Hazardous Waste Management Handling Training - Alta Nusa Power

Safety
Health
Environmental
Social
Hazardous Waste
Management Handling
Training
Online Zoom, 07 Maret 2021
Oleh :
Wiyana
© 2021 Alta Nusa Power

Safety
Health
Environmental
Social
Menyanyikan Lagu
Berdoa
Indonesia Raya

Safety
Health
Environmental
Social
Sinyal internet Waktu pelatihan Tanya jawab
Diskusi proaktif Biografi trainer

Profile Trainer
Nama : Wiyana, SKM, M.B.A
Usia : 36 Tahun
Pendidikan : S1 – Kesehatan Masyarakat
S2 – Manajemen Business Administration
Pengalaman :
2007 – 2008 : Automotive Manufacture – Safety Officer
2008 – 2015 : Mining & Mineral Processing – Environmental/ Reclamation Manager
2015 – 2018 : Certification Bodies – OHSMS & EMS Lead Auditor
2018 – 2021 : Coal Mining & Energy – Environmental Department Head
Kompetensi :
POP, POM, AK3 Umum, Penyusun AMDAL, Auditor Lingkungan, EMS Lead Auditor,
OHSMS Lead Auditor, EnMS Auditor, QMS Auditor, Enterprise Risk Management,
Hazardous waste management, Waste Water Management.

Tujuan Pelatihan
Memahami peraturan perundang-undangan terkait LB3
Memahami karakterstik dan kategori LB3
Memahami dokumen LB3
Memahami cara penyimpanan LB3
Memahami persyaratan pengelolaan lanjutan LB3
Dapat menanggulangi kondisi darurat yang terjadi

Outline Pelatihan
Pendahuluan
Dasar Peraturan Perundang – undangan terkait pengelolaan Limbah B3
Identifikasi dan Penetapan Limbah B3
Pengurangan Limbah B3
Tata Cara Penyimpanan Limbah B3
Dokumen Limbah B3
Pengelolaan lanjutan Limbah B3
Sistem tanggap darurat dan penanggulangan pencemaran lingkungan
Pengelolaan Limbah NonB3

Pendahuluan
Definisi
• Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
“Zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.”
• Limbah
“Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan”
• Limbah B3
“Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3”
Sumber: PP No 22 Tahun 2021

Pendahuluan
Studi Kasus
Sejumlah drum kemasan kosong yang diduga

mengandung limbah B3 di perkebunan Desa
Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor,
tahun 2019
Kasus limbah medis di Kec.

Pangurangan, Cirebon, 2017.
Limbah medis ditemukan di TPA
umum.

Dasar Peraturan Perundang – undangan terkait
pengelolaan Limbah B3
Undang - Undang
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
telah dicabut dan digantikan oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan/ Keputusan Menteri

• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Limbah di Pelabuhan
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Perijinan Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayan Kesehatan
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2016 Tentang Persyaratan dan Tata Cara
Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Fasilitas Penimbusan Akhir

pengelolaan Limbah B3
Peraturan/ Keputusan Menteri
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor.P.101/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018 Tentang
Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2019 Tentang Program Kedaruratan
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dan/atau Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pengangkutan Limbah
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Uji
Karakteristik dan Penetapan Status Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penyimpanan Limbah
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Pemanfaatan Limbah
• Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Alat
Kesehatan Mengandung Merkuri
Keputusan Bapedal
• Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 03 /BAPEDAL/09/1995 Tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
• Surat Edaran Kepala BAPEDAL Nomor 08/SE/02/1997 Tentang Penyerahan Minyak Pelumas Bekas
• Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 2 Tahun 1998 Tentang Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun di Daerah

pengelolaan Limbah B3 (PP No.22 Tahun 2021)
Proses permohonan persetujuan teknis (Pertek) untuk penghasil limbah B3 yang terintegrasi dengan perizinan
berusaha melalui persetujuan lingkungan sesuai PP No.22 Tahun 2021

pengelolaan Limbah B3 (PP No.22 Tahun 2021)
Kedudukan Persetujuan Teknis (Pertek) dalam Persetujuan Lingkungan

Limbah B3 – Berdasarkan Kategori Bahaya
Kategori 1: sifat bahaya dan

beracun yang tinggi
Kategori 2: sifat bahaya dan

beracun lebih rendah
dibandingkan kategori 1
Sumber: PP No 22 Tahun 2021

Limbah B3 – Berdasarkan Kategori Bahaya
Kategori 1: sifat bahaya dan beracun yang tinggi
Kategori 2: sifat bahaya dan beracun lebih rendah dibandingkan kategori 1
RISIKO CONTOH
Berdampak langsung - Asam, basa, garam, kimia

LB3 Kategori 1 terhadap kesehatan
manusia - PCBs, dll
- Dapat berdampak
langsung terhadap Steel slag, cooper slag,
LB3 Kategori 2 kesehatan masnusi karbon aktif bekas, aki
- Berdampak lingkungan bekas, filter bekas
(kronis)

Limbah B3 – Uji Karakteristik
Mudah Meledak
Uji Karakteristik
Mudah Menyala TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure): prosedur

laboratorium untuk memprediksi potensi pelindian B3 dari
Reaktif suatu Limbah.
Uji Toksikologi Lethal Dose-50( LD50):

Infeksius uji hayati untuk mengukur hubungan dosis-respon antara
TCLP Limbah B3 dengan kematian hewan uji yang menghasilkan
50% (lima puluh persen) respon kematian pada populasi
Korosif
hewan uji.
Uji Toksikologi LD50
Beracun
Uji total konsentrasi
Sumber: Permen LHK No. 10 Tahun 2020
logam berat
Uji Toksikologi Sub-

Kronis

Kategori Limbah B3
Kategori 1 Kategori 2 Limbah NonB3

• Mudah meledak • TCLP A>X>TCLP B • X ≤ TCLP B
• Mudah menyala • 50 mg/kg > • LD50 > 5000
• Rekatif LD50≤5000 mg/kg mg/kg
• Infeksius • TK – B < TK ≤ TK – • TK ≤ TK – B
• Korosif A • Tidak memiliki
• TCLP > TCLP A • Menunjukkan sifat karakteristik
racun subkronis beracun dari uji
• LD50 ≤ 50 mg/kg
subkronis
• TK ≥ TK – A
Sumber: Permen LHK No. 10 Tahun 2020

Kode Limbah B3
• Masing-masing limbah mempunyai
kode limbah sebagai identitasnya.
• Terdiri dari 3 bagian
• X A BCD
• X = Kode kategori bahaya limbah
(A = Kategori 1; B = Kategori 2)
• A = Kode tabel limbah
• 1 = Tabel 1 - Sumber tidak spesifik
• 2 = Tabel 2 – B3 Kedaluwarsa,
tumpah, tidak sesuai spek
• 3 = Tabel 3 – Sumber spesifik umum
• 4 = Tabel 4 – Sumber spesifik khusus
‒ B C D = Nomor urut limbah
Sumber: PP No 22 Tahun 2021 Lampiran IX.

Pengurangan Limbah B3
Pengurangan limbah B3 dilakukan melalui:
• Pemilihan bahan baku dan
atau bahan penolong yang
semula mengandung B3
Substitusi Bahan digantikan dengan bahan baku
dan atau bahan penolong
yang tidak mengandung B3
• Pemilihan dan penerapan proses produksi
yang lebih efisien
Modifikasi Proses
Menggunakan
Teknologi
Ramah
Lingkungan
Laporan mengenai
pelaksanaan Pengurangan MENTERI
Limbah B3. WAJIB LHK
disampaikan secara tertulis

Persyaratan Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3, Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3, Pengolah Limbah B3,
dan Penimbun Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3.
Perizinan yang selama ini dilakukan dalam pengurusan izin TPS LB3
Ø Izin Lingkungan kegiatan atau usaha;
Ø Akta pendirian usaha;
Ø Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
Ø Identitas pemohon;
Ø Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
Ø Keterangan tentang lokasi (nama tempat/letak, luas, titik koordinat);
Ø Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah limbah B3 yang akan disimpan;
Ø Desain konstruksi tempat penyimpanan limbah B3;
Ø Perlengkapan sistem tanggap darurat;
Ø Tata letak saluran drainase;
Ø Dokumen yang menjelaskan tentang pengemasan Limbah B3 (kecuali untuk limbah B3 sumber spesifik khusus); dan
Ø Dokumen lain yang disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan

Persyaratan Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
Proses perizinan TPS LB3 yang terintegrasi dengan perizinan berusaha melalui persetujuan lingkungan sesuai PP
No.22 Tahun 2021
Kedepan, tidak Selama ini

ada lagi izin Kewenangan Izin
TPS LB3 berdiri TPS LB3 ada di
sendiri Kab/Kota
Izin TPS LB3 di

intergrasikan ke dalam
NIB atau dokumen Cukup dengan
AMDAL, UKL-UPL memenuhi
(tergantung risiko Pelaku persyaratan &
Usaha) ketentuan teknis
TPS LB3 yang
ditetapkan
Bila terjadi Perubahan Dokumen

perubahan AMDAL, UKL-
karena UPL,atau disesuaikan
pengembangan dengan peraturan
kegiatan
Fasilitas Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3
LIMBAH B3 YANG DISIMPAN
KATEGORI 2
NO FASILITAS
KATEGORI 1 SUMBER SPESIFIK SPESIFIK
TIDAK UMUM KHUSUS
SPESIFIK
1 Bangunan R R R R
2 Tangki dan/atau kontainer R R R T
3 Silo R R R R
Penumpukan limbah (waste
4
pile) T T T R
5 Waste impoundment T T T R

Arah angin
Bangunan Tangki

Silo Waste Pile

Waste Impoundment

Studi Kasus

Rancang Bangun Bangunan TPS Limbah B3
Penangkal petir*
Atap tidak
mudah terbakar
dan rubuh
Penerangan
Arah angin Tanpa plafon
untuk sirkulasi
udara
Fasilitas Dinding dari

penanggulangan bahan tidak
keadaan darurat:
APAR, Kotak P3K, mudah terbakar
Emergency dan runtuh
Eyewash, Serbuk
Gergaji
Lantai kedap air dan
minyak dengan
kemiringan ≤ 1%
Saluran drainase dan

Bak penampung
tertutup

Bak Penampung Tumpahan Limbah B3
• Volume minimal bak
penampung adalah seukuran
dengan volume terbesar limbah
B3 yang disimpan dalam
kemasan.
• Bak penampung dapat
digantikan oleh bundwall untuk
penyimpanan limbah B3 cair
dalam tangki dengan ukuran
110% dari kapasitas maksimum
volume tangki.
Contoh Bak Penampung Tumpahan

Bak Penampung Tumpahan Limbah B3
• Volume minimal bak
penampung adalah seukuran
dengan volume terbesar limbah
B3 yang disimpan dalam
kemasan.
• Bak penampung dapat
digantikan oleh bundwall untuk
penyimpanan limbah B3 cair
dalam tangki dengan ukuran
110% dari kapasitas maksimum
volume tangki.
Contoh Bak Penampung Tumpahan

Tata Ruang TPS Limbah B3

Waktu Penyimpanan Limbah B3
Masa simpan
Kategori Limbah B3
≥ 50 kg / hari < 50 kg / hari
Kategori 1 90 hari 180 hari
Kategori 2 sumber spesifik umum 90 hari 365 hari
365 hari
Kategori 2 sumber spesifik khusus
(tidak ada batasan timbulan per hari)
Catatan:
• Jumlah 50 (lima puluh) kilogram per hari merupakan jumlah kumulatif dari 1 (satu) atau lebih nama limbah
B3
• Jika melebihi jangka waktu penyimpanan, lakukan pemanfaatan dan/atau pengolahan dan/atau
penimbunan dan/atau menyerahkan kepada pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah
dan/atau penimbun limbah B3.

Limbah B3 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Wadah/plastic: Tempat penyimpanan:
• Limbah Infeksius • Kuning • 2 (dua) hari,
• Limbah Patologis • Kuning temperatur lebih besar
dari 0oC; atau
• Limbah Benda Tajam • Kuning • 90 (sembilan puluh)
• Limbah Bahan Kimia Kadaluarsa • Coklat hari, temperature
≤ 0oC.
• Limbah Kandungan Logam Berat yang • Coklat
tinggi
• Limbah Radioaktif • Merah
• Limbah Tabung Gas • -
• Limbah Farmasi • Coklat
• Limbah Sitotoksik • Ungu

Trivia Quiz

Simbol dan Label Limbah B3
Ukuran simbol
(minimal):
ALAT ANGKUT dan TPS

25 cm x 25 cm
WADAH/KEMASAN
Putih (R=255, 10 cm X 10 cm
G=255, B=255)
Merah (R=255, Hitam (R=0,

G=0, B=0) G=0, B=0)

Kuning (R=255,
G=255, B=83)
Jingga (R=255,
G=153, B=83)

Merah (R=255, Kuning (R=255,
G=0, B=0) G=255, B=83)
PERINGATAN !
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Hitam (R=0,
PENGHASIL :
G=0, B=0)
ALAMAT :
TELP. : FAX :
NOMOR PENGHASIL : 15 cm
TGL. PENGEMASAN :
JENIS LIMBAH :
KODE LIMBAH :
JUMLAH LIMBAH :
SIFAT LIMBAH : NOMOR :
20 cm

Pemberian Simbol LB3 pada TPS LB3 yang menyimpan lebih dari 1 (satu)
karakteristik

Pengemasan Limbah B3
Ø Pengemasan Limbah B3 dilakukan dengan menggunakan kemasan yang:
² menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan logam atau plastik yang dapat
mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3;
² mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;
² memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan
penyimpanan, pemindahan atau pengangkutan; dan
² berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.
Ø Limbah B3 yang disimpan pada bangunan wajib dilakukan pengemasan.
Ø Kewajiban melakukan pengemasan dikecualikan bagi limbah B3:
• dari sumber spesifik khusus
• berupa peralatan elektronik utuh; atau
• tidak berbentuk fase cair, debu, dross, gram logam, dan cacahan.

Pengemasan Limbah B3
Ø Pengemasan dapat menggunakan Ø Label Limbah B3 wajib memuat semua
kemasan berupa: informasi yang ada dalam label limbah
• Drum; B3.
• Jumbo bag; Ø Limbah B3 dikemas sesuai dengan
• tangki intermediated bulk container (IBC); jenis, karakteristik, dan/atau
dan/atau
kompatibilitasnya; dan
• kontainer.
Ø mempertimbangkan terjadinya
Ø Kemasan Limbah B3 wajib dilekati pengembangan volume Limbah B3,
Label Limbah B3 dan Simbol Limbah pembentukan gas, atau terjadinya
B3. kenaikan tekanan.
Ø Simbol LB3 pada kemasan harus
sesuai dengan karakteristik LB3 yang
disimpan.

Kompatibilitas Karakteristik Limbah B3

Pola Penempatan Kemasan Limbah B3 dalam TPS Limbah B3

Pola Penempatan Kemasan Limbah B3 dalam TPS Limbah B3
Ö Kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling
cocok harus disimpan secara terpisah, tidak
dalam satu blok, dan tidak dalam bagian
penyimpanan yang sama.
Ö Penempatan kemasan harus dengan syarat
bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah-
limbah tersebut jika terguling/tumpah akan
tercampur/masuk ke dalam bak penampungan
bagian penyimpanan lain.

SESI
TANYA JAWAB

Penempatan Simbol dan Label LB3 pada Kemasan Limbah B3

Dokumen Limbah B3
Lembar Kegiatan Penyimpanan Limbah B3
Dibuat untuk Diisi sesuai tanggal

masing-masing masuk dan keluar
jenis limbah B3 limbah dari TPS

Dokumen Limbah B3
Neraca Limbah B3

Dokumen Limbah B3
Manifest Limbah B3
Bagian Pertama: No. 1-12

diisi oleh pengirim/penghasil LB3
Bagian Kedua: 13-22

diisi oleh pengangkut LB3
Bagian Ketiga: No. 23-36

diisi oleh penerima LB3: pengumpul,
pemanfaat, pengolah LB3 (sesuai dengan
kontrak yang dimiliki oleh Penghasil LB3)

Dokumen Limbah B3
Distribusi Manifest Limbah B3
Pengirim
KLH
LB3
Pengangkut Gubernur
LB3
Penerima
LB3
1 Putih
2 Kuning Pengirim 3 7
3 Hijau Pengangkut 1
4 Merah Muda KLH 2 5
5 Biru
Penerima 4
6 Krem
Gubernur 6
Ungu
© 2021 Alta Nusa 7
Power
Dokumen Limbah B3
Pengajuan Permohonan Festronik

Dokumen Limbah B3
Laporan Festronik dan Rekapitulasi Pengangkutan Limbah B3

Kegiatan Pengumpulan Limbah B3
Dos Don'ts
Pengumpulan Limbah B3 diserahkan kepada Melakukan pemanfaatan dan/atau
Pengumpul Limbah B3 bila penghasil tidak pengolahan Limbah B3 yang dikumpulkannya
dapat mengumpulkan limbah B3-nya. sebagian atau seluruhnya.
Penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Menyerahkan limbah B3 yang dikumpulkannya
Limbah B3 disertai dengan bukti penyerahan kepada pengumpul limbah B3 lainnya.
Limbah B3.
Pengumpul wajib memiliki Izin Lingkungan dan Melakukan pre-treatment (pengolahan awal)
berstatus Badan Usaha limbah B3 yang dikumpulkannya
Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki Izin Melakukan pencampuran limbah B3
Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pengumpulan Limbah B3.
Melakukan segregasi Limbah B3 seusai dengan
nama dan karakteristik limbah
Memiliki fasilitas penyimpanan LB3

Kegiatan Pengangkutan Limbah B3
• Pengangkut Limbah B3 wajib dilakukan oleh badan usaha.
• Limbah Kategori 1 à alat angkut tertutup
• Limbah Kategori 2 à alat angkut terbuka
• Memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari KLHK
• Memiliki izin pengangkutan LB3 oleh Menteri Perhubungan
• Pengangkutan Limbah B3 wajib disertai dengan manifes Pengangkutan Limbah
B3
• Memiliki kontrak kerjasama antara Penghasil LB3 dengan Pengumpul Limbah B3

• Alat angkut memiliki spesifikasi umum meliputi:
§ Dilengkapi dengan prosedur bongkar muat;
§ Dilengkapi dengan peralatan untuk penanganan limbah B3 yang diangkut;
§ Dilengkapi dengan prosedur penanganan limbah B3 pada kondisi darurat;
§ Dilengkapi dengan GPS Tracking.
• Untuk alat angkut berupa angkutan jalan umum wajib:
§ Terhubung dengan Silacak;
§ Berfungsi secara terus menerus selama kegiatan pengangkutan limbah B3.

POLA 1 POLA 2 POLA 3 POLA 4 POLA 5

REKOMENDASI R R R T T
MANIFES R R T T T

Kegiatan Pemanfataan Limbah B3
ü Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang
menghasilkan Limbah B3.
ü Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Pemanfaatan
Limbah B3 diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3 berbadan hukum.
ü Pemanfaatan Limbah B3 meliputi:
² Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku;
² Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi;
² Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku; dan
² Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
ü Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan dengan mempertimbangkan:
² ketersediaan teknologi;
² standar produk apabila hasil Pemanfaatan Limbah B3 berupa produk; dan
² baku mutu atau standar lingkungan hidup.

Kegiatan Pemanfataan Limbah B3
DOs DON’Ts
Wajib memiliki izin lingkungan Memanfaatkan limbah radioaktif
Melakukan uji coba pemanfaatan limbah B3
Persetujuan pelaksanaan uji coba

pemanfaatan limbah B3
Wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3
untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3.

Kegiatan Penimbunan Limbah B3
• Kegiatan menempatkan Limbah B3 pada fasilitas penimbunan dengan
maksud tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
• Kegiatan penimbunan diperbolehkan untuk limbah kategori 2 à TCLP
berada di bawah baku mutu TCLP B
• Penimbunan Limbah B3 dapat dilakukan pada fasilitas Penimbunan Limbah
B3 berupa:
a. penimbusan akhir (Landfill);
b. sumur injeksi;
c. penempatan kembali di area bekas tambang;
d. dam tailing; dan/atau
e. fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Fasilitas Penimbunan Limbah B3 berupa penimbusan akhir terdiri atas fasilitas
penimbusan akhir:
A. Kelas I; total konsentrasi zat pencemar ≥ baku mutu total
konsentrasi zat pencemar kolom A
B. Kelas II; baku mutu total konsentrasi zat pencemar kolom A > total
konsentrasi zat pencemar < baku mutu total konsentrasi zat
pencemar kolom B
C. Kelas III; total konsentrasi zat pencemar < baku mutu total
konsentrasi zat pencemar kolom B



• Melakukan pengelolaan air lindi
• Pemeriksaan sarana dan prasarana
• Pemantauan lingkungan:
• pemantauan air lindi:
• 1x dalam 3 bulan
• Baku mutu sesuai Lampiran III
• pemantauan sumur pantau:
• 1x dalam 1 bulan selama 2 tahun pertama
• 1x dalam 3 bulan selama tahun berikutnya
• Baku mutu sesuai Lampiran IV
• Pelaporan hasil pemantauan 1x dalam 3 bulan kepada Menteri.

Sistem tanggap darurat dan penanggulangan
pencemaran lingkungan
Program Kedaruratan Pengelolaan Limbah B3
PROGRAM KEDARURATAN
BERSIFAT DINAMIS
PROGRAM KEDARURATAN SUDAH

TERSUSUN DAN DILAKSANAKAN
2. Penyusunan
•Jenis kegiatan
•Jumlah LB3;
Program 4. Evaluasi
•Sebagai dasar pelaksanaan •Terhadap perubahan
•Sektor Industri;
Kedaruratan pelatihan dan gladi rencana tata ruang
•Klasifikasi dan karakteristik B3/LB3 •Analisa Risiko •Sbg dasar pelaksanaan •Dilakukan internal •Kondisi geografis
•Sumber LB3; •Penentuan Infrastruktur penanggulangan •Review thdp laporan •Jumlah/jenis industry di
•Potensi ancaman thd manusia; dan Fungsi Penanggulangan •Sebagai dasar pencegahan pelaksanaan wilayahnya
•Potensi ancaman thd lingkungan. •Pelibatan stakeholder penanggulangan, laporan
rutin, dinamika faktual
1. Identifikasi Risiko
3. Pelaksanaan 5. Revisi
Kedaruratan PLB3
Pendampingan
KLHK

Pengelolaan Limbah nonB3
Pengelolaan limbah nonB3 dilakukan terhadap:
Limbah nonB3 Termuat dalam daftar limbah

nonB3 yang tercantum dalam
Sesuai persyaratan teknis
TERDAFTAR Lampiran XIV
Limbah B3 yang dikecualikan

Limbah nonB3 dari Limbah B3 berdasarkan
penetapan pengecualian dari
Sesuai yang tertuang dalam
penetapan pengecualian
KHUSUS Pengelolaan Limbah B3 Limbah B3
sumber spesifik

Pengelolaan limbah nonB3 dilakukan terhadap:
Dalam hal pelaksanaan Rincian pengelolaan Limbah

Usaha dan/atau Kegiatan nonB3 yang termuat dalam
menghasilkan limbah nonB3 Persetujuan Lingkungan:
baru yang tidak termuat a. Identitas Limbah nonB3;
b. Bentuk Limbah nonB3;
dalam Persetujuan c. Sumber Limbah nonB3;
Lingkungan, penghasil d. Jumlah Limbah nonB3 yang
Limbah nonB3 melakukan dihasilkan setiap bulan; dan
perubahan Persetujuan e. Jenis pengelolaan Limbah
nonB3.
Lingkungan

Pengelolaan Limbah nonB3 terhadap Limbah nonB3 terdaftar meliputi:
DILARANG melakukan;
1. Pengurangan Limbah nonB3; a. Dumping (pembuangan) Limbah
2. Penyimpanan Limbah nonB3; nonB3 tanpa Persetujuan
3. Pemanfaatan Limbah nonB3; Pemerintah Pusat;
4. Penimbunan Limbah nonB3; b. Pembakaran secara terbuka (open
5. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan burning);
Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan c. Pencampuran Limbah nonB3 dengan
Hidup dan pemulihan fungsi Lingkungan Limbah B3;
Hidup, dan d. Melakukan penimbunan Limbah
6. Pelaporan nonB3 di fasilitas tempat
pemrosesan akhir.
Setiap orang yang menghasilkan Limbah nonB3, yang melakukan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Perusakan
Lingkungan Hidup WAJIB melaksanakan:
Ø Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup; dan
Ø Pemulihan fungsi Lingkungan Hidup

Daftar Limbah nonB3 (Lampiran XIV):
KODE JENIS LIMBAH SUMBER LIMBAH
LIMBAH NON B3
N101 Slag Besi/ Baja Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja
(Steel Slag)
N102 Slag nikel (nickel Proses peleburan bijih nikel
Slag)
N103 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan
teknologi selain teknologi induction Furnace/ kupola
N104 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan
teknologi electric arc furnace (EAF)
N105 PS ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan
teknologi selain teknologi induction furnace atau kupola
N106 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga uap
PLTU atau dari kegiatan lain yang menggunakan teknologi selain stocker boiler
dan/atau tungku industry

Daftar Limbah nonB3 (Lampiran XIV):
KODE JENIS LIMBAH SUMBER LIMBAH
LIMBAH NON B3
N107 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU atau dari kegiatan lain yang
menggunakan teknologi selain stocker boiler dan/atau tungku industry
N108 Spent bleaching Proses industry oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau nabati
earth yang menghasilkan SBE hasil ekstraksi (SBE Ekstraksi) dengan kandungan
minyak kurang dari atau sama dengan 3% (tiga persen)
N109 Pasir foundry Proses casting logam dengan penggunaan pelarut dengan titik nyala di atas
(sand foundry) 60oC (enam puluh derajat Celcius)

SESI
TANYA JAWAB

Attendance Form
https://forms.gle/v3ATJy65mbE7P3Fg6

Hazardous Waste Management Handling Training - Alta Nusa Power

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Hazardous Waste Management Handling Training - Alta Nusa Power

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Safety

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Sinyal internet Waktu pelatihan Tanya jawab

Diskusi proaktif Biografi trainer

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Memahami karakterstik dan kategori LB3

Memahami dokumen LB3

Memahami cara penyimpanan LB3

Memahami persyaratan pengelolaan lanjutan LB3

Dapat menanggulangi kondisi darurat yang terjadi

© 2021 Alta Nusa Power

Dasar Peraturan Perundang – undangan terkait pengelolaan Limbah B3

Identifikasi dan Penetapan Limbah B3

Tata Cara Penyimpanan Limbah B3

Pengelolaan lanjutan Limbah B3

Sistem tanggap darurat dan penanggulangan pencemaran lingkungan

Pengelolaan Limbah NonB3

© 2021 Alta Nusa Power

Sumber: PP No 22 Tahun 2021

© 2021 Alta Nusa Power

Sejumlah drum kemasan kosong yang diduga

Kasus limbah medis di Kec.

© 2021 Alta Nusa Power

Peraturan/ Keputusan Menteri

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Kategori 1: sifat bahaya dan

Kategori 2: sifat bahaya dan

Sumber: PP No 22 Tahun 2021

© 2021 Alta Nusa Power

Berdampak langsung - Asam, basa, garam, kimia

© 2021 Alta Nusa Power

Mudah Menyala TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure): prosedur

Uji Toksikologi Lethal Dose-50( LD50):

Uji Toksikologi Sub-

© 2021 Alta Nusa Power

Kategori 1 Kategori 2 Limbah NonB3

Sumber: Permen LHK No. 10 Tahun 2020

© 2021 Alta Nusa Power

Sumber: PP No 22 Tahun 2021 Lampiran IX.

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Kedepan, tidak Selama ini

Izin TPS LB3 di

Bila terjadi Perubahan Dokumen

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Silo Waste Pile

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Fasilitas Dinding dari

Saluran drainase dan

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power

Kategori 2 sumber spesifik umum 90 hari 365 hari

© 2021 Alta Nusa Power

© 2021 Alta Nusa Power