Anda di halaman 1dari 32

TUGAS

ANALISIS NEGARA INDONESIA DARI BERBAGAI TEORI

Nama Dosen : Drs. Sulfa, M.Si

Oleh :

Azhar Arrahman ( A1O119013)

PROGRAM STUDI PPKn

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul ”Analisis Negara Indonesia dari
Berbagai Teori ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Drs. Sulfa,
M.Si pada Mata Kuliah Ilmu Negara Program Studi PPKn. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang ”Analisis Negara Indonesia dari Berbagai Teori
” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Drs. Sulfa,M.Si, selaku dosen Mata Kuliah


Ilmu Negara pada Program Studi PPKn yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari,13 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

I.Analisis Terjadinya negara Indonesia berdasarkan Teori Unsur-Unsur negara………….4

a. Penduduk yang menetap……………………………………………………………………4

b. Wilayah tertentu……………………………………………………………………………5

c. Pemerintah…………………………………………………………………………………..7

d. Kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara lain…………………………10

II.Analisis Timbul negara Indonesia dari Teori Ketuhanan,Perjanjian Masyarakat,Teori


Hukum Alam,Teori Penaklukan…………………………………………………………….11

a.Teori Ketuhanan……………………………………………………………………………11

b.Teori Perjanjian Masyarakat……………………………………………………………..12

c.Teori Hukum Alam…………………………………………………………………………14

d. Teori Penaklukan………………………………………………………………………….14

III. Analisis Tenggelamnya negara Indonesia dari Teori Organis,Anarkis,Marxis,Teori


Hidup Matinya Negara,Teori Perang dan Hidup Matinya Negara………………………15

I.Teori Organis……………………………………………………………………………….15

2. Teori Anarkis……………………………………………………………………………..16

3. Teori Marxis………………………………………………………………………………17

4. Teori Hidup Matinya Negara……………………………………………………………19

5.Teori Perang dan Hidup Matinya Negara………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..21

3
I. Analisis Terjadinya negara Indonesia berdasarkan Teori Unsur-Unsur negara

Menurut Pasal 1 Konvensi Montevideo Tahun 1993 (didalam Buku Ilmu Negara Arnita

Sandria ) menyatakan bahwa,negara sebagai pribadi hukum Internasional seharusnya memiliki

kualifikasi sebagai berikut :

 Penduduk yang menetap

 Wilayah tertentu

 Suatu Pemerintah

 Kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara lain.

Melihat konvensi tersebut menyatakan bahwa negara merupakan subjek hukum internasional

yang paing utama. Karena negara memiliki semua hak dan kewajiban untuk melakukan tindakan

demi eksistensinya di dalam hukum internasional. Sebagaimana dijelaskan oleh Arinita Sandria

yang berjudul Ilmu Negara bahwa negara adalah perorganisasian masyarakat yang berbeda

dengan bentuk organisasi lain terutama karena hak negara untuk mencabut nyawa seorang. Apa

saja yang dimaksud dengan Penduduk yang menetap,wilayah tertentu,pemerintah dan

kemampuan untuk melakukan hubungan dengan negara-negara lain?

Berikut penjelasannya:

a. Penduduk yang menetap

Oppenheim – Lauterpacht ( didalam buku Ilmu Negara Arinita Sandria ) menyatakan

bahwa,Penduduk atau rakyat adalah kumpulan manusia dari kedua jenis kelamin yang hidup

bersama merupakan suatu masyarakat,meskipun mereka berasal dari keturunan yang

berlainan,menganut kepercayaan yang berlainan,memiliki warna kulit yang berlainan. Penduduk

4
disini merupakan sinonim dari Warga Negara bukan hanya sebatas penduduk. Michael Redman

(didalam buku Ilmu Negara Isharyanto ) menyatakan bahwa, ada syarat tetap dalam unsur ini

(penduduk) dapat diartikan dalam 2 hal. Pertama, Penduduk menjadikan wilayah yang ada

sebagai dasar untuk menentukan tempat tinggalnya. Kedua, wilayah itu sebagai tempat tinggal

dapat diajukan tuntutan sebagai lingkungan tertentu. Menurut Buku Ilmu Negara Isharyanto

menyatakan bahwa, mengenai jumlah penduduknya tidak ada pembatasan. Sesuai dengan teori

tersebut,karena sekelompok orang atau masyarakat yang menetap yang bermukiman dalam suatu

wilayah yang pasti luasnya,kata kelompok atau masyarakat dapat dikatakan sebagai pengertian

dari pembatasan itu sendiri. Dan didalam Konvensi Montevideo Tahun 1993 tidak dijelaskan

jumlah minimum atau maksimum penduduk untuk membentuk suatu negara.

Dengan penjelasan di atas dapat dikaitkan dengan negara Indonesia. Berdasarkan data

Worldmeters,Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 269 juta jiwa atau 3,49%

dari total populasi dunia.Dilansir dari

(https://nasional.kompas.com/read/2020/08/12/15261351/data-kependudukan-2020-penduduk-

indonesia-268583016-jiwa?page=all ) Adapun provinsi yang memiliki jumlah penduduk paling

sedikit adalah Kalimantan Utara dengan 663.696 jiwa. Sedangkan provinsi dengan jumlah

penduduk yang paling banyak adalah Jawa Barat, yakni 46.092.205 jiwa.

Sedangkan provinsi dengan jumlah penduduk yang paling banyak adalah Jawa Barat, yakni

46.092.205 jiwa Untuk tingkat kabupaten/kota, kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk

paling sedikit adalah Kabupaten Tana Tidung dengan jumlah 24.243 jiwa. Sedangkan jumlah

penduduk yang paling banyak adalah Kabupaten Bogor dengan jumlah 4.790.247 jiwa. Lalu, dari

34 provinsi, terdapat empat provinsi yang memiliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak

5
daripada laki-laki, yaitu DIY yang jumlah penduduk perempuannya lebih banyak 39.584 jiwa

daripada laki-laki. Menyusul berturut-turut NTB yang jumlah penduduk perempuannya lebih

tinggi 4.632 jiwa ketimbang laki-laki, Sulawesi Selatan penduduk perempuannya lebih tinggi

58.663 jiwa dibanding laki-laki, dan Jawa Timur dengan penduduk perempuannya lebih tinggi

31.531 jiwa daripada laki-laki. Pada tingkat kabupaten/kota, dari 514 kabupaten/kota, terdapat 96

kabupaten/kota yang memilliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

Adapun kabupaten dengan jumlah perempuan tertinggi dibandingkan laki-laki adalah Kabupaten

Sumenep yang jumlah penduduk perempuannya lebih tinggi 34.032 jiwa daripada laki-laki.

“Dari 34 provinsi, terdapat 30 provinsi yang memilliki jumlah penduduk laki-laki paling banyak

ketimbang perempuan,” ungkap Zudan. Provinsi dengan jumlah laki-laki tertinggi dibandingkan

dengan perempuan adalah Jawa Barat yang jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi 658.379 jiwa

dibanding perempuan. Pada tingkat kabupaten/kota, dari 514 kabupaten/kota, terdapat 418

kabupaten/kota yang memilliki jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki.

“Untuk daerah setingkat kabupaten dengan jumlah laki-laki tertinggi dibandingkan perempuan

adalah Kabupaten Bogor yang jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi 120.709 jiwa ketimbang

perempuan,” tambah Zudan. Adapun berdasarkan UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan

UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (UU Adminduk) Direktorat

Jenderal Dukcapil Kemendagri menerbitkan data kependudukan nasional per semester.Dan

Indonesia berada di peringkat keempat negara berpenduduk terbanyak di dunia. Sebelum

terbentuk negara Indonesia memiliki beberapa suku,etnis,budaya,bahasa dan akhirnya pada

tanggal 17 Agustus 1945 menyatakan kemerdekaan menjadikan semua itu menjadi kesatuan

dalam persatuan untuk mencapai cita-cita bersama.

6
B. Wilayah Tertentu

Secara praktis, jika dikaitkan dengan poin pertama yaitu penduduk. Tidak mungkin suatu

masyarakat tidak memiliki wilayah tertentu,kecuali penduduk yang nomaden/berpindah-pindah

jadi wilayah yang didiami ini secara menetap. Wilayah yang tetap adalah wilayah dimukimi oleh

penduduk atau rakyat dari negara itu. Agar wilayah dapat dikatakan tetap,maka harus ada batas-

batasnya. Didalam Buku Ilmu Negara Arinita Sandria mengatakan bahwa, antara wilayah satu

negara degan wilayah negara yang lain dibatasi oleh batas tertentu. Batas daerah suatu negara

dapat terjadi dengan dua cara,yaitu:

1. Terjadi secara alamiah ( dibatasi oleh gunung,sungai dll)

2. Ditentukan dengan mengadakan perjanjian dengan negara lain yang berbatasan langsung

dengan negara tersebut. Dalam traktat/perjanjian internasional yang diadakan di Paris

tahun 1919 ditetapkan bahwa udara di atas tanah suatu negara,termasuk wilayah negara

tersebut.

Di dalam buku Ilmu Negara Isharyanto menyatakan bahwa, taka da ketentuan yang pasti

berapa kah luas minimum suatu wilayah untuk ditetapkan sebagai unsur terbentuknya

negara.Dalam hukum Internasional juga dikenal batas-batas lain seperti halnya laut,udara dan

ruang angkasa.Jadi penduduk tersebut mendiami suatu wilayah tertentu atau tetap dan memiliki

batas-batas wilayah sendiri.

Indonesia memiliki batas-batas wilayah tertentu yang diatur dalam UU No 43 Tahun 2008

tentang Wilayah Negara. Mengapa harus ada Undang-Undang ini? Karena Negara Kesatuan

Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas

wilayahnya serta memiliki hak-hak berdaulay di luar wilayah kedaulatannya dan kewenangan

7
tertentu lainnya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-sebesarnya bagi kesehjateraan dan

kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-

Undang NRI Tahun 1945 Alinea-4.

Dilansir melalui (https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/193000869/letak-dan-

luas-indonesia?page=all ) Letak Wilayah Indonesia dilihat dari Letak Astronomis berdasarkan

titik koordinat yang meliputi garis lintang dan garis bujur, 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT.

Artinya, berdasarkan letak astronomis tersebut, Indonesia adalah negara dengan karakteristik

iklim tropis. Sesuai dengan teori di atas,pada Pasal 5 UU No.43 Tahun 2008 menyatakan bahwa,

Batas wilayah Negara di darat,perairan ,dasar laut dan tanah di bawahnya serta ruang udara di

atasnya ditetapkan atas dasar perjanjian bilateral dan/atau trilateral mengenai batas darat,batas

laut dan batas udara serta berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hukum internasional.

Jadi batas-batas wilayah negara Indonesia itu terdapat di darat,laut,udara.

Sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) UU No.43 Tahun 2008 menyatakan bahwa, di darat dengan

wilayah Negara Malaysia,Papua Nugini, dan Timor Leste. Di laut berbatas dengan wilayah

Negara Malaysia ,Papua Nugini ,Singapura,dan Timor Leste;dan di udara mengikuti batas

kedaultan negara di darat dan di laut,dan batasnya dengan angkasa luar ditetapkan berdasarkan

perkembangan hukum internasional Untuk titik koordinatnya ditetapkan berdasarkan perjanjian

bilateral dan/atau trilateral dalam Pasal 6 ( ayat 2). Sedangkan letak geografis yaitu letak

berdasarkan posisi atau letak sebenarnya di permukaan bumi. Berdasarkan letak geografis,

Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Indonesia terletak di antara Benua Asia

dan Benua Australia. Indonesia juga terletak di antara dua samudera, yaitu samudera Hindia dan

samudera Pasifik. Karena letak geografisnya tersebut, Indonesia dipengaruhi oleh angin muson

8
barat dan angin muson timur. Akibatnya, Indonesia mempunyai dua musim, yaitu musim hujan

dan musim kemarau.

Dilansir dari (https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/193000869/letak-dan-luas-

indonesia?page=all ) Indonesia adalah salah satu negara terluas di dunia. Berikut ini rincian luas

wilayah Indonesia: Total luas 5.193.250 km2, mencakup daratan dan lautan Luas daratan

Indonesia 1.919.440 km2 Jumlah pulau 17.508 pulau Bentang panjang wilayah 3.977 mil. Luas

lautan 3.273.810 km2 Batas lautan 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 200 mil.

C. Pemerintah

Sesuai dengan poin-poin sebelumnya bahwa adanya penduduk tetap dan mendiami suatu

wilayah tertentu,maka penduduk dan wilayah itu memiliki pemerintahan yang mengatur wilayah

tersebut. Dalam Hukum Internasional disebut sebagai Pemerintahan. Pemerintahan sebagai salah

satu karakteristik yang dituntut oleh hukum internasional merupakan salah sau syarat penting

bagi eksistensi negara. Didalam buku Ilmu Negara Arinita Sandria menyatakan

bahwa,Pemerintah sebagai gabungan dari seua badan kenegaraan yang berkuasa memerintah,

dalam arti kata yang luas.jadi,termasuk semua badan-badan kenegaraan yang bertugas

menyelenggarakan kesehjateraan umum yang meliputi eksekutif,legislatif,dan yudikatif.

9
Lembaga Eksekutif di Indonesia

Yang mencakup lembaga eksekutif adalah presiden, wakil presiden dan kabinetnya. Baik

presiden maupun wakil presiden, sama-sama dipilih oleh elektorat Indonesia dalam pemilihan

presiden. Presiden dan wakil presiden menjabat selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih

kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan (maka totalnya 10 tahun). Selama

masa kampanye presiden dan wakil presiden adalah sebuah pasangan yang tak terpisahkan.

Dengan demikian komposisi calon presiden dan calon wakil presiden butuh strategi. Hal-hal

yang dapat mempengaruhi strateginya adalah latar belakang etnis (dan agama) dan posisi sosial

(sebelumnya) dalam masyarakat.

Dalam hal etnisitas dan agama, seorang Muslim dari Jawa akan lebih mendapat sokongan

popularitas karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim dari Jawa. Untuk posisi politik

yang tingkatnya lebih rendah (tergantung dari konteks agama daerah tertentu), pimpinan-

pimpinan politik yang bukan Islam masih mungkin adanya.

Dengan menilik posisi sosial (sebelumnya) di masyarakat ada beberapa kategori yang

dapat membangkitkan dukungan di pelbagai kalangan masyarakat. Kategori-kategori itu adalah

(pensiunan) pejabat tentara, pengusaha, teknokrat dan pimpinan intelektual Muslim. Oleh karena

itu untuk mempertinggi kesempatan menang dalam pemilu, presiden dan wakil presiden biasanya

berasal dari dua kategori sosial yang berbeda supaya bisa menggapai khalayak pemilih yang

lebih luas lagi. Contohnya, presiden Indonesia sebelumnya, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono

(seorang pensiunan tentara dari Jawa) memilih Boediono (seorang teknokrat Muslim jawa)

sebagai wakil presiden di masa kampanye tahun 2009. Kecepercayaan rakyat kepada pasangan

ini meningkat karena Boediono adalah seorang pakar ekonomi. Meski Indonesia mengalami

10
kepemimpinan otoritas di masa Suharto, saat ini pun seorang jendral masih dapat kepopuleran

dari rakyat karena mereka dianggap sebagai pemimpin yang kuat.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (seorang Muslim Jawa dan mantan pengusaha)

memilih Jusuf Kalla sebagai wakil presiden (seorang pengusaha, politisi dan Muslim dari

Sulawesi) di pemilu 2014. Kalla mempunyai sejarah panjang dalam politik Indonesia (terutama

di partai Golkar, kendaraan politik lama Suharto) dan menikmati popularitas yang luas di

Indonesia (terutama di luar pulau Jawa). Widodo sebenarnya pendatang baru di dunia politik

nasional pada awal 2014 maka pengalaman panjang dalam politik yang dimiliki Kalla memberi

pasangan ini kredibilitas yang lebih besar.

Di pemilu 2019, yang juga dimenang Widodo, beliau memilih seorang ulama Muslim

yang konservatif, Ma'ruf Amin, sebagai calon wapres. Amin dihormati banyak kalangan kaum

Muslim. Pilihannya tepat karena menjelang pemilu 2019 ada banyak ketegangan agama di

Indonesia.

Setelah pemilu, presiden baru yang terpilih akan memilih anggota kabinetnya yang

biasanya terdiri dari anggota-anggota partainya, partai koalisi dan teknokrat non-partai. Klik di

sini untuk melihat susunan kabinet Indonesia saat ini.

Lembaga Legislatif di Indonesia

Yang mencakup lembaga legislatif adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

MPR berwenang menyusun atau mengubah Undang-Undang Dasar dan melantik (atau

memberhentikan) presiden. MPR adalah sebuah lembaga legislatif bikameral yang terdiri dari

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

11
DPR, yang terdiri dari 560 anggota, bertugas membentuk dan menyetujui undang-

undang, menghitung anggaran tahunan bersama presiden dan mengawasi pelaksanaan undang-

undang dan isu-isu politik. Anggota DPR dipilih untuk masa kerja lima tahun dengan proporsi

perwakilan yang adil berdasarkan hasil pemilu. Sayangnya, DPR mengantongi reputasi buruk

karena isu-isu skandal korupsi yang acap kali dilakukan oleh para anggotanya.

DPD menangani keputusan, undang-undang dan isu-isu yang memang berhubungan

dengan daerah yang dimaksud, dengan demikian keberadaanya mampu meningkatkan

perwakilan daerah di tingkat nasional. Tiap provinsi di Indonesia memilih empat calon anggota

DPD (yang akan bekerja di pemerintahanan selama lima tahun) dari non-partai. Karena

Indonesia memiliki 32 provinsi, maka jumlah anggota DPD adalah 132 orang.

Lembaga Yudikatif di Indonesia

Yang dimaksud lembaga yudikatif adalah Mahkamah Agung. Mahkamah Agung (MA)

adalah mahkamah tertinggi dalam sistem peradilan Indonesia. MA adalah pengadilan paling

tinggi dalam proses naik banding dan MA juga menangani sengketa di pengadilan-pengadilan

yang lebih rendah. Tahun 2003 sebuah Mahkamah baru dibentuk, yaitu Mahkamah Konstitusi.

MK memonitor keputusan-keputusan yang dibuat oleh kabinet dan parlemen (MPR) dan

posisinya sejajar dengan Konstitusi Indonesia. Sebagian besar kasus-kasus legal dapat ditangani

oleh pengadilan umum, pengadilan administrasi, pengadilan agama dan pengadilan militer.

Sebuah Komisi Yudisial mengawasi pemeliharaan jabatan, martabat dan perilaku hakim-

hakim Indonesia. Ada banyak laporan Bahwa lembaga peradilan di Indonesia tidak bebas dari

korupsi dan tidak sepenuhnya independen dari cabang-cabang politik lain.

12
Indonesia adalah negara sekuler yang berarti kebijakan-kebijakan politiknya tidak perlu

didasarkan satu ajaran agama tertentu, dan tidak memilih satu agama sebagai agama resmi

negara. Namun, agama berperan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Warga negara

Indonesia wajib menganut salah satu agama yang diakui oleh negara (Islam, Protestan, Katolik,

Hindu, Buddha dan Konghucu); ateisme bukanlah pilihan yang tepat.

Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, tidak dapat dipungkiri, Islam

memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan politik nasional. Tetapi meskipun

demikian, Indonesia bukanlah negara Islam.

Desenstralisasi politik di era pasca-Suharto telah memberikan kekuatan lebih besar pada

pemerintahan daerah dan efek dari perkembangan ini tersirat dalam pengambilan keputusan

politik daerah yang semakin terpengaruh oleh ajaran agama tertentu. Contoh kebijakan-kebijakan

politik di daerah Muslim dengan pengaruh ajaran yang ketat adalah pelarangan usaha dengan

bahan dasar babi atau mewajibkan perempuan menggunakan hijab atau kerudung. Kebijakan-

kebijakan semacam ini akan terkesan aneh jika diimplementasikan di wilayah timur Indonesia

yang mayoritas penduduknya beragama Kristen atau Katolik, atau di pulau Bali di mana

mayoritasnya Hindu.

Dengan mayoritas penduduk Muslim dan dominasi pulau Jawa (yang mayoritasnya Muslim)

dalam politik nasional, secara keseluruhan Indonesia memang lebih berorientasi pada Islam.

Presiden yang menganut agama lain dari Islam, tampaknya tidak bisa diterima. Walaupun begitu,

Islam di Indonesia dapat dikatakan cukup moderat karena sebagian besar Muslim Indonesia

adalah Muslim abangan. Contohnya, mayoritas kaum Muslim menolak penerapan hukum

13
Sharia. Contoh yang lain yaitu ketika Megawati Sukarnoputri terpilih menjadi presiden

perempuan pertama di Indonesia pada tahun 2001, hanya sedikit kelompok minoritas yang

menolak kepemimpinannya karena mempercayai satu doktrin Islam yang tidak memperbolehkan

perempuan untuk memimpin.

Pemerintahan harus memiliki control atau kemampuan untuk menguasai secara penuh

atas semua luas wilayah yang berada di bawah kekuasaany dan terhadap semua warga yang

berada di wilayahnya. Indonesia setelah memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945

belum dapat mengatur sistem pemerintahan secara sempurna.Indonesia masih terus berusaha

mencari sistem pemerintahan yang tepat untuk Indonesia. Dari sistem Pemerintahan Presidensial

( 1945-1949),Sistem Pemerintahan Parlementer Semu (1949-1950),Sistem Pemerintahan

Parlementer (1950-1959), Kembali lagi ke Sistem Presidensial (1959 - saat ini) hanya saja

berbeda pelaksanaan sistem pemerintahan pada transisi 1998 ke Reformasi. Pada 1998 sistem

sentralisasi sangat lah kuat sedangkan pada Reformasi tiap daerah memiliki daerah otonom

masing-masing. Dan kedaulatan tertinggi pada reformasi sudah di tangan rakyat,terbukti dengan

Rakyat dapat memilih langsung wakil rakyatnya pada lembaga Eksekutif,Legislatif dan

Yudikatif.

D. Kemampuan untuk berhubungan dengan negara-negara lain.

Didalam buku Ilmu Negara Arinita Sandria menyatakan bahwa, unsur pengakuan dari

negara lain bukan merupakan unsur pembentuk bagi negara,tetapi hanya bersifat menerangkan

saja tentang adanya negara. Kemampuan untuk melakukan hubungan dengan negara lain itu

dimaksudkan dalam pengertian yuridis,artinya karena hukum nasional atau hukum internasional

14
mengakui adanya kekuasaan dan wewenang lain tersebut. Meskipun suatu negara memiliki suatu

penduduk,wilayah,dan pemerintah. Tetapi tidak memiliki kemampuan melakukan hubungan

dengan negara lain,maka belum dapat dikatakan suatu negara.Secara implisit dari Pengakuan

dari negara lain.Pada Pasal 1 Konvensi Montevideo 1993 menyatakan hak-hak dan kewajiban

dimaksud dalam poin ke empat yaitu kemampuan negara untuk mengadakan hubungan dengan

negara lain.

Dilansir dari (https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/203000669/contoh-kerja-

sama-internasional-indonesia?page=all) Bentuk kerja sama internasional Dikutip dari situs resmi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berdasarkan bentuknya, kerja sama internasional

dapat dikelompokkan menjadi: Kerja sama bilateral Kerja sama bilateral adalah kerja sama

antara dua negara. Biasanya dalam bentuk hubungan diplomatik, perdagangan, pendidikan dan

kebudayaan. Kerja sama regional Kerja sama regional adalah kerja sama oleh beberapa negara

dalam suatu kawasan. Biasanya karena ada kepentingan bersama dalam bidang politik, ekonomi

dan pertahanan. Kerja sama multilateral Kerja sama multilateral yaitu kerja sama yang dilakukan

antara beberapa negara.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Luar Negeri RI, berikut ini contoh-contoh kerja

sama internasional: Kerja sama bilateral Dalam menjalin hubungan bilateral, Indonesia selalu

mempromosikan bentuk kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai sebagai

berikut: Saling menghormati Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain Penolakan

penggunaan kekerasan Konsultasi dan mengutamakan konsensus dalam proses pengambilan

keputusan Saat ini Indonesia telah menjalin kerja sama bilateral dengan 162 negara serta satu

teritori khusus yang berupa non-self governing territory. Beberapa contoh kerja sama bilateral

yang dilakukan Indonesia yaitu: Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang Kerja

15
sama pendidikan antara Indonesia dengan Korea Selatan Kerja sama perdagangan antara

Indonesia dengan Cina Kerja sama bidang pertanian antara Indonesia dan Thailand.

Kerja sama regional Beberapa contoh kerja sama regional yang diikuti Indonesia yaitu:

Association of South East Asia Nations (ASEAN) adalah kerja sama ekonomi antara negara-

negara di kawasan Asia Tenggara yang berdiri pada 8 Agustus 1967. Asia-Pacific Economic

Cooperation (APEC) adalah kerja sama ekonomi antara 21 di kawasan Asia Pasifik yang berdiri

pada 1989. ASEAN Regional Forum (ARF) adalah forum yang dibentuk ASEAN pada 1994

sebagai wahana untuk dialog dan konsultasi mengenai hal-hal terkait politik dan keamanan di

kawasan, membahas dan menyamakan pandangan untuk memperkecil ancaman terhadap

stabilitas dan keamanan kawasan. Kerja sama multilateral Contoh kerja sama multilateral yang

diikuti Indonesia antara lain: United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Internatinal Monetary Fund (IMF) bertujuan memajukan kerja sama moneter internasional.

World Trade Organization (WTO) adalah organisasi perdagangan dunia yang betujuan

memajukan perdagangan internasional dengan membatasi peraturan yang menghambat

kelancaran pertukaran barang-barang internasional dan meningkatkan volume perdagangan dunia

dengan cara meliberalisasikan perdagangan internasional. International Labour Organization

(ILO) adalah organisasi buruh sedunia dengan tujuan menciptakan perdamaian melalui keadilan

sosial, perbaikan nasib buruh, stabilitas ekonomi, sosial dan menyusun hukum perburuhan. Food

and Agricultural Organization (FAO) adalah organisasi pangan dan pertanian dengan tujuan

memajukan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, pengairan, sistem berocok tanam dan

lain-lain. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah organisasi perdagangan bebas ASEAN

dengan maksud mengantisipasi dalam menghadapi era perdagangan bebas dunia.

16
II. Analisis Timbul negara Indonesia dari Teori Ketuhanan,Perjanjian Masyarakat,Teori

Hukum Alam,Teori Penaklukan.

a. Teori Ketuhanan

Di dalam Buku Ilmu Negara Arinita Sandria menyatakan bahwa,teori teokrasi adalah

kewenangan langsung atau tidak langsung dari Tuhan yang diterapkan dalam bentuk konstitutif

dan kepercayaan yang diformalkan dalam ketentuan negara. Thomas Aquinas (didalam buku

Ilmu Negara Arinita Sandria ) Menurut Thomas Aquinas, negara yang burukpun bukan buatan

setan tetapi tetap diakui sebagai perwujudan kekuasaan dan kehendak Tuhan. Negara timbul dari

pergaulan antara manusia yang ditentukan oleh hukum dan tata alam. Hukum tata alam juga

terjadi dari kehendak Tuhan dan menurut hukum Tuhan. Tuhan menjadikan manusia sebagai

mahluk yang bergaul dan memberikan seorang pemimpin (raja). Oleh karena itu, kekuasaan raja

dalam memimpin negara juga berasal dari Tuhan.

Sesuai dengan teori tersebut, Indonesia menganut teori ketuhanan bukti nyata terdapat

pada Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI 1945 Alinea ke-3 yang berbunyi :

“Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

kemerdekaannya”.

Motivasi spiritual yaitu kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan atas

berkas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Ini merupakan perwujudan sikap dan keyakinan bangsa

Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Alinea ketiga secara tegas menyatakan kembali

kemerdekaan Indonsia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Melalui alinea ini

17
bangsa Indonesia menyadari bahwa tanpa rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, maka bangsa

Indonesia tidak akan meraih kemerdekaan. Makna alinea ketiga pembukaan UUD 1945

mempertegas pengakuan dan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang terdiri atas jasmani dan rohani. Manusia bukanlah

mesin yang tidak memiliki jiwa. Berbeda dengan pandangan yang beranggapan bahwa manusia

hanya bersifat fisik belaka.Ini menegaskan prinsip keseimbangan dalam kehidupan secara

material dan spiritual, kehidupan dunia dan akhirat, jasmani dan rohani. 

b. Teori Perjanjian Masyarakat

Di dalam Buku Ilmu Negara Arinita Sandria menyatakan bahwa adanya perjanjian,baik

perjanjian perdata maupun public serta adanya pandangan dari perspektif hukum kekeluargaan

dan hukum benda.John Locke (didalam buku Ilmu Negara Arinita Sandria ) Rakyat dan raja

mengadakan perjanjian. Oleh karena itu raja berkuasa untuk melindungi rakyatnya. Jika raja

bertindak sewenang-wenang maka rakyat dapat meminta pertanggung jawabannya. Perjanjian

antara raja dengan rakyatnya menimbulkan monarki terbatas (monarchie constitusionil) karena

kekuasaan raja dibatasi oleh konstitusi. Teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum

ada negara, manusia hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada

masyarakat dan peraturan yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi di mana pun dan

kapan pun. Tanpa peraturan, kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang buas,

sebagaimana dilukiskan oleh Thomas Hobbes: Homo homini lupus dan Bellum omnium contra

omnes. Teori Perjanjian Masyarakat diungkapkannya dalam buku Leviathan. Ketakutan akan

kehidupan berciri survival of the fittest itulah yang menyadarkan manusia akan kebutuhannya:

negara yang diperintah oleh seorang raja yang dapat menghapus rasa takut.

18
Dalam perjanjian masyarakat tersebut terdapat dua macam pactum, yaitu :

a. Pactum Uniones  perjanjian untuk membentuk suatu kesatuan

(kolektivitas) antara individu-individu.

b. Pactum Subjectiones  perjanjian untuk menyerahkan kekuasaan antara

rakyat dengan raja.

Jhon Locke berpendapat bahwa pactum uniones dan pactum subjectiones

memiliki pengaruh yang sama kuatnya sehingga dalam penyerahan

kekuasaan, raja harus berjanji akan melindungi hak asasi rakyatnya.

Ajaran Jhon Locke hampir sama dengan ajaran Monarchemachen yaitu

suatu aliran yang timbul dalam abad pertengahan yang memberikan reaksi

atas kekuasaan raja yang mutlak. Aliran tersebut mengadakan perjanjian

untuk membatasi kekuasaan raja. Hasil perjanjian tersebut diletakkan dalam

Leges Fundamentalis yang menetapkan hak dan kewajiban bagi kedua belah

pihak. Oleh karena itu ajaran Jhon Locke sering disebut sebagai warisan

Monarchemachen.

Sesuai dengan Teori di atas dapat dikaitkan dengan negara Indonesia. Negara Indonesia memiliki

Dasar Hukum yaitu Undang-Undang Dasar NRI 1945 sesuai nilai-nilai Pancasila. Sumber utama

dari hukum adalah konstitusi atau UUD.Oleh karena itu tujuan konstitusi untuk mengadakan tata

tertib terkait dengan Hubungan lembaga dengan warga negara (rakyat) dan Jamninan Hak-hak

asasi Manusia. Tujuannya juga terdapat pada Pembukaan UUD 1945 Alinea ke-4 yaitu :

19
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah

Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia,

yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,

Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia.

c. Teori Hukum Alam

Para penganut teori hukum alam menganggap adanya hukum yang berlaku abadi dan universal

(tidak berubah, berlaku di setiap waktu dan tempat). Hukum alam bukan buatan negara,

melainkan hukum yang berlaku menurut kehendak alam. Menurut Plato, asal mula terjadinya

negara adalah karena:

 adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam sehingga menyebabkan

mereka harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup;

 manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa berhubungan dengan manusia

lain dan harus menghasilkan segala sesuatu yang bisa melebihi kebutuhannya sendiri untuk

dipertukarkan;

20
 mereka saling menukarkan hasil karya satu sama lain dan kemudian bergabung dengan

sesamanya membentuk desa;

 hubungan kerja sama antar desa lambat laun menimbulkan masyarakat (negara kota).

Dengan Teori di atas jika dikaitkan dengan teori Hukum Alam dengan beberapa poin

penyebab menurut Plato,Indonesia memiliki beberapa itu karena,masyarakat Indonesia

memiliki sifat komunal,dibandingkan Individual. Poin adanya keinginan manusia yang

beraneka ragam sehingga menyebabkan harus bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan

hidup terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Alinea ke-2 yaitu:

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang

berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang

kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

d. Teori Penaklukan

Teori ini menganggap bahwa negara itu timbul karena adanya kelompok manusia

mengalahkan kelompok manusia yang lain. Dengan demikian pembentukan negara dapat

terjadi karena proklamasi, peleburan dan penguasaan atau pemberontakan. Teori ini juga

disebut teori kekuatan karena dalam teori ini kekuatan membuat hukum, dan kekuatan itu

sendiri adalah pembenaran.

21
Bunyi pembukaan UUD 1945 alinea ketiga: "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha

Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan

yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya."

Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan pergerakan

melawan penjajah.Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan

kemerdekaan.Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi dengan

mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.Memuat cita-

cita negara Indonesia, yaitu: merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Jika dikaitkan dengan negara Indonesia,negara Indonesia tidak menganut teori

tersebut.Tetapi ketika masih zaman Nusantara ketika Beberapa wilayah di Pulau masih terdapat

Kerajaan-Kerajaan,oleh sebab itu membuat negara koloni datang yang pertama tahun 1509

seterusnya negara-negara lain seperti Belanda,Inggris,Jepang. Khusus negara Belanda dengan

keadaan Indonesia waktu itu masih pada zaman Kerajaan-Kerajaan,belanda menerapkan politik

adu domba atau dikenal sebagai devide et impera.

22
III. Analisis Tenggelamnya negara Indonesia dari Teori Organis,Anarkis,Marxis,Teori

Hidup Matinya Negara,Teori Perang dan Hidup Matinya Negara

a. Teori Organis

Menurut Buku Ilmu Negara Isharyanto menyatakan bahwa Teori Organis adalah Teori ini

memperlihatkan negara memiliki kemandirian yang besar. Negara bukanlah cerminan dari

tuntutan dalam masyarakat. Negara Berperan aktif dalam mengambil kebijakan non-

demokratis sehingga negara “tidak melayani kepentingan umum.” Yang terjadi adalah sistem

totalitarianism yaitu suatu keadaan di mana akhirnya elit negara berlomba-lomba berkuasa

guna memenuho ambisi kekayaan pribadi.

Sesuai dengan Teori di atas,Indonesia salah satu negara yang menerapkan sistem

demokrasi dengan pembagian kekuasaan menggunakan teori Monstequie yaitu Trias Politica

pada pembagiaanya ada tiga lembaga yakni Legislatif,Eksukutif,Yudikatif. Dengan negara

yang menganut sistem demokrasi dalam penerapan harus pula sama yaitu demokrasi juga.

Demokrasi adalah sistem pemerintah yang diselenggarakan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk

rakyat. Pada masa Orde Baru ketika Masa kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden ke-2

Republik Indonesia, tidak menjalankan demokrasi dengan semestinya terbukti banyak

kejadian-kejadian yang lahir antara lain, petisi 50, Peristiwa Malari 1974 dan puncaknya

kerusuhan 1998. Dengan beberapa kejadian yang terjadi di Indonesia pada Masa Orde Baru

membuktikan bahwa Indonesia pernah mengalami atau terkait dengan Teori Organis. Bukan

saja pada masa Orde Baru,ketika sekarang sudah masuk pada Masa Reformasi, Pemerintah

dengan sistem desentralisasi,sebelumnya sentralisasi. Sudah memiliki daerah

otonom,pembagian kekuasaan kepada tiga lembaga,tetapi masih saja terdapat tindakan-

23
tindakan yang non-demokratis,sebagai contoh tahun 2019 Pembentukan Rancangan Undang-

Undang KUHP masa jabatan DPR RI 2014-2019 sudah ingin usai membuat kontroversi

dengan membuat persetujuan / penetapan tanpa melibatkan elemen masyarakat.

Kedua,Tahun 2020 Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju ( Juliari BatuBara) terlibat kasus

korupsi dana Bantuan Sosial yang mengakibatkan bukan saja dirinya yang kehilangan

kepercayaan dari masyarakat,tetapi masyarakat akan generalisir ketidakpercayaan kepada

pemerintah. Apabila dengan pola yang sama seperti ini Pemerintah tidak mementingkan

kepentingan umum,melainkan kepentingan pribadi dan kebijakan-kebijakan yang diputuskan

oleh pemerintah yang non demokratis, akan saja mengancam negara Indonesia dan dapat

menenggelamkan Indonesia.

b.Teori Anarkis

Negara adalah suatu bentuk tata paksa yang sebenarnya hanya sesuai bagi masyarakat

primitive,dan tidak sesuai dengan masyarakat berada. Oleh karena itu,suatu saat negara ini

akan lenyap dan akan datang masyarakat yang tanpa penindasan,tanpa paksaan,tanpa

pemerinta,tanpa negara.Terhadap teori ini ada 2 pandangan:

1. Tata paksa itu sebagai kejahatan yang dibuat oleh manusia guna melindungi

kealimannya,maka tindakan untuk menghapuskan tata paksa itupun dengan kekerasan

juga yaitu dengan menghancurkan negara.

2. Masyarakat yang diharapkan itu tidak perlu dicapai dengan kekerasan,melainkan

dengan pendidikan dan evolusi.

24
Dengan Penjelasan di atas teori tersebut jika dianalisis dengan negara Indonesia,sebelumnya

NARASI tentang anarkisme sebenarnya sudah eksis bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.

Hanya saja ketika membicarakannya pada hari-hari ini, seolah-olah ia menjadi sebentuk barang

baru dari dunia Barat. Anarkisme adalah ideologi yang tak memiliki tanah air. Ia hanya tampak

sebagai paham impor dari Eropa hanya karena dari sana bermula ideologi ini diartikulasikan,

elemen-elemen dasarnya diformulasikan, diperbincangkan hingga paham ini terus mengada di

antara paham-paham besar lainnya yang juga dilantangkan dari sana. Para pemikir dan pelaku

sejarah pra-kemerdekaan banyak memiliki ketertarikan tentang paham ini, setidaknya sering

membicarakannya. Gerakan anarkis dan buruh sindikalis sudah melakukan perlawanan terhadap

kolonial Belanda hingga masa fasis Jepang menguasai Indonesia. Tapi gerakan anarkisme ini

tidak pernah tercatat di dalam sejarah Indonesia. Pada 1 Mei 2019, dalam demonstrasi peringatan

Hari Buruh Sedunia (May Day) di Bandung, Jawa Barat, Jenderal Tito Karnavian, yang waktu

itu masih menjabat Kapolri, juga mengungkap adanya kelompok anarko sindikalis yang terlibat

dalam demonstrasi. Personel anarko sindikalis, yang mengenakan pakaian serbahitam, disebut

sebagai dalang kerusuhan.

Anarko sindikalis, menurut Tito, adalah paham di mana para pekerja ingin bekerja dengan bebas,

tidak terikat dengan aturan. Salah satu ciri kelompok ini adalah coretan simbol 'A', yang jejaknya

ditinggalkan dalam setiap kegiatan. Paham anarko sindikalis menyebar dari Eropa, Amerika

Selatan, dan Asia. Di Indonesia, paham itu masuk beberapa tahun lalu dan tumbuh di kota-kota

besar, seperti Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Makassar.

Banyak varian anarko selain sindikalis, antara lain anarko individualis, anarko antifasis, anarko

komunis, anarko feminis, dan masih banyak lagi. Semuanya adalah cabang paham anarkisme.

25
Istilah anarko sindikalis atau revolusioner sindikalis muncul saat paham itu diadopsi gerakan

buruh. Rudolf Roker dalam buku Anarchism and Anarcho Syndicalism (1949) mengatakan

banyak kaum anarkis menghabiskan sebagian aktivitas mereka dipergerakan buruh, sehingga

melahirkan gerakan anarkis sindikalis.

Anarkisme itu sendiri, pemikiran sosial yang penganutnya menganjurkan penghapusan

kapitalisme dan menggantinya dengan kepemilikan bersama. Kaum anarkis juga menginginkan

penghapusan semua institusi sosial-politik yang ada di masyarakat. Negara dengan lembaga

politik berikut birokrasinya diganti dengan komunitas bebas yang terikat satu sama lain oleh

kepentingan sosial-ekonomi. Jadi lebih baik kita harus mengetahui terlebih dahulu mengapa

Kelompok Anarkis melakukan tindakan-tindakan negative,setiap tindakan ada alasan. Terkait

dengan teori ini ,jika pemerintah dan Masyarakat tidak bersatu mungkin saja seperti Teori

Pertama akan membuat negara Indonesia tenggelam.

c. Teori Marxis

Negara sebagai suatu susunan tata paksa tidak perlu diperangi dan dihapus,karena ia datang dan

lenyap dengan sendiri syarat-syarat objektif sendiri. Negara ada karena ada perjuangan kelas

(perbedaan kelas). Kalau Perbedaan kelas sudah tidak ada maka tidak ada perjuangan kelas

sehingga tidak diperlukan negara, Negara adalah alat untuk mencapai kesehjateraan. Didalam

Buku Ilmu Negara Ishayanto Menyatakan bahwa, Dalam teori ini negara dipandang sebagai

badan yang tidak mandiri dan tidak memiliki kepentingannya sendiri. Hal ini terjadi,mengingat

negara hanyalah panitia yang bertugas melayani.Negara berfungsi untuk mengelola kepentingan

26
kaum borjuis.Negara memainkan peran “tidak penting” atau sekunder,sehingga menjadi alat

pemaksa sekaligus penindas dari kelas dominan terhadap kelas proletar.

Negara Indonesia pernah mengalami dimana Teori Marx menjadi alat rakyat kiri untuk mencapai

kesetaraan. Peristiwa Madiun 1948,setelah penandatangan perjanjian renville hasil kesepakatan

perundingan renville dianggap menguntungkan Belanda.Indonesia menjadi pihak yang dirugikan

dengan semakin sempit wilayah yang dimiliki.  Banyak unit bersenjata dari Partai Republik

kembali dari zona konflik. Hal ini memberikan beberapa keyakinan sayap kanan Indonesia

bahwa mereka akan mampu menandingi PKI secara militer. Unit gerilya dan milisi di bawah

pengaruh PKI diperintahkan untuk membubarkan diri. Di Madiun kelompok militer PKI

menolak untuk pergi bersama dengan perlucutan senjata para anggota yang dibunuh pada bulan

September tahun yang sama. Pembunuhan itu memicu pemberontakan kekerasan. Hal Ini

memberikan alasan untuk menekan PKI. Hal ini diklaim oleh sumber-sumber militer bahwa PKI

telah mengumumkan proklamasi 'Republik Soviet Indonesia' pada tanggal 18 September dengan

menyebut Musso sebagai presiden dan Amir Syarifuddin sebagai perdana menteri. Pada 1950,

PKI memulai kembali kegiatan penerbitannya, dengan organ-organ utamanya yaitu Harian

Rakjat dan Bintang Merah. Pada 1950-an, PKI mengambil posisi sebagai partai nasionalis di

bawah pimpinan D.N. Aidit, dan mendukung kebijakan-kebijakan anti kolonialis dan anti Barat

yang diambil oleh Presiden Soekarno. Aidit dan kelompok di sekitarnya, termasuk pemimpin-

pemimpin muda seperti Sudisman, Lukman, Njoto dan Sakirman, menguasai pimpinan partai

pada 1951. Sukarno bertindak menyeimbangkan antara PKI, militer, fraksi nasionalis, dan

kelompok-kelompok Islam yang terancam oleh kepopuleran PKI. Pengaruh pertumbuhan PKI

menimbulkan keprihatinan bagi pihak Amerika Serikat dan kekuatan barat anti-komunis lainnya.

27
Situasi politik dan ekonomi menjadi lebih tidak stabil; Inflasi tahunan mencapai lebih dari 600

persen dan kehidupan Indonesia memburuk.

PKI dirasakan oleh kalangan politik, beberapa bulan menjelang Peristiwa G30S, makin

kuat. Sehingga para pesaing PKI mulai khawatir PKI akan memenangkan pemilu berikutnya.

Gerakan-gerakan untuk menentang PKI mulai bermunculan, dan dipelopori oleh Angkatan

Darat. Pada Desember 1964, Chaerul Saleh dari Partai Murba (dibentuk oleh mantan pemimpin

PKI Tan Malaka) menyatakan bahwa PKI sedang mempersiapkan kudeta. PKI menuntut

larangan Partai Murba, tuntutan itu dipaksakan kepada Soekarno pada awal 1965. Dalam konteks

Konfrontasi dengan Malaysia, PKI menyerukan untuk 'mempersenjatai rakyat'. Sebagian besar

pihak dari tentara Angkatan Darat melarang hal ini. Sikap Soekarno tetap secara resmi untuk

tidak terlalu mengambil sikap atas hal tersebut karena Sukarno cenderung mendukung

Konfrontasi dengan Malaysia seperti PKI. Pada bulan Juli sekitar 2000 anggota PKI mulai

menggelar pelatihan militer di dekat pangkalan udara Halim. Terutama dalam konsep

'mempersenjatai rakyat' yang telah memenangkan banyak dukungan di antara kalangan militer

Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Pada tanggal 8 September demonstran PKI memulai untuk

pengepungan selama dua hari di Konsulat AS di Surabaya. Pada tanggal 14 September, Aidit

mengalamatkan kepada gerilyawan PKI untuk mendesak anggota agar waspada dari hal-hal yang

akan datang. Pada 30 September Pemuda Rakyat dan Gerwani, kedua organisasi PKI terkait

menggelar unjuk rasa massal di Jakarta terhadap krisis inflasi yang melanda.

Dengan demikian agar kejadian-kejadian tersebut tidak terulang kembali,pemerintah

harus memikirkan seluruh rakyatnya,marxis lahir dari ketimpangan untuk itu pemerintah harus

berusaha semaksimal mungkin itu tidak terjadi tenggelam negara Indonesia.

28
d. Teori Hidup Matinya Negara

Dalam Teori ini ada 3 unsur pokok negara yaitu WilayahPenduduk/rakyat ,dan

Pemerintah. Jika ketiga unsur tersebut dipelihara maka akan semaki besar dan jaya negara

tersebut. Suatu negara akan runtuh dan lenyap jika ketiga faktor ini ditelantarkan. Indonesia

dapat terjadi tenggelam ,karena pada masa ini negara Indonesia sedang mengalami

kemorosotan.Masyarakat yang terdiridari beragam kelompok kekuatan sosial politik yang saling

berinteraksi.

Hilangnya Kepercayaan Masyarakat dengan Pemerintah dan berdampak pada beberapa

daerah di negara Indonesia. Sebagai contoh, Gerakan yang dilakukan masyarakat papua barat

dan Masyarakat Aceh. Jika tidak dapat dijaga Indonesia dapat tenggelam.

e. Teori Perang dan Hidup Matinya Negara

sejarah telah membuktikan bahwa negara itu timbul karena peperangan,dan negara itu

lenyap karena peperangan, kendatipun tidak semaat-mata munculdan tenggelamnya suatu negara

adalah akibat dari peperangan ansich, melainkanfaktor yang lain-lain juga, termasuk ketiga

faktor yang diuraikan diatas. Akibatpeperangan negara yang kalah perang akan hancur dan

muncul negara baru,demikian seterusnya, maka faktor peperangan merupakan faktor

yang turutmenentukan hidup matinya suatu negara.Sebagaimana telah diuraikan bahwa makna

ajaran mengenai tenggelamnyanegara ini adalah bagaimana dapat menjamin kelangsungan hidup

suatu negaraagar tidak tenggelam dan hancur. Untuk hal itu UUD 1945 memberikan 3

macamjaminan sebagai berikut:

29
a)Jaminan yuridis, melalui sistem hukum dan saran-saran hukum yang terdapat dalam

UUD 1945.

b)jaminan politis, melalui semangat para penyelenggara negara, semangatpara pemimpin

formal dan informal. Menurut Padmo Wahyono, yangdapat diukur melalui kemampuan

penghayatan dan pengamalan Pancasila,dengan berpedoman pada TAP No. II/MPR/1978.

c)Jaminan sosiologis, sejalan dengan tujuan negara Indonesia, yaitumelindungi segenap

bangsa (rakyat), seluruh tumpah darah Indonesia(daerah), dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskankehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban

dunia, berdasarkanPancasila

Teori ini muncul salah satunya karena peperangan dan negara lenyap juga karena

peperangan,akibat peperangan,negara yang kalah akan hancur dan muncul negara baru. Oleh

karena itu,peperangan merupakan faktor yang menentukan hidup matinya negara.

Di Indonesia sudah menganut teori ini dari masa Kerajaan. Dimana setiap kerajaan

merebutkan kekuasaan atau memperluaskan kekuasaannya. Setelah Keberadaan Negara Koloni

datang untuk menjajah kerajaan-kerajaan di Indonesia membuat kejayaan negara penjajah

yaitu,Portugis dan Belanda. Ketika Masa kerajaan sudah berganti dengan masyarakat yang

memiliki cita-cita bersama karena bergeser perkembangan zaman. Masyarakat bersama-sama

berperang dengan negara koloni ada yang menggunakan beberapa macam cara, ada yang

langsung berperang dengan kompeni dan ada juga yang berkerja sama dengan negara koloni.

Oleh karena itu Teori ini dapat terjadi kepada Indonesia apabila di perkembangan zaman yang

masif membuat teori ini akan menenggelamkan negara Indonesia.

30
Contoh Perang yang terjadi di Indonesia, Bandung Lautan Api adalah peristiwa yang ikonik dan

menggetarkan. Pada 24 Maret 1946, 200 ribu penduduk Bandung membakar rumah mereka, lalu

menuju ke pegunungan di selatan Bandung. Tujuannya untuk mencegah tentara sekutu dan

NICA memakai Bandung sebagai markas strategis militer.

Akibat peristiwa ini, api besar berkobar dan asap hitam mengepul di udara. Strategi ini

digunakan karena kekuatan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) tak sebanding dengan kekuatan

sekutu dan NICA.

Tak tinggal diam, tentara Inggris pun menyerang sehingga terjadi pertempuran sengit di Desa

Dayeuhkolot, Bandung. Di sini terdapat gudang amunisi milik tentara sekutu. Lalu, dua anggota

milisi BRI (Barisan Rakjat Indonesia) ditugaskan untuk menghancurkan gudang amunisi

tersebut. Mereka berdua gugur beserta gudang yang terbakar. Perang Diponegoro dikenal dengan

sebutan lain, yakni Perang Jawa. Ini adalah perang besar yang berlangsung selama lima tahun

(1825-1830). Sesuai namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, sementara di

pihak musuh dipimpin oleh Jenderal Hendrik Merkus de Kock.

Dengan prinsip "sadumuk bathuk, sanyari bumi ditohi tekan pati" yang artinya sejari kepala

sejengkal tanah dibela sampai mati, masyarakat Jawa berperang hingga titik darah penghabisan

demi melawan Belanda. Imbas dari perang ini, sekitar 200 ribu penduduk Jawa tewas, sementara

pihak Belanda kehilangan 8.000 tentara. Pasukan Jawa banyak yang gugur karena dilemahkan

oleh penyakit malaria dan disentri.

31
DAFTAR PUSTAKA

Isharyanto. ( 2016). Ilmu Negara. Karangayar.Oase Pustaka

Kompas.com.”Data kependudukan 2020”.2020.


(https://nasional.kompas.com/read/2020/08/12/15261351/data-kependudukan-2020-penduduk-
indonesia-268583016-jiwa?page=all.

Kompas.com. “Letak dan Luas Indonesia “.2020.


(https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/22/193000869/letak-dan-luas-indonesia?page=all.

Kompas.com.”Contoh Kerja sama Internasional Indonesia”.2020.


https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/203000669/contoh-kerja-sama-internasional-
indonesia?page=all) .

32

Anda mungkin juga menyukai