PENDAHULUAN
o Latar Belakang
Manusia tidak tiba-tiba terlahir begitu saja di dunia, tetapi manusia diciptakan
oleh Allah SWT. dari tanah liat. Dengan adanya pencipta tersebut manusia bisa
terlahir dan hidup di dunia ini. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika manusia itu
sendiri menyembah tuhan yang telah menciptakannya. Hal tersebut mengakibatkan
munculnya beberapa kepercayaan-kepercayaan akan adanya tuhan yang telah
menciptakan manusia tersebut. Banyak sekali di dunia ini berbagai macam agama
yang dipercayai oleh sebagian orang. Tetapi kita sebagai umat muslim hanya
menganut agama yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW., yaitu agama islam.
Tidak hanya itu banyak sekali di dunia ini ilmu-ilmu di samping ilmu agama, yaitu
salah satunya adalah ilmu pengetahuan.
Islam berakar kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk,
patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada
Allah SWT. Orang yang beragama Islam berarti ia pasrah dan tunduk patuh terhadap
ajaran-ajaran Islam. Seorang muslim berarti juga harus mampu menyelamatkan diri
sendiri, juga menyelamatkan orang lain. Tidak cukup selamat tetapi juga
menyelamatkan. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah suatu proses kegiatan yang
menggunakan buah pikir, ide, gagasan yang kemudian mengambil inisiatif untuk
berbagi pengetahuan. Dalam makalah ini penulis berusaha menjelaskan lebih rinci
lagi mengenai islam dan ilmu pengetahuan dari beberapa pandangan.
Identifikasi Masalah
1
2. Hubungan antara Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan.
3. Sistem penalaran menurut Al-Qur’an.
4. Menjelaskan ciri khas ilmu pengetahuan.
5. Ayat-ayat dan hadits tentang ilmu pengetahuan.
6. Aspek-aspek yang terdapat dalam ilmu pengetahuan
Pembatasan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan islam dan ilmu pengetahuan menurut pandangan
dari Al-Qur’an, Al-Sunnah, dan para ahli?
2. Apa hubungan antara Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan?
3. Bagaimana sistem penalaran menurut Al-Qur’an?
4. Apa saja ciri khas ilmu pengetahuan?
5. Mengapa Al-Qur’an menaruh perhatian pada ilmu pengetahuan?
6. Apa saja ayat-ayat dan hadits yang membahas tentang ilmu pengetahuan?
7. Apa saja aspek-aspek yang terdapat dalam ilmu pengetahuan?
2
Manfaat Penulisan Makalah
Setelah terselesainya makalah ini, kami berharap makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak untuk dapat lebih memahami dan mengerti
hubungan antara islam dan ilmu pengetahuan..
Makalah ini terdiri dari 3 bab. Materi buku ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
3
BAB II PEMBAHASAN
Globalisasi
a) Pengertian islam dan ilmu pengetahuan menurut Al-Qur’an
Artinya :
"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu."
Artinya :
ين ِ خ
َ اس ِر َ ْ ْآخ َر ِة ِم َن ال
ِ غيْ َر ال ْ ِإ ْسل َا ِم ِدينًا َفل َْن يُ ْقبَ َل ِمن ْ ُه َو ُه َو ِفي ال
َ َو َم ْن يَبْتَ ِغ
Artinya :
"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya,
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.".
1
https://www.brilio.net/wow/pengertian-islam-menurut-bahasa-alquran-hadits-dan-ulama-
200423k.html
2
Selo Soemardjan
Sedangkan pandangan Al-Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
diketahui prinsip –prinsipnya dengan menganalisis wahyu pertama yang diterima
oleh Nabi Muhammad SAW.
Iqra’ terambil dari akar kata yang berarti “menghimpun”, dari menghimpun lahir
aneka ragam makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik tertulis maupun tidak.
6
Dalam Hadits, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadits tersebut terkenal
sebagai hadits Jibril. Karena saat itu, malaikat Jibril dengan wujud laki-laki datang
dan menemui Rasulullah. Malaikat Jibril yang bertanya tentang Islam dan meminta
penjelasan pada Rasulullah, sebagai berikut:
Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata,
"Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba
muncul seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam,
pada dirinya tidak terlihat tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di
antara kami yang mengenalnya. Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia
menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan meletakkan telapak tangannya di atas
paha Nabi. Dia berkata : Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam?
Rasulullah SAW menjawab: Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada
sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah utusan
Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan
melaksanakan haji ke Bitullah jika engkau mampu melaksanakannya." (HR.
Muslim).
7
Di dalam islam mencari dan menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi seorang
muslim baik lakilaki maupun perempuan. Rasululullah SAW., menjadikan kegiatan
menuntut ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh kaum Muslimin untuk
menegakkan urusanurusan agamanya, sebagai kewajiban yang Fardlu ‘Ain bagi
setiap Muslim. Ilmu yang Fardlu Ain yaitu ilmu yang setiap orang yang sudah
berumur aqil baligh wajib mengamalkannya yang mencakup; ilmu aqidah,
mengerjakan perintah Allah, dan meninggalkan larangan-Nya. Dalam hadis mencari
ilmu, anjuran menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga akhir hayat. Rasulullah
SAW bersabda:
ْ َّ أ ُ ْطل ُِبال ِْعل َْم ِم َن ال َْم ْه ِد ِإل َى الل
ح ِد
Artinya:
8
Sedangkan pengertian ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli, yaitu :
- Mohammad Hatta
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan
hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik
dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya.
• Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus
menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
• Minto Rahayu
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum.
9
Hubungan Antara Alquran dengan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan antara Al Qur’an dan ilmu pengetahuan bukan dinilai dari
banyak atau tidaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang dikandungnya, tetapi
yang lebih utama adalah melihat : adakah Al qur’an atau jiwa ayat-ayatnya
menghalangi ilmu pengetahuan atau mendorongnya, karena kemajuan ilmu
pengetahuan tidak hanya diukur melalui sumbangan yang di berikan kepada
masyarakat atau kumpulan ide dan metode yang dikembangkannya, tetapi juga pada
sekumpulan syarat-syarat psikologis dan social yang diwujudkan, sehingga
mempunyai pengaruh (positif atau negative) terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.
Sejarah membuktikan bahwa Galileo ketika mengungkapkan penemuan ilmiahnya
tidak mendapat tantangan dari satu lembaga ilmiah, kecuali dari masyarakat dimana
ia hidup. Mereka memberikan tantangan kepadanya atas dasar kepercayaan agama.
Akibatnya, Galileo pada akhirnya menjadi korban penemuannya sendiri.
Dalam Al qur’an ditemukan kata-kata “ilmu” dalam berbagai bentuknya yang
terulang sebanyak 854 kali. Disamping itu, banyak pula ayat-ayat Al qur’an yang
menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran, penalaran, dan sebagainya,
sebagaimana dikemukakan oleh ayat-ayat yang menjelaskan hambatan kemajuan
ilmu pengetahuan, antara lain :
1. Subjektivitas.
(a) suka dan tidak suka (baca antara lain, QS 43:78 ; 7:79);
(b) taqlid atau mengikuti tanpa alasan (baca antara lain, QS 33:67 ; 2:170).
2. Angan-angan dan dugaan yang tak beralasan (baca antara lain, QS 10:36).
3. Bergegas-gegas dalam mengambil keputusan atau kesimpulan (baca antara lain
QS 21:37).
4. Sikap angkuh (enggan untuk mencari atau menerima kebenaran) (baca antara
lain QS 7:146)
5
Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA,
10
Di samping itu, terdapat tuntutan tuntutan antara lain :
1. Jangan bersikap terhadap sesuatu tanpa dasar pengetahuan (QS 17:36),
dalam arti tidak menetapkan sesuatu kecuali benar-benar telah mengetahui dulu
persoalan (baca antara lain QS 36:17), atau menolaknya sebelum ada pengetahuan
(baca antara lain, QS 10:39).
2. Jangan menilai sesuatu karena factor ekstern apa pun walaupun dalam dalam
pribadi tokoh yang paling diagungkan.
Ayat- ayat semacam inilah yang mewujudkan iklim ilmu pengetahuan dan yang
telah melahirkan pemikir-pemikir dan ilmuwan-ilmuwan Islam dalam berbagai
disiplin ilmu. “tiada yang lebih baik dituntun dari suatu kitab akidah (agama)
menyangkut bidang ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak menetapkan
suatu ketetapan yang menghalangi umatnya untuk menggunakan akalnya atau
membatasinya menambah pengetahuan selama dan dimana saja ia kehendaki. Inilah
korelasi pertama dan utama antara Al qur’an dan ilmu pengetahuan.
Korelasi kedua dapat ditemukan pada isyarat-isyarat ilmiah yang tersebar dalam
sekian banyak ayat Al qur’an yang berbicara tentang alam raya dan fenomenanya.
Isyarat-isyarat tersebut sebagian nya telah diketahui oleh masyarakat arab ketika itu.
Namun apa yang mereka ketahui itu masih sangat terbatas dalam perinciannya.
Dalam dalam penafsiran ilmiah terhadap ayat-ayat Al qur’an, membawa kita kepada,
paling tidak, tiga hal pula hal yang perlu di garisbawahi, yaitu (1) Bahasa (2)
konteks ayat-ayat ; dan (3) sifat penemuan ilmiah.
6
Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA,
1) Bahasa
Disepakati oleh semua pihak bahwa untuk memahami kandungan Al qur’an
dibutuhkan pengetahuan bahasa arab. Untuk memahami arti suatu kata dalam
rangkaian redaksi suatu ayat, seorang terlebih dahulu harus meneliti apa saja
pengertian yang dikandung oleh kata tersebut. Kemudian menetapkan arti yang
paling tepat setelah memperhatikan segala aspek yang berhubngan ayat tadi.
7
http://chantryintelex.blogspot.com/2014/05/ilmu-pengetahuan-dalam-perspektif-al.html
Teori tentang expanding universe (kosmos yang
mengembang) (QS 51:47 ).
%20Ahli&text=Ilmu%20pengetahuan%20adalah%20pengetahuan%20atau,dilihat%20dari%20kedudukannya%20maupun
%20hubungannya
Sistem Penalaran Al – Qur’an
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari mempelajari
sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan penegasan Al-Quran: Petunjuk bagi
manusia, keterangan mengenai petunjuk serta pemisah antara yang hak dan batil.
(QS 2:185).
10
http://chantryintelex.blogspot.com/2014/05/ilmu-pengetahuan-dalam-perspektif-al.html
Fase ketiga (fase kedewasaan), adalah suatu penilaian tentang ide didasarkan atas
nilai-nilai yang terdapat pada unsur-unsur ide itu sendiri, tanpa terpengaruh oleh
faktor eksternal yang menguatkan atau melemahkannya (materi dan pribadi).
10
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/13/opw17h313-alquran-sumber-
ilmu-pengetahuan
Ayat tersebut walaupun dalam bentuk istifham, tetapi –sebagaimana diterangkan oleh
para ulama Tafsir– menunjukkan “istifham taubikhi istinkariy” yang berarti larangan
menempatkan “al-fikrah Al-Qur’aniyyah” hanya sampai pada fase kedua. Ayat ini
merupakan dorongan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan pandangan dan
penilaiannya atas suatu ide ke tingkat yang lebih tinggi sampai pada fase ketiga atau
fase kedewasaan. Ayat-ayat ini juga melepaskan belenggu-belenggu yang dapat
menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dalam alam pikiran manusia.
Ayat ini menekankan kepada masyarakat betapa besar nilai ilmu pengetahuan dan
kedudukan cendekiawan dalam masyarakat. Demikian juga ayat, Inilah kamu (wahai
Ahl Al-Kitab), kamu ini membantah tentang hal-hal yang kamu ketahui, maka
mengapakah membantah pula dalam hal-hal yang kalian tidak ketahui? (QS 3:66).
Ciri khas nyata dari ilmu pengetahuan (science) yang tidak dapat diingkari –meskipun
oleh para ilmuwan– adalah bahwa ia tidak mengenal kata “kekal”. Apa yang dianggap
salah di masa silam misalnya, dapat diakui kebenarannya di abad modern.
10
https://www.kompasiana.com/dellaadzakia/5a537033cf01b4124367c072/tiga-aspek-kajian-
filsafat#:~:text=Inti%20dari%20kajian%20filsafat%20ilmu,ontologi%2C%20epistimologi%2C
%20dan%20aksiologi.&text=Epistimologiantara%20lain%20membahas%20sumber
%20pengetahuan,dan%20ukuran%20kebenaran%20dalam%20sains
Pandangan terhadap persoalan-persoalan ilmiah silih berganti, bukan saja dalam
lapangan pembahasan satu ilmu saja, tetapi terutama juga dalam teori-teori setiap
cabang ilmu pengetahuan. Dahulu, misalnya, segala sesuatu diterangkan dalam
konsep material (istilah-istilah kebendaan) sampai-sampai manusia pun hendak
dikatagorikan dalam konsep tersebut. Sekarang ini kita dapati psikologi yang
membahas mengenai jiwa, budi dan semangat, telah mengambil tempat tersendiri dan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Teori-teori ilmiah juga silih berganti. Qawanin Al-Thabi’ah (Natural Law) yang
dahulu dianggap pasti, tak mengizinkan suatu kebebasan pun. Sekarang ini ia hanya
dinilai sebagai “summary of statictical averages” (ikhtisar dari rerata statistik).
Teori bumi datar yang merupakan satu hukum aksioma di suatu masa misalnya,
dibatalkan oleh teori bumi bulat yang kemudian dibatalkan pula oleh teori lonjong
seperti lonjongnya telur. Mungkin tidak sedikit orang yang yakin-bahwa
pertimbangan-pertimbangan logika atau ilmiah –terutama menurut Ilmu Pasti– adalah
“benar”, sedangkan kenyataannya belum tentu demikian.
10
https://www.kompasiana.com/dellaadzakia/5a537033cf01b4124367c072/tiga-aspek-kajian-
filsafat#:~:text=Inti%20dari%20kajian%20filsafat%20ilmu,ontologi%2C%20epistimologi%2C
%20dan%20aksiologi.&text=Epistimologiantara%20lain%20membahas%20sumber
%20pengetahuan,dan%20ukuran%20kebenaran%20dalam%20sains.
Salah satu sebab dari kesalahan ini adalah karena sering kali titik tolak dari pemikiran
manusia berdasarkan pancaindera atau perasaan umum. Perasaan umumlah yang,
misalnya, menyatakan bahwa sepotong baja adalah padat, padahal sinar U
memperlihatkan bahwa ia berpori.
Karenanya, tidak heran kalau Imam Al-Ghazali pada suatu masa hidupnya tidak
mempercayai indera. Beliau menulis dalam kitabnya Al-Munqidz min Al-Dhalal:
“Bagaimana kita dapat mempercayai pancaindera, dimana mata merupakan indera
terkuat, sedangkan bila ia melihat ke satu bayangan dilihatnya berhenti tak bergerak
sehingga dikatakanlah bahwa bayangan tak bergerak. Tetapi dengan pengalaman dan
pandangan mata, setelah beberapa saat, diketahui bahwa bayangan tadi tak bergerak,
bukan disebabkan gerakan spontan tetapi sedikit demi sedikit sehingga ia sebenarnya
tak pernah berhenti; begitu juga mata memandang kepada bintang, ia melihatnya
kecil bagaikan uang dinar, akan tetapi alat membuktikan bahwa bintang lebih besar
daripada bumi.”
Dari sini jelaslah bahwa ilmu pengetahuan hanya melihat dan menilik; bukan
menetapkan. Ia melukiskan fakta-fakta, objek-objek dan fenomena-fenomena yang
dilihat dengan mata seorang yang mempunyai sifat pelupa, keliru, dan ataupun tidak
mengetahui. Karenanya, jelas pulalah bahwa apa yang dikatakan orang sebagai
sesuatu yang benar (kebenaran ilmiah) sebenarnya hanya merupakan satu hal yang
relatif dan mengandung arti yang sangat terbatas.
Kalau demikian ini sifat dan ciri khas ilmu pengetahuan dan peraturannya, maka
dapatkah kita menguatkannya dengan ayat-ayat Tuhan yang bersifat absolut, abadi
dan pasti benar? Relakah kita mengubah arti ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan
perubahan atau teori ilmiah yang tidak atau belum mapan itu? Tidakkah hal ini
memberikan kesempatan kepada musuh-musuh Al-Quran atau bahkan kepada kaum
Muslim sendiri untuk meragukan kebenaran Al-Quran, kitab akidah dan petunjuk,
terutama setelah ternyata terdapat kesalahan suatu teori ilmiah yang tadinya
dibenarkan oleh Al-Quran? Demikian juga mengingkari suatu teori ilmiah
berdasarkan ayat-ayat Al-Quran sangat berbahaya, karena ekses yang ditimbulkannya
tidak kurang bahayanya dengan apa yang timbul di Eropa ketika gereja mengingkari
teori bulatnya bumi dan peredarannya mengelilingi matahari.
1) Terciptanya sistim manajemen, kepemimpinan, dan kelembagaan yang sehat
serta terwujudnya tata ruang, lingkungan, dan iklim kampus yang islami.
2) Terwujudnya jejaring kerjasama dengan lembaga local, nasioal, dan
internasional.
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/13/opw17h313-alquran-sumber-ilmu-
pengetahuan
"Jadi Alquran bukan ensiklopedia sains, ada pesan penting dalam ayat-ayat (Alquran)
tersebut, oleh karena itu para ilmuan Muslim memusatkan perhatiannya pada pesan
(Alquran)," ujarnya.
Dijelaskan Prof Anis, pada hakikatnya ayat-ayat Alquran merupakan petunjuk bagi
manusia. Bukan hanya petunjuk untuk kehidupan akhirat, tetapi juga untuk kebaikan
kehidupan di dunia. Ia menambahkan, Alquran mengandung hal-hal yang
berhubungan dengan Ilmu pengetahuan, kisah-kisah, filsafat dan peraturan yang
mengatur perilaku serta tatacara hidup
"Alquran mempunyai fungsi utama sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani
kehidupannya untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat kelak,"
jelasnya.
Ia menegaskan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu sarana bagi
manusia untuk menuju kehidupan yang lebih baik saat di dunia. Tapi, fungsi Alquran
tersebut hanya dapat diwujudkan apabila Alquran dibaca, dikaji, direnungkan,
dihayati maknanya dan diamalkan isinya.
Alquran diturunkan bukan hanya untuk orang-orang yang hidup pada masa
Rosulullah saja. Bukan juga untuk orang-orang yang hidup di abad ini. Tapi, Alquran
untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman.
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/13/opw17h313-alquran-sumber-ilmu-pengetahuan
10
https://doaj.org/article/bf051f65b47c446da8dc3708fdafc4d7
Aspek-Aspek dalam Ilmu Pengetahuan
Inti dari kajian filsafat ilmu adalah membahas tiga aspek yaitu ontologi, epistimologi,
dan aksiologi.
Berikut ini penjelasan singkat dari tiga aspek tersebut beserta contohnya dalam mata
pelajaran pendidikan agama islam.
Ontologi antara lain membahas objek sains, macam-macam pengetahuan, dan struktu
r sains. Ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada dengan b
erdasarkan logika semata.
Contoh: dalam pelajaran pendidikan agama islam, membahas tentang berbagai maca
m pengetahuan, diantaranya adalah bagaimana sikap murid terhadap guru, sikap guru
terhadap murid, sikap murid dan guru terhadap ilmu pengetahuan, perkembangan Tar
ekat, Qadariyah wa Naqsabandiyah, dan lain-lain.
contoh: pembahasan dalam mata pelajaran pendidikan agama islam merupakan pelaja
ran yang di ambil dari Al-Qur'an dan kitab-kitab lainnya sesuai pengetahuan yang ada.
Sebagaimana pada pembahasan sikap terhadap guru, itu juga sudah banyak di terang
kan pada kitab ta'limul muta'alim dan kitab-kitab lain mengenai adab (sopan santun).
Aksiologi membahas soal nilai dalam sains, dalam arti apakah sains itu harus netral
(bebas nilai) atau harus terikat oleh norma baik agama ataupun filsafat.
https://saripedia.wordpress.com/tag/sistem-penalaran-menurut-al-quran/
Contoh: dalam mata pelajaran pendidikan agama islam membahas tentang sesuatu hal
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya bagaimana kita harus ber
sikap baik terhadap lingkungan, bagaimana sikap kita (murid) terhadap guru, semua it
u termasuk etika yang harus dijaga dengan baik, juga merupakan norma kesusilaan da
n norma agama.
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Islam sebagai agama dengan al-Qur’an dan as-sunnah sebagai sumber ajaranyya
banyak berbicara tentang ilmu pengetahuan dan menempatkan orang yang
mempunyai ilmu pengetahuan pada derajat terhormat. Semua ilmu pengetahuan
agama ataupun ilmu pengetahuan kealaman semuanya bersumber dari Allah swt,
sehingga tidak perlu ada dikotomi antara keduanya. Sehingga berkembangnya
temuan saintis Barat beserta ide-ide yang ditimbulkannya berpengaruh besar
terhadap munculnya ide dan gagasan pembaruan di dunia Islam. Pembaruan dalam
Islam memang sangat dianjurkan selama pembaruan itu tidak mengebiri
ajaran0ajaran Islam yang otentik, akan tetapi justru memperkuat, mempertinggi dan
mengangkat martabat ummat Islam dihadapan bangsa-bangsa lain di dunia..
Saran
Dengan disusunnya makalah ini, penyusun berharap makalah ini dapat dijadikan
referensi untuk makalah-makalah tahun berikutnya dan bisa membawa manfaat bagi
penyusun sendiri maupun yang membaca. Penyusun juga sangat menerima terhadap
saran serta kritikan yang bersifat membangun agar penyusun dapat lebih baik lagi
kedepannya dalam membuat makalah.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.brilio.net/wow/pengertian-islam-menurut-bahasa-alquran-hadits-dan-
ulama-200423k.html
http://chantryintelex.blogspot.com/2014/05/ilmu-pengetahuan-dalam-perspektif-
al.html
https://doaj.org/article/bf051f65b47c446da8dc3708fdafc4d7
https://raharja.ac.id/2020/11/19/ilmu-pengetahuan/#:~:text=Pengertian%20Ilmu
%20Pengetahuan%20Menurut%20Para%20Ahli&text=Ilmu%20pengetahuan
%20adalah%20pengetahuan%20atau,dilihat%20dari%20kedudukannya%20maupun
%20hubungannya
https://saripedia.wordpress.com/tag/sistem-penalaran-menurut-al-quran/
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/05/13/opw17h313-
alquran-sumber-ilmu-pengetahuan
https://www.kompasiana.com/dellaadzakia/5a537033cf01b4124367c072/tiga-aspek-
kajian-filsafat#:~:text=Inti%20dari%20kajian%20filsafat%20ilmu,ontologi%2C
%20epistimologi%2C%20dan%20aksiologi.&text=Epistimologiantara%20lain
%20membahas%20sumber%20pengetahuan,dan%20ukuran%20kebenaran%20dalam
%20sains.
GLOSARIUM
Ilmu fardlu ain : Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim
I
Ilmu fardlu ain, 6
Ilmu aqidah, 6
K
Kalam, 5
S
Sistematis, 6
SINGKATAN
SAW : Shalallahu ‘Alaihi Wassalam
SWT : Subhanahu Wa Ta’alaa