1 Hasil Pengamatan
3.2 Pembahasan
Pada saat ini, petani harus mengorganisasikan setiap masalah dan faktor
produksi padi yang dimilikinya. Persiapan alat dan mesin pada saat pengolahan
padi, sarana-sarana produksi yang dibutuhkan juga termasuk tenaga kerja yang
akan digunakan. Pengorganisasian yang baik akan memudahkan pelaksanaan agar
sesuai dengan rencana yang dibuat dan tujuan yang ditetapkan.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Pemisahan kotoran dari padi hasil panen di sawah dilakukan karena masih
banyak terbawa kotoran lain seperti jerami, daun, batang bahkan benda lain yang
tidak lazim seperti batu dan pasir. Kotoran ini akan mengganggu proses
pengeringan terutama penyerapan kalori dan penghambatan proses pergerakan
padi pada tahapan berikutnya. Kadar air padi hasil panen sangat bervariasi antara
18–25%, bahkan dalam beberapa kasus dapat lebih besar. Pengeringan dilakukan
untuk mengurangi kadar air sampai sekitar 14% sehingga memudahkan dan
mengurangi kerusakan dalam penyosohan dan proses selanjutnya. Kadar air yang
terlalu tinggi menyulitkan pengupasan kulit dan menyebabkan kerusakan (pecah
atau hancur) karena tekstur yang lunak.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan diperlukan dalam melihat apakah dari rencana yg telah
dilaksanakan tersebut dapat memenuhi sasaran-sasaran yang telah dibuat atau
belum. Apakah teerjadi penyimpangan, mengapa terjadi penyimpangan tersebut,
apakah ada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol dalam proses produksi. Di
dalam control perlu diciptakan system control yang tetap dan pemantauan
tehadap kegiatan usaha tani. Hasil juga harus diukur apakah sesuai dengan yang
direncanakan. Dengan cara ini maka dalam system manajemen yang benar selalu
ada umpan balik dari control kearah rencana yg telah dipilih berdasarkan
informasi informasi baru. Keempat fungsi manajemen harus dilaksanakan agar
usahatani dapat berhasil dengaan baik. Pengawasan pada pengolahan padi
dilakukan untuk :
1. Mengetahui jumlah gabah yang digiling setiap hari oleh industri penggilingan
2. Mengetahui stok gabah dan beras pada pertengahan dan akhir bulan di
perusahaan penggilingan padi
3. Tersedianya data jumlah gabah yang digiling per hari oleh penggilingan
4. Tersedianya data stok gabah dan beras yang ada di penggilingan pada dua titik
waktu setiap bulan (pertengahan dan akhir bulan).
5. Pengawasan terhadap tenaga kerja dan alat-alat pengolahan padi agar tetap
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telat dibuat (Abd. Rahim
2015).
Daftar Pustaka
Abd. Rahim, Diah Retno Dwi Hastuti. 2015. Sistem Manajemem Agribisnis.
Nurryana, Febrina, Minar Ferichani, and Isti Khomah. 2019. “Analisis Bauran Pemasaran
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Beras Khusus Di Kabupaten Klaten.” Journal of
Chemical Information and Modeling 01(01):1689–99.
Pertiwi, Ramadani. 2019. Strategi Pemasaran Produk Beras Pada Pt. Pertani (Persero) Kota
Makassar Sulawesi Selatan.
PUTRA, PUTU SURYA DHARMA, I. GUSTI AGUNG AYU AMBARAWATI, and RIA
PUSPA YUSUF. 2015. “Manajemen Pemasaran Sayur Organik (Studi Kasus Pada P4S
Eka Setia Lestari Di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan).” Journal of
Agribusiness and Agritourism 4(2):107–16.