Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN LAHAN RAWA

KELOMPOK 8

Okta Widya Nabillah 05101281924035


Ardhi Saverius Siamnjorang 05101x819240xx
Zulvia Kharira 05101x819240xx
Angel Piolanda 05101x819240xx
Lini Astriani 05101x819240xx

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadiran Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya. Salah satu tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk melengkapi penilaian dalam praktikum Pengelolaan Lahan Rawa.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan pengamatan di lapangan dan analisis di
laboratorium.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dari beberapa pihak serta mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, agar lebih baik di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Indralaya, 8 Maret 2022

Penulis

i Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Tujuan……………................................................................................. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 2
2.1 Tanah Aluvial Rawa Lebak....................................................................
2.2 Tanah Gambut........................................................................................
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM............................................................
3.1 Tempat dan Waktu.................................................................................
3.2 Bahan dan Alat.......................................................................................
3.3 Metodologi Praktikum............................................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 4
4.1 Tanah Aluvial Rawa Lebak..................................................................... 4
4.2 Tanah Gambut........................................................................................ 4
BAB 5 PENUTUP.............................................................................................. 6
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 6
5.2 Saran........................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran Gambar

ii Universitas Sriwijaya
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lahan rawa lebak merupakan lahan rawa pedalaman dimana kondisi topografinya
relative cekung dan air tidak dapat mengalir ke luar. Lahan ini setiap tahun
mengalami genangan minimal selama tiga bulan dengan tinggi genangan minimal
50 cm. Pada musim hujan lahan ini tergenang dan pada musim kemarau surut.
Oleh karena itu, rawa lebak merupakan wilayah depresi. Sumber air utama berasal
dari curah hujan, dan surutnya air mengandalkan perkolasi serta penguapan pada
musim kemarau. Menurut PP Rawa No.37 tahun 2013 pasal 5 ayat 2 yang
dimaksud dengan rawa lebak adalah rawa yang terletak jauh dari pantai tergenangi
air akibat luapan air sungai atau air hujan yang mengenang secara periodic atau
terus menerus. Lahan rawa terbagi dalam tiga zone, yaitu (1) rawa pantai, (2) rawa
pasang surut, (3) rawa labak atau rawa pedalaman. Indonesia mempunyai lahan
rawa lebak sangat luas sekitar 13,28 juta hektar yang tersebar di sumatera sekitar
2,79 juta hektar, Kalimantan 3,58 juta hektar, papua 6,31 juta hektar, dan
Sulawesi 0,61 juta hektar.

Sifat morfologi tanah-tanah pada lahan rawa lebak memperlihatkan bahwa tanah-
tanah tersebut belum berkembang terutama pada daerah yang berdrainase
terhambat sampai sangat terhambat. Lapisan atas tanah berwarna coklat
kekelabuan, kelabu coklat dan kelabu sangat gelap. Sedangakan di lapisan bawah
tanah berwarna kelabu terang, kelabu hingga coklat kekelabuan terang. Tekstur
tanah pada umunya liat, liat berdebu, sampai lempung liat berdebu dengan
konsistensi lekat dan plastis. Sifat kimia tanah rawa lebak memperlihatkan
kandungan C-organik dan N tinggi sampai sangat tinggi. Sedangkan C/N rasio
bervariasi dari 9 sampai 16 tergantung tingkat dekomposisi bahan organiknya.
KTK tanah juga bervariasi dari rendah sampai sangat tinggi. Kandungan P-
tersedia juga bervarriasi dari sedang sampai tinggi dan pH tanah masam (4,5-5,5).

1 Universitas Sriwijaya
Lahan rawa lebak memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai
lahan pertanian melalui pengelolaan yang tepat. Pengelolaan lahan rawa dimaksud
adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi
kegiatan pengembangannya. Sedangkan pengembangan lahan rawa adalah upaya
untuk meningkatkan manfaat sumberdaya lahan dan air yang terdapat didaerah
rawa.

Lahan rawa lebak mempunyai keunggulan spesifik antara lain dapat diusahakan
sebagai lahan pertanian saat El-Nino, sementara agroekosistem lain (sawah Irigasi
dan tadah hujan) pada kondisi kekeringan (bera). Oleh karena itu, rawa lebak
disebut sebagai tongga prodi (kantong penyangga produksi padi). Tanaman
sayuran dilahan rawa lebak seperti tomat, cabai, terung, mentimun dan sayuran
lainnya dapat ditanaman pada off season atau diluar musim, sehingga mempunyai
harga jual lebih tinggi karena ditempat lain sedang kekeringan atau puso. Rawa
lebak juga mempunyai potensi untuk budidaya ikan, ternak(itik dan kerbau rawa),
dan tanaman perkebunan (kelapa sawit). Pemanfaatan lahan rawa lebak menjadi
strategis, mengingat semakin menyempitnya lahan pertanian akibat konservasi
lahan dari pertanian (sawah) menjadi non pertanian dan meningkatnya perminatan
pangan dari hasil pertanian lainnya akibat jumlah penduduk yang terus bertambah.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan …
1. ….?

2 Universitas Sriwijaya
2. ….?
3. ….?
4. ….?
5. ….?

3 Universitas Sriwijaya
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah Aluvial Rawa Lebak


2.1.1 Sifat Fisik Tanah Aluvial Rawa Lebak


2.2.1 Sifat Kimia Tanah Aluvial Rawa Lebak


2.2 Tanah Gambut


2.1.1 Sifat Fisik Tanah Gambut


2.2.1 Sifat Kimia Tanah Gambut


Universitas Sriwijaya
5

BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu


Adapun tempat pelaksanaan praktikum pengelolaan lahan rawa yaitu di
Kebun Percobaan Penelitian Rawa Lebak Ilmu Tanah dan Laboratorium Fisika,
Kimia dan Biologi tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.
Adapun waktu pelaksanaan praktikum yaitu dibagi menjadi 2 berupa
pengamatan di lapangan pada tanggal 31 Januari 2022 dan Analisis Laboratorium
pada tanggal 3 Februari 2022 sampai 21 Februari 2022.

3.2 Bahan dan Alat


Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum pengelolaan lahan rawa
yaitu 1) Aquades, 2) Larutan Calgon, 3) Sampel Tanah.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum pengelolaan lahan rawa
yaitu 1)

3.3 Metodologi Praktikum


3.3.1 Pengambilan dan Pengamatan di Lapangan


...

3.3.2 Analisis Tanah di Laboratorium


Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tanah Aluvial Rawa Lebak


4.1.1 Sifat Fisik Tanah Aluvial Rawa Lebak
Kedalaman Warna
Horizon Tekstur
(cm) Matriks Karatan Campuran
2,5
Pasir 10 YR
A 0 – 20 2 - -
berlempung
Black
6
Lempung 10 YR
Btg 21 – 40 - - 1
berdebu
Gray
6
10 YR
4

Bt1 41 – 100 Liat berpasir - Light -


yellowish
brown
6
10 YR
8
Bt2 > 100 Liat berpasir - -
Brownish
yellow
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Tanah Aluvial di Lapangan

Kedalaman %Lia Kelas


Horizon R1 R2 %Pasir %Debu
(cm) t Tekstur
Lempung
A 0 – 20 15 5 64,4 15,6 20
berpasir
Lempung
Btg 21 – 40 21 15 52,4 35,6 12
liat berpasir

Bt1 41 – 100 21 18 52,4 41,6 6 Liat berpasir

Bt2 > 100 25 20 44,4 45,6 10 Liat

6 Universitas Sriwijaya
Tabel 2. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Tanah Aluvial di Laboratorium

Perhitungan BD Tanah Aluvial kelompok 8

DIK :
BC+BR = 37,48 BTKM = BTK – (BC+BR)
BTB = 270,98 = 199,06 – (37,48)
BTK = 199,06 = 161,58
Vring = 98,125 cm3

DIJ :
BTKM
BD =
Vring
161,58
=
98,125
= 1,65 gr/cm3

4.2.1 Sifat Kimia Tanah Aluvial Rawa Lebak


Horizon Kedalaman (cm) pH
A 0 – 20 3,37
Btg 21 – 100 3,91
Bt1 41 – 100 3,85
Bt2 > 100 4,22
Tabel 3. Hasil Pengamatan Sifat Kimia Tanah Aluvial di Laboratorium

4.2 Hasil Tanah Gambut


4.1.1 Sifat Fisik Tanah Gambut
Bulk Density
Kematangan Warna
BC BR BTB BTK
2
10 YR
Hemik 2 35,16 79,15 273,45 170,69
Very dark brown
Tabel 4. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Tanah Gambut di Laboratorium

Perhitungan BD Tanah Gambut kelompok 8

DIK :
BC = 35,16

7 Universitas Sriwijaya
BR = 79,15
BTK = 170,69 BTKM = BTK – (BC+BR)
BTB = 273,45 = 170,69 – (114,31)
Vring = 98,125 cm3 = 56, 38
DIJ :
BTKM
BD =
Vring
56,38
=
98,125
= 0,57 gr/cm3

4.2.1 Sifat Kimia Tanah Gambut


Berdasarkan hasil analisis laboratorium, tanah gambut memilki nilai pH
aktual sebesar 2,87 dengan menggunakan bahan pelarut berupa H2O.

Gambar 1. Hasil analisis pH tanah gambut

4.3 Pembahasan

4.3.1 Tanah Aluvial


4.3.2 Tanah Gambut


8 Universitas Sriwijaya
9 Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan yaitu antara lain :

5.2 Saran

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai