DATA KLINIS
3.1 Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 08 April 2000
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Y RT 02 RW 01 no. 24
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh harian
Status Pernikahan : Belum menikah
Suku Bangsa : Sunda
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI)
3.2 Anamnesis
Anamnesis didapatkan dari auto anamnesis pada tanggal 20 Juni 2020 pukul 15.00
WIB di Puskesmas Kecamatan DI
Keluhan Utama dan Keluhan Tambahan
Keluhan Utama : Batuk berdahak yang memberat sejak 1 tahun lalu
Keluhan tambahan: Terkadang dada terasa nyeri
Satu bulan kemudian setelah dinyatakan sembuh, pasien mengalami keluhan yang
yang sama seperti pada saat sebelum pengobatan. Pasien mengaku batuk berdahak
terus menerus, dengan dahak berwarna kuning kehijauan kental serta terkadang
terdapat bercak darah. Terdapat nyeri dada, dan mengeluhkan sesak napas. pasien
juga mengeluhkan adanya demam yang hilang timbul bersamaan dengan batuknya,
dan berkeringat saat malam hari, nafsu makan juga menurun. Pasien membiarkan
keluhan yang dirasakan sampai sekitar 3 minggu, tanpa pergi ke puskesmas. Atas
saran keluarga kemudian pasien kembali ke Puskesmas X untuk berobat dan
dinyatakan menderita TB kategori dua melalui hasil pemeriksaan sputum BTA
yang positif, serta hasil foto toraks yang dilakukan di RS Persahabatan Jakarta.
Berat badannya saat itu yaitu 36 kg. Pasien kemudian oleh pihak Puskesmas
disuruh untuk menjalani pengobatan TB untuk kedua kalinya yang pengobatannya
dimulai pada tanggal November 2019.
Pasien melakukan kunjungan ke puskesmas pada awal bulan Mei 2017 untuk
mengambil obat TB yang memang rutin dia lakukan setiap 2 minggu sekali.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April – 13 Juni 2020
3
Pengambilan obat TB ini merupakan pengobatan dia yang sudah masuk dalam
bulan ke - 3 fase lanjutan. Pasien sebelumnya mulai menjalani pengobatan TB
kategori dua pada tanggal November 2016. Pengobatan TB kategori dua ini
dilakukan setelah 2 bulan paska dinyatakan sembuh dari pengobatan TB kategori
1.
Pasien saat ini sedang menjalani pengobatan TB bulan ke - 3 fase lanjutan, yang
mana pada 2 bulan pertama pengobatannya pasien secara rutin datang ke
puskesmas untuk disuntikan streptomisin. Menurut pasien satu bulan kemudian
pasien diminta pihak puskesmas untuk melakukan pengecekan dahak kembali di
Puskesmas X dan hasilnya negatif. Keluhan-keluhan yang dirasakan pasien juga
berkurang seiring dengan berjalannya pengobatan, saat ini pasien masih mengeluh
batuk yang sudah jauh berkurang dari sebelumnya, batuk pasien masih disertai
dahak yang berwarna putih tetapi tidak disertai bercak darah. Pasien juga mengaku
nafsu makannya sudah meningkat dan badannya juga terasa lebih segar jika
dibandingkan dari sebelum menjalani pengobatan TB kategori dua ini.
Keluarga pasien makan dua sampai tiga kali sehari. Menu makanan di rumah
dimasak oleh kakak pasien, Ny.J untuk satu keluarga. Pasien biasanya makan
sarapan jam 7-8 pagi, menu sarapan berupa nasi putih dengan telur goreng. Pasien
biasa nyemil berupa roti cokelat dan mengopi di tempat kerja sekitar jam 12.00.
Setelah pulang bekera pasien baru makan di rumah berupa nasi putih dengan lauk
sayur, tahu tempe goreng. Pasien minum air putih sekitar empat gelas setiap
harinya. Sumber air putih pada rumah pasien berasal dari air sumur pompa yang
direbus matang. Pasien jarang mengkonsumsi daging karena mahal terutama saat
ini pasien sudah tidak bekerja. Pasien tidak merasa ada masalah dengan pola
makannya sekarang. Satu bulan terakhir ini pasien merasa nafsu makannya
menurun.
Riwayat Kebiasaan
Setiap hari pasien terbangun pukul 06.00 pagi, kemudian pasien mandi dan sarapan
pukul 7-8 pagi. Kemudian pasien menghabiskan waktunya di tempat kerja sekitar
pukul 15.00 WIB. Pasien tidur sekitar 7 jam per hari (pukul 23.00 – 06.00 WIB).
Pasien tidak berolahraga karena sudah cukup lelah setelah bekerja. Pasien tidak
merokok.
Riwayat Lingkungan
Pasien tinggal bersama 1 orang kakak laki-laki, 1 orang kakak perempuan, 1 kakak
ipar dan 1 keponakan. Pasien jarang berinteraksi dengan keponakannya. Teman di
tempat kerjanya ada yang memiliki keluhan serupa dengan pasien dan sudah di
rumahkan juga. Rumah pasien berada di dalam gang kecil yang masih dapat dilalui
kendaraan roda empat berukuran kecil dan cukup padat penduduk.
Riwayat Imunisasi
Seluruh anggota keluarga Tn. R yang tinggal serumah belum pernah mendapatkan
imunisasi sejak kecil.
Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pada
Tanggal : 21 Juni 2020
Waktu : Pukul 16.00 WIB
Tempat : Rumah pasien
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 27 April – 13 Juni 2020
7
Tanda Vital
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis, GCS 15 (E4V5M6)
c. Tekanan darah : 120/70 mmHg
d. Frekuensi nadi : 76x/menit, regular, isi cukup
e. Suhu tubuh : 36,5oC pada axilla
f. Frekuensi nafas : 18x/menit, reguler, abdominotorakal
Data Antropometri
Status gizi
a. Berat badan (BB) : 37 kg
b. Tinggi badan (TB) : 152 cm
c. Indeks Massa Tubuh (IMT) : 16,0 kg/m2
d. Status Gizi : Berat badan kurang/underweight (berdasarkan
WHO Asia Pasifik)
Pemeriksaan Sistem
Kepala : Normosefal, rambut keabuan distribusi merata, tidak mudah
dicabut, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening leher,
JVP dalam batas normal, trakea di tengah.
Tambahan
Mata : Palpebra superior et inferior tidak edema, konjungtiva palpebra
inferior anemis +/+, konjungtiva hiperemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat,
isokor, diameter 3 mm, refleks cahaya +/+, lagoftlamos -/-, madarosis -/-
Auskultasi : Vesikuler di kedua lapang paru, rhonki (+) lapang kanan bawah,
wheezing (-/-)
Jantung
Perkusi : Redup
Paru:
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris saat statis dan dinamis, letak dan
bentuk columna vertebralis dan scapula normal, sela iga tidak
melebar
Palpasi : tidak teraba benjolan, stem fremitus seluruh lapangan paru
kanan dan kiri sama kuat.
Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru kanan dan kiri.
Tambahan:
03/03/19 +++
21/04/19 -
11/08/19 -
06/11/19 ++
29/12/19 -
Kesan: Kesan: