Laporan Mini Riset

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

Laporan Penelitian dan Pengembangan

Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Tenaga


Penjamah Makanan Di Instalasi Gizi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Disusun Oleh :

1 Devi Yasinta PO.71.31.1.17.007


2 Lia Aprilah PO.71.31.1.17.016
3 Melinda Anggraini PO.71.31.1.17.018
4 Refti Fianola PO.71.31.1.17.024

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Palembang
Program Studi DIV Gizi
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
serta kemudahan yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) “ Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) Tenaga Penjamah Makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor ” ini dengan baik.
Dengan penyelesaian laporan kegiatan MSPMI ini penyusun telah mendapat
masukkan dan bantuan serta saran-saran dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat
bagi penyusun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kepala Instalasi Gizi dan Dietetik di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
2. Koordinator PKL SPMI di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
3. Para pembimbing Instalasi Gizi dan Dietetik di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
4. Para staff dan pegawai Instalasi Gizi dan Dietetik di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
5. Pegawai PT Paradise Seera Abadi di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
6. Pihak lain yang turut membantu dalam penyusunan laporan.

Dalam penyusunan laporan ini penyusun mengharapkan saran-saran yang


membantu karena laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Demikianlah yang dapat penyusun sampaikan lebih kurang kami mohon maaf dan
akhir kata diucapkan terimakasih.

Bogor, Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................8

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................9

BAB II.............................................................................................................10

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................10

A. Telaah Pustaka..........................................................................................10

B. Kerangka Teori..........................................................................................15

C. Kerangka Konsep.......................................................................................16

D. Variabel Penelitian...................................................................................16

E. Definisi Operasional.................................................................................16

BAB III............................................................................................................18

METODE PENELITIAN.................................................................................18

A. Ruang Lingkup Penelitian.....................................................................18

B. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................................18

C. Populasi dan Sampel.............................................................................18

1. Populasi Penelitian............................................................................18

2. Sampel Penelitian..............................................................................18

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data..................................................19

1. Jenis data..........................................................................................19

iii
a. Data Primer..........................................................................................19

b. Data Sekunder..................................................................................19

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data........................................................20

1. Pengolahan Data...............................................................................20

2. Analisis Data..........................................................................................22

BAB IV............................................................................................................23

HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................23

BAB V..............................................................................................................26

KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................26

iv
DAFTAR BAGAN

No Halaman
1 Kerangka Teori ………………………………………………. 19
2 Kerangka Konsep …………………………………………….. 20

v
DAFTAR TABEL

No Halaman
1 Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin …………… 17
2 Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin ……...……. 17
3 Distribusi frekuensi pengetahan penjamah makanan… …………... 18
4 Distribusi frekuensi kepatuhan penjamah makanan ……...……….. 18

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan makanan merupakan suatu rangkaian kegiatan mulai


dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan makanan, perencanaan anggaran
belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan
bahan makanan, distribusi dan pencatatan, pelaporan serta evaluasi. Dalam
penyelenggaraan makanan dipastikan makanan yang diproduksi aman untuk
dikonsumsi serta tidak menjadi perantara beberapa kontaminan yang
menyebabkan penyakit (Kemenkes RI, 2013).
Salah satu cara untuk mengurangi kontaminasi makanan pada saat
pengolahan makanan yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri seperti
sarung tangan, penutup mulut (masker), penutup kepala, apron/celemek dan
pelindung alas kaki. Perilaku kepatuhan penjamah makanaan dipengaruhi oleh
pengetahuan pengolah, dalam tingkatan pengetahuan tersebut penjamah
makanan bisa memahami penggunaan alat pelindung diri berdasarkan standar
operasional (SOP) yang sudah ada. Sebagian besar penjamah makanan tidak
menggunakan masker karena merasa panas dan pengap, tidak menggunakan
sarung tangan karena penjamah makanan merasa terganggu dan mengurangi
efektivitas dalam bekerja, penjamah makanan juga tidak menggunakan sepatu
dapur karena dari pihak instalasi gizi tidak menyediakan sepatu dapur
(Bintariani, 2019).
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh mahasiswa DIV Gizi tahun 2016
di Instalasi Gizi RSUD Dr. Moewardi Surakarta ada beberapa penjamah
makanan yang tidak patuh dalam menggunakan APD, salah satunya yaitu
penggunaan masker, hal ini disebabkan karena pengolah merasa panas saat
sedang bekerja menggunakan masker.

7
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh ahli gizi di Instalasi Gizi RSJ Dr.
H. Marzoeki Mahdi pada Triwulan III (Juli, Agustus, dan September) tahun 2020
terhadap pihak Out Sourching PT Paradise Seera Abadi meskipun belum
mencapai 100% kepatuhan dalam menggunakan APD, namun disetiap bulannya
mengalami peningkatan, capaian penggunaan APD pada trimester III pada jenis
masker (92%), hair net (83%), apron (99%), hand gloves (80%), dan alas kaki
(98%).
Menyadari pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) terhadap
keselamatan pekerja mengurangi kontaminasi terhadap makanan, maka
diperlukan kajian mengenai bagaimana gambaran kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri (APD) tenaga penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor.

1.2 Rumusan Masalah


“Bagaimana gambaran kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)
tenaga penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi” ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) khususnya dalam proses pengolahan bahan makanan.

2. Tujuan Khusus
a. Diketahui Karakteristik sampel (Jenis kelamin dan usia) Penjamah Makanan
di RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
b. Diketahui pengetahuan penjamah makanan terhadap tentang Alat Pelindng
Diri (APD) di RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi.

8
c. Diketahui kepatuhan penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H.
Marzoeki Mahdi dalam penggunaan APD.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan ilmu peneliti
serta sebagai sarana dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama proses
pembelajaran dan dapat mengembangkan potensi diri dalam penelitian-
penelitian selanjutnya.
2. Bagi Rumah Sakit
Memberikan gambaran kepada rumah sakit tentang kepatuhan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Instalasi Gizi RSJ Dr. H. Marzoeki
Mahdi terutama dalam psroses pengolahan bahan makanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan masukan dan referensi ilmu yang dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

a. Penjamah Makanan
Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan
dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan,
pengolahan, pengangkutan sampai penyajian (Depkes RI, 2006).

b. Alat Pelindung Diri di Instalasi Gizi


1) Definisi Alat Pelindung Diri (APD)
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration), alat
pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak bahaya (hazard) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis,
mekanik dan lainnya. Pemakaian APD merupakan upaya untuk menciptakan
kesehatan dan keselamatan kerja yang optimal.

2) Pemakaian APD
Kewajiban memakai alat pelindung diri (APD) tidak hanya berlau
bagi pekerja saja, melainkan juga bagi pimpinan, pengawas, kepala bagian
dan siapa saja yang akan memasuki tempat tersebut. Dalam pelaksaannya
ketika sedang bekerja sorang petugas seharusnya selalu menggunakan Alat
Pelindung Diri yang tepat, dimana dalam penggunaannya seorang petugas
harus mengetahui betapa pentingnya menggunakan APD ketika sedang
bekerja atau ketika sedang berada di dalam laboratorium kesehatan. Macam-
macam Alat Pelindung Diri (APD) meliputi sarung tangan, masker, apron

10
atau celemek, dan alas kaki. APD yang sangat efektif terbuat dari kain yang
diolah atau bahan sintetis yang dapat menahan air, darah dan cairan lain
untuk menembusnya (Tietjen, 2004).
a) Celemek
Celemek wajib digunakan oleh penjamah makanan untuk menghindari
pakaian terkena kotoran. Celemek yang digunakan harus bersih dan tidak
boleh digunakan sebagai lap tangan. Celemek tidak dianjurkan digunakan
pada saat penjemah makanan meninggalkan ruang produksi. Celemek
harus dicuci secara periodik untuk menjaga kebersihan.
b) Masker
Alat pelindung pernafasan yang harus tersedia di instalasi gizi adalah
masker. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar dari sewaktu
penjamah makanan bicara, batuk, bersin dan juga mencegah cipratan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke dalam hidung atau
mulut petugas kesehatan.
c) Penutup rambut (hairnet)
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala, tujuan utamanya adalah
untuk mencegah kotoran dan rambut jatuh ke makanan yang merupakan
sumber kontaminan (Aritonang, 2009). Penutup kepala ini wajib dipakai
oleh tenaga kerja di instalasi gizi pada saat pengolahan supaya dapat
mencegah dan melindungi jatuhnya rambut dan kotoran dari kepala ke
dalam makanan pada saat pengolahan makanan berlangsung. Sehingga
makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri yang jatuh dengan rambut dan
kotoran yang ada di rambut.
d) Alas Kaki
Alas kaki dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda
tajam atau dari cairan yang jatuh atau menetes ke kaki. Alas kaki yang
digunakan di instalasi gizi disarankan untuk tidak terbuka pada bagian jari
– jari kakinya, terbuat dari bahan karet dan tidak licin.

11
e) Sarung Tangan
Sarung tangan merupakan jenis alat pelindung tangan untuk
melindungi tangan dan bagian lainnya dari benda tajam atau goresan,
selain itu juga digunakan pada saat tangan kontak dengan makanan supaya
makanan terhindar dari bakteri – bakteri yang ada di tangan yang akan
menyebabkan makanan terkontaminasi (Aritonang, 2009). Jenis alat alat
pelindung tangan yang ada di instalasi gizi adalah sarung tangan rumah
tangga (gloves). Sarung tangan jenis bergantung pada bahan – bahan yang
digunakan:
(1) Sarung tangan yang terbuat dari bahan asbes, katun wool, untuk
melindungi tangan dari api, panas, dan dingin.
(2) Sarung tangan dari plastic yang digunakan untuk mengambil makanan
atau pada saat tangan kontak langsung dengan makanan. Sarung tangan ini
bersifat sekali pakai, sehingga setelah dipakai sarung tangan ini langsung
dibuang.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan


Faktor yang juga dapat mempengaruhi sikap pemakaian Alat Pelindung
Diri meliputi :
1) Pendidikan
Pendidikan seseorang menentukan luasnya pengetahuan seseorang
dimana orang yang berpendidikan rendah sangat sulit menerima sesuatu yang
baru. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku kerja.
Dalam penelitiannya menunjukan bahwa petugas yang berpendidikan tinggi
cenderung lebih patuh dibandingkan petugas yang berpendidikan rendah.
2) Masa Kerja
Sesorang yang lama bekerja memiliki wawasan yang lebih luas dan
berpengalaman lebih banyak yang memegang peranan dalam pembentukan

12
perilaku petugas. Lama tugas seseorang akan mempengaruhi kemampuannya
untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya (Arifien, 2006).
3) Usia
Menurut Hidayat (2007) faktor usia merupakan variabel individu,
seseorang bertambah usiannya akan bertambah kedewasaanya dan semakin
banyak menyerap informasi yang akan mempengaruhi perilakunya.
4) Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh terhadap disiplin kerja,
khususnya saat karyawan mempunyai anak-anak usia pra sekolah. Ibu-ibu
yang bekerja kemungkinan lebih besar untuk paruh waktu, jadwal kerja yang
fleksibel dan menyelesaikan pekerjaan kantor dirumah agar bisa memenuhi
tangung jawab mereka terhadap keluarga (Hidayat, 2007).
5) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hal tahu yang terjadi setelah sesorang
melakukan dengan panca inderanya terhadap suatu objek tertentu. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmojo,2005).
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan (Notoatmojo,2005):
(1) Tahu
Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumya,
termasuk mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan
tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
(2) Memahami
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepetasikan materi
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meamalkan
terhadap objek yang dipelajari.

13
(3) Aplikasi
Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
(4) Analisa
Analisa merupakan kemampuan untuk memberikan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur
dan masih ada kaitannya satu sama lain. 20
(5) Sintesis
Sintesis merupakan kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru atau menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
(6) Evaluasi
Evaluasi merupakan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu
materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah
ada.

14
B. Kerangka Teori

Faktor Pemungkin
a.Fasilitas atau sarana
b.Pelatihan

Faktor Pendorong
a.SOP
b.Kebijakan keselamatan pasien
Kepatuhan Pengguanaan
Alat Pelindung Diri
Faktor Predisposisi (APD)
a.Pengetahuan
b.Sikap
c.Keyakinan
d.Kepercayaan
e.Tingkat pendidikan

Faktor lainnya:
a. Pendidikan
b. Masa Kerja
c. Usia
d. Jenis Kelamin

Sumber: Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2003)

15
C. Kerangka Konsep

Pengetahuan Kepatuhan Pemakaian


Pegawai APD

1. Pendidikan
2. Masa Kerja
3. Usia Jenis Kelamin
4. Fasilitas
5. Keyakinan
6. Sikap

D. Variabel Penelitian
Variabel Dependen : Kepatuhan Pemakaian APD.
Variabel Independen : Pengetahuan Pegawai.

E. Definisi Operasional
a. Pengetahuan Pegawai
Kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu yang telah
diketahui dan dipahami tentang penggunaan APD.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur :
a. ≥ 80 % = baik
b. 60 – 79 % = cukup baik
c. < 60 % = kurang baik.

16
Skala : Ordinal.

b. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) penjamah makanan


Perilaku petugas yang tertuju pada intruksi praktik penggunaan APD
yang telah ditentukan dan dinyatakan dalam skor dan dikategorikan.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur :
a. ≥ 80 % = patuh
b. 60 - 79 % = cukup patuh
c. < 60% = kurang patuh
Skala : Ordinal

17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


Waktu : 7 oktober – 8 oktober
Tempat : Instalasi Gizi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi
Sasaran : Penjamah makanan PT Paradise Seera Abadi.
Lama Penelitian : 2 Hari

B. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mendiskripsikan tentang kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
(APD) penjamah makanan dengan pengetahuan penjamah makanan. Penelitian ini
merupakan penelitian cross sectional, yaitu mengamati subjek penelitian dan
mencari data yang berkaitan dengan judul penelitian yakni Gambaran Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri Tenaga Penjamah Makanan Di Instalasi Gizi RSJ
Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh penjamah makanan di Instalasi Gizi
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang dilakukan oleh PT. Paradise Seera
Abadi.

2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah semua penjamah makanan yang bertugas di
penerimaan baham makanan, persiapan bahan makanan, produksi, dan
distribusi makanan (pemorsian).

18
3. Besar Sampling
Besar sampel diambil berdasarkan teknik total sampling, yaitu semua
anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.

D. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis data
a. Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung
kepada responden menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disediakan
(kuesioner) dan observasi secara langsung.
Data penelitian yang dikumpulkan adalah :
1) Data karakteristik sampel, yang meliputi : usia dan jenis kelamin.
2) Data pengetahuan dan kepatuhan penggunaan APD.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data dari hasil RSJ Dr. H. Marzoeki
Mahdi, yang meliputi :
1) Data pemakaian APD di instalasi gizi.
2) Data PT Paradise Seera Abadi.

2. Cara pengumpulan data

1) Karakteristik sampel
Diperoleh dengan cara wawancara langsung dan mengisi kuesioner
yang berisi nama sampel, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja.
2) Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Data kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) diperoleh
dengan metode pengamatan secara langsung yang dilakukan selama 2
hari berturut – turut.
3) Pengetahuan Pegawai

19
Data pengetahuan pegawai diperoleh melalui kuesioner.
E. Alat Pengumpulan Data
a) Kuesioner
b) Form identitas
c) Alat tulis

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
1) Editing
Kegiatan ini dilakukan untuk mengoreksi kembali data yang diperoleh,
mencakup kelengkapan jawaban, dan kebenaran dalam cara pengisian
jawaban.

2) Skoring
a. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) penjamah makanan
Data diperoleh dengan pengamatan atau observasi langsung
tentang perilaku higiene penjamah makanan, bila dilakukan “Ya”
diberi skor 1 atau “Tidak” diberi skor 0, jumlah skor dibagi dengan
jumlah soal pengamatan dikalikan 100 %.

Jumla h Skor Yang Diperole h


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 = 𝑥 100%
total skor pengamatan
Skor dikelompokkan menjadi kategori , apabila terkategoi patuh
skornya ≥ 80 %, cukup patuh bila skonya 60 – 79 %, dan kurang patuh
skornya <60% (Khomsan,2003).
b. Pengetahuan Pegawai
Data pemahaman diperoleh dengan cara melakukan wawancara
melalui kuesioner dengan menjumlah skor yang benar dengan jumlah
skor tertinggi dikalikan 100 %.

20
Jumla h Skor Yang Diperole h
𝑠𝑘𝑜𝑟 pemahaman = 𝑥 100%
total skor pengamatan

Skor dikelompokkan menjadi kategori, apabila terkatagori baik


skornya adalah ≥ 80 %, cukup baik bila 60 – 79 %, dan kurang baik
bila skornya < 60 %.
3) Koding
Dilakukan untuk memberikan kode pada data yang telah
dikategorikan yaitu :
a. Kategori kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Kode 0 = Kurang Patuh
Kode 1 = Cukup Patuh
Kode 2 = Patuh
b. Kategori Pengetahuan Pegawai
Kode 0 = Kurang Baik
Kode 1 = Cukup baik
Kode 2 = Baik

4) Cleaning
Sebelum data diolah dengan menggunakan computer, terlebih dahulu
dilakukan cleaning data dengan maksud untuk melihat apakah data
tersebut sudah benar sesuai kuisioner atau tidak dan apakah data
tersebut sudah lengkap atau belum. Setelah data dikoreksi dan
diperbaiki semuanya baru dilakukan pengolahan data.
4) Tabulating
Kegiatan memasukan data variabel yang terdiri dari kepatuhan
penggunaan alat pelindung diri (APD) tenaga penjamah makanan di
instalasi gizi.

21
2. Analisis Data
Analisis data diperoleh secara deskriptif untuk memperoleh gambaran
tentang karakteristik subjek penelitian, perilaku kepatuhan penjamah makanan
serta pemahaman penjamah makanan yang disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi.

22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden


Jenis kelamin n %
Laki – laki 14 70
Perempuan 6 30
Total 20 100

Pada Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin penjamah makanan
yang menjadi responden sebagian besar berjenis kelamin laki – laki sebanyak 14
responden (70%) dan perempuan sebanyak 6 responden (30%).

Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Responden
Usia Responden
Jenis kelamin n %
20 – 30 tahun 12 60
31 – 40 tahun 5 25
41 – 50 tahun 3 15
Total 20 100

Pada Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa usia penjamah makanan sebagai
responden yang berusia 20 – 30 tahun sebanyak 12 responden (60%), yang
berusia 31 – 40 tahun sebanyak 5 responden (25%), dan berusia 41 – 50 tahun
sebanyak 3 responden (15%).

Tabel 3

23
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penjamah Makanan

Pengetahuan APD
n %
Kurang baik 0 0
Cukup baik 1 5
Baik 19 95
Total 20 100

Pada Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden


tentang APD sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 19 responden
(95%).
Menurut hasil penilaian peneliti diketahui bahwa penjamah makanan cukup
sering mendapatkan penyuluhan mengenai cara penggunaan APD saat bekerja.

Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Alat Pelindung Diri

Kepatuhan Penggunaan APD


n %
Kurang patuh 0 0
Cukup patuh 1 5
Patuh 19 95
Total 20 100

Pada Tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa tingkat kepatuhan responden


dalam memakai APD sebagian besar sudah mematuhi penggunaan APD
dilingkungan kerja yaitu sebanyak 19 responden (95%).
Menurut pengamatan peneliti, responden sudah sering mendapatkan edukasi
mengenai penggunaan APD saat bekerja, oleh karena itu banyak responden yang
sudah menjalankan penggunaan APD dengan baik saat bekerja.

24
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh ahli gizi di Instalasi Gizi RSJ
Marzoeki Mahdi pada Triwulan III terhadap pihak Out Sourching PT Paradise
Seera Abadi meskipun belum mencapai 100% kepatuhan dalam menggunakan
APD, namun disetiap bulannya mengalami peningkatan, capaian penggunaan
APD pada trimester III pada jenis masker (92%), hair net (83%), apron (99%),
hand gloves (80%), dan alas kaki (98%).

25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan penelitian gambaran kepatuhan penggunaan
alat pelindung diri tenaga penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dapat disimpulkan bahwa:
1) Karakteristik responden menurut jenis kelamin sebagian besar penjamah
makanan berjenis kelamin laki – laki yaitu 14 orang (70%).
2) Karakteristik responden menurut usia sebagian besar penjamah makanan
berusia 20 – 30 tahun yaitu 12 responden (60%).
3) Tingkat pengetahuan responden mengenai penggunaan APD sebagian besar
berpengetahuan baik yaitu 19 responden (95%).
4) Tingkat kepatuhan responden mengenai penggunaan APD sebagian besar
patuh yaitu 19 responden (95%).

B. Saran
1) Pihak Pelaksana Gizi di RS
Tetap melakukan pemantauan terhadap penjamah makanan di instalasi gizi
dalam pemakaian APD saat bekerja.
2) Pihak Out Sourcing
Tetap mempertahankan kepatuhan dalam penggunaan APD saat bekerja
agar mengurangi kecelakaan saat bekerja dan kontaminasi terhadap
makanan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Irianton dan Endah Priharsiwi. 2009. Manajemen Penyelenggaraan


Makanan dan Asuhan Gizi. Yogyakarta: Leutika.

Arivien, S. 2006. Analisis dan Motivasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja
karyawan. Jurnal ekonomika dan bisnis. 3(1), 44.

Bintariani, Titik. 2019. Kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD) Pengguna. Poltekkes
Kemenkes Semarang

Depkes, RI. 2006. Kumpulan modul kursus hygine sanitasi makanan dan minuman.
Jakarta

Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba
Medika.

Kemenkes, RI. 2013. Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


78 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta :
Menteri Kesehatan RI, 2013.

Khomsan. A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Laporan Kepatuhan Penggunaan APD tahun 2020 di Instalasi Gizi RSMM Bogor

Maulana,D.J.H. 2009. Promosi Kesehatan, Jakarta: Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka


Cipta.

27
Tietjen, B.M. 2004. Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirodiharjo.

28
LAMPIRAN 1
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Penjamah Makanan

Nama responden :
Umur responden :
Jenis Kelamin :
Berikanlah tanda rumput (√) pada jawaban yang menurut anda benar atau salah

No Pengamatan Jawaban
Ya Tidak
1 Menggunakan APD pelindung alas kaki dan
masker pada saat melakukan kegiatan
penerimaan bahan makanan
2 Menggunakan APD pelindung alas kaki pada
saat melakukan kegiatan persiapan dan
pengolahan makanan
3 Menggunakan APD pelindung masker pada saat
melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan
makanan
4 Menggunakan APD pelindung hand gloves pada
saat melakukan kegiatan persiapan dan
pengolahan makanan.
5. Menggunakan APD pelindung hairnet pada saat
melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan
makanan .
6 Menggunakan APD pelindung apron pada saat
melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan
makanan.
7 Menggunakan APD pelindung apron anda pada
saat melakukan kegiatan pemorsian makanan.
8 Menggunakan APD pelindung masker pada saat
melakukan kegiatan pemorsian makanan.
9 Menggunakan APD pelindung pelindung kaki
pada saat melakukan kegiatan pemorsian
makanan.
10 Menggunakan APD pelindung hairnet pada saat
melakukan kegiatan pemorsian makanan.
11 Menggunakan APD pelindung hand gloves pada

29
saat melakukan kegiatan pemorsian makanan.
12 Menggunakan APD pelindung hand gloves. pada
saat melakukan kegiatan pendistribusian
makanan.

LAMPIRAN 2

30
Pengetahuan Penjamah Makanan

Nama responden :
Umur responden :
Jenis Kelamin :

Berilah tanda (x) pada pertanyaan dibawah ini:

1. Apa yang anda ketahui tentang APD (Alat Pelindung Diri)?


a. Kelengkapan yang digunakan saat bekerja
b. Baju mahal
c. Perlengkapan saat masak
d. Untuk membunuh penyakit

2. Pada saat tahap persiapan bahan makanan, persiapan alat apa saja yang harus
digunakan sebagai alat pelindung diri?
a. Alat pelindung kepala, tangan, tubuh, dan kaki.
b. Baju hazmat
c. Sepatu boot
d. Baju kerja harian

3. Pada tahap persiapan bahan makanan, apa yang harus dilakukan petugas penjamah
makanan?
a. Memakai perlengkapan APD
b. Ganti baju kemeja
c. Mencuci kaki
d. Berdandan

31
4. Apa tujuan memakai penutup kepala (head gloves) ?
a. Mencegah rambut mikroorganisme jatuh ke makanan
b. Sebagai aksesoris semata
c. Menghilangkan ketombe
d. Mengurangi bau badan

5. Apa tujuan kita memakai hand gloves (penutup tangan) ?


a. Untuk kelengkapan pribadi
b. Mencegah penularan penyakit melalui kontak langsung
c. Menutup luka
d. Sebagai aksesoris semata

6. Apa tujuan memakai apron saat pengolahan makanan, kecuali?


a. Melidungi tubuh
b. Menghindari dari kecelakaan kerja.
c. Mencegah percikan minyak panas.
d. Sebagai perlindungan penyakit infeksi.

7. Apa dampak yang ditimbulkan saat sedang mengolah makanan tidak menggunakan
mulut (masker)?
a. Makanan akan mudah terkontaminasi bakteri.
b. Perlindungan penyakit
c. Menutup diri
d. Menutup luka

LAMPIRAN 3

32
OUTPUT

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki - laki 14 70.0 70.0 70.0
Valid Perempuan 6 30.0 30.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Pengetahuan APD
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Cukup 60- 1 5.0 5.0 5.0
79%
Valid
Baik >80% 19 95.0 95.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Pengamatan Kepatuhan APD


Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Cukup Patuh 60- 1 5.0 5.0 5.0
70%
Valid
Patuh >80% 19 95.0 95.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

33
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
20 - 30 12 60.0 60.0 60.0
31 - 40 5 25.0 25.0 85.0
Valid
41-50 3 15.0 15.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

34

Anda mungkin juga menyukai