEKOLAH


Sebagai Upaya Melaksanakan Strategi dan Kebijakan
Nasional Tentang Sanitasi Sekolah
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH

1. 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola, ARTINYA 65 juta


ton sampah yang diproduksi di Indonesia tiap hari, sekitar 15 juta
ton mengotori ekosistem dan lingkungan karena tidak ditangani
(riset Sustainable Waste Indonesia /SWI)
2. Sedangkan, 7% sampah didaur ulang dan 69% sampah berakhir di
TPA
3. Jenis sampah yang dihasilkan : sampah organik 60%, sampah
plastik 14%, sampah kertas 9%, metal 4,3%, kaca, kayu dan bahan
lainnya 12,7%
4. Ada 1,3 juta sampah plastik per tahun yang tidak dikelola
5. Perilaku dan pola komsumsi masyarakat berpotensi menghasilkan
sampah
6. Masih rendahnya kepedulian masyarakat dalam upaya mengelola
sampah
7. Ketersediaan sarana prasarana pengelolaan sampah
8. Pelayanan penanganan sampah Kota Tasikmalaya 59,35%
2
Sampah yang menumpuk mengotori lingkungan dan
berpotensi menimbulkan penyakit
Jln. Pataruman Jln. Selakaso

Jln. Pemuda Jln. Ters. Paseh


Ketika sungai menjadi
tempat SAMPAH
Sampah yang tidak dikelola berpotensi
menimbulkan bencana alam
Pembusukkan
tumpukkan sampah
menghasilkan gas metan
dan berdampak pada
efek rumah kaca
PERILAKU MASYARAKAT DALAM
MENANGANI SAMPAH ?
MENUMPUK/MENIMBUN SAMPAH
MEMBAKAR SAMPAH
Budaya membuang
sampah ke sungai
Bahan
renungan

• Rata-rata timbulan sampah 2,5 Lt/org/hr atau


912,5 L/org/thn
• Jika penduduk Kota Tasikmalaya + 600.000 jw,
maka jumlah sampah dalam satu tahun adalah
547.500.000 L/th atau 547.500 M3/th. Hal ini bila
ditumpuk di lahan seluas 1 hektar akan
mencapai ketinggian 55 lantai
TAHUKAH
ANDA ?
BERAPA LAMA
WAKTU
PEMBUSUKAN
DARI
BENDA-BENDA
YANG ANDA
BUANG KE:

•SUNGAI
•SITU
•LAUT
PERAN SEKOLAH DALAM PERMASALAHAN
PENGELOLAAN SAMPAH

• Partisipasi aktif dari semua pihak terutama elemen


masyarakat termasuk sekolah/lembaga pendidikan untuk
aktif peduli dan penyelamat lingkungan;
• Sekolah sebagai basis pendidikan memiliki potensi yang
besar untuk berperan aktif dalam melindungi dan
mengelola lingkungan hidup bagi generasi masa kini dan
masa depan serta keberlanjutan kelestarian fungsi
lingkungan hidup
SAMPAH DI SEKOLAH
PENGELOLAN SAMPAH DENGAN
KONSEP 3R DI SEKOLAH
MERUBAH PARADIGMA PENGELOLAAN SAMPAH

PARADIGMA PARADIGMA
LAMA BARU

Sampah Recycle
Dari sumber penghasil sampah
Reuse Reduce
Sampah
Kumpul Dari sumber penghasil sampah
Di tempat pengumpulan /TPS

Residu
Angkut Sisa hasil 3R
Diangkut petugas kebersihan

Angkut
Buang Diangkut petugas kebersihan
Dibuang ke TPA

Buang
Dibuang ke TPA
PENGELOLAAN SAMPAH DI SEKOLAH

a. Menyediakan sarana pembuangan sampah yang


memadai
b. Pembiasaan budaya 3 R ( Reduse, Reuse, Recycle)
Melakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya
Sediakan Tempat Sampah Terpilah
PENGOMPOSAN
Penerapan Teknologi BIOPORI

Merupakan metode alternatif yang tepat guna dan ramah


lingkungan untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah,
selain dengan sumur resapan.

Berfungsi untuk memelihara berlangsungnya proses-proses


fisik, kimia, dan biologis yang melibatkan aktivitas
keanekaragaman hayati dalam tanah (biodiversitas tanah) dan
untuk konservasi air bawah tanah.
BANK SAMPAH SEKOLAH
TPS SEKOLAH
Belajar Mendaur
Ulang Kertas
PENGEMBANGAN ECOBRICK
www.thmemgallery.com Company Logo
Mengkampanyekan pengelolaan sampah melalui majalah dinding,
lomba kelas terbersih, slogan2, poster dll
• Kan ada petugas kebersihan. Biar mereka ada kerjaan
• Tempat sampahnya jauh.jadi jangan salahkan saya kalau buang sembarangan
• Semua tempat adalah tempat sampah
• Ah kantung plastik kecil ini, nggak akan bikin orang mati lah
• Tempatnya emang udah penuh sampah, jadi nggak papa dong ketambahan
sampah satu doang
• Saya kan sudah buang sampah plastik pada tempatnya

Ga kekinian
Kekinian Masyarakat zaman now

1. Diet kantong plastik selama 7 hari, Selfie di Social


Media dan dilombakan (belanja ke pasar untuk
membawa kantung sendiri, tidak meminta kantung
plastik ke pedagang sayur, selfie bersama kantung
saat belanja)
2. Pemilahan sampah plastilk (sediakan tong sampah
terpilah mulai dari rumah)
3. Kerjasama dengan pengepul plastik di wilayah untuk
pengambilan secara rutin satu RT pada hari tertentu,
dikilo dan hasilnya bisa buat belanja lagi atau
dijadikan uang kas.
4. Membuat komposter atau pengolah sampah organik
menjadi pupuk tanaman.
PEMETAAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Komponen Sub Komponen Penilaian


1. LOKASI SEKOLAH Kedekatan dengan objek Jauh dari lingkungan yang
yang dapat mengganggu mengganggu aktivitas
ketenangan belajar pembelajaran atau dekat
dengan upaya maksimal
Jenis sumber pengganggu Tidak ada satu pun sumber
pengganggu
PEMETAAN LINGKUNGAN SEKOLAH CALON ADIWIYATA
Komponen Sub Komponen Penilaian
2. RUANG KELAS DAN Ukuran ruang 9x6 dengan jumlah siswa
RUANG LAIN SEPERTI maksimal 40 orang
LABORATORIUM, Pintu kelas Dua pintu menghadap ke luar
RUANG KESENIAN, Luas Jendela 20 % atau lebih dari luas lantai
DLL (DINILAI DARI Warna dinding kelas Warna dinding terang atau
SEJUMLAH TIPE muda
RUANG KELAS YANG Jarak Papan tulis Dengan bangku depan berjarak
DOMINAN) 2,5 m dan bangku belakang 9 m
Penerangan Terang dan menggunakan
energi matahari dari dua sisi
Ornamen ruangan Ada dan menarik
Kebersihan ruangan Bersih dan tidak bersampah
Alat pembersih ruangan ada dan lengkap (kemoceng
atau lap, sapu dan tempat
sampah)
Komponen Sub Komponen Penilaian
3. HALAMAN Proporsi lahan tak terbangun > 80 %
SEKOLAH dari luas area sekolah
Permukaan halaman Berumput dan permeable
Pagar halaman Ada dari tembok atau tanaman
Kebersihan > 80 % dari luas halaman
sekolah bersih
Tanaman di halaman Ada dan terpelihara dengan
baik
Drainase Ada dan berfungsi dengan baik
Sumur Resapan Ada dan tertutup
Komponen Sub Komponen Penilaian
4. KAMAR Ventilasi dan pencahayaan Ventilasi besar dan
MANDI/WC pencahayaan baik
Pemisahan Ada pemisahan dan ada
tanda laki-laki dan
perempuan
jumlah rasio rasio 1: < 20 siswa
Kondisi Semuanya berkondisi baik
septik Kedap air dan jauh dari
sumur sekitarnya
Kebersihan Semua ruangan bersih
Bau Berbau karbol/pewangi
Penghematan air Semuanya berfungsi dengan
baik
Komponen Sub Komponen Penilaian
5. AIR BERSIH Ketersediaan Selalu tersedia
Kualitas air Tidak berasa, tidak
berwarna dan tidak
berbau
Komponen Sub Komponen Penilaian
6. PENGELOLAAN Jumlah tempat sampah Minimal satu kelas satu
SAMPAH temoat sampah
Pemilahan Ada pemilahan dan
digunakan
TPS Ada dan memadai
Pengomposan Dilakukan dan
dimanfaatkan
Komponen Sub Komponen Penilaian
7. PENGELOLAAN Pemisahan limbah Dilakukan
LIMBAH CAIR Pengelolaan Selalu dilakukan
Cukup
menggunakan
,pengelolaan
limbah dengan
septik tank,jika
tidak ada limbah
yang berbahaya

Tentu sangat
mahal
Komponen Sub Komponen Penilaian
8. RUANG Proporsi Ada dan cukup luas
TERBUKA HIJAU Macam penggunaan > 3 kegunaan
Penggunaan utk Dimanfaatkan untuk
pembelajaran pembelajaran secara
optimal
Komponen Sub Komponen Penilaian
9. PENGHIJAUAN Keragaman pohon Lebih dari 3 jenis
LINGKUNGAN pohon
Tutupan Kanopi > 80%
Penataan dan estetika Tertata dan nampak
estetis
Pemeliharaan tanaman Teratur dan sering (min
1 bulan sekali)
Komponen Sub Komponen Penilaian
10. EFISIENSI DAN Penghematan kertas Selalu dilakukan
PENGHEMATAN Penghematan listrik Selalu dilakukan
SUMBERDAYA Penggunaan air bersih Dilakukan kontrol dan bebas
dari kebocoran kran/air
mengalir
Penggunaan material Ramah lingkungan (dapat
kebutuhan sekolah didaur ulang dan dapat
dimanfaatkan kembali)
MARI KITA CIPTAKAN SEKOLAH
PEDULI DAN BERBUDAYA
LINGKUNGAN

HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai