Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Belajar dan Ingatan


Dosen Pengampu :
Anggi Anggraeni, M.Psi.,Psikolog

Disusun Oleh :
Fiqih Nabila (200207089)
Huda Jalaludin (200207115)
Haidar Ma’ruf (200207098)

PSIKOLOGI

FAKULTAS SOSIAL HUMANIORA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG

Jl. Soekarno Hatta No.752 , Cipadung kidul, Kec. Panyileukan,

Kota Bandung, Jawa Barat

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Makalah yang berjudul “Kosep Individu, Keluarga dan Masyarakat”
kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar Muhammad
SAW. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen


pembimbing mata kuliah Psikologi Umum Ibu Anggi Anggraeni, M.Psi.,
Psikolog. yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama proses
perkuliahan mata kuliah ini. Kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-
kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan-perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Bandung, November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

A. KATA PENGANTAR
B. DAFTAR ISI
C. BAB I PENDAHULUAN
D. BAB II PEMBAHASAN
Belajar
- Teori Belajar
o Menurut Pavlov
o Menurut Thorndike
- Bandura: Pemodelan dan Pembelajaran Observasional
o Fase Perhatian
o Fase Retensi
o Reproduksi
o Tahap Motivasi
Ingatan
- Pengertian Ingatan
- Proses pembentukan ingatan
o Proses Memasukan
o Menyimpan
o Mengeluarkan kembali
- Jenis-Jenis Ingatan
o Ingatan Sensory ( Sensory Memory )
o Ingatan Jangka Pendek ( Short Term Memory )
o Ingatan Jangka Panjang ( Long Term Memory )

E. BAB III PENUTUPAN


Kesimpulan
F. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembahasan ini saya akan membahas tentang Belajar dan Ingatan sebelum
kita masuk lebih dalam saya akan menjelaskan satu per satu pengertian
belajar,ingatan dan amnesia. Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah
proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa
menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal ,Ingatan atau sering disebut
memory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam
pengambilan informasi .
Belajar berhubungan dengan bagaimana pengalaman mengubah otak, dan ingatan
berhubungan dengan bagaimana dengan perubahan-perubahan di simpan dan
setelah itu diaktifkan kembali. Tanpa kemampuan untuk belajar dan mengingat,
kita akan mengalami setiap saat seolah-olah terbangun dari tidur seumur hidup.
Setiap orang adalah orang asing, dan setiap kata tdak akan di pahami.
BAB II
PEMBAHASAN

BELAJAR

Menurut Soemanto belajar adalah terjadinya perubanhan dari aspek fisiologis


berupa berjalan, berlari, dan mengendarai kendaraan, serta aspek psikologis
berupa diperolehnya pemahaman, pengertian tentang suatu yang dipelajari, seperti
pemahaman, pengertian tentang ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat.

Menurut Sunaryo belajar merupakan suatu proses, yang mengakibatkan adanya


perilaku (change in behavior or performance).

Jadi, belajar merupakan satu proses yang dilakukan seseorang agar orang tersebut
dapat berubah, mengerti hal yang baru. Proses perubahan memerukan kesabaran,
ketekunan, dan usaha yang optimal.

TEORI BELAJAR (BEHAVIORISME)

1.Menurut Pavlov

Atas dasar eksperimennya, Pavlov menyimpulkan bahwa perilaku dapat dibentuk


melalui kondisioning atau kebiasaan.Eksperimennya :

Anjing yang semula tidak mengeluarkan air liur ketika mendengar bunyi bel,
tetepi setelah dilatih berulang kali dengan prosedur tertentu akhirnya anjing
mengeluarkan air liur pada waktu mendengar bunyi bel, sekali pun tidak ada
makanan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kondisioning yang mengaitkan
suatu stimulus dengan responsnya.

2.Menurut Thorndike

Teori belajar Thorndike sering juga disebut sebagai Teori belajar koneksionisme.
Sesuai pandangan tersebut, belajar terjadi karena adanya koneksi yang kuat antara
stimulus dan respon. Percobaan Torndike diilustrasikan kucing yang telah lapar
dan diletakkan didalam sangkar yang ditutup, dimana pintunya dapat dibuka
secara otomatis apabila tombol yang terletak didalam sangkar tersebut disentuh.
Percobaan tersebut menghasilkan teori "trial and error", yaitu bahwa belajar
terjadi dengan cara mencoba-coba dan membuat salah.

Bandura: Pemodelan dan Pembelajaran Observasional


Bandura mencatat bahwa Skillnerian menekankan pada efek dari konsekuensi

perilaku sebagian besar mengabaikan fenomena pemodelan-meniru menjadi orang


lain

behavior and of vicarious experience learning dari keberhasilan atau kegagalan


orang lain.

merasa bahwa banyak pembelajaran manusia tidak dibentuk oleh konsekuensinya


tetapi lebih efektif secara fasih belajar langsung dari model (Bandura, 1986;
Schudc, 2000). Physica

guru pendidikan mendemonstrasikan jack melompat, dan siswa meniru. Bandura


pembelajaran tanpa uji coba, karena siswa tidak harus melalui proses
pembentukan dapat segera mereproduksi tanggapan yang benar.

Analisis Bandura (1986) tentang pembelajaran observasional melibatkan empat


fase:

1. Fase perhatian:

ke model. Secara umum, sukses, menarik, dan tahap pertama dalam pembelajaran
observasional adalah memperhatikan siswa memperhatikan panutan yang menarik
populer. Inilah sebabnya mengapa banyak siswa meniru gaun itu gaya rambut,
dan tingkah laku bintang budaya pop. Di kelas, guru mendapatkan keuntungan
perhatian siswa dengan menyajikan isyarat yang jelas dan menarik, dengan
menggunakan novelty kejutan, dan dengan memotivasi siswa.

2. Fase retensi

Setelah guru mendapatkan perhatian siswa, sekarang saatnya untuk mode tingkah
laku yang mereka ingin siswa tiru dan kemudian beri kesempatan kepada siswa
untuk berlatih. Misalnya, Seorang mungkin menunjukun bagaimana menulis
huruf

3. Reproduksi

Selama fase reproduksi, siswa mencoba menyesuaikan perikunya dengan model.


Di kelas penilaian pembelajaran siswa berlangsung selama fase reproduksi, siswa
mencoba menyesuaikan perilakunya dengan model. Di kelas penilaian
pembelajaran siswa berlangsung selama fase ini.

4. Tahap Motivasi
Tahap terakhir dalam proses pembelajaran observasional adalah motivasi.
Siswaakan meniru model karena mereka percaya bahwa hal itu akan menikatkan
kesempatan mereka sendiri untuk di perkuat. Di Ruang Kelas, fase motivasi dari
pembelajaran observasi sering kali memerlukanpujian atau nilai yang diberikan
untuk mencocokan model guru.

Model Meichenbaum Pembelajaran yang Diatur Sendiri

Strategi pembelajaran mandiri ini sering disebut modifikasi perilaku kognitif


(Harris, Graham, & Pressley, 2001; Manning & Payne, 1996). Misalnya,
Meichenbaum (1977) berkembang sebuah strategi di mana siswa dilatih untuk
berkata pada diri mereka sendiri, "Apa masalah saya? Apa rencana saya? Apakah
saya menggunakan rencanaku? Bagaimana saya melakukannya? "Strategi ini juga
telah digunakan untuk mengurangi perilaku mengganggu siswa di banyak
tingkatan kelas (Martella et al., 2003; Workman & IGtz, 1995

Langkah yang terlibat dalam instruksi diri dijelaskan oleh meichebaum ( 1997)

1. Seorang model dewasa melakukan tugas sambil berbicara sendiri dengan


suara keras
2. Anak melakuakan tugas yang sama dibawah arahan instruksi model
3. Anak melakukan tugas sambil menginstruksikan sendiri dengan lantang
4. Anak membisikan instruksi pada dirinya sendiri saat dia menjalani tugas
5. Anak melakukan tugas sambil sambil membimbing penampilanya melalui
pidato pribadi
PENGERTIAN INGATAN

Memory atau ingatan adalah kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan


untuk menerima atau memasukan (learning), menyimpan (retention) dan
menimbulkan kembali (remembering).

PROSES PEMBENTUKAN INGATAN

1.Proses Memasukan (learning)

Proses penyerapan persepsi dari informasi yang didapat. Proses encoding ini bisa
terjadi secara tidak sengaja maupun sengaja.Proses coding ini butuh beberapa
waktu dan masing masing orang berbeda.

2.Proses Menyimpan (storage)

Sebagai alat penyimpanan. Setelah proses encoding, data atau informasi yang
didapat akan disimpan dengan membentuk jejak jejak yang bisa ditimbulkan
kembali.

3.Proses Mengeluarkan Kembali (Retrival)

Yaitu menimbulkan kembali ingatan yang sudah tersimpan. Cara yang digunakan
untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan yaitu melalui proses berikut:

Recall, Recognize, Redintegrative

JENIS JENIS INGATAN

1.Ingatan Sensori (Sensory Memory)

Proses penyimpanan ingatan melalui jalur saraf-saraf sensori yang berlangsung


dalam waktu yang pendek.

Informasi yang diperoleh melalui panca indera (penglihatan, perabaan,


penciuman, pendengaran, dan pengecapan) hanya mampu bertahan selama 1 atau
2 detik.

Informasi yang pertama kali kita terima dari lingkungan dan diperoleh melalui
panca indera hanya mampu bertahan 1 detik.
2.Ingatan Jangka Pendek (Short Term Memory)

Suatu proses penyimpanan ingatan sementara. Ingatan jangka pendek disebut juga
working memory karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama
informasi masih diperlukan.

3.Ingatan Jangka Panjang (Long Term memory)

Suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. Reed membagi


ingatan jangka panjang menjadi 3 jenis, yaitu :

Ingatan Prosedural (Procedural Memory)

Memori prosedural adalah kemampuan mengingat bagaimana melakukan sesuatu,


terutama tas fisik. Memori jenis ini rupanya disimpan secara seri pasangan
stimulus-respons. Misalnya, meski Anda belum pernah mengendarai sepeda Lama
sekali, begitu Anda mendapatkannya, respons rangsangan mulai berkembang.
Kapan sepeda bersandar ke kiri (stimulus), Anda "secara naluriah" memindahkan
berat badan Anda ke hak untuk menjaga keseimbangan (respon). Contoh lain dari
memori prosedural termasuk tulisan tangan, mengetik, dan menjalankan slull.
Studi neurologis menunjukkan prosedural itu memori disimpan di bagian otak
yang berbeda dari semantik dan episodik kenangan.
Ingatan Semantik (Semantic Memory)

Memori semantik (atau deklaratif) diatur dengan cara yang sangat berbeda cara.
Itu diatur secara mental dalam jaringan ide atau hubungan yang terhubung yang
disebut Ingatlah bahwa Piaget memperkenalkan skema kata untuk
menggambarkan pekerjaan kognitif yang digunakan individu untuk mengatur
persepsi dan pengalaman mereka. Kognitif Pemroses teori juga menggunakan
istilah skema dan skema untuk menggambarkan jaringan konsep yang dimiliki
individu dalam ingatan mereka yang memungkinkan mereka untuk memahami
dan memasukkan informasi baru. Skema seperti garis besar, dengan konsep yang
berbeda atau gagasan yang dikelompokkan dalam kategori yang lebih besar.
Berbagai aspek skema mungkin terkait.

Ingatan Episodik (Episodic Memory)

Memori episodik berisi gambar pengalaman yang diatur oleh

kapan dan di mana itu terjadi (Tulving, 1993). Misalnya, jawab pertanyaan ini:

Di rumah tempat Anda tinggal sebagai seorang anak, ketika Anda memasuki
kamar tidur Anda, adalah

kepala tempat tidur Anda miring ke kanan, ke kiri, atau menjauh dari atau
menunjuk ke arah Anda? Jika Anda miring kepala tempat tidur itu. Sekarang
pertimbangkan pertanyaan ini: Apa yang Anda lakukan pada malam itu pesta
prom atau dansa senior Anda? Kebanyakan orang menjawab pertanyaan ini
dengan membayangkan diri mereka sendiri kembali pada malam itu dan
menjelaskan kejadiannya.

Akhirnya, anggaplah Anda terhambat untuk mengingat h e nama teman sekolah


menengahmu. Seorang psikolog membantu mahasiswa pascasarjanauntuk datang
ke tempat tertentu selama 1 jam sehari dan mencoba mengingat namanya. Di atas
Selama sebulan, siswa terus mengingat nama baru. Menariknya, mereka
menggunakan isyarat ruang dan waktu, yang terkait dengan memori episodik,
untuk membayangkan insiden yang memungkinkan mereka mengingat nama-
nama itu. Misalnya, mereka mungkin mengingat hari guru IPS mereka datang ke
sekolah dengan berpakaian seperti penjelajah Kutub Utara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ingatan berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang telah
lampau. Dengandemikian dapatlah ditemkan bahwa apa yang diingat
merupakan hal yang pernah dialami dan pernah di persepsikannya. Apabila
ditinjau lebih lanjut ingatan itu tidak hanya kemampuanuntuk menerima,
menyimpan dan menimbulkan kembali. Sedangkan lupa ialah
hilangnyakemampuan untuk menyebut atau mereproduksi kembali apa-apa
yang sebelumnya telah kita pelajari. Secara sederhana, Gulo dan Reber
mendefinisikan lupa sebagai ketidak mampuan mengenal atau mengingat sesuatu
yang pernah dipelajari atau dialami
Belajar merupakan sebuah proses yang mampu merubah tingkah laku
seseorang yang memerlukan sebuah proses secara terus menerus . Dalam
hal ini banyak sekali faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar
sehingga diperlukan banyak latihan dan konsentrasi . Kita juga perlu
mengetahui berbagai teori – teori tentang belajar sehingga menambah
wawasan kita bagaimana cara belajar yang mampu membantu kita
mendapatkan hasil yang maksimal. Yang sangat diharapkan setelah kita
belajar tidaklah hanya menguasai teorinya saja, tetapi bisa kita aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuat kehidupan kita lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Robert e Slavin Educational pscyhology theory

Walgito, Bimo. 2004 . Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi.

Candra, I Wayan, dkk. Psikologi Landasan Keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa.      


Yogyakarta: ANDI

Walgito, Bimo. 1980. "Pengantar Psikologi Umum". Yogyakarta: cv andi offset.

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai