Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PEKAN 6

GEOFISIKA TAMBANG
(macam tabel klasifikasi tahanan Jenis/resistivitas batuan,
mineral, air dan fluida)

FACHRUL RIDWAN
093 2018 0160
C2

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


Ir. Emi Prasetyawati Umar, S.Si., M.T., IPP.

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2022
1. Tabel nilai resistivitas batuan ( Tekford, 1990)

Konduksi pada batuan atau mineral bersifat dielektrik terhadap aliran listrik, artinya
batuan atau mineral tersebut mempunyai elektron bebas sedikit, bahkan tidak ada sama
sekali, tetapi karena adanya pengaruh medan listrik dari luar maka elektron dalam bahan
berpindah dan berkumpul terpisah dari inti, sehingga terjadi polarisasi.

Berdasarkan nilai resistivitasnya, maka batuan ataupun mineral di alam dibedakan


menjadi 3 yaitu konduktor baik, konduktor sedang, dan isolator. Konduktor baik terjadi jika
nilai resistivitasnya sangat kecil, berkisar antara 10-8 -1 Ωm, contohnya metal (logam-
logam), grafit, dan sulfida. Konduktor sedang terjadi jika nilai resistivitasnya 1-107 Ωm,
contohnya beberapa oksida, ore, dan batuan porus yang mengandung air. Isolator terjadi jika
tidak dapat mengalirkan arus listrik dan harga resistivitasnya sangat tinggi, lebih besar dari
107 Ωm. Batuan ini terdiri dari mineral silikat, fosfat, karbonat, dll. Nilai resistivitas dari
batuan.
2. Tabel klasifikasi mineral (Guthrie, 1986) dalam (Yuniastuti, 2008)

Mineral yang dibutuhkan oleh manusia diperoleh dari tanah. Sebagai konsumen
tingkatakhir, manusia memperoleh mineral dari pangan nabati dan hewani. Mineral
merupakan bahananorganik dan bersifat esensial.Mineral yang dibutuhkan manusia
diklasifikasikan menjadi duagolongan yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro merupakan mineral yangjumlahnya relatif tinggi (>0,05% dari
berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkantubuh dalam jumlah >100 mg
sehari. Mineral mikro disebut sebagai unsur renik (trace element)terdapat <0,05% dari berat
badan atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah <100 mg sehari.Unsur-unsur mineral makro
adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, klor, danmagnesium. Sedangkan
unsur-unsur mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan,tembaga, iodium,
molibdenum, kobalt, khromium, silikon, vanadium, nikel, arsen dan fluor.Elemen
mineral yang belum pasti diperlukan atau tidaknya oleh tubuh tetapi terdapat
bukti partisipasinya dalam beberapa macam reaksi biologis adalah : barium (Ba), timah
putih (Sn),Fluor (F), bromium (Br), sintronitium (Sr) dan kadmium (Cd). Sedangkan met boliknya
adalah:emas (Au), perak (Ag), almunium (Al), air raksa (Hg), bismuth (Bi), gallium (Ga),
timah hitam(Pb), bron (B), litium (Li), antimon (Sb) dan 20 elemen lainnya.
Perbedaan nilai resitivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah :
1. Ukuran butir penyusun batuan, semakin kecil butir batuan maka kelolosan arus akan
semakin baik, sehingga mereduksi nilai resitivitas tanah.
2. Kandungan air, air tanah, atau air permukaan merupakan media yang mereduksi nilai
tahanan jenis.
3. Kepadatan, semakin padat batuan maka nilai resistivitas akan semakin tinggi pula.
4. Kelarutan garam dalam air di dalam batuan akan mengakibatkan meningkatnya kandungan
ion di dalam air, sehingga berfungsi sebagai konduktor.
5. Komposisi mineral dari batuan, semakin meningkat kandungan mineral clay (lempung)
akan mengakibatkan menurunnya nilai resistivitas.
Hubungan antara nilai tahanan jenis dengan jenis batuan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain :
1. Batuan sedimen yang lepas akan mempunyai nilai resistivity yang lebih rendah
dibandingkan dengan batuan sedimen kompak. Jika batuan mengandung air akan lebih
rendah lagi, apalagi jika air mengandung kadar garam yang tinggi.
2. Kesarangan/porositas batuan. Batuan yang porous mempunyai nilai resistivity lebih rendah
dari pada batuan yang tidak porous.
3. pH dari air dalam rongga batuan. pH rendah menunjukkan batuan yang asam dengan nilai
resistivity rendah.
4. Tahanan jenis batuan akan bervariasi dari satu tempat ke tempat lain and tergantung pada
lingkungan pengemdapan setempat.
5. Tahanan jenis dapat berbeda secara mencolok, tidak saja dari satu lapisan kelapisan yang
lain tetapi dalam satu lapisan batuan.
6. Temperatur air tinggi (air panas) mempunyai nilai tahanan jenis rendah dibandingkan
dengan temperature air lebih rendah (segar).
7. Permeabilitas atau keasanggupan suatu batuan yang mempunyai pori-pori untuk
mengalirkan cairan. Nilai resistivity batuan dengan permiabilitas tinggi akan lebih tinggi
dibandingkan dengan batuan dengan permeabilitas//impermeable.
8. Kesarangan (porositas) batuan adalah perbandingan antara volume rongga dengan volume
batuan seluruhnya Vr/V x 100 %., kesarangan besar berarti volume air yang tersimpan
besar. Untuk air tanah mempunyai nilai resistivity berkisar antara 10 ohm-m sampai 100
ohm-m. Jika nilai resistivity antara 0,1 ohm-m – 10 ohm-m menunjukkan air tanah payau
sampai asin. Jika nilai resistivity antara 10 ohm-m samapai 30 ohm-m menunjukkan air
tanah payau. Sedangkan air tanah segar nilai resistivity antara 40 ohm-m samapi 100 ohm-
m. Range interval kandungan air tanah pada suatu akuifer.
Hubungan antara ρ w = tahanan jenis air and ρa= tahanan jenis lapisan akuifer and
lapisan kedap air yang telah diperoleh dari penelitian lapangan and laboratorium. Perolehan
nilai tahanan jenis berdasarkan rumus Archi :

ρa = (ρw) /pm S 2

dimana ,
(ρa) = tahanan jenis pada akuifer
p = porositas batuan
m = sementasi (1-1,3) pada batuan lepas
S = air yang jenuh (saturated)

Anda mungkin juga menyukai