Anda di halaman 1dari 10

Makalah Teori Sastra

Analisis Karya Sastra Menggunakan Teori Formalisme


Puisi Karya Imam Safwan
“PADA SEBUAH PERKAMPUNGAN ”

Oleh :

Nama : M APRIZAL UMAMI


Nim : E1C021015
Kelas : 1A
Prodi : pendidikan bahasa dan sastra
indonesia
Dosen pengampu : Murahim, M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
UNVERSITAS MATARAM
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur sayaucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari buku panduan puisi IMAM
SAFWAN yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan pengetahuan
tentang puisi , baik pikiran maupun materinya. saya sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi .Bagi saya sebagai penyusun, merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 14 DESEMBER,2021

ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................iv

PENDAHULUAN...................................................................................................iv

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................iv

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................iv

1.3 Tujuan.......................................................................................................iv

BAB II.......................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................6

2.1 Teori formalisme............................................................................................6

2.2 Defamiliarisasi dan Deotomatisasi.................................................................6

2.3 Aliterasi..........................................................................................................7

2.4 Asonansi..........................................................................................................8

2.5 Rima................................................................................................................8

2.6 Gaya bahasa/majas..........................................................................................8

BAB III......................................................................................................................9

PENUTUP.................................................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang penyajiannya sangat
mengutamakankeindahan bahasa dan kepadatan makna. Dengan puisi seorang
penyair dapatmengungkapkan ekspresi perasaannya. Keindahan bahasa dan
kepadatan makna yangdimiliki puisi terkadang membuat pembaca atau penikmat
puisi mengalami kesulitandalam memahami dan menangkap makna yang
terkandung dalam puisi tersebut. Untukdapat memahami dan menangkap makna di
dalam puisi, pembaca harus memilikikepekaan batin dan daya kritis terhadap puisi
tersebut. Oleh karena itu, untuk memahamidan menangkap makna puisi pembaca
perlu melakukan kajian atau analisis terhadap puisitersebut. Dalam pengkajian
puisi ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan, salahsatunya dengan
menggunakan pendekatan struktural.
Pendekatan struktural dipeloporioleh kaum Formalis Rusia. Sebuah karya
sastra, puisi, menurut kaum strukturalismeadalah sebuah totalitas yang dibangun
secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di satu pihak, struktur
karya sastra dapat diartikan sebagai susunan, penegasan, dan gambaran semua
bahan dan bagian yang menjadi komponennya yangsecara bersama membentuk
kebulatan yang indah (Abrams, 1981:68 dalam Nurgiyantoro,2007:36). Di pihak
lain, struktur karya sastra juga menyarankan pada pengertianhubungan antar unsur
(intrinsik) yang bersifat timbal balik, saling menentukan, salingmempengaruhi,
yang secara bersama membentuk satu kesatuan yang utuh(Nurgiyantoro,2007:36).
Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini puisi, dapat dilakukan dengan
mengkaji struktur intrinsiknya, yaitu unsur fisik/unsur lahir yangmeliputi bunyi,
kata, baris/larik, bait, tipografi dan unsur lapis makna

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagimana teori Formalisme ?
2. Bagaimana untuk unsur Aliterasi ?
3. Bagaimana untuk unsur Asonasi ?
4. Bagaimana untuk unsur rima ?
5. Bagaimana untuk usnur Gaya Bahasa/ majas ?
1.3 Tujuan
1. Agar tahu bagaimana cara analisis dengan teori formalisme .

iv
2. Untuk mengetahui analisi dengan menggunakan aliterasi.
3. Untuk mengetahui analisis dengan menggunkan Asonasi .
4. Untuk mengetahui analisi dengan menggunakan rima .
5. Untuk mengetahui analisis dengan melihat sudut pandang Gaya Bahasa/
majas .

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori formalisme


Formalisme lahir pada tahun 1914 di Rusia, dalam esai dari Victor Sklovskij yang
dterbitkan oleh Piter di St. Petersburg. Esai ini dipandang sebagai pengantar pertama
formlisme dan Skolovskij dipandang sebagai penghubung teorisasi futuris yang
dkemukakan Aleksej Krucenych dan Viktor Chlebnikov disatu pihak dan tradisi kaya
dari studi-studi yang lebih matang.

2.2 Defamiliarisasi dan Deotomatisasi


Konsep digunakan untuk mempertentangkan karya sastra dengan kehidupan
atau kenyataan sehari-hari. Sesuatu yang sudah akrab dan secara otoatis diserap,
dalam karya sastra dipersulit atau ditunda pemahamannya sehingga terasa asing dan
ganjil (defaliar), sehingga pembaca tidak bisa menyerap atau mengerti sesuatu secara
otomatis (deotomatis), yang tujuannya adalah agar pembaca labil tertarik pada
bentuk.Teori formlasime, merupakan karya otonom yang harus diteliti dari karya itu
sendiri (instriksikalnya), bukan dari sisi luarnya (ekstrinsikalitas). Hal ini karena teori
tersebut lebih mengedepankan keindahan aspek.Dalam puisi, kaum Formalis
memandang puisi sebagai penggunaan bahasa sastra secara menginti. Definisi
mereka tentang puisi adalah susunan tuturan yang ke dalamnya terjaring keseluruhan
tekstur bunyi diantaranya mencakup (aliterasi, asonansi, rima, gaya bahasa atau
majas). Faktor pembangun puisi yang paling penting adalah ritme

PADA SEBUAH PERKAMPUNGAN

Pada sebuah Perkampungan

rumah rumah dipagari hujan

Asap dapur menguap Berkabar

tentang daun pisang

saat malam Berugaq Berugaq sarat

anak anak mengaji dan sholat

ayah melebur berserah diri

Ibu meremu cinta di Bakul nasi

6
Malam larut

kabut turun jadi selimut

dalam Gigil, dalam mimpi dan smedi

doa doa mengangkasa

Karena esok akan men jumpa

Hari yang tetap sama.

2.3 Aliterasi
-bait pertama
Pada sebuah perkampungan (p)
Asap dapur menguap berkabar (p)

-bait kedua
Ayah melebur berserah diri (r)

-bait ketiga
Kabut turun jadi selimut (t)
Dalam gigil, dalam mimpi dan semedi (m)

2.4 Asonansi
-bait pertama
Pada sebuah perkampungan (a)
Rumah-rumah dipagari hujan (a)
Asap dapur menguap berkabar (a)

-bait kedua
Saat malam berugaq-berugaq sarat (a)
Ibu meramu cinta di bakul nasi (u)

-bait ketiga
Kabut turun jadi selimut (u)
Dalam gigil, dalam mimpi dan semedi (i)
Doa-doa mengangkasa (a)

7
2.6 Rima
-bait pertama
Rima pasang n-n-ng-ng (a-a-b-b)

Pada sebuah perkampungan


Rumah-rumah dipagari hujan
Asapa dapur menguap berkabar
Tentang daun pisang
Yang membalut ikan pindang

-bait kedua
Rima pasang t-t-i-i (a-a-b-b)

Saat malam berugaq-berugaq sarat


Anak-anak mengaji dan sholat
Ayah melebur berserah diri
Ibu meramu cinta di bakul nasi

-bait ketiga
Rima pasang t-t-a-a (a-a-b-b)

Malam larut
Kabut turun jadi selimut
Dalam gigil, dalam mimpi dan semedi
Doa-doa mengangkasa
Karena esok akan menjumpa
Hari yang sama

2.7 Majas
-bait pertama
Rumah-ruma ini dipagari hujan (m. Hiperbola)
Asap dapur menguap berkabar (m. Personafikasi)

8
-bait kedua
Ayah melebur berserah diri (m. Hiperbola)
Ibu meramu cinta di bakul nasi (m.

-bait ketiga
Kabut turun jadi selimut (m.
Doa-doa mengangkasa (m.

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat memahami
nya haruslah dianalisis. Akan tetapi, tidak semua analisis sama baiknya. Analisis yang tidak
benar akan menghasilkan kumpulan fragmen atau koleksi fragmen. Unsur koleksi bukan lah
bagian struktur yang sesungguhnya. Oleh karena itu, dalam analisis haruslah dilihat
hubungan antar bagiannya, mengingat unsure dalam struktur adalah unsur unsur . bentuk dan
isi karya sastra. Analisis bentuk dan isi itu tidak menggambar kan wujud puisi yang sebenar
nya karena bentuk dan isi puisi itu tidak dapat dipisah kan secara mutlak.

3.2 SARAN
Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

10

Anda mungkin juga menyukai