Laporan Mini Riset
Laporan Mini Riset
Laporan Mini Riset
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
serta kemudahan yang diberikan sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) “ Gambaran Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) Tenaga Penjamah Makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor ” ini dengan baik.
Dengan penyelesaian laporan kegiatan MSPMI ini penyusun telah mendapat
masukkan dan bantuan serta saran-saran dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat
bagi penyusun. Oleh karena itu, pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kepala Instalasi Gizi dan Dietetik di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
2. Koordinator PKL SPMI di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
3. Para pembimbing Instalasi Gizi dan Dietetik di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
4. Para staff dan pegawai Instalasi Gizi dan Dietetik di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
5. Pegawai PT Paradise Seera Abadi di RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi.
6. Pihak lain yang turut membantu dalam penyusunan laporan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB II.............................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................10
A. Telaah Pustaka..........................................................................................10
B. Kerangka Teori..........................................................................................15
C. Kerangka Konsep.......................................................................................16
D. Variabel Penelitian...................................................................................16
E. Definisi Operasional.................................................................................16
BAB III............................................................................................................18
METODE PENELITIAN.................................................................................18
1. Populasi Penelitian............................................................................18
2. Sampel Penelitian..............................................................................18
1. Jenis data..........................................................................................19
iii
a. Data Primer..........................................................................................19
b. Data Sekunder..................................................................................19
1. Pengolahan Data...............................................................................20
2. Analisis Data..........................................................................................22
BAB IV............................................................................................................23
BAB V..............................................................................................................26
iv
DAFTAR BAGAN
No Halaman
1 Kerangka Teori ………………………………………………. 19
2 Kerangka Konsep …………………………………………….. 20
v
DAFTAR TABEL
No Halaman
1 Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin …………… 17
2 Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin ……...……. 17
3 Distribusi frekuensi pengetahan penjamah makanan… …………... 18
4 Distribusi frekuensi kepatuhan penjamah makanan ……...……….. 18
vi
BAB I
PENDAHULUAN
7
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh ahli gizi di Instalasi Gizi RSJ Dr.
H. Marzoeki Mahdi pada Triwulan III (Juli, Agustus, dan September) tahun 2020
terhadap pihak Out Sourching PT Paradise Seera Abadi meskipun belum
mencapai 100% kepatuhan dalam menggunakan APD, namun disetiap bulannya
mengalami peningkatan, capaian penggunaan APD pada trimester III pada jenis
masker (92%), hair net (83%), apron (99%), hand gloves (80%), dan alas kaki
(98%).
Menyadari pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD) terhadap
keselamatan pekerja mengurangi kontaminasi terhadap makanan, maka
diperlukan kajian mengenai bagaimana gambaran kepatuhan penggunaan alat
pelindung diri (APD) tenaga penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) khususnya dalam proses pengolahan bahan makanan.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui Karakteristik sampel (Jenis kelamin dan usia) Penjamah Makanan
di RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.
b. Diketahui pengetahuan penjamah makanan terhadap tentang Alat Pelindng
Diri (APD) di RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi.
8
c. Diketahui kepatuhan penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Dr. H.
Marzoeki Mahdi dalam penggunaan APD.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Penjamah Makanan
Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan
dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan,
pengolahan, pengangkutan sampai penyajian (Depkes RI, 2006).
2) Pemakaian APD
Kewajiban memakai alat pelindung diri (APD) tidak hanya berlau
bagi pekerja saja, melainkan juga bagi pimpinan, pengawas, kepala bagian
dan siapa saja yang akan memasuki tempat tersebut. Dalam pelaksaannya
ketika sedang bekerja sorang petugas seharusnya selalu menggunakan Alat
Pelindung Diri yang tepat, dimana dalam penggunaannya seorang petugas
harus mengetahui betapa pentingnya menggunakan APD ketika sedang
bekerja atau ketika sedang berada di dalam laboratorium kesehatan. Macam-
macam Alat Pelindung Diri (APD) meliputi sarung tangan, masker, apron
10
atau celemek, dan alas kaki. APD yang sangat efektif terbuat dari kain yang
diolah atau bahan sintetis yang dapat menahan air, darah dan cairan lain
untuk menembusnya (Tietjen, 2004).
a) Celemek
Celemek wajib digunakan oleh penjamah makanan untuk menghindari
pakaian terkena kotoran. Celemek yang digunakan harus bersih dan tidak
boleh digunakan sebagai lap tangan. Celemek tidak dianjurkan digunakan
pada saat penjemah makanan meninggalkan ruang produksi. Celemek
harus dicuci secara periodik untuk menjaga kebersihan.
b) Masker
Alat pelindung pernafasan yang harus tersedia di instalasi gizi adalah
masker. Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar dari sewaktu
penjamah makanan bicara, batuk, bersin dan juga mencegah cipratan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masuk ke dalam hidung atau
mulut petugas kesehatan.
c) Penutup rambut (hairnet)
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala, tujuan utamanya adalah
untuk mencegah kotoran dan rambut jatuh ke makanan yang merupakan
sumber kontaminan (Aritonang, 2009). Penutup kepala ini wajib dipakai
oleh tenaga kerja di instalasi gizi pada saat pengolahan supaya dapat
mencegah dan melindungi jatuhnya rambut dan kotoran dari kepala ke
dalam makanan pada saat pengolahan makanan berlangsung. Sehingga
makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri yang jatuh dengan rambut dan
kotoran yang ada di rambut.
d) Alas Kaki
Alas kaki dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda
tajam atau dari cairan yang jatuh atau menetes ke kaki. Alas kaki yang
digunakan di instalasi gizi disarankan untuk tidak terbuka pada bagian jari
– jari kakinya, terbuat dari bahan karet dan tidak licin.
11
e) Sarung Tangan
Sarung tangan merupakan jenis alat pelindung tangan untuk
melindungi tangan dan bagian lainnya dari benda tajam atau goresan,
selain itu juga digunakan pada saat tangan kontak dengan makanan supaya
makanan terhindar dari bakteri – bakteri yang ada di tangan yang akan
menyebabkan makanan terkontaminasi (Aritonang, 2009). Jenis alat alat
pelindung tangan yang ada di instalasi gizi adalah sarung tangan rumah
tangga (gloves). Sarung tangan jenis bergantung pada bahan – bahan yang
digunakan:
(1) Sarung tangan yang terbuat dari bahan asbes, katun wool, untuk
melindungi tangan dari api, panas, dan dingin.
(2) Sarung tangan dari plastic yang digunakan untuk mengambil makanan
atau pada saat tangan kontak langsung dengan makanan. Sarung tangan ini
bersifat sekali pakai, sehingga setelah dipakai sarung tangan ini langsung
dibuang.
12
perilaku petugas. Lama tugas seseorang akan mempengaruhi kemampuannya
untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya (Arifien, 2006).
3) Usia
Menurut Hidayat (2007) faktor usia merupakan variabel individu,
seseorang bertambah usiannya akan bertambah kedewasaanya dan semakin
banyak menyerap informasi yang akan mempengaruhi perilakunya.
4) Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh terhadap disiplin kerja,
khususnya saat karyawan mempunyai anak-anak usia pra sekolah. Ibu-ibu
yang bekerja kemungkinan lebih besar untuk paruh waktu, jadwal kerja yang
fleksibel dan menyelesaikan pekerjaan kantor dirumah agar bisa memenuhi
tangung jawab mereka terhadap keluarga (Hidayat, 2007).
5) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hal tahu yang terjadi setelah sesorang
melakukan dengan panca inderanya terhadap suatu objek tertentu. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmojo,2005).
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan (Notoatmojo,2005):
(1) Tahu
Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumya,
termasuk mengingat kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan
tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
(2) Memahami
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintrepetasikan materi
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meamalkan
terhadap objek yang dipelajari.
13
(3) Aplikasi
Aplikasi diartikan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
(4) Analisa
Analisa merupakan kemampuan untuk memberikan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur
dan masih ada kaitannya satu sama lain. 20
(5) Sintesis
Sintesis merupakan kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru atau menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
(6) Evaluasi
Evaluasi merupakan kemampuan melakukan penilaian terhadap suatu
materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut didasarkan pada suatu
kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah
ada.
14
B. Kerangka Teori
Faktor Pemungkin
a.Fasilitas atau sarana
b.Pelatihan
Faktor Pendorong
a.SOP
b.Kebijakan keselamatan pasien
Kepatuhan Pengguanaan
Alat Pelindung Diri
Faktor Predisposisi (APD)
a.Pengetahuan
b.Sikap
c.Keyakinan
d.Kepercayaan
e.Tingkat pendidikan
Faktor lainnya:
a. Pendidikan
b. Masa Kerja
c. Usia
d. Jenis Kelamin
15
C. Kerangka Konsep
1. Pendidikan
2. Masa Kerja
3. Usia Jenis Kelamin
4. Fasilitas
5. Keyakinan
6. Sikap
D. Variabel Penelitian
Variabel Dependen : Kepatuhan Pemakaian APD.
Variabel Independen : Pengetahuan Pegawai.
E. Definisi Operasional
a. Pengetahuan Pegawai
Kemampuan untuk mengerti atau memahami sesuatu yang telah
diketahui dan dipahami tentang penggunaan APD.
Alat Ukur : Kuisioner
Hasil Ukur :
a. ≥ 80 % = baik
b. 60 – 79 % = cukup baik
c. < 60 % = kurang baik.
16
Skala : Ordinal.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah semua penjamah makanan yang bertugas di
penerimaan baham makanan, persiapan bahan makanan, produksi, dan
distribusi makanan (pemorsian).
18
3. Besar Sampling
Besar sampel diambil berdasarkan teknik total sampling, yaitu semua
anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.
1) Karakteristik sampel
Diperoleh dengan cara wawancara langsung dan mengisi kuesioner
yang berisi nama sampel, jenis kelamin, pendidikan dan lama kerja.
2) Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)
Data kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) diperoleh
dengan metode pengamatan secara langsung yang dilakukan selama 2
hari berturut – turut.
3) Pengetahuan Pegawai
19
Data pengetahuan pegawai diperoleh melalui kuesioner.
E. Alat Pengumpulan Data
a) Kuesioner
b) Form identitas
c) Alat tulis
2) Skoring
a. Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) penjamah makanan
Data diperoleh dengan pengamatan atau observasi langsung
tentang perilaku higiene penjamah makanan, bila dilakukan “Ya”
diberi skor 1 atau “Tidak” diberi skor 0, jumlah skor dibagi dengan
jumlah soal pengamatan dikalikan 100 %.
20
Jumla h Skor Yang Diperole h
𝑠𝑘𝑜𝑟 pemahaman = 𝑥 100%
total skor pengamatan
4) Cleaning
Sebelum data diolah dengan menggunakan computer, terlebih dahulu
dilakukan cleaning data dengan maksud untuk melihat apakah data
tersebut sudah benar sesuai kuisioner atau tidak dan apakah data
tersebut sudah lengkap atau belum. Setelah data dikoreksi dan
diperbaiki semuanya baru dilakukan pengolahan data.
4) Tabulating
Kegiatan memasukan data variabel yang terdiri dari kepatuhan
penggunaan alat pelindung diri (APD) tenaga penjamah makanan di
instalasi gizi.
21
2. Analisis Data
Analisis data diperoleh secara deskriptif untuk memperoleh gambaran
tentang karakteristik subjek penelitian, perilaku kepatuhan penjamah makanan
serta pemahaman penjamah makanan yang disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi.
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Pada Tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin penjamah makanan
yang menjadi responden sebagian besar berjenis kelamin laki – laki sebanyak 14
responden (70%) dan perempuan sebanyak 6 responden (30%).
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia Responden
Usia Responden
Jenis kelamin n %
20 – 30 tahun 12 60
31 – 40 tahun 5 25
41 – 50 tahun 3 15
Total 20 100
Pada Tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa usia penjamah makanan sebagai
responden yang berusia 20 – 30 tahun sebanyak 12 responden (60%), yang
berusia 31 – 40 tahun sebanyak 5 responden (25%), dan berusia 41 – 50 tahun
sebanyak 3 responden (15%).
Tabel 3
23
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Penjamah Makanan
Pengetahuan APD
n %
Kurang baik 0 0
Cukup baik 1 5
Baik 19 95
Total 20 100
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Alat Pelindung Diri
24
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh ahli gizi di Instalasi Gizi RSJ
Marzoeki Mahdi pada Triwulan III terhadap pihak Out Sourching PT Paradise
Seera Abadi meskipun belum mencapai 100% kepatuhan dalam menggunakan
APD, namun disetiap bulannya mengalami peningkatan, capaian penggunaan
APD pada trimester III pada jenis masker (92%), hair net (83%), apron (99%),
hand gloves (80%), dan alas kaki (98%).
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan penelitian gambaran kepatuhan penggunaan
alat pelindung diri tenaga penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Jiwa Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dapat disimpulkan bahwa:
1) Karakteristik responden menurut jenis kelamin sebagian besar penjamah
makanan berjenis kelamin laki – laki yaitu 14 orang (70%).
2) Karakteristik responden menurut usia sebagian besar penjamah makanan
berusia 20 – 30 tahun yaitu 12 responden (60%).
3) Tingkat pengetahuan responden mengenai penggunaan APD sebagian besar
berpengetahuan baik yaitu 19 responden (95%).
4) Tingkat kepatuhan responden mengenai penggunaan APD sebagian besar
patuh yaitu 19 responden (95%).
B. Saran
1) Pihak Pelaksana Gizi di RS
Tetap melakukan pemantauan terhadap penjamah makanan di instalasi gizi
dalam pemakaian APD saat bekerja.
2) Pihak Out Sourcing
Tetap mempertahankan kepatuhan dalam penggunaan APD saat bekerja
agar mengurangi kecelakaan saat bekerja dan kontaminasi terhadap
makanan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Arivien, S. 2006. Analisis dan Motivasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja
karyawan. Jurnal ekonomika dan bisnis. 3(1), 44.
Bintariani, Titik. 2019. Kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD) Pengguna. Poltekkes
Kemenkes Semarang
Depkes, RI. 2006. Kumpulan modul kursus hygine sanitasi makanan dan minuman.
Jakarta
Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba
Medika.
Khomsan. A. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Laporan Kepatuhan Penggunaan APD tahun 2020 di Instalasi Gizi RSMM Bogor
27
Tietjen, B.M. 2004. Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirodiharjo.
28
LAMPIRAN 1
Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Penjamah Makanan
Nama responden :
Umur responden :
Jenis Kelamin :
Berikanlah tanda rumput (√) pada jawaban yang menurut anda benar atau salah
No Pengamatan Jawaban
Ya Tidak
1 Menggunakan APD pelindung alas kaki dan
masker pada saat melakukan kegiatan
penerimaan bahan makanan
2 Menggunakan APD pelindung alas kaki pada
saat melakukan kegiatan persiapan dan
pengolahan makanan
3 Menggunakan APD pelindung masker pada saat
melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan
makanan
4 Menggunakan APD pelindung hand gloves pada
saat melakukan kegiatan persiapan dan
pengolahan makanan.
5. Menggunakan APD pelindung hairnet pada saat
melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan
makanan .
6 Menggunakan APD pelindung apron pada saat
melakukan kegiatan persiapan dan pengolahan
makanan.
7 Menggunakan APD pelindung apron anda pada
saat melakukan kegiatan pemorsian makanan.
8 Menggunakan APD pelindung masker pada saat
melakukan kegiatan pemorsian makanan.
9 Menggunakan APD pelindung pelindung kaki
pada saat melakukan kegiatan pemorsian
makanan.
10 Menggunakan APD pelindung hairnet pada saat
melakukan kegiatan pemorsian makanan.
11 Menggunakan APD pelindung hand gloves pada
29
saat melakukan kegiatan pemorsian makanan.
12 Menggunakan APD pelindung hand gloves. pada
saat melakukan kegiatan pendistribusian
makanan.
LAMPIRAN 2
30
Pengetahuan Penjamah Makanan
Nama responden :
Umur responden :
Jenis Kelamin :
2. Pada saat tahap persiapan bahan makanan, persiapan alat apa saja yang harus
digunakan sebagai alat pelindung diri?
a. Alat pelindung kepala, tangan, tubuh, dan kaki.
b. Baju hazmat
c. Sepatu boot
d. Baju kerja harian
3. Pada tahap persiapan bahan makanan, apa yang harus dilakukan petugas penjamah
makanan?
a. Memakai perlengkapan APD
b. Ganti baju kemeja
c. Mencuci kaki
d. Berdandan
31
4. Apa tujuan memakai penutup kepala (head gloves) ?
a. Mencegah rambut mikroorganisme jatuh ke makanan
b. Sebagai aksesoris semata
c. Menghilangkan ketombe
d. Mengurangi bau badan
7. Apa dampak yang ditimbulkan saat sedang mengolah makanan tidak menggunakan
mulut (masker)?
a. Makanan akan mudah terkontaminasi bakteri.
b. Perlindungan penyakit
c. Menutup diri
d. Menutup luka
LAMPIRAN 3
32
OUTPUT
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki - laki 14 70.0 70.0 70.0
Valid Perempuan 6 30.0 30.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Pengetahuan APD
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Cukup 60- 1 5.0 5.0 5.0
79%
Valid
Baik >80% 19 95.0 95.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
33
Usia Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
20 - 30 12 60.0 60.0 60.0
31 - 40 5 25.0 25.0 85.0
Valid
41-50 3 15.0 15.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
34