Psikologi Olahraga adalah studi tentang tingkah laku manusia dalam situasi olahraga, fokus
kajiannya adalah pada belajar dan performa, dan memperhitungkan baik pelaku maupun
penonton.
Stres yang tidak dapat diatasi dapat menimbulkan gangguan-gangguan seperti kesehatan fisik,
produktivitas menurun, dan tingkah laku yang tidak sesuai. Gangguan fisik bisa berupa sakit
kepala, tangan berkeringat, sulit tidur, sakit perut, dan gangguan sistem kardiovaskuler.
Menurunnya energi dan produktivitasnya, gejala yang timbul adalah menurunnya konsentrasi,
banyak melakukan kesalahan, mudah penat, dan cepat lupa. Kehilangan keseimbangan diri yang
berakibat pada gangguan daya ingat, penalaran, dan kemampuan mengambil keputusan (Ali
Maksum, 2008: 113). Perubahan perilaku bisa berupa cepat marah, mudah emosional, merokok
dan minum berlebihan, gelisah, depresi, dan perasaan kehampaan. Adakalanya stres dibutuhkan
dalam situasi bertanding atau berlomba. Stres dalam tingkatan 16 tertentu justru berpengaruh
positif terhadap prestasi dan juga akan menjadikan penampilan lebih baik. Namun perlu diingat,
stres yang berlebihan atau terlalu rendah justru merugikan.
Dari penetapan atlet sampai pengumpulan urin sudah dijelaskan dan sangat sulit untuk
direkayasa agar sempelnya dirubah. Tetapidisitu tidak dijelaskan bagaimana proses dari
penentuan atlet, ditetapkan negatif atau positif sampai dengan penjatuhan sanksi apabila
positif menggunakan doping.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang akibat yang terjadi karena doping dan
penyalahgunaan obat saat latihan dan selama musim pertandingan secara benar
Efek samping penggunaan doping
A. Stimulants Efek samping yang sering terjadi pada dosis tinggi adalah tekanan darah
meningkat, sakit kepala, denyut jantung meningkat dan tidak beraturan, gelisah, dan
tremor.
B. Narkotika (narcotics) Efek samping utama dari penggunaan obat ini adalah depresi
pernafasan, persepsi yang salah terhadap rasa nyeri dan bahaya, menimbulkan resiko
ketergantungan fisik dan psikis.
C. Anabolic steroid Efek samping dari senyawa ini, antara lain dapat menimbulkan gangguan
system kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), kerusakan hati, dan perubahan
psikis. Pada usia remaja, penggunaan steroid anabolic dapat menghentikan pertumbuhan
tulang. Pada laki-laki dapat menyebabkan ukuran tests mengecil, buah dada membesar dan
menurunkan produksi sperma. Pada wanita dapat menyebabkan maskulinisasi (seperti
pertumbuhan kumis, pembesaran suara, dll), timbulnya jerawat, kebotakan, serta
gangguan pada fungsi indung telur dan siklus menstruasi.
D. Senyawa dengan aktivitas anti-oestrogenic Efek samping yang mungkin timbul berupa
rasa panas pada tubuh (hot flushes), gangguan fungsi pencernaan, retensi cairan dan
thrombosis vena (gangguan pembekuan darah pada pembuluh vena)
E. Glucocorticosteroid Efek akibat pemakaian secara umum, meliputi retensi cairan,
hiperglikemik, perubahan mood, infeksi sistemi (akibat penurunan daya imun) dan
gangguan pada jaringan otot dan tulang (contoh: osteoporosis, mengendurnya jaringan
lunak dan kelemahan otot, tulang, dan tendon).
Sanksi Penggunaan Doping pada saat pertandingan
Berikut ini merupakan konsekuensi pelanggaran peraturan anti-doping (LADI:2007)
pelanggaran oleh olahragawan atau orang lain terhadap peraturan anti-doping dapat
mengakibatkan satu atau lebih hal-hal berikut :
a. Diskualifikasi bererti hasil-hasil olahragawan dalam sebuah kompetisi atau pertandingan
tertentu dibatalkan, dengan segala konsekuensi yang diakibatkan termasuk pencabutan
medali, poin, dan hadiah.
b. Larangan keikutsertaan berarti olahragawan atau orang lain tersebut dilarang selama satu
jangka waktu tertentu untuk ikut serta di dalam kompetisi atau kegiatan lain atau
pendanaan.