TUGAS MANDIRI :
Meresume materi macam macam ta dan kaidah penulisannya dari referensi utama:
1. Al Imla al Muyassar, karangan Zuhdi Abu Khalil
2. Qawaid fil-Imla, karangan Muhammad bin Shalih al Utsaimin
3. Qawaid al Imla lil-mubtadiin, karangan Ahmad Zarkasi
JAWAB :
A. Resume ta’ dan cara penulisannya dari kitab Al Imla al Muyassar karangan Zuhdi Abu Khalil.
Macam macam ta ada dua yaitu:
1. Ta Muqafalah ()التاء المقبلة
Ta Muqafalah yaitu ta’ yang terletak di dalam atau di akhir isim, ketika diucapkan sesuai
dengan harakatnya, dan dilafalkan ha’ ketika berharakat sukun atau waqaf, yang dalam penulisannya
tetap terdapat dua titik diatasnya.
Contoh : دعاة،ثمة، حديقة
B. Resume ta’ dan cara penulisannya dari kitab Qawaid fil-Imla karangan Muhammad bin Shalih
Utsaimin.
Ada dua macam ta yaitu ta’ maftuhah dan ta marbuthoh. Perbedaan keduanya terdapat pada
pelafalan saat waqaf / sukun. Ta marbuthoh apabilala diwaqafkan maka dibaca ha ( )هTa marbuthoh
biasa digunakan dalam penulisan isim mufrod muannats (kata tunggal perempuan) dan jamak taksir.
Sedangkan ta maftuhah biasa dipakai dalam penulisan jama’ muannats salim dan fill madhi
yang diikuti dhomir
1. Ta’ Maftuhah ()تاء مفتوحه
Terkadang ta ta’nits ditulis maftuhah. Maftuhah yang dimaksud di sini adalah istilah Imla,
bukan istilah Nahwu. Maftuhah istilah Imla artinya terbuka. Ditulis dengan terbuka yakni huruf ta tidak
diikat antara ujung dengan ujungnya. Adapun, maftuhah menurut ilmu Nahwu artinya di-fathah-kan.
Seperti pada kata وجدت،بيت،البيوت،التفت،النبات،ليست،عنت،انت،ليت, disebut sebagai Marbuthah atau terbuka
disebabkan bentuknya. Ditulis dengan Ta’ Maftuhah atau ta terbuka ketika bersambung dengan fi’il,
jamak muannats salim, dan huruf.
1) Fi’il ()بالفعل
Contoh: قَا َمت
Huruf Ta’ disini adalah ta ta’nits maftuhah.
2) Jamak muannats salim()بجمعالمؤنّث السّالم
Contoh: ُمس ِل َمات
Ta’ pada jamak muannats salim tersebut adalah maftuhah, yaitu ditulis terbuka.
3) Huruf ()بالحرف
Huruf dipisahkan menjadi point tersendiri Karena ta ta’nits pada huruf ini hanya sekedar tambahan saja,
bukan menunjukkan bahwa ia adalah muannats. Sebagaimana ُسا َمة َ ُاdanطل َحة
َ ta ta’nits pada keduanya
hanya sekadar tambahan, bukan menunjukkan muannats.
Contoh huruf yang bisa diberikan atau bersambung dengan ta maftuhah yaitu:
َ ُاض جق
ضاة ٍ َق
هَا ٍد ج ُهدَاة
جو الة
ُ َوا ٍل
2. Mufrod Muannats
Contohnya ش َج َرة
َ . Huruf ta berbentuk marbuthoh/terikat. Tidak terlihat ujungnya. Antara ujung dengan
ujung terikat sehingga membentuk sebuah lingkaran.
Dikecualikan ada dua, yakni بِ ْنتdan .اُ ْختMeskipun keduanya mufrodah muannatsah, tetapi
ditulis dengan ta maftuhah. Tidak diikat sehingga terbuka pula dalamnya. Pada kata بِنْتdan ,اُ ْختsebelum
huruf ta didahului oleh dua huruf dan huruf yang kedua berharakat sukun (nun sukun dan kho sukun).
Seandainya huruf ta ditulis marbuthoh, maka akan sulit mengucapkannya ketika di-waqof-kan atau
disukunkan. Akan hilang huruf ta menjadi huruf ha, yaitu ْبِنْهdan .ْاَ ْخهTidak terlihat pula bahwa di sana
terdapat huruf ta.
Sedangkan, Sibawaih dan Ibnu Jinni berpendapat lain bahwa pada kedua kata tersebut adalah
ta asli, bukan ta ta’nits. Sebagaimana بَيْتhuruf ta merupakan ta asli, bukan ta ta’nits. Jadi, ada pula
isim muannats yang tidak membutuhkan ta ta’nits karena sudah ma’ruf ke-muannats-annya.
Begitu juga, semua telah sepakat bahwa بِ ْنتdan اُ ْختadalah muannats sebagaimana .اُ ٌّمIa tidak
perlu lagi di beri ta ta’nits. Maka dari itu, ta pada keduanya bukan ta ta’nits, melainkan bagian dari
wazan atau huruf asli dari isim tersebut sehingga ditulis dengan ta maftuhah.
C. Resume ta’ dan cara penulisannya dari kitab Qawaid Al Imla lil-mubtadiin, karangan Ahmad
Zarkasi.
Macam macam Ta’ ada dua, yaitu Ta’ Maftuhah ) )تاء مفتوحهdan Ta’ Marbuthah ()تاء مربوطه
Qoidah nya :
1. Ta’ Maftuhah ()تاء مفتوحه
Pengucapan Ta’ Maftuhah tetap Ta’ baik ketika washal ataupun waqaf.
Qoidahnya yaitu :
a. Ta’asli yang terletak di akhir kalimat baik dalam kalimat fi’il, isim, maupun huruf
Contoh: الت،ميت،سكت
b. Ta’dhomir muttasil yang terletak pada akhir fi’il madhi
Contoh: َضربت، ُضربت،ِضربت
c. Ta’ taknis yang dirangkai diakhiri dengan fi’il madhi
Contoh: ْكتبت
d. Ta’ jama’ muannats salim
Contoh: المؤمنات
2. Ta’ Marbuthah ))مربوطه
Pengucapan Ta’Marbuthah ketika washal tetap ta’ dan ketika berhenti atau waqaf diucapkan ha
))حياة=حياه
Qoidahnya yaitu:
a. Ketika terletak pada akhir isim muannats haqiqi
Contoh: فاطمة
b. Ketika terletak pada akhir isim yang bermakna mudzakkar, lafalnya muannats atau disebut isim
muannats lafdhi
Contoh: طلحة
c. Ketika terletak pada akhir jama’taksir
مشاة أو ماش Contoh: